Anda di halaman 1dari 5

PENERAPAN AKAD KAFALAH PADA PERUSAHAAN EKSPOR IMPORT DI

INDONESIA

Oleh : Dinda Tiaranita (190603012)

B. LATAR BELAKANG
Globalisasi pada dasarnya muncul akibat suatu negara tidak bisa memenuhi kebutuhan
penduduknya sendiri tanpa memerlukan adanya negara lainnya. Hal ini disebabkan suatu negara
memiliki karakteristik yang berbeda, baik sumber daya alam, sumber daya manusia, geografis,
politik, ekonomi dan sosial. Adanya kekurangan dan kelebihan dari suatu negara misalkan suatu
negara memiliki kelebihan sumber daya alam tetapi memiliki keterbatasan sumber daya manusia.
Selain itu, suatu negara memiliki keterbatasan sumber daya alam tetapi unggul dalam sumber daya
manusia. Hal ini menyebabkan kedua negara tersebut memiliki hubungan ketergantungan satu
sama lain.
Adanya hubungan saling ketergantungan ini melahirkan transaksi bisnis international atau
perdagangan internasional. Perdangan international adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan ini mengakibatkan
lahirnya transaksii bisnis international yang mana muncuk pihak eksportir dan pihak importir.
Salah satu mekanisme ekonomi yang dijadikan instrumen untuk mendukung perdagangan
international ini adalah melalui instrument letter of credit (L/C). Letter of credit aadalah jasa bank
yang memberikan kepada masyarakat untuk mempermudah dan memperlancar pelayanan arus
barang, baik arus barang dalam negeri (antar pulau) atau arus barang ke luar negeri (ekspor-impor).
Peranan Bank dalam cara pembayaran ekspor impor dengan sarana L/C yaitu pihak
penerbit bertindak sebagai pengganti importir. Letter of credit yang diterbitkan oleh Bank tersebut
adalah nama dan untuk kepentingan importir. Pembayaran akan dilakukan oleh pihak sesuai
dengan persyaratan yang terdapat di dalam L/C.
Letter of Credit (L/C) dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai Surat Kredit
Berdokumen. Letter of Credit (L/C) dalam bank syariah termasuk jasa dan produk pembiayaan,
yaitu “pembiayaan Letter of Credit (L/C) impor atau ekspor syariah”. L/C impor syariah adalah
surat pernyataan akan membayar kepada eksportir (beneficiary) yang diterbitkan oleh bank
(issuing bank) atas permintaan importir dengan pemenuhan persyaratan tertentu sesuai dengan
prinsip syariah. Sedangkan L/C ekspor syariah adalah surat pernyataan akan membayar kepada
Eksportir yang diterbitkan oleh Bank untuk memfasilitasi perdagangan ekspor dengan pemenuhan
persyaratan tertentu sesuai dengan prinsip syariah. Sebagai pelayanan jasa dan produk pembiayaan
transaksi jual beli Perdagangan Internasional, dan dilihat dari proses terjadinya L/C sendiri, maka
akad wakalah bil ujrah dan murabahah lebih sesuai dengan esensi dari Letter of Credit (L/C)
syariah. Bank syariah dapat menerapkan L/C pada dua sisi, satu sisi sebagai pelayanan jasa, disisi
lain sebagai pembiayaan jual beli. Dengan kedua akad ini bank syariah bisa meminimalisir resiko-
resiko yang akan merugikan bank syariah itu sendiri.
Menurut Djumaini Dimyaudin dalam bukunya pengantar fiqh Muamalah, al-kafalah
merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga yang memenuhi
kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. Dalam pengertian lain kafalah juga berarti
mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab
orang lain sebagai penjamin. 1
Al-kafalah menurut bahasa berarti al-Dhaman (jaminan), hamalah (beban), dan za’amah
(tanggungan). Menurut Sayyid Sabiq yang dimaksud dengan al-kafalah adalah proses
penggabungan tanggungan kafil menjadi beban ashil dalam tuntutan dengan benda (materi) yang
sama baik utang barang maupun pekerjaan. Menurut Iman Taqiyyudin yang dimaksud dengan
kafalah adalah mengumpulkan satu beban dengan beban lain. Menurut Hasbi Ash Shidiqi al-
kafalah ialah menggabungkan dzimah kepada dzimah lain dalam penagihan. 2
Menurut syariah, kafalah adalah suatu tindak penggabungan tanggungan orang yang
menanggung dengan tanggungan penanggung utama terkait tuntutan yang berhubungan dengan
jiwa, hutang, barang, atau pekerjaan. Kafalah terlaksana dengan adanya penanggung, penanggung
utama, pihak yang ditanggung haknya, dan tanggungan. Penanggung atau disebut kafil adalah
orang yang berkomitmen untuk melaksanakan tanggungan3

penelitian yang dilakukan farid cahirmawan yang berjudul tinjauan yuridis mengenai
pelaksanaan ekpor import yang menggunakan letter of credit, terdapat persamaannya dengan
penelitian Pustaka (library research). Sedangkan mengenai isi, jelas berbeda karena pada penelitian

1 Dimyaudin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2008, hlm.247


2 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2002, hlm. 189
3 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunah 5, Jakarta: Cakrawala Publising, 2009, hlm. 386
terdahulu tidak membahas mengenai hukum islam yang terkait dengan transaksi bisnis
menggunakan letter of credit, melainkan hanya menjelaskan tentang prosedur suatu pebayaran
transaksi ekspor import yang menggunakan L/C, faktor-faktor yang menjadi pertimbangan
eksportir dan importir dalam menggunakan L/c, penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di
dalam dokumen L/C, penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di dalam dokumen L/c, dan
akibat hukum pada importir yang tidak melakukan pembayaran kredit.
Sedangkan jika melihat penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dian Mandayani Ananda
dalam tesisnya yang berjudul Analisis Hukum Terhadap L/C Syariah berdasarkan Undang-Undang
No.21/2008 tentang perbankan Syariah, Dian memaparkan mengenai ketentuan L/C yang sesuai
dengan prinsip-prinsip Syariah dan prinsip-prinsip L/c yang terkandung dalam UCP 600 dapat
diterapkan pada L/C Syariah. Hasil penelitiannya menunjukkan idak ada norma hukum yang dpaat
dijadikan acuan untuk menentukan bagaimana harusnya hubungan antara kontrak dasar dengan
perjanjian l/c itu sendiri sebagaimana UCP 600 telah mengatur prinsip Independensi, complying
presentation dan Deals With Documents Only. Pada penelitian dengan judul Analisis Fatwa
No.57/DSN-MUI/V/2007 tentang letter of Credit dengan akad kafalah bi al-ujrah perspektif
mazhab Syafi’i dan mazhab Hanafi menitik beratkan pada bagaimana pendapat para fuqaha’
mazhab Syafi’I dengan mazhab Hanafi mengenai akad Kafalah yang disertai dengan ujrah (upah)
dalam transaksi ekspor import menggunakan jas pembiayaan Letter Of Credit.
Pertimbangan Dewan Syariah Nasional menetapkan fatwa tentang letter of Credit (L/C)
dengan akad kafalah bi al-ujrah adalah salah satu bentuk jasa LKS adalah penyediaan fasilitas
penjaminan transaksi perdagangan luar negeri yang dilakukan oleh nasabah, yang dikenal dengan
istilah letter of credit L/C ; untuk memenuhi kebutujhan transaksi L/C tersebut, LKS berkewajiban
untuk menyediakan satu skema penjaminan yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah, di antara
prinsip Syariah dalam menjalankan transaksi tersebut adalah penggunaan akad kafalah, agar
kegiatan L/C tersebut dilakukan sesuai dengan prinsip Syariah.
Penerapan fatwa No.57/DSN-MUI/V/2007 tentang letter of credit (L/C) dengan akad
kafalah bi al-ujrah berdasarkan pertimbangan mufti yaitu Dewan Syariah Nasional menunjukkan
bahwa fatwa tersebut merupakan kegiatan lanjutan sebagai rangkaian proses dari kegiatan produk
usaha lembaga Keuangan Syariah khususnya perbankan Syariah yang mana sebelumnya telah
ditetapkan fatwa mengenai kegiatan ekspor impor yaitu fatwa No. 34/DSN-MUI/IX/2002 tentang
letter of credit (L/C) impor Syariah dan fatwa No. 35/DSN-MUI/IX/2002 tentang letter of credit
(L/C) Ekspor Syariah.

C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penerapan akad wakalah di perusahaan ekspor infor di Indonesia?

2. Apa itu letter of credit didalam ekspor infor yang menggunakan akad wakalah?

D. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang diajukan pada
rumusan masalah yaitu yang pertama untuk mengetahui pengaplikasian akad wakalah di
perusahaan ekspor dan impor di Indonesia dan yang kedua yaitu untuk mengidentifikasi ap aitu
leter of credit didalam ekspor dan impor yang menggunakan akad wakalah.

E. Manfaat/ Signifikasi kajian


a. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memperdalam wawasan dan ilmu
pengetahuan dalam bidang ilmu hukum ekonomi syariah.
b. Dan diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi awal dan rujukan bagi
siapa saja yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut dalam pelaksanaan pembiayaan
Letter of Credit Impor dan Ekspor Syariah.

F. Sistematika Penulisan
Penelitian ini berjenis penelitian kepustakaan online (Library Research online), penelitian
kepustakaan online (Library Research online) adalah pengumpulan data atau informasi
dengan bantuan berbagai macam- macam materi yang terdapat di ruang perpustakaan
online. Dalam hal ini, penulis mengadakan penelitian dengan cara membaca, menelaah dan
mencatat bahan dari berbagai literatur yang berhubungan langsung dengan penelitian ini,
serta literatur lain yang mempunyai relevansi dengan permasalahan yang akan dikaji dalam
penelitian ini. Dan juga erdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian ini, maka
sifat penelitian ini bersifat deskriftif analisis dengan menggunakan suatu pendekatan yang
bersifat Content Analysis atau analisis isi, yaitu teknik sistematik untuk menganalisis isi
pesan dan mengolah pesan.

G. Penelitian Terikat

Penelitian ini membahas tentang bagaimana implementasi fatwa DSN- MUI No. 34 dan No.
35 tentang Letter Of Credit Impor- Ekspor dalam penerapan akad wakalah bil ujrah dan qardh,
bagaimana implementasi fatwa DSN-MUI No. 34 dan No. 35 tentang Letter Of Credit Impor-
Ekspor dalam penetapan ujrahnya di Indonesia.

Berdasarkan Fatwa DSN Nomor 34/DSN-MUI/IX/2002 akad yang dapat digunakan untuk
pembiayaan L/C Impor adalah: Wakalah bil Ujrah, Wakalah bil Ujrah dengan Qardh, Murabahah,
Salam atau Istishna dan Murabahah, Wakalah bil Ujrah dan Mudharabah, Musyarakah dan
Wakalah bil Ujrah dan Hawalah. Dan berdasarkan Fatwa DSN-MUI Nomor 35/DSN-
MUI/IX/2002 akad yang dapat digunakan untuk pembiayaan L/C Ekspor Syariah adalah Wakalah
bil ujrah, Wakalah bil Ujrah dengan Qardh, Wakalah bil Ujrah dengan Mudharabah, Musyarakah
dan Ba’i dan Wakalah

Anda mungkin juga menyukai