Anda di halaman 1dari 7

Zenith Putri Dewianti, Arini Aprilliani, Hilda Damayanti 2019

REVIEW ARTIKEL: METODE KROMATOGRAFI CAIR PADA PEMISAHAN ENANSIOMER


OFLOKSASIN

ARTICLE REVIEW: LIQUID CHROMATOGRAPHIC METHODS FOR ENANTIO


SEPARATION OF OFLOXACIN

Zenith Putri Dewianti1*, Arini Aprilliani1, Hilda Damayanti1


1
Sekolah Tinggi Farmasi Muhhamdiyah Tangerang
*Corresponding Author Email : zenith@stfm.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.47653/farm.v6i2.133

ABSTRAK
Hampir 56% dari obat-obatan yang dipasarkan dan digunakan adalah senyawa kiral, dan88%
diantaranya masih merupakan suatu rasemat.Aktivitas anti-bakteri dari (S)-ofloksasin (levofloksasin)
adalah 8-128 kali lebih tinggi dari (R)-ofloksasin, yang dapat berbahaya bagi fungsi hati dan ginjal
jika diberikan dalam bentuk rasemat sehingga perlu untuk menetapkan metode yang tepat dalam
mendapatkan enansiomer tunggal.Metode kromatografi cair dapat digunakan untuk memisahkan
enansiomer baik secara tidak langsung dengan reagen derivatisasi kiral atau penambahan fase
gerak kiral,maupun dengan fase diam kiral. Metode ini telah dikembangkan sejak lama sebagai
pemisahan senyawa kiral fluorokuinolon menggunakan berbagai pendekatan yang berbeda.Review
artikel ini menyajikan perbandingan metode pemisahan enansiomer ofloksasin menggunakan
kromatografi cairdiantaranya metode fase diam kiral dan fase gerak kiral dengan penambahan
penukar ligan/siklodekstrin.
Kata Kunci: Kromatografi Cair, Ofloksasin, Pemisahan Enansiomer

ABSTRACT
Nearly 56% of the drugs marketed and used are chiral compounds, 88% of them are still racemates.
The antibacterial activity of (S)-ofloxacin (levofloxacin) is 8-128 times higher than (R)-ofloxacin. It
should be given as pure enantiomer so that it will notbe harmful to the liver and kidney function. The
liquid chromatography method can be used to enantioseparationby chiral derivatization reagent and
alsoby the chiral stationary phase or by using the chiral mobile phase. This method was developed a
long time ago as a form of chiral fluoroquinolone compounds using different methods. This review
article presents a method comparison of enantioseparation of ofloxacin using liquid chromatography
including the chiral stationary phase and the chiral mobile phase additiveby a ligand exchage/
cyclodextrin.
Keywords :Enantioseparation, Liquid Chromatographic, Ofloxacin

PENDAHULUAN
Telah diketahui bahwa sebagian besar 2019).Adanya perbedaan farmakodinamik,
senyawa biologis untuk kepentingan farmakokinetik, dan toksikologi antara
farmakologis merupakan senyawa kiral enansiomer, menjadikan stereokimia sebagai
(Schmid & Gerald, 2011).Hampir 56% dari topik hangat dalam penelitian dan
obat-obatan yang dipasarkan dan digunakan pengembangan obat (Fang dkk, 2013).
adalah senyawa kiral, dan88% diantaranya Kontrol kemurnian enansiomer dan
masih merupakan suaturasemat (Singh dkk, penentuan molekul obat enansiomer tunggal

Jurnal Farmagazine Vol. VI No.2 Agustus 2019 65


Zenith Putri Dewianti, Arini Aprilliani, Hilda Damayanti 2019

tetap menjadi subjek penting untuk tujuan penghambatan enzim bakteri DNA gyrase dan
klinis, analisis dan regulasi serta evaluasi DNA topoisomerase IV (Horstkotter dan
yang akurat dari risiko yang ditimbulkan oleh Blaschke, 2001), dan merupakan senyawa
produk terhadap kesehatan manusia.(Singh kiral karena gugus metil pada posisi C-3 dari
dkk, 2019).Peningkatan jumlah obat kiral yang cincin oksazin.Senyawa ini banyak digunakan
pesat menunjukkan bahwa teknologi untuk mengobati beberapa penyakit seperti
pemisahan memang sangat penting gangguan pada sistem pernafasan, sistem
(Davankov, 2012). urin, dan infeksi beberapa jaringan (Cheng
Ofloksasin merupakan suatu antibakteri dkk, 2002).
kuinolon berflorinasi yang menargetkan

Gambar 1. Struktur Molekul Enansiomer Ofloksasin (Tian dkk, 2010)

Aktivitas anti-bakteri dari (S)-enansisomer molekul-molekul dari suatu campuran,mudah


(levofloksasin) adalah 8-128 kali lebih tinggi melaksanakannya, kecepatan analisis dan
dari (R)-enansiomer, yang dapat berbahaya kepekaan yang tinggi, dapat dihindari
bagi fungsi hati dan ginjal jika diberikan dalam terjadinya dekomposisi / kerusakan bahan
bentuk rasemat.Selain itu, kedua enansiomer yang dianalisis, Resolusi yang baik, dapat
ini menunjukkan perbedaan yang jelas pada digunakan bermacam-macam detektor, kolom
strain bakteri secara in vitro (Eliopoulus dkk, dapat digunakan kembali, dan mudah
1996).Namun demikian, tidak dapat dihindari melakukan sample recovery.
bahwa kedua produk dapat mengandung KCKT dapat digunakan untuk
sintesis levofloksasin sehingga perlu untuk memisahkan enansiomer baik secara tidak
menetapkan metode yang tepat dalam langsung dengan reagen derivatisasi kiral
mendapatkan kedua enansiomer tersebut maupun dengan fase diam kiral atau
(Fang dkk, 2013). penambahan fase gerak kiral.Metode ini telah
Beberapa teknik telah diusulkan untuk dikembangkan sejak lama sebagai pemisahan
penentuan ofloksasin, seperti voltametri (Yang senyawa kiral fluorokuinolon menggunakan
dkk, 2008), spektroskopi resonansi magnetik berbagai pendekatan yang berbeda.Tujuan
nuklir, spektrofotometri (Sevgi, 2009), dari review artikel ini yaitu menyajikan
potensiometri (Pimenta dkk, 2011), perbandinganmetode pemisahan enansiomer
elektroforesis kapiler (Lin dkk 2004), dan ofloksasin menggunakan kromatografi cair.
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) (Bi
dkk, 2011). METODEOLOGI PENELITIAN
Kelebihan metode KCKT jika Alat
dibandingkan dengan metode lainnya, Alat-alat yang akan digunakan meliputi
khususnya dalam pengujian kemurnian (Done berbagaialat gelas yang umum digunakan,
dkk, 1974; Snyder dan Kirkland, 1979; neraca analitis, seperangkat alat kromatografi
Hamilton dan Sewell, 1982; Johnson dan preparatif, Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Stevenson, 1978):mampu memisahkan beserta detektor, dan kolom C18.

Jurnal Farmagazine Vol. VI No.2 Agustus 2019 66


Zenith Putri Dewianti, Arini Aprilliani, Hilda Damayanti 2019

Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalahakuabides, asam amino
(L-fenilalanin, L-leusin, L-isoleusin), metanol,
Metode KCKT Fase Diam Kiral
(S)-ofloksasin, tembaga(II)sulfat, campuran
Pendekatan langsung dengan
(±)-ofloksasin (rasemat), siklodektrindan
menggunakan kolom fase diam kiral lebih
bahan-bahan kimia lainnya.
sesuai dan dapat diaplikasikan untuk
memisahkan enansiomer skala preparatif,
HASIL DAN PEMBAHASAN
hanya saja diperlukan kolom kiral yang relatif
Kromatografi merupakan metode yang
mahal (Elbashirdkk, 2010).
paling dikenal dalam pemisahan enansiomer
Kolom dengan fase diam kiral tidak
(Fang dkk, 2013).Pemisahan enansiomer
diperlukan keterlibatan pembentukan
metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT)
kompleks diastereomerdalam pemilihan fase
dapat dilakukan dengan menggunakan fase
gerak (Fang dkk, 2013). Fase gerak yang
diam kiral atau dengan penambahan fase
dipilih adalah asetonitril (ACN) dan
gerak kiral (Tian dkk,2010). Perhitungan
trietilamonium (TEAA) dengan hasil sebagai
resolusi pemisahan (Rs):
berikut.

Tabel 1. Hasil Pemisahan Variasi Fase Gerak


Fase
k1 Α Rs
Gerak
95:5 - - 0,000
90:10 0,19 1,21 0,874
85:15 0,23 2,75 6,574
80:20 0,25 1,89 1,466
75:25 0,14 1,47 0,573

Berdasarkan hasil tersebut, campuran Dalam pendekatan ini, resolusi kiral


ACN-TEAA (85:15) merupakan eluen yang dihasilkan dengan mencampurkan kiral
paling sesuai untuk dilakukan percobaan lebih selektor yang cocok ke dalam fase gerak.Kiral
lanjut. Metode KCKT cara langsung selektor yang biasa digunakan adalah
menggunakan fase diam kiral telah siklodekstrin, penukar ligan, protein, antibiotic
menunjukkan banyak keuntungan dalam makrosiklik, dan sebagainya.Namun demikian,
enantioseparation senyawa kiral, seperti hanya penukar ligan yang digunakan dalam
fleksibilitas, selektivitas yang luas, efisiensi pemisahan kiral fluorokuinolon (Elbashir dkk,
dan relatif mudah dioperasikan, dan telah 2010).
banyak diterapkan. Yang paling penting, Keuntungan teknik ini adalah sederhana
teknik KCKT kiral sebagai alat preparatif juga dan mudah dilakukan, selain itu juga tidak
menunjukkan prospek industri yang baik. memerlukan derivatisasi kiral.Pemisahan
Pemisahan yang jauh lebih cepat dibanding enansiomer ini menggunakan penukar ligan
cara tidak langsung. Namun, metodeini jarang atauzat aditif (penambahan) siklodekstrin
diteliti dalam beberapa tahun terakhir sebagai fase gerak kiral.
dikarenakan kurang ekonomis.
1. Penambahan Penukar Ligan ke Dalam
Metode KCKT Fase Gerak Kiral Fase Gerak

Jurnal Farmagazine Vol. VI No.2 Agustus 2019 67


Zenith Putri Dewianti, Arini Aprilliani, Hilda Damayanti 2019

Kromatografi cair menggunakan penukar interaksi antara analit enansiomer agar


ligan yang ditambahkan ke dalam fase gerak menjadi suatu kompleks diastereomer
diperkenalkan sejak tahun 1960an sebagai terner.Enansiomer fluorokuinolon, termasuk
metode pemisahan suatu analit rasemat. ofloksasin, dapat dipisahkan menggunakan
Prinsip dasar dari pendekatan ini adalah pendekatan ini (Elbashir dkk, 2010).
keterlibatan logam pengompleks ion ke dalam

Tabel 2. Pemisahan Enansiomer Ofloksasin metode KCKT dengan Penambahan Penukar Ligan
pada Fase Gerak Kiral
Aditif Fase Gerak Kiral
Fase Gerak Fase Diam Detektor Referensi
(AFGK)
1,2mmol/L L-fenilalanin
FL λem = Yan dan Row,
AFGK:Metanol 85:15 dan 1mmol/L tembaga(II) Kolom C18
505 nm 2007
sulfat
10 mmol/L L-leucine dan
UV Yan dan Row,
AFGK:Metanol-air 88:12 5 mmol/L tembaga(II) Kolom C18
293 nm 2007
sulfat
4mmol/L tembaga(II) FL
Shao dkk,
AFGK:Metanol-air 88:12 sulfat dan 5mmol/L L- Kolom C18 λex = 303
2008
isoleusin nm
9 mM L-isoleusin dan 4
UV 293
AFGK:Metanol-air 12:88 mM tembaga sulfat Kolom C18 Oktasari, 2014
nm
pH 3,07
4 mM L-isoleusin dan 9
UV Hendrati dkk,
AFGK:Metanol-air 12:88 mM tembaga(II) sulfat Kolom C18
293 nm 2015
laju alir 0,8 mL/menit

Prinsip pemisahan kromatografi menyumbangkan pasangan elektron


pertukaran ligan, yaitu melalui pembentukan bebasnya kepada ion logam pusat.Donasi
diastereomer (kompleks) dengan melibatkan pasangan electron ligan kepada ion logam
asam amino (L-fenilalanin, L-isoleusin, L- pusat menghasilkan ikatan kovalen koordinasi
leusin, dll) sebagai ligan pengompleks dan (Cotton dan Wilkinson, 1989).
logam tembaga (II) dari reagen tembaga (II) Tembaga (II) memiliki stabilitas kompleks
sulfat sebagai atom pusat, yang ditambahkan yang paling besar dengan senyawa ofloksasin
ke dalam fase gerak. jika dibandingkan dengan logam transisi deret
Senyawa kompleks merupakan senyawa pertama yang lain dan paling stabil jika
yang tersusun dari suatu ion logam pusat dibandingkan dengan bilangan oksidasi
dengan satu atau lebih ligan yang tembaga lain.

Gambar 2. Skema Struktur Senyawa Kompleks Ligan dari Ofloksasin, Asam Amino, dan Ion
Logam (Tian et al., 2010)

Jurnal Farmagazine Vol. VI No.2 Agustus 2019 68


Zenith Putri Dewianti, Arini Aprilliani, Hilda Damayanti 2019

Stereoisomer cis memiliki waktu Cheng, F.C., T.R. Tsai, Y.F. Chen, L.C. Hung
retensi lebih cepat daripada trans & T.H. Tsai. 2002. Journal of
dikarenakan terdapat interaksi intramolekul Chromatography A: 131-961.
antara asam amino dengan (S)-ofloxacin, Cotton, F.A. dan Wilkinson, G. 1989. Kimia
sehingga penjerapan oleh kolom menjadi
lemah. Sementara itu, posisi trans antara Anorganik Dasar. Penerbit Universitas
asam amino dan (R)- ofloxacin berjauhan, Indonesia. Jakarta
sehingga tidak ada interaksi intramolekul. Davankov, V.A. 2012. Chiral Separation by
Interaksi antar molekul terjadi untuk trans- HPLC Using the Ligand-Exchange
stereoisomer pada kolom, sehingga waktu Principle. Humana Press, Inc.New York.
retensi lebih lama (Hendrati, 2015). Elbashir, A.A., Bahruddin, S., and Hassan
Y.A.E. 2010. Recent Developments of
2. Penambahan Siklodekstrin
Fase gerak kiral dengan penambahan Enantioseparations for Fluoroquinolones
siklodekstrin dan turunannya sangat efektif Drugs Using Liquid Chromatography and
dalam pemisahan enansiomer namun Capillary Electrophoresis Egypt.
memerlukan biaya yang besar dan fase Pharmaceutical and Medicinal Chemistry
gerak yang mengandung selektor kiral ini Department.
tidak dapat digunakan kembali.Metode ini Eliopoulos, G.M., Wennersten, C.B.,
memberikan hasil pemisahan dua
Moellering, R.C. 1996. Comparative
enansiomer yang sangat baik dengan
resolusi lebih dari 2 (Yeole dkk,2006). invitro activity of levofloxacin and
ofloxacin against Gram-positivebacteria.
KESIMPULAN Diagnostic Microbiology and Infectious
Metode pemisahan enansiomer Disease, 25: 35–41.
ofloksasin dapat dilakukan dengan KCKT fase Fang, Z., Guo, Z., Qin, Q., Fan, J., Yin, Y.,
diam kiral maupun penambahan penukar Zhang, W. 2013. Semi-Preparative
ligan/siklodektrin ke dalam fase gerak. Kedua Enantiomeric Separation of Ofloxacin by
cara ini memiliki keunggulan dan HPLC. Journal of Chromatographic
kelemahannya masing-masing. Penggunaan Science, 51: 133–137.
dengan fase diam kiral memliki waktu yang Hendrati, D., Bahti H.H., Pratomo, U., &,
singkat namun kurang ekonomis, sementara Dewianti, Z.P. 2015. Forming of
penambahan penukar ligan/siklodekstrin lebih Diastereoisomer with L-Isoleucin to
ekonomis dengan waktu retensi yang lebih Separate Ofloxacin Enantiomer Using
panjang. Mengingat pentingnya Preparative Liquid Chromatography.
pengembangan metode pemisahan Chimica et Natura Acta, 3.
enansiomer, penelitian ataupun review lebih Horstkotter, C. Dan Blaschke, G. 2001.
lanjut dengan metode lain diperlukan untuk Stereoselective determination ofofloxacin
mendapatkan referensi dan hasil terbaik. and its metabolites in human urine by
capillary electrophoresisusing laser-
DAFTAR PUSTAKA induced fluorescence detection.Journal of
Bi, W.T., Tian, M.L., Row, K.H. 2011: Chiral Chromatography B, 754: 169–178.
separation and determination of ofloxacin Lin, F.-M., Kou, H.-S., Wu, S.-M., Chen, S.-H.,
enantiomers by ionic liquid-assisted Wu, H.-L. 2004. Capillary
ligand-exchangechromatography.Analyst, electrophoresisanalysis of gabapentin and
136: 379–387. vigabatrin in pharmaceutical
preparations.as ofloxacin

Jurnal Farmagazine Vol. VI No.2 Agustus 2019 69


Zenith Putri Dewianti, Arini Aprilliani, Hilda Damayanti 2019

derivatives.Analytica Chimica Acta, 523: Singh, M., Sethi, S., Bhushan, R. 2019. Liquid
9–14. chromatographic methods for separation,
Oktasari, S. 2014. Pemisahan Enansiomer determination andbioassay of
Ofloksasin Melalui Pembentukan enantiomers of etodolac: A review.Journal
Diastereoisomer dengan L-Isoleusin of Separation Science,1-40.
Menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tian, M., H.S. Row., K.H Row. 2010. Chiral
Tinggi. Universitas Padjadjaran Jurusan Separation of Ofloxacin Enantiomers by
Kimia. Jatinangor. Ligand Exchange Chromatography.
Pimenta, A.M., Souto, M.R.S., Catarino, R.I.L., Monatsh Chem, 141: 285–290.
Leal, M.F.C., Lima, J.L.F.C. 2011. Yan dan Row, K.H. 2007. Rapid Chiral
Determination of ofloxacin in Separation and Impurity Determination of
pharmaceuticals, human urine and serum Levofloxacin by Ligand-Exchange
using a potentiometric.Sensor Chromatography. Analytica Acta, 584:
Electroanalysis, 23: 1013–1022. 160-165.
Schmid, M.G dan Gerald G. 2011. Chiral Yan, H. dan Row, K.H. 2007. Direct
Separation by Ligand-Exchange. determination of ofloxacin enantiomers in
Macedonian Journal of Chemistry and human urine by ligand exchange
Chemical Engineering,30(2): 127-137. chromatography. J. Liq. Chromatgr. Rel.
Sevgi, T.U. 2019. Rapid and sensitive Technol., 30: 1497-1511.
spectrofluorimetric determination of Yan, H. dan Row, K.H. 2007. Rapid chiral
enrofloxacin, levofloxacin and ofloxacin separation and impurity determination of
with 2,3,5,6-tetrachlorop-benzoquinone; levofloxacin by ligand-exchange
Spectrochimica Acta, 72: 1038–1042. chromatography. Anal. Chim. Acta, 584:
Shao, B., Sun, X., Zhang, J., Hu, J., Dong, H., 160-165.
Yang, Y. 2008. Determination of ofloxacin Yang, C.H., Xu, Y.X., Hu, C.G., Hu, S.S. 2008.
enantiomers in sewage using two-step Voltammetric detection of ofloxacin in
solidphase extraction and liquid human urine at a congo red functionalized
chromatography with fluorescence water-soluble carbon nanotube film
detection. J. Chromatogr. A, 1182: 77-84. electrode.Electroanalysis, 20: 144–149.

Jurnal Farmagazine Vol. VI No.2 Agustus 2019 70

Anda mungkin juga menyukai