Anda di halaman 1dari 17

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pemerintah Desa

Pemerintah Desa adalah lembaga pemerintahan yang bertanggung jawab

atas pengelolaan urusan pemerintahan di tingkat desa. Pemerintah Desa

merupakan bagian dari sistem pemerintahan di Indonesia yang terdiri dari tiga

tingkatan, yaitu pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah

kabupaten/kota.

Pemerintah Desa memiliki tugas dan wewenang untuk mengatur dan

mengelola urusan pemerintahan di tingkat desa sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Tugas-tugas pemerintah desa meliputi

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat,

dan perlindungan serta pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum di

desa.

Struktur pemerintah desa terdiri dari Kepala Desa sebagai pemimpin

pemerintah desa yang dipilih oleh masyarakat desa melalui pemilihan kepala

desa. Kepala Desa dibantu oleh perangkat desa seperti Sekretaris Desa, Badan

Permusyawaratan Desa (BPD), dan perangkat desa lainnya sesuai dengan

kebutuhan dan peraturan yang berlaku.

Pemerintah Desa memiliki kewenangan dalam mengelola anggaran

desa, membuat kebijakan, dan melaksanakan program-program pembangunan


8

di desa. Mereka juga bertanggung jawab dalam menjaga keamanan,

ketertiban, dan kesejahteraan masyarakat desa.

Pemerintah Desa memiliki peran yang sangat penting dalam

pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di tingkat desa. Mereka

bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat,

mengembangkan potensi lokal, meningkatkan kualitas hidup masyarakat,

serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan

dan pelaksanaan program-program pembangunan di desa.

Pemerintah Desa juga berperan sebagai perpanjangan tangan

pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menyampaikan kebijakan dan

program-program pembangunan ke tingkat desa. Mereka juga berperan dalam

menjaga dan memelihara adat istiadat serta kearifan lokal yang ada di desa.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah desa harus

berpedoman pada prinsip-prinsip demokrasi, transparansi, akuntabilitas,

partisipasi masyarakat, dan keadilan dalam pengelolaan sumber daya dan

pembangunan di desa

2.2 Regulasi Pemerintah Desa

Regulasi pemerintah desa merujuk pada peraturan-peraturan yang

dikeluarkan oleh pemerintah desa untuk mengatur berbagai aspek kehidupan

di desa. Regulasi ini bertujuan untuk menciptakan tata kelola yang baik,

menjaga ketertiban, dan melindungi kepentingan masyarakat desa. Beberapa

contoh regulasi pemerintah desa yang umum meliputi:


9

1. Peraturan Desa (Perdes): Perdes adalah peraturan yang dikeluarkan oleh

pemerintah desa untuk mengatur berbagai aspek kehidupan di desa, seperti

tata ruang, pemanfaatan sumber daya alam, pembangunan, pemberdayaan

masyarakat, dan lain sebagainya. Perdes merupakan instrumen hukum yang

mengikat bagi masyarakat desa dan harus dipatuhi.

2. Keputusan Kepala Desa (Kepdes): Kepdes adalah keputusan yang

dikeluarkan oleh kepala desa untuk mengatur hal-hal yang bersifat

operasional dan administratif di desa. Kepdes biasanya berkaitan dengan

pengelolaan keuangan desa, pengangkatan pejabat desa, pemberian izin,

dan sebagainya.

3. Peraturan Kepala Desa (Perkades): Perkades adalah peraturan yang

dikeluarkan oleh kepala desa untuk mengatur hal-hal yang bersifat teknis

dan spesifik di desa. Perkades biasanya berkaitan dengan pengelolaan aset

desa, penggunaan dana desa, pengelolaan keuangan desa, dan sebagainya.

4. Peraturan Badan Permusyawaratan Desa (Perbades): Perbades adalah

peraturan yang dikeluarkan oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

untuk mengatur tata cara pelaksanaan musyawarah desa, pemilihan kepala

desa, pengangkatan perangkat desa, dan sebagainya. Perbades merupakan

instrumen hukum yang mengatur tata cara demokrasi di desa.

5. Peraturan Desa Adat: Di beberapa daerah, terdapat peraturan desa adat yang

mengatur kehidupan masyarakat desa berdasarkan adat istiadat dan tradisi


10

lokal. Peraturan ini biasanya berkaitan dengan tata cara upacara adat,

pengelolaan tanah adat, penyelesaian sengketa adat, dan sebagainya.

Regulasi pemerintah desa harus sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku di tingkat nasional dan daerah. Pemerintah desa juga

harus melibatkan masyarakat dalam proses pembuatan regulasi, seperti

melalui musyawarah desa atau konsultasi publik, untuk memastikan bahwa

regulasi tersebut mencerminkan kepentingan dan aspirasi masyarakat desa.

2.3 Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan

kemandirian dan kemampuan ekonomi masyarakat dalam mengelola sumber

daya dan mencapai kesejahteraan ekonomi. Pemberdayaan ekonomi

masyarakat bertujuan untuk mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan

kerja, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan akses terhadap sumber

daya dan pasar.

Beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam pemberdayaan ekonomi

masyarakat meliputi:

1. Pendidikan dan Pelatihan: Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada

masyarakat untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka

dalam berbagai bidang, seperti kewirausahaan, manajemen usaha,

pertanian, kerajinan, dan sebagainya. Pendidikan dan pelatihan ini


11

membantu masyarakat mengembangkan kemampuan untuk menciptakan

dan mengelola usaha mereka sendiri.

2. Akses ke Modal dan Kredit: Meningkatkan akses masyarakat terhadap

modal dan kredit melalui program-program pemberian modal usaha,

koperasi, lembaga keuangan mikro, atau program kredit dengan bunga

rendah. Dengan adanya akses yang memadai terhadap modal dan kredit,

masyarakat dapat memulai atau mengembangkan usaha mereka.

3. Pengembangan Infrastruktur: Meningkatkan akses masyarakat terhadap

infrastruktur yang mendukung kegiatan ekonomi, seperti jalan, irigasi,

listrik, telekomunikasi, dan pasar. Infrastruktur yang memadai membantu

masyarakat dalam mengembangkan usaha mereka, mengurangi biaya

produksi, dan memperluas jangkauan pasar.

4. Penguatan Koperasi dan Kelompok Usaha Bersama: Mendorong

pembentukan dan penguatan koperasi serta kelompok usaha bersama di

tingkat masyarakat. Koperasi dan kelompok usaha bersama

memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama, berbagi sumber daya, dan

meningkatkan daya tawar dalam memasarkan produk mereka.

5. Diversifikasi Ekonomi: Mendorong diversifikasi ekonomi dengan

mengembangkan sektor-sektor ekonomi baru atau mengembangkan

potensi ekonomi lokal yang ada. Diversifikasi ekonomi membantu

masyarakat mengurangi ketergantungan pada satu sektor atau sumber

pendapatan tertentu, sehingga lebih tahan terhadap perubahan ekonomi.


12

6. Pemberdayaan Perempuan: Meningkatkan peran dan partisipasi perempuan

dalam kegiatan ekonomi dengan memberikan akses yang sama terhadap

sumber daya, pelatihan, dan pasar. Pemberdayaan perempuan secara

ekonomi memiliki dampak positif terhadap kesejahteraan keluarga dan

komunitas secara keseluruhan.

Pemberdayaan ekonomi masyarakat harus dilakukan secara

berkelanjutan dan berbasis pada partisipasi aktif masyarakat. Pemerintah,

lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, dan masyarakat sendiri perlu

bekerja sama dalam merancang dan melaksanakan program-program

pemberdayaan ekonomi yang efektif dan berkelanjutan.

2.4 Bentuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Bentuk-bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat beragam

tergantung pada konteks dan kebutuhan masyarakat yang bersangkutan.

Berikut adalah beberapa bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat yang

umum dilakukan:

1. Pelatihan dan Pendidikan: Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada

masyarakat untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka

dalam berbagai bidang, seperti kewirausahaan, manajemen usaha,

pertanian, kerajinan, teknologi informasi, dan sebagainya. Pelatihan ini

membantu masyarakat mengembangkan kemampuan untuk memulai dan

mengelola usaha mereka sendiri.


13

2. Akses ke Modal dan Kredit: Meningkatkan akses masyarakat terhadap

modal dan kredit melalui program-program pemberian modal usaha,

koperasi, lembaga keuangan mikro, atau program kredit dengan bunga

rendah. Dengan adanya akses yang memadai terhadap modal dan kredit,

masyarakat dapat memulai atau mengembangkan usaha mereka.

3. Pengembangan Infrastruktur: Meningkatkan akses masyarakat terhadap

infrastruktur yang mendukung kegiatan ekonomi, seperti jalan, irigasi,

listrik, telekomunikasi, dan pasar. Infrastruktur yang memadai membantu

masyarakat dalam mengembangkan usaha mereka, mengurangi biaya

produksi, dan memperluas jangkauan pasar.

4. Penguatan Koperasi dan Kelompok Usaha Bersama: Mendorong

pembentukan dan penguatan koperasi serta kelompok usaha bersama di

tingkat masyarakat. Koperasi dan kelompok usaha bersama

memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama, berbagi sumber daya, dan

meningkatkan daya tawar dalam memasarkan produk mereka.

5. Diversifikasi Ekonomi: Mendorong diversifikasi ekonomi dengan

mengembangkan sektor-sektor ekonomi baru atau mengembangkan

potensi ekonomi lokal yang ada. Diversifikasi ekonomi membantu

masyarakat mengurangi ketergantungan pada satu sektor atau sumber

pendapatan tertentu, sehingga lebih tahan terhadap perubahan ekonomi.

6. Pemberdayaan Perempuan: Meningkatkan peran dan partisipasi

perempuan dalam kegiatan ekonomi dengan memberikan akses yang

sama terhadap sumber daya, pelatihan, dan pasar. Pemberdayaan


14

perempuan secara ekonomi memiliki dampak positif terhadap

kesejahteraan keluarga dan komunitas secara keseluruhan.

7. Pemberdayaan Teknologi: Mendorong penggunaan teknologi informasi

dan komunikasi (TIK) serta inovasi teknologi lainnya untuk meningkatkan

efisiensi, produktivitas, dan akses pasar bagi masyarakat. Pemberdayaan

teknologi membantu masyarakat mengembangkan usaha mereka dan

menghadapi tantangan ekonomi yang berkembang.

8. Akses ke Pasar: Meningkatkan akses masyarakat ke pasar lokal, regional,

dan internasional melalui pengembangan jaringan distribusi, promosi

produk, dan akses ke platform e-commerce. Akses yang lebih luas ke

pasar membantu masyarakat meningkatkan penjualan dan pendapatan

mereka.\

Pemberdayaan ekonomi masyarakat harus dilakukan secara

berkelanjutan dan berbasis pada partisipasi aktif masyarakat. Kolaborasi

antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, dan

masyarakat itu sendiri sangat penting dalam merancang dan melaksanakan

program-program pemberdayaan ekonomi yang efektif dan berkelanjutan.

2.5 Pendekatan-pendekatan dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Pendekatan-pendekatan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat

dapat beragam tergantung pada konteks dan kebutuhan masyarakat yang


15

bersangkutan. Berikut adalah beberapa pendekatan yang umum dilakukan

dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat:

1. Pendekatan Partisipatif: Pendekatan ini melibatkan partisipasi aktif

masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi

program pemberdayaan ekonomi. Masyarakat dianggap sebagai subjek

utama dalam proses pemberdayaan, sehingga mereka memiliki kontrol

penuh atas program yang dilaksanakan.

2. Pendekatan Berbasis Hak: Pendekatan ini menekankan pada hak-hak

masyarakat untuk mengakses sumber daya dan pasar, serta hak-hak untuk

berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi

kehidupan ekonomi mereka. Pendekatan ini juga memperhatikan hak-hak

perempuan dan kelompok marginal lainnya.

3. Pendekatan Berbasis Kebutuhan: Pendekatan ini menekankan pada

pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam mengembangkan usaha mereka,

seperti akses terhadap modal, pelatihan, infrastruktur, dan pasar.

Pendekatan ini juga memperhatikan kebutuhan khusus kelompok marginal

dan rentan.

4. Pendekatan Berbasis Potensi: Pendekatan ini menekankan pada

pengembangan potensi ekonomi lokal yang ada, seperti sumber daya alam,

keahlian lokal, dan budaya lokal. Pendekatan ini juga memperhatikan

potensi inovasi dan teknologi yang dapat dikembangkan oleh masyarakat.


16

5. Pendekatan Berbasis Kemitraan: Pendekatan ini melibatkan kemitraan

antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, dan

masyarakat dalam merancang dan melaksanakan program pemberdayaan

ekonomi. Kemitraan ini memungkinkan penggunaan sumber daya yang

lebih luas dan beragam, serta memperkuat dukungan dan jaringan untuk

masyarakat.

6. Pendekatan Berbasis Komunitas: Pendekatan ini menekankan pada

pengembangan kegiatan ekonomi yang berbasis pada komunitas, seperti

koperasi, kelompok usaha bersama, dan jaringan usaha lokal. Pendekatan

ini juga memperhatikan nilai-nilai sosial dan budaya yang dipegang oleh

masyarakat.

Pendekatan-pendekatan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat

harus dilakukan secara berkelanjutan dan berbasis pada partisipasi aktif

masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat,

sektor swasta, dan masyarakat itu sendiri sangat penting dalam merancang dan

melaksanakan program-program pemberdayaan ekonomi yang efektif dan

berkelanjutan.

2.6 Tujuan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Tujuan pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan dan keberdayaan ekonomi masyarakat secara


17

keseluruhan. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari pemberdayaan

ekonomi masyarakat:

1. Mengurangi Kemiskinan: Salah satu tujuan utama pemberdayaan ekonomi

masyarakat adalah mengurangi kemiskinan. Dengan memberikan akses

yang lebih baik terhadap sumber daya, pelatihan, modal, dan pasar,

masyarakat dapat meningkatkan pendapatan mereka dan mengurangi

ketergantungan pada bantuan sosial.

2. Meningkatkan Kemandirian Ekonomi: Pemberdayaan ekonomi masyarakat

bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat. Dengan

memberikan pelatihan dan pendidikan, akses ke modal dan kredit, serta

pengembangan keterampilan dan pengetahuan, masyarakat dapat

mengembangkan usaha mereka sendiri dan mengelola sumber daya

ekonomi dengan lebih efektif.

3. Meningkatkan Akses terhadap Sumber Daya: Pemberdayaan ekonomi

masyarakat bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap

sumber daya ekonomi, seperti tanah, air, modal, teknologi, dan pasar.

Dengan akses yang lebih baik terhadap sumber daya ini, masyarakat dapat

mengoptimalkan potensi ekonomi mereka dan meningkatkan produktivitas.

4. Meningkatkan Partisipasi dan Keterlibatan Masyarakat: Pemberdayaan

ekonomi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan

keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi

kehidupan ekonomi mereka. Dengan melibatkan masyarakat dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program pemberdayaan, mereka


18

dapat memiliki kontrol yang lebih besar atas perkembangan ekonomi

mereka.

5. Meningkatkan Kesetaraan dan Keadilan Ekonomi: Pemberdayaan ekonomi

masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kesetaraan dan keadilan

ekonomi. Dengan memberikan akses yang sama terhadap sumber daya,

peluang, dan pasar, pemberdayaan ekonomi membantu mengurangi

kesenjangan ekonomi antara kelompok masyarakat yang berbeda.

6. Mendorong Pembangunan Ekonomi Lokal: Pemberdayaan ekonomi

masyarakat bertujuan untuk mendorong pembangunan ekonomi lokal yang

berkelanjutan. Dengan mengembangkan potensi ekonomi lokal, seperti

sumber daya alam, keahlian lokal, dan budaya lokal, masyarakat dapat

mengurangi ketergantungan pada sektor ekonomi tertentu dan

meningkatkan ketahanan ekonomi mereka terhadap perubahan ekonomi

global.

7. Meningkatkan Kualitas Hidup: Pemberdayaan ekonomi masyarakat

bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara

keseluruhan. Dengan meningkatkan pendapatan, akses terhadap layanan

dasar, dan kesempatan untuk mengembangkan potensi mereka, masyarakat

dapat mencapai kehidupan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan.

Tujuan pemberdayaan ekonomi masyarakat harus diarahkan pada

kepentingan dan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Kolaborasi antara

pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, dan masyarakat itu


19

sendiri sangat penting dalam merancang dan melaksanakan program-program

pemberdayaan ekonomi yang efektif dan berkelanjutan.

2.7 Manfaat Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Pemberdayaan ekonomi masyarakat memiliki berbagai manfaat yang

signifikan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari pemberdayaan

ekonomi masyarakat:

1. Mengurangi Kemiskinan: Pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat

membantu mengurangi tingkat kemiskinan dengan memberikan akses

yang lebih baik terhadap sumber daya, pelatihan, modal, dan pasar.

Dengan meningkatkan pendapatan dan kemandirian ekonomi masyarakat,

mereka dapat keluar dari lingkaran kemiskinan dan meningkatkan kualitas

hidup mereka.

2. Meningkatkan Kemandirian Ekonomi: Pemberdayaan ekonomi masyarakat

membantu meningkatkan kemandirian ekonomi mereka. Dengan

memberikan pelatihan, pendidikan, dan akses ke modal dan kredit,

masyarakat dapat mengembangkan usaha mereka sendiri, mengelola

sumber daya ekonomi dengan lebih efektif, dan mengurangi

ketergantungan pada bantuan sosial.

3. Meningkatkan Partisipasi dan Keterlibatan Masyarakat: Pemberdayaan

ekonomi masyarakat mendorong partisipasi dan keterlibatan aktif

masyarakat dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan

ekonomi mereka. Dengan melibatkan masyarakat dalam perencanaan,


20

pelaksanaan, dan evaluasi program pemberdayaan, mereka dapat memiliki

kontrol yang lebih besar atas perkembangan ekonomi mereka dan

mempengaruhi kebijakan yang relevan.

4. Meningkatkan Akses terhadap Sumber Daya: Pemberdayaan ekonomi

masyarakat membantu meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber

daya ekonomi, seperti tanah, air, modal, teknologi, dan pasar. Dengan

akses yang lebih baik terhadap sumber daya ini, masyarakat dapat

mengoptimalkan potensi ekonomi mereka, meningkatkan produktivitas,

dan menciptakan peluang ekonomi baru.

5. Meningkatkan Kesetaraan dan Keadilan Ekonomi: Pemberdayaan ekonomi

masyarakat berkontribusi pada peningkatan kesetaraan dan keadilan

ekonomi. Dengan memberikan akses yang sama terhadap sumber daya,

peluang, dan pasar, pemberdayaan ekonomi membantu mengurangi

kesenjangan ekonomi antara kelompok masyarakat yang berbeda dan

menciptakan kesempatan yang lebih adil bagi semua.

6. Mendorong Pembangunan Ekonomi Lokal: Pemberdayaan ekonomi

masyarakat mendorong pembangunan ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Dengan mengembangkan potensi ekonomi lokal, seperti sumber daya

alam, keahlian lokal, dan budaya lokal, masyarakat dapat mengurangi

ketergantungan pada sektor ekonomi tertentu, meningkatkan ketahanan

ekonomi mereka terhadap perubahan ekonomi global, dan menciptakan

lapangan kerja lokal.


21

7. Meningkatkan Inovasi dan Kreativitas: Pemberdayaan ekonomi masyarakat

merangsang inovasi dan kreativitas. Dengan memberikan akses ke

pengetahuan, pelatihan, dan teknologi, masyarakat dapat mengembangkan

ide-ide baru, menciptakan produk dan layanan inovatif, dan meningkatkan

daya saing ekonomi mereka.

Pemberdayaan ekonomi masyarakat memiliki dampak yang luas dan

positif terhadap kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini mencakup

peningkatan kesejahteraan ekonomi, peningkatan akses terhadap layanan

dasar, peningkatan partisipasi masyarakat, dan peningkatan stabilitas ekonomi

lokal.

2.8 Kerangka Pemikiran

Pemberdayaan ekonomi pedesaan merupakan suatu usaha dari

pemerintah setempat untuk memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup serta

kondisi sosial masyarakat sehingga tercapainya kesejahteraan rakyat karena

pada hakikatnya sebagai seorang pemimpin sudah menjadi sebuah

tanggungjawab yang harus dilaksanakan. Dengan adanya usaha dari

pemerintah masyarakat akan merasa mudah untuk diberdayakan.

Pada sisi lain pemberdayaan ekonomi masyarakat bukan sekedar

memberdayakan ekonomi masyarakat dengan berbagai masalah ekonomi

sosial, ekonomi, politik, budaya, dan hukum, tetapi jauh lebih luas yaitu

membangun sikap mental masyarakat yang bermakna sama dengan


22

membangun manusianya secara keseluruhan bukan sekedar kebutuhan

jasmaninya, tetapi juga kebutuhan psikisnya (mental) dan kebutuhan

spritualnya (rohani) inilah yang menjadi target utama.Berdasarkan hal tersebut

diatas maka penulis akan mencoba memberikan

gambaran kerangka pikir yang dapat menghantarkan dalam pembahasan yang

telah

ditentukan. Kerangka pikir akan disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

langkah-langkah yang

dilakukan pemerintah
Pemerintah Desa
desa dalam

Efektifitas peranan kepala desa

dalam pemberdayaan

Masyarakat Berdaya

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

2.9 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang dianggap benar namun

perlu pembktiannya. Winarno Surakhmad(2000; 73) mengatakan “Hipotesis


23

adalah jawaban dugaan yang dianggap besar kemungkinan untuk menjadi

jawaban yang benar”. Sedangkan menurut Kartini Kartono (1980;70)

“Hipotesis masih berisi jawaban yang bersifat sementara dari suatu kegiatan

penelitian.”

Berdasarkan hal tersebut diatas yang merupakan hipotesis dalam

penelitian ini adalah: “Jika pemerintah aktif dalam upaya pemberdayaan

ekonomi masyarakat di desa Tumbang Mangkutup kecamatan Mantangai,

maka akan terjadi peningkatan keterampilan dan kapasitas masyarakat, serta

peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa.”

Anda mungkin juga menyukai