1. Pengertian
neoplasma bisa berupa jinak atau ganas dan primer atau sekunder, serta setiap
inflamasi yang berada di dalam rongga tengkorak yang menempati ruang di dalam
SOL merupakan generalisasi masalah yang mengenai otak serta adanya lesi pada
ruang intracranial. Kuntusio serebri, hematoma, infark, abses otak dan tumor
intrakranial merupakan beberapa penyebab yang bisa menimbulkan lesi pada otak.
( Long, C 2000 )
2. Anatomi Fisiologi
Otak terdiri dari 100-200 milyar sel aktif yang saling berhubungan yang
bertanggungjawab atas fungsi mental dan intelektual kita. Neuron merupakan sel-
sel yang terdapat di otak. Otak adalah organ mudah beradaptasi meskipun neuron-
sistem saraf tepi (SST). Otak dan medulla spinalis membentuk sistem saraf pusat
(SSP). Sistem saraf tepi (SST) merupakan sistem saraf yang berada disisi luar
a. Cerebrum
sepasang hemisfer kanan dan kiri serta tersusun dari korteks yang ditandai
dengan sulkus (celah) dan girus. Cerebrum terdiri dari beberapa lobus yaitu
(Price, 2006) :
1) Lobus Frontalis
lobus frontalis terdapat daerah broca yang bisa mengatur ekspresi dalam
2) Lobus Temporalis
berjalan ke bawah dari fisura lateral dan sebelah posterior dari fisura
pembentukan emosi.
3) Lobus Parietalis
4) Lobus Oksipitalis
5) Lobus Limbik
b. Cerebellum
2006).
longitudinalis antara medulla spinalis dan bagian- bagian otak, anyaman sel
penting yang terdapat di batang otak. Brainstem terdiri dari tiga segmen,
dibutuhkan untuk fungsi jaringan hidup yang baik. Karena kebutuhan otak
sangat mendesak dan vital mengharuskan aliran darah terus konstan. Suplai
dapat menjamin suplai darah yang adekuat untuk sel (Brunner dan Suddarth,
2002).
2. Etiologi
a. Malignansi
1) 95% dari seluruh tumor meliputi metastase, meningioma, neuroma
multipel.
b. Hematoma
c. Abses serebral.
d.Infeksi HIV yang menyebabkan limfoma
3. Klasifikasi
a. Tumor Otak
Tumor otak atau tumor intrakranial merupakan neoplasma atau proses desak ruang
(space occupying lesion) yang timbul di dalam rongga tengkorak baik di dalam
1) Benigna (jinak)
reguler, densitas sel yang rendah dengan diferensi struktur Yang jelas
2) Maligna (ganas)
mikroskopis yang infiltratif atau tanpa batas yang jelas dan rekurensi pasca
pengangkatan total.
1) Astrositoma
glioblastoma multiforme.
2) Oligodendroglioma
dengan astositoma infiltratif tumor ini memiliki batas yang lebih tegas.
3) Ependimoma
4) Glioblastoma
timbul dengan masa yang berbatas tegas. Pada daerah nekrosis dengan
5) Meduloblastoma
ditempatinya.
b. Hematom Intrakranial
1. Hematom Epidural
besar karena desakan dari hematom akan melepaskan durameter lebih lanjut
a Hematom Subdural
karena sering disertai cedera otak berat lain. (R. Sjamsuhidajat, 2004).
b. Higroma Subdural
tanpa tanda fokal merupakan gambaran klinis dari higro subdural (R.
Sjamsuhidajat, 2004).
rasa mual dan sering terjadi di pagi hari. Pada tingkat lanjut, muntah
menjadi proyektil.
b. Sakit kepala : 70% di jumpai pada pasien bersifat serangan berulang, nyeri
berdenyut, paling hebat pagi hari, timbul akibat batuk, bersin dan mengejan.
Lokasi nyeri unilateral/ bilateral yang terutama dirasakan daerah frontal dan
suboksipital.
Tanda yang penting untuk tumor intrakranial edema papil pada funduskopi.
d. Pembesaran kepala: sering di temui pada anak umur di bawah 2 tahun yang
fontanelnya belum tertutup. Untuk tumor otak gejala ini tidak khas hanya
g. Gangguan mental: jika lokasi tumor pada lobus frontalis atau lobus temporalis
Ada tiga komponen di dalam kranium yaitu otak, cairan serebrospinal (CSS) dan
darah. Foramen magnum adalah sebuah lubang keluar utama pada kranium yang
intrakranial yang normal akan menggeser sebagai konsekuensi dari space occupying
lesion (SOL) jika terdapat massa yang di dalam kranium seperti neoplasma. (Price,
2005).
rongga kranialis. Otak, darah dan cairan serebrospinal menempati ruang pada
intrakranial. Pada ruang intrakranial terdapat unsur yang terisi penuh dan tidak dapat
di tekan yaitu otak (1400 g), cairan ( sekitar 75 ml) dan darah (sekitar 75 ml).
volume pada salah satu dari ketiga unsur utama. (Price, 2005).
konstan pada keadaan fiologis. Peninggian tekanan intrakranial yang parah apabila
darah arteri untuk sesaat di sebabkan oleh peningkatan tekanan intrakranial secara
peningkatan pada kadar laktat cairan serebrospinal dan hal ini mengindikasikan
(Satyanegara, 2010).
6. Penatalaksanaan
1) Pembedahan
a) Craniotomy
2) Radiotherapi
belakang.
3) Kemoterapi
antara sel kanker dan sel normal terhadap reaksi pengobatan sitostika
pengobatan kemoterapi.
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Elektroensefalogram (EEG)
cara meletakkan elektroda pada area kulit kepala atau dengan menempatkan
b. Ekoensefalogram
ekoensefalogram.
Foto rontgen polos tengkorak dan medulla spinalis sering digunakan dalam
tulang, adanya fraktur dan dislokasi. Selain itu, foto rontgen polos mungkin
terlihat pada hasil foto rontgen, yang merupakan petunjuk dini tentang adanya
alat diagnostik CT Scan sebagai evaluasi pasien. Pada basis kranil sensitifitas
CT Scan bisa untuk mendeteksi lesi yang berpenampang kurang dari 1 cm.
zat kontras, beberapa jenis SOL akan terlihat lebih nyata. Penilaian space
jika dengan pemeriksaan CT scan dan MRI, diagnosis masih belum bisa
ditegakkan.
8. Komplikasi
2. Gangguan kognitif
4. Disfungsi seksual
Herniasi otak adalah keadaan dimana terjadi pergeseran pada otak yang normal
melalui atau antar wilayah ketempat lain karena efek massa. Herniasi otak ini
merupakan komplikasi dari efek massa dari tumor, trauma atau infeksi.
6. Herniasi unkal
7. Herniasi Foramen Magnum
8. Kerusakan neurologis permanen, progresif, dan amat besar
9. fatway
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk
dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang di hadapi pasien
baik fisik, mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan.Tahap ini mencakup tiga
kegiatan yaitu pengumpulan data, analisis data penentuan masalah kesehatan serta
keperawatan.Diperoleh data dan informasi mengenai masalah kesehatan yang ada pada
pasien sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus di ambil untuk mengatasi masalah
tersebut yang menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual serta faktor lingkungan
yang mempengaruhinya.
Sistem adaptasi mempunyai input berasal dari internal. Roy mengidentifikasi bahwa
input sebagai stimulus. Stimulus sebagai suatu unit informasi, kejadian atau energi dari
lingkungan. Sejalan dengan adanya stimulus, tingkat adaptasi individu direspons sebagai
suatu input dalam sistem adaptasi. Tingkat adaptasi tersebut tergantung dari stimulus yang
didapat berdasarkan kemampuan individu.Tingkat respons antara individu sangat unik dan
psikososial yang dapat digunakan dalam pengembangan kerangka berpikir kritis pada
merupakan suatu input (stresor) yang didasarkan hasil wawancara, pemeriksaan fisik dan
data laboratorium. Permasalahan timbul jika sistem adaptasi tersebut tidak dapat
diharapkan perawat juga harus mampu menganalisis data-data mulai dari tingkat sistem,
organ, sel, dan molekul/ gen. Indikator imunitas sebagai acuan perawat untuk mampu
a. Identitas klien
Identitas pasien meliputi nama, umur, berat badan, dan jenis kelamin, alamat
b. Riwayat penyakit
1) Riwayat penyakit sekarang meliputi sejak kapan timbulnya demam, gejala
diaforesis, eliminasi, nyeri otot, dan sendi dll), apakah anak menggigil,
pernah diderita oleh anak maupun keluarga dalam hal ini orang tua. Apakah
kemandirian.
dan sebagainya.
C. Pemeriksaan fisik
1) Pola pengkajian
Pola fungsi kesehatan daat dikaji melalui polaGordon dimana pendekatan ini
pada masalah khusus. Model konsep dan tipologi pola kesehatan fungsional
menurut Gordon:
praktek kesehatan.
c) Pola eliminasi
terhadap tubuh.
terhadap kemampuan.
anggota keluarga.
2. Analisa data
3. Perumusan masalah
asuhan keperawatan (masalah keperawatan) tetapi ada juga yang tidak dan
dan keperawatan.
4. Diagnosis keperawatan
manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau
a. Aktual : menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik
yang ditemukan.
lakukan intervensi.
aktual dan resiko tinggi yang diperkirakan muncul atau timbul karena
Diagnosa keperawatan yang bisa muncul pada klien dengan pasca operasi
tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat
a) Agens farmaseutikal
b) Embolisme
c) Hipertensi
e) Neoplasma otak
tumor).
metabolik.
e) Faktor psikososial
ketakutan yang disertai respon autonom (sumner tidak spesifik atau tidak
a) Ancaman kematian
c) Krisis situasi
d) Stresor
Eksternal :
b) Tulang menonjol
7) Kurang pengetahuan
Faktor yang
berhubungan :
a. Keterbatasan kognitif
c. Kurang pajanan
5. Intervensi keperawatan
responses” (Roy, 1984: 37). Perubahan internal dan eksternal dan stimulus
input tergantung dari kondisi koping individu. Kondisi koping seseorang atau
residual. Focal adalah suatu respons yang diberikan secara langsung terhadap
seseorang baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi situasi dan dapat
residual adalah karakteristik/ riwayat dari seseorang yang ada dan timbul
relevan dengan situasi yang dihadapi tetapi sulit diukur secara obyektif
Tabel 2.1
Diagnosa Keperawatan Pada Klien Dengan Post Operasi
Craniotomy SOL Berdasarkan NANDA dan NIC NOC
N Diagnosa NOC NIC
o Keperawata Tujuan dan Intervensi
n Kriteria Hasil Keperawatan
1 Resiko Status Sirkulasi (0406) Cerebral Cyrculatory Care
ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Monitor vital sign
perfusi jaringan keperawatan selama …. jam Monitor status neurologi
otak (00201) status perfusi jaringan normal Posisikan kepala klien
Faktor resiko dengan indikator : head up
yang 30O
berhubungan: Menunjukkan kemampuan Monitor suhu dan
a. Tumor otak kognitif, ditandai dengan kadar leukosit
(mis: indikator: Kolaborasi pemberian
a. Tidak ada hipotensi otastik antibiotik
gangguan Monitor ukuran,
serebrovaskul Indikator bentuk, kesimetrisan
ar, dan reaktifitas
penyakit 1,2,3,4,5
dipertahankan/ditingkatkan
pada
neurologis, skala … pupil
trauma,tumor) b. Berkomunikasi dengan Monitor level
b. Neoplasma jelas dan kesadaran, level orientasi
otak sesuai dengan usia serta dan GCS
kemampuan Indikator Monitor reflek kornea,
reflek
1,2,3,4,5
dipertahankan/ditingkatkan batuk
1.9 Monitor tonus otot,
pada skala … pergerakan motorik,
c. Menunjukkan perhatian tremor, kesimetrisan
Indikator wajah
1,2,3,4,5
dipertahankan/ditingkatkan
Monitor Tekanan Intra
pada skala … Kranial
d. Konsentrasi serta orientasi 1.10Monitor suhu dan
Indikator kadar
leukosit
1,2,3,4,5
dipertahankan/ditingkatkan Bantu pemasangan
insersi alat untuk
pada skala … memonitor TIK
e. Menunjukkan memori Cek pasien untuk tanda
jangka lama nuchal
dan saat ini rigidity (kaku kuduk)
Indikator Kolaborasi pemberian
antibiotik
1,2,3,4,5
dipertahankan/ditingkatkan Monitor Status Neurologi
pada skala …
Keterangan skala:
1= Tidak Adekuat
2= Sedikit Adekuat
3= Cukup Adekuat
4= Sebagian besar
Adekuat 5=
Sepenuhnya
Adekuat
3 Nyeri Kontrol Nyeri (1605) Pain Manajemen
akut Setelah dilakukan tindakan Lakukan pengkajian
berhubungan keperawatan selama …. jam nyeri secara
dengan Agens masalah nyeri akut teratasi komprehensif termasuk
cidera fisik dengan indikator : lokasi,
(00132) a. Kapan nyeri terjadi karakteristik,
Indikator
durasi, frekuensi,
1,2,3,4,5 kualitas dan faktor
Batasan
dipertahankan/ditingkatkan presipitasi
Karakteris
pada skala … Observasi reaksi
tik :
b. Menggambarkan faktor nonverbal dari
a. Perubahan
penyebab Indikator ketidaknyamanan
selera makan. Kaji kultur
1,2,3,4,5 yang mempengaruhi
b.Perubahan
dipertahankan/ditingkatkan respon nyeri
tekanan darah.
c. Perubahan Bantu keluarga untuk
pada skala … mencari dan menemukan
frekuensi
c. Menggunakan dukungan
jantung.
analgesik yang Kurangi faktor
d.Perubaha
direkomendasikan presipitasi nyeri
n
Indikator 1,2,3,4,5 Kaji tipe dan sumber
frekuensi
dipertahankan/ditingkatkan nyeri untuk menentukan
pernafasa
n. intervensi
e. Laporan Berikan analgetik untuk
isyarat. pada skala … mengurangi nyeri
f.Diaforesis. d. Melaporkan nyeri yang Evaluasi keefektifan
g. Perilaku terkontrol Indikator kontrol nyeri
distraksi. Tingkatkan istirahat
h. Mengeks 1,2,3,4,5 Kolaborasikan dengan
presikan dipertahankan/ditingkatkan dokter jika ada keluhan dan
perilaku tindakan nyeri tidak
(merengek, pada skala … berhasil
menangis,
gelisah). Keterangan Skala : Analgesic Administration
i. Sikap 1 = Tidak pernah Tentukan
melindungi menunjukkan lokasi, karakteristik,
area nyeri. 2 = Jarang menunjukkan kualitas, dan derajat nyeri
j. Melaporkan 3 = Kadang-kadang sebelum pemberian obat
nyeri secara menunjukkan Cek instruksi dokter
non erbal. 4 = Sering menunjukkan tentang jenis obat, dosis,
k. Perubaha 5 = Secara konsisten dan frekuensi
menunjukkan Cek riwayat alergi
n posisi untuk
melindungi
nyeri.
l. Gangguan
tidur.
Pilih analgesik yang
diperlukan atau kombinasi
dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
Tentukan pilihan
analgesik tergantung tipe
dan beratnya nyeri
Tentukan analgesik
pilihan, rute pemberian, dan
dosis optimal
Pilih rute pemberian
secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara
teratur
Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
pertama kali
Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat
Evaluasi
efektivitas analgesik,
tanda dan gejala (efek
samping)
4 Ansietas orang Kontrol kecemasan diri Pengurangan kecemasan
tua (1402) Bina hubungan saling
berhubungan Setelah dilakukan tindakan percaya dengan orang tua
dengan keperawatan kontrol infeksi dan keluarga
perubahan selama..................jam Kaji tingkat kecemasan
diharapkan Tenangkan orang tua
besar (status kecemasan teratasi dengan klien dan dengarkan
kesehatan) indikator :
keluhan dengan atensi
a. Memantau intensitas
(00146) Jelaskan semua
cemas Indikator
Batasan prosedur tindakan setiap
1,2,3,4,5
Karakteristik : akan melakukan tindakan
a.Perilaku dipertahankan/ditingkatk
Damping orang tua
Agitasi an pada skala …
klien dan ajak
Gelisah b. Mengurangi penyebab
kecemasan Indikator berkomunikasi yang
Gerakan terapeutik
ekstra 1,2,3,4,5
dipertahankan/ditingkatk Berikan kesempatan
Insomnia
an pada skala … pada orang tua klien untuk
Kontak
c. Mencari informasi untuk mengungkapkan
mata yang mengurangi kecemasan perasaannya.
buruk Indikator 1,2,3,4,5 Bantu orang tua klien
b.Afektif dipertahankan/ditingkatka untuk mengungkapkan hal-
Berfokus n pada skala … hal yang membuat cemas
pada diri d. Merencanakan strategi
sendiri koping untuk situasi yang
Distress menimbulkan cemas
Gelisah Indikator 1,2,3,4,5
Gugup dipertahankan/ditingkatka
ketakutan n pada skala …
c.Fisiologis e. Menggunakan strategi
Gemetar koping yang efektif
Peningka Indikator 1,2,3,4,5
tan dipertahankan/ditingkatka
keringat n pada skala …
Wajah f. Menggunakan tehnik
tegang
relaksasi untuk
mengurangi kecemasan
Indikator 1,2,3,4,5
dipertahankan/ditingkatkan
pada
skala …
g. Mengendalikan respon
kecemasan Indikator
1,2,3,4,5
dipertahankan/ditingkatkan
pada skala …
Keterangan Skala:
1 = tidak pernah
dilakukan 2 =
jarang dilakukan
3 =kadang-kadang dilakukan
4 =sering dilakukan
5 = dilakukan secara konsisten
5 Resiko infeksi Kontrol Infeksi (1924) Infection Control (Kontrol
dengan faktor Setelah dilakukan tindakan infeksi)
ketidakadekuat keperawatan kontrol infeksi Bersihkan lingkungan
an pertahanan selama....................jam setelah dipakai pasien lain
primer diharapkan tidak ada Pertahankan teknik
isolasi
(kerusakan infeksi sehingga resiko
Batasi pengunjung bila
kulit, trauma infeksi tidak terjadi. perlu
jaringan lunak, Dengan indikator : Instruksikan pada
prosedur a. Kemerahan pengunjung untuk mencuci
invasiv/pembed Indikator tangan saat berkunjung dan
ahan) (00004) 1,2,3,4,5 setelah berkunjung
dipertahankan/ditingkatka meninggalkan pasien
n pada skala … Gunakan sabun
b. Vesikel yang tidak antimikrobia untuk cuci
mengeras tangan
permukaannya Cuci tangan setiap
Indikator 1,2,3,4,5 sebelum dan sesudah
dipertahankan/ditingkatka tindakan keperawatan
n pada skala … Gunakan baju, sarung
c. Cairan (luka) tangan sebagai alat
Indikator 1,2,3,4,5 pelindung
dipertahankan/ditingkatka Pertahankan lingkungan
n pada skala … aseptik selama pemasangan
d. Drainase alat
Indikator Tingkatkan intake
1,2,3,4,5 nutrisi 5.10Berikan terapi
dipertahankan/ditingkatka antibiotik bila
n pada skala … perlu
e. Demam
Indikator 1,2,3,4,5 InfectionProtection
dipertahankan/ditingkatka (proteksi
n pada skala … terhadap infeksi)
f. Nyeri Monitor tanda dan
Indikator 1,2,3,4,5 gejala infeksi sistemik
dipertahankan/ditingkatka
n pada skala … dan lokal
g. Malaise Monitor hitung
Indikator 1,2,3,4,5 granulosit, WBC
dipertahankan/ditingkatka Monitor kerentanan
n pada skala … terhadap infeksi
h. Menggigil Batasi pengunjung
Indikator Saring pengunjung
1,2,3,4,5 terhadap penyakit menular
dipertahankan/ditingkatka Pertahankan teknik
n pada skala … isolasi k/p 5.17Inspeksi
i. Peningkatan jumlah sel kulit dan membran
darah putih Indikator mukosa terhadap
1,2,3,4,5 kemerahan, panas,
dipertahankan/ditingkatka drainase
n pada Inspeksi kondisi luka /
skala … insisi bedah
Dorong masukkan
nutrisi yang cukup
Dorong masukan cairan
Instruksikan pasien
untuk
minum antibiotik sesuai
Skala : resep 5.22Ajarkan dan
1 = Berat keluarga tanda dan
2 = Cukup berat gejala infeksi
3 = Sedang Ajarkan cara
4 = Ringan menghindari infeksi
5 = Tidak ada Laporkan kecurigaan
infeksi
6 Resiko Tissue Integrity : Skin Pengawasan Kulit
Kerusakan and Mucous Membranes Inspeksi kondisi luka
integritas (1101) operasi
kulit dengan Observasi ekstremitas
factor Setelah dilakukan tindakan untuk warna, panas,
keperawatan
imobilitas keringat, nadi,
fisik dan tekstur, edema dan luka
kelembaban
(00248) selama jam diharapkan Inspeksi kulit dan
Batasan integritas membrane mukosa untuk
Karakteris jaringan kulit dan kemerahan, panas
tik : mukosa normal, dengan Monitor kulit pada
a. Gangguan area
indikator :
pada a. Suhu kulit
bagian tubuh Indikator 1,2,3,4,5 kemerahan
b. Kerusakan dipertahankan/ditingkatkan Monitor penyebab
pada pada skala … tekanan
lapisan b. Sensasi Monitor adanya infeksi
kulit Monitor kulit adanya
c. Gangguan rashes
permukaan Indikator 1,2,3,4,5 dan abrasi
kulit dipertahankan/ditingkatkan Monitor warna dan
pada skala … temperature kulit
c. Elastisitas Catat perubahan
kulit dan
Indikator 1,2,3,4,5 membrane mukosa
dipertahankan/ditingkatkan
pada skala … Pressure Management
d. Hidrasi 6.10Monitor status nutrisi
pasien
Indikator 1,2,3,4,5 6.11Monitor sumber
dipertahankan/ditingkatkan tekanan 6.12Mobilisasi
pada skala … pasien minimal tiap
e. Keringat 2 jam
Indikator 1,2,3,4,5 6.13Ajarkan orang tua
dipertahankan/ditingkatkan pasien untuk
pada skala … memberikan baju
f. Tekstur kepada pasien yang
longgar.
Indikator 1,2,3,4,5
dipertahankan/ditingkatkan
pada skala …
g. Integritas kulit
Indikator 1,2,3,4,5
dipertahankan/ditingkatkan
pada skala …
Keterangan Skala :
1 = Sangat
terganggu 2 =
Banyak
terganggu
3 = Cukup terganggu
4 = Sedikit
terganggu 5 =
Tidak
terganggu
7 Kurang Knowledge: Health Behavior Healtheducation
pengetahuan (Pendidikan
70
Keterangan Skala :
1 = Tidak ada pengetahuan
2 = Pengetahuan terbatas
3 = Pengetahuan sedang
4 = Pengetahuan banyak
5 = Pengetahuan sangat
banyak
DAFTAR PUSTAKA
EspayAJ(2013).HydrocephalusAvailablefrom:http://emedicine.medscape.com/articl
Ghofur, A., (2012). Buku Pintar Kesehatan Gigi dan Mulut. Yogyakarta: Mitra
Buku.