Anda di halaman 1dari 156

ANALISIS PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN

PETANI KARET DI KECAMATAN BATIN XXIV


KABUPATEN BATANGHARI

SKRIPSI

AL MUKSIT

JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2017
ANALISIS PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN

PETANI KARET DI KECAMATAN BATIN XXIV

KABUPATEN BATANGHARI

AL MUKSIT

D1B012020

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pertanian

Pada Fakultas Pertanian Universitas Jambi

JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2017
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Analisis Pendapatan Dan Kesejahteraan Petani Karet Di

Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari” oleh Al Muksit (D1B012020).

Telah diuji dan dinyatakan lulus pada tanggal 19 April 2017 dihadapan tim

penguji yang terdiri atas:

Ketua : Dr. Ir. Saidin Nainggolan, M.Si

Sekretaris : Ir. Yusma Damayanti, M.Si

Penguji Utama : Prof. Dr. Ir. Suandi, M.Si

Penguji Anggota : 1. Prof. Dr. Ir. H. Zulkifli Alamsyah, M.Sc

2. Ir. Elwamendri, M.Si

Menyetujui

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prof. Dr. Ir. H. Zulkifli Alamsyah, M.Sc Ir. Elwamendri, M.Si


NIP. 19560809 198403 1 002 NIP. 19670509 199303 1 002

Mengetahui
Ketua Jurusan / Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Ir. Emy Kernalis, M.P


NIP. 19590520 198603 2 002
ABSTRAK

Al Muksit, Analisis Pendapatan Dan Kesejahteraan Petani Karet Di


Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari. Dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. H.
Zulkifli Alamsyah, M.Sc dan Ir. Elwamendri, M.Si.

Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis tingkat pendapatan dan


kesejahteraan petani karet di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari.
Pemilihan Kecamatan Batin XXIV dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan
bahwa Kecamatan Batin XXIV memiliki luas lahan dan produksi karet terbesar di
Kabupaten Batanghari namun tingkat pendapatan dan kesejahteraan petani karet
tergolong rendah. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Jelutih, Desa Durian
Luncuk, Desa Hajran dan Desa Muara Jangga. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa menurut kategori BPS pendapatan usahatani karet berdasarkan biaya
diperhitungkan tergolong pendapatan rendah, yaitu sebanyak 90,53% atau 86
responden dengan tingkat pendapatan rendah, 8,42% atau 8 responden dengan
tingkat pendapatan sedang dan 1,05% atau 1 responden dengan tingkat
pendapatan tinggi. Pendapatan usahatani karet berdasarkan biaya dibayarkan
tergolong pendapatan rendah, yaitu sebanyak 48,42% atau 46 responden dengan
tingkat pendapatan rendah, 32,63% atau 31 responden dengan tingkat pendapatan
sedang dan dan 18,95% atau 18 responden dengan pendapatan tinggi. Berdasarkan
kriteria BPS (2007), petani karet di daerah penelitian dikategorikan pada tingkat
kesejahteran sedang, yaitu sebanyak 57,89% atau 55 responden dengan tingkat
kesejahteraan sedang, 36,85% atau 35 responden dengan tingkat kesejahteraan
rendah dan 5,26% atau 5 responden dengan tingkat kesejahteraan tinggi.

Kata Kunci : Petani Karet, Pendapatan dan Kesejahteraan


PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Al Muksit

NIM : D1B012020

Jurusan/Program Studi : Agribisnis

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini belum pernah diajukan dan tidak dalam proses pengajuan
dimanapun dan oleh siapapun juga.
2. Semua sumber kepustakaan dan bantuan dari berbagai pihak yang diterima
selama penelitian dan penyusunan Skripsi ini telah dicantumkan atau
dinyatakan pada bagian relevan dan Skripsi ini bebas dari plagiarisme.
3. Apabila kemudian hari terbukti bahwa Skripsi in telah diajukan atau dalam
proses pengajuan oleh pihak lain dan terdapat plagiarisme di dalam Skripsi
ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai Pasal 12 Ayat (1) butir (g)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi , yakni
Pembatalan Ijazah.

Jambi, Juni 2017


Yang membuat pernyataan

Al Muksit
NIM. D1B012020
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Durian Luncuk, 13 Februari

1994. Penulis adalah anak kelima dari lima

bersaudara dari pasangan Bapak Hambali dan Ibu

Mariatul Koftiah.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar

di SD 59/I Durian Luncuk, kemudian dilanjutkan

dengan menyelesaikan pendidikan Sekolah

Menengah Pertama di SMPN 3 Batanghari dan SMPN 16 Batanghari dan lulus

pada tahun 2009, pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan Sekolah

Menengah Atas di SMAN 3 Batanghari dan lulus tahun 2012.

Pada tahun 2012 penulis diterima sebagai mahasiswa Universitas Jambi

dan diterima di Fakultas Pertanian Program Studi Agribisnis melalui Seleksi

Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negri (SNMPTN) jalur ujian tertulis. Penulis

melakukan kegiatan Magang pada semester Genap tahun 2016 di PT. Tebo Indah

Kabupaten Tebo. Pada tanggal 19 April 2017 penulis melaksanakan ujian skripsi

yang berjudul “Analisis Pendapatan Dan Kesejahteraan Petani Karet Di

Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari” dihadapan Tim Penguji dan

dinyatatakan lulus dengan menyandang gelar Sarjana Pertanian (SP).


UCAPAN TERIMA KASIH

Bismillaahirrohmaanirrohim

Puji dan syukur tak henti-hentinya saya panjatkan kehadirat Allah SWT,

yang telah memberikan begitu banyak berkat dan rahmat-Nya kepada setiap

makhluk yang diciptakannya. Shalawat dan salam selalu disampaikan kepada

Baginda Rasul akhir zaman Muhammad SAW, dengan segala yang telah Allah

berikan kepadanya, diserulah manusia kepada kebenaran.

1. Terima kasih kepada kedua Orang Tuaku yang tercinta Bapak

Hambali dan Ibuku Mariatul Koftiah serta kakakku Maimuna, Nur Diana,

Ziaul Piton dan Hatmansyah yang telah memberikan dukungan dan semangat,

serta mendoakan saya agar dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan

dapat lulus dari Fakultas Pertanian Universitas Jambi.

2. Terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. A. Riduan, M.Si selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Jambi, Kepada Ibu Ir. Emy Kernalis M.P selaku Ketua

Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi, kepada Ibu

Ir. Adlaida Malik M.S selaku Sekretaris Jurusan Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Jambi.

3. Terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ir. H. Zulkifli Alamsyah, M.Sc selaku

Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan motivasi dan

semangat serta masukan kepada saya selama masa studi di Jurusan Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Jambi.

4. Terima kasih kepada Ibu Bapak Prof. Dr. Ir. H. Zulkifli Alamsyah, M.Sc

selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Ir. Elwamendri, M.Si selaku Dosen
Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan fikiran

dalam memberikan bimbingan, masukan dan saran kepada saya dalam

penyelesaian skripsi ini.

5. Terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Saidin Nainggolan, M.Si selaku Ketua

Penguji, Bapak Prof. Dr. Ir. Suandi, M.Si selaku Penguji Utama dan Ibu Ir.

Yusma Damayanti, M.Si yang telah memberikan tambahan informasi dan

masukan kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Pertanian Universitas

Jambi yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis selama masa

perkuliahan serta memberikan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

7. Terima kasih kepada PS 3 saya yaitu Siswanti SP dan kepada sahabat-sahabat

Agribisnis `12 Aulia Rahma, SP, Andi Putra, SP, Agustini Sri Rahayu, SP,

Sherly Eka Novita, SP, Dian Damai, SP, Bangkit Wahyu Nespinko Pardede

SP, Rts. Risa, (SP), Bibit Wahyudi, (SP), M. Hadi Kurnia, Uca Sihotang, SP,

Surung Silitonga (SP), Rian Sidauruk (SP), Andi Kurniadi (SP) (SP), Joel

Mabes, (SP), Ismail, (SP), Gusti Yuvirsa, (SP), Al Muksit, SP, Saril

Gunawan, (SP), Eko Hadi, (SP), Pranata Reinaldo, (SP), Ricko Novanto,

(SP), M. Rido Ispahan, SP, Arief Arahman, SP, Fathniah, (SP), Yuli Miniarti,

(SP), Kaseh Lestari, SP, Noli Putri Lika, SP, Pitria Matuzzahara, (SP), Damel

Fink Lybaws, SP, Burju Silaban, SP, Siska Anja, SP, Raudhatul Janah, (SP),

Gus Triyana, (SP), Fitri Alfiatur, SP, Dua Dara Putri, SP, Niken Wulandari,

SP, Nur Kamaria, SP, Izull Ajzmi, (SP), Siti Hajar, (SP), Rts. Karmila, (SP),

Yuni, SP, Florini Tarigan, (SP), Anzar Wulan, (SP), Mulya Nugraha, SP,
Yogi Praditya, (SP), yang telah membantu, memberi semangat dan

memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Terima kasih kepada sahabat seperjuanganku di Magang Riki Saputra (SP),

Samuel (SP) dan Edi Candra (SP) yang telah memberikan dukungan dan

semangat kepada saya.

9. Serta semua pihak yang telah ikut serta membantu saya dalam proses

penyelesaian skripsi ini.


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan rahmat

Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pendapatan

dan Kesejahteraan Petani Karet di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten

Batanghari”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

tugas akhir kuliah di Program Studi Agribisnis Universitas Jambi.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada Bapak

Prof. Dr. Ir. H. Zulkifli Alamsyah, M.Sc selaku pembimbing I dan juga selaku

pembimbing akademik saya, dan juga Bapak Ir. Elwamendri, M.Si selaku

pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, perhatian

motivasi dan saran dalam penulisan skripsi ini. Selain itu penulis juga

mengucapkan terimakasih kepada Ibu dan Ayah tercinta, serta keluarga dan

teman-teman yang memberikan saran, dukungan dan do’anya selam aini.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu

penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi tercapainya

kesempurnaan skripsi ini. Tentunya, penulis juga berharap skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak.Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih.

Jambi,

Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………………… i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. vii

I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rerumusan Masalah ...................................................................... 7
1.3 Tujuan .......................................................................................... 9
1.4 Manfaat ......................................................................................... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 11


2.1 Konsep Usahatani ......................................................................... 11
2.2 Perkebunan Karet .......................................................................... 12
2.3 Penerimaan Usahatani ................................................................... 14
2.4 Biaya Usahatani Karet .................................................................. 15
2.5 Pendapatan Usahatani ................................................................... 18
2.6 Tingkat Kesejahteraan................................................................... 22
2.7 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 26
2.8 Kerangka Pemikiran……………………………………………… 30
2.9 Hipotesis…………………………………………………………. 30

III. METODE PENELITIAN .................................................................. 32


3.1 Ruang Lingkup Penelitian............................................................. 32
3.2 Sumber dan Metode Pengumpulan Data ....................................... 33
3.3 Metode Penarikan Sampel ............................................................ 34
3.4 Metode Analisis Data .................................................................... 37
3.5 Konsepsi dan Pengukuran ............................................................. 42

ii
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 45
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 45
4.1.1 Kondisi Geografis dan Iklim ............................................... 45
4.1.2 Keadaan Fisik Daerah Menurut Desa ................................. 45
4.1.3 Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan ................................ 46
4.1.3 Keadaan Penduduk.............................................................. 47
4.2 Deskripsi Petani Sampel ................................................................ 48
4.2.1 Umur Petani ........................................................................ 48
4.2.2 Tingkat Pendidikan ............................................................. 49
4.2.3 Jumlah Anggota Keluarga................................................... 51
4.2.3 Pengalaman Berusahatani ................................................... 52
4.3 Keadaan Umum Usahatani Karet .................................................. 53
4.3.1 Luas Lahan .......................................................................... 53
4.3.2 Jumlah Pohon Karet ............................................................ 54
4.3.3 Produksi Karet .................................................................... 55
4.3.4 Harga Produksi Karet .......................................................... 57
4.4 Penerimaan Usahatani ................................................................... 57
4.5 Biaya Produksi .............................................................................. 58
4.5.1 Biaya Dibayarkan................................................................ 58
4.5.2 Biaya Diperhitungkan ......................................................... 60
4.6 Pendapatan Usahatani Karet .......................................................... 62
4.6.1 Pendapatan Usahatani Karet Berdasarkan Biaya Yang
Diperhitungkan .................................................................... 62
4.6.1 Pendapatan Usahatani Karet Berdasarkan Biaya Yang
Dibayarkan ........................................................................... 64
4.7 Kesejahteraan Petani ..................................................................... 66
4.8 Implikasi Hasil Penelitian ............................................................. 70
V. KESUMPULAN DAN SARAN ........................................................ 71
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 71
5.2 Saran ............................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 73


LAMPIRAN ............................................................................................... 79

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Pengelompokan penduduk menurut tingkat pendapatan 24
berdasarkan harga setara beras sayogyo .................................................... . 16

2. Rincian jumlah populasi dan sampel petani karet di daerah


penelitian……………………………………………………….. 36

3. Luas, Jarak Kelurahan/Desa Ke Ibukota Kecamatan dan


Ibukota Kabupaten……………………………………………... 40

4. Luas Wilayah Berdasarkan Penggunaannya di Kecamatan


Batin XXIV Tahun 2015………………………………………. 46

5. Jumlah Penduduk di Lokasi Penelitian Tahun 2014…………… 47

6. Distribusi Responden berdasarkan kelompok umur di


Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari……………….. 49

7. Distribusi petani karet berdasarkan tingkat pendidikan di


daerah penelitian tahun 2016…………………………………... 50

8. Distribusi petani sampel berdasarkan jumlah anggota rumah


tangga di daerah penelitiant ahun 2016………………………… 51

9. Distribusi petani berdasarkan pengalaman berusahatani karet


di daerah penelitiant ahun 2016………………………………. 52

10. Distribusi petani berdasarkan luas lahan karet di daerah


penelitian tahun 2016…………………………………………. 53

11. Distribusi petani berdasarkan status kepemilikan lahan karet


di daerah penelitian tahun 2016 ……………………………… 54

12. Distribusi petani berdasarkan jumlah pohon karet di daerah


penelitian tahun 2016…………………………………………. 55

13. Distribusi petani berdasarkan produksi karet di daerah


penelitian tahun 2016…………………………………………. 56

14. Distribusi petani berdasarkan penerimaan usahatani karet di


daerah penelitian tahun 2016………………………………….. 58

15. Rincian rata-rata biaya yang dibayarkan pada usahatani karet


di daerah penelitian tahun 2016………………………………. 59

iv
16. Distribusi petani sampel berdasarkan golongan biaya
dibayarkan pada usahatani karet di daerah penelitian tahun
2016…………………………………………………………… 60

17. Rincian biaya yang diperhitungkan pada usahatani karet di


daerah penelitian tahun 2016………………………………….. 61

18. Distribusi petani sampel berdasarkan golongan biaya


diperhitungkan pada usahatani karet di daerah penelitian tahun
2016…………………………………………………………… 61

19. Distribusi pendapatan usahatani karet berdasarkan biaya yang


diperhitungkan di daerah penelitian tahun 2016 …………… 62

20. Kategori dari pendapatan usahatani karet berdasarkan


penggolongan biaya yang diperhitungkan di daerah penelitian
tahun 2016 ……………………………………………………. 63

21. Distribusi pendapatan usahatani karet berdasarkan biaya yang


dibayarkan di daerah penelitian tahun 2016 ……………... 64

22. Kategori dari pendapatan usahatani karet berdasarkan


penggolongan biaya yang dibayarkan di daerah penelitian
tahun 2016 ……………………………………………………. 65

23. Pengelompokan pendapatan berdasarkan tingkat kesejahteraan


BPS 2007……………………………………………………… 70

v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Skema kerangka pemikiran analisis pendapatan dan
kesejahteraan petani karet di Kecamatan Batin XXIV
Kabupaten Batanghari…………………………………... 30

vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Luas dan produksi tanaman perkebunan menurut jenis
tanaman di Kabupaten Batanghari Tahun 2012-2014 ...............................
76 . 38

2. Luas, produksi dan jumlah petani karet di provinsi jambi


menurut Kabupaten Tahun 2014 ...............................................................
77 . 39

3. Luas,areal dan produksikaret di Kabupaten Batanghari


menurut Kecamatan tahun 2008-2014.......................................................
78 . 40

4. Luas dan produksi karet di Kecamatan Batin XXIV


menurut per Desa tahun 2013 ....................................................................
79 . 41

5. Indikator kesejahteraan BPS .....................................................................


80 . 42

6. Data identitas petani sampel di daerah


penelitian…………………………………………………. 83

7. Data luas, jumlah pohon, produksi, harga dan penerimaan


petani sampel di daerah penelitian tahun 2015-2016……. 86

8. Rincian biaya penggunaan mangkok pada usahatani karet


di daerah penelitian tahun 2015-2016…………………..... 91

9. Rincian biaya penggunaan ember pada usahatani karet di


daerah penelitian tahun 2015-2016………………………. 93

10. Rincian penggunaan parang pada usahatani karet di


daerah penelitian tahun 2015-2016………………………. 95

11. Rincian biaya penggunaan cetakan pada usahatani karet


di daerah penelitian tahun 2015-2016…………………… 97

12. Rincian biaya penggunaan mesin rumput pada usahatani


karet didaerah penelitian tahun 2015-2016…………….. 99

13. Rincian biaya penggunaan pisau sadap pada usahatani


karet di daerah penelitian tahun 2015-2016……………... 101

14. Rincian biaya penggunaan batu asah pada usahatani karet


di daerah penelitian tahun 2015-2016…………………… 104

15. Rincian biaya penggunaan cuka getah pada usahatani


karet di daerah penelitian tahun 2015-2016……………... 105

16. Rincian biaya penggunaan pupuk pada usahatani karet di


daerah peneliian tahun 2015-2016……………………….. 107

vii
17. Rincian biaya pembelian bensin pada pengendalian gulma
usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-
2016………………………………………………………. 109

18. Rincian biaya tenaga kerja dalam keluarga untuk


perawatan dalam usahatani karet di daerah penelitian
tahun 2015-2016…………………………………………. 111

19. Rincian biaya tenaga kerja dalam keluarga untuk


penyadapan dalam usahatani karet di daerah penelitian
tahun 2015-2016………………………………………….. 113

20. Rincian biaya tenaga kerja dalam keluarga untuk


pengumpulan dalam usahatani karet di daerah penelitian
tahun 2015-2016…………………………………………. 115

21. Rincian biaya sewa lahan dalam usahatani karet di daerah


penelitian tahun 2015-2016………………………………. 117

22. Rincian biaya dibayarkan dan diperhitungkan dalam


usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-
2016………………………………………………………. 119

23. Total pendapatan usahatani karet di daerah penelitian


tahun 2015-2016………………………………………….. 123

24. Uji t satu sampel untuk pendapatan berdasarkan biaya


yang diperhitungkan (SPSS)…………………………….. 126

25. Uji t satu sampel untuk pendapatan berdasarkan biaya


yang dibayarkan (SPSS)…………………………………. 127

26. Kriteria tingkat kesejahteraan menurut BPS 2007 di


daerah penelitian tahun 2015-2016………………………. 128

27. Hasil uji tanda……………………………………………. 130

28. Sebaran responden menurut komponen tingkat


kesejahteraan di daerah penelitian tahun 2015-2016 ……. 132

29. Perhitungan uji tanda …………………………………….. 135

30. Table frekuensi indikator kesejahteraan menurut BPS


(2007)……………………………………………………. 136

viii
1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak awal pembangunan peranan sektor pertanian dalam pembangunan

Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Pembangunan sektor pertanian diarahkan

untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian guna memenuhi kebutuhan

pangan masyarakat dan kebutuhan industri dalam negeri, meningkatkan eksport,

meningkatkan pendapatan petani, memperluas kesempatan kerja serta mendorong

kesempatan berusaha (Soekartawi, 1993)

Sebagai mana daerah lainnya di Indonesia, sebagian besar penduduk

Provinsi Jambi tinggal di daerah pedesaan dengan mata pencarian utama berada

pada sektor pertanian. Tidak dapat di pungkiri pula bahwa sebagian besar dari

mereka masih hidup di bawah garis kemiskinan. Kondisi ini bila tidak dapat di

atasi akan menimbulkan ketimpangan yang besar dalam pembangunan, khususnya

antara daerah pedesaan dan daerah perkotaan. Upaya-upaya mengurangi

ketimpangan tersebut harus di lakukan, terutama yang terkait erat dengan

program-program pembangunan daerah pedesaan dan pengintegrasiannya dengan

pembangunan daerah perkotaan.

Masalah pokok yang timbul dari kesenjangan pembangunan tersebut

terutama dalam hal pendapatan. Pendapatan hingga saat ini masih menjadi tolak

ukur bagi kesejateraan dan status sosial masyarakat. Perbedaan yang terlalu

timpang akan menimbulkan masalah-masalah sosial ditengah-tengah masyarakat.

Dalam konteks pembangunan, ketimbangan distribusi pendapatan akan

menghambat pembangunan nasional. Karenanya redistribusi pendapatan harus

terlaksana secara lebih adil.

11
2

Di Kabupaten Batanghari komoditas pertanian ataupun perkebunan cukup

banyak diusahakan petani dan memegang peranan penting adalah karet, dapat

dimaklumi mengapa pentingnya komoditas karet ini dikembangkan sebagai salah

satu komoditi unggulan Kabupaten Batanghari mengingat dari sekian banyak

komoditi perkebunan, perkebunan karet memiliki lahan terluas dan terbesar di

Kabupaten Batanghari, hal ini menunjukkan betapa besarnya potensi komoditas

karet untuk di kembangkan guna menopang perekonomian rakyat (Lampiran 1).

Jika dilihat dari jenis usaha perkebunan karet, Kabupaten Batanghari

memiliki lahan terluas serta jumlah produksi yang paling banyak dari komoditi-

komoditi perkebunan lainnya. Hal ini menunjukkan betapa besarnya produksi

komoditas karet untuk dikembangkan guna menopang perekonomian rakyat. Bila

dilihat dari sisi penyerapan tenaga kerja, maka usahatani perkebunan karet ini

mampu menyerap ribuan petani karet. Besarnya jumlah petani yang

menggantungkan hidupnya pada komoditas perkebunan karet ini, sudah barang

tentu merupakan aset yang harus di manfaatkan, sebagai upaya meningkatkan

hasil produksi karet dalam rangka meningkatkan ekspor komoditas karet.

Perkembangan luas lahan di Kabupaten Batanghari tidak terlepas dari

perkembangan luas lahan karet di setiap Kecamatan yang ada di Kabupaten

Batanghari. Di Kabupaten Batanghari terdapat delapan Kecamatan dengan

sebaran luas kebun karet di setiap Kecamatan. Luas lahan perkebunan karet

terbesar di Kabupaten Batanghari terdapat di Kecamatan Batin XXIV dengan luas

lahan sebesar 30.219 ha yang kemudian diikuti oleh Kecamatan Bajubang dengan

luas lahan sebesar 22.919 ha serta Kecamatan Muara Bulian dengan luas lahan

sebesar 13.02 ha untuk data lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3 (Dinas

2
3

Perkebunan Provinsi Jambi,2015). Luas lahan perkebunan karet di Kecamatan

Batin XXIV berkontribusi 27% terhadap total luas lahan perkebunan karet di

Kabupaten Batanghari, Kecamatan Bajubang sebesar 22% kemudian disusul oleh

Kecamatan Muara Bulian 11 %, dan sebesar 42 % luas lahan perkebunan karet di

Kabupaten Batanghari merupakan kontribusi dari lima Kecamatan lainnya yaitu

Kecamatan Muaro Sebo Ulu, Kecamatan Muara Tembesi, Kecamatan Pemayung,

Kecamatan Mersam dan Kecamatan Muaro sebo ilir.

Selama tujuh tahun terakhir luas lahan dan produksi karet di Kecamatan

Batin XXIV mengalami peningkatan produksi dengan rata-rata peningkatan

sebesar 976,33 ton (Lampiran 3). Di Kecamatan Batin XXIV petani

mengusahakan usahatani karet sebagai kegiatan usahataninya. Hal tersebut

dibuktikan dengan jumlah petani di Kecamatan Batin XXIV yang mengusahakan

usahatani karet sebanyak 7.811 KK dari 27.042 KK penduduk yang terdapat di

Kecamatan Batin XXIV. Dengan luas lahan sebesar 30.219 ha atau 33% dari total

luas wilayah di Kecamatan Batin XXIV (Kecamatan Batin XXIV dalam angka,

2014).

Kecamatan Batin XXIV mayoritas penduduknya menjadikan perkebunan

karet sebagai mata pencaharian utama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

karena menurut mereka karet memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan,

serta petani berpendapat bahwa perawatan perkebunan karet tidak sesulit

perawatan usahatani lainnya. Oleh sebab itu, karet merupakan sumber penghasilan

utama bagi kelangsungan hidup masyarakat di Kecamatan Batin XXIV. Dalam

menjalankan kegiatan usahatani, pada umumnya petani mengerjakan sendiri

namun adapula yang menggunakan sistem upah kepada orang lain.

3
4

Kecamatan Batin XXIV merupakan salah satu Kecamatan yang terdapat di

Kabupaten Batanghari yang sebagian besar masyarakatnya hidup dan bekerja pada

sektor pertanian. Masyarakat Kecamatan Batin XXIV mengusahakan tanaman

karet sebagai tanaman utama. Dari total jumlah penduduk di Kecamatan Batin

XXIV sebanyak 27.042 KK, dari total tersebut sebanyak 7.811 KK bekerja

sebagai petani karet dengan luas lahan sebesar 30.219 ha. Sebagai tanaman utama

yang di usahakan, maka ketergantungan terhadap pendapatan dari hasil penjualan

karet ini sangat mempengaruhi besar pendapatan yang diterima petani dari

menjalankan kegiatan usahatani karet.

Penerimaan yang diperoleh petani di Kecamatan Batin XXIV dari kegiatan

usahatani karetnya berasal dari banyak lateks yang dihasilkan setiap harinya.

Petani menjual lateks dalam bentuk lump, yaitu lateks yang telah dibekukan

manjadi bentuk bantalan karet. Pada survei awal di lokasi penelitian bahwa rata-

rata harga jual karet yang diterima petani sebesar Rp. 6.000,-/kg. Petani di

Kecamatan Batin XXIV menjual karetnya hanya ke toke dan tengkulak. Toke

melakukan pembelian karet pada hari-hari tertentu saja seperti hari kamis, namun

tengkulak melakukan pembelian kapan saja tergantung kapan petani ingin menjual

karetnya. Berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa di Kecamatan Batin XXIV

tidak terdapat pasar lelang, sehingga petani hanya menjual karetnya melalui toke

dan tengkulak serta harga yang diterima pun diatur oleh toke dan tengkulak

tersebut. Harga tersebut yang akan menentukan besar penerimaan yang akan

diterima oleh petani dan akan mempengaruhi pula besar pendapatan yang diterima

oleh petani dari kegiatan usahatani karet. Besar pendapatan yang diterima petani

juga dipengaruhi oleh biaya usahatani. Biaya usahatani karet yang sering

4
5

digunakan oleh petani di Kecamatan Batin XXIV adalah biaya pupuk, obat-

obatan, dan alat-alat pertanian. Namun terdapat faktor lain yang mempengaruhi

pendapatan usahatani karet selain harga, jumlah produksi dan biaya usahatani,

yaitu faktor sosial dan ekonomi seperti jumlah tanggungan keluarga, luas lahan

perkebunan karet, umur petani, lama pendidikan petani, pengalaman bertani serta

setatus kepemilikan lahan dalam kegiatan usahataninya.

Meskipun Kecamatan Batin XXIV merupakan salah satu Kecamatan

penghasil karet terbesar di Kabupaten Batanghari yaitu dengan luas sebesar

30.212 ha dan jumlah produksi 23.471 ton (Lampiran 3), namun kenyataan

menunjukkan tidak semua petani karet hidup dalam kondisi yang lebih baik,

banyak di antara mereka tergolong miskin. Hal ini disebabkan turunnya harga

komiditi karet, membuat sejumlah petani karet di daerah penelitian semakin hari

semakin miskin. Pasalnya, penghasilan dari menyadap karet tidak sebanding

dengan pengeluaran mereka setiap hari. Seperti dialami para petani karet di

Kecamatan Batin XXIV yang sudah mengenyam harga murah. Lantaran harga

karet tak kunjung membaik, sebagian petani bahkan sudah enggan menyadap atau

mengurus kebun karet mereka.

Perkembangan desa di Kecamatan Batin XXIV berbasis karet lebih kecil

dibandingkan kelapa sawit. Beberapa tahun terakhir banyaknya perkebunan

kepala sawit banyak bermunculan di Kecamatan Batin XXIV, hal ini

menyebabkan tergerusnya atau berkurangnya perkebunan karet rakyat. Banyak

masyarakat di Kecamatan Batin XXIV menjual atau bermitra kebun karet mereka

untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi dan

rendahnya harga karet, petani karet tidak pernah keluar dari masalah kemiskinan.

5
6

Sementara itu, walaupun harga sawit murah namun dengan jumlah produksi yang

besar dan harga yang relatif stabil membuat kesejahteraan petani sawit lebih baik

dibandingkan petani karet.

Ironisnya sektor pertanian yang merupakan menyerap tenaga kerja terbesar

dan tempat menggantungkan harapan hidup sebagian besar masyarakat khususnya

di pedesaan itu justru menghadapi masalah yang cukup kompleks. Masalah-

masalah tersebut antara lain mencakup rendahnya tingkat pendapatan petani.

Sektor yang identik dengan daerah pedesaan ini menghadapi masalah

kemiskinan.Kondisi kesejahteraan masyarakat pedesaan dengan mata pencarian

utama disektor pertanian sebagian besar masih di bawah rata-rata nasional. Hal ini

bila di biarkan secara terus menerus akan menjadi sebab semakin melebarnya

kesenjangan pendapatan antara masyarakat yang berpenghasilan tinggi dengan

masyarakat yang berpenghasilan rendah yang pada akhirnya akan menjadikan

yang kaya semakin kaya dan yang miskin akan menjadi semakin miskin

(Mubyarto, 1989).

Kesejahteraan petani merupakan tujuan pembangunan pertanian dan

pembangunan nasional yang menjadi perjuangan setiap rumah tangga untuk

mencapai kesejahteraan anggota rumah tangganya. Menurut Undang-undang No

11 Tahun 2009, Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan

material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu

mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.

Menurut Suharto (2004), kesejahteraan sosial adalah kondisi kehidupan atau

keadaan sejahtera, yakni terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah

dan sosial. Dengan demikian, istilah kesejahteraan sering diartikan sebagai

6
7

kondisi sejahtera yaitu suatu keadaan terpenuhinya segala kebutuhan-kebutuhan

hidup, khususnya yang bersifat mendasar seperti makanan, pakaian, perumahan,

pendidikan, dan perawatan kesehatan.

Secara ekonomi, kesejahteraan merupakan suatu kondisi kehidupan serba

cukup yang dialami seseorang sehingga mampu memenuhi kebutuhan minimal

hidupnya. Terjadinya kesejahteraan ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor

yang saling berkaitan satu sama lain yaitu: tingkat pendapatan, kesehatan,

pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, kondisi geografi dan lainnya Suryadi

(2009).

Kesejahteraan merupakan tujuan akhir dari proses pembangunan suatu

daerah. Pendapatan menjadi salah satu indikator tercapainya kesejahteraan di

suatu rumah tangga, tak terkecuali rumah tangga petani karet. Berdasarkan uraian

diatas maka saya akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “Analisis

Pendapatan dan Kesejahteraan Petani Karet di Kecamatan Batin XXIV

Kabupaten Batanghari “

1.2. Rumusan Masalah

Secara ekonomi, kesejahteraan merupakan suatu kondisi kehidupan serba

cukup yang dialami seseorang sehingga mampu memenuhi kebutuhan minimal

hidupnya. Terjadinya kesejahteraan ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor

yang saling berkaitan satu sama lain yaitu: tingkat pendapatan, kesehatan,

pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, kondisi geografi dan lainnya Suryadi

(2009).

7
8

Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS RI) tahun 2014 telah

menetapkan batas garis kemiskinan berdasarkan pendapatan yaitu sebesar Rp.

273.267,- perkapita perbulan. Jika dilihat dari pendapatan petani karet di Provinsi

Jambi masih sangat minim.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh

Zulkifli, dkk (2008) bahwa Rata-rata pendapatan petani karet rakyat di Provinsi

Jambi adalah sebesar Rp 6.090.573/tahun. Dengan asumsi nilai tukar Rupiah adalah

sebesar Rp. 10.000 per Dollar US dan rata-rata jumlah anggota keluarga petani adalah

4 (empat) orang per kepala keluarga, maka rata-rata pendapatan tersebut adalah setara

dengan 42 Sen Dollar US per kapita per hari, jauh dibawah standard MDGs, sehingga

dari asumsi tersebut berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Zulkifli, dkk

(2008) bahwa pendapatan petani karet di Provinsi Jambi masih rendah. Dalam

menanggapi permasalahan tersebut berbagai upaya yang telah dilakukan oleh

pemerintah Dalam rangka mendukung upaya pengembangan perkebunan rakyat

baik secara nasional maupun regional untuk meningkatkan kesejahteraan petani

karet. Upaya tersebut salah satunya adalah program PIR NESS II pada tahun 1979

di Kabupaten Muaro jambi dan Batanghari dengan bantuan Bank Dunia, namun

upaya yang dilakukan masih belum mencapai tujuan yang diinginkan hal tersebut

dibuktikan dengan masih banyaknya petani karet yang hidup dibawah garis

kemiskinan.

Kecamatan Batin XXIV merupakan salah satu kecamatan sebagai salah satu

sentra produksi karet terbesar di Kabupaten Batanghari yaitu dengan luas sebesar

30.212 ha dan jumlah produksi 23.471 ton (Lampiran 3), namun kenyataan

menunjukkan tidak semua petani karet hidup dalam kondisi yang lebih baik,

banyak di antara mereka tergolong miskin. Berdasarkan informasi dari Kantor

8
9

Kecamatan Batin XXIV dari 27.042 KK yang terdapat di kecamatan tersebut,

sebanyak 12% KK terdaftar sebagai KK penerima dana bantuan (miskin) dan dari

data tersebut hampir hampir rata-rata merupakan petani karet.

Menurut INKERSA (Indikator Kesejahteraan Rakyat), BPS dan World

Bank bahwa salah satu indikator penentu kesejahteraan rakyat adalah pendapatan.

Menurut BPS bahwa standar garis kemiskinan berdasarkan pendapatan sebesar

Rp. 273.267,- perkapita perbulan menurut world bank sebesar 2 dolar perkapita

perhari. Sehingga berdasarkan uraian-uraian diatas maka dapat dirumuskan

beberapa masalah yang akan diangkat pada penelitian ini, yaitu:

1. Berapa besar tingkat pendapatan petani karet di Kecamatan Batin XXIV

Kabupaten Batanghari ?

2. Bagaimana kesejahteraan petani karet di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten

Batanghari ?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Menghitung tingkat pendapatan petani karet di Kecamatan Batin XXIV

Kabupaten Batanghari.

2. Menganalisis tingkat kesejahteraan petani karet di Kecamatan Batin XXIV

Kabupaten Batanghari.

9
10

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi tingkat serjana pada

Fakultas Pertanian Universitas Jambi.

2. Dari sisi Akademisi, hasil penelitian ini di harapkan menjadi salah satu

referensi bagi penelitian selanjutnya, terutama yang mengkaji topik yang

sama

3. Dari sisi Praktisi, hasil penelitian ini di harapkan menjadi bahan masukan

bagi pemerintah daerah mulai dari tingkat provinsi sampai ke tingkat desa

dalam menyusun kebijakan terutama yang berkisar dengan upaya

meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, khususnya petani karet.

10
11

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Usahatani

Usahatani merupakan kegiatan mengalokasikan sumber daya yang ada

secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan-keuntungan yang

tinggi pada waktu tertentu (Soekartawi, 2002). Sedangkan menurut Suratiyah

(2011), usahatani adalah suatu kegiatan yang mengusahakan dan mengkoordinir

faktor-faktor produksi berupa lahan dan alam sekitarnya sebagai modal sehingga

memberikan manfaat yang sebaik-baiknya.Selanjutnya menurut Soekartawi

(2013), usahatani adalah sebagian dari kegiatan di permukaan bumi dimana

seorang petani, sebuah keluarga atau manejer yang digaji bercocok tanam atau

memelihara ternak. Petani yang berusahatani sebagai suatu cara hidup, melakukan

pertanian karena dia seorang petani. Apa yang dilakukan petani ini hanya sekedar

memenuhi kebutuhan. Dalam arti petani meluangkan waktu, uang serta tenaga

dalam mengkobinasikan masukan untuk menciptakan keluaran usahatani yang

dipandang sebagai suatu jenis perusahaan.

Menurut Hernanto (1991), dalam kegiatan usahatani analisis usaha

diperlukan untuk kepentingan pengelolaan yang menyangkut dana dan hasil yang

diperoleh. Dengan analisis usahatani dapat dilihat kelayakan usaha yang sedang

dijalankan, baik dari penggunaan biaya maupun perkiraan keuntungan yang akan

didapat dari investasi yang sudah dijalankan. Terkadang analisis usahatani juga

berguna sebagai alat pertimbangan apakah pelaksanaan usahatani dalam hal ini

pada usahatani karet sudah dijalankan dengan baik dan benar. Padaumumnya

kegiatan usahatani rakyat di Indonesia masih tergolong pada usahatani dengan

berpendapatan rendah.

11
11
12

2.2 Perkebunan Karet

Tanaman karet merupakan tanaman perkebunan yang bernilai ekonomis

tinggi. Selain diusahakan sebagai perkebu

nan besar komoditi ini juga diusahakan sebagai perkebunan yang strategis

sebagai salah satu komoditi andalan ekspor nonmigas. Tanaman perkebunan ini

dapat disadap getah karetnya pertama kali pada umur tahun ke-5. Getah dari

tanaman karet (lateks) tersebut bisa diolah menjadi lembaran karet (sheet),

bongkahan, atau karet remah (crumb rubber) yang merupakan bahan baku industri

karet. Produk-produk karet pada umumnya diekspor (Didit & Agus, 2005).

Menurut Statistik Karet Indonesia (2014), di Indonesia terdapat beberapa

bentuk usaha perkebunan karet, yaitu Perkebunan Rakyat (PR), Perkebunan Besar

Negara (PBN) dan Perkebunan Besar Swasta (PBS). Berikut ini adalah penjelasan

dari masing-masing perkebunan diatas:

a. Perkebunan Rakyat (PR)

Perkebunan rakyat merupakan suatu usaha perkebunan yang dimiliki,

diselenggarakan serta dikelola oleh rakyat atau perseorangan dengan luasan lahan

yang dimiliki maksimal sebesar 25 ha. Walaupun total luas perkebunan rakyat

mencapai 70,4 persen dari seluruh perkebunan di Indonesia, namun sejumlah

besar perkebunan rakyat diusahakan dalam bentuk skala kecil (Iskandar, 2015).

Perkebunan rakyat memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) Bentuk usaha

perkebunan kecil, (2) penggunaan lahan terbatas, (3) tidak padat modal, (4)

sumber tenaga kerja lebih berpusat pada tenaga kerja dalam keluarga, (5) lebih

berorientasi pada usahatani subsistem.

b. Perkebunan Besar Negara (PBN) dan Perkebunan Besar Swasta (PBS)

12
13

Perkebunan besar adalah usaha perkebunan yang diselenggarakan atau

dikelola secara komersil oleh suatu perusahaan yang memiliki badan usaha dan

badan hukum diatas tanah negara yang mendapat izin dari instansi yang

berwenang. Berbeda dengan perkebuna rakyat, perkebunan besar swasta pada

dasarnya sudah merupakan perusahaan yang memiliki badan hukum. Lahan yang

diusahakan merupakan lahan milik negara yang digunakan dengan fasilitas Hak

Guna Usaha (HGU). Sedangkan perkebunan besar negara sebagian besar sebagai

Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Perkebunan besar memiliki ciri-ciri usaha sebagai berikut : (1) memiliki

bentuk usaha pertanian berskala luas, besar dan kompleks, (2) menggunakan areal

lahan yang luas, (3) bersifat padat modal, (4) menggunakan tenaga kerja yang

cukup banyak dengan pembagian kerja yang dirinci dan terstruktur, (5) sudah

menggunakan teknologi modern, (6) berorientasi pada pasar.

Penyadapan karet rakyat pada umumnya dilakukan sendiri oleh petani

rakyat atau keluarganya, dengan kemampuan yang terbatas. Menurut Nayuna

(2005), Alat-alat sadap merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

proses produksi karet alam. Dengan sistem penyadapan menggunakan rumus yang

sederhana yaitu sesuai notasi penyadapan terhadap ¼ lilitan batang setiap hari,

sebagai intensitas relative 100%. Faktor-faktor alami yang mempengaruhi

produksi karet yait : besarnya curah hujan, suhu harian rata-rata, ketinggian

tempat dari permukaan laut, dan intensitas sinar matahari adalah hal yang sangat

dibutuhkan tanaman karet (Tim Penulis PS, 1999).

Proses pengelolaan atau cara menanam karet yang dilakukan petani pada

umumnya masih merupakan cara yang tradisional, hal tersebut juga menyangkut

13
14

kemampuan ekonomi petani yang memiliki keterbatasan dalam menerapkan

teknologi budidaya karet secara modern. Namun, kemampuan ekonomi petani

bukan merupakan faktor yang paling menentukan produksi yang akan dihasilkan

petani. Yang paling penting adalah tingkat pengetahuan dan keterampilan petani

yang masih rendah untuk menerapkan teknologi budidaya modern yang

diperkenalkan (Nayuna, 2005).

Keberhasilan dalam meningkatkan produksi pertanian tidak lepas dari peran

serta petani pada unit-unit usahatani. Pada tanaman karet, penggunaan tenaga

kerja, modal dan keahlian yang tidak optimal, maka hendaknya harus ditambah

agar bisa seimbang dengan produksi dan pendapatannya. Petani karet (dengan

skala usahatani kecil) selalu berada pada kedudukannya yang lemah, karena

kondisi petani yang tidak memungkinkan bersaing dalam pemasaran dan

permodalan yang tidak mencukupi serta keterampilan yang kurang memadai.

Dilain pihak banyak juga petani di pedesaan yang tidak mampu melakukan

kegiatan usahataninya sendiri.

2.3 Penerimaan Usahatani

Penerimaan usahatani terdiri dari hasil penjualan produksi pertanian,

produksi yang dikonsumsi dan kenaikan nilai inventaris. Penerimaan usahatani

adalah perkalian antara produksi yang dihasilkan dengan harga jual (Soekartawi,

1995). Harga jual adalah harga transaksi antara petani (penghasil) dan pembeli

menurut satuan tempat. Satuan yang digunakan seperti yang lazim dipakai

pembeli/penjual secara partai besar misalnya kg, kwintal, ikat, dan sebagainya

(BPS Jakarta dalam Stania, 2008).

14
15

Hermanto dalam Saskia (2012) menyatakan bahwa penerimaan usahatani

adalah nilai produksi yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu dan merupakan

hasil kali dari jumlah produksi total dengan harga satuan dari hasil produksi

tersebut penerimaan usahatani dibagi menjadi penerimaan tunai usahatani dan

penerimaan total usahatani. Penerimaan tunai usahatani adalah nilai yang diterima

dari penjualan produk usahatani. Penerimaan total usahatani adalah penerimaan

dalam jangka waktu tertentu (biasanya dalam satu kali musim penen), baik yang

dijual (tunai) maupun tidak dijual (tidak tunai seperti konsumsi keluarga, bibit,

pakan ternak).

Hernanto (1991) menyatakan bahwa penerimaan usahatani yaitu penerimaan

dari sumber-sumber usahatani dan keluarga. Untuk menghitung total penerimaan

yaitu : TR = Py x Y

Dimana : TR = Total Penerimaan (Rp)

Py = Harga (Rp)

Y = Jumlah Produksi (kg)

2.4 Biaya Usahatani Karet

Menurut Hernanto (1991), biaya usahatani terdiri dari biaya tunai dan biaya

yang diperhitungkan. Biaya tunai merupakan biaya yang dikeluarkan secara tunai.

Sedangkan biaya yang diperhitungkan merupakan biaya yang tidak termasuk ke

dalam biaya tunai tetapi diperhitungkan dalam usahatani.

15
16

2.4.1 Biaya Dibayarkan

Analisa biaya dibayarkan yang dilakukan dalam usahatani karet adalah

seluruh biaya yang dikeluarkan selama proses usahatani dalam satu tahun. Adapun

perhitungan biaya meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan

biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya tidak habis dalam satu kali proses

produksi atau biaya yang tidak bergantung pada produksi yang dihasilkan. Biaya

variabel merupakan biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya bergantung pada

produksi yang dihasilkan atau biaya yang habis dalam satu kali pakai.

Menurut Soekartawi (2002), biaya usahatani adalah semua pengeluaran

yang dipergunakan dalam suatu kegiatan usahatani. Lebih lanjut lagi biaya

merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang

telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Biaya

(Cost) dapat dibedakan menjadi biaya tetap (FC = fixed cost), yaitu biaya yang

besarnya tidak dipengaruhi oleh besarnya jumlah produksi (Y), dan biaya variabel

(VC = variabel cost), yaitu biaya yang besarnya dipengaruhi oleh besarnya

produksi (Suratiyah, 2011).

1. Biaya Tetap (FC = fixed cost)

Biaya tetap yaitu biaya yang penggunaanya tidak habis dalam satu masa

produksi dan besar kecilnya tidak tergantung pada besar kecilnya produksi. Yang

termasuk pada biaya tetap adalah sewa lahan, penyusutan alat dan bangunan

pertanian, pemeliharaan tanaman, dan lainya. Menurut Soekartawi (2002), biaya

tetap adalah biaya yang relatif tetap jumlahnya, dan terus dikeluakan walaupun

produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Jadi besarnya biaya tetap ini tidak

16
17

tergantung pada besar-kecilnya produksi yang diperoleh. Contoh biaya tetap

antara lain : sewa tanah, pajak, alat pertanian, dan iuran irigasi. Perhitungan biaya

alat-alat yang digunakan yaitu menggunakan perhitungan nilai penyusutan. Biaya

penyusutan merupakan pendekatan dari pengurangan nilai alat tiap tahunnya.

Secara matematis biaya penyusutan dapat dirumuskan sebagai berikut :

Np − Ns
Penyusutan =
N

Dimana , Np = Harga sekarang (Rp)

Ns = Harga Beli (Rp)

N = Usia ekonomis (tahun)

Untuk mencari biaya tetap dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

FC = ∑ni=1 X i PXi

Dimana, FC = Biaya tetap

Xi = Jumlah input yang digunakan

PXi = Harga input (Rp)

n = Macam input

2. Biaya Variabel (VC = variabel cost)

Biaya variabel merupakan biaya yang besar kecilnya dipengaruhi produksi

yang diperoleh. Contohnya adalah biaya-biaya yang digunakan untuk sarana

produksi. Seperti biaya penggunaan pupuk, obat-obatan, biaya tenaga kerja serta

biaya-biaya lainnya yang habis dalam satu kali proses produksi. Sehingga biaya

variabel sifatnya berubah-ubah tergantung dari besar kecilnya produksi yang

dihasilkan.

17
18

2.4.2 Biaya Diperhitungkan

Analisa biaya diperhitungkan yang dilakukan dalam usahatani karet adalah

seluruh biaya yang tidak dikeluarkan tetapi dihitung secara ekonomi selama satu

tahun. Adapun perhitungan biaya meliputi biaya biaya tenaga kerja dalam

keluarga dan sewa lahan.

Menurut Hernanto (1991), biaya yang diperhitungkan merupakan biaya

yang tidak termasuk ke dalam biaya tunai tetapi diperhitungkan dalam usahatani,

seperti biaya tenaga kerja keluarga dan sewa lahan milik sendiri.

Menurut Gilarso (1993), biaya diperhitungkan adalah biaya yang tidak

secara nyata dikeluarkan oleh petani selama proses produksi, misalnya biaya

tenaga kerja dalam keluarga.

Ketersediaan tenaga kerja dalam keluarga merupakan potensi yang cukup

besar dalam usahatani, karena dengan adanya tenagakerja dalam keluarga berarti

sejumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan sebagai upah biaya tenaga kerja luar

keluarga akan menjadi bagian pendapatan keluarga petani. Pemanfaatan tenaga

kerja dalam keluarga merupakan sumbangan biaya terhadap kegiatan usahatani

atau dengan kata lain akan mengurangi pengeluaran biaya atau upah tenaga kerja.

2.5 Pendapatan Usahatani

2.5.1 Pendapatan Usahatani Berdasarkan Biaya Diperhitungkan

Konsep pendapatan yang dimaksud adalah penerimaan dari hasil

usahatani karet dikurangi dengan semua biaya faktor produksi yang

diperhitungkan sebagai biaya usahatani, termasuk biaya tenaga kerja keluarga dan

biaya sewa lahan milik sendiri.

18
19

Pendapatan ini diperoleh dengan menghitung semua penerimaan yang

bersal dari usahatani. Setelah itu dikurangi dengan semua pengeluaran, baik tunai

maupun yang diprthitungkan. Termasuk bunga modal, sewa lahan dan nilai kerja

keluarga. Angka pendapatan kerja petani pada umumnya kecil, bahkan mungkin

negative. (Muhamad Akib Tuo, 2011).

Formula menghitung pendapatan usahatani berdasarkan biaya yang

diperhitungkan melalui pendekatan nominal adalah sebagai berikut :

Pendapatan = Penerimaan - (Biaya Dibayarkan + Biaya diperhitungkan)

Dimana :

Penerimaan = Py . Y

Keterangan : Py = Harga Produksi (Rp/Kg)

Y = Jumlah Produksi (Kg)

Biaya Dibayarkan = Biaya alat, pupuk dan obat-obatan.

Biaya Diperhitungkan = Biaya Tenaga kerja keluarga + Biaya Sewa Lahan

Sendiri

2.5.1 Pendapatan Usahatani Berdasarkan Biaya Yang dibayarkan

Konsep pendapatan yang dimaksud adalah penerimaan dari hasil usahatani

karet dikurangi dengan total biaya yang dibayarkan dari usahatani tersebut,seperti

biaya alat pertanian, pupuk dan obat-obatan .

Menurut Phahlevi (2013), salah satu indikator utama ekonomi untuk

mengukur kemampuan ekonomi masyarakat adalah tingkat pendapatan

masyarakat. Indikator yang dimaksud hanya bersangkutan dengan pendapatan dan

pengeluaran, akan tetapi yang lebih penting adalah mengetahui besarnya

perbandingan antara penerimaan dan pengeluaran. Pendapatan merupakan suatu

19
20

hal yang sangat penting dalam menentukan laba atau rugi dari suatu usaha, laba

atau rugi tersebut diperoleh dengan melakukan perbandingan antara pendapatan

dengan beban biaya yang dikeluarkan atas pendapatan tersebut. Pendapatan dapat

digunakan sebagai ukuran dalam menilai keberhasilan suatu usaha dan juga faktor

yang menentukan dalam kelangsungan suatu usaha serta pendapatan juga dapat

mengukur tingkat kesejahteraan suatu rumah tangga. Pendapatan dapat diartikan

sebagai jumlah uang yang diterima oleh seseorang atau badan usaha selama

jangka waktu tertentu.

Dalam teori ekonomi pertanian, tingkat pendapatan pertanian menjadi fokus

dari setiap tujuan dari kegiatan usahatani, tinggi rendahnya modal usaha akan

berpengaruh terhadap produksi yang akhirnya akan berdampak pada pendapatan

yang diterima petani. Menurut Tjakrawiralaksana (2005) dalam Maria (2010)

pendapatan usahatani adalah sisa beda dari pada penggunaan nilai penerimaan

usahatani dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Ada beberapa ukuran untuk

menghitung pendapatan usahatani yaitu : (a) pendapatan usahatani diperoleh

dengan menghitung semua penerimaan dikurangi dengan semua pengeluaran, (b)

pendapatan keluarga tani diperoleh dari menambah pendapatan tenaga kerja

keluarga dengan bunga modal milik sendiri dan sewa, (c) pendapatan petani

diperoleh dari menambah pendapatan tenaga kerja dengan biaya modal sendiri.

Sedangkan menurut Soekartawi (2002), Pendapatan usahatani adalah selisih

antara penerimaan dan semua biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan usahatani.

Menurut Hernanto (1991), besarnya pendapatan usahatani akan dipengaruhi

oleh beberapa faktor seperti : (a) luas usaha yang meliputi areal pertanaman, luas

tanaman, dan luas tanaman rata-rata, (b) tingkat produksi yang diukur lewat

20
21

produktivitas per hektar dan indeks pertanaman, (c) intensitas pengusahaan,

pertanaman, (d) pilihan dan kombinasi cabang usaha, dan (e) efisiensi dalam

penggunaan tenaga kerja. Dalam melakukan kegiatan usahatani petani berharap

dapat meningkatkan pendapatannya sehingga kebutuhan hidup sehari-hari dapat

terpenuhi. Harga dan produktivitas merupakan sumber dari faktor ketidakpastian,

sehingga bila harga dan produksi berubah maka pendapatan yang diterima petani

juga berubah (Soekartawi, 1990).

Menurut Suratiyah (2011), untuk menghitung biaya dan pendapatan dalam

usahatani dapat digunakan tiga pendekatan yaitu : (1) pendekatan nominal, (2)

pendekatan nilai dimasa mendatang (future value), (3) pendekatan nilai sekarang

(present value). Dalam penelitian ini akan dihitung pendapatan petani dengan

menggunakan pendekatan nominal yaitu pendekatan yang tanpa

memperhitungkan nilai uang menurut waktu (time value of money) tetapi yang

digunakan adalah harga yang berlaku, sehingga dapat langsung dihitung jumlah

pengeluaran dan penerimaan dalam satu periode proses produksi. Formula

menghitung pendapatan usahatani berdasarkan biaya dibayarkan melalui

pendekatan nominal adalah sebagai berikut :

Pendapatan = Penerimaan – Biaya Total

Dimana :

Penerimaan = Py . Y

Keterangan : Py = Harga Produksi (Rp/Kg)

Y = Jumlah Produksi (Kg)

Biaya Total = Biaya Tetap + Biaya Variabel

Atau, TC = FC + VC

21
22

2.6 Tingkat Kesejahteraan

Merujuk pada pola pembangunan Indonesia dalam pasal 33 UUD 1945 yang

memberi arah pembangunan ekonomi menuju arah kesejahteraan sosial.

Kesejahteraan diartikan secara umum mempunyai arti yang luas dan mencakup

segi pandang atau ukuran tertentu yang menjadi ciri utama dari pengertian

tersebut. Kesejahteraan berasal dari kata sejahtera yang mempunyai awalan ke dan

akhiran an yang berarti aman sentosa, makmur atau selamat artinya terlepas dari

semacam gangguan atau kesukaran.

Menurut Undang-undang No 11 Tahun 2009, Kesejahteraan Sosial adalah

kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar

dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat

melaksanakan fungsi sosialnya. Konsep kesejahteraan menurut Nasikun (1993)

dapat dirumuskan sebagai padanan makna dari konsep martabat manusia

yangdapat dilihat dari empaat indikator yaitu : (1) rasa aman (security), (2)

Kesejahteraan (welfare), (3) Kebebasan (freedom), dan (4) jati diri (Identity).

Menurut Suediyono (1985), kesejahteraan sosial adalah kondisi kehidupan

atau keadaan sejahtera, yakni terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan jasmaniah,

rohaniah dan sosial. Dengan demikian, istilah kesejahteraan sering diartikan

sebagai kondisi sejahtera yaitu suatu keadaan terpenuhinya segala kebutuhan-

kebutuhan hidup, khususnya yang bersifat mendasar seperti makanan, pakaian,

perumahan, pendidikan, dan perawatan kesehatan.

Menurut Kolle (1974) dalam Bintarto (1989), kesejahteraan dapat diukur

dari beberapa aspek kehidupan: Dengan melihat kualitas hidup dari segi materi,

22
23

seperti kualitas rumah, bahan pangan dan sebagianya, Dengan melihat kualitas

hidup dari segi fisik, seperti kesehatan tubuh, lingkungan alam, dan sebagainya;

Dengan melihat kualitas hidup dari segi mental, seperti fasilitas pendidikan,

lingkungan budaya, dan sebagainya; Dengan melihat kualitas hidup dari segi

spiritual, seperti moral, etika, keserasian penyesuaian, dan sebagainya.

Menurut Drewnoski (1974) dalam Bintarto (1989), melihat konsep

kesejahteraan dari tiga aspek; (1) dengan melihat pada tingkat perkembangan fisik

(somatic status), seperti nutrisi, kesehatan, harapan hidup, dan sebagianya; (2)

dengan melihat pada tingkat mentalnya, (mental/educational status) seperti

pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya; (3) dengan melihat pada integrasi dan

kedudukan social (social status).

Pada tahun 1970-an, Sayogyo mencoba mengukur tingkat kesejahteraan di

Indonesia.Kesejahteraan ditetapkan menggunakan metode ekuivalensi daya beli

beras berdasarkan dugaan pengukuran pendapatan. Suatu penduduk dikatakan

sejahtera apabila pendapatannya sama dengan atau diatas ekuivalen harga beras

sebanyak 480 Kg per kapita per tahun untuk penduduk yang tinggal didesa dan

720 kg per kapita pertahun untuk penduduk yang tinggal dikota.

Berdasarkan metode ini, individu atau rumah tangga dapat dibedakan

menjadi empat kelompok, yaitu: nyaris cukup makan, miskin sekali, miskin, dan

sejahtera atau tidak miskin. Untuk lebih rinci, kriteria pengelompokan sejahtera

ini diperlihatkan pada Tabel 1 adalah sebagai berikut:

23
24

Tabel 1. Pengelompokan Penduduk Menurut Tingkat Pendapatan


Berdasarkan Harga Setara Beras Sayogyo
Pendapatan perkapita per tahun setara
Kategori beras dalam Kg
Di Desa Di Kota
Nyaris cukup makan P < 240 Kg P < 360 Kg
Miskin sekali 240 Kg ≤ P ≤ 360 Kg 360 Kg ≤ P ≤ 540 Kg
Miskin 360 - 480 Kg 540 - 720 Kg
Sejahtera/tidak miskin > 480 Kg > 720 Kg
Sumber: Sayogyo (2003)

Namun harga beras yang sangat berfluktuasi (karena dipengruhi oleh

berbagai faktor, seperti musim, sedangkan musim tidak dapat diprediksi lagi

dengan tepat, bahkan dipengaruhi oleh nilai tukar karena sebagian berasal dari

impor merupakan kendala didalam menetapkannya.

Sedangkan menurut konsep Biro Pusat Statistik yang diformulasikan

sebagai Nilai Tukar Subsisten (NTS) mendefinisikan bahwa nilai tukar

pendapatan baru memasukkan semua usaha pertanian, namun belum memasukkan

kegiatan berburuh tani dan sektor non pertanian yang cukup besar memberikan

kontribusi terhadap pendapatan rumahtangga petani (Muchjidin, R. et all. 2000).

Oleh karena itu, menurut Muchjidin, R. et al 2000; Riyanto Basuki, et all 2001;

Simatupang, et all 2007, bahwa konsep “Nilai Tukar Pendapatan Rumahtangga

Petani (NTPRP)” didefinisikan merupakan nisbah antara pendapatan total

rumahtangga dengan pengeluaran total rumahtangga. Pendapatan total

rumahtangga pertanian merupakan penjumlahan dari seluruh nilai hasil produksi

komoditas pertanian yang dihasilkan petani, nilai dari berburuh tani, nilai hasil

produksi usaha non pertanian dan lainnya. Sedangkan pengeluaran petani

merupakan penjumlahan dari pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan

pengeluaran untuk biaya produksi (Sugiarto, 2008).

24
25

Secara matematis Konsep Nilai Tukar Pendapatan Rumahtangga Petani adalah

sebagai berikut :

NTPRP = Y/E

Y = Yp + Ynp

E = Ep + Ek

Dimana :

NTPRP = Nilai Tukar Pendapatan Rumahtangga Petani

Y = Pendapatan

E = Pengeluaran

Yp = Total pendapatan dari usaha pertanian

Ynp = Total pendapatan dari non pertanian

Ep = Total pengeluaran untuk usaha pertanian

Ek = Total pengeluaran untuk usaha non pertanian.

Nilai tukar pendapatan rumahtangga petani (NTPRP) yang digunakan

sebagai tolak ukur kesejahteraan rumahtangga petani karet adalah < 1, artinya

bahwa tingkat kesejahteraan rumahtangga petani karet masih belum masuk

kategori sejahtera dan > 1, artinya bahwa tingkat kesejahteraan rumahtangga

petani karet masuk kategori sejahtera. Hutabarat (dalam Zebua, 2010)

Untuk melihat kesejahteraan petani teori yang dapat dijadikan ukuran yaitu

teori kesejahteraan menurut Badan Pusat Statistik (2007), kriteria kesejahteraan

menurut BPS menganalisis 8 indikator tingkat kesejahteraan diantaranya adalah

tingkat pendapatan, konsumsi atau pengeluaran rumah tangga, keadaan tempat

tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, kemudahan

mendapatkan pelayanan kesehatan, kemudahan memasukkan anak kejenjang

25
26

pendidikan dan kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi. Kriteria

kesejahteraan menurut BPS (2007) dapat dilihat pada Lampiran 5 dengan kriteria

untuk masing-masing klasifikasi sebagai berikut :

Tingkat Kesejahteraan Rendah : Nilai Skor 25 – 41

Tingkat Kesejahteraan Sedang : Nilai Skor 42 – 58

Tingkat Kesejahteraan Tinggi : Nilai Skor 59 – 75

2.7 Penelitian Terdahulu

Sebagai pembanding dalam penyusunan skripsi ini digunakan penelitian

sejenis, yaitu : penelitian pertama dilakukan oleh Zulkifli, dkk (2008) bahwa rata-

rata pendapatan petani karet rakyat di Provinsi Jambi adalah sebesar Rp

6.090.573/tahun. Dengan asumsi nilai tukar Rupiah adalah sebesar Rp. 10.000 per

Dollar US dan rata-rata jumlah anggota keluarga petani adalah 4 (empat) orang per

kepala keluarga, maka rata-rata pendapatan tersebut adalah setara dengan 42 Sen

Dollar US per kapita per hari, jauh dibawah standard MDGs, sehingga dari asumsi

tersebut berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Zulkifli, dkk (2008) bahwa

pendapatan petani karet di Provinsi Jambi masih rendah.

Penelitian kedua dilakukan oleh Dian Komala Sari (2014),dengan hasil

penelitian menunjukkan rata-rata pendapatan rumah tangga petani jagung di

Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan sebesar Rp.23.791.838/tahun.

Bardasarkan kriteria BPS (2007) bahwa 70,59 persen petani responden masuk

kategori sejahtera. Selebihnya barada pada kategori tidak sejahtera. Bedasarkan

kriteria yang telah ditetapkan Sayogyo sebagian besar rumah tangga petani jagung

di Kecamatan Natar berada pada kriteria cukup (60,78 %) sedangkan dalam

26
27

kategori nyaris miskin sebesar 15,69 persen dan dalam kategori sejahtera sebesar

23,53 %.

Rata-rata pengeluaran total rumah tangga petani jagung di Kecamatan Natar

adalah sebesar Rp.20.298.098/tahun, yang terdiri dari pengeluaran untuk

kebutuhan pangan sebesar Rp.11.688.823/tahun (57,59 %) dan pengeluaran untuk

non pangan sebesar Rp. 8.609.274/tahun (42,41%). Pengeluaran petani jagung

untuk kebutuhan pangan lebih besar dibandingkan kebutuhan non pangan.Hal ini

menunjukkan bahwa petani lebih mengutamakan kebutuhan pangan.

Penelitian ketiga dilakukan oleh Rela Novandi (2013), dengan pengukuran

tingkat kesejahteraan berdasarkan tahapan kesejahteraan keluarga yang

dikembangkan oleh BKKBN terdiri dari 21 indikator dan dibagi menjadi 5

tahapan yaitu keluarga pra-sejahtera, keluarga sejahtera tahap I, keluarga sejahtera

tahap II, keluarga sejahtera tahap III, dan keluarga sejahtera tahap III+. Hasil

penelitian menunjukkan 15 petani responden (39,47 %) termasuk kedalam tingkat

kesejahteraan keluarga sejahtera tahap I, keluarga sejahtera tahap II berjumlah 1

petani (2,63 %), keluarga sejahtera tahap III berjumlah 16 petani atau sebesar

42,11 %. Dan kelurga yang termasuk dalam keluarga sejahtera tahap III+

sebanyak 6 petani atau 15.79%. Berdasarkan kriteria sejahtera setara beras

(Sayogyo) dari 38 petani responden sebanyak 5 petani atau 13,16% masuk

kedalam keluarga yang cukup dengan kriteria beras 480-960 kg dan kelompok

keluarga kaya yaitu sebanyak 33 petani (86,84%).

Penelitian keempat dilakukan oleh Reny Mardiana, dkk (2014), berdasarkan

hasil penelitian 51 responden yang ada di Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Way

Kanan, bahwa rata-rata pendapatan usaha tani karet di Kecamatan Bumi Agung

27
28

Kabupaten Way Kanan adalah sebesar Rp 18.117.623 pertahun . Berdasarkan kriteria

BPS (2009) didapatkan sebanyak 8 responden dikategorikan pada rumah tangga

belum sejahtera sedangkan 43 responden lainnya sudah sejahtera.

Penelitian kelima dilakukan oleh Isnaini Damayanti (2016), dengan hasil

penelitian bahwa rata-rata besar pendapatan usahatani karet di Kecamatan

Mestong Kabupaten Muaro Jambi sebesar Rp.14.836.308/tahun dan hasil

penelitian menunjukkan bahwa sebayak 75% petani sampel berpendapatan

dibawah Rp.18.000.000/tahun sesuai kriteria BPS. Rata-rata Pendapatan di luar

usahatani karet sebesar Rp.1.927.143/tahun.Hal ini menunjukkan bahwa usahatani

diluar usahatani karet berskala kecil dan bersifat subsistem.Rata-rata besar

pendapatan di luar sector pertanian sebesar Rp.4.390.500/tahun.Hasil penelitian

menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan rumah tangga petani karet sebesar

Rp.14.616.835/tahun. Berdasarkan kategori kesejahteraan menurut Sayogyo

sebanyak 64% rumah tangga petani sampel di daerah penelitian masuk kedalam

katergori belum sejahtera, dengan kelompok nyaris cukup makan sebesar 21%,

miskin sekali 25% dan miskin 18 %. Dan sebesar 36 % berada dalam kondisi

sejahtera.

2.8 Kerangka pemikiran

Perkembangan luas lahan di Kabupaten Batanghari tidak terlepas dari

perkembangan luas lahan karet di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten

Batanghari. Di Kabupaten Batanghari terdapat delapan Kecamatan dengan

sebaran luas kebun karet di setiap kecamata. Luas lahan perkebunan karet terbesar

di Kabupaten Batanghari terdapat di Kecamatan Batin XXIV dengan luas lahan

28
29

sebesar 30.219 ha yang kemudian diikuti oleh Kecamatan Bajubang dengan luas

lahan sebesar 22.919 ha serta Kecamatan Muara Bulian dengan luas lahan sebesar

13.02 ha untuk data lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2 (Dinas Perkebunan

Provinsi Jambi,2015). Luas lahan perkebunan karet di Kecamatan Batin XXIV

berkontribusi 27% terhadap total luas lahan perkebunan karet di Kabupaten

Batanghari, Kecamatan Bajubang sebesar 22% kemudian disusul oleh Kecamatan

Muara Bulian 11 %, dan sebesar 42 % luas lahan perkebunan karet di Kabupaten

Batanghari merupakan kontribusi dari lima Kecamatan lainnya yaitu Kecamatan

Muaro Sebo Ulu, Muara Tembesi, Pemayung, Mersam dan Kecamatan Muaro

sebo ilir.

Selama tujuh tahun terakhir luas lahan dan produksi karet di Kecamatan

Batin XXIV mengalami peningkatan dengan rata-rata peningkatan sebesar

976,33ton (Lampiran 3). Di Kecamatan Batin XXIV petani mengusahakan

usahatani karet sebagai kegiatan usahataninya. Hal tersebut dibuktikan dengan

jumlah petani di Kecamatan Batin XXIV yang mengusahakan usahatani karet

sebanyak 7.811 KK dari 27.042 KK yang terdapat di Kecamatan Batin XXIV

(Kecamatan Batin XXIV dalam angka, 2014).. Dengan luas lahan sebesar 30.219

ha atau 33% dari total luas wilayah di Kecamatan Batin XXIV.

Selain produksi dan produktivitas, harga karet sangat menentukan

besarnya pendapatan dari usahatani karet, semakin tinggi harga yang diterima

petani maka pendapatan petani semakin tinggi. Namun kenyataannya di

Kecamatan Batin XXIV harga karet sebesar Rp.6000/kg dan harga yang diterima

petani senantiasi berpluktuasi, harga karet dan produksi karet sangat

mempengaruhi besarnya pendapatan rumah tangga petani karet karena rata-rata

29
30

masyarakat di Kecamatan Batin XXIV mengusahakan usahatani karet sebagai

usahatani karet, sehingga besarnya pendapatan usahatani karet akan berpengaruh

pada besarnya pendapatan rumah tangga petani yang nantinya akan

mempengaruhi tingkat kesejahteraan rumahtangga petani karet.

Usahatani Karet

Input Produksi Indikator Kesejahteraan Menurut


BPS :
Produksi
1. Tingkat Pendapatan
2. Konsumsi atau Pengeluaran
Rumah Tangga
3. Keadaan Tempat Tinggal
Biaya Penerimaan
4. Fasilitas Tempat Tinggal
5. Kesehatan Anggota
Keluarga
6. Kemudahan Mendapatkan
Pendapatan Pelayanan Kesehatan
7. Kemudahan Memasukkan
anak Kejenjang Pendidikan
8. Kemudahan Mendapatkan
Fasilitas Transportasi

Tingkat Kesejahteraan
Petani Karet

Gambar 1. Skema kerangka pemikiran analisis pendapatan dan


kesejahteraan petani karet di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten
Batanghari.

2.9 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, uraian-uraian dari konsep

teoritis yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis sebagai

berikut:

1. Diduga pendapatan petani karet Di Kecamatan Batin XXIV masih rendah

bersasarkan kategori BPS (2014).

30
31

2. Diduga petani karet Di Kecamatan Batin XXIV berdasarkan kategori

kesejateraan BPS (2007) masih rendah.

31
32

III. METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari.

Daerah penelitian dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa

pada tahun Tahun 2014 Kecamatan Batin XXIV merupakan daerah yang memiliki

luas areal perkebunan karet rakyat yang terbesar di Kabupaten Batanghari dengan

luas areal sebesar 30.219 ha dengan jumlah produksi yang dihasilkan 23.471 ton

serta jumlah petani yang mengusahakan sebanyak 7.811 KK. Penelitian ini

dilaksanakan di Kecamatan Batin XXIV yang berdasarkan data tahun 2014 bahwa

kecamatan ini memiliki 16 desa (Kantor Camat Batin XXIV). Pemilihan sampel

desa dilakukan dengan pertimbangan bahwa desa tersebut memiliki luas lahan

karet dan jumlah produksi karet terbesar di Kecamatan Batin XXIV, dan dapatlah

4 dari 16 desa diantaranya adalah Desa Jelutih, Desa Durian Luncuk, Desa Muara

Jangga dan Desa Hajran.

Adapun objek penelitian ini adalah petani karet sumber pendapatan

utamanya dari usahatani karet. Petani karet yang diteliti adalah petani pemilik,

petani pemilik sekaligus penyadap dan petani penyadap.

Penelitian ini difokuskan pada kesejahteraan petani karet. Adapun metode

yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode survey,

yaitu dengan cara melakukan kunjungan dan pengamatan langsung ke lokasi

penelitian serta dinas-dinas dan instansi yang terkait dengan penelitian ini.

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November Sampai bulan Desember.

32
32
33

Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Identitas petani karet meliputi : Nama, umur petani, tingkat pendidikan

petani, lama berusahatani dan jumlah tanggungan keluarga.

2. Pendapatan petani karet meliputi pendapatan usahatani karet (Rp/tahun).

3. Tingkat kesejahteraan petani menurut keriteria BPS (2007).

3.2 Sumber dan Metode Pengumpulan Data

Adapun sumber dan metode pengumpulan data yang digunakan dalam

mendukung penelitian ini adalah :

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh

peneliti untuk menjawab tujuan dan permasalahan pada penelitian ini.Pada

penelitian ini data primer diperoleh dari petani yang menjadi objek penelitian

melalui wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner)

yang telah disiapkan. Metode pengumpulan data primer yaitu dengan cara

observasi dan wawancara langsung dengan petani sebagai objek pada penelitian

ini. Observasi yaitu pengamatan dan peninjauan langsung ke lokasi penelitian

yaitu pada hal ini ke lokasi perkebunan karet milik petani sebagai objek

penelitian. Sedangkan wawancara merupakan metode dengan cara mengajukan

pertanyaan-pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan (kuisioner) kepada petani

sesuai dengan tujuan dari penelitian.

33
34

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh dari hasil-hasil

penelitian sebelumnya serta data-data dari instansi-instansi yang terkait dengan

penelitian ini. Metode pengumpulan data sekunder yaitu dengan cara membaca

dan mengutip berbagai literature, yang berkaitan dengan permasalahan yang akan

diteliti, laporan-laporan dan jurnal hasil penelitian yang berkaitan dengan

penelitian ini serta bacaan-bacaan dari instansi-instansi pemerintah terkait.

3.3 Metode Penarikan Sampel

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Batin XXIV yang berdasarkan

data tahun 2014 bahwa kecamatan ini memiliki 16 desa (Kantor Camat Batin

XXIV).Pemilihan sampel desa dilakukan dengan pertimbangan bahwa desa

tersebut memiliki luas lahan karet dan jumlah produksi karet terbesar di

Kecamatan Batin XXIV, dan dapatlah 4 dari 16 desa diantaranya adalah Desa

Jelutih, Desa Durian Luncuk, Desa Muara Jangga dan Desa Hajran.

Untuk masing-masing desa diambil presisi sebesar 10%, dimana jumlah

petani karet di Desa Jelutih adalah sebanyak 750 KK, Desa Durian Luncuk

sebanyak 412 KK, Desa Muara Jangga sebanyak 393 KK, Desa Hajran sebanyak

280 KK.

Untuk menentukan ukuran sampel dapat menggunakan rumus

Slovin.Adapun jumlah sampel pada masing-masing desa ditentukan dengan

metode Slovin dengan kesalahan yang dapat ditolerian (e) sebesar 10%. Adapun

rumus yang digunakan dalam menentukan ukuran sampel dari masing-masing

pupulasi menurut Slovin yaitu dirumuskan sebagai berikut :

34
35

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 . (𝑒)2

750 + 412 + 393 + 280


𝑛=
1 + (750 + 412 + 393 + 280). (0,1)2

𝑛 = 95 𝐾𝐾

Dimana,

n = ukuran atau jumlah sampel

N = jumlah populasi

E = presisi yang diharapkan (10%)

Setelah dilakukan penarikan sampel maka selanjutnya dilakukan penarikan

sampel jumlah petani yang akan dijadikan responden pada penelitian yang

mewakili masing-masing desa. Untuk mencarinya digunakan metode proposional

yang ditentukan menggunakan rumus :

𝑛 𝑁𝑖 . 𝑛
𝑖= 𝑁

Dimana ,

ni= jumlah responden desa ke-i

Ni= jumlah sub populasi desa ke-i

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

Dengan demikian diperoleh sampel petani yang akan dijadikan responden

pada penelitian ini, dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini :

35
36

Tabel 2. Rincian Jumlah Populasi dan Sampel Petani Karet Di Daerah


Penelitian

NO Nama Desa Jumlah Populasi Jumlah Sampel


1 Jelutih 750 39
2 Durian Luncuk 412 21
3 Muara Jangga 393 20
4 Hajran 280 15
Jumlah 1.835 95
Sumber : Kantor Camat Batin XXIV

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dilakukan secara

acak yaitu dengan menggunakan table acak. Dalam tabel acak tersedia angka yang

dapat digunakan untuk memilh sampel secara acak. Niai-nilai yang ada pada tabel

acak telah disusun sedemikian rupa sehingga dapat dicapai objektifitas yang

diinginkan. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam pengambilan sampel

adalah sebagai berikut:

1. Mendefinikan dengan jelas populasi yang akan diteliti. Tentukan pula

individu-individu yang termasuk anggota populasi tersebut serta karakteristik

populasi yang aan diobserasi.

2. Menentukan jumlah anggota poulasi yang akan dipilih sebagai sampel.

3. Memberian nomor urut (1, 2, ..., N) pada semua satuan sampel.

4. Menggunakan tabel acak untuk memilih individu sampel yang akan digunakan

untuk mewakili popuasinya.

Namun petani yang akan dijadikan sampel harus memenuhi kriteria yaitu

petani pemilik, petani pemilik penyadap dan petani penyadap.

36
37

3.4 Metode Analisis Data

Data yang didapat di lapangan diolah sesuai dengan kebutuhan dan

disajikan dalam bentuk tabulasi. Metode analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012)

statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan

cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum atau generalisasi.

Analisis Pendapatan Usahatani Berdasarkan Biaya Diperhitungkan

Konsep pendapatan yang dimaksud adalah penerimaan dari hasil

usahatani karet dikurangi dengan semua biaya faktor produksi yang

diperhitungkan sebagai biaya usahatani, termasuk biaya tenaga kerja keluarga dan

biaya sewa lahan milik sendiri.

Pendapatan ini diperoleh dengan menghitung semua penerimaan yang

bersal dari usahatani. Setelah itu dikurangi dengan semua pengeluaran, baik tunai

maupun yang diprthitungkan. Termasuk bunga modal, sewa lahan dan nilai kerja

keluarga. Angka pendapatan kerja petani pada umumnya kecil, bahkan mungkin

negative. (Muhamad Akib Tuo, 2011).

Formula menghitung pendapatan usahatani berdasarkan biaya yang

diperhitungkan melalui pendekatan nominal adalah sebagai berikut :

Pendapatan = Penerimaan - (Biaya Dibayarkan + Biaya diperhitungkan)

Dimana :

Penerimaan = Py . Y

Keterangan : Py = Harga Produksi (Rp/Kg)

37
38

Y = Jumlah Produksi (Kg)

Biaya Dibayarkan = Biaya alat, pupuk dan obat-obatan.

Biaya Diperhitungkan = Biaya Tenaga kerja keluarga + Biaya Sewa Lahan

Sendiri

Analisis Pendapatan Usahatani Berdasarkan Biaya Dibayarkan

Konsep pendapatan yang dimaksud adalah penerimaan dari hasil usahatani

karet dikurangi dengan total biaya yang dibayarkan dari usahatani tersebut.

Pendapatan yang diukur adalah penerimaan atau penghasilan yang

diterima dalam bentuk uang yang berasal dari usahatani karet. Menurut Suratiyah

(2008) dapat dirumuskan sebagai berikut :

Pendapatan = Penerimaan – Biaya Total

Dimana :

Penerimaan = Py .y

Keterangan : Py = Harga Produksi (Rp/Kg)

Y = Jumlah Produksi (Kg)

Biaya Total = Biaya Tetap + Biaya Variabel

Atau, TC = FC + VC

Untuk menentukan tinggi rendahnya pendapatan digunakan kategori

berdasarkan BPS (2014), dimana golongan pendapatan rendah adalah pendapatan

rata-rata dibawah Rp.18.000.000 pertahun, golongan pendapatan sedang adalah

pendapatan rata-rata berkisar antara Rp.18.000.000 - < Rp. 30.000.000 pertahun,

golongan pendapatan tinggi jika pendapatan lebih dari Rp. 30.000.000 pertahun.

38
39

Untuk menentukan tinggi rendahnya pendapatan digunakan kategori

berdasarkan BPS (2014), dimana golongan pendapatan rendah adalah pendapatan

rata-rata dibawah Rp.18.000.000 pertahun, golongan pendapatan sedang adalah

pendapatan rata-rata berkisar antara Rp.18.000.000 - < Rp. 30.000.000 pertahun,

golongan pendapatan tinggi jika pendapatan lebih dari Rp. 30.000.000 pertahun.

Uji Statistik One Sample t-test (Uji t satu sampel)

Uji t untuk satu sampel dalam istilah lain biasanya disebut dengan One

Sample t-test Method, merupakan prosedur uji t untuk sampel tunggal jika rata-

rata suatu variabel tunggal dibandingkan dengan suatu nilai konstanta tertentu

(Sulianto, 2011).

Statistik uji
Uji t satu sampel

𝑥−µ
𝑡=
𝑠 / √𝑛

Keterangan :
x = rata-rata pendapatan
µ = patokan (standar) pendapatan tertentu
S = Standar Deviasi pendapatan
n = jumlah sampel
Hipotesis

H0 : µ < µ0

H1 : µ ≥ µ0

39
40

Kaidah pengambilan keputusan :

H0 diterima apabila t hitung < t tabel, artinya rata-rata pendapatan petani karet

lebih kecil dari standar (patokan) pendapatan tertentu.

H1 diterima apabila t hitung ≥ t table, artinya rata-rata pendapatan petani karet

sama atau lebih besar dari standar (patokan) pendapatan tertentu.

Tingkat Kesejahteraan

Untuk menganalisis tingkat kesejahteraan rumah tangga petani karet di

Kecamatan Batin XXIV di Kabupaten Batanghari digunakan keriteria

kesejahteraan menurut BPS. Kriteria kesejahteraan menurut BPS menganalisis 8

indikator tingkat kesejahteraan diantaranya adalah tingkat pendapatan, konsumsi

atau pengeluaran rumah tangga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal,

kesehatan anggota keluarga, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan,

kemudahan memasukkan anak kejenjang pendidikan dan kemudahan mendapatkan

fasilitas transportasi. Kriteria kesejahteraan rumah tangga menurut BPS (2007)

dapat dilihat pada Lampiran 5 dengan kriteria untuk masing-masing klasifikasi

sebagai berikut:

Tingkat Kesejahteraan Rendah : Nilai Skor 25 - 41

Tingkat Kesejahteraan Sedang : Nilai Skor 42 - 58

Tingkat Kesejahteraan Tinggi : Nilai Skor 59 - 75

Uji Tanda (Sign Test)

Uji tanda ( sign-test ) merupakan uji statistika non parametrik yang

sederhana dan paling awal digunakan. Dinamakan “uji tanda” karena hasil

40
41

pengamatan didasarkan atas tanda (positif atau negatif) dan bukan pada besarnya

nilai numerik.Dapat dilakukan pada satu sampel dan sampel berpasangan.

Prosedur pengujian parametik tentang pengujian rata-rata satu sampel,

digunakan apabila populasinya sekurang-kurangnya menghampiri normal atau

ukuran sampel n > 30.Namun apabila ukuran sampel kecil dan populasinya belum

diketahui berdistribusi normal atau tidak, maka harus menggunakan uji

nonparametik.Dalam hal demikian, salah satu uji yang paling mudah dan cepat

adalah uji tanda.

Uji tanda digunakan untuk menguji hipotesis median populasi. Dalam

banyak kasus prosedur nonparametik, rataan digantikan oleh median sebagai

parameter lokasi yang relevan untuk uji.

Uji tanda didasarkan atas tanda-tanda positif atau negatif bagi nilai-nilai

pengamatan. Nilai pengamatan diberi nilai positif apabila nilai pengamatan lebih

dari rata-rata ( untuk populasi yang distribusinya simetris ) / median ( untuk

populasi yang menjulur). Sebaliknya nilai pengamatan diberi tanda negative

apabila kurang dari nilai rata-rata atau mediannya.

Untuk mengetahui apakah sampel yang kita peroleh berasal dari populasi

dengan median atau patokan nilai tertentu. Untuk menguji hipotesis, data sampel

disusun sedemikian rupa sehingga untuk nilai yang “> median” populasi kita beri

tanda (+), untuk nilai yang “< median” populasi diberi tanda (-) dan untuk yang

“= median” populasi diberi tanda (0). Ho : jumlah tanda (+) = jumlah tanda (-)

Bila hasil pengamatan menunjukkan adanya perbedaan tanda, maka kita ingin

mengetahui apakah perbedaan tersebut memang berbeda atau hanya karena faktor

kebetulan saja.

41
42

Untuk sampel yang besar (>25) dapat dilakukan pengujian Chi Kuadrat

(Sugiono, 2009), yang rumusnya adalah :

2
[(𝑛1 − 𝑛2 ) − 1]2 ]
𝑋 =
𝑛1 + 𝑛2

Dimana :

n1 = Banyaknya tanda positif

n2 = banyaknya tanda negative

Hipotesis

H0: µ = m

H1: µ > m

Kaidah pengambilan keputusan :

H0 diterima apabila X2 hitung < X2 tabel, artinya bahwa rata-rata skor untuk

melihat tingkat kesejahteraan sama dengan median.

H1 diterima apabila X2 hitung ≥ X2 tabel, artinya bahwa rata-rata skor untuk

melihat tingkat kesejahteraan lebih besar dari median.

3.5 Konsepsi Pengukuran

Konsepsi pengukuran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Pendapatan usahatani berdasarkan biaya dibayarkan adalah selisih total

penerimaan usahatani karet dengan total biaya usahatani karet yang diukur

dalam satuan (Rp/ tahun).

2. Pendapatan usahatani berdasarkan biaya diperhitungkan adalah penerimaan

dari hasil usahatani karet dikurangi dengan total biaya dibayarkan dan biaya

diperhitungkan dari usahatani karet diukur dalam satuan (Rp,tahun).

42
43

3. Luas lahan adalah luas lahan untuk kegiatan usahatani karet yang dinyatakan

dalam satuan (Ha).

4. Produksi adalah hassil karet yang dihasilkan dri tanaman karet baik dalam

bentuk cup lump maupun slab tebal yang dihitung dalam satuan (kg)

5. Penerimaan usahatani atau pendapatan kotor usahatani adalaha hasil kali

antara jumlah produksi karet dengan harga karet yang dihitung dalam

(Rp/tahun).

6. Harga lateks adalah harga rata-rata yang diterima petani yang diukur dengan

satuan (Rp/kg).

7. Biaya dibayarkan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan selama proses

usahatani yang dihitung dalam (Rp/tahun).

8. Biaya diperhitungkan adalah biaya yang tidak dikeluarkan tetapi dihitung

secara ekonomi seperti biaya tenaga kerja keluarga dan sewa lahan milik

sendiri yang dihitung dalam (Rp/tahun).

9. Biaya pupuk adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk membeli pupuk

yang digunakan dalam kegiatan usahatani karet selama satu tahun yang

diukur dalam satuan (Rp/tahun)

10. Biaya alat-alat pertanian, pada biaya alat-alat pertanian digunakan biaya

penyusutan dari penggunaan alat-alat tersebut yang diukur dalam satuan (Rp)

11. Umur petani adalah usia petani yang melaksanakan kegiatan usahatani karet

di daerah penelitian yang diukur dalam satuan (Tahun).

12. Lama pendidikan petani adalah total lama waktu pendidikan formal yang

pernah ditempuh oleh petani yang diukur berdasarkan tahun pada tingkatan

43
44

SD, SMP, SMA sederajat, Diploma dan Perjuruan tinggi. Tingkat pendidikan

petani diukur dalam ukuran (Tahun).

13. Jumlah tanggungan keluarga petani sampel adalah banyaknya orang yang

ditanggung dan dibiayai oleh kepala rumah tangga petani yang dihitung

dengan satuan (orang).

14. Pengalaman usahatani adalah lamanya seorang petani bekerja atau berusaha

dalam mengelola usahataninya yang dihitung berdasarkan (Tahun).

15. Status kepemilikan lahan adalah status lahan yang diusahakan petani yaitu

lahan milik sendiri atau lahan garapan.

16. Petani dikatakan berpendapatan rendah adalah pendapatan rata-rata dibawah

Rp.18.000.000 pertahun, golongan pendapatan sedang adalah pendapatan

rata-rata berkisar antara Rp.18.000.000 - < Rp. 30.000.000 pertahun,

golongan pendapatan tinggi jika pendapatan lebih dari Rp. 30.000.000

pertahun.

17. Rumah tangga sejahtera berdasarkan BPS (2007), apabila rumah tangga

tersebut memenuhi 8 indikator tingkat kesejahteraan diantaranya adalah

tingkat pendapatan, konsumsi atau pengeluaran rumah tangga, keadaan

tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga,

kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan, kemudahan memasukkan

anak kejenjang pendidikan dan kemudahan mendapatkan fasilitas

transportasi.

Kriteria untuk masing-masing klasifikasi sebagai berikut:

Tingkat Kesejahteraan Rendah : Nilai Skor 25 - 41


Tingkat Kesejahteraan Sedang : Nilai Skor 42 - 58
Tingkat Kesejahteraan Tinggi : Nilai Skor 59 – 75

44
45

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Kondisi Geografis dan Iklim

Kecamatan Batin XXIV memiliki luas wilayah terbesar keempat di

Kabupaten Batanghari dengan luas wilayah 904,14 km2 atau 15,58% dari total

luas wilayah Kabupaten Batanghari yang terletak pada lintang

10 44′ 25,9′ dan 20 00′ 48,7′LS dan 1020 47′ 08,1′ − 1030 05′ 50,3′BT, dengan

ketinggian rata-rata dari permukaan laut 57 meter di atas permukaan laut, serta

memiliki iklim tropis dengan suhu udara rata-rata 260 C sampai 27,20 C dengan

kelembapan udara rata-rata 87 sampai dengan 89%. Kecamatan Batin XXIV

berbatasan langsung dengan Kecamatan Muara Tembesi di sebelah utara dan

timur, disebelah selatan berbatasan langsung dengan Kabupaten Sarolangun,

sementara di sebelah barat berbatasan langsung dengan Kecamatan Mersam dan

Maro Sebo Ulu.

4.1.2 Keadaan Fisik Daerah Menurut Desa

Kecamatan Batin XXIV terdiri dari 14 desa dan 2 kelurahan, dengan ibukota

kecamatan yang terletak di Kelurahan Muara Jangga, dengan jarak ke Ibukota

kabupaten sebesar 47 km dan 107 km ke ibukota Provinsi Jambi serta dengan luas

wilayah sebesar 3.900 Ha atau berkontribusi sebesar 4,31% terhadap total luas

wilayah kecamatan. Masing-masing desa memiliki luas wilayah yang berbeda-

beda serta jarak yang berbeda-beda baik itu ke ibukota kecamatan maupun jarak

ke ibukota kabupaten. Untuk informasi lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3

45
45
46

dibawah ini, berikut ini luas masing-masing desa serta jarak ke ibukota kecamatan

dan ibukota kabupaten:

Tabel 3. Luas, Jarak Kelurahan/Desa Ke Ibukota Kecamatan dan Ibukota


Kabupaten
Jarak Ke Ibukota Jarak ke Ibukota
Luas
No Desa/Kelurahan Kecamatan Kabupaten
(Ha)
(Km) (Km)
1 Jelutih 9.900 14 61
2 Olak Besar 2.968 7 54
3 Durian Luncuk 13.270 5 52
4 Aur Gading 6.200 1 48
5 Hajran 9.600 4 51
6 Paku Aji 400 3 50
7 Muara Jangga 3.900 0 47
8 Mata Gual 500 1 48
9 Koto Boyo 5.818 9 56
10 Karmeo 6.850 12 59
11 Simpang Karmeo 700 9 56
12 Jangga Aur 11.093 21 68
13 Trantan 1.500 24 71
14 Jangga Baru 1.500 29 76
15 Bulian Baru 1.500 32 79
16 Simpang Jelutih 4.452 9 56
Sumber : Kecamatan Batin XXIV Dalam Angka Tahun 2015

4.1.3 Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan

Luas wilayah Kecamatan Batin XXIV adalah 904,14 km2 atau seluas

90.414 ha, dimana sebesar 35,12% merupakan lahan perkebunan, untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. Luas Wilayah Berdasarkan Penggunaannya di Kecamatan Batin


XXIV Tahun 2015
Penggunaan Tanah Luas (ha) Persentase (%)
Tanah Sawah 309 0,34
Tanah Kering 48.702,07 53,87
Tanah Basah 83,26 0,09
Tanah Perkebunan 31.756 35,12
Keperluan Umum 474,09 0,52
Lain-lain 9.089,58 10,05
Jumlah 90.414 100
Sumber: Monografi Kecamatan Batin XXIV, 2015

46
47

Dari Tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa sebesar 53,87% luas lahan di

Kecamatan Batin XXIV merupakan tanah kering. Lahan kering di kecamatan

tersebut digunakan sebagai tempat tinggal penduduk serta kegiatan usahatani

lainnya.

4.1.4 Keadaan Penduduk

Pertumbuhan penduduk merupakan permasalahan yang sangat penting

dalam pelaksanaan pembangunan. Laju pertumbuhan penduduk yang terus

mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Tahun 2011 jumlah penduduk

Kecamatan Batin XXIV sebesar 26.042 jiwa dan mengalami peningkatan sebesar

2,2% di tahun 2012 menjadi 26.632 jiwa dan di tahun 2013 meningkat kembali

menjadi 27.042 jiwa atau mengalami peningkatan sebesar 1,5% namun di tahun

2014 jumlah penduduk mengalami penurunan menjadi 26.965 jiwa. Berikut ini

adalah rincian jumlah penduduk di lokasi penelitian

Tabel 5. Jumlah Penduduk di Lokasi Penelitian Tahun 2014


Penduduk (Jiwa) Persentase
Desa
Laki-laki Perempuan Jumlah (%)
Jelutih 1.719 1.603 3.322 12,34
Durian Luncuk 1.266 1.252 2.518 9,34
Hajran 369 326 697 2,58
Muara Jangga 1.041 996 2.037 7,55
Sumber: Kecamatan Batin XXIV Dalam Angka Tahun 2015

Dari Tabel 5 diatas bahwa dari keempat desa yang menjadi lokasi

penelitian bawa Desa Jelutih merupakan desa dengan jumlah penduduk terbesar

dan menyumbang 12,34 % dari total jumlah penduduk di Kecamatan Batin XXIV.

47
48

4.2 Deskripsi Petani Sampel

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 95 petani karet yang diperoleh dari

4 desa, yaitu Desa Jelutih, Desa Durian Luncuk, Desa Hajran dan Desa Muara

Jangga. Dalam melakukan penelitian pada analisis pendapatan dan kesejahteraan

petani karet, maka diperlukan identitas petani sampel di daerah penelitian yang

mencakup umur petani, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga dan

pengalaman berusahatani.

4.2.1 Umur Petani

Umur akan mempengaruhi kemampuan fisik dan respon petani dalam

mengelola usahataninya maupun diluar usahataninya. Semakin tinggi umur petani

kemampuan fisik petani untuk berkerja akan semakin menurun. Demikian pula

sebaliknya, orang-orang yang masih muda dan sehat fisiknya akan memiliki

kemampuan fisik yang baik sehingga produktivitas tenaga kerja tinggi.

Umur merupakan salah satu faktor yang kuat untuk menentukan

produktivitas tenaga kerja yang dihasilkan. Menurut Sueharjo dan Patong (1973),

bahwa usia produktif adalah mereka yang bekerja pada usia produktif 15 – 55

tahun, dimana pada usia tersebut seseorang dapat dikatakan memiliki kemampuan

fisik yang baik untuk mengelola usahanya.

Dari hasil penelitian umur petani sampel di daerah penelitian bervariasi

dengan umur terendah 20 tahun dan umur tertinggi 75 tahun. Untuk lebih jelas

dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah ini:

48
49

Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur di


Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari
Jumlah Petani
Umur Petani
KK Persentase (%)
20 – 27 5 5,26
28 – 35 15 15,79
36 – 43 21 22,11
44 – 51 35 36,84
52 – 59 7 7,37
> 59 12 12,63
Jumlah 95 100

Dari Tabel 6 memperlihatkan tentang keadaan umur petani responden

didaerah penelitian. Rata-rata umur petani sampel didaerah penelitian berusia 45

tahun. Sebagian besar petani karet di daerah penelitian berusia produktif yaitu

berkisar antara 20 - 51 tahun sebanyak 76 responden (80 %). Dimana kelompok

umur antara 44 – 51 merupakan persentase terbesar dengan jumlah 35 petani

(36,84 %). Sedangkan persentase terendah pada kelompok umur yang berkisar

antara 20 -27 tahun jumlah 5 petani atau sebesar 5,26 persen.

4.2.2 Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan pengetahuan yang penting bagi seseorang.

Pendidikan yang tinggi dapat meningkatkan kemampuan, wawasan, keahlian,

status dan harapan seseorang dalam menerima perubahan-perubahan dan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan yang dimaksud

adalah pendidikan formal yang pernah ditempuh petani responden. Tingkat

pendidikan formal pada dasarnya sangat mempengaruhi petani dalam mengelola

usahataninya, baik pada tahap perencanaan maupun pada tahap pengambilan

keputusan. Untuk lebih jelasnya distribusi petani sampel menurut tingkat

pendidikan formal di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini.

49
50

Tabel 7. Distribusi Petani Karet Berdasarkan Tingkat Pendidikan di


Daerah Penelitian Tahun 2016

Jumlah Petani
Tingkat Pendidikan
KK Persentase (%)
Tidak Tamat SD 0 0
Tamat SD 61 64,21
Tamat SLTP/Sederajat 24 25,27
Tamat SLTA/Sederajat 9 9,47
Tamat Diploma 0 0
Tamat SI/D4 1 1,05
Jumlah 95 100

Dari tabel 7 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan terbesar pada petani

sampel di daerah penelitian yaitu terletak pada kelompok pada tingkat tamat

sekolah dasar (SD) dengan jumlah 64,21 % atau sebanyak 61 petani. Dari angka

tersebut dapat dinyatakan bahwa tingkat pendidikan formal petani sampel masih

relatif rendah. Semakin tinggi tingkat pendidikan petani tentunya semakin luas

wawasan pemikiran serta bertindak lebih selektif dalam mengembangkan

usahataninya.

Menurur Soeharjo dan Patong (1973), tingkat pendidikan menentukan

intelektualitas seseorang dan turut menentukan koefisien dalam berkerja, maka

dengan demikian dapat membentuk pola pikir dalam melakukan pengelolaan

usahataninya. Pola pikir yang baik akan menunjang kemampuan petani dalam

menyerap dan mengaplikasikan informasi dan teknologi sehingga memberi

motivasi kepada petani untuk melakukan usaha yang baik bagi kegiatan

usahataninya.

50
51

4.2.3 Jumlah Anggota Rumah Tangga

Jumlah anggota rumah tangga adalah banyaknya orang yang menjadi beban

atau tanggungan rumah tangga. Banyaknya jumlah orang dalam rumah tangga erat

kaitannya dengan penggunaan pendapatan terutama untuk konsumsi rumah tangga

dan keperluan lainnya. Peningkatan anggota rumah tangga berhubungan negatif

dengan kesejahteraan rumah tangga. Semakin banyak anggota dalam suatu rumah

tangga maka semakin banyak pula kebutuhan yang harus dipenuhi. Jumlah

anggota rumah tangga yang semakin besar tanpa diimbangi dengan meningkatnya

pendapatan akan menyebabkan menurunnya kesejahteraan dalam rumah tangga

tersebut. Adapun rata-rata jumlah anggota rumah tangga petani sampel didaerah

penelitian yaitu sebanyak 4 anggota per rumah tangga. Untuk lebih jelas dapat

dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Distribusi petani sampel berdasarkan jumlah anggota rumah


tangga di daerah penelitian tahun 2016

Jumlah Anggota Rumah Jumlah Petani


Tangga (orang) KK Persentase (%)
1 1 1,05
2 7 7,37
3 28 29,47
4 31 32,63
16,84
5 16
9,48
6 9
2,11
7 2
1,05
8 1
Jumlah 95 100

Dari Tabel 8 terlihat bahwa sebagian besar anggota rumah tangga petani

sampel didaerah penelitian berjumlah 3 - 5 orang dengan jumlah 78,94 % atau

sebanyak 75 orang, sedangkan 12,64 % diantaranya memiliki jumlah anggota

51
52

rumah tangga 6 - 8 orang. Kemudian sisanya berjumlah 1 - 2 anggota rumah

tangga.

4.2.4 Pengalaman Berusahatani

Pengalaman berusahatani yang dimaksud adalah pengalaman petani

berusahatani karet yang dinyatakan dalam tahun. Pengalaman berusahatani dapat

mempengaruhi terhadap inisiatif petani dalam mengambil keputusan dalam

mengelola usahataninya. Semakin tinggi pengalaman berusatani semakin baik

hasil produksi yang dihasilkan oleh petani tersebut. Dari Lampiran 6 dapat dilihat

bahwa rata-rata pengalaman berusahatani karet di daerah penelitian yaitu selama

18 tahun dengan pengalaman terendah adalah 2 tahun dan tertinggi adalah 50

tahun. Adapun distribusi pengalaman berusahatani tersebut secara rinci tertera

pada Tabel 9.

Tabel 9. Distribusi Petani Berdasarkan Pengalaman Berusahatani Karet di


Daerah Penelitian Tahun 2016

Jumlah Petani
Pengalaman berusahatani
KK Persentase (%)
2–8 20 21,05
9 – 15 23 24,21
16 - 22 20 21,05
23 – 29 16 16,84
30 - 36 10 10,54
37 – 43 4 4,21
> 44 2 2,1
Jumlah 95 100

Dari Tabel 9 diketahui bahwa ada sebanyak 66,31% petani sampel di daerah

penelitian mempunyai pengalaman berusahatani kurang dari 23 tahun dan 33,69%

lagi mempunyai pengalaman lebih dari 22 tahun. Adapun kelompok terbesar

petani yang mempunyai pengalaman berusahatani adalah berkisar antara 9 - 15

52
53

tahun dengan jumlah 23 orang atau 24,21% dan rata-rata pengalaman usahatani

karet di daerah penelitian adalah 18 tahun.

4.3 Keadaan Umum Usahatani Karet

4.3.1 Luas Lahan

Luas lahan merupakan salah satu faktor produksi dalam berusahatani,

semakin luas lahan karet yang dimiliki petani maka semakin banyak produksi

yang dihasilkan. Dari hasil perhitungan lampiran 7 dapat diketahui bahwa rata-

rata luas lahan yang dimiliki rumah tangga petani karet di daerah penelitian yaitu

seluas 3,18 hektar. Adapun distribusi luas lahan yang dimiliki petani responden di

daerah penelitian adalah sebagai berikut.

Tabel 10. Distribusi Petani Berdasarkan Luas Lahan Karet di Daerah


Penelitian Tahun 2016

Jumlah Petani
Luas Lahan (Ha)
KK Persentase (%)
1–2 48 50,53
3–4 30 31,58
5–6 11 11,58
7–8 5 5,26
9 – 10 1 1,05
> 10 0 0
Jumlah 95 100

Dari Tabel 10 dapat dilihat bahwa sebagian besar petani karet di daerah

penelitian mempunyai luas lahan dibawah 3 hektar yaitu sebanyak 50,53% atau 48

petani dan rata-rata luas lahan yang dimiliki oleh petani karet di daerah penelitian

adalah 3,19 hektar. Menurut Hertanto (1998) luas lahan berpengaruh terhadap

distribusi pendapatan petani sehingga berpengaruh pula terhadap kesejahteraan

petani tersebut.

53
54

4.3.2 Status Kepemilikan Lahan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa status kepemilikan

lahan di daerah penelitian ada dua yaitu petani menyadap karet miliki sendiri dan

ada petani menyadap karet milik orang lain. Kalau petani menyadap karet milik

orang lain pola bagi hasilnya ada dua yaitu pola bagi hasil dibagi 2 (50% : 50%)

dan dibagi 3 (35% : 65%). Adapun status kepemilikan lahan petani di deaerah

penelitian dapat dilihat pada Tabel 11 di bawah ini:

Tabel 11. Distribusi Petani Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan Karet di


Daerah Penelitian Tahun 2016

Status Kepemilikan Lahan Jumlah KK Persentase (%)

Milik Sendiri 68 71,58


Milik Orang Lain 27 28,42

Jumlah 95 100

Pada Tabel 11 dapat dilihat bahwa sebagian besar status kepemilikan lahan

karet di daerah penelitian adalah milik sendiri yaitu sebanyak 68 petani atau

sebesar 71,58% dan status lahan milik orang lain yaitu sebanyak 27 petani atau

sebesar 28,42%

4.3.3 Jumlah Pohon Karet

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, jumlah pohon karet perhektar yang

dimiliki petani sampel didaerah penelitian bervariasi. Jumlah pohon karet rata-rata

yang dimiliki petani sampel yaitu 1.856 pohon. Semakin banyak jumlah pohon

karet yang dimiliki petani maka semakin banyak pula produksi yang dihasilkan.

Adapun distribusi jumlah pohon karet yang dimiliki petani sampel didaerah

penelitian dapat dilihat pada tabel 11 di bawah ini.

54
55

Tabel 12. Distribusi Petani Berdasarkan Jumlah Pohon Karet di Daerah


Penelitian Tahun 2016

Jumlah Petani
Jumlah Pohon
KK Persentase (%)
400 - 1213 44 46,32
1214 - 2027 22 23,16
2028 - 2841 10 10,52
2842 - 3655 10 10,52
3656 - 4469 2 2,11
4470 – 5283 3 3,16
> 5283 4 4,21
Jumlah 95 100

Pada Tabel 12 terlihat bahwa distribusi jumlah pohon yang dimiliki petani

tidak merata, dimana sebagian besar petani sampel di daerah penelitian

mempunyai pohon karet dibawah 2028 pohon dengan jumlah 66 petani atau

sebesar 69,48%, 7 petani sampel mempunyai pohon karet lebih dari 4469 pohon

dan sisanya mempunyai pohon karet yang berkisar antara 2028 – 4469 pohon,

rata-rata jumlah pohon karet yang dimiliki petani karet di daerah penelitian adalah

589 pohon/ha. Berdasarkan BPS (2003), petani karet adalah orang yang bergerak

dalam bidang usahatani karet yang mempunyai kebun karet minimal 140 pohon

pada daerah penelitian.

4.3.4 Produksi Karet

Produksi karet yang dihasilkan petani sangat mempengaruhi pendapatan ,

semakin tinggi produksi karet yang dihasilkan petani semakin tinggi pula

pendapatan yang diperoleh oleh petani tersebut. Berdasarkan hasil penelitian

bahwa total produksi karet yang dihasilkan petani di daerah penelitian yaitu

sebesar 412.944 kg/tahun dan rata-rata produksi karet sebesar 4.346,78 kg/3,18

55
56

ha/tahun. Adapun distribusi produksi karet yang dimiliki petani sampel di daerah

penelitian dapat dilihat pada Tabel 13 di bawah ini.

Tabel 13. Distribusi Petani Berdasarkan Produksi Karet di Daerah


Penelitian Tahun 2016

Produksi Karet Jumlah Petani


(Kg/ satuan luas lahan 3,18 ha /tahun) KK Persentase (%)
1.296 – 2.994 30 31,58
2.995 – 4.693 32 33,68
4.694 - 6.392 22 23,16
6.393 – 8.091 6 6,32
8.092 – 9.790 1 1,05
9.791 – 11.489 3 3,16
> 11.489 1 1,05
Jumlah 95 100

Pada Tabel 13 dapat dilihat bahwa produksi karet terbesar adalah pada

rentang produksi 2.995 – 4.693 kg/tahun yaitu dengan jumlah petani sebanyak 32

KK atau 33,68%, dengan total produksi karet yang dihasilkan petani di daerah

penelitian yaitu sebesar 412.944 kg/tahun dan rata-rata produksi karet sebesar

4.346,78 kg/tahun atau 1.366,91 kg/ha/tahun dan 55% dari rata-rata produksi karet

adalah 751 kg/ha/tahun, yaitu lebih kecil dibandingkan dengan standar rata-rata

produksi karet Provinsi Jambi sebesar 858 kg/ha/tahun (Diktorat Jendral

Perkebunan).

Tinggi dan rendahnya produktivitas karet yang dihasilkan petani sangat

dipengaruhi oleh musim. Pada musim hujan produksi yang dihasilkan pohon karet

meningkat, namun frekuensi penyadapan sedikit. Hal ini dikarenakan saat hujan

petani tidak bisa menyadap, lateks yang dihasilkan tidak bisa dikumpulkan.

Pada saat musim panas penyadapan dapat dilakukan setiap hari, namun

produksi yang dihasilkan pohon karet berkurang. Menurut Anonim (2013) lateks

bisa mengalir keluar dari pembuluh lateks akibat adanya tekanan turgor.

56
57

Banyaknya lateks yang keluar berpengaruh pada besar kecilnya tekanan pada

dinding sel.

4.3.5 Harga Produksi Karet

Harga rata-rata slab tebal yang diterima petani sampel di daerah penelitian

pada saat penelitian tahun 2016 yaitu sebesar Rp. 6.412,63/kg dengan harga

terendah Rp. 5.500/kg dan harga tertinggi mencapai Rp. 7.500/kg. Harga slab

tebal ini sangat bervariasi dan berfluktuatif, hal ini dipengaruhi oleh jarak tempat

penelitian dengan pabrik cramb rubber, kualitas karet kadar karet kering dan juga

permainan harga oleh tengkulak atau toke.

4.4 Penerimaan Usahatani

Penerimaan usahatani merupakan jumlah produksi yang dihasilkan dikurang

dengan basi (potongan) dikalikan dengan harga yang berlaku pada saat penelitian

dilaksanakan. Berdasarkan penelitian basi yang diterima petani karet beragam.

Hal ini tergantung pada kadar karet kering (KKK) yang dihasilkan petani.

Semakin tinggi KKK yang dihasilkan petani semakin rendah basi yang

diperolehnya, dan begitu pula sebaliknya semakin rendah KKK yang dihasilkan

petani semakin tinggi basinya.

Dari hasil perhitungan (Lampiran 7) diperoleh rata-rata penerimaan petani

karet di daerah penelitian adalah sebesar Rp. 21.905.828 per/petani/tahun dengan

penerimaan terendah Rp. 7.063.200 per/petani/tahun dan penerimaan tertinggi

yaitu Rp. 71.120.400 per/petani/tahun. Untuk lebuh jelas dapat dilihat pada Tabel

14 berikut:

57
58

Tabel 14. Distribusi Petani Berdasarkan Penerimaan Usahatani Karet di


Daerah Penelitian Tahun 2016

Jumlah Petani
Golongan Penerimaan (Rp/tahun)
KK Persentase (%)
7.063.200 – 15.070.350 26 27,37
15.070.351 – 23.077.501 37 38,95
23.077.502 – 31.014.665 14 14,74
31.014.666 – 39.021.815 12 12,63
39.021.815 – 47.028.966 4 4,21
47.028.967 – 55.036.112 1 1,05
> 55.036.112 1 1,05
Jumlah 95 100

Dari Tabel 14 di atas dapat lihat bahwa sebagian besar petani sampel di

daerah penelitian menerima hasil dari penjualan bokar kurang dari Rp 39.021.815

pertahun yaitu sebanyak 89 petani atau 93,69% dan selebihnya sebanyak 6 petani

sampel yang menerima hasil penjualan bokar diatas Rp 39.021.815 pertahun atau

6,31% dan rata-rata penerimaan dari usahatani karet adalah sebesar Rp 21.905.828

per/petani/tahun.

4.5 Biaya Produksi

4.5.1 Biaya Dibayarkan

Analisa biaya dibayarkan yang dilakukan dalam usahatani karet adalah

seluruh biaya yang dikeluarkan selama proses usahatani dalam satu tahun. Adapun

perhitungan biaya meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan

biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya tidak habis dalam satu kali proses

produksi atau biaya yang tidak bergantung pada produksi yang dihasilkan. Biaya

tetap yang dihitung antara lain biaya penyusutan alat berupa mangkok, ember,

58
59

cetakan, parang, mesin rumput, pisau sadap dan batu asah. Rata-rata biaya tetap

yang dikeluarkan petani karet adalah Rp 253.198 per/petani/tahun.

Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya

bergantung pada produksi yang dihasilkan atau biaya yang habis dalam satu kali

pakai. Adapun biaya variabel meliputi biaya untuk pembelian cuka, pupuk dan

bensin. Rata-rata biaya variabel yang dikeluarkan petani karet adalah Rp. 212.731

per/petani/tahun.

Adapun rincian biaya yang dibayarkan berdasarkan pengeluaran pada

usahatani karet dapat dilihat pada Tabel 15 di bawah ini :

Tabel 15. Rincian Rata-Rata Biaya Yang Dibayarkan Pada Usahatani Karet
di Daerah Penelitian Tahun 2016
No Uraian Biaya Rata-Rata Biaya (Rp/Tahun)
1. Biaya yang dibayarkan
a. Biaya Tetap
✓ Mangkok Rp. 63.066,32
✓ Ember Rp. 25.357,89
✓ Cetakan Rp. 62.194,74
✓ Parang Rp. 22.476,32
✓ Mesin rumput Rp. 40.736,84
✓ Pisau sadap Rp. 27.734,21
✓ Batu asah Rp. 11.631,58

Total Biaya Tetap Rp. 253.197,89


b. Biaya Variabel
✓ Cuka getah Rp. 95.242,11
✓ Pupuk Rp. 94.736,84
✓ Bensin Rp. 22.752,65
Total Biaya Variabel Rp. 212.731,60
Total Biaya Yang Dibayarkan Rp. 465.929,49

Dari Tabel 15 dapat dilihat bahwa rata-rata biaya dibayarkan yang

dikeluarkan petani karet di daerah penelitian yaitu Rp. 465.929,49 per/petani/tahun

(Lampiran 22). Adapun distribusi biaya yang dikeluarkan petani sampel didaerah

penelian dapat dilihat pada Tabel 16 berikut:

59
60

Tabel 16. Distribusi Petani Sampel Berdasarkan Golongan Biaya


Dibayarkan Pada Usahatani Karet di Daerah Penelitian Tahun
2016

Jumlah Petani
Golongan Biaya (Rp/tahun)
KK Persentase (%)
149.800 – 339.376 45 47,37
339.377 – 528.953 20 21,05
528.954 – 718.530 10 10,53
718.531 – 908.107 5 5,25
908.108 – 1.097.684 3 3,17
1.097.685 – 1.287.261 5 5,25
> 1.287.261 7 7,38
Jumlah 95 100

Dari Tabel 16 dapat dilihat bahwa sebagian besar petani mempunyai

pengeluaran biaya untuk usahatani karet dibawah Rp. 2.000.000 petahun yaitu

sebanyak 95 responden atau sebesar 100%. Ini menunjukkan bahwa rata-rata

modal yang digunakan petani dalam berusahatani karet masih rendah. Menurut

Suandi (2007), modal yang yang dimiliki petani dapat mempengaruhi tingkat

kesejahteraan ekonomi petani tersebut, hal ini dikarenakan semakin tinggi modal

yang dimiliki seseorang semakin tinggi pendapatan yang diperolehnya.

4.5.2 Biaya Diperhitungkan

Analisa biaya diperhitungkan yang dilakukan dalam usahatani karet adalah

seluruh biaya yang tidak dikeluarkan tetapi dihitung secara ekonomi selama satu

tahun. Adapun perhitungan biaya meliputi biaya biaya tenaga kerja dalam

keluarga dan sewa lahan. Komponen biaya tenaga kerja adalah biaya penyadapan,

pengumpulan, pencetakan dan pembekuan. Biaya diperhitungkan hanya

dikenakan pada petani yang menggarap lahan karet sendiri dan tidak dikenakan

pada petani yang menggarap lahan karet orang lain, dari hasil penelitian sebanyak

60
61

68 petani yang menggarap lahan karet sendiri dan sebanyak 27 petani menggarap

lahan orang lain. Rincian biaya yang diperhitungkan pada usahatani karet dapat

dilihat pada Tabel 17 di bawah ini :

Tabel 17. Rincian biaya yang diperhitungkan pada usahatani karet di daerah
penelitian tahun 2016
No Uraian Biaya Rata-Rata Biaya
(Rp/Tahun)
1. Biaya Yang Diperhitungkan
a. Tenaga dalam Keluarga
✓ Perawatan Rp. 4.844.117,65
✓ Penyadapan Rp. 19.757.647,06
✓ Pengumpulan,
pencetakan
dan pembekuan Rp. 4.939.411,76
b. Sewa Lahan Rp. 27.720.588,24
Total Biaya Yang Diperhitungkan Rp. 57.261.764,71

Dari Tabel 17 dapat dilihat bahwa rata-rata biaya diperhitungkan yang

dikeluarkan petani karet di daerah penelitian yaitu Rp. 57.261.764,71

per/petani/tahun (Lampiran 22). Adapun distribusi biaya yang dikeluarkan petani

sampel didaerah penelian dapat dilihat pada Tabel 18 berikut:

Tabel 18. Distribusi Petani Sampel Berdasarkan Golongan Biaya


Diperhitungkan Pada Usahatani Karet di Daerah Penelitian
Tahun 2016
Jumlah Petani
Golongan Biaya (Rp/tahun)
KK Persentase (%)
19.300.000 – 41.000.000 20 29,41
41.000.0001 – 62.700.001 29 42,65
62.700.002 – 84.400.002 9 13,23
84.400.003 – 106.100.003 4 5,88
106.100.004 – 127.800.004 3 4,41
127.800.005 – 149.500.005 2 2,94
> 149.500.005 1 1,48
Jumlah 68 100

Dari Tabel 18 di atas dapat dilihat bahwa distribusi biaya diperhitungkan

yang dikeluarkan petani terbesar adalah di bawah Rp 62.700.000 pertahun yaitu

sebanyak 49 petani atau sebesar 72,06% dan selebihnya biaya diperhitungkan

61
62

yang dikeluarakan petani di atas Rp 62.700.000 pertahun yaitu sebanyak 19 petani

atau sebesar 27,94%. Biaya diperhitungkan hanya dikenakan pada petani yang

menggarap lahan karet sendiri dan tidak dikenakan pada petani yang menggarap

lahan karet orang lain, dari hasil penelitian dterdapat sebanyak 68 petani yang

menggarap lahan karet sendiri dan sebanyak 27 petani menggarap lahan orang

lain.

4.6 Pendapatan Usahatani Karet

4.6.1 Pendapatan Usahatani Karet Berdasarkan Biaya Yang Diperhitungkan

Konsep pendapatan yang dimaksud adalah total penerimaan setelah

dikurangi biaya produksi (biaya yang dibayarkan) dan biaya yang diperhitungkan.

Dari hasil penelitan menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan usahatani karet

berdasarkan biaya diperhitungkan sebesar Rp. -27.308.965 pertahun (Lampiran

23). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 19 di bawah ini:

Tabel 19. Distribusi Pendapatan Usahatani Karet Berdasarkan Biaya Yang


Diperhitungkan di Daerah Penelitian Tahun 2016
Jumlah Petani
Golongan Pendapatan (Rp/tahun)
KK Persentase (%)
-119.500.500 – (-95.786.757) 4 4,21
-95.786.756 – (-72.073.013) 4 4,21
-72.073.014 – (-48.359.271) 7 7,37
-48.359.272 – (-24.645.528) 18 18,95
-24.645.529 – (-931.785) 24 25,26
-931.785 – 22.781.958 34 35,79
> 22.781.958 4 4,21
Jumlah 95 100

Dari Tabel 19 menunjukkan bahwa sebagian besar pendapatan usahatani

karet berdasarkan biaya diperhitungkan adalah minus dan rata-rata pendapatan

usahatani karet berdasarkan biaya diperhitungkan sebesar Rp. -27.308.965

62
63

pertahun (Lampiran 23). Dari 95 responden hanya 28 petani pendapatannya

bernilai positif dan 67 petani pendapatannya bernilai negative (Lampiran 23).

Tabel 20. Kategori Dari Pendapatan Usahatani Karet Berdasarkan


Penggolongan Biaya Yang Diperhitungkan di Daerah penelitian
tahun 2016
Jumlah Petani
Golongan Pendapatan Tingkat pendapatan (Rp) Persentase
KK
(%)
Pendapatan rendah < 18.000.000 86 90,53
Pendapatan sedang 18.000.000 - 30.000.000 8 8,42
Pendapatan tinggi > 30.000.000 1 1,05
Jumlah 68 100
Catatan : *) Penggolongan Berdasarkan BPS

Dari Tabel 20 di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar

pendapatan usahatani karet bedasarkan biaya diperhitungkan di daerah penelitian

berpendapatan rendah berdasarkan kriteria pendapatan menurut BPS (2014), yaitu

dengan pendapatan dibawah Rp 18.000.000 pertahun yaitu sebanyak 86 KK atau

sebesar 90,53%.

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan One Sample t-test Methode

diperoleh t hitung sebesar -11,03 (Lampiran 25 ) yang lebih kecil dari t tabel 1,98

( α = 5%,df = n-1). Dengan demikian Tolak H0 yang menyatakan bahwa

pendapatan usahatani karet berdasarkan biaya yang diperhitungkan tergolong

lebih rendah dari standar golongan berpendapatan rendah. Dari hasil perhitungan

diperoleh bahwa tenyata rata-rata pendapatan usahatani karet berdasarkan biaya

diperhitungkan lebih kecil dari Rp.18.000.000 dan menurut kategori BPS

tergolong ke dalam pendapatan rendah.

63
64

4.6.2 Pendapatan Usahatani Karet Berdasarkan Biaya Yang Dibayarkan

Konsep pendapatan yang dimaksud adalah penerimaan dari hasil usahatani

karet dikurangi dengan total biaya yang dibayarkan dari usahatani tersebut. Dari

hasil penelitan menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan usahatani karet sebesar

Rp.21.439.898 per/petani/tahun dengan pendapatan terendah sebesar Rp.

6.744.700 pertahun dan pendapatan tertinggi sebesar Rp. 69.903.900 pertahun

(Lampiran 23). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 21 di bawah ini:

Tabel 21. Distribusi Pendapatan Usahatani Karet Berdasarkan Biaya Yang


Dibayarkan di Daerah Penelitian Tahun 2016
Jumlah Petani
Golongan Pendapatan (Rp/tahun)
KK Persentase (%)
6.744.700 – 14.639.600 24 25,26
14.639.600 – 22.534.501 39 41,05
22.534.502 – 30.429.402 14 14,74
30.429.403 – 38.324.303 11 11,58
38.324.303 – 46.219.204 4 4,21
46.219.205 – 54.114.105 2 2,11
> 54.114.105 1 1,05
Jumlah 95 100

Dari Tabel 21 di atas dilihat bahwa distribusi kelompok terbesar yaitu pada

pendapatan dibawah Rp. 30.429.402 pertahun yaitu sebesar 81,05% atau sebanyak

77 petani dan distribusi kelompok terbesar kedua yaitu pada pendapatan yang

bekisar antara Rp. 30.429.403 - Rp. 54.114.105 pertahun atau sebanyak 17 petani.

Sedangkan disrtibusi kelompok terkecil pada pendapatan lebih dari Rp.

54.114.105 pertahun atau sebanyak 1 petani dan rata-rata pendapatan petani karet

adalah sebesar Rp 21.439.898 per/petani/tahun. Untuk lebih jelas dapat dilihat

pada Tabel 21 di bawah ini:

64
65

Tabel 22. Kategori Dari Pendapatan Usahatani Karet Berdasarkan


Penggolongan Biaya Yang Dibayarkan di Daerah penelitian tahun
2016

Jumlah Petani
Golongan Pendapatan Tingkat pendapatan (Rp) Persentase
KK
(%)
Pendapatan rendah < 18.000.000 46 48,42
Pendapatan sedang 18.000.000 - 30.000.000 31 32,63
Pendapatan tinggi > 30.000.000 18 18,95
Jumlah 95 100
Catatan : *) Penggolongan Berdasarkan BPS

Dari Tabel 22 di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar

pendapatan petani dari usahatani karet di daerah penelitian berpendapatan rendah

berdasarkan kriteria pendapatan menurut BPS (2014), yaitu dengan pendapatan

dibawah Rp 18.000.000 pertahun yaitu sebanyak 46 KK atau sebesar 48,42%. Hal

ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zulkifli, dkk (2008) yang

menyatakan bahwa pendaptan petani karet di provinsi jambi masih tergolong

rendah dan penelitian yang dilakukan Isnaini Dhamayanti (2016), yang

menyatakan bahwa pendapatan usahatani karet di Kecamatan Mestong Kabupaten

Muaro Jambi masih rendah denagan rata-rata pendapatan usahatani karet adalah

Rp. 14. 836.308 per/petani/tahun.

Menurut Hertanto (1998), besar kecilnya pendapatan usahatani yang

diperoleh tergantung dari beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti luas

lahan, jumlah pohon, tingkat produksi dan identitas petani. Dalam melakukan

kegiatan usahatani, petani berharap dapat meningkatkan pendapatannya sehingga

kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi. Harga dan produktivitas merupakan

sumber dari ketidakpastian, sehingga bila harga dan produksi berubah maka

pendapatan yang diterima petani juga berubah (Soekartawi, 1990).

65
66

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan One Sample t-test Methode

diperoleh t hitung sebesar 3,14 (Lampiran 24 ) yang lebih besar dari t tabel 1,98 (

α = 5%,df = n-1). Dengan demikian tolak H0 yang menyatakan bahwa pendapatan

usahatani karet berdasarkan biaya yang dibayarkan tidak tergolong berpendapatan

rendah. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa tenyata rata-rata pendapatan

usahatani karet lebih besar dari Rp.18.000.000 dan menurut kategori BPS

tergolong ke dalam pendapatan sedang.

4.7 Kesejahteraan Petani

Kesejahteraan merupakan tujuan akhir dari pembangunan suatu negara.

Pendapatan merupakan salah satu tolak ukur dari kesejahteraan. Semakin tinggi

tingkat pendapatan maka semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan rumah tangga

tersebut, namun seiring dengan pertambahan jumlah anggota rumah tangga

pendapatan yang dihasilkan tidak mampu memenuhi kebutuhan anggota rumah

tangga tersebut.

Dengan demikian kesejahteraan tidak hanya bisa dilihat dari jumlah

pendapatan yang dihasilkan tetapi juga di imbangi oleh jumlah tanggungan di

dalam suatu rumah tangga. Untuk melihat tingkat kesejahteraan petani sampel di

daerah penelitian digunakan teori kesejahteraan menurut BPS. Menurut Badan

Pusat Statistik (2007), Kriteria kesejahteraan menurut BPS menganalisis 8

indikator tingkat kesejahteraan diantaranya adalah tingkat pendapatan, konsumsi

atau pengeluaran rumah tangga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal,

kesehatan anggota keluarga, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan,

kemudahan memasukkan anak kejenjang pendidikan dan kemudahan

66
67

mendapatkan fasilitas transportasi. Kriteria kesejahteraan menurut BPS (2007)

dapat dilihat pada Lampiran 5 dengan kriteria untuk masing-masing klasifikasi

sebagai berikut :

Tingkat Kesejahteraan Rendah : Nilai Skor 25 – 41

Tingkat Kesejahteraan Sedang : Nilai Skor 42 – 58

Tingkat Kesejahteraan Tinggi : Nilai Skor 59 – 75

Berdasarkan hasil analisis tingkat kesejahteraan berdasarkan indikator

kesejahteraan menurut BPS (2007), hasil penelitian dari 95 responden yang

merupakan petani karet di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari

(Lampiran 26, 27 dan 29) maka dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan petani

karet di lokasi penelitian berada pada tingkat kesejahteraan sedang yaitu dengan

persentase 57,89% dengan rentang nilai skor 42-58 dengan rata-rata skor sebesar

47. Pada Lampiran 28 dapat dilihat bahwa pola konsumsi masyarakat Batin

XXIV, untuk makan sebanyak tiga kali sehari. Dalam memenuhi kebutuhan

protein mereka dalam seminggu seperti mengonsumsi daging, telur dan susu itu

sangat sedikit. Sebagian besar meraka mengonsumsi ikan untuk memenuhi

kebutuhan protein mereka, karena tempat tinggal mereka tepat di tepi sungai,

sehingga untuk mengonsumsi ikan tidak perlu beli, cukup mencari ikan di sungai.

Keadaan tempat tinggal petani karet di daerah penelitian rata-rata non semi

permanen. Walaupun tempat tinggal mereka semi permanen, sebagian besar

mereka nyaman tinggal di rumah mereka, dan status kepemilikan rumah mereka

rata-rata milik sendiri. Hal ini menjadi sebuah indikator untuk melihat

kesejahteraan mereka terkhusus keadaan tempat tinggal berada tingkat sedang.

67
68

Sama halnya dengan fasilitas tempat tinggal yang masih tergolog sedang. Artinya

sebatas memiliki televisi dan bahkan masih ada yang tidak memiliki televisi.

Berbeda dengan masyarakat perkotaan yang fasilitas tempat tinggalnya sudah

sangat beragam, memliliki TV, AC, Komputer, Kipas Angin, Kendaraan, bahkan

mungkin TV lebih dari dua.

Kemudian untuk kesehatan anggota keluarga masih tergolong rendah, hal

ini bisa dilihat pada Lampiran 28 bahwa dalam satu bulan menimal satu orang

anggota keluarga sakit. Meskipun demikian mereka masih mampu berobat ke

rumah sakit atau pukesmas dengan biaya sendiri. Dalam mengakses tempat

kesehatan masyarakat di Kecamatan Batin XXIV sangat mudah, di karenakan di

terdapat puskesmas dan fasiltas kesehatan lainnya.

Kemudahan memasukkan anak kejenjang pendidikan juga berada pada

rentang mudah, di karenakan di setiap desa memilik sarana pendidikan seperti

Paud dan SD untuk SMP dan SMA berada di ibukota kecamatan yang tidak jauh

dari tempat mereka tinggal. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dapat

dikatakan bahwa mayoritas pendapatan yang mereka miliki adalah digunakan

untuk pendidikan, dengan demikian kebutuhan akan pendidikan adalah cukup

tinggi. Kemudahan untuk mendapatkan fasilitas transportasi juga tergolong cukup

dan mudah.

Berdasarkan beberapa pemaparan di atas maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat petani karet di Kecamatan Batin XXIV

Kabupaten Batnghari adalah masih tergolong sedang. Hal ini sejalan dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Reny Mardiana, dkk (2014) di Kecamatan Bumi

68
69

Agung Kabupaten Way Kanan, yaitu menyatakan bahwa petani karet di daerah

tersebut berdasarkan kriteria BPS (2009) termasuk petani sudah sejahtera.

Tabel 24. Pengelompokan Petani Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan


BPS 2007
Jumlah Petani
Tingkat Kesejahteraan Nilai Skor
KK Persentase %
Rendah 25 – 41 35 36,85
Sedang 42 – 58 55 57,89
Tinggi 59 – 75 5 5,26
Jumlah 95 100

Dari Tabel 24 di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan kategori

kesejahteraan BPS 2007, sebagian besar petani karet berada pada tingkat

kesejahteraan sedang sebanyak 55 petani atau 57,89%. Sedangkan pada tingkat

kesejahteraan rendah sebanyak 35 petani atau 36,85% dan selebihnya berada pada

tingkat kesejahteraan tinggi yaitu sebanyak 5 petani atau 5,26% (Lampiran 24,25

dan 26).

Tinggi rendahnya tingkat kesejahteraan petani karet dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu tingkat pendapatan, konsumsi atau pengeluaran rumah

tangga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota

keluarga, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan, kemudahan

memasukkan anak kejenjang pendidikan dan kemudahan mendapatkan fasilitas

transportasi (BPS,2007).

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan One Sample Sign-test

Methode diperoleh X2 hitung sebesar 0,01 (Lampiran 29) yang lebih kecil dari X2

tabel 112,02 ( α = 5%,df = n-1). Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan

bahwa terima hipotesis H0 dan tolak hipotesis H1 yang artinya bahwa nilai rata

skor dari tingkat kesejahteraan sama dengan median nilai skor tingkat

69
70

kesejahteraan yaitu sebesar 48, dengan klasifikasi bahwa nilai skor 48 masuk pada

tingkat kesejahteraan sedang.

4.8 Implikasi Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian ini bahwa gambaran umum kegiatan usahatani karet

dilokasi penelitian masih belum sesuai dengan budidaya tanaman karet yang telah

dianjurkan. Seperti penggunaan faktor produksi, rata-rata petani dilokasi

penelitian tidak melakukan kegiatan pemupukan, walaupun ada beberapa petani

yang melakukan pemupukan, namun tidak sesuai dengan anjuran pada budidaya

tanaman karet. Kebun karet yang dimiliki petani masih cenderung mengarah pada

hutan karet karena tanaman karet tumbuh tidak dengan jarak yang pasti, sehingga

tanaman karet meliki jarak yang tidak sesuai, dan kegiatan perawatan yang

dilakukan petani masih belum dilakukan secara maksimal, seperti pemberantasan

tanaman pengganggu. Kemudian masih terdapat petani yang melakukan kegiatan

penderesan selama 7 hari dalam seminggu, hal tersebut tidak sesuai dengan teknik

pemanenan pada tanaman karet yang dianjurkan. Hasil dari lateks yang diproleh

petani di pasarkan melalui pedangang pengumpul atau tengkulak desa

dikarenakan di Kecamatan Batin XXIV tidak terdapat pasar lelang dan koperasi

yang menerima pembelian hasil karet petani.

Dari hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar rumah tangga petani sampel di daerah penelitian berada pada tingkat

kesejahteraan sedang. Walaupun kagiatan usahatani tidak sesuai dengan budidaya

tanaman karet yang dianjurkan, tetapi produksi karet petani sampel masih tinggi

karena rata-rata luas lahan yang dimiliki petani adalah 3,18 ha dan rata-rata

jumlah pohon yang dimiliki petani adalah 1.856 pohon.

70
71

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian serta bertitik tolak

pada hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa rata-rata pendapatan petani karet

berdasarkan biaya yang dibayarkan di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten

Batanghari adalah sebesar Rp. 21.439.898 pertahun, berdasarkan kategori

BPS termasuk berpendapatan sedang. Rata-rata pendapatan petani karet

berdasarkan biaya yang diperhitungkan di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten

Batanghari adalah sebesar Rp. -27.308.965 pertahun, berdasarkan kategori

BPS termasuk berpendapatan rendah.

2. Berdsasarkan hasil penelitian menunjukkan rata-rata tingkat kesejahteraan

petani karet di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari berada kategori

tingkat kesejahteraan sedang yaitu sebanyak 55 KK atau sebesar 57,89%.

5.2 Saran

1. Bagi pemerintah dalam upaya pengembangan potensi sumberdaya ekonomi

lokal yang berbasis komoditi unggulan dalam rangka mengurangi tingkat

kemiskinan maka perlu dilakukan peningkatan bantuan dana dan sarana

produksi untuk petani karet, karena tanaman karet merupakan komoditi

unggulan di Provinsi Jambi yang banyak diusahakan oleh rakyat. Bantuan

dana difungsikan untuk kegiatan peremajaan tanaman karet petani karena

71
71
72

rata-rata tanaman karet yang dimiliki petani adalah tanaman pada usia tua.

Serta bantuan sarana produksi difungsikan agar petani dilokasi penelitian

dapat melakukan pemupukan pada tanaman karetnya agar produksi yang

dihasilkan dapat meningkat dan dapat mempengaruhi peningkatan pendapatan

yang diterima petani.

2. Bagi petani untuk meningktakan jumlah produksi yang nantinya akan

meningkatkan pendapatan, maka perlunya dilakukan perawatan terhadap

tanaman sesuai dengan petunjuk budidaya yang telah dianjurkan seperti

melakukan pemupukan sesuai dengan anjuran teknis budidaya. Kemudian

perlu dilakukannya replanting pada tanaman tua yang sudah kurang

menghasilkan untuk meningkatkan jumlah produksi dan pemanfaatan lahan

yang dimiliki juga digunakan secara produktif

72
73

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2007. Indikator Kesejahteraan Rakyat di Indonesia. BPS


Jakarta. Jakarta.

. . 2008.Analisis dan Perhitungan Tingkat Kemiskinan. BPS


Jakarta. Jakarta.

. 2011. Survei Sosial Ekonomi Nasional. BPS Muaro


Jambi.Jambi.

. .. . 2014a. Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jambi. BPS


Provinsi Jambi. Jambi.

BKKBN. 2011. Evaluasi Pembangunan Kependudukan dan KB BKKBN Provinsi


Jawa Tengah.BKKBN Provinsi Jawa Tengah. Jawa Tengah

Bintarto. 1989. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Ghalia Indonesia.


Jakarta.

Dian Komala Sari. 2014. Analisis Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan Petani
Jagung di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.Jurnal. 2 (1),
64-70
Dinas Perkebunan Provinsi Jambi. 2015. Luas Lahan, Produksi, dan Jumlah
Petani Pekebunan Karet di Provinsi Jambi.Jambi.

Guhardja et al. 1992. Diktat Manajemen Sumber Daya Keluarga. Institut


Pertanian Bogor. Bogor.

Hernanto. 1991. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya, Jakarta.

Hutabarat. 1995. Pengukuran Dampak Nilai Tukar Terhadap Produksi Dan


Pendapatan Petani.Jurnal. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian,
Departemen Pertanian.

Isnaini Damayanti. 2016. Analisis Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Karet di


Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi.Jurnal Agribisnis. 31 (5),
1-10.

Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta.

Muhammad Akib Tuo. 2011. Ilmu Usahatani. Unhalu Press. Kendari.

Nayuna, M. 2005. Beberapa Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi


Produksi, Produktivitas dan Pendapatan Bersih Usahatani Karet Rakyat di
Kabupaten Asahan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan.

73
74

Nasikun. 1993.Sistem Sosial Indonesia. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Rachman. 2001. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Fungsi Konsumsi


Masyarakat di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2000. Jurnal. UGM.
Yogyakarta.

Rahim, Abdul dan Retno Dwi Astuti. 2007. Ekonomi Pertanian (Pengantar Teori
dan Kasus). Penebar Swadaya.Depok.

Rela Novandi. 2013. Analisis Tingkat Kesejahteraan Keluarga Petani Kebun


Plasma Kelapa Sawit Pt. Prakarsa Tani Sejati (Studi Kasus Di Desa
Muara Jekak Kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang). Skripsi. Fakultas
Pertanian Universitas Tanjung Pontianak. Pontianak.

Reni Mardiana, dkk. 2014. Pendapatan dan Kesejahteraan Petani Karet Rakyat
di Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Way Kanan. Jurnal Agribisnis. 2
(3), 239-245.

Sayogyo. 1971. Delapan Defenisi Kemiskinan Dan Ukuran Kemiskinan. Sumber


:http//hms-eltrinitas.blogspot.co.id/2006_05_19_archive.html. Diunduh
Pada Tanggal 20 September 2016.

Soediyono. 1985. Ekonomi Makro. Liberty. Yogyakarta.

Soekartawi. 2002. AnalisisUsahatani. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

. 1995. Usahatani. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

. et al, 1993. Resiko Ketidak Pastian dalam Agribisnis. Raja Grafindo


persada, Jakarta.

Soleh Solahudin. 2009. Pembangunan Pertanian Awal Reformasi.PP. Mardi


Mulyo. Jakarta Selatan.

Suandi.2003. Kondisi Sosio-Demografi dan Kemiskinan di perdesaan Provinsi


Jambi.Thesis. Universitas Jambi. Jambi.

Sugiarto. 2008. Analisis Pendapatan, Pola Komsumsi dan Kesejahteraan Petani


Padi pada Basis Agroekosistem Lahan Sawah Irigasi Di Perdesaan. Pusat
Analisis Sosial Ekonomi dan kebijakan Pertanian Badan libang pertanian.
Bogor.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Suharto, Edi dkk. (2004). Kemiskinan dan Keberfungsian Sosial: Studi Kasus
Keluarga Miskin di Indonesia, Bandung. Lembaga Studi Pembangunan
(LSP) STKS.

74
75

Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru


Press.

Sukirno, Sadono. 2007. Pengantar Teori Mikroekonomi. Raja Grafindo Persada .


Jakarta

Sulianto, 2011. Ekonometrika Terapan : Teori dan Aplikasinya Dengan SPSS.


ANDI Yogyakarta.Yogyakarta.

Sumarwan. 2002. Perilaku Konsumen (Teori dan Penerapannya dalam


Pemasaran). Bogor: Ghalia Indonesia.

Suratiyah. K. 2011. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta

. 2008. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta


Tim Penulis PS, 1999. Karet Strategi Pemasaran Tahun 2000. Budidaya dan
Pengolahan. Penebar Swadaya, Jakarta.

Zulkifli, Napitupulu dan Elwamendri, 2008.Analisis Pemasaran Bokar: Suatu


Kajian terhadap Peningkatan Kesejahteraan Petani Karet Melalui
Pembenahan Tataniaga Bokar. Fakultas Pertanian - Kantor Bank
Indonesia Jambi. Jambi.

75
76

Lampiran 1. Luas dan produksi tanaman perkebunan menurut jenis


tanaman di Kabupaten Batanghari Tahun 2012-2014
No Jenis Usaha Jumlah Satuan
Perkebunan 2012 2013 2014
1. Karet
a. Luas areal 112.545 112.981 113.292 Ha
b. Jumlah produksi 69.037 71.801 72.780 Ton
2. Kelapa sawit
a. Luas areal 43.735 50.222 41.780 Ha
b. Jumlah produksi 95.402 126.383 115.953 Ton
3. Kelapa dalam
a. Luas areal 661 512 447 Ha
a. Jumlah produksi 450 395 354 Ton
4. Kelapa hybrid
a. Luas areal 226 174 98 Ha
a. Jumlah produksi 103 88 46 Ton
5. Kopi robusta
a. Luas areal 210 169 71 Ha
b. Jumlah produksi 57 57 13 Ton
6. Lada
a. Luas areal 88 74 43 Ha
b. Jumlah produksi 38 34 20 Ton
7. Kakao
a. Luas areal 179 136 84 Ha
b. Jumlah produksi 87 75 51 Ton
8. Pinang
a. Luas areal 37 37 33 Ha
b. Jumlah produksi 15 15 4 Ton
9. Kemiri
a. Luas areal 19 19 8 Ha
b. Jumlah produksi 8 8 5 Ton
10. Kapok
a. Luas areal 47 - 26 Ha
b. Jumlah produksi 14 - 11 Ton
11. Aren
a. Luas areal 76 - 43 Ha
b. Jumlah produksi 35 - 25 Ton
Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, 2015

76
77

Lampiran 2. Luas, Produksi dan Jumlah Petani Karet di Provinsi Jambi Menurut
Kabupaten Tahun 2014

Kabupaten Luas Areal Produksi (Ton) Jumlah Petani (KK)


(Ha)
Kerinci 1.695 298 1.274
Merangin 131.413 61.360 54.581
Sarolangun 125.164 48.600 34.849
Batanghari 113.292 72.780 38.859
Muaro Jambi 55.898 29.786 15.190
Tanjung Jabung Barat 16.631 7.865 6.395
Tanjung Jabung Timur 7.750 2.842 5.264
Tebo 113.638 49.780 54.126
Bungo 100.114 45.037 45.394
Jumlah 665.595 318.348 255.932
Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, 2015

77
78

Lampiran 3. Luas Areal dan Produksi Karet di Kabupaten Batanghari menurut Kecamatan Tahun 2008-2014
Kecamatan
Mersam Muaro Sebo Ulu Batin XXIV Muara Tembesi Muara Bulian Bajubang Muaro Sebo Iir Pemayung
Tahun Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi
Areal (Ton) Areal (Ton) Areal (Ton) Areal (Ton) Areal (Ton) Areal (Ton) Areal (Ton) Areal (Ton)
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
2008 7.339 2.842 11.520 3.131 29.763 17.631 11.486 5.858 12.640 4.441 22.246 11.892 5.420 1.564 8.593 2.394
2009 7.746 3.729 11.744 4.161 30.018 20.943 11.870 7.254 12.896 6.223 22.542 13.543 5.739 2.199 8.968 3.927
2010 7.762 3.780 11.751 4.193 30.028 21.011 11.891 7.341 12.910 6.294 22.555 13.732 5.745 2.232 8.977 3.969
2011 7.823 4.031 11.817 4.460 30.087 22.252 11.963 7.814 12.974 6.778 22.597 14.774 5.804 2.370 9.028 4.221
2012 7.906 4.123 11.913 4.582 30.140 22.635 11.992 8.181 12.999 7.114 22.664 15.656 5.819 2.401 9.112 4.345
2013 7.971 4.337 12.027 4.791 30.198 23.339 12.081 8.591 13.056 7.481 22.777 16.178 5.665 2.526 9.206 4.558
2014 7.977 4.452 12.149 . 30.219 23.471 12.120 8.679 13.082 7.576 22.919 16.278 5.531 2.627 9.295 4.679

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, 2015

78
79

Lampiran 4. Luas dan Produksi Karet di Kecamatan Batin XXIV Menurut per Desa
Tahun 2013.

Desa Luas Areal (Ha) Produksi (Ton) Jumlah KK


Jelutih 5.303 9.546,40 750
Olak Besar 628 - 358
Durian Luncuk 4.979 8.962,20 412
Aur Gading 572 1.029,60 311
Hajran 3.805 6.849,00 280
Paku Aji 35 63,00 20
Muara Jangga 3.826 6.886,20 393
Mata Gual 187 336,60 236
Koto Buayo 184 331,20 250
Karmeo 147 264,60 700
Simpang Karmeo 167 306,60 275
Jangga 1.684 3.031,20 574
Terentang Baru 1.125 2.025,00 500
Jangga Baru 1.125 2.025,00 1.007
Bulian Baru 1.125 2.025,00 1.100
Simpang Jelutih 836 155,50 645
Jumlah 25.728 44.242,00 7.811
Sumber : Kecamatan Batin XXIV Dalam Angka, 2014

79
80

Lampiran 5. Indikator Kesejahteraan BPS 2007

No Tingkat Pendapatan Keriteria


1 Tingkat Pendapatan Rendah : < Rp. 1.500.000 1
(Rp/bulan) Sedang : Rp 1.500.000 – Rp. 2.500.000 2
Tinggi : > Rp. 2.500.000
3
No Pengeluaran Rumah
Tangga
1 Pengeluaran Rumah Rendah : < Rp. 1.500.000 1
Tangga (Rp/bulan) Sedang : Rp 1.500.000 – Rp. 2.500.000 2
Tinggi : > Rp. 2.500.000
3
No Pola Konsumsi
1 Pola makan sehari 1 kali sehari 1
2 kali sehari 2
3 kali sehari 3
2 Pola mengonsumsi daging 1 kali seminggu 1
dalam seminggu 2 kali seminggu 2
3 kali seminggu 3
3 Pola mengonsumsi telur 1 kali seminggu 1
dalam seminggu 2 kali seminggu 2
3 kali seminggu 3
4 Pola mengonsumsi ikan 1 kali seminggu 1
dalam seminggu 2 kali seminggu 2
3 kali seminggu 3
5 Pola mengkonsumsi susu 1 kali seminggu 1
dalam seminggu 2 kali seminggu 2
3 kali seminggu 3
No Kondisi tempat tinggal
1 Jenis lantai Tanah 1
Kayu 2
Semen dan keramik 3
2 Jenis didinding Kayu 1
Semi 2
Tembok 3
3 Jenis atap Rumbia 1
Seng 2
Genteng 3
4 Keadaan ruangan Pengap 1
Panas 2
Nyaman 3
5 Status kepemilikan rumah Sewa 1
Numpang 2
Rumah sendiri 3
No Fasilitas tempat tinggal
1 Akses jalan Tanah/pasir 1
Kerikil/batu diperkeras 2
Semen/conblock/aspal 3
2 Tempat pembuangan Dibuang keselokan/sungai 1
sampah Ditimbun 2
Diangkut petugas pemda 3

3 Alat penerangan Lampu temple/pelita/lamu minyak 1


Petromaks 2

80
81

Lampiran 5. Lanjutan Listrik pln/ generator set 3

4 Sumber air bersih Sungai 1


Sumur 2
Ledeng atau pam 3
5 Fasilitas kamar mandi dan Memanfaatkan sungai 1
wc Fasilitas umum 2
Milik sendiri 3
No Kesehatan anggota
keluarga
1 Anggota keluarga sakit Satu anggota keluarga 3
dalam sebulan Dua anggota keluarga 2
Tiga anggota keluarga 1
2 Biaya berobat ke sarana Mahal 1
kesehatan Sedang 2
Murah 3
3 Sumber keuangan untuk Askeskin/jamkesmas 1
akses kesehatan Asuransi kesehatan/askes 2
Biaya pribadi 3
N0 Pelayanan pendidikan
1 Jarak ke sekolah Jauh 1
Sedang 2
Dekat 3

2 Biaya sekolah Mahal 1


Sedang 2
Murah 3
N0 Sarana transportasi
1 Ongkos kendaraan Mahal 1
Sedang 2
Murah 3
2 Kendaraan yang dimiliki Tidak ada 1
Sepeda atau sepeda motor 2
Mobil 3

3 Status kepemilikan Umum 1


kendaraan Sewa 2
Milik sendiri 3

81
82

82
83

Lampiran 6. Data identitas petani sampel di daerah penelitian

Jumlah
Nama Umur Pengalaman Usahatani Anggota Jumlah Tanggungan Status
No. Sampel Pendidikan
Sampel (Tahun) (Tahun) Keluarga (Orang) Kepemilikan Lahan
(Orang)
1 Marsin 45 SMP 20 3 2 Milik Sendiri
2 M.Zen 65 SD 20 3 2 Milik Sendiri
3 M. Yunus 45 SD 10 2 1 Milik Sendiri
4 M.Yusuf 60 SMP 25 3 4 Garapan 35% : 65%
5 Nasip 53 SD 20 3 2 Milik Sendiri
6 Roflizar 49 SMA 21 4 3 Milik Sendiri
7 Sumijo 46 SMP 17 4 3 Garapan 50% : 50%
8 Susami 35 SD 10 4 3 Milik Sendiri
9 Nazir 43 SD 23 4 3 Milik Sendiri
10 Idris 22 SD 2 2 1 Garapan 50% : 50%
11 Susilo 32 SMP 8 4 3 Milik Sendiri
12 Ali Bait 45 MTS 20 4 3 Milik Sendiri
13 Yaakub 58 SD 32 3 2 Milik Sendiri
14 Hambali 62 SD 40 3 2 Milik Sendiri
15 M.Nasir 38 SMP 10 5 4 Milik Sendiri
16 Hardi 56 SD 15 2 1 Milik Sendiri
17 Zikwan 37 SD 5 4 3 Garapan 35% : 65%
18 Zainal 60 SD 20 2 1 Milik Sendiri
19 Senen 48 SMP 15 4 3 Milik Sendiri
20 Sujaman 50 SD 15 5 4 Milik Sendiri
21 Tamjis 74 SD 20 2 1 Garapan 35% : 65%
22 Solikin 38 SMP 15 6 6 Garapan 50% : 50%
23 Lasma Sihombing 49 Sarjana 21 4 3 Garapan 50% : 50%
24 Su'ip 39 SD 6 6 2 Milik Sendiri
25 Daus 38 SMA 10 5 4 Milik Sendiri
26 Jani 50 SD 20 3 2 Milik Sendiri
27 Saharul 55 SD 20 4 3 Milik Sendiri
28 AS Liati 51 SD 30 3 2 Milik Sendiri
29 Saidul Hudri 42 SD 19 7 6 Milik Sendiri
30 Pani 51 SD 23 5 3 Milik Sendiri
31 Rodiah 52 SD 28 4 1 Milik Sendiri
32 Sairozi 60 SD 35 3 2 Milik Sendiri
33 Ma'aruf 65 SD 38 3 2 Milik Sendiri
34 A.Basit 60 SD 40 4 3 Milik Sendiri

83
Lampiran 6. Lanjutan 84

35 Mukmin 35 SMA 7 4 3 Milik Sendiri


36 M. Toyyib 75 MAN 50 1 0 Milik Sendiri
37 Hasoba 65 SD 35 5 4 Milik Sendiri
38 Rozi 56 MAN 30 3 2 Milik Sendiri
39 Nizomudin 50 SD 15 7 2 Milik Sendiri
40 Sinwan Hasbullah 55 SD 30 5 4 Milik Sendiri
41 Nur Aida 45 SD 10 5 4 Garapan 1 : 1
42 Mizan 48 SD 25 5 4 Milik Sendiri
43 Bedul 41 SD 21 4 3 Milik Sendiri
44 Bambang 35 SMP 18 4 2 Garapan 50% : 50%
45 Zulkifli 47 SD 25 4 3 Garapan 50% : 50%
46 Amin 50 SD 40 6 3 Milik Sendiri
47 Yusni 42 SD 10 4 2 Milik Sendiri
48 Majid 47 SD 25 3 2 Milik Sendiri
49 Jamal 61 SD 50 4 1 Milik Sendiri
50 Heri Hermawan 37 SD 10 4 3 Milik Sendiri
51 Nasir 48 SD 25 2 1 Milik Sendiri
52 Sarutomo 45 SD 2 3 1 Garapan 50% : 50%
53 Saodah 47 SD 30 5 2 Milik Sendiri
54 Ruslan 44 SD 27 4 2 Garapan 50% : 50%
55 Yamat 29 MAN 6 3 1 Milik Sendiri
56 Suandi 35 SD 20 4 3 Milik Sendiri
57 Jamani 60 SD 25 4 2 Milik Sendiri
58 Bambang 20 SMP 2 2 1 Garapan 50% : 50%
59 Hamdan 42 SMA 4 3 2 Garapan 50% : 50%
60 Alias 50 SMP 15 6 5 Milik Sendiri
61 Bani 37 SD 10 3 3 Garapan 50% : 50%
62 Rustam 42 MTS 12 3 2 Milik Sendiri
63 Nurdin 40 SMP 20 4 1 Milik Sendiri
64 Hambali 50 SMP 30 6 5 Garapan 50% : 50%
65 Wandi 27 SMP 7 3 3 Milik Sendiri
66 Zaidan 30 SMP 5 4 3 Milik Sendiri
67 Jali 25 SMA 5 3 2 Milik Sendiri
68 Asrul 48 SD 28 5 4 Milik Sendiri
69 Yusup 48 SMA 25 3 2 Milik Sendiri
70 Ependi 30 SMP 10 3 2 Milik Sendiri
71 Amri 35 SD 15 3 2 Garapan 50% : 50%
72 Suryono 50 SD 25 4 3 Garapan 50% : 50%
73 Hambali 25 SD 5 3 2 Garapan 50% : 50%
74 Budiman 45 SD 20 4 3 Milik Sendiri

84
Lampiran 6. Lanjutan 85

75 Yanto 40 SD 15 4 3 Milik Sendiri


76 Arman 28 SD 7 3 2 Garapan 50% : 50%
77 Andri 39 SD 20 5 4 Milik Sendiri
78 Daniel 30 SMP 5 3 2 Milik Sendiri
79 Bonden 37 SMP 10 3 2 Milik Sendiri
80 Saman 30 SMP 5 4 3 Garapan 50% : 50%
81 Sa'ari 38 SD 5 4 3 Milik Sendiri
82 Habibullah 40 SMP 6 3 3 Milik Sendiri
83 Hasri 45 SMP 10 6 4 Garapan 50% : 50%
84 Bambang 50 SMP 25 5 4 Milik Sendiri
85 Basid 35 SD 7 4 2 Garapan 50% : 50%
86 Samsuri 34 SD 6 3 3 Milik Sendiri
87 Hanafi 45 SD 25 4 5 Garapan 50% : 50%
88 Sandi 34 SD 12 6 2 Garapan 50% : 50%
89 Sariyan 50 SD 30 3 4 Garapan 50% : 50%
90 Ardaidi 40 SD 20 5 4 Garapan 50% : 50%
91 Santo 42 SD 12 5 3 Milik Sendiri
92 Ansori 47 SD 27 3 5 Milik Sendiri
93 Sotari 50 SMP 10 6 7 Milik Sendiri
94 Nasir 47 SD 20 8 5 Milik Sendiri
95 Jamhuri 50 SD 30 6 2 Milik Sendiri
Jumlah 4265 1754 375 261
X 44.89473684 18.46315789 3.95 2.747368421
Sumber : Data olahan data primer

85
86

Lampiran 7. Data luas, jumlah pohon, produksi, harga dan penerimaan petani sampel di daerah penelitian tahun 2015-2016

Luas Umu Produksi (Kg/Tahun) Produksi


Bas
Laha r Jumlah total Basi dikurangai Harga
No. Pola Bagi i Hasil Produksi Penerimaan
n (Tah Pohon Hujan Panas Produks (Kg) Basi (Rp/Kg)
Hasil (%) Yang Diterima
(Ha) un) i (Kg/Tahun)
1.00 2160.0
5.00 15.00 4000.00 432.00 0 2592.00 5.00 162.00 2430.00 2430.00 6500.00 15795000.00
2.00 1440.0
2.00 25.00 700.00 360.00 0 1800.00 5.00 90.00 1710.00 1710.00 6500.00 11115000.00
3.00 2880.0
7.00 15.00 6500.00 720.00 0 3600.00 5.00 180.00 3420.00 3420.00 6000.00 20520000.00
4.00 3600.0
7.00 35% : 65% 20.00 6500.00 384.00 0 3984.00 5.00 398.40 3585.60 2330.64 6000.00 13983840.00
5.00 3600.0
2.00 20.00 800.00 960.00 0 4560.00 5.00 228.00 4332.00 4332.00 6500.00 28158000.00
6.00 3.00 20.00 800.00 768.00 540.00 1308.00 5.00 130.80 1177.20 1177.20 6000.00 7063200.00
2016.0
7.00 2.00 50% : 50% 33.00 800.00 840.00 0 2856.00 5.00 142.80 2713.20 1356.60 5500.00 7461300.00
8.00 3360.0
2.00 10.00 1500.00 480.00 0 3840.00 4.00 153.60 3686.40 3686.40 6000.00 22118400.00
9.00 3360.0
4.00 10.00 2000.00 720.00 0 4080.00 4.00 163.20 3916.80 3916.80 6000.00 23500800.00
10.00 3312.0
3.00 50% : 50% 9.00 1800.00 816.00 0 4128.00 4.00 165.12 3962.88 1981.44 5500.00 10897920.00
11.00 2880.0
2.00 9.00 1500.00 384.00 0 3264.00 4.00 130.56 3133.44 3133.44 6000.00 18800640.00
12.00 3600.0
3.00 12.00 1200.00 2400.00 0 6000.00 3.00 180.00 5820.00 5820.00 6500.00 37830000.00
13.00 5040.0
4.00 18.00 1850.00 1920.00 0 6960.00 3.00 208.80 6751.20 6751.20 7000.00 47258400.00
14.00 2880.0
2.00 15.00 1100.00 1440.00 0 4320.00 3.00 129.60 4190.40 4190.40 6500.00 27237600.00
15.00 2880.0
6.00 30.00 3000.00 720.00 0 3600.00 4.00 144.00 3456.00 3456.00 6500.00 22464000.00
16.00 2160.0
2.00 7.00 1000.00 960.00 0 3120.00 4.00 124.80 2995.20 2995.20 5500.00 16473600.00
17.00 1680.0
3.00 35% : 65% 20.00 3000.00 288.00 0 1968.00 3.00 59.04 1908.96 1240.82 6500.00 8065356.00
18.00 4.00 15.00 3000.00 576.00 1872.0 2448.00 3.00 73.44 2374.56 2374.56 7000.00 16621920.00

86
87
Lampiran 7. Lanjutan
0
19.00 2880.0
6.00 14.00 4500.00 1080.00 0 3960.00 4.00 158.40 3801.60 3801.60 6500.00 24710400.00
20.00 2160.0
5.00 15.00 2500.00 960.00 0 3120.00 4.00 124.80 2995.20 2995.20 6800.00 20367360.00
21.00 4.00 35% : 65% 25.00 3000.00 1200.00 720.00 1920.00 4.00 76.80 1843.20 1198.08 6500.00 7787520.00
22.00 4320.0
5.00 50% : 50% 10.00 3000.00 1920.00 0 6240.00 4.00 249.60 5990.40 2995.20 6500.00 19468800.00
23.00 1680.0
7.50 50% : 50% 21.00 6500.00 2400.00 0 4080.00 3.00 122.40 3957.60 1978.80 6800.00 13455840.00
1008.0
24.00 3.00 20.00 2500.00 288.00 0 1296.00 3.00 38.88 1257.12 1257.12 7000.00 8799840.00
25.00 1440.0
4.00 15.00 3000.00 960.00 0 2400.00 4.00 96.00 2304.00 2304.00 7000.00 16128000.00
2160.0
26.00 6.00 17.00 5000.00 768.00 0 2928.00 4.00 117.12 2810.88 2810.88 6500.00 18270720.00
27.00 1680.0
1.50 13.00 700.00 768.00 0 2448.00 3.00 73.44 2374.56 2374.56 7000.00 16621920.00
1176.0
28.00 2.00 15.00 500.00 720.00 0 1896.00 3.00 56.88 1839.12 1839.12 7000.00 12873840.00
3360.0
29.00 2.50 10.00 1450.00 2160.00 0 5520.00 3.00 165.60 5354.40 5354.40 6500.00 34803600.00
30.00 4368.0
3.00 19.00 1450.00 2304.00 0 6672.00 3.00 200.16 6471.84 6471.84 7000.00 45302880.00
31.00 1512.0
1.00 20.00 450.00 600.00 0 2112.00 3.00 63.36 2048.64 2048.64 7000.00 14340480.00
32.00 3024.0
2.00 15.00 900.00 1800.00 0 4824.00 3.00 144.72 4679.28 4679.28 6400.00 29947392.00
33.00 3360.0
2.00 17.00 950.00 1800.00 0 5160.00 3.00 154.80 5005.20 5005.20 6500.00 32533800.00
34.00 4200.0
3.00 16.00 1400.00 2208.00 0 6408.00 3.00 192.24 6215.76 6215.76 6500.00 40402440.00
35.00 1152.0
1.00 10.00 450.00 480.00 0 1632.00 3.00 48.96 1583.04 1583.04 7000.00 11081280.00
1680.0
36.00 1.00 10.00 500.00 768.00 0 2448.00 3.00 73.44 2374.56 2374.56 6500.00 15434640.00
3600.0
37.00 2.00 15.00 900.00 1920.00 0 5520.00 3.00 165.60 5354.40 5354.40 6500.00 34803600.00
2592.0
38.00 1.50 20.00 800.00 1440.00 0 4032.00 3.00 120.96 3911.04 3911.04 6200.00 24248448.00

87
88
Lampiran 7. Lanjutan
1920.0
39.00 2.00 16.00 800.00 1344.00 0 3264.00 3.00 97.92 3166.08 3166.08 6000.00 18996480.00
2880.0
40.00 1.50 10.00 750.00 1440.00 0 4320.00 3.00 129.60 4190.40 4190.40 6500.00 27237600.00
1680.0
41.00 1.00 50% : 50% 10.00 450.00 840.00 0 2520.00 3.00 75.60 2444.40 1222.20 7000.00 8555400.00
42.00 3600.0
2.00 15.00 900.00 2400.00 0 6000.00 3.00 180.00 5820.00 5820.00 6000.00 34920000.00
1680.0
43.00 1.00 15.00 400.00 480.00 0 2160.00 4.00 86.40 2073.60 2073.60 6500.00 13478400.00
2880.0
44.00 2.00 50% : 50% 23.00 800.00 1440.00 0 4320.00 4.00 172.80 4147.20 2073.60 6000.00 12441600.00
2520.0
45.00 3.00 50% : 50% 20.00 1200.00 960.00 0 3480.00 4.00 139.20 3340.80 1670.40 6500.00 10857600.00
1728.0
46.00 2.00 17.00 800.00 672.00 0 2400.00 4.00 96.00 2304.00 2304.00 7000.00 16128000.00
2160.0
47.00 2.00 15.00 900.00 768.00 0 2928.00 4.00 117.12 2810.88 2810.88 7000.00 19676160.00
1680.0
48.00 2.00 20.00 800.00 480.00 0 2160.00 4.00 86.40 2073.60 2073.60 7000.00 14515200.00
5040.0
49.00 2.00 30.00 1500.00 1920.00 0 6960.00 4.00 278.40 6681.60 6681.60 6500.00 43430400.00
4320.0
50.00 2.00 20.00 800.00 1920.00 0 6240.00 4.00 249.60 5990.40 5990.40 6000.00 35942400.00
1152.0
51.00 2.00 20.00 700.00 360.00 0 1512.00 4.00 60.48 1451.52 1451.52 6500.00 9434880.00
3360.0
52.00 4.00 50% : 50% 20.00 1600.00 1080.00 0 4440.00 4.00 177.60 4262.40 2131.20 6500.00 13852800.00
2160.0
53.00 2.00 20.00 800.00 960.00 0 3120.00 4.00 124.80 2995.20 2995.20 7000.00 20966400.00
2520.0
54.00 3.00 50% : 50% 18.00 1200.00 960.00 0 3480.00 4.00 139.20 3340.80 1670.40 6500.00 10857600.00
1728.0
55.00 2.00 20.00 850.00 480.00 0 2208.00 4.00 88.32 2119.68 2119.68 7000.00 14837760.00
2520.0
56.00 2.00 17.00 800.00 768.00 0 3288.00 4.00 131.52 3156.48 3156.48 6500.00 20517120.00
2160.0
57.00 3.00 25.00 1900.00 480.00 0 2640.00 4.00 105.60 2534.40 2534.40 7000.00 17740800.00
3360.0
58.00 2.00 50% : 50% 9.00 1000.00 720.00 0 4080.00 4.00 163.20 3916.80 1958.40 6500.00 12729600.00

88
89
Lampiran 7. Lanjutan

3360.0
59.00 2.00 50% : 50% 9.00 1800.00 1080.00 0 4440.00 4.00 177.60 4262.40 2131.20 6500.00 13852800.00
2880.0
60.00 5.00 10.00 2500.00 2040.00 0 4920.00 4.00 196.80 4723.20 4723.20 6500.00 30700800.00
4200.0
61.00 4.00 50% : 50% 9.00 2500.00 1440.00 0 5640.00 4.00 225.60 5414.40 2707.20 6500.00 17596800.00
1440.0
62.00 2.00 8.00 1800.00 1344.00 0 2784.00 4.00 111.36 2672.64 2672.64 7000.00 18708480.00
3024.0
63.00 3.00 9.00 2000.00 1296.00 0 4320.00 4.00 172.80 4147.20 4147.20 6500.00 26956800.00
7200.0
64.00 6.00 50% : 50% 8.00 3200.00 1920.00 0 9120.00 4.00 364.80 8755.20 4377.60 6500.00 28454400.00
2520.0
65.00 2.00 9.00 1000.00 720.00 0 3240.00 4.00 129.60 3110.40 3110.40 6000.00 18662400.00
1680.0
66.00 2.00 20.00 900.00 480.00 0 2160.00 4.00 86.40 2073.60 2073.60 7000.00 14515200.00
1440.0
67.00 2.00 21.00 800.00 672.00 0 2112.00 4.00 84.48 2027.52 2027.52 7500.00 15206400.00
4200.0
68.00 3.00 10.00 1800.00 960.00 0 5160.00 4.00 206.40 4953.60 4953.60 6500.00 32198400.00
3360.0
69.00 3.00 18.00 1300.00 1152.00 0 4512.00 3.00 135.36 4376.64 4376.64 6500.00 28448160.00
2160.0
70.00 2.00 10.00 1500.00 960.00 0 3120.00 3.00 93.60 3026.40 3026.40 6500.00 19671600.00
3600.0
71.00 6.00 50% : 50% 9.00 3000.00 1440.00 0 5040.00 3.00 50.40 4989.60 2494.80 6500.00 16216200.00
4320.0
72.00 4.00 50% : 50% 9.00 2200.00 1800.00 0 6120.00 3.00 183.60 5936.40 2968.20 6500.00 19293300.00
4320.0
73.00 2.00 50% : 50% 9.00 1500.00 1080.00 0 5400.00 3.00 54.00 5346.00 2673.00 7000.00 18711000.00
4320.0
74.00 4.00 10.00 2500.00 1800.00 0 6120.00 3.00 183.60 5936.40 5936.40 6000.00 35618400.00
3888.0
75.00 3.00 10.00 2000.00 1800.00 0 5688.00 3.00 56.88 5631.12 5631.12 6500.00 36602280.00
4320.0
76.00 4.00 50% : 50% 10.00 2200.00 1800.00 0 6120.00 3.00 61.20 6058.80 3029.40 6500.00 19691100.00
2880.0
77.00 4.00 10.00 2500.00 1080.00 0 3960.00 3.00 118.80 3841.20 3841.20 6500.00 24967800.00
2160.0
78.00 2.00 8.00 1200.00 720.00 0 2880.00 3.00 86.40 2793.60 2793.60 6000.00 16761600.00

89
90
Lampiran 7. Lanjutan
2016.0
79.00 1.50 9.00 800.00 720.00 0 2736.00 3.00 82.08 2653.92 2653.92 6000.00 15923520.00
4200.0
80.00 4.00 50% : 50% 10.00 2200.00 1440.00 0 5640.00 3.00 169.20 5470.80 2735.40 5500.00 15044700.00
2880.0
81.00 2.00 8.00 1000.00 1440.00 0 4320.00 3.00 129.60 4190.40 4190.40 5500.00 23047200.00
2520.0
82.00 2.00 8.00 1700.00 720.00 0 3240.00 3.00 97.20 3142.80 3142.80 5500.00 17285400.00
7560.0
83.00 8.00 50% : 50% 10.00 5500.00 2520.00 0 10080.00 3.00 302.40 9777.60 4888.80 6000.00 29332800.00
8400.0
84.00 8.00 10.00 4000.00 2880.00 0 11280.00 3.00 338.40 10941.60 10941.60 6500.00 71120400.00
4200.0
85.00 2.00 50% : 50% 9.00 1200.00 1440.00 0 5640.00 3.00 169.20 5470.80 2735.40 6500.00 17780100.00
4320.0
86.00 4.00 10.00 2200.00 1440.00 0 5760.00 3.00 172.80 5587.20 5587.20 6500.00 36316800.00
10080.
87.00 10.00 50% : 50% 10.00 5000.00 4800.00 00 14880.00 3.00 446.40 14433.60 7216.80 6500.00 46909200.00
7560.0
88.00 6.00 50% : 50% 9.00 3500.00 2880.00 0 10440.00 3.00 313.20 10126.80 5063.40 6000.00 30380400.00
4200.0
89.00 3.00 50% : 50% 8.00 1200.00 1440.00 0 5640.00 3.00 169.20 5470.80 2735.40 5500.00 15044700.00
5880.0
90.00 6.00 50% : 50% 10.00 3500.00 1440.00 0 7320.00 3.00 219.60 7100.40 3550.20 5500.00 19526100.00
2160.0
91.00 1.00 10.00 500.00 720.00 0 2880.00 3.00 86.40 2793.60 2793.60 5500.00 15364800.00
5040.0
92.00 4.00 9.00 2000.00 1800.00 0 6840.00 3.00 205.20 6634.80 6634.80 5500.00 36491400.00
4032.0
93.00 4.00 9.00 2000.00 1440.00 0 5472.00 3.00 164.16 5307.84 5307.84 6000.00 31847040.00
2016.0
94.00 1.00 9.00 500.00 576.00 0 2592.00 3.00 77.76 2514.24 2514.24 6000.00 15085440.00
1872.0
95.00 2.00 25.00 900.00 960.00 0 2832.00 3.00 84.96 2747.04 2747.04 6500.00 17855760.00
Juml 302.0 1369. 176350.0 116424.0 294588 411012.0 337.
ah 0 00 0 0 .00 0 00 14015.52 396996.48 326083.22 609200.00 2081053656.00
3100.9
X 3.18 14.41 1856.32 1225.52 3 4326.44 3.55 147.53 4178.91 3432.45 6412.63 21905827.96
Sumber : Data olahan data primer

90
91

Lampiran 8. Rincian biaya penggunaan mangkok pada usahatani karet di daerah


penelitian tahun 2015-2016

Mangkok
No. Harga
Nilai sisa Usia Ekonomis
Sampel Jumlah (Rp/Bua Nilai Beli (Rp) Biaya Susut
(Rp) (Tahun)
h)
1.00 4000.00 300.00 1200000.00 120000.00 5.00 216000.00
2.00 700.00 300.00 210000.00 21000.00 5.00 37800.00
3.00 6500.00 300.00 1950000.00 195000.00 5.00 351000.00
4.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
5.00 800.00 300.00 240000.00 24000.00 3.00 72000.00
6.00 800.00 300.00 240000.00 24000.00 3.00 72000.00
7.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
8.00 1500.00 300.00 450000.00 45000.00 3.00 135000.00
9.00 2000.00 300.00 600000.00 60000.00 3.00 180000.00
10.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
11.00 1500.00 300.00 450000.00 45000.00 3.00 135000.00
12.00 1200.00 300.00 360000.00 36000.00 5.00 64800.00
13.00 1850.00 300.00 555000.00 55500.00 5.00 99900.00
14.00 1100.00 300.00 330000.00 33000.00 5.00 59400.00
15.00 3000.00 300.00 900000.00 90000.00 5.00 162000.00
16.00 1000.00 300.00 300000.00 30000.00 5.00 54000.00
17.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
18.00 3000.00 300.00 900000.00 90000.00 5.00 162000.00
19.00 4500.00 300.00 1350000.00 135000.00 5.00 243000.00
20.00 2500.00 300.00 750000.00 75000.00 5.00 135000.00
21.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
22.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
23.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
24.00 2500.00 300.00 750000.00 75000.00 5.00 135000.00
25.00 3000.00 300.00 900000.00 90000.00 5.00 162000.00
26.00 5000.00 300.00 1500000.00 150000.00 5.00 270000.00
27.00 700.00 300.00 210000.00 21000.00 5.00 37800.00
28.00 500.00 300.00 150000.00 15000.00 5.00 27000.00
29.00 1450.00 300.00 435000.00 43500.00 5.00 78300.00
30.00 1450.00 300.00 435000.00 43500.00 5.00 78300.00
31.00 450.00 300.00 135000.00 13500.00 5.00 24300.00
32.00 900.00 300.00 270000.00 27000.00 5.00 48600.00
33.00 950.00 300.00 285000.00 28500.00 5.00 51300.00
34.00 1400.00 300.00 420000.00 42000.00 5.00 75600.00
35.00 450.00 300.00 135000.00 13500.00 5.00 24300.00
36.00 500.00 300.00 150000.00 15000.00 5.00 27000.00
37.00 900.00 300.00 270000.00 27000.00 5.00 48600.00
38.00 800.00 300.00 240000.00 24000.00 5.00 43200.00
39.00 800.00 300.00 240000.00 24000.00 5.00 43200.00
40.00 800.00 300.00 240000.00 24000.00 5.00 43200.00
41.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
42.00 900.00 300.00 270000.00 27000.00 5.00 48600.00
43.00 400.00 300.00 120000.00 12000.00 5.00 21600.00
44.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
45.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
46.00 800.00 300.00 240000.00 24000.00 5.00 43200.00
47.00 900.00 300.00 270000.00 27000.00 5.00 48600.00
48.00 800.00 300.00 240000.00 24000.00 5.00 43200.00

91
92
Lampiran 8. Lanjutan

49.00 1500.00 300.00 450000.00 45000.00 5.00 81000.00


50.00 800.00 300.00 240000.00 24000.00 5.00 43200.00
51.00 700.00 300.00 210000.00 21000.00 5.00 37800.00
52.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
53.00 800.00 300.00 240000.00 24000.00 5.00 43200.00
54.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
55.00 850.00 300.00 255000.00 25500.00 5.00 45900.00
56.00 800.00 300.00 240000.00 24000.00 5.00 43200.00
57.00 1900.00 300.00 570000.00 57000.00 5.00 102600.00
58.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
59.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
60.00 2500.00 300.00 750000.00 75000.00 5.00 135000.00
61.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
62.00 1800.00 300.00 540000.00 54000.00 5.00 97200.00
63.00 2000.00 300.00 600000.00 60000.00 5.00 108000.00
64.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
65.00 1000.00 300.00 300000.00 30000.00 5.00 54000.00
66.00 900.00 300.00 270000.00 27000.00 5.00 48600.00
67.00 800.00 300.00 240000.00 24000.00 5.00 43200.00
68.00 1800.00 300.00 540000.00 54000.00 5.00 97200.00
69.00 1300.00 300.00 390000.00 39000.00 5.00 70200.00
70.00 1500.00 300.00 450000.00 45000.00 5.00 81000.00
71.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
72.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
73.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
74.00 2500.00 300.00 750000.00 75000.00 5.00 135000.00
75.00 2000.00 300.00 600000.00 60000.00 5.00 108000.00
76.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
77.00 2500.00 300.00 750000.00 75000.00 5.00 135000.00
78.00 1200.00 300.00 360000.00 36000.00 5.00 64800.00
79.00 800.00 300.00 240000.00 24000.00 5.00 43200.00
80.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
81.00 1000.00 300.00 300000.00 30000.00 5.00 54000.00
82.00 1200.00 300.00 360000.00 36000.00 5.00 64800.00
83.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
84.00 4000.00 300.00 1200000.00 120000.00 5.00 216000.00
85.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
86.00 2200.00 300.00 660000.00 66000.00 5.00 118800.00
87.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
88.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
89.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
90.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
91.00 500.00 300.00 150000.00 15000.00 5.00 27000.00
92.00 2000.00 300.00 600000.00 60000.00 5.00 108000.00
93.00 2000.00 300.00 600000.00 60000.00 5.00 108000.00
94.00 500.00 300.00 150000.00 15000.00 5.00 27000.00
95.00 900.00 300.00 270000.00 27000.00 5.00 48600.00
Jumlah 106550.00 0.00 31965000.00 3196500.00 0.00 5991300.00
X 1121.58 300.00 336473.68 33647.37 5.00 63066.32

92
93

Lampiran 9. Rincian biaya penggunaan ember pada usahatani karet di daerah penelitian tahun
2015-2016

Ember
No. Jumlah Harga Nilai Beli Nilai sisa Usia Ekonomis
Biaya Susut
(Buah/Tahun) (Rp/Buah) (Rp) (Rp) (Tahun)
1.00 3.00 10000.00 30000.00 3000.00 3.00 9000.00
2.00 3.00 10000.00 30000.00 3000.00 3.00 9000.00
3.00 3.00 10000.00 30000.00 3000.00 3.00 9000.00
4.00 5.00 10000.00 50000.00 5000.00 3.00 15000.00
5.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
6.00 3.00 50000.00 150000.00 15000.00 3.00 45000.00
7.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
8.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 3.00 9000.00
9.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 3.00 9000.00
10.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 3.00 9000.00
11.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 3.00 9000.00
12.00 3.00 20000.00 60000.00 6000.00 3.00 18000.00
13.00 4.00 20000.00 80000.00 8000.00 3.00 24000.00
14.00 3.00 20000.00 60000.00 6000.00 3.00 18000.00
15.00 3.00 10000.00 30000.00 3000.00 3.00 9000.00
16.00 2.00 10000.00 20000.00 2000.00 3.00 6000.00
17.00 5.00 10000.00 50000.00 5000.00 3.00 15000.00
18.00 3.00 10000.00 30000.00 3000.00 3.00 9000.00
19.00 3.00 10000.00 30000.00 3000.00 3.00 9000.00
20.00 6.00 10000.00 60000.00 6000.00 3.00 18000.00
21.00 3.00 10000.00 30000.00 3000.00 3.00 9000.00
22.00 5.00 10000.00 50000.00 5000.00 3.00 15000.00
23.00 6.00 10000.00 60000.00 6000.00 3.00 18000.00
24.00 2.00 10000.00 20000.00 2000.00 3.00 6000.00
25.00 2.00 10000.00 20000.00 2000.00 3.00 6000.00
26.00 2.00 10000.00 20000.00 2000.00 3.00 6000.00
27.00 3.00 20000.00 60000.00 6000.00 3.00 18000.00
28.00 2.00 30000.00 60000.00 6000.00 3.00 18000.00
29.00 3.00 20000.00 60000.00 6000.00 3.00 18000.00
30.00 3.00 20000.00 60000.00 6000.00 3.00 18000.00
31.00 2.00 20000.00 40000.00 4000.00 3.00 12000.00
32.00 2.00 20000.00 40000.00 4000.00 3.00 12000.00
33.00 3.00 20000.00 60000.00 6000.00 3.00 18000.00
34.00 3.00 20000.00 60000.00 6000.00 3.00 18000.00
35.00 1.00 20000.00 20000.00 2000.00 3.00 6000.00
36.00 1.00 20000.00 20000.00 2000.00 3.00 6000.00
37.00 3.00 20000.00 60000.00 6000.00 3.00 18000.00
38.00 2.00 30000.00 60000.00 6000.00 3.00 18000.00
39.00 2.00 20000.00 40000.00 4000.00 3.00 12000.00
40.00 3.00 20000.00 60000.00 6000.00 3.00 18000.00
41.00 2.00 20000.00 40000.00 4000.00 3.00 12000.00
42.00 2.00 20000.00 40000.00 4000.00 3.00 12000.00
43.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
44.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
45.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
46.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
47.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
48.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
49.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00

93
94
Lampiran 9. Lanjutan

50.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00


51.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
52.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
53.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
54.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
55.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
56.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
57.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
58.00 1.00 20000.00 20000.00 2000.00 3.00 6000.00
59.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
60.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
61.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
62.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
63.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
64.00 4.00 50000.00 200000.00 20000.00 3.00 60000.00
65.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
66.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
67.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
68.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
69.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
70.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
71.00 4.00 50000.00 200000.00 20000.00 3.00 60000.00
72.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
73.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
74.00 4.00 50000.00 200000.00 20000.00 3.00 60000.00
75.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
76.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
77.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
78.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
79.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
80.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
81.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
82.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
83.00 4.00 50000.00 200000.00 20000.00 3.00 60000.00
84.00 4.00 50000.00 200000.00 20000.00 3.00 60000.00
85.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
86.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
87.00 4.00 50000.00 200000.00 20000.00 3.00 60000.00
88.00 4.00 50000.00 200000.00 20000.00 3.00 60000.00
89.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
90.00 4.00 50000.00 200000.00 20000.00 3.00 60000.00
91.00 1.00 50000.00 50000.00 5000.00 3.00 15000.00
92.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
93.00 4.00 50000.00 200000.00 20000.00 3.00 60000.00
94.00 1.00 50000.00 50000.00 5000.00 3.00 15000.00
95.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 3.00 30000.00
Jumla
h 239.00 3390000.00 8030000.00 803000.00 285.00 2409000.00
X 2.52 35684.21 84526.32 8452.63 3.00 25357.89

94
95

Lampiran 10. Rincian penggunaan parang pada usahatani karet di daerah penelitian tahun
2015-2016
Parang
Jumlah
No. Harga Nilai Beli Nilai sisa Usia Ekonomis Biaya Susut
(Buah/Tahu
(Rp/Buah) (Rp) (Rp) (Tahun) (Rp/buah)
n)
1.00 1.00 25000.00 25000.00 2500.00 2.00 11250.00
2.00 1.00 25000.00 25000.00 2500.00 2.00 11250.00
3.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
4.00 3.00 25000.00 75000.00 7500.00 2.00 33750.00
5.00 1.00 40000.00 40000.00 4000.00 2.00 18000.00
6.00 1.00 50000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
7.00 2.00 50000.00 100000.00 10000.00 2.00 45000.00
8.00 1.00 25000.00 25000.00 2500.00 2.00 11250.00
9.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
10.00 1.00 20000.00 20000.00 2000.00 2.00 9000.00
11.00 1.00 20000.00 20000.00 2000.00 2.00 9000.00
12.00 2.00 40000.00 80000.00 8000.00 2.00 36000.00
13.00 2.00 40000.00 80000.00 8000.00 2.00 36000.00
14.00 2.00 35000.00 70000.00 7000.00 2.00 31500.00
15.00 1.00 25000.00 25000.00 2500.00 2.00 11250.00
16.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
17.00 1.00 25000.00 25000.00 2500.00 2.00 11250.00
18.00 1.00 25000.00 25000.00 2500.00 2.00 11250.00
19.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
20.00 3.00 25000.00 75000.00 7500.00 2.00 33750.00
21.00 1.00 25000.00 25000.00 2500.00 2.00 11250.00
22.00 1.00 25000.00 25000.00 2500.00 2.00 11250.00
23.00 1.00 25000.00 25000.00 2500.00 2.00 11250.00
24.00 1.00 25000.00 25000.00 2500.00 2.00 11250.00
25.00 1.00 25000.00 25000.00 2500.00 2.00 11250.00
26.00 1.00 25000.00 25000.00 2500.00 2.00 11250.00
27.00 2.00 35000.00 70000.00 7000.00 2.00 31500.00
28.00 1.00 40000.00 40000.00 4000.00 2.00 18000.00
29.00 2.00 40000.00 80000.00 8000.00 2.00 36000.00
30.00 2.00 40000.00 80000.00 8000.00 2.00 36000.00
31.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
32.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
33.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
34.00 2.00 35000.00 70000.00 7000.00 2.00 31500.00
35.00 1.00 25000.00 25000.00 2500.00 2.00 11250.00
36.00 1.00 25000.00 25000.00 2500.00 2.00 11250.00
37.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
38.00 2.00 35000.00 70000.00 7000.00 2.00 31500.00
39.00 1.00 40000.00 40000.00 4000.00 2.00 18000.00
40.00 2.00 35000.00 70000.00 7000.00 2.00 31500.00
41.00 2.00 35000.00 70000.00 7000.00 2.00 31500.00
42.00 2.00 35000.00 70000.00 7000.00 2.00 31500.00
43.00 1.00 40000.00 40000.00 4000.00 2.00 18000.00
44.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
45.00 1.00 40000.00 40000.00 4000.00 2.00 18000.00
46.00 1.00 40000.00 40000.00 4000.00 2.00 18000.00
47.00 1.00 40000.00 40000.00 4000.00 2.00 18000.00
48.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
49.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00

95
96
Lampiran 10. Lanjutan

50.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00


51.00 1.00 40000.00 40000.00 4000.00 2.00 18000.00
52.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
53.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
54.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
55.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
56.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
57.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
58.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
59.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
60.00 3.00 25000.00 75000.00 7500.00 2.00 33750.00
61.00 3.00 25000.00 75000.00 7500.00 2.00 33750.00
62.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
63.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
64.00 3.00 25000.00 75000.00 7500.00 2.00 33750.00
65.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
66.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
67.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
68.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
69.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
70.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
71.00 3.00 25000.00 75000.00 7500.00 2.00 33750.00
72.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
73.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
74.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
75.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
76.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
77.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
78.00 1.00 25000.00 25000.00 2500.00 2.00 11250.00
79.00 1.00 25000.00 25000.00 2500.00 2.00 11250.00
80.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
81.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
82.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
83.00 3.00 25000.00 75000.00 7500.00 2.00 33750.00
84.00 3.00 25000.00 75000.00 7500.00 2.00 33750.00
85.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
86.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
87.00 3.00 25000.00 75000.00 7500.00 2.00 33750.00
88.00 3.00 25000.00 75000.00 7500.00 2.00 33750.00
89.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
90.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
91.00 1.00 25000.00 25000.00 2500.00 2.00 11250.00
92.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
93.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
94.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
95.00 2.00 25000.00 50000.00 5000.00 2.00 22500.00
Jumla
h 172.00 2665000.00 4745000.00 474500.00 190.00 2135250.00
X 1.81 28052.63 49947.37 4994.74 2.00 22476.32

96
97

Lampiran 11. Rincian biaya penggunaan cetakan pada usahatani karet di daerah penelitian
tahun 2015-2016
Cetakan
No. Jumlah Harga Nilai Beli Nilai sisa Usia Ekonomis
Biaya Susut
(Buah/Tahun) (Rp/Buah) (Rp) (Rp) (Tahun)
1.00 2.00 150000.00 300000.00 30000.00 2.00 135000.00
2.00 1.00 150000.00 150000.00 15000.00 2.00 67500.00
3.00 2.00 150000.00 300000.00 30000.00 2.00 135000.00
4.00 5.00 150000.00 750000.00 75000.00 2.00 337500.00
5.00 2.00 150000.00 300000.00 30000.00 2.00 135000.00
6.00 1.00 150000.00 150000.00 15000.00 2.00 67500.00
7.00 2.00 150000.00 300000.00 30000.00 2.00 135000.00
8.00 1.00 90000.00 90000.00 9000.00 2.00 40500.00
9.00 1.00 90000.00 90000.00 9000.00 2.00 40500.00
10.00 2.00 90000.00 180000.00 18000.00 2.00 81000.00
11.00 1.00 90000.00 90000.00 9000.00 2.00 40500.00
12.00 2.00 80000.00 160000.00 16000.00 2.00 72000.00
13.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
14.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
15.00 2.00 150000.00 300000.00 30000.00 2.00 135000.00
16.00 2.00 150000.00 300000.00 30000.00 2.00 135000.00
17.00 2.00 150000.00 300000.00 30000.00 2.00 135000.00
18.00 2.00 150000.00 300000.00 30000.00 2.00 135000.00
19.00 2.00 150000.00 300000.00 30000.00 2.00 135000.00
20.00 3.00 150000.00 450000.00 45000.00 2.00 202500.00
21.00 2.00 150000.00 300000.00 30000.00 2.00 135000.00
22.00 2.00 150000.00 300000.00 30000.00 2.00 135000.00
23.00 2.00 150000.00 300000.00 30000.00 2.00 135000.00
24.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
25.00 2.00 150000.00 300000.00 30000.00 2.00 135000.00
26.00 2.00 150000.00 300000.00 30000.00 2.00 135000.00
27.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
28.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
29.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
30.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
31.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
32.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
33.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
34.00 2.00 60000.00 120000.00 12000.00 2.00 54000.00
35.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
36.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
37.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
38.00 1.00 70000.00 70000.00 7000.00 2.00 31500.00
39.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
40.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
41.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
42.00 2.00 60000.00 120000.00 12000.00 2.00 54000.00
43.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
44.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
45.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
46.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
47.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
48.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
49.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
50.00 2.00 60000.00 120000.00 12000.00 2.00 54000.00

97
98
Lampiran 11. Lanjutan

51.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00


52.00 2.00 60000.00 120000.00 12000.00 2.00 54000.00
53.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
54.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
55.00 1.00 60000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
56.00 2.00 60000.00 120000.00 12000.00 2.00 54000.00
57.00 2.00 60000.00 120000.00 12000.00 2.00 54000.00
58.00 1.00 90000.00 90000.00 9000.00 2.00 40500.00
59.00 2.00 60000.00 120000.00 12000.00 2.00 54000.00
60.00 2.00 60000.00 120000.00 12000.00 2.00 54000.00
61.00 2.00 60000.00 120000.00 12000.00 2.00 54000.00
62.00 1.00 90000.00 90000.00 9000.00 2.00 40500.00
63.00 2.00 60000.00 120000.00 12000.00 2.00 54000.00
64.00 3.00 60000.00 180000.00 18000.00 2.00 81000.00
65.00 1.00 90000.00 90000.00 9000.00 2.00 40500.00
66.00 1.00 90000.00 90000.00 9000.00 2.00 40500.00
67.00 1.00 90000.00 90000.00 9000.00 2.00 40500.00
68.00 2.00 60000.00 120000.00 12000.00 2.00 54000.00
69.00 1.00 90000.00 90000.00 9000.00 2.00 40500.00
70.00 1.00 90000.00 90000.00 9000.00 2.00 40500.00
71.00 2.00 60000.00 120000.00 12000.00 2.00 54000.00
72.00 2.00 60000.00 120000.00 12000.00 2.00 54000.00
73.00 1.00 90000.00 90000.00 9000.00 2.00 40500.00
74.00 2.00 60000.00 120000.00 12000.00 2.00 54000.00
75.00 2.00 60000.00 120000.00 12000.00 2.00 54000.00
76.00 2.00 60000.00 120000.00 12000.00 2.00 54000.00
77.00 2.00 60000.00 120000.00 12000.00 2.00 54000.00
78.00 1.00 90000.00 90000.00 9000.00 2.00 40500.00
79.00 1.00 90000.00 90000.00 9000.00 2.00 40500.00
80.00 2.00 60000.00 120000.00 12000.00 2.00 54000.00
81.00 1.00 90000.00 90000.00 9000.00 2.00 40500.00
82.00 1.00 90000.00 90000.00 9000.00 2.00 40500.00
83.00 3.00 60000.00 180000.00 18000.00 2.00 81000.00
84.00 3.00 60000.00 180000.00 18000.00 2.00 81000.00
85.00 1.00 90000.00 90000.00 9000.00 2.00 40500.00
86.00 2.00 60000.00 120000.00 12000.00 2.00 54000.00
87.00 3.00 60000.00 180000.00 18000.00 2.00 81000.00
88.00 3.00 60000.00 180000.00 18000.00 2.00 81000.00
89.00 1.00 90000.00 90000.00 9000.00 2.00 40500.00
90.00 3.00 60000.00 180000.00 18000.00 2.00 81000.00
91.00 1.00 90000.00 90000.00 9000.00 2.00 40500.00
92.00 2.00 60000.00 120000.00 12000.00 2.00 54000.00
93.00 2.00 60000.00 120000.00 12000.00 2.00 54000.00
94.00 1.00 90000.00 90000.00 9000.00 2.00 40500.00
95.00 1.00 90000.00 90000.00 9000.00 2.00 40500.00
Jumla
h 150.00 7980000.00 13130000.00 1313000.00 190.00 5908500.00
X 1.58 84000.00 138210.53 13821.05 2.00 62194.74

98
99

Lampiran 12. Rincian biaya penggunaan mesin rumput pada usahatani karet di daerah
penelitian tahun 2015-2016

Mesin Rumput
Usia
No. Jumlah Harga Nilai Beli Nilai sisa Ekonomis Biaya Susut
(Buah/Tahun) (Rp/Buah) (Rp) (Rp) (Tahun) (Rp/buah)
1.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
3.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
4.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
5.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
6.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
7.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
8.00 1.00 800000.00 800000.00 80000.00 3.00 240000.00
9.00 1.00 800000.00 800000.00 80000.00 3.00 240000.00
10.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
11.00 1.00 900000.00 900000.00 90000.00 3.00 270000.00
12.00 1.00 900000.00 900000.00 90000.00 3.00 270000.00
13.00 1.00 900000.00 900000.00 90000.00 3.00 270000.00
14.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
15.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
16.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
17.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
18.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
19.00 1.00 900000.00 900000.00 90000.00 3.00 270000.00
20.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
21.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
22.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
23.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
24.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
25.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
26.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
27.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
28.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
29.00 1.00 900000.00 900000.00 90000.00 3.00 270000.00
30.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
31.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
32.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
33.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
34.00 1.00 900000.00 900000.00 90000.00 3.00 270000.00
35.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
36.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
37.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
38.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
39.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
40.00 1.00 800000.00 800000.00 80000.00 3.00 240000.00
41.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
42.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
43.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
44.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
45.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
46.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
47.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
48.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

99
100
Lampiran 12. Lanjutan

49.00 1.00 800000.00 800000.00 80000.00 3.00 240000.00


50.00 1.00 900000.00 900000.00 90000.00 3.00 270000.00
51.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
52.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
53.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
54.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
55.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
56.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
57.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
58.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
59.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
60.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
61.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
62.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
63.00 1.00 900000.00 900000.00 90000.00 3.00 270000.00
64.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
65.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
66.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
67.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
68.00 1.00 800000.00 800000.00 80000.00 3.00 240000.00
69.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
70.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
71.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
72.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
73.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
74.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
75.00 1.00 800000.00 800000.00 80000.00 3.00 240000.00
76.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
77.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
78.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
79.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
80.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
81.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
82.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
83.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
84.00 1.00 900000.00 900000.00 90000.00 3.00 270000.00
85.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
86.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
87.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
88.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
89.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
90.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
91.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
92.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
93.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
94.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
95.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Jumlah 15.00 12900000.00 12900000.00 1290000.00 45.00 3870000.00
X 0,16 135789.47 135789.47 13578.95 3.00 40736.84
Sumber : Data olahan data primer

100
101

Lampiran 13. Rincian biaya penggunaa pisau sadap pada usahatani karet di daerah penelitian
tahun 2015-2016

Pisau Sadap
No. Jumlah Harga Nilai Beli Usia Biaya Susut
(Buah/Tahun) (Rp/Buah) (Rp) Nilai Sisa Ekonomis Rp/Tahun
1.00 8.00 20000.00 160000.00 16000.00 2.00 72000.00
2.00 5.00 20000.00 100000.00 10000.00 2.00 45000.00
3.00 7.00 20000.00 140000.00 14000.00 2.00 63000.00
4.00 6.00 20000.00 120000.00 12000.00 2.00 54000.00
5.00 2.00 30000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
6.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
7.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
8.00 2.00 30000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
9.00 2.00 30000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
10.00 3.00 30000.00 90000.00 9000.00 2.00 40500.00
11.00 2.00 30000.00 60000.00 6000.00 2.00 27000.00
12.00 2.00 35000.00 70000.00 7000.00 2.00 31500.00
13.00 2.00 40000.00 80000.00 8000.00 2.00 36000.00
14.00 2.00 35000.00 70000.00 7000.00 2.00 31500.00
15.00 7.00 20000.00 140000.00 14000.00 2.00 63000.00
16.00 5.00 20000.00 100000.00 10000.00 2.00 45000.00
17.00 7.00 20000.00 140000.00 14000.00 2.00 63000.00
18.00 2.00 35000.00 70000.00 7000.00 2.00 31500.00
19.00 5.00 20000.00 100000.00 10000.00 2.00 45000.00
20.00 3.00 30000.00 90000.00 9000.00 2.00 40500.00
21.00 5.00 20000.00 100000.00 10000.00 2.00 45000.00
22.00 5.00 20000.00 100000.00 10000.00 2.00 45000.00
23.00 7.00 20000.00 140000.00 14000.00 2.00 63000.00
24.00 3.00 30000.00 90000.00 9000.00 2.00 40500.00
25.00 7.00 20000.00 140000.00 14000.00 2.00 63000.00
26.00 7.00 20000.00 140000.00 14000.00 2.00 63000.00
27.00 2.00 40000.00 80000.00 8000.00 2.00 36000.00
28.00 1.00 40000.00 40000.00 4000.00 2.00 18000.00
29.00 2.00 40000.00 80000.00 8000.00 2.00 36000.00
30.00 2.00 40000.00 80000.00 8000.00 2.00 36000.00
31.00 2.00 35000.00 70000.00 7000.00 2.00 31500.00
32.00 2.00 40000.00 80000.00 8000.00 2.00 36000.00
33.00 2.00 35000.00 70000.00 7000.00 2.00 31500.00
34.00 2.00 40000.00 80000.00 8000.00 2.00 36000.00
35.00 1.00 25000.00 25000.00 2500.00 2.00 11250.00
36.00 2.00 40000.00 80000.00 8000.00 2.00 36000.00
37.00 2.00 35000.00 70000.00 7000.00 2.00 31500.00
38.00 2.00 35000.00 70000.00 7000.00 2.00 31500.00
39.00 1.00 25000.00 25000.00 2500.00 2.00 11250.00
40.00 2.00 35000.00 70000.00 7000.00 2.00 31500.00
41.00 2.00 40000.00 80000.00 8000.00 2.00 36000.00
42.00 2.00 35000.00 70000.00 7000.00 2.00 31500.00
43.00 2.00 35000.00 70000.00 7000.00 2.00 31500.00
44.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
45.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
46.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
47.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
48.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
49.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00

101
102
Lampiran 13. Lanjutan

50.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00


51.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
52.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
53.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
54.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
55.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
56.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
57.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
58.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
59.00 3.00 35000.00 105000.00 10500.00 2.00 47250.00
60.00 3.00 35000.00 105000.00 10500.00 2.00 47250.00
61.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
62.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
63.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
64.00 3.00 35000.00 105000.00 10500.00 2.00 47250.00
65.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
66.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
67.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
68.00 3.00 35000.00 105000.00 10500.00 2.00 47250.00
69.00 3.00 35000.00 105000.00 10500.00 2.00 47250.00
70.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
71.00 3.00 35000.00 105000.00 10500.00 2.00 47250.00
72.00 3.00 35000.00 105000.00 10500.00 2.00 47250.00
73.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
74.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
75.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
76.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
77.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
78.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
79.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
80.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
81.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
82.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
83.00 5.00 15000.00 75000.00 7500.00 2.00 33750.00
84.00 5.00 15000.00 75000.00 7500.00 2.00 33750.00
85.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
86.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
87.00 5.00 15000.00 75000.00 7500.00 2.00 33750.00
88.00 5.00 15000.00 75000.00 7500.00 2.00 33750.00
89.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
90.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
91.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
92.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
93.00 2.00 15000.00 30000.00 3000.00 2.00 13500.00
94.00 1.00 15000.00 15000.00 1500.00 2.00 6750.00
95.00 1.00 15000.00 15000.00 1500.00 2.00 6750.00
Jumla
h 262.00 2180000.00 5855000.00 585500.00 190.00 2634750.00
X 2.76 22947.37 61631.58 6163.16 2.00 27734.21

102
103

Lampiran 14. Rincian biaya penggunaan batu asah pada usahatani karet di daerah penelitian
tahun 2015-2016

No. Sampel Batu Asah


Jumlah (Buah/Tahun) Harga (Rp/Buah) Biaya (Rp)
1 1 10000 10000
2 1 10000 10000
3 1 10000 10000
4 3 10000 30000
5 2 20000 40000
6 1 20000 20000
7 2 20000 40000
8 1 10000 10000
9 2 10000 20000
10 2 10000 20000
11 2 10000 20000
12 2 10000 20000
13 2 10000 20000
14 2 10000 20000
15 2 10000 20000
16 1 10000 10000
17 2 10000 20000
18 1 10000 10000
19 2 10000 20000
20 1 10000 10000
21 1 10000 10000
22 1 10000 10000
23 2 10000 20000
24 1 10000 10000
25 1 10000 10000
26 1 10000 10000
27 2 5000 10000
28 2 5000 10000
29 2 5000 10000
30 2 5000 10000
31 1 5000 5000
32 2 5000 10000
33 1 5000 5000
34 2 5000 10000
35 1 5000 5000
36 1 5000 5000
37 1 5000 5000
38 2 5000 10000
39 2 5000 10000
40 2 5000 10000
41 1 5000 5000
42 2 5000 10000
43 1 5000 5000
44 2 5000 10000
45 1 5000 5000
46 2 5000 10000
47 2 5000 10000
48 2 5000 10000
49 2 5000 10000
50 2 5000 10000

103
104
Lampiran 14. Lanjutan

51 2 5000 10000
52 2 5000 10000
53 2 5000 10000
54 2 5000 10000
55 2 5000 10000
56 2 5000 10000
57 2 5000 10000
58 2 5000 10000
59 2 5000 10000
60 2 5000 10000
61 2 5000 10000
62 2 5000 10000
63 2 5000 10000
64 3 5000 15000
65 2 5000 10000
66 2 5000 10000
67 2 5000 10000
68 2 5000 10000
69 2 5000 10000
70 2 5000 10000
71 2 5000 10000
72 2 5000 10000
73 2 5000 10000
74 2 5000 10000
75 2 5000 10000
76 2 5000 10000
77 2 5000 10000
78 2 5000 10000
79 2 5000 10000
80 2 5000 10000
81 2 5000 10000
82 2 5000 10000
83 3 5000 15000
84 3 5000 15000
85 2 5000 10000
86 2 5000 10000
87 2 5000 10000
88 2 5000 10000
89 2 5000 10000
90 2 5000 10000
91 2 5000 10000
92 2 5000 10000
93 2 5000 10000
94 1 5000 5000
95 1 5000 5000
Jumlah 171.00 635000.00 1105000.00
X 1.80 6684.21 11631.58
Sumber : Data olahan data primer

104
105

Lampiran 15. Rincian biaya penggunaan cuka getah pada usahatani karet di daerah penelitian

Jumlah Merek Harga


No. Sampel Biaya (Rp/Tahun)
(Botol/Tahun) Cuka (Rp/Botol)
1.00 10.00 61.00 13000.00 130000.00
2.00 7.00 61.00 13000.00 91000.00
3.00 10.00 61.00 13000.00 130000.00
4.00 15.00 61.00 13000.00 195000.00
5.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
6.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
7.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
8.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
9.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
10.00 6.00 62.00 13000.00 78000.00
11.00 5.00 61.00 13000.00 65000.00
12.00 5.00 61.00 13000.00 65000.00
13.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
14.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
15.00 8.00 61.00 13000.00 104000.00
16.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
17.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
18.00 5.00 61.00 13000.00 65000.00
19.00 10.00 61.00 13000.00 130000.00
20.00 8.00 61.00 13000.00 104000.00
21.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
22.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
23.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
24.00 7.00 61.00 13000.00 91000.00
25.00 10.00 61.00 13000.00 130000.00
26.00 10.00 61.00 13000.00 130000.00
27.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
28.00 5.00 61.00 13000.00 65000.00
29.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
30.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
31.00 5.00 61.00 13000.00 65000.00
32.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
33.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
34.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
35.00 5.00 61.00 13000.00 65000.00
36.00 5.00 61.00 13000.00 65000.00
37.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
38.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
39.00 5.00 61.00 13000.00 65000.00
40.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
41.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
42.00 7.00 61.00 13000.00 91000.00
43.00 5.00 61.00 13000.00 65000.00
44.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
45.00 5.00 61.00 13000.00 65000.00
46.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
47.00 7.00 61.00 13000.00 91000.00
48.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
49.00 7.00 61.00 13000.00 91000.00
50.00 7.00 61.00 13000.00 91000.00
51.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00

105
106
Lampiran 15. Lanjutan

52.00 7.00 61.00 13000.00 91000.00


53.00 7.00 61.00 13000.00 91000.00
54.00 7.00 61.00 13000.00 91000.00
55.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
56.00 7.00 61.00 13000.00 91000.00
57.00 7.00 61.00 13000.00 91000.00
58.00 7.00 61.00 13000.00 91000.00
59.00 7.00 61.00 13000.00 91000.00
60.00 9.00 61.00 13000.00 117000.00
61.00 9.00 61.00 13000.00 117000.00
62.00 7.00 61.00 13000.00 91000.00
63.00 9.00 61.00 13000.00 117000.00
64.00 10.00 61.00 13000.00 130000.00
65.00 7.00 61.00 13000.00 91000.00
66.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
67.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
68.00 7.00 61.00 13000.00 91000.00
69.00 9.00 61.00 13000.00 117000.00
70.00 7.00 61.00 13000.00 91000.00
71.00 7.00 61.00 13000.00 91000.00
72.00 9.00 61.00 13000.00 117000.00
73.00 7.00 61.00 13000.00 91000.00
74.00 7.00 61.00 13000.00 91000.00
75.00 9.00 61.00 13000.00 117000.00
76.00 7.00 61.00 13000.00 91000.00
77.00 9.00 61.00 13000.00 117000.00
78.00 7.00 61.00 13000.00 91000.00
79.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
80.00 9.00 61.00 13000.00 117000.00
81.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
82.00 7.00 61.00 13000.00 91000.00
83.00 15.00 61.00 13000.00 195000.00
84.00 15.00 61.00 13000.00 195000.00
85.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
86.00 9.00 61.00 13000.00 117000.00
87.00 15.00 61.00 13000.00 195000.00
88.00 15.00 61.00 13000.00 195000.00
89.00 9.00 61.00 13000.00 117000.00
90.00 10.00 61.00 13000.00 130000.00
91.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
92.00 9.00 61.00 13000.00 117000.00
93.00 9.00 61.00 13000.00 117000.00
94.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
95.00 6.00 61.00 13000.00 78000.00
Jumlah 696.00 5796.00 1235000.00 9048000.00
X 7.33 61.01 13000.00 95242.11
Sumber : Data olahan data primer

106
107

Lampiran 16. Rincian biaya penggunaan pupuk pada usahatani karet di daerah peneliian tahun
2015-2016

Biaya Pemupukan
Jenis Harga Jumlah Pupuk
No.Sampel Frekuensi Pemupukan Pupuk (Rp/Kg) (Kg) Total Biaya Pemupukan (Rp)
1 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0
8 2 Urea 3000 150 900000
9 1 Urea 3000 150 450000
10 0 0 0 0 0
11 1 Urea 3000 100 300000
12 2 Urea 3000 150 900000
13 3 Urea 3000 100 900000
14 0 0 0 0 0
15 0 0 0 0 0
16 0 0 0 0 0
17 0 0 0 0 0
18 0 0 0 0 0
19 1 Urea 3000 150 450000
20 0 0 0 0 0
21 0 0 0 0 0
22 0 0 0 0 0
23 0 0 0 0 0
24 0 0 0 0 0
25 0 0 0 0 0
26 0 0 0 0 0
27 0 0 0 0 0
28 0 0 0 0 0
29 2 Urea 3000 100 600000
30 1 Urea 3000 100 300000
31 0 0 0 0 0
32 0 0 0 0 0
33 2 Urea 3000 100 300000
34 1 Urea 3000 150 450000
35 0 0 0 0 0
36 0 0 0 0 0
37 0 0 0 0 0
38 0 0 0 0 0
39 0 0 0 0 0
40 2 Urea 3000 100 600000
41 0 0 0 0 0
42 0 0 0 0 0
43 0 0 0 0 0
44 0 0 0 0 0
45 0 0 0 0 0
46 0 0 0 0 0
47 0 0 0 0 0
48 0 0 0 0 0
49 1 Urea 3000 150 450000

107
Lampiran 16. Lanjutan 108

50 2 Urea 3000 100 600000


51 0 0 0 0 0
52 0 0 0 0 0
53 0 0 0 0 0
54 0 0 0 0 0
55 0 0 0 0 0
56 0 0 0 0 0
57 0 0 0 0 0
58 0 0 0 0 0
59 0 0 0 0 0
60 1 Urea 3000 300 900000
61 0 0 0 0 0
62 0 0 0 0 0
63 0 0 0 0 0
64 0 0 0 0 0
65 0 0 0 0 0
66 0 0 0 0 0
67 0 0 0 0 0
68 0 0 0 0 0
69 0 0 0 0 0
70 0 0 0 0 0
71 0 0 0 0 0
72 0 0 0 0 0
73 0 0 0 0 0
74 0 0 0 0 0
75 0 0 0 0 0
76 0 0 0 0 0
77 0 0 0 0 0
78 0 0 0 0 0
79 0 0 0 0 0
80 0 0 0 0 0
81 0 0 0 0 0
82 0 0 0 0 0
83 0 0 0 0 0
84 0 0 0 0 0
85 0 0 0 0 0
86 0 0 0 0 0
87 0 0 0 0 0
88 0 0 0 0 0
89 0 0 0 0 0
90 0 0 0 0 0
91 0 0 0 0 0
92 0 0 0 0 0
93 1 Urea 3000 200 600000
94 0 0 0 0 0
95 0 0 0 0 0
Jumlah 23.00 0.00 45000.00 2100.00 9000000.00
X 1.53 #DIV/0! 3000.00 140.00 94736.84
Sumber : Data olahan data primer

108
109

Lampiran 17. Rincian biaya pembelian bensin pada pengendalian gulma usahatani karet di
daerah penelitian tahun 2015-2016

Biaya Pembelian Bensin


No. Frekuensi PG Dalam Jumlah Jumlah Harga
Sampel Setahun Hari/Kegiatan Bensin (Rp/Liter) Biaya PG
1 3 2 0 0 0
2 3 2 0 0 0
3 3 2 0 0 0
4 3 2 0 0 0
5 3 2 0 0 0
6 3 2 0 0 0
7 3 2 0 0 0
8 3 2 6 6500 117000
9 2 3 9 6500 117000
10 3 2 0 0 0
11 2 2 6 8000 96000
12 3 2 9 6500 175500
13 3 4 9 6500 175500
14 3 2 0 0 0
15 3 2 0 0 0
16 3 2 0 0 0
17 3 2 0 0 0
18 3 2 0 0 0
19 2 3 6 8000 96000
20 2 3 0 0 0
21 2 2 0 0 0
22 3 2 0 0 0
23 3 2 0 0 0
24 3 3 0 0 0
25 3 4 0 0 0
26 4 2 0 0 0
27 5 3 0 0 0
28 3 2 0 0 0
29 3 2 9 6500 175500
30 4 3 0 0 0
31 3 2 0 0 0
32 3 3 0 0 0
33 0 0 0 0 0
34 3 2 6 6500 117000
35 3 2 0 0 0
36 2 2 0 0 0
37 3 2 0 0 0
38 3 2 0 0 0
39 2 2 0 0 0
40 3 2 9 6500 175500
41 2 2 0 0 0
42 3 2 0 0 0
43 2 2 0 0 0
44 3 3 0 0 0
45 2 2 0 0 0
46 3 2 0 0 0
47 3 4 0 0 0
48 2 3 0 0 0
49 2 2 6 6500 78000

109
110
Lampiran 17. Lanjutan

50 3 2 9 6500 175500
51 3 1 0 0 0
52 3 2 0 0 0
53 3 2 0 0 0
54 3 2 0 0 0
55 3 1 0 0 0
56 3 2 0 0 0
57 2 3 0 0 0
58 2 2 0 0 0
59 3 2 0 0 0
60 4 2 0 0 0
61 4 2 0 0 0
62 3 2 0 0 0
63 3 2 9 6500 175500
64 3 2 0 0 0
65 3 0 0 0 0
66 2 3 0 0 0
67 3 2 0 0 0
68 3 2 0 0 0
69 3 2 0 0 0
70 2 2 0 0 0
71 3 3 0 0 0
72 3 2 0 0 0
73 2 2 0 0 0
74 3 2 0 0 0
75 3 3 9 6500 175500
76 4 2 0 0 0
77 3 2 0 0 0
78 3 2 0 0 0
79 2 2 0 0 0
80 3 2 0 0 0
81 3 2 0 0 0
82 2 3 0 0 0
83 4 4 0 0 0
84 4 4 12 6500 312000
85 3 2 0 0 0
86 2 2 0 0 0
87 3 2 0 0 0
88 4 2 0 0 0
89 3 2 0 0 0
90 4 2 0 0 0
91 2 2 0 0 0
92 3 2 0 0 0
93 4 2 2 2 2
94 2 1 0 0 0
95 2 1 0 0 0
Jumlah 271.00 208 116.00 94002.00 2161502.00
X 2.88 2.19 7.73 6266.80 22 752.65
Sumber : Data olahan data primer

110
111

Lampiran 18. Rincian biaya Biaya tenaga kerja dalam keluarga untuk perawatan dalam usahatani
karet di daerah penelitian tahun 2015-2016

No Biaya Tenaga Kerja Untuk Perawatan

TKDK TKLK Frekuensi/Tahun Luas Lahan Upah/Ha Total


1.00 1.00 0.00 3.00 5.00 600000.00 9000000.00
2.00 2.00 0.00 3.00 2.00 600000.00 3600000.00
3.00 1.00 0.00 3.00 7.00 600000.00 12600000.00
4.00 2.00 0.00 3.00 7.00 0.00 0.00
5.00 1.00 0.00 3.00 2.00 600000.00 3600000.00
6.00 1.00 0.00 3.00 3.00 600000.00 5400000.00
7.00 1.00 0.00 3.00 2.00 0.00 0.00
8.00 1.00 0.00 3.00 2.00 600000.00 3600000.00
9.00 1.00 0.00 2.00 4.00 600000.00 4800000.00
10.00 1.00 0.00 3.00 3.00 0.00 0.00
11.00 2.00 0.00 2.00 2.00 600000.00 2400000.00
12.00 2.00 0.00 3.00 3.00 600000.00 5400000.00
13.00 1.00 0.00 3.00 4.00 600000.00 7200000.00
14.00 2.00 0.00 3.00 2.00 600000.00 3600000.00
15.00 1.00 0.00 3.00 6.00 600000.00 10800000.00
16.00 1.00 0.00 3.00 2.00 600000.00 3600000.00
17.00 1.00 0.00 3.00 3.00 0.00 0.00
18.00 1.00 0.00 3.00 4.00 600000.00 7200000.00
19.00 1.00 0.00 2.00 6.00 600000.00 7200000.00
20.00 1.00 0.00 2.00 5.00 600000.00 6000000.00
21.00 1.00 0.00 2.00 4.00 0.00 0.00
22.00 1.00 0.00 3.00 5.00 0.00 0.00
23.00 1.00 0.00 3.00 7.50 0.00 0.00
24.00 2.00 0.00 3.00 3.00 600000.00 5400000.00
25.00 2.00 0.00 3.00 4.00 600000.00 7200000.00
26.00 1.00 0.00 4.00 6.00 600000.00 14400000.00
27.00 2.00 0.00 5.00 1.50 600000.00 4500000.00
28.00 1.00 0.00 3.00 2.00 600000.00 3600000.00
29.00 1.00 0.00 3.00 2.50 600000.00 4500000.00
30.00 2.00 0.00 4.00 3.00 600000.00 7200000.00
31.00 1.00 0.00 3.00 1.00 600000.00 1800000.00
32.00 2.00 0.00 3.00 2.00 600000.00 3600000.00
33.00 2.00 0.00 2.00 2.00 600000.00 2400000.00
34.00 2.00 0.00 3.00 3.00 600000.00 5400000.00
35.00 1.00 0.00 3.00 1.00 600000.00 1800000.00
36.00 1.00 0.00 2.00 1.00 600000.00 1200000.00
37.00 2.00 0.00 3.00 2.00 600000.00 3600000.00
38.00 1.00 0.00 3.00 1.50 600000.00 2700000.00
39.00 2.00 0.00 2.00 2.00 600000.00 2400000.00
40.00 2.00 0.00 3.00 1.50 600000.00 2700000.00
41.00 1.00 0.00 2.00 1.00 0.00 0.00
42.00 2.00 0.00 3.00 2.00 600000.00 3600000.00
43.00 1.00 0.00 2.00 1.00 600000.00 1200000.00
44.00 1.00 0.00 3.00 2.00 0.00 0.00
45.00 1.00 0.00 2.00 3.00 0.00 0.00
46.00 2.00 0.00 3.00 2.00 600000.00 3600000.00
47.00 2.00 0.00 3.00 2.00 600000.00 3600000.00
48.00 2.00 0.00 2.00 2.00 600000.00 2400000.00
49.00 1.00 0.00 2.00 2.00 600000.00 2400000.00

111
112
Lampiran 18. Lanjutan
50.00 1.00 0.00 3.00 2.00 600000.00 3600000.00
51.00 1.00 0.00 3.00 2.00 600000.00 3600000.00
52.00 1.00 0.00 3.00 4.00 0.00 0.00
53.00 1.00 0.00 3.00 2.00 600000.00 3600000.00
54.00 2.00 0.00 3.00 3.00 0.00 0.00
55.00 2.00 0.00 3.00 2.00 600000.00 3600000.00
56.00 1.00 0.00 3.00 2.00 600000.00 3600000.00
57.00 2.00 0.00 2.00 3.00 600000.00 3600000.00
58.00 1.00 0.00 2.00 2.00 0.00 0.00
59.00 1.00 0.00 3.00 2.00 0.00 0.00
60.00 2.00 0.00 4.00 5.00 600000.00 12000000.00
61.00 1.00 0.00 4.00 4.00 0.00 0.00
62.00 1.00 0.00 3.00 2.00 600000.00 3600000.00
63.00 1.00 0.00 3.00 3.00 600000.00 5400000.00
64.00 2.00 0.00 3.00 6.00 0.00 0.00
65.00 1.00 0.00 3.00 2.00 600000.00 3600000.00
66.00 1.00 0.00 2.00 2.00 600000.00 2400000.00
67.00 1.00 0.00 3.00 2.00 600000.00 3600000.00
68.00 1.00 0.00 3.00 3.00 600000.00 5400000.00
69.00 2.00 0.00 3.00 3.00 600000.00 5400000.00
70.00 1.00 0.00 2.00 2.00 600000.00 2400000.00
71.00 1.00 0.00 3.00 6.00 0.00 0.00
72.00 1.00 0.00 3.00 4.00 0.00 0.00
73.00 1.00 0.00 2.00 2.00 0.00 0.00
74.00 1.00 0.00 3.00 4.00 600000.00 7200000.00
75.00 1.00 0.00 3.00 3.00 600000.00 5400000.00
76.00 1.00 0.00 4.00 4.00 0.00 0.00
77.00 1.00 0.00 3.00 4.00 600000.00 7200000.00
78.00 1.00 0.00 3.00 2.00 600000.00 3600000.00
79.00 1.00 0.00 2.00 1.50 600000.00 1800000.00
80.00 1.00 0.00 3.00 4.00 0.00 0.00
81.00 1.00 0.00 3.00 2.00 600000.00 3600000.00
82.00 1.00 0.00 2.00 2.00 600000.00 2400000.00
83.00 2.00 0.00 4.00 8.00 0.00 0.00
84.00 2.00 0.00 4.00 8.00 600000.00 19200000.00
85.00 1.00 0.00 3.00 2.00 0.00 0.00
86.00 2.00 0.00 2.00 4.00 600000.00 4800000.00
87.00 2.00 0.00 3.00 10.00 0.00 0.00
88.00 1.00 0.00 4.00 6.00 0.00 0.00
89.00 2.00 0.00 3.00 3.00 0.00 0.00
90.00 1.00 0.00 4.00 6.00 0.00 0.00
91.00 1.00 0.00 2.00 1.00 600000.00 1200000.00
92.00 2.00 0.00 3.00 4.00 600000.00 7200000.00
93.00 2.00 0.00 4.00 4.00 600000.00 9600000.00
94.00 1.00 0.00 2.00 1.00 600000.00 1200000.00
95.00 1.00 0.00 2.00 2.00 600000.00 2400000.00
Jumlah 127.00 0.00 273.00 302.00 40800000.00 329400000.00
X 1.34 0.00 2.87 3.18 6000000.00 4844117.65

112
113

Lampiran 19. Rincian biaya Biaya tenaga kerja dalam keluarga untuk penyadapan dalam usahatani
karet di daerah penelitian tahun 2015-2016

Penyadapan
No
TKDK TKLK Frekuensi nyadap/Tahun Luas Lahan Upah/ha Total
1.00 1.00 0.00 216.00 5.00 30000.00 32400000.00
2.00 2.00 0.00 216.00 2.00 30000.00 12960000.00
3.00 1.00 0.00 216.00 7.00 30000.00 45360000.00
4.00 2.00 0.00 240.00 7.00 0.00 0.00
5.00 1.00 0.00 240.00 2.00 30000.00 14400000.00
6.00 1.00 0.00 240.00 3.00 30000.00 21600000.00
7.00 1.00 0.00 288.00 2.00 0.00 0.00
8.00 1.00 0.00 216.00 2.00 30000.00 12960000.00
9.00 1.00 0.00 240.00 4.00 30000.00 28800000.00
10.00 1.00 0.00 192.00 3.00 0.00 0.00
11.00 2.00 0.00 192.00 2.00 30000.00 11520000.00
12.00 2.00 0.00 216.00 3.00 30000.00 19440000.00
13.00 1.00 0.00 264.00 4.00 30000.00 31680000.00
14.00 2.00 0.00 240.00 2.00 30000.00 14400000.00
15.00 1.00 0.00 216.00 6.00 30000.00 38880000.00
16.00 1.00 0.00 240.00 2.00 30000.00 14400000.00
17.00 1.00 0.00 240.00 3.00 0.00 0.00
18.00 1.00 0.00 240.00 4.00 30000.00 28800000.00
19.00 1.00 0.00 216.00 6.00 30000.00 38880000.00
20.00 1.00 0.00 240.00 5.00 30000.00 36000000.00
21.00 1.00 0.00 264.00 4.00 0.00 0.00
22.00 1.00 0.00 240.00 5.00 0.00 0.00
23.00 1.00 0.00 288.00 7.50 0.00 0.00
24.00 2.00 0.00 240.00 3.00 30000.00 21600000.00
25.00 2.00 0.00 264.00 4.00 30000.00 31680000.00
26.00 1.00 0.00 240.00 6.00 30000.00 43200000.00
27.00 2.00 0.00 264.00 1.50 30000.00 11880000.00
28.00 1.00 0.00 288.00 2.00 30000.00 17280000.00
29.00 1.00 0.00 288.00 2.50 30000.00 21600000.00
30.00 2.00 0.00 264.00 3.00 30000.00 23760000.00
31.00 1.00 0.00 288.00 1.00 30000.00 8640000.00
32.00 2.00 0.00 288.00 2.00 30000.00 17280000.00
33.00 2.00 0.00 288.00 2.00 30000.00 17280000.00
34.00 2.00 0.00 264.00 3.00 30000.00 23760000.00
35.00 1.00 0.00 240.00 1.00 30000.00 7200000.00
36.00 1.00 0.00 264.00 1.00 30000.00 7920000.00
37.00 2.00 0.00 240.00 2.00 30000.00 14400000.00
38.00 1.00 0.00 240.00 1.50 30000.00 10800000.00
39.00 2.00 0.00 216.00 2.00 30000.00 12960000.00
40.00 2.00 0.00 240.00 1.50 30000.00 10800000.00
41.00 1.00 0.00 288.00 1.00 0.00 0.00
42.00 2.00 0.00 264.00 2.00 30000.00 15840000.00
43.00 1.00 0.00 264.00 1.00 30000.00 7920000.00
44.00 1.00 0.00 240.00 2.00 0.00 0.00
45.00 1.00 0.00 264.00 3.00 0.00 0.00
46.00 2.00 0.00 240.00 2.00 30000.00 14400000.00
47.00 2.00 0.00 240.00 2.00 30000.00 14400000.00
48.00 2.00 0.00 264.00 2.00 30000.00 15840000.00
49.00 1.00 0.00 264.00 2.00 30000.00 15840000.00
50.00 1.00 0.00 240.00 2.00 30000.00 14400000.00

113
114
Lampiran 19. Lanjutan

51.00 1.00 0.00 216.00 2.00 30000.00 12960000.00


52.00 1.00 0.00 240.00 4.00 0.00 0.00
53.00 1.00 0.00 240.00 2.00 30000.00 14400000.00
54.00 2.00 0.00 288.00 3.00 0.00 0.00
55.00 2.00 0.00 240.00 2.00 30000.00 14400000.00
56.00 1.00 0.00 264.00 2.00 30000.00 15840000.00
57.00 2.00 0.00 240.00 3.00 30000.00 21600000.00
58.00 1.00 0.00 240.00 2.00 0.00 0.00
59.00 1.00 0.00 240.00 2.00 0.00 0.00
60.00 2.00 0.00 264.00 5.00 30000.00 39600000.00
61.00 1.00 0.00 240.00 4.00 0.00 0.00
62.00 1.00 0.00 240.00 2.00 30000.00 14400000.00
63.00 1.00 0.00 216.00 3.00 30000.00 19440000.00
64.00 2.00 0.00 192.00 6.00 0.00 0.00
65.00 1.00 0.00 240.00 2.00 30000.00 14400000.00
66.00 1.00 0.00 264.00 2.00 30000.00 15840000.00
67.00 1.00 0.00 240.00 2.00 30000.00 14400000.00
68.00 1.00 0.00 216.00 3.00 30000.00 19440000.00
69.00 2.00 0.00 240.00 3.00 30000.00 21600000.00
70.00 1.00 0.00 240.00 2.00 30000.00 14400000.00
71.00 1.00 0.00 216.00 6.00 0.00 0.00
72.00 1.00 0.00 216.00 4.00 0.00 0.00
73.00 1.00 0.00 216.00 2.00 0.00 0.00
74.00 1.00 0.00 216.00 4.00 30000.00 25920000.00
75.00 1.00 0.00 216.00 3.00 30000.00 19440000.00
76.00 1.00 0.00 216.00 4.00 0.00 0.00
77.00 1.00 0.00 216.00 4.00 30000.00 25920000.00
78.00 1.00 0.00 216.00 2.00 30000.00 12960000.00
79.00 1.00 0.00 216.00 1.50 30000.00 9720000.00
80.00 1.00 0.00 240.00 4.00 0.00 0.00
81.00 1.00 0.00 216.00 2.00 30000.00 12960000.00
82.00 1.00 0.00 240.00 2.00 30000.00 14400000.00
83.00 2.00 0.00 240.00 8.00 0.00 0.00
84.00 2.00 0.00 240.00 8.00 30000.00 57600000.00
85.00 1.00 0.00 264.00 2.00 0.00 0.00
86.00 2.00 0.00 216.00 4.00 30000.00 25920000.00
87.00 2.00 0.00 264.00 10.00 0.00 0.00
88.00 1.00 0.00 264.00 6.00 0.00 0.00
89.00 2.00 0.00 240.00 3.00 0.00 0.00
90.00 1.00 0.00 216.00 6.00 0.00 0.00
91.00 1.00 0.00 216.00 1.00 30000.00 6480000.00
92.00 2.00 0.00 240.00 4.00 30000.00 28800000.00
93.00 2.00 0.00 216.00 4.00 30000.00 25920000.00
94.00 1.00 0.00 240.00 1.00 30000.00 7200000.00
95.00 1.00 0.00 240.00 2.00 30000.00 14400000.00
Jumlah 127.00 0.00 22920.00 302.00 2040000.00 1343520000.00
X 1.34 0.00 241.26 3.18 30000.00 19757647.06

114
115

Lampiran 20. Rincian biaya Biaya tenaga kerja dalam keluarga untuk pengumpulan dalam
usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016

Pengumpulan+pencetakan+pembekuan
Frekuensi
No Pengumpulan+pencetakan+pembeku Luas
TKDK TKLK an/Tahun Lahan Upah/ha Total
1.00 1.00 0.00 54.00 5.00 30000.00 8100000.00
2.00 2.00 0.00 54.00 2.00 30000.00 3240000.00
3.00 1.00 0.00 54.00 7.00 30000.00 11340000.00
4.00 2.00 0.00 60.00 7.00 0.00 0.00
5.00 1.00 0.00 60.00 2.00 30000.00 3600000.00
6.00 1.00 0.00 60.00 3.00 30000.00 5400000.00
7.00 1.00 0.00 72.00 2.00 0.00 0.00
8.00 1.00 0.00 54.00 2.00 30000.00 3240000.00
9.00 1.00 0.00 60.00 4.00 30000.00 7200000.00
10.00 1.00 0.00 48.00 3.00 0.00 0.00
11.00 2.00 0.00 48.00 2.00 30000.00 2880000.00
12.00 2.00 0.00 54.00 3.00 30000.00 4860000.00
13.00 1.00 0.00 66.00 4.00 30000.00 7920000.00
14.00 2.00 0.00 60.00 2.00 30000.00 3600000.00
15.00 1.00 0.00 54.00 6.00 30000.00 9720000.00
16.00 1.00 0.00 60.00 2.00 30000.00 3600000.00
17.00 1.00 0.00 60.00 3.00 0.00 0.00
18.00 1.00 0.00 60.00 4.00 30000.00 7200000.00
19.00 1.00 0.00 54.00 6.00 30000.00 9720000.00
20.00 1.00 0.00 60.00 5.00 30000.00 9000000.00
21.00 1.00 0.00 66.00 4.00 0.00 0.00
22.00 1.00 0.00 60.00 5.00 0.00 0.00
23.00 1.00 0.00 72.00 7.50 0.00 0.00
24.00 2.00 0.00 60.00 3.00 30000.00 5400000.00
25.00 2.00 0.00 66.00 4.00 30000.00 7920000.00
26.00 1.00 0.00 60.00 6.00 30000.00 10800000.00
27.00 2.00 0.00 66.00 1.50 30000.00 2970000.00
28.00 1.00 0.00 72.00 2.00 30000.00 4320000.00
29.00 1.00 0.00 72.00 2.50 30000.00 5400000.00
30.00 2.00 0.00 66.00 3.00 30000.00 5940000.00
31.00 1.00 0.00 72.00 1.00 30000.00 2160000.00
32.00 2.00 0.00 72.00 2.00 30000.00 4320000.00
33.00 2.00 0.00 72.00 2.00 30000.00 4320000.00
34.00 2.00 0.00 66.00 3.00 30000.00 5940000.00
35.00 1.00 0.00 60.00 1.00 30000.00 1800000.00
36.00 1.00 0.00 66.00 1.00 30000.00 1980000.00
37.00 2.00 0.00 60.00 2.00 30000.00 3600000.00
38.00 1.00 0.00 60.00 1.50 30000.00 2700000.00
39.00 2.00 0.00 54.00 2.00 30000.00 3240000.00
40.00 2.00 0.00 60.00 1.50 30000.00 2700000.00
41.00 1.00 0.00 72.00 1.00 0.00 0.00
42.00 2.00 0.00 66.00 2.00 30000.00 3960000.00
43.00 1.00 0.00 66.00 1.00 30000.00 1980000.00
44.00 1.00 0.00 60.00 2.00 0.00 0.00
45.00 1.00 0.00 66.00 3.00 0.00 0.00
46.00 2.00 0.00 60.00 2.00 30000.00 3600000.00
47.00 2.00 0.00 60.00 2.00 30000.00 3600000.00
48.00 2.00 0.00 66.00 2.00 30000.00 3960000.00

115
116
Lampiran 20. Lanjutan
49.00 1.00 0.00 66.00 2.00 30000.00 3960000.00
50.00 1.00 0.00 60.00 2.00 30000.00 3600000.00
51.00 1.00 0.00 54.00 2.00 30000.00 3240000.00
52.00 1.00 0.00 60.00 4.00 0.00 0.00
53.00 1.00 0.00 60.00 2.00 30000.00 3600000.00
54.00 2.00 0.00 72.00 3.00 0.00 0.00
55.00 2.00 0.00 60.00 2.00 30000.00 3600000.00
56.00 1.00 0.00 66.00 2.00 30000.00 3960000.00
57.00 2.00 0.00 60.00 3.00 30000.00 5400000.00
58.00 1.00 0.00 60.00 2.00 0.00 0.00
59.00 1.00 0.00 60.00 2.00 0.00 0.00
60.00 2.00 0.00 66.00 5.00 30000.00 9900000.00
61.00 1.00 0.00 60.00 4.00 0.00 0.00
62.00 1.00 0.00 60.00 2.00 30000.00 3600000.00
63.00 1.00 0.00 54.00 3.00 30000.00 4860000.00
64.00 2.00 0.00 48.00 6.00 0.00 0.00
65.00 1.00 0.00 60.00 2.00 30000.00 3600000.00
66.00 1.00 0.00 66.00 2.00 30000.00 3960000.00
67.00 1.00 0.00 60.00 2.00 30000.00 3600000.00
68.00 1.00 0.00 54.00 3.00 30000.00 4860000.00
69.00 2.00 0.00 60.00 3.00 30000.00 5400000.00
70.00 1.00 0.00 60.00 2.00 30000.00 3600000.00
71.00 1.00 0.00 54.00 6.00 0.00 0.00
72.00 1.00 0.00 54.00 4.00 0.00 0.00
73.00 1.00 0.00 54.00 2.00 0.00 0.00
74.00 1.00 0.00 54.00 4.00 30000.00 6480000.00
75.00 1.00 0.00 54.00 3.00 30000.00 4860000.00
76.00 1.00 0.00 54.00 4.00 0.00 0.00
77.00 1.00 0.00 54.00 4.00 30000.00 6480000.00
78.00 1.00 0.00 54.00 2.00 30000.00 3240000.00
79.00 1.00 0.00 54.00 1.50 30000.00 2430000.00
80.00 1.00 0.00 60.00 4.00 0.00 0.00
81.00 1.00 0.00 54.00 2.00 30000.00 3240000.00
82.00 1.00 0.00 60.00 2.00 30000.00 3600000.00
83.00 2.00 0.00 60.00 8.00 0.00 0.00
84.00 2.00 0.00 60.00 8.00 30000.00 14400000.00
85.00 1.00 0.00 66.00 2.00 0.00 0.00
86.00 2.00 0.00 54.00 4.00 30000.00 6480000.00
87.00 2.00 0.00 66.00 10.00 0.00 0.00
88.00 1.00 0.00 66.00 6.00 0.00 0.00
89.00 2.00 0.00 60.00 3.00 0.00 0.00
90.00 1.00 0.00 54.00 6.00 0.00 0.00
91.00 1.00 0.00 54.00 1.00 30000.00 1620000.00
92.00 2.00 0.00 60.00 4.00 30000.00 7200000.00
93.00 2.00 0.00 54.00 4.00 30000.00 6480000.00
94.00 1.00 0.00 60.00 1.00 30000.00 1800000.00
95.00 1.00 0.00 60.00 2.00 30000.00 3600000.00
Jumla
h 127.00 0.00 5730.00 302.00 2040000.00 335880000.00
X 1.34 0.00 60.32 3.18 30000.00 4939411.76

116
117

Lampiran 21. Rincian biaya sewa lahan dalam usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-
2016

Biaya Sewa Lahan


N0
Luas Lahan Biaya/Ha/tahun Total Biaya Sewa Lahan/Tahun
1.00 5.00 10000000.00 50000000.00
2.00 2.00 10000000.00 20000000.00
3.00 7.00 10000000.00 70000000.00
4.00 7.00 0.00 0.00
5.00 2.00 10000000.00 20000000.00
6.00 3.00 10000000.00 30000000.00
7.00 2.00 0.00 0.00
8.00 2.00 10000000.00 20000000.00
9.00 4.00 10000000.00 40000000.00
10.00 3.00 0.00 0.00
11.00 2.00 10000000.00 20000000.00
12.00 3.00 10000000.00 30000000.00
13.00 4.00 10000000.00 40000000.00
14.00 2.00 10000000.00 20000000.00
15.00 6.00 10000000.00 60000000.00
16.00 2.00 10000000.00 20000000.00
17.00 3.00 0.00 0.00
18.00 4.00 10000000.00 40000000.00
19.00 6.00 10000000.00 60000000.00
20.00 5.00 10000000.00 50000000.00
21.00 4.00 0.00 0.00
22.00 5.00 0.00 0.00
23.00 7.50 0.00 0.00
24.00 3.00 10000000.00 30000000.00
25.00 4.00 10000000.00 40000000.00
26.00 6.00 10000000.00 60000000.00
27.00 1.50 10000000.00 15000000.00
28.00 2.00 10000000.00 20000000.00
29.00 2.50 10000000.00 25000000.00
30.00 3.00 10000000.00 30000000.00
31.00 1.00 10000000.00 10000000.00
32.00 2.00 10000000.00 20000000.00
33.00 2.00 10000000.00 20000000.00
34.00 3.00 10000000.00 30000000.00
35.00 1.00 10000000.00 10000000.00
36.00 1.00 10000000.00 10000000.00
37.00 2.00 10000000.00 20000000.00
38.00 1.50 10000000.00 15000000.00
39.00 2.00 10000000.00 20000000.00
40.00 1.50 10000000.00 15000000.00
41.00 1.00 0.00 0.00
42.00 2.00 10000000.00 20000000.00
43.00 1.00 10000000.00 10000000.00
44.00 2.00 0.00 0.00
45.00 3.00 0.00 0.00
46.00 2.00 10000000.00 20000000.00
47.00 2.00 10000000.00 20000000.00
48.00 2.00 10000000.00 20000000.00
49.00 2.00 10000000.00 20000000.00
50.00 2.00 10000000.00 20000000.00

117
118
Lampiran 21. Lanjutan

51.00 2.00 10000000.00 20000000.00


52.00 4.00 0.00 0.00
53.00 2.00 10000000.00 20000000.00
54.00 3.00 0.00 0.00
55.00 2.00 10000000.00 20000000.00
56.00 2.00 10000000.00 20000000.00
57.00 3.00 10000000.00 30000000.00
58.00 2.00 0.00 0.00
59.00 2.00 0.00 0.00
60.00 5.00 10000000.00 50000000.00
61.00 4.00 0.00 0.00
62.00 2.00 10000000.00 20000000.00
63.00 3.00 10000000.00 30000000.00
64.00 6.00 0.00 0.00
65.00 2.00 10000000.00 20000000.00
66.00 2.00 10000000.00 20000000.00
67.00 2.00 10000000.00 20000000.00
68.00 3.00 10000000.00 30000000.00
69.00 3.00 10000000.00 30000000.00
70.00 2.00 10000000.00 20000000.00
71.00 6.00 0.00 0.00
72.00 4.00 0.00 0.00
73.00 2.00 0.00 0.00
74.00 4.00 10000000.00 40000000.00
75.00 3.00 10000000.00 30000000.00
76.00 4.00 0.00 0.00
77.00 4.00 10000000.00 40000000.00
78.00 2.00 10000000.00 20000000.00
79.00 1.50 10000000.00 15000000.00
80.00 4.00 0.00 0.00
81.00 2.00 10000000.00 20000000.00
82.00 2.00 10000000.00 20000000.00
83.00 8.00 0.00 0.00
84.00 8.00 10000000.00 80000000.00
85.00 2.00 0.00 0.00
86.00 4.00 10000000.00 40000000.00
87.00 10.00 0.00 0.00
88.00 6.00 0.00 0.00
89.00 3.00 0.00 0.00
90.00 6.00 0.00 0.00
91.00 1.00 10000000.00 10000000.00
92.00 4.00 10000000.00 40000000.00
93.00 4.00 10000000.00 40000000.00
94.00 1.00 10000000.00 10000000.00
95.00 2.00 10000000.00 20000000.00
Jumlah 302.00 680000000.00 1885000000.00
X 3.18 10000000.00 27720588.24

118
119

Lampiran 22. Rincian biaya yang dibayarkan dan diperhitungkan dalam usahatani karet di daerah
penelitian tahun 2015-2016

No Total Biaya Total Biaya Yang Total Biaya


Total Biaya Total Biaya Yang Diperhitungkan Diperhitungkan +
Tetap Variabel Dibayarkan (Rp/Tahun) Dibayarkan
(Rp/Tahun) (Rp/Tahun)
1.00 453250.00 130000.00 583250.00 99500000.00 100083250.00
2.00 180550.00 91000.00 271550.00 39800000.00 40071550.00
3.00 590500.00 130000.00 720500.00 139300000.00 140020500.00
4.00 470250.00 195000.00 665250.00 0.00 665250.00
5.00 322000.00 78000.00 400000.00 41600000.00 42000000.00
6.00 240500.00 78000.00 318500.00 62400000.00 62718500.00
7.00 263500.00 78000.00 341500.00 0.00 341500.00
8.00 472750.00 1095000.00 1567750.00 39800000.00 41367750.00
9.00 539000.00 645000.00 1184000.00 80800000.00 81984000.00
10.00 159500.00 78000.00 237500.00 0.00 237500.00
11.00 510500.00 461000.00 971500.00 36800000.00 37771500.00
12.00 512300.00 1140500.00 1652800.00 59700000.00 61352800.00
13.00 512900.00 1153500.00 1666400.00 86800000.00 88466400.00
14.00 187400.00 78000.00 265400.00 41600000.00 41865400.00
15.00 400250.00 104000.00 504250.00 119400000.00 119904250.00
16.00 272500.00 78000.00 350500.00 41600000.00 41950500.00
17.00 244250.00 78000.00 322250.00 0.00 322250.00
18.00 358750.00 65000.00 423750.00 83200000.00 83623750.00
19.00 744500.00 676000.00 1420500.00 115800000.00 117220500.00
20.00 439750.00 104000.00 543750.00 101000000.00 101543750.00
21.00 210250.00 78000.00 288250.00 0.00 288250.00
22.00 216250.00 78000.00 294250.00 0.00 294250.00
23.00 247250.00 78000.00 325250.00 0.00 325250.00
24.00 229750.00 91000.00 320750.00 62400000.00 62720750.00
25.00 387250.00 130000.00 517250.00 86800000.00 87317250.00
26.00 495250.00 130000.00 625250.00 128400000.00 129025250.00
27.00 160300.00 78000.00 238300.00 34350000.00 34588300.00
28.00 118000.00 65000.00 183000.00 45200000.00 45383000.00
29.00 475300.00 853500.00 1328800.00 56500000.00 57828800.00
30.00 205300.00 378000.00 583300.00 66900000.00 67483300.00
31.00 122300.00 65000.00 187300.00 22600000.00 22787300.00
32.00 156100.00 78000.00 234100.00 45200000.00 45434100.00
33.00 155300.00 678000.00 833300.00 44000000.00 44833300.00
34.00 495100.00 645000.00 1140100.00 65100000.00 66240100.00
35.00 84800.00 65000.00 149800.00 20800000.00 20949800.00
36.00 112250.00 65000.00 177250.00 21100000.00 21277250.00
37.00 152600.00 78000.00 230600.00 41600000.00 41830600.00
38.00 165700.00 78000.00 243700.00 31200000.00 31443700.00
39.00 121450.00 65000.00 186450.00 38600000.00 38786450.00
40.00 401200.00 853500.00 1254700.00 31200000.00 32454700.00
41.00 111500.00 78000.00 189500.00 0.00 189500.00
42.00 187600.00 91000.00 278600.00 43400000.00 43678600.00
43.00 133100.00 65000.00 198100.00 21100000.00 21298100.00
44.00 103000.00 78000.00 181000.00 0.00 181000.00
45.00 93500.00 65000.00 158500.00 0.00 158500.00
46.00 141700.00 78000.00 219700.00 41600000.00 41819700.00
47.00 147100.00 91000.00 238100.00 41600000.00 41838100.00
48.00 146200.00 78000.00 224200.00 42200000.00 42424200.00

119
120
Lampiran 22. Lanjutan

49.00 424000.00 619000.00 1043000.00 42200000.00 43243000.00


50.00 443200.00 866500.00 1309700.00 41600000.00 42909700.00
51.00 136300.00 78000.00 214300.00 39800000.00 40014300.00
52.00 130000.00 91000.00 221000.00 0.00 221000.00
53.00 146200.00 91000.00 237200.00 41600000.00 41837200.00
54.00 103000.00 91000.00 194000.00 0.00 194000.00
55.00 148900.00 78000.00 226900.00 41600000.00 41826900.00
56.00 173200.00 91000.00 264200.00 43400000.00 43664200.00
57.00 232600.00 91000.00 323600.00 60600000.00 60923600.00
58.00 92500.00 91000.00 183500.00 0.00 183500.00
59.00 163750.00 91000.00 254750.00 0.00 254750.00
60.00 310000.00 1017000.00 1327000.00 111500000.00 112827000.00
61.00 141250.00 117000.00 258250.00 0.00 258250.00
62.00 213700.00 91000.00 304700.00 41600000.00 41904700.00
63.00 508000.00 292500.00 800500.00 59700000.00 60500500.00
64.00 237000.00 130000.00 367000.00 0.00 367000.00
65.00 170500.00 91000.00 261500.00 41600000.00 41861500.00
66.00 165100.00 78000.00 243100.00 42200000.00 42443100.00
67.00 159700.00 78000.00 237700.00 41600000.00 41837700.00
68.00 500950.00 91000.00 591950.00 59700000.00 60291950.00
69.00 220450.00 117000.00 337450.00 62400000.00 62737450.00
70.00 197500.00 91000.00 288500.00 40400000.00 40688500.00
71.00 205000.00 91000.00 296000.00 0.00 296000.00
72.00 163750.00 117000.00 280750.00 0.00 280750.00
73.00 116500.00 91000.00 207500.00 0.00 207500.00
74.00 295000.00 91000.00 386000.00 79600000.00 79986000.00
75.00 478000.00 292500.00 770500.00 59700000.00 60470500.00
76.00 130000.00 91000.00 221000.00 0.00 221000.00
77.00 265000.00 117000.00 382000.00 79600000.00 79982000.00
78.00 170050.00 91000.00 261050.00 39800000.00 40061050.00
79.00 148450.00 78000.00 226450.00 28950000.00 29176450.00
80.00 130000.00 117000.00 247000.00 0.00 247000.00
81.00 170500.00 78000.00 248500.00 39800000.00 40048500.00
82.00 181300.00 91000.00 272300.00 40400000.00 40672300.00
83.00 223500.00 195000.00 418500.00 0.00 418500.00
84.00 709500.00 507000.00 1216500.00 171200000.00 172416500.00
85.00 116500.00 78000.00 194500.00 0.00 194500.00
86.00 248800.00 117000.00 365800.00 77200000.00 77565800.00
87.00 218500.00 195000.00 413500.00 0.00 413500.00
88.00 218500.00 195000.00 413500.00 0.00 413500.00
89.00 116500.00 117000.00 233500.00 0.00 233500.00
90.00 187000.00 130000.00 317000.00 0.00 317000.00
91.00 117250.00 78000.00 195250.00 19300000.00 19495250.00
92.00 238000.00 117000.00 355000.00 83200000.00 83555000.00
93.00 268000.00 717002.00 985002.00 82000000.00 82985002.00
94.00 116750.00 78000.00 194750.00 20200000.00 20394750.00
95.00 153350.00 78000.00 231350.00 40400000.00 40631350.00
Juml
ah 24053800.00 20209502.00 44263302.00 3893800000.00 3938063302.00
X 253197.89 212731.60 465929.49 57261764.71 41453297.92
Sumber : Data olahan data primer

120
121

Lampiran 23. Total pendapatan usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016

Pendapatan Pendapatan
Total Biaya Total Biaya Yang Total Biaya
Penerimaan Berdasarkan Biaya Berdasarrkan Biaya
NO Dibayarkan Diperhitungkan Diperhitungkan +
(Rp/Tahun) Dibayarkan Yang Diperhitungkan
(Rp/Tahun) (Rp/Tahun) Dibayarkan(Rp/Tahun)
(Rp/Tahun) (Rp/Tahun)
1.00 15795000.00 583250.00 99500000.00 100083250.00 15211750.00 -84288250.00
2.00 11115000.00 271550.00 39800000.00 40071550.00 10843450.00 -28956550.00
3.00 20520000.00 720500.00 139300000.00 140020500.00 19799500.00 -119500500.00
4.00 13983840.00 665250.00 0.00 665250.00 13318590.00 13318590.00
5.00 28158000.00 400000.00 41600000.00 42000000.00 27758000.00 -13842000.00
6.00 7063200.00 318500.00 62400000.00 62718500.00 6744700.00 -55655300.00
7.00 7461300.00 341500.00 0.00 341500.00 7119800.00 7119800.00
8.00 22118400.00 1567750.00 39800000.00 41367750.00 20550650.00 -19249350.00
9.00 23500800.00 1184000.00 80800000.00 81984000.00 22316800.00 -58483200.00
10.00 10897920.00 237500.00 0.00 237500.00 10660420.00 10660420.00
11.00 18800640.00 971500.00 36800000.00 37771500.00 17829140.00 -18970860.00
12.00 37830000.00 1652800.00 59700000.00 61352800.00 36177200.00 -23522800.00
13.00 47258400.00 1666400.00 86800000.00 88466400.00 45592000.00 -41208000.00
14.00 27237600.00 265400.00 41600000.00 41865400.00 26972200.00 -14627800.00
15.00 22464000.00 504250.00 119400000.00 119904250.00 21959750.00 -97440250.00
16.00 16473600.00 350500.00 41600000.00 41950500.00 16123100.00 -25476900.00
17.00 8065356.00 322250.00 0.00 322250.00 7743106.00 7743106.00
18.00 16621920.00 423750.00 83200000.00 83623750.00 16198170.00 -67001830.00
19.00 24710400.00 1420500.00 115800000.00 117220500.00 23289900.00 -92510100.00
20.00 20367360.00 543750.00 101000000.00 101543750.00 19823610.00 -81176390.00
21.00 7787520.00 288250.00 0.00 288250.00 7499270.00 7499270.00
22.00 19468800.00 294250.00 0.00 294250.00 19174550.00 19174550.00
23.00 13455840.00 325250.00 0.00 325250.00 13130590.00 13130590.00
24.00 8799840.00 320750.00 62400000.00 62720750.00 8479090.00 -53920910.00
25.00 16128000.00 517250.00 86800000.00 87317250.00 15610750.00 -71189250.00
26.00 18270720.00 625250.00 128400000.00 129025250.00 17645470.00 -110754530.00
27.00 16621920.00 238300.00 34350000.00 34588300.00 16383620.00 -17966380.00
28.00 12873840.00 183000.00 45200000.00 45383000.00 12690840.00 -32509160.00
29.00 34803600.00 1328800.00 56500000.00 57828800.00 33474800.00 -23025200.00
30.00 45302880.00 583300.00 66900000.00 67483300.00 44719580.00 -22180420.00
31.00 14340480.00 187300.00 22600000.00 22787300.00 14153180.00 -8446820.00

121
Lampiran 23. Lanjutan 122

32.00 29947392.00 234100.00 45200000.00 45434100.00 29713292.00 -15486708.00


33.00 32533800.00 833300.00 44000000.00 44833300.00 31700500.00 -12299500.00
34.00 40402440.00 1140100.00 65100000.00 66240100.00 39262340.00 -25837660.00
35.00 11081280.00 149800.00 20800000.00 20949800.00 10931480.00 -9868520.00
36.00 15434640.00 177250.00 21100000.00 21277250.00 15257390.00 -5842610.00
37.00 34803600.00 230600.00 41600000.00 41830600.00 34573000.00 -7027000.00
38.00 24248448.00 243700.00 31200000.00 31443700.00 24004748.00 -7195252.00
39.00 18996480.00 186450.00 38600000.00 38786450.00 18810030.00 -19789970.00
40.00 27237600.00 1254700.00 31200000.00 32454700.00 25982900.00 -5217100.00
41.00 8555400.00 189500.00 0.00 189500.00 8365900.00 8365900.00
42.00 34920000.00 278600.00 43400000.00 43678600.00 34641400.00 -8758600.00
43.00 13478400.00 198100.00 21100000.00 21298100.00 13280300.00 -7819700.00
44.00 12441600.00 181000.00 0.00 181000.00 12260600.00 12260600.00
45.00 10857600.00 158500.00 0.00 158500.00 10699100.00 10699100.00
46.00 16128000.00 219700.00 41600000.00 41819700.00 15908300.00 -25691700.00
47.00 19676160.00 238100.00 41600000.00 41838100.00 19438060.00 -22161940.00
48.00 14515200.00 224200.00 42200000.00 42424200.00 14291000.00 -27909000.00
49.00 43430400.00 1043000.00 42200000.00 43243000.00 42387400.00 187400.00
50.00 35942400.00 1309700.00 41600000.00 42909700.00 34632700.00 -6967300.00
51.00 9434880.00 214300.00 39800000.00 40014300.00 9220580.00 -30579420.00
52.00 13852800.00 221000.00 0.00 221000.00 13631800.00 13631800.00
53.00 20966400.00 237200.00 41600000.00 41837200.00 20729200.00 -20870800.00
54.00 10857600.00 194000.00 0.00 194000.00 10663600.00 10663600.00
55.00 14837760.00 226900.00 41600000.00 41826900.00 14610860.00 -26989140.00
56.00 20517120.00 264200.00 43400000.00 43664200.00 20252920.00 -23147080.00
57.00 17740800.00 323600.00 60600000.00 60923600.00 17417200.00 -43182800.00
58.00 12729600.00 183500.00 0.00 183500.00 12546100.00 12546100.00
59.00 13852800.00 254750.00 0.00 254750.00 13598050.00 13598050.00
60.00 30700800.00 1327000.00 111500000.00 112827000.00 29373800.00 -82126200.00
61.00 17596800.00 258250.00 0.00 258250.00 17338550.00 17338550.00
62.00 18708480.00 304700.00 41600000.00 41904700.00 18403780.00 -23196220.00
63.00 26956800.00 800500.00 59700000.00 60500500.00 26156300.00 -33543700.00
64.00 28454400.00 367000.00 0.00 367000.00 28087400.00 28087400.00
65.00 18662400.00 261500.00 41600000.00 41861500.00 18400900.00 -23199100.00
66.00 14515200.00 243100.00 42200000.00 42443100.00 14272100.00 -27927900.00
67.00 15206400.00 237700.00 41600000.00 41837700.00 14968700.00 -26631300.00

122
123
Lampiran 23. Lanjutan
68.00 32198400.00 591950.00 59700000.00 60291950.00 31606450.00 -28093550.00
69.00 28448160.00 337450.00 62400000.00 62737450.00 28110710.00 -34289290.00
70.00 19671600.00 288500.00 40400000.00 40688500.00 19383100.00 -21016900.00
71.00 16216200.00 296000.00 0.00 296000.00 15920200.00 15920200.00
72.00 19293300.00 280750.00 0.00 280750.00 19012550.00 19012550.00
73.00 18711000.00 207500.00 0.00 207500.00 18503500.00 18503500.00
74.00 35618400.00 386000.00 79600000.00 79986000.00 35232400.00 -44367600.00
75.00 36602280.00 770500.00 59700000.00 60470500.00 35831780.00 -23868220.00
76.00 19691100.00 221000.00 0.00 221000.00 19470100.00 19470100.00
77.00 24967800.00 382000.00 79600000.00 79982000.00 24585800.00 -55014200.00
78.00 16761600.00 261050.00 39800000.00 40061050.00 16500550.00 -23299450.00
79.00 15923520.00 226450.00 28950000.00 29176450.00 15697070.00 -13252930.00
80.00 15044700.00 247000.00 0.00 247000.00 14797700.00 14797700.00
81.00 23047200.00 248500.00 39800000.00 40048500.00 22798700.00 -17001300.00
82.00 17285400.00 272300.00 40400000.00 40672300.00 17013100.00 -23386900.00
83.00 29332800.00 418500.00 0.00 418500.00 28914300.00 28914300.00
84.00 71120400.00 1216500.00 171200000.00 172416500.00 69903900.00 -101296100.00
85.00 17780100.00 194500.00 0.00 194500.00 17585600.00 17585600.00
86.00 36316800.00 365800.00 77200000.00 77565800.00 35951000.00 -41249000.00
87.00 46909200.00 413500.00 0.00 413500.00 46495700.00 46495700.00
88.00 30380400.00 413500.00 0.00 413500.00 29966900.00 29966900.00
89.00 15044700.00 233500.00 0.00 233500.00 14811200.00 14811200.00
90.00 19526100.00 317000.00 0.00 317000.00 19209100.00 19209100.00
91.00 15364800.00 195250.00 19300000.00 19495250.00 15169550.00 -4130450.00
92.00 36491400.00 355000.00 83200000.00 83555000.00 36136400.00 -47063600.00
93.00 31847040.00 985002.00 82000000.00 82985002.00 30862038.00 -51137962.00
94.00 15085440.00 194750.00 20200000.00 20394750.00 14890690.00 -5309310.00
95.00 17855760.00 231350.00 40400000.00 40631350.00 17624410.00 -22775590.00
Jumla
h 2081053656.00 44263302.00 3893800000.00 3938063302.00 2036790354.00 -1857009646.00
X 21905827.96 465929.49 40987368.42 41453297.92 21439898.46 -27308965.38

123
124

Lampiran 24. Uji t satu sampel untuk pendapatan berdasarkan biaya yang diperhitungkan
(SPSS)

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Pendapatan
berdasarkan
95 -19547469.9579 33163305.03495 3402483.30495
biaya
diperhitungkan

One-Sample Test

Test Value = 18000000

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the


Difference

Lower Upper

pendapatan -11.035 94 .000 -37547469.95789 -44303180.3204 -30791759.5954

124
125

Lapiran 25. Uji t satu sampel untuk pendapatan berdasarkan biaya yang dibayarkan (SPSS)

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

PENDAPATAN_BIAYA_DIB
95 21439898.4632 10657870.94037 1093474.48641
AYARKAN

One-Sample Test

Test Value = 18000000

t df Sig. (2- Mean Difference 95% Confidence Interval of the


tailed) Difference

Lower Upper

PENDAPATAN_BIAYA_
3.146 94 .002 3439898.46316 1268779.2373 5611017.6890
DIBAYARKAN

125
126

Lampiran 26. Kriteria tingkat kesejahteraan menurut BPS 2007 di daerah penelitian tahun
2015-2016

NO.
Nilai Skor Tingkat Kesejahteraan
Sampel
1 56 Sedang
2 54 Sedang
3 51 Sedang
4 53 Sedang
5 46 Sedang
6 53 Sedang
7 40 Rendah
8 38 Rendah
9 56 Sedang
10 53 Sedang
11 48 Sedang
12 56 Sedang
13 52 Sedang
14 50 Sedang
15 52 Sedang
16 46 Sedang
17 40 Rendah
18 48 Sedang
19 55 Sedang
20 51 Sedang
21 40 Rendah
22 46 Sedang
23 41 Rendah
24 40 Rendah
25 52 Sedang
26 53 Sedang
27 49 Sedang
28 45 Sedang
29 49 Sedang
30 53 Sedang
31 39 Rendah
32 53 Sedang
33 54 Sedang
34 55 Sedang
35 50 Sedang
36 51 Sedang
37 46 Sedang
38 44 Sedang
39 40 Rendah
40 47 Sedang
41 40 Rendah
42 45 Sedang
43 37 Rendah
44 48 Sedang
45 40 Rendah
46 41 Rendah
47 47 Sedang
48 41 Rendah
49 53 Sedang
50 56 Sedang

126
127
Lampiran 26. Lanjutan

51 40 Rendah
52 39 Rendah
53 50 Sedang
54 39 Rendah
55 46 Sedang
56 50 Sedang
57 48 Rendah
58 47 Rendah
59 33 Rendah
60 51 Sedang
61 40 Rendah
62 51 Sedang
63 51 Sedang
64 56 Sedang
65 39 Rendah
66 38 Rendah
67 39 Rendah
68 54 Sedang
69 50 Sedang
70 41 Rendah
71 41 Rendah
72 55 Sedang
73 40 Rendah
74 61 Tinggi
75 59 Tinggi
76 56 Sedang
77 56 Sedang
78 39 Rendah
79 38 Rendah
80 39 Rendah
81 43 Sedang
82 40 Rendah
83 48 Sedang
84 59 Tinggi
85 38 Rendah
86 55 Sedang
87 58 Tinggi
88 54 Sedang
89 37 Rendah
90 53 Sedang
91 37 Rendah
92 58 Tinggi
93 56 Sedang
94 37 Rendah
95 38 Rendah
Jumlah 4490
X 47.26316 Sedang
Sumber : Data olahan data primer

127
128

Lampiran 27. Hasil uji tanda

Arah
Nilai
No Median Tanda
Skor
Nilai skor <,=,> Median
1 56 48 56 > 48 +
2 54 48 54 > 48 +
3 51 48 51 > 48 +
4 53 48 53 > 48 +
5 46 48 46 < 48 -
6 53 48 53 > 48 +
7 40 48 40 < 48 -
8 38 48 38 < 48 -
9 56 48 56 > 48 +
10 53 48 53 > 48 +
11 48 48 48 = 48 0
12 56 48 56 > 48 +
13 52 48 52 > 48 +
14 50 48 50 > 48 +
15 52 48 52 > 48 +
16 46 48 46 < 48 -
17 40 48 40 < 48 -
18 48 48 48 = 48 0
19 55 48 55 > 48 +
20 51 48 51 > 48 +
21 40 48 40 < 48 -
22 46 48 46 < 48 -
23 41 48 41 < 48 -
24 40 48 40 < 48 -
25 52 48 52 > 48 +
26 53 48 53 > 48 +
27 49 48 49 > 48 +
28 45 48 45 < 48 -
29 49 48 49 > 48 +
30 53 48 53 > 48 +
31 39 48 39 < 48 -
32 53 48 53 > 48 +
33 54 48 54 > 48 +
34 55 48 55 > 48 +
35 50 48 50 > 48 +
36 51 48 51 > 48 +
37 46 48 46 < 48 -
38 44 48 44 < 48 -
39 40 48 40 < 48 -
40 47 48 47 < 48 -
41 40 48 40 < 48 -
42 45 48 45 < 48 -
43 37 48 37 < 48 -
44 48 48 48 = 48 0
45 40 48 40 < 48 -
46 41 48 41 < 48 -
47 47 48 47 < 48 -
48 41 48 41 < 48 -
49 53 48 53 > 48 +

128
Lampiran 27. Lanjutan 129

50 56 48 56 > 48 +
51 40 48 40 < 48 -
52 39 48 39 < 48 -
53 50 48 50 > 48 +
54 39 48 39 < 48 -
55 46 48 46 < 48 -
56 50 48 50 > 48 +
57 48 48 48 = 48 0
58 47 48 47 < 48 -
59 33 48 33 < 48 -
60 51 48 51 > 48 +
61 40 48 40 < 48 -
62 51 48 51 > 48 +
63 51 48 51 > 48 +
64 56 48 56 > 48 +
65 39 48 39 < 48 -
66 38 48 38 < 48 -
67 39 48 39 < 48 -
68 54 48 54 > 48 +
69 50 48 50 > 48 +
70 41 48 41 < 48 -
71 41 48 41 < 48 -
72 55 48 55 > 48 +
73 40 48 40 < 48 -
74 61 48 61 > 48 +
75 59 48 59 > 48 +
76 56 48 56 > 48 +
77 56 48 56 > 48 +
78 39 48 39 < 48 -
79 38 48 38 < 48 -
80 39 48 39 < 48 -
81 43 48 43 < 48 -
82 40 48 40 < 48 -
83 48 48 48 = 48 0
84 59 48 59 > 48 +
85 38 48 38 < 48 -
86 55 48 55 > 48 +
87 58 48 58 > 48 +
88 54 48 54 > 48 +
89 37 48 37 < 48 -
90 53 48 53 > 48 +
91 37 48 37 < 48 -
92 58 48 58 > 48 +
93 56 48 56 > 48 +
94 37 48 37 < 48 -
95 38 48 38 < 48 -
Jumlah
X
Sumber : Data olahan data primer

129
130

Lampiran 28. Sebaran Responden Menurut Komponen Tingkat Kesejahteraan di Daerah


Penelitian Tahun 2015-2016

Frekuen Persentase
No Tingkat Pendapatan Keriteria
si (KK) (%)
Tingkat Pendapatan
1 Rendah 31 32.63
(Rp/bulan)
Sedang 47 49.47
Tinggi 17 17.89
No Pengeluaran Rumah Tangga
Pengeluaran Rumah Tangga
1 Rendah 31 32.63
(Rp/bulan)
Sedang 47 49.47
Tinggi 17 17.89
No Pola Konsumsi
1 Pola makan sehari 1 kali sehari 0 0
2 kali sehari 5 5.26
3 kali sehari 90 94.74
Pola mengonsumsi daging
2 1 kali seminggu 95 100
dalam seminggu
2 kali seminggu 0 0
3 kali seminggu 0 0

Pola mengonsumsi telur


3 1 kali seminggu 54 56.84
dalam seminggu
2 kali seminggu 33 34.74
3 kali seminggu 8 8.42

Pola mengonsumsi ikan


4 1 kali seminggu 9 9.47
dalam seminggu
2 kali seminggu 54 56.84
3 kali seminggu 32 33.68

Pola mengkonsumsi susu


5 1 kali seminggu 90 94.74
dalam seminggu
2 kali seminggu 5 5.26
3 kali seminggu 0 0
No Kondisi tempat tinggal
1 Jenis lantai Tanah 2 2.11
Kayu 47 49.47
Semen dan keramik 46 48.42
2 Jenis didinding Kayu 39 41.05
Semi 5 5.26
Tembok 51 53.68
3 Jenis atap Rumbia 0 0
Seng 90 94.74
Genteng 5 5.26

130
131
Lampiran 28. Lanjutan

4 Keadaan ruangan Pengap 20 21.05


Panas 30 31.58
Nyaman 45 47.37
5 Status kepemilikan rumah Sewa 5 5.26
Numpang 2 2.11
Rumah sendiri 88 92.63
No Fasilitas tempat tinggal
1 Akses jalan Tanah/pasir 17 17.89
Kerikil/batu diperkeras 40 42.11
Semen/conblock/aspal 38 40
2 Tempat pembuangan sampah Dibuang keselokan/sungai 57 60
Ditimbun 38 40
Diangkut petugas pemda 0 0
Lampu temple/pelita/lamu
3 Alat penerangan 0 0
minyak
0 0
Petromaks
95 100
Listrik pln/ generator set
4 Sumber air bersih Sungai 8 8.42
Sumur 78 82.11
Ledeng atau pam 9 9.47
5 Fasilitas kamar mandi dan wc Memanfaatkan sungai 30 31.58
Fasilitas umum 0 0
Milik sendiri 65 68.42
No Kesehatan anggota keluarga 0
Anggota keluarga sakit dalam
1 Satu anggota keluarga 38 40
sebulan
Dua anggota keluarga 33 34.74
Tiga anggota keluarga 24 25.26

Biaya berobat ke sarana


2 Mahal 27 28.42
kesehatan
Sedang 68 71.58
Murah 0 0

Sumber keuangan untuk


3 Askeskin/jamkesmas 32 33.68
akses kesehatan
Asuransi kesehatan/askes 12 12.63
Biaya pribadi 51 53.68
N0 Pelayanan pendidikan 0
1 Jarak ke sekolah Jauh 13 13.68
Sedang 47 49.47
Dekat 36 37.89
2 Biaya sekolah Mahal 33 34.74
Sedang 46 48.42
Murah 16 16.84
N0 Sarana transportasi 0
1 Ongkos kendaraan Mahal 33 34.74
Sedang 62 65.26
Murah 0 0

131
132
Lampiran 28. Lanjutan
2 Kendaraan yang dimiliki Tidak ada 8 8.42
Sepeda atau sepeda motor 87 91.58
Mobil 0 0
3 Status kepemilikan kendaraan Umum 0 0
Sewa 8 8.42
Milik sendiri 87 91.58

132
133

Lampiran 29. Perhitungan Uji Tanda

Untuk sampel yang besar (>25) dapat dilakukan pengujian Chi Kuadrat yang rumusnya

adalah :

n1 = 45

n2 = 45

2
[(𝑛1 − 𝑛2 ) − 1]2 ]
𝑋 =
𝑛1 + 𝑛2

Dimana :

n1 = Banyaknya tanda positif

n2 = banyaknya tanda negative

2
[(45 − 45) − 1]2 ]
𝑋 =
45 + 45

X2 hitung= 0,01

X2 tabel{α=5%, df=n-1} = 112,02

133
134

Lampiran 30.Table frekuensi indikator kesejahteraan menurut BPS (2007)

Skor
Ju
C D E F G H Kriteri
No mla
A B C C D H a
h
1 2 C3 C4 C5 D1 D2 3 D4 D5 E1 E2 E3 E4 E5 F1 F2 F3 G1 G2 1 H2 H2
1 2 1 3 1 1 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 1 2 2 2 2 3 56 Sedang
2 1 1 3 1 2 2 1 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 1 2 2 2 2 3 54 Sedang
3 2 1 3 1 1 2 1 3 1 2 2 3 3 2 3 2 3 3 1 1 3 2 1 2 3 51 Sedang
4 2 1 3 1 1 2 1 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 1 1 1 2 2 3 53 Sedang
5 1 1 3 1 2 2 1 2 1 2 2 3 3 2 3 2 3 1 1 1 1 1 2 2 3 46 Sedang
6 1 1 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 1 1 2 3 1 2 3 53 Sedang
7 1 1 3 1 3 1 1 2 1 2 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 40 rendah
8 2 1 3 1 1 2 1 2 1 2 2 3 2 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 38 rendah
9 2 1 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 1 1 3 2 2 1 2 3 56 Sedang
10 2 1 3 1 3 2 1 3 3 3 3 1 3 1 3 2 3 1 2 3 2 1 1 2 3 53 Sedang
11 2 1 3 1 2 2 1 3 3 2 3 2 3 1 3 1 1 1 2 1 2 1 2 2 3 48 Sedang
12 3 3 3 1 1 1 1 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 3 56 Sedang
13 2 2 1 1 1 1 1 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 3 52 Sedang
14 2 2 3 1 1 1 1 2 1 2 3 3 3 1 3 3 3 1 2 1 2 2 2 2 3 50 Sedang
15 2 1 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 1 2 1 2 2 2 2 3 52 Sedang
16 1 2 3 1 1 1 1 2 1 2 2 3 3 1 3 2 3 1 1 1 2 2 2 2 3 46 Sedang
17 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 3 1 2 3 2 3 1 2 1 3 1 1 1 1 40 rendah
18 1 1 3 1 1 1 1 2 1 2 3 3 3 2 3 2 3 1 1 1 3 2 2 2 3 48 Sedang
19 2 2 3 1 1 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 1 1 1 2 2 3 55 Sedang
20 2 1 3 1 1 2 1 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 2 2 1 1 1 2 2 3 51 Sedang
21 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 3 3 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 2 3 40 rendah
22 1 1 3 1 1 1 1 3 1 2 2 3 3 2 3 2 3 1 1 1 2 1 2 2 3 46 Sedang
23 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 3 2 2 3 2 3 1 1 1 1 1 1 2 3 41 rendah
24 1 1 3 1 1 1 1 2 1 2 2 3 1 1 3 2 3 1 1 1 2 2 2 1 1 40 rendah
25 2 1 3 1 1 1 1 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 1 1 1 2 2 3 52 Sedang
26 2 1 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 1 1 1 2 2 3 53 Sedang
27 1 2 1 1 1 1 1 3 3 2 3 3 1 2 3 2 3 1 1 3 2 2 2 2 3 49 Sedang
28 1 1 1 1 1 1 1 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 1 2 1 2 2 1 1 1 45 Sedang
29 3 3 1 1 1 1 1 2 1 2 3 3 3 1 3 2 3 1 2 2 2 1 2 2 3 49 Sedang
30 2 2 1 1 1 1 1 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 1 2 3 2 2 2 2 3 53 Sedang
31 1 2 1 1 1 1 1 3 3 2 1 3 2 1 3 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 39 rendah
32 2 2 1 1 1 1 1 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 1 2 3 2 2 2 2 3 53 Sedang
33 2 2 1 1 1 1 1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 2 2 2 2 3 54 Sedang
34 3 3 1 1 1 1 1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 1 3 2 2 2 2 3 55 Sedang

134
135
Lampiran 29. Lanjutan

35 1 1 1 1 1 1 1 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 1 2 3 1 2 2 2 3 50 Sedang
36 1 1 2 1 1 1 1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 2 2 2 2 3 53 Sedang
37 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 3 3 2 1 3 3 3 1 1 3 1 1 1 2 3 46 Sedang
38 1 1 3 1 1 1 1 2 1 2 3 3 2 1 3 2 3 1 1 2 2 1 1 2 3 44 Sedang
39 1 1 3 1 1 1 1 2 1 2 2 3 2 2 3 2 3 1 1 1 2 1 1 1 1 40 rendah
40 3 3 2 1 1 1 1 2 1 2 3 3 3 1 3 1 1 1 1 3 2 1 2 2 3 47 Sedang
41 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 3 2 1 3 2 3 1 1 1 2 1 1 2 3 40 rendah
42 1 1 3 1 1 2 1 2 1 2 2 3 2 1 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 3 45 Sedang
43 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 3 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 2 3 37 rendah
44 1 1 3 1 1 2 1 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 1 1 3 2 2 2 2 3 48 Sedang
45 1 1 3 1 1 2 1 2 1 2 1 2 3 2 3 1 1 1 1 1 2 1 1 2 3 40 rendah
46 1 1 3 1 2 1 1 2 1 2 1 3 2 1 3 2 3 1 1 1 1 1 1 2 3 41 rendah
47 1 1 3 1 1 3 1 3 3 2 1 3 3 2 3 2 3 2 1 1 2 1 1 1 2 47 Sedang
48 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 3 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1 2 3 41 rendah
49 2 2 3 1 1 3 1 2 1 2 2 3 3 2 3 2 3 3 1 2 2 2 2 2 3 53 Sedang
50 2 2 3 1 2 3 1 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 1 3 2 2 2 2 3 56 Sedang
51 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 3 2 2 3 2 3 1 1 1 1 1 1 2 3 40 rendah
52 1 1 3 1 1 1 1 2 1 2 3 3 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 3 39 rendah
53 1 1 3 1 1 2 1 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 1 1 2 1 2 2 3 50 Sedang
54 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 3 1 1 3 2 3 1 1 1 1 1 2 2 3 39 rendah
55 1 1 3 1 1 3 1 2 1 2 2 2 3 1 3 2 3 2 1 2 1 1 2 2 3 46 Sedang
56 1 1 3 1 1 3 1 2 1 2 2 3 3 2 3 2 3 1 1 3 2 2 2 2 3 50 Sedang
57 1 1 3 1 2 3 1 3 1 2 2 3 3 2 3 2 3 2 1 1 2 2 1 1 2 48 rendah
58 2 2 3 1 2 1 1 2 1 2 2 3 1 1 3 3 3 1 1 3 1 1 2 2 3 47 rendah
59 1 1 3 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 33 rendah
60 2 2 3 1 1 1 1 3 3 3 3 1 3 1 3 2 3 1 2 2 1 2 2 2 3 51 Sedang
61 2 2 3 1 1 1 1 2 1 2 1 3 2 1 3 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 40 rendah
62 2 2 3 1 1 1 1 2 1 2 2 3 3 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 3 51 Sedang
63 2 1 3 1 3 1 1 3 3 3 3 1 3 2 3 1 1 1 1 3 2 2 2 2 3 51 Sedang
64 3 1 3 1 3 2 1 3 3 3 3 1 3 1 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 3 56 Sedang
65 1 1 3 1 1 1 1 2 1 2 1 3 3 1 3 1 1 1 1 1 2 2 3 1 1 39 rendah
66 1 1 3 1 3 1 1 2 1 2 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 38 rendah
67 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 3 2 3 1 1 1 1 1 2 2 3 39 rendah
68 2 2 3 1 2 1 1 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 1 1 3 2 2 2 2 3 54 Sedang
69 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 3 3 2 1 3 3 3 1 2 3 3 2 2 2 3 50 Sedang
70 1 1 3 1 3 1 1 2 1 2 2 3 3 1 1 1 1 1 2 3 2 1 2 1 1 41 rendah
71 2 1 3 1 3 1 1 2 1 2 1 2 3 1 3 1 1 1 2 3 1 1 2 1 1 41 rendah
72 2 1 3 1 2 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 1 1 3 2 2 1 2 3 55 Sedang
73 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 3 2 1 3 2 1 1 1 3 1 1 1 2 3 40 rendah
74 2 2 3 1 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 61 Tinggi

135
136
Lampiran 29. Lanjutan

75 2 1 3 1 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 2 3 3 2 2 2 3 59 Tinggi
76 2 2 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 1 1 3 1 2 2 2 3 56 Sedang
77 2 1 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 1 1 3 2 2 1 2 3 56 Sedang
78 2 1 3 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 3 2 3 1 1 1 1 1 1 2 3 39 rendah
79 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 2 2 2 3 38 rendah
80 2 1 3 1 1 1 1 2 1 2 1 3 1 1 3 1 1 1 2 1 2 1 1 2 3 39 rendah
81 2 1 3 1 1 1 1 2 1 2 1 3 3 1 3 1 1 1 1 3 2 2 1 2 3 43 Sedang
82 2 1 3 1 2 1 2 2 2 2 1 3 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 40 rendah
83 3 2 3 1 1 2 1 2 1 2 1 3 2 2 3 1 3 1 1 2 2 2 2 2 3 48 Sedang
84 3 2 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 3 59 Tinggi
85 2 1 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 2 3 38 rendah
86 2 1 3 1 2 2 1 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 1 2 2 3 2 2 2 3 55 Sedang
87 3 2 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 1 1 3 2 2 2 2 3 58 Tinggi
88 2 1 3 1 3 2 1 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 1 1 3 2 1 1 2 3 54 Sedang
89 3 1 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 37 rendah
90 2 1 3 1 2 3 2 2 1 2 3 3 3 1 3 2 3 1 1 3 3 2 1 2 3 53 Sedang
91 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 3 2 3 1 1 1 1 1 1 2 3 37 rendah
92 2 1 3 1 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 1 2 3 58 Tinggi
93 2 2 3 1 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 2 2 1 2 1 2 3 56 Sedang
94 1 1 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 37 rendah
95 1 1 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 3 2 2 1 1 1 1 2 1 2 3 38 rendah
Jum 15 12 24 9 14 14 10 23 17 20 21 25 23 13 27 18 23 12 13 18 16 14 15 17 25 449
lah 9 7 8 6 1 2 2 4 8 9 0 6 6 7 1 3 6 0 1 1 1 7 2 6 9 2 0
47.
1.6 1. 2. 1.4 1.4 1.0 2.4 1.8 2. 2.2 2.6 2.4 1.4 2.8 1.9 2.4 1.2 1.3 1.9 1.6 1.5 1. 1.8 2.7 284 #DIV/0
X 7 3 6 1 8 9 7 6 7 2 1 9 8 4 5 3 8 6 8 1 9 5 6 5 3 21 !

Keterangan : C4 = Pola Mengonsumsi Ikan Dalam Seminggu

A = Tingkat Pendapatan C5 = Pola Mengonsumsi Susu Dalam Seminggu

B = Pengeluaran Rumah Tangga D D = Kondisi Tempat Tinggal

C = Pola Konsumsi D1 = Jenis Lantai

C1 = Pola Makan Sehari D2 = Jenis Dinding

C2 = Pola Mengonsumsi Daging Dalam Seminggu D3 = Jenis Atap

C3 = Pola Mengonsumsi Telur Dalam Seminggu D4 = Keadaan Ruangan

136
137

D5 = Status Kepemilkan Rumah E4 = Sumber Air Bersih

E5 = Fasilistas Kamar Mandi dan Wc

E = Fasilitas Tempat Tinggal F F = Kesehatan Anggota Keluarga

E1 = Akses Jalan F1 = Anggota Keluarga Sakit Dalam Sebulan

E2 = Tempat Pembuangan Sampah F2 = Biaya Berobat Ke Sarana Kesehatan

E3 = Alat Penerangan F3 = Sumber Keuangan Untuk Akses Kesehatan

G = Pelayanan Pendidikan

G1 = Jarak Ke Sekolah

G2 = Biaya Sekolah

H = Sarana Transfortasi

H1 = Ongkos Kendaraan

H2 = Kendaraan Yang Dimiliki

H3 = Status Kepemilikan KendarA

137
138

Anda mungkin juga menyukai