C. Refleksi
1. Tes Tertulis
Pengembangan instrumen tes tertulis mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut :
1) Substansi/Materi
a) Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes bentuk PG).
b) Tidak bersifat SARA dan PPPK (suku/agama/ras/antar-
golongan/ pornografi/politik/propaganda/kekerasan)
c) Materi yang diukur sesuai dengan kompetensi (UKRK:
urgensi, keberlanjutan, relevansi, dan keterpakaian).
d) Pilihan jawaban homogen dan logis.
e) Hanya ada satu kunci jawaban yang tepat.
2) Konstruksi
a) Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas.
b) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan
pernyataan yang diperlukan saja.
c) Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban.
d) Pokok soal tidak menggunakan pernyataan negatif
ganda.
e) Gambar/grafik/tabel/diagram dan sebagainya jelas dan
berfungsi
3) Bahasa
a) Menggunakan bahasa sesuai dengan kaidah Bahasa
Indonesia, kecuali untuk mata pelajaran bahasa Asing
dan/atau bahasa daerah.
b) Menggunakan bahasa yang komunikatif.
c) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat.
d) Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata
yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan
pengertian.
2) Konstruksi
3) Bahasa
2. Tes lisan
Rambu-rambu pelaksanaan tes lisan sebagai berikut
:
3. Penugasan
Rambu-rambu penugasan.
a. Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil
belajar.
b. Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik, selama
proses pembelajaran atau merupakan bagian dari
pembelajaran mandiri.
c. Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf
perkembangan peserta didik.
d. Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan
kurikulum. Penugasan ditujukan untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik menunjukkan
kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan
secara kelompok.
e. Pada tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas
setiap anggota kelompok.
f. Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan
disampaikan secara jelas.
g. Penugasan harus mencantumkan rentang waktu
pengerjaan tugas.