Permasalahan-permasalahan yang ada di Desa Panggungan yaitu berkaitan dengan
kurang dan belum memadainya infrastruktur atau sarana-prasarana. Seperti pasar, jaringan internet, dan kurangnya pemenfaatan BUMDes yang ada di desa. Menurut kami teori-teori yang mendukung permasalahan tersebut yaitu teori-teori yang berkaitan dengan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa. Berikut merupakan beberapa teorinya, yaitu: 1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa: Berdasarkan beberapa pasal yang ada di Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa terdapat pasal yang membahas mengenai pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa, yaitu: a. Pasal 78 Nomor 1 yaitu Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan saranadan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. b. Pasal 80 Nomor 4 yaitu Prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan Pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dirumuskan berdasarkan penilaian terhadap kebutuhan masyarakat desa yang meliputi: 1) peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan dasar; 2) Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan berdasarkan kemampuan teknis dan sumber daya lokal yang tersedia; 3) pengembangan ekonomi pertanian berskala produktif; 4) pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk kemajuan ekonomi; dan 5) peningkatan kualitas ketertiban dan ketenteraman masyarakat desa berdasarkan kebutuhan masyarakat desa. c. Pasal 1 Ayat 12 yaitu Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa. 2. Teori pembangunan desa menurut Rondinelli Infrastruktur yang kurang dikelola dengan baik, maka dengan adanya teori pembanguna desa menurut Rondinelli, diharapkan bisa membantu pengelolaan infrastruktur dengan baik agar terwujudnya kesejahteraan masyrayakat desanya. Menurut Rondinelli Pembangunan Desa yaitu pemanfaatan hasil pembangunan fisik desa dengan membangun atau memperbaiki prasarana jalan desa akan menciptakan kesejahteraan kehidupan masyarakat desa. Pembangunan prasarana jalan mempermudah masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan seperti melakukan mobilitas, pemasaran dan mengangkut hasil pertanian masyarakat Desa, biaya logistik dan biaya transportasi juga akan lebih murah sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 3. Teori Sosial Teori sosial merupakan teori yang menginspirasi dan mendukung adanya pemberdayaan msyarakat. Dalam teori sosial pemerintah harus memihak dan mengabdi demi kepentingan golongan yang lemah dan tertindas. Jadi kaitannya dengan desa, yaitu pemerintah sebagai orang yang berkuasa harus memihak dan mengabdi kepada masyarakat yang ada di desa-desa dengan cara memberdayakan masyarakatnya agar kesejahteraan akan terwujud dan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia termasuk masyarakat desa. 4. Teori Otonomi Desa Dalam pengertian desa menurut Widjaja dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 di atas sangat jelas sekali bahwa desa merupakan Self Community yaitu komunitas yang mengatur dirinya sendiri. Dengan pemahaman bahwa desa memiliki kewenangan untuk mengurus dan mengatur kepentingan masyarakatnya sesuai dengan kondisi dan sosial budaya setempat, maka posisi desa yang memiliki otonomi asli sangat strategis sehingga memerlukan perhatian yang seimbang terhadap penyelenggaraan otonomi daerah. Karena dengan otonomi desa yang kuat akan mempengaruhi secara signifikan perwujudan otonomi daerah. Sebab teori otonomi desa merupakan dasar untuk pengembangan dan pembangunan desa dan juga menjadi alasan untuk menjadi desa mandiri. 5. Teori BUMDES Sebagai kerangka dasar otonomi daerah yang mengamanatkan dilaksanakannya perencanaan pembangunan dari bawah dan Pasal 78 PP No. 72 Tahun 2005 tentang Desa mengatakan bahwa Desa dapat mendirikan badan usaha. Kemudian di dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia dalam Pasal 2 Peraturan Meneteri Desa Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, Dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa yaitu Pendirian BUM Desa dimaksudkan sebagai upaya menampung seluruh kegiatan di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum yang dikelola oleh Desa dan/atau kerja sama antar-Desa. karna untuk menjadi desa mandiri perlu mengoptimalkan pengelolaan bumdes. 6. Teori pemerintahan desa Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2005 tentang desa, menjelaskan bahwa pemerintahan desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah desa adalah kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Kekuasaan pengelolaan keuangan desa dipegang oleh kepala desa.