DURABILITAS BETON
t t t
(a) EL (b) EL (c) EL
gm
S S S
pm gm pm
OSL
OS OS
OSL stren OSL
OS
gth
stre
ngth
CSL CSL CSL
t t t
(d) EL (e) EL higher loading EL
(f)
se = serviceability; a = appearance; s = safety; gm = good maintenance;
pm = poor maintenance; OS = original state ; EL = expected life time ; OSL
= original safety level; CSL = critical safety level (Buslov, Valery (1988))
Gambar (a) dan (d) menunjukkan
karakteristik struktur dengan pemeliharaan
yang memperhatikan segi keamanan dan
kenyamanan.
Gambar (b) dan (e), memerlukan
strengthening dan
Gambar (c) dan (f) menunjukkan kasus
adanya perubahan kondisi eksternal dan
beban kerja, sehingga memerlukan repair
/ strengthening.
BETON BERTULANG
berupa berupa
Peristiwa Korosi
KOMPOSISI ELEMEN MATERIAL BETON SETELAH UMUR
SATU TAHUN
Agregat
± 75 %
± 18 % Total semen
± 13 % Ca(OH)2
CSH
± 47 % CAH
CAFH
SERANGAN I SERANGAN II
Porositas
Ca(OH)2
Agregat
Semen yang tidak ikut
berhidrasi III
CSH
Total semen CAH
CAFH IV
SEBAB SEBAB RUSAKNYA BETON
C. Faktor Lain
* Pengaruh pelaksanaan
* Pengaruh pembebanan
Korosi yang Berasal dari Dalam
PEMANASAN
Sulfate (SO4)
Magnesium (Mg)
Unsur-unsur organik
Dalam SNI 2847:2013
Dalam SNI 2847:2013
Dalam SNI 2847:2013
Dalam SNI 2847:2013 selimut beton
Dalam SNI 2847:2013
Korosi yang Berasal dari Luar (Lingkungan
yang Agresif)
b.karat
A A
Potongan A-A
Potongan A-A
Tahap awal
Tahap lanjut
c.Adanya unsur agresif dari dalam
Beton rusak
30
Line in 10 cm cover
Years
20
7.5
5.0
10
2.5
0
0.3 0.4 0.5 0.6 0.7
W / C Ratio
0,06
Tebal
Kritis
Karat
0,04
(mm)
0,02
0
2 3,5 5,0 6,0 7,0 8,0
Penutup Beton (Cover) (cm)
Grafik hubungan antara tebal kritis karat dan penutup beton pada saat
terjadi retak (Mornaville, Regourd.M (1992))
Pelapukan beton karena ketebalan beton decking yg tidak
memadai
Keretakan plat atap beton di lingkungan agresif (karena ketebalan
beton decking kurang dari ketentuan
PENGUJIAN YANG DILAKUKAN UTK
MENGEVALUASI KERUSAKAN BETON.
- 1 3 0+ 1 0 0 + 1 3 0 + 1 4 0 + 1 5 0 + 1 4 0 + 1 5 0 + 1 4 0 + 1 3 0 + 1 2 0 + 1 2 0 + 1 2 0 + 1 0 0 + 1 2 0 + 1 3 0 + 1 4 0 + 1 4 0 + 1 4 0 + 8 0
+ 1 60 + 1 60 + 1 00 + 1 30
+ 6 0+ 1 4 0 + 1 60 + 1 50 + 1 60
+ 1 0+ 1 1 0 + 1 20 + 1 1 0+ 1 0 + 1 4 0 + 9 0 + 1 20
+ 5 0+ 1 4 0 + 1 20 + 1 00 -1 1 0
-1 0
+ 1 3 0 + 1 6 0 + 1 1 0 + 1 0 0 + 1 5 0 + 1 5 0 + 8 0 + 1 3 0 + 8 0 + 6 0 + 1 1 0 + 1 2 0 + 1 4 0 + 1 4 0 + 1 2 0 + 1 1 0 + 1 1 0
11300
+ 2 0 -1 0 -2 0 -2 0 -2 5 0
-5 0
+ 1 3 0 + 1 1 0 + 1 0 0 + 1 1 0 + 1 3 0 + 1 4 0 + 1 4 0 + 1 2 0 + 8 0 + 6 0 + 1 2 0 + 1 1 0 + 1 2 0 + 1 0 0 + 1 0 0 + 1 0 0
+ 9 0 + 9 0
+ 8 0 + 9 0 + 1 0 0 + 1 0 0 + 1 3 0 + 1 4 0 + 1 5 0 + 4 0 + 8 0 + 1 1 0 + 9 0
- 3 2 0- 2 1 0 - 2 3 0
5
- 1 1 0- 1 1 0 - 1 1 0 -7 0 -1 7 0 -1 1 0 -1 5 0 -2 5 0
- 1 1 0- 1 1 0 -1 2 0 -1 8 0 -1 3 0 -2 1 0 -1 8 0
-1 1 0 -8 0 -2 6 0 -3 2 0 -2 3 0 -2 3 0
4 -1 2 0 -4 0 -1 3 0 -1 7 0 -2 4 0 -1 3 0
A B C D E F
Tes Carbonasi
Untuk mengetahui apakah permukaan beton sudah terkontaminasi
dg adanya CO2 atau belum dengan memakai larutan
phenolpthaline.
Pengukuran tebal karat pada tulangan
. KOROSI
DEFINISI KOROSI
* Korosi adalah merupakan peristiwa
perusakan suatu material karena adanya
unsur lain melalui reaksi kimia.
* Korosi (karat) pada baja adalah merupakan
peristiwa elektro kimia.
* Peristiwa tersebut terjadi karena adanya
transfer (perpindahan) elektron dari dua
tempat yang berbeda potensialnya.
* Perbedaan potensial bisa disebabkan
karena :
beton pH < 9
Fo++ 2(OH)-
baja
2O-
KATODE
pembentukan
ANODE 2e- + H2O +
Fe Fe 2e ½O22(OH)-
PENGURAIAN
Baja Uap
Hidrogen H2
e-
O-
O-
BETON
pH > 12,5
Cl-
luka
BAJA
Deret volta:
Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au