Penelitian Geografi
Penelitian Geografi
Kelas x
Di susun oleh
-Kelompok 2-
Anggota:
Ghina alya sakianah (9)
Najua salsabila (19)
Malik fahad (13)
Nurlaili musyarofah (21)
SMAN 1 BANGKALAN
BAB I
PENDAHULUAN
SMA Negeri 1 Bangkalan merupakan salah satu Sekolah Menengah atas Negeri
yang berada di Provinsi Jawa Timur,Indonesia.
Sekolah ini berdiri sejak tahun 1962,dan menjadi sma pertama yang ada paa
saat itu di wilayah bangkalan. Lokasinya berada di jalan pemuda kaffa
10 bangkalan.
Sekolah dengan status akreditasi A(amat baik) yang memiliki visi dan misi
sebagai berikut:
Visi: UNGGUL DALAM MUTU AKADEMIK DAN NON AKADEMIS, BERBUDI PEKERTI LUHUR,
DAN MAMPU BERKOMUNIKASI NASIONAL DAN INTERNASIONAL
BERDASARKAN IMAN DAN TAQWA.
.
Menurut Thorndike belajar adalah proses interaksi antara stimulu dan respon. Menurut
Thorndike perubahan tingkah laku bisa berwujud sesuatu yang dapat diamati atau yang
tidak dapat diam. (Hamzah Uno, 7:2006)
Belajar adalah pembentukan hubungan stimulus respons sebanyak-banyaknya (Edward Lee
Thorndike)
Aliran Behaviorisme
Koneksionisme
Belajar adalah pembentukan hubungan stimulus respons sebanyak-banyaknya
(Edward Lee Thorndike)
Aliran Kognitivisme
Teori Gestalt
belajar adalah proses mengembangkan insight (wawasan, pengertian/pengetahuan). Insight
ini adalah pemahaman terhadap hubungan antarbagian di dalam suatu
permasalahan/pokok bahasan. (Wolfgang Kohler)
Data primer
2) Wawancara, merupakan tahap pengumpulan data melalui wawancara dan tanya jawab
dengan sumber atau pihak-pihak yang terkait diantaranya nak-anak kelas X yang menjadi
sampel penelitian.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. lokasi penelitian:
kelas-kelas X SMAN 1 BANGKALAN
-X IPS 1
Jumlah siswa keseluruhan (31 orang)
Jumlah siswa perempuan (20 orang)
Jumlah siswa laki-laki (11 orang)
Jumlah kipas angin (3 kipas)
Jumlah papan tulis (2 buah papan tulis)
Jumlah jendela (6)
Jumlah meja (20)
Jumlah kursi (20)
Jumlah meja guru (1)
Kursi guru (1)
Wali kelas (annisa thahrina sari)
-X IPS 2
Jumlah kipas angin (2 kipas)
Jumlah papan tulis (2 buah papan tulis)
Jumlah jendela (5)
Jumlah meja guru (1)
Kursi guru (2)
Wali kelas (fitriyah)
-X IPS 3
Jumlah siswa keseluruhan (31 orang)
Jumlah kipas angin (1 kipas)
Wali kelas (nurul hidayati)
Ketua kelas (Ach. Antoni)
Wakil (Kelana akbar)
Sekretaris (filda maulidiya)
Bendahara (anisa fitria )
Wali kelas (nurul hidayati)
Jumlah siswa perempuan (16 rang)
Jumlah siswa laki-laki (15 orang)
-MIPA 1
Jumlah siswa keseluruhan (32 orang)
Jumlah siswa perempuan (15 orang)
Jumlah siswa laki-laki (17 orang)
Jumlah kipas angin (2 kipas)
Jumlah meja guru (1)
Wali kelas (eko)
-MIPA 3
Jumlah siswa perempuan (16 orang)
Jumlah siswa laki-laki (16 orang)
Jumlah papan tulis (2 buah papan tulis)
Wali kelas (Ira susanti)
-MIPA 4
Jumlah siswa keseluruhan (31 orang)
Jumlah siswa perempuan (15 orang)
Jumlah siswa laki-laki (16 orang)
Wali kelas (riska novimaulina)
-MIPA 5
Jumlah siswa keseluruhan (31 orang)
Jumlah siswa perempuan (15 orang)
Jumlah siswa laki-laki (16 orang)
Jumlah kipas angin (2 kipas)
Jumlah lukisan (4)
Jumlah papan tulis (2 buah papan tulis)
Jumlah jendela (8)
Jumlah meja (20)
Jumlah kursi (20)
Jumlah lampu (6)
Jumlah meja guru (1)
Kursi guru (1)
Wali kelas (early rusiana)
Jumlah ventilasi (25)
-MIPA 6
Jumlah siswa keseluruhan (32 orang)
Jumlah siswa perempuan (15 orang)
Jumlah siswa laki-laki (16 orang)
Jumlah kursi (18)
Wali kelas (ghozali ra’is)
-MIPA 7
-Jumlah siswa keseluruhan (30 orang)
- Wali kelas rini rinawati)
BAB V
PENUTUP
Rata rata setiap kelas X di sman 1 bangkalan di fasilitasi sarana dan prasarana alat
pembelajaran yang baik,contohnya mulai dari papan tulis yang rata rata per kelas memiliki 2
papan tulis.
Pendidikan harus mendapatkan perhatian yang serius bagi setiap bangsa, karena dengan
pendidikan akan dapat dilihat maju mundurnya suatu bangsa. Tentu saja bangsa Indonesia
tidak mau hidup terbelakang akibat aspek pendidikan tidak mendapat porsi yang cukup
dengan beriringnya berbagai kemajuan di bidang lain.
Hal yang mendasar bagi pembangunan pendidikan dipengaruhi oleh dimensi kepemimpinan
atau pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah.