Anatomi Knee
Anatomi Knee
1) Tuang Femur
Tulang femur merupakan tulang pipa terpanjang dan tersebar di dalam
tulang kerangka pada bagian pangkal yang berhubungan dengan asetabulum
membentuk kepala sendi yang disebut kaput femoris. Di sebelah atas dan
bawah dari kolumna femoris terdapat taju yang disebut trokantor mayor dan
trokantor minor, di bagian unjung membentuk persendian lutut, terdapat dua
tonjolan yang disebut kondilus medianus dan kondilus lateralis. Diantara
kedua kondilus ini terdapat lekukan tempat letaknya tulang tempurung lutut
(patella) yang disebut dengan fossa kondilus.
2) Tulang Tibia
Tulang tibia merupakan tulang yang bentuknya lebih kecil, pada
bagian pangakal melekat pada tulang fibula, pada bagian ujung membentuk
persendian dengan tulang pangakan kaki dan terdapat taju yang disebut
tulang malleolus medianus.
3) Tulang Fibula
Tulang fibula merupakan tulang pipa yang terbesar sesudah tulang
paha yang membentuk persendian lutut dengan tulang femur pada bagian
ujungnya terdapat tonjolan yang disebut tulang malleolus lateralis atau mata
kaki luar. 7
4) Tulang Patella
1
2
Pada gerakan fleksi dan ekstensi patella akan bergerak pada tulang
femur. Jarak patella dengan tibia saat terjadi gerakan adalah tetap dan yang
berubah hanya jarak patella dan femur. Fungsi patella di samping sebagai
perekatan otot-otot atau tendon adalah sebagai pengungkit sendi lutut. Pada
kondisi 90 derajat kedudukan patella diantara kedua kondilus femur dan saat
ekstensi maka patella terletak pada permukaan anterior femur.
2.2 Ligamentum
Sumber dari
Mana ??
ekstensi, juga menjaga gerakan slide ke depan dan ke belakang femur pada
tibia dan sebagai stabilisasi bagian depan dan belakang sendi lutut.
2.5 Meniscus
Meniscus merupakan jaringan lunak, menisces pada sendi lutut adalah
meniscus lateralis. Adapun fungsi meniscus adalah (1) penyebaran
pembebanan (2) peredam kejut (shock absorber) (3) mempermudah gerakan
rotasi (4) mengurangi gerakan dan stabilisator setiap penekanan akan diserap
oleh meniscus dan diteruskan ke sebuah sendi.
Sumber dari
Mana ??
2.6 Bursa
Bursa adalah kantong yang berisi cairan yang berfungsi menjaga agar
tidak terjadi gesekan secara langsung mungkin otot dengan otot, otot dengan
tulang dan otot dengan kulit. Ada beberapa bursa yang terdapat pada sendi
lutut antara lain : (1) bursa popliteus, (2) bursa suprapatellaris, (3) bursa
infrapatellaris, (4) bursa subcutan prapatelaris, (5) busra sub patellaris.(Dr.
A.N. de Wolf, J.M.A.Mens ; 1994, 98)
pada lutut dibagi dalam dua group otot yaitu group otot ekstensor (bagian
anterior) dan grup otot fleksor (bagian posterior). Yang termasuk grup otot
ekstensor yaitu quadriceps yang terdiri dari rectus femoris, vastus medialis,
vastus lateralis, dan vastus intermedius. Keempat otot ini bersatu membentuk
satu tendon yang berinsertio pada tuberositas tibia. Sedangkan yang termasuk
dalam grup otot fleksor adalah hamstring.
Gambar 2.3
Otot-otot penguat sendi lutut tampak dari depan - belakang
(De Wolf; 1974, hal)
Gambar 2.4
Otot-otot penguat sendi lutut tampak dari medial – lateral
(De Wolf; 1994, 99)
9
2.8 Osteokinematika
Fleksi sendi lutut adalah gerakan permukaan posterior ke bawah
menjauhi permukaan posterior tungkai bawah. Putaran ke dalam adalah
gerakan yang membawa jari-jari ke arah sisi dalam tungkai (medial). Putaran
keluar adalah gerakan membawa jari-jari ke arah luar (lateral) tungkai. Untuk
putaran (rotasi) dapat terjadi posisi lutut fleksi 90 o, R (<90o).(Parjoto; 2000,
123)Lutut termasuk dalam sendi ginglyus (hinge modified) dan mempunyai
gerak yang cukup luas seperti sendi siku, gerak fleksinya cukup besar.
Osteokinematika yang memungkinkan terjadi pada sendi lutut adalah gerak
fleksi dan ekstensi pada bidang sagittal dengan lingkup gerak sendi untuk
fleksi sebesar ±140o hingga 150o dengan posisi awal 0o atau 5o dan gerak
putaran keluar 40o hingga 45o dari awal mid posisi (Parjoto; 2000, 124?).
2.9 Artrokinematika
Pada kedua permukaan sendi lutut pergerakan yang terjadi meliputi
gerakan Sliding dan rolling¸ maka disinilah berlaku hukum konkaf-konvek.
Hukum ini menyatakan bahwa “jika permukaan sendi cembung (konvek)
bergerak pada permukaan sendi cekung (konkaf)” maka pergerakan sliding
dan rolling berlawanan, dan “jika permukaan sendi cekung , maka gerak
sliding dan rolling searah” (Musdatsir, 2002, hal). Pada permukaan femur
cembung (konvek) bergerak, maka gerakan slidding dan rolling berlawanan
arah. Saat gerakan fleksi femur rolling ke arah belakang dan slidding nya
10
Gambar 2.5
Gerakan rolling dari os femur terhadap os tibia
(Parjoto; 2000, 124)