Anda di halaman 1dari 12

Teori Pembelajaran

Konstruktivisme
1. Dewi Indah Khapsari (52006150010)
2. Dwi Arif Rosanti (52006150003)
3. Nur Ana Fitriyah (52006150006)
Pengertian Teori
Konstruktivisme
Dalam konteks filsafat pendidikan, Jadi teori konstruktivisme
konstruktivisme adalah suatu upaya merupakan sebuah teori yang
membangun tata susunan hidup yang
memberikan keluasan berfikir
berbudaya modern.
kepada siswa dan memberikan siswa
Konstruktivisme merupakan sebuah teori
dituntut untuk bagaimana
yang sifatnya membangun, membangun
mempraktikkan teori yang sudah
dari segi kemampuan, pemahaman, dalam
proses pembelajaran. diketahuinya dalam kehidupannya.

2
Proses Top Down
Proses Top Down, Pendekatan konstruktivitis dalam proses lebih menekankan secara top down dari
pada bottom-up. Konteks Top down adalah siswa mulai dengan masalah kompleks untuk memecahkan
dan kemudian siswa memecahkan atau menemukan (dengan bimbingan guru) keterampilan-keterampilan
dasar yang diperlukan (Slavin, 1994). Zone of Proximal Development (ZPD), dimaknai sebagai "jarak
antara tingkat perkembangan sebenarnya dalam bentuk kemampuan masalah secara mandiri, dengan
tingkat perkembangan potensi dalam bentuk kemampuan masalah di bawah bimbingan guru atau melalui
kerjasama dengan teman sejawat yang lebih mampu)" (Slavin , Pembelajaran Kooperatif, Vygotsky dalam
Slavin (1997) menyarankan agar dalam pembelajaran yang digunakan pendekatan pembelajaran
kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, dan penemuan Salah satu implikasi penting teori Vygotsky
dalam Pendidikan adalah perlunya kelas berbentuk pembelajaran kooperatif antar siswa, sehingga siswa
dapat memenuhi tugas - tugas dan dapat saling mengatur strategi masalah yang di dalam masing-masing
ZPD mereka.

3
Discovery Learning
Model pembelajaran discovery learning merupakan
suatu model pengajaran yang menitikberatkan pada
aktifitas peserta didik dalam belajar. Dalam proses
pembelajaran dengan model ini, guru hanya
bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang
mengarahkan peserta didik untuk menemukan
konsep, dalil, prosedur,algoritma dan semacamnya.
Tiga ciri utama belajar menemukan yaitu:
1. Mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk
menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi
pengetahuan.
2. Berpusat pada peserta didik.
3. Kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan
pengetahuan yang sudah ada.
Ilmuwan Teori
Konstruktivisme
Jean Piaget
Jean Piaget lahir di Neuchâtel, Swiss, 9 Agustus 1896 – meninggal 16 September 1980 pada umur 84 tahun
adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan psikolog perkembangan Swiss, yang terkenal karena hasil penelitiannya
tentang anak-anak dan teori perkembangan kognitifnya.

7
Lev Vygotsky
la lahir di salah satu kota Tsarist, Russia, tepatnya pada 17 November 1896, dan berkuturunan Yahudi. la tertarik pada
psikologi saat berusia 28 tahun. Vygotsky dalam menyalurkan pemikiran-pemikirannya di dunia psikologi kerap
menghadapi rintangan oleh pemerintah Rusia saat itu. Perkembangan pemikirannya meluas setelah ia wafat pada tahun
1934, karena menderita penyakit TBC. Vygotsky merupakan satu di antara tokoh konstruktivis, Sumbangan penting teori
Vygotsky adalah pengendalian pada hakekatnya pembelajaran sosiokultural.

8
Lev Vygotsky
Jerome S. Bruner lahir di New York pada tanggal 1 Oktober 1915. adalah seorang psikolog
Amerika yang membuat kontribusi signifikan untuk psikologi kognitif manusia dan teori belajar
kognitif dalam psikologi pendidikan. Bruner adalah peneliti senior di Fakultas Hukum
Universitas New York

9
Peranan Self-Regulated Learning
Salah satu konsep dalam pendekatan konstruktivisme adalah self regulated learning.
Siswa yang memiliki regulasi diri menggunakan strategi belajar yang efektif.
Zimmerman (2012) menguraikan bahwa self-regulation mengacu pada proses yang
digunakan siswa untuk memfokuskan pikiran, perasaan, dan tindakan secara
sistematis, Self-regulation melibatkan aspek kognitif, dan afeksi. Lebih lanjut,
Zimmerman (2012) menyatakan bahwa self-regulation bukanlah suatu kemampuan
mental atau keterampilan performance akademik, melainkan suatu proses self-directive
dimana siswa mengubah kemampuan mental mereka ke dalam keterampilan akademik.

10
Scaffolding
KONSEP SCAFFOLDING Teori Scaffolding pertama kali diperkenalkan di akhir
1950-an oleh Jerome Bruner, seorang psikolog kognitif. Scaffolding merupakan
interaksi antara orang-orang dewasa dan anak-anak yang memungkinkan anak-anak
untuk melaksanakan sesuatu di luar usaha mandiri-nya. Cazden menyatakan bahwa
“scaffolding sebagai kerangka kerja untuk aktivitas dalam penyelesaian”. Scaffolding
sebagai bantuan yang besar kepada seorang anak selama tahap-tahap awal
pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan
kesempatan kepada anak tersebut untuk mengerjakan pekerjaannya sendiri dan
mengambil alih tanggung jawab pekerjaan itu. Bantuan yang diberikan guru dapat
berupa petunjuk, peringatan, dorongan menguraikan masalah kedalam bentuk lain
yang memungkinkan siswa dapat mandiri.

11
TERIMA KASIH

12

Anda mungkin juga menyukai