Anda di halaman 1dari 28

KOMBINASI MAKANAN

•Makanan serasi
• Makanan tidak serasi
Bagaimana pendapat Anda dengan
makanan ini ? Apakah baik untuk
keseimbangan metabolisme ?
Apakah semua minuman di bawah ini
menyehatkan bergizi seimbang ?
Kombinasi makanan (food
combining) :
 pengaturan asupan makanan yang
diselaraskan dengan mekanisme alamiah
tubuh, khususnya yang berhubungan
dengan sistem pencernaan
 Mengoptimalkan masukan dan penyerapan
zat gizi
Efek pola makan dengan kombinasi
serasi :
 Meminimalkan jumlah penumpukkan sisa
makanan dan metabolisme.
 Fungsi pencernaan dan penyerapan zat
makanan lancar
 Pemakaian energi tubuh lebih efisien.
Kombinasi serasi :
1 Protein dan Lemak
Jenis makanan yang mempunyai unsur dominan protein
secara alami sudah memiliki kombinasi dengan lemak (daging,
kacang-kacangan).

Lemak akan melambatkan laju pencernaan protein, sehingga


protein mempunyai cukup waktu untuk berinteraksi dengan
lambung. Akan tetapi bila ditambahkan lemak yang terlalu
banyak akan menahan pencernaan protein sampai lebih dari 4
jam. Aktivitas lambung akan menurun dalam 4 jam, sehingga
proses pencernaan protein menjadi tidak sempurna.
Contoh :
 bakso
 kacang sangrai
Contoh :
 Bakso  Kacang Sangrai
2 .Pati dan Lemak
Pencernaan pati juga akan dibantu oleh lemak,
namun kandungan lemak yang berlebih juga
akan menghambat penyerapan pati oleh
lambung. Gunakan lemak sekedar penambah
citarasa.
Contoh :
 roti dengan susu  nasi gemuk dengan
sedikit santan
3. Lemak dan Asam
Kombinasi ini termasuk serasi jika
kadar lemaknya rendah. Asam akan
melarutkan lemak, sebab enzim pengurai
lemak membutuhkan pH asam (rendah).
Dengan penambahan asam pH makanan
menjadi turun. Namun penambahan
asam yang terlalu banyak akan
menyebabkan asam lambung meningkat
yang dapat menghambat seluruh proses
pencernaan.
Contoh :
salad buah (buah-asam dengan
mayonaize)
4. Gula dan Asam
Secara alami buah-buahan segar sudah
memiliki unsur ini. Sehingga makanan
manis dianggap serasi dengan makanan
asam.

Contoh :
 yogurt murni dengan madu
 rujak
Contoh :
 Yogurt murni dengan  rujak
madu
5. Pati dan Pati
Pati dan pati dapat dikombinasikan sebab
sebagian komsumsi makanan kita terdiri dari
protein dan lemak, sehingga pati jauh lebih
kecil dalam tubuh kita. Namun perlu
diperhatikan komsumsi pati yang berlebih
tidak dianjurkan, sebab kelebihan
karbohidrat dalam tubuh akan diubah
menjadi lemak.

Contoh :
 nasi dan mie tanpa daging
 nasi dan perkedel jagung
6. Protein Nabati dan Protein Nabati
Kandungan asam amino pada protein nabati
umumnya kurang lengkap. Dengan kombinasi
ini asam amino akan saling melengkapi.
Contoh ;
gado-gado
sup kacang merah
Kombinasi tidak serasi :
1.Protein dan Pati
Merupakan kombinasi yang tidak serasi dalam semua
prinsip food combining, terlebih bila dikonsumsi dalam
porsi yang sama besar. Protein dan pati, masing-masing
memerlukan enzim pencernaan yang berbeda dan
setiap enzim juga memerlukan pH yang sangat jauh
berbeda. Protein juga memerlukan tempo pencernaan
yang lebih lama daripada pati.

Contoh:
· Roti isi telur dan minum susu
· Nasi dan ayam goreng
· Mie dan baso daging (sama besar takarannya)
Contoh :
 Roti+telur+keju
2. Protein dan Asam
Makanan asam dapat membantu fungsi asam
lambung adalah mitos yang sangat keliru,
seperi minum air jeruk atau makan buah
nanas sesudah makan daging agar pencernaan
menjadi lancar. Suasana lambung justru sudah
cukup asam pada saat pencernaan daging
sedang berlangsung karena enzim pencerna
protein sangat aktif dalam suasana tinggi
asam atau pH 2,0-4,0.
Naik turunnya tingkat kesamaan asam lambung sangat
tergantung pada jenis protein yang dikonsumsi. Jika pH
protein sudah terlalu rendah, tambahan makanan rasa
asam (acidic food) akan lebih meningkatkan kesamaan
asam lambung. Secara garis besar, makanan tinggi protein
sebaiknya tidak dikonsumsi bersama makanan yang
asamnya sangat tinggi seperti buah-buahan rasa asam,
sayuran yang diolah dengan asam laktat (cuka), atau
asam-asam lainnya. Kecuali asamnya hanya digunakan
sedikit, misalnya air jeruk nipis untuk mengurangi bau
amis ikan. Pengecualian ini tidak berlaku jika jeruk
nipisnya dilumurkan pada ikan yang sudah diasamkan
dengan cuka.
Contoh:
· Pindang nanas dengan sambal
· Soto dan jeruk nipis ditambah sambal
· Daging dan kuah saus tomat
3. Pati dan Gula
Meski sama-sama hidrat arang, masing-masing memerlukan
tempo pencernaan yang saling berbeda. Gula dicerna lebih
cepat oleh tubuh karena struktur molekulnya sudah
sederhana. Sedangkan pati lebih lama, selain karena struktur
molekulnya lebih kompleks.
Kombinasi pati dan gula dapat menghambat proses penguraian
gula. Gula yang tidak tercerna akan berfermentasi pada saat
memasuki saluran usus halus dan mencemari makanan
disekitarnya.
Contoh:
· Kue/cake isi selai buah (manis)
· Bubur sumsum dan kinca gula merah
· Roti dan gula pasir
· Panekuk dan sirup maple
4. Pati dan Asam
Enzim pengurai pati tidak bisa berfungsi dalam
suasana terlalu asam. Kombinasi dengan makanan
tinggi asam menghambat sekresi enzim pengurai
pati di mulut. Apabila pencernaan tidak sempurna,
proses pencernaan selanjutnya akan turut
terhambat.
Contoh:
· Roti dan selai buah (bila terlalu asam )
· Spageti dan saus tomat dan sambal
· Nasi dan asinan sawi pedas
5. Lemak dan Gula
Pada makanan tinggi lemak hampir selalu ada sejumlah
kecil gula. Sebaliknya makanan yang tinggi gula hanya
memiliki sedikit lemak. Jika digabungkan kadar lemak
dan kadar gulanya menjadi sama besar. Lemak dan
gula, terutama gula olahan, masing-masing memerlukan
tempo penguraian yang sangat jauh berbeda. Proses
pencernaan lemak yang lebih lama akan menghambat
proses pencernaan gula yang memerlukan waktu lebih
singkat.
Contoh:
· Selai kacang tanah (peanut butter)
· Permen cokelat
· kue delapan jam
6. Protein dan Gula
Protein dicerna lebih lama daripada gula, apalagi
jika kadar lemak yang menyertainya terlalu tinggi.
Kombinasi ini akan menghambat penguraian gula
dan mengakibatkan sebagian gula tidak tersentuh
asam lambung sehingga berfermentasi. Fermentasi
menyebabkan pembusukan pada protein.
Contoh:
· Daging bacem
··Pudding sesudah makan makanan tinggi protein
(susu, telur+gula)
7. Protein Hewani dan Protein Hewani

Kebalikan dari protein nabati, protein hewani memberatkan


pencernaan jika dikonsumsi lebih dari satu macam sekaligus.
Apalagi protein selalu bergabung dengan lemak. Lemak
berlebihan dapat menghambat proses pencernaan di lambung
sehingga tidak merangsang aktifitas fungsi empedu dan
pancreas. Padahal proses pencernaan protein di usus dua
belas jari sangat bergantung pada cairan empedu dan enzim
pankreas. Mikrobia yang terbawa oleh makanan kemungkinan
besar juga masih aktif karena tidak tersentuh asam lambung.
Aktivitas mikroba menyebabkan pembusukan protein
sebelum waktunya dan pembentukan dalam usus.
Contoh:
· Daging dimasak dengan susu
· Dadar telur dengan keju
· Daging dilumuri telur
PRAKTIK (MEI 2017)
 BAHAN
- ½ kg daging ikan giling (bebas)
- 1 kg Tepung sagu (untuk adonan 300 gr – 500 gr)
- 1 sdm Garam
- ½ sdm Merica
- ½ sdm Gula pasir
- 2 butirTelur (+ untuk isi 3 butir)
- Air

Pempek yang masuk penilaian adalah pempek


rebus, dapat berupa pempek lenjer, telur, keriting
Penilaian :
 Persiapan (alat, bahan, pribadi)
 Hasil ( rasa, warna, tekstur)
 Penyajian (kreatifitas skor tertinggi)
 Kebersihan (alat, bahan, pribadi,
lingkungan)
 Waktu (2 x 40 menit) tidak ada
penambahan waktu.
 Laporan pribadi : potensi pengembangan
Alat :
 Panci kukusan
 Saringan penggorengan
 Baskom
 Solet/ pengaduk
 Pisau
 Piring saji
 Koran
 Celemek
 Serbet/ lap
 Pada adonan dapat ditambahkan sedikit minyak goreng
 Nampan
 Sendok/ garpu
 Kantong plastik

Anda mungkin juga menyukai