Anda di halaman 1dari 4

MATERI

PERAN KELUARGA DALAM KEPATUHAN MINUM OBAT

A. Pengertian Gangguan Jiwa


Gangguan jiwa merupakan pola perilaku yang ditunjukkan pada individu
yang menyebabkan distress, menurunkan kualitas kehidupan dan
disfungsi. Hal tersebut mencerminkan disfungsi psikologis, bukan
sebagai akibat dari penyimpangan sosial maupun konflik dengan
masyarakat (Stuart, 2013), sehingga dapat disimpulkan bahwa gangguan
jiwa merupakan suatu gangguan pada pikiran, perasaan (emosi), dan
perilaku, sehingga mengakibatkan ketidakmampuan dalam beraktivitas
dan berinteraksi dengan keluarga dan masyarakat.
B. Penyebab Gangguan Jiwa
Penyebab gangguan jiwa, yaitu
1 faktor genetik (keturunan)
Dapat disebabkan karena terdapat anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa, sehingga menurun pada anggota
keluarga lainnya. Namun, apabila situasi keluarga sangat
memberikan kenyamanan dan dukungan yang baik, dapat
mencegah timbulnya gangguan jiwa, meskipun memiliki
keluarga yang mengalami gangguan jiwa
2 faktor fisik
beberapa pasien yang mengalami penyakit tertentu, baik bersifat
kronis maupun akut, dapat mengalami beban emosional, pikiran,
dan perubahan tingkah laku, sehingga mengakibatkan gangguan
jiwa.
3 faktor lingkungan keluarga dan sosial
yaitu kurangnya dukungan dari keluarganya dan semakin
diperkuat dengan kurangnya penerimaan dari lingkungan sosial,
sehingga sangat berpotensi mengakibatkan gangguan jiwa.
C. Pengertian Dukungan Keluarga
fungsi keluarga adalah memberikan fungsi afektif untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial anggota keluarganya dalam pemberian kasih
sayang. Salah satu wujud dari fungsi tersebut adalah memberikan
dukungan pada anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa.
Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan, dan penerimaan keluarga
terhadap penderita sakit. Fungsi dan peran keluarga adalah sebagai
sistem pendukung dalam memberikan bantuan, dan pertolongan bagi
anggotanya dalam perilaku minum obat, dan anggota keluarga akan siap
memberikan pertolongan dan bantuan ketika dibutuhkan (Friedman,
2010: 330).
D. Bentuk-bentuk dukungan yang dapat dilakukan oleh keluarga pasien yaitu :
1 Sering berkomunikasi tentang hobi, hal-hal yang disukai, atau
pengalaman-pengalaman yang menyenangkan pasien
2 Mendengarkan keluh kesah pasien
3 Mampu menyimpan rahasia/hal-hal yang diceritakan pasien
4 Bersikap empati/memahami perasaan dan pikiran pasien
5 Berdiskusi dengan pasien untuk memberikan solusi yang tepat dan logis
6 Memberikan apresiasi atas usaha pasien dalam penyembuhannya (pujian,
pelukan, hadiah)
7 Tidak melabel atau menilai pasien dengan kata-kata yang kurang positif
8 Menunjukkan ekspresi emosi yang positif (mengucapkan kata-kata positif,
penghargaan, kebanggaan, dan penerimaan pada kondisi pasien)
9 Memberikan nasehat apabila diperlukan dengan bahasa yang netral/tidak
memihak
10 Membiarkan pasien meluapkan kesedihan dengan cara yang tepat,
misalnya menangis atau bercerita, kemudian menanggapinya dengan tepat
11 Mengajak berinteraksi dengan lingkungan sosialnya atau berkunjung ke
keluarga besarnya\
12 Memberikan bantuan dalam beberapa aktivitas pasien, misalnya
mengingatkan jadwal meminum obat, memberitahu cara-cara melakukan
pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, minat, serta bakat pasien
13 Memberikan aktivitas/kegiatan yang positif dan mampu dilakukan pasien,
misalnya membuat kerajinan tangan, berolahraga, membantu pekerjaan
rumah, dan sebagainya

E. Peran keluarga dalam kepatuhan minum obat


1 keluarga menyiapkan obat-obatan penderita setiap hari,
2 keluarga juga meminumkan obat kepada penderita.
3 Keluarga mengupayakan supaya penderita dapat minum obat secara
rutin, dengan cara mengikuti kemauan penderita, atau mencari penderita
untuk meminumkan obat jika penderita berada di luar rumah, dengan
membawa obat serta air minumnya untuk diminumkan.
4 Keluarga juga selalu mengantar penderita untuk kontrok ke dokter, dan
tidak pernah membiarkan penderita pergi sendirian.
5 Keluarga juga selalu melakukan pengawasan, perlindungan, dan
memenuhi kebutuhan penderita baik dari segi perilaku minum obat, dari
segi kelengkapan obat-obatan atau pengobatan, hingga dalam aktivitas
penderita.
6 Keluarga selalu memberikan dan mengupayakan yang terbaik bagi
penderita.
7 Keluarga juga mencukupi kebutuhan penderita seperti ketika memasak,
menyediakan makanan, memberikan hingga menyiapkan pakaian, serta
menyediakan tempat tinggal yang layak bagi penderita.
8 Dalam aktivitas penderita, keluarga juga ikut menemani dan membantu
penderita ketika beraktivitas sehari hari.
9 keluarga mengupayakan penderita untuk teratur minum obat dengan cara
membujuk penderita, memberi pengertian atau nasihat kepada penderita
supaya mau minum obat untuk meminimalisasi adanya kebosanan minum
obat secara teratur (Sarafino, 2015: 136).

DAFTAR PUSTAKA

Friedman, M.M. Bowden, O & Jones, M. ( 2010). Keperawatan Keluarga :


Teori dan Praktek edisi kelima. Jakarta: EGC.
Kusumawati.Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika; 2012

Stuart & Sundeen. (2015). Pocket Guide to Psychiatric Nursing, New York:
Mosby. Tarjum. (2004). Sakit Jiwa Aib?. Diunduh tanggal 13 September 2021
dari: http:// sivalintar.tripod.com/

Minarni Lia, Sudagijono Jaka Santosa Sudagijono.( 2015). Dukungan Keluarga


Tehadap Perilaku Minum Obat Pada Pasien Skizofrenia yang Sedang Rawat
Jalan. Jurnal Experientia: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai