BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bahan alam merupakan salah satu sumber bahan baku obat yang perlu
Untuk mencari sumber obat yang baru dari tumbuhan, para peneliti
(Kromatografi lapis tipis) juga dapat berguna untuk mencari eluen untuk
kecil (Sianita,2008).
Untuk itu KLT (Kromatografi lapis tipis) sangat penting dalam bidang
seperti analisis jamu yang mengandung Bahan Kimia Obat (BKO). Oleh
karena itu KLT (Kromatografi lapis tipis) ini sangat penting untuk dilakukan
1. Maksud
2. Tujuan
. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
kromatografi lapis tipis (KLT) dengan plat KLT yang sudah siap pakai.
dapat digunakan silica gel dan eluen yang digunakan berdasrkan basil
yang diperoleh dari KLT dan akan lebih baik kalau kepolaran eluen pada
melibatkan dua fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase geraknya
sebagai penyerap pada KLT, contohnya silika gel (asam silikat), alumina
adsorben tersebut, yang paling banyak dipakai adalah silica gel karena
terikat oleh ausokrom yang terdapat pada noda tersebut. Gugus kromofor
jenuh lebih dari satu yang berada berselang-seling dengan ikatan tunggal.
tingkat energi dasar ke tingkat energi tinggi. Perbedaan energi emisi yang
2001).
a. Alkaloid
b. Glikosida jantung
c. Flavanoid
d. Saponin
e. Minyak atsiri
g. Valepotriat
10 x 10 cm. Lempeng dapat berupa lempeng kaca atau lempeng lain yang
melibatkan dua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak. Fasa geraknya
sebagai penyerap pada KLT, contohnya silika gel (asam silikat), alumina
ultraviolet.
Fase diam yang unmum diguankan adalah silica gel, baik yang
normal fase maupun reversed fase. Pada KLT komponen bergerak degan
bergerak dengan kecepatan berbeda dan hal inilah yang merupakan atau
BAB III
PROSEDUR KERJA
1. Alat
ukur, lampu UV254 dab UV366, lempeng KLT, penggaris, pensil 2B,
2. Bahan
B. Cara Kerja
dan 8:2)
dikeluarkan.
BAB IV
PEMBAHASAN
B. Pembahasan
diam dari bentuk plat silika dan fase geraknya disesuaikan dengan jenis
dengan eluen maka sampel akan semakin terbawa oleh fase gerak
tersebut.
keempat jenis adsorben tersebut, yang paling banyak dipakai ialah silika
gel dan masing-masing terdiri dari beberapa jenis yang mempunyai nama
digunakan untuk proses elusi terdapat dua jenis yaitu eluen yang lebih
polar dan eluen yang kurang polar. Penggunaan eluen yang kurang polar
kombinasi dari dua macam pelarut, Hal ini dimaksudkan untuk mencapai
semua tingkat kepolaran sehingga eluen ini dapat mengangkat noda yang
noda yang maksimal atau posisi noda terlalu ke atas atau ke bawah maka
atas) adalah bergerak berdasarkan prinsip partisi dimana fase gerak akan
digunakan kombinasi eluen non polar dengan polar. Apabila noda yang
(Gendarussae folium).
etil asetat dengan perbandingn (4:6 ,3:7, 2:8) yang dimasukkan ke dalam
perambatan noda. Jika eluen yang digunakan terlalu polar maka sampel
akan semakin terbawa oleh eluen yang bergerak sehingga noda yang
dihasilkan kurang begitu baik. Hal ini terjadi karena gaya tarik dipol antara
sampel-fase gerak (eluen) lebih besar daripada gaya tarik dipol antara
sampel-fase diam (pelat silika). Jika eluen yang digunakan kurang polar
maka sampel akan kurang terbawa oleh eluen sehingga noda yang timbul
pada proses elusi lempeng silica gel dapat menyerap dan berikatan
b. Chamber harus dijenuhkan untuk menghilangkan uap air atau gas lain
lain.
dihasilkan kurang terlihat jelas, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
lempeng KLT.
DAFTAR PUSTAKA
C. Gambar
Bercak pada
sinar tampak