Anda di halaman 1dari 19

BAB I

SOP PENATAAN PRODUK

A) Penataan Produk
1. Definisi Display
Display dapat didefinisikan sebagai kegiatan dari suatu perusahaan untuk
memajangkan barang dagangan baik dalam ruangan maupun di luar ruangan untuk
dapat memengaruhi calon konsumen secara langsung maupun tak langsung terhadap
barang yang akan dijual.
2. Macam – Macam Display
a. Window Display adalah pemajangan barang dagangan di etalase atau jendela
kegiatan usaha.
Tujuan dari Window Display adalah untuk menarik minat konsumen sekaligus
menjaga kemanan barang dagangan.
Gambar : Window Display

b. Spesial Display adalah cara display barang secara khusus yang biasanya
digunakan untuk barang musiman atau untuk barang – barang yang dijual secara
obral.
Gambar : Spesial Display
c. Banded Display adalah membendeli suatu barang yang baru dikeluarkan dari
gudang sebelum didisplay.
Gambar : Banded Display
d. Visual Merchandise adalah suatu tata cara pemajangan barang dagangan yang
dilakukan untuk mempermudah konsumen dalam hal melihat, meraba, dan
meneliti suatu barang yang akan dibelinya.

Gambar : Visual Merchandise


e. Face/Facing Display adalah pemajangan produk tampak muka, artinya
pemajangan produk ,menghadap ke arah depan.
Gambar : Face/Facing Display

f. Solary Display yaitu menempatkan barang dagangan di bagian departement store


sebagai daya tarik bagi konsumen setelah masuk ke dalam toko, misalnya
pakaian yang digunakan oleh boneka model (manequin).
Gambar : Solary Display
g. Center Point Display adalah media pemajangan barang yang mewakili sebagian
besar merchandise yang ada di dalam suatu counter.
Gambar : Center Point Display
h. Cut cases Display yaitu menggunakan kotak/karton kemasan besar yang
dipotong setengahnya sedemikan rupa dan disusun rapi sehingga produknya
tampak.

Gambar : Cut cases Display


i. Sampling Display adalah pemajangan untuk produk – produk baru, yang
umumnya berupa makanan atau minuman yang dapat langsung dicicipi oleh
calon pembeli.
Gambar : Sampling Display

j. Focal Point Display adalah penataan barang dengan sebuah tampilan titik fokus
untuk menciptakan pengalihan perhatian, minat, dan memungkinkan Anda untuk
menyilangkan barang dagangan dengan cara “gaya hidup yang menarik”.

Gambar : Focal Point Display


k. Wall Display merupakan pemajangan yang menempel pada dinding toko, jadi
barang yang ingin ditampilkan diletakkan pada sisi dinding.
Gambar : Wall Display
l. Exterior Display adalah memajang barang dagangan di luar toko, di luar area
kegiatan yang biasa digunakan.

Gambar : Exterior Display


m. Interior Display yaitu memajangkan barang – barang, gambar – gambar, kartu
harga, dan poster di dalam toko.
Gambar : Interior Display

n. Open Display yaitu barang – barang dipajangkan pada suatu tempat terbuka
sehingga dapat dihampiri dan dipegang, dilihat dan diteliti oleh calon pembeli
tanpa bantuan petugas pelayanan.

Gambar : Open Display

o. Closed Display yaitu barang – barang dipajangkan dalam suasana tertutup.

Gambar : Closed Display


p. Multy Product Display adalah pemajangan barang dengan harga promosi yang
ditempatkan bersamaan barang lain yang juga promosi.

Gambar : Multy Product Display


q. Floor Display yaitu pemajangan barang dagangan yang disusun langsung di
lantai tanpa menggunakan rak apapun.

Gambar : Floor Display

3. Tujuan Display
Secara umum tujuan display yaitu :
a. Attention and interest customer
Tujuan dari display ini adalah menarik perhatian para pembeli yang dilakukan
dengan cara menggunakan warna – warna, lampu – lampu, dan lain sebagainya.
b. Desire and action customer
Tujuan dari display ini untuk menimbulkan keinginan memiliki barang – barang
yang dipamerkan di toko tersebut, setelah masuk ke toko, kemudian melakukan
pembelian.

4. Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Hal Menata Produk (Display)
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menata produk.
a. Store Design and Decoration merupakan tanda – tanda yang berupa symbol –
symbol, lambang – lambang, poster – poster, gambar – gambar, bendera –
bendera, dan semboyan – semboyan.
b. Dealer Display merupakan penataan yang dilaksanakan dengan cara wholesaler
yang terdiri atas symbol – symbol dan petunjuk – petunjuk tentang penggunaan
produk.

B) SOP Penataan Produk


SOP penataan produk adalah langkah – langkah yang harus ditempuh pada penataan
produk yang dijadikan acuan (standar) dalam penataan untuk menarik perhatian
konsumen untuk sebuah keputusan pembelian.
1. Pengelompokkan dan Pengklasifikasian Produk
Tujuan utama dari pengelompokkan dan pengklasifikasian produk (barang) adalah
untuk memudahkan pengelolaannya.
Pengelompokkan dan pengklasifikasian barang dapat dibedakan menjadi :
a. Bagi Pihak Produsen atau Penjual
Bagi pihak produsen atau penjual, pengklasifikasian barang akan memudahkan
dalam hal :
1) Penyimpanan di gudang.
2) Penataan di ruang pajang.
3) Pengambilan dari gudang atau tempat pemajangan.
4) Pengawasan dan pemeliharaan.
5) Bagi pihak pembeli, pengklasifikasian akan memudahkan untuk memilih atau
menyebutkan pesanan.
b. Bagi Toko/Store
Pengelompokkan dan pengklasifikasian barang pada toko/store disebut juga
Merchant atau Point Of Sale (POS) biasanya disusun sebagai berikut :
1) Merek produk atau pabrik.
2) Jenis produk.
3) Spesifik teknis produk.
4) Kualitas produk.
5) Warna produk.
c. Penyusunan Produk
Dalam penyusunan klasifikasi produk, yang paling dominan harus
diperhatikan adalah jenis produk, baru memajang barang lainnya, dan tentu saja
dengan tidak melupakan unsur estetika (seni) pada saat menata atau
memajangnya, baik pada pajangan luar (exterior display) maupun pada pajangan
dalam (interior display).

2. SOP Penataan Produk dari Suatu Perusahaan


a. Labelling
Label merupakan keterangan yang melengkapi suatu kemasan barang yang berisi
tentang bahan – bahan yang digunakan untuk membuat barang tersebut, cara
penggunaan, efek samping dan sebagainya.
Gambar : Label

Ketentuan label harus memuat informasi tentang :


1) Tanggal receiving
2) Kode barang (PLU)
3) Kode suplier
4) Barcode
5) Harga jual
6) Memeriksa kesesuaian antara merek (brand), tipe (article), ukuran (size)

KETERANGAN :

1. Harga jual
2. Nama item/barang lengkap dengen jenis
dan ukurannya
3. Kode barang (PLU)
4. Nomor rak
5. Tanggal cetak label price
6. Tag
7. Periode return
Gambar : Label Harga

b. Display
Display adalah suatu tindakan menampilkan, menaruh meletakkan produk
pada suatu tempat sedemikian rupa sehingga menarik perhatian.
Dalam kegiatan pemajang perlu memperhatikan hal – hal berikut ini :
1) Pengelompokkan barang atau grouping.
2) Pengaturan jumlah barang dalam rak disesuaikan dengan daya jual barang
tersebut.
3) Memperhatikan bentuk, jenis, dan komposisi warna kemasan.
4) Memperhatikan FIFO yaitu pemajangan barang yang memperhatikan tanggal
masuk barang untuk menghindari kadaluarsa.

3. Keterampilan menginterprestasikan Perencanaan Visual Penataan Produk


Menginterprestasikan perencanaan visual membutuhkan keterampilan serta sikap, di
antaranya :
a. Keterampilan
1) Memilih segmentasi pasar
2) Mengidentifikasi barang
3) Menata produk sesuai prosedur perusahaan, dan
4) Melaksanakan kode etik APLI bagian 2 dalam visual merchandising.
b. Sikap
1) Cermat
2) Teliti
3) Bertanggungjawab
4. Memonitor Penataan atau Display Produk
a. Perlindungan Konsumen Pasal 7 Undang – Undang No. 8 Tahun 1999
Pasal 7 Undang – Undang No. 8 Tahun 1999 yang membahas tentang
kewajiban pelaku usaha, telah diuraikan pada kegiatan belajar sebelumnya. Hak
dan kewajiban konsumen yang berhubungan dengan hak dan kewajiban pelaku
usaha sebagaimana yang tersirat pada pasal 6 dan pasal 7.

Hak konsumen disebutkan dalam pasal 7 yang 9 butir. Adapun kewajiban


konsumen disebutkan pada pasal 5 sebagai berikut :
1) Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau
pemanfaatan barang atau jasa demi keamanan dan keselamatan.
2) Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian.
3) Membayar sesuai dengan nilai tukar yang telah disepakati.
4) Mengikuti upaya penyelesaian hokum sengketa perlindungan konsumen
secara patut.
b. Kode Etik Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) Bagian 2 tentang
Perilaku terhadap Konsumen
Dalam kode etik APLI bagian 2 diuraikan perilaku penjual atau perusahaan
terhadap konsumen sebagai berikut.
1) Perilaku terhadap konsumen
a) Praktik – praktik terlarang
b) Identifikasi
c) Penjelasan dan peragaan
d) Menjawab pertanyaan
2) Hal – hal yang harus diperhatikan oleh penjual langsung atau perusahaan
a) Formulir pesanan
b) Janji – janji lisan
c) Penyejukan dan pengembalian barang
d) Jaminan dan pengembalian barang
e) Literatur
f) Kesaksian
g) Perbandingan dan pencemaran
h) Hormat pada hak pribadi
i) Kewajaran (keadilan)
j) Penyerahan barang
k) Daftar harga
c. Segmentasi Pasar, Targeting, dan Positioning
1) Segmentasi pasar
Dalam penentuan segmentasi pasar dapat ditentukan dengan cara
menjawab pertanyaan berikut ini.
a) Siapa pelanggan yang akan membeli produk yang akan dijual.
b) Apa yang dikehendaki oleh pelanggan.
c) Apa yang dibeli pelanggan.
d) Dimana pelanggan dapat dijangkau.
2) Targeting
Dalam menentukan target pasar, khususnya dalam produk fashion terlebih
dahulu sasaran pelanggan mana yang akan dilayani sesuai dengan potensi
tempat perusahaan berada.
3) Positioning
Setelah dapat ditentukan target pemasaran, kemudian tentukan sikap,
tindakan, dan kedudukan sesuai tingkatannya melalui berikut ini.
a) Penentuan produk yang akan dijual
b) Penentuan kebijakan supermarket dalam penentuan harga produk yang
akan dijual.
d. Produk Drink di Supermarket
1) Definisi produk drink
Produk drink atau minuman merupakan sejenis zat yang berbentuk cair
yang disimpan dalam sebuah kemasan.
2) Macam – macam minuman kemasan
a) Minuman mineral, biasanya diambil langsung dari sumber mata air
pegunungan.
b) Minuman isotonic adalah minuman pengganti ion tubuh.
c) Minuman bersoda adalah sebuah minuman berkarbonasi.
d) Minuman dengan rasa buah (jus)
e) Minuman teh dan kopi
3) Display produk drink di supermarket
Penataan barang atau display barang yang dilakukan pada minimarket,
supermarket, dan hypermarket tidak asal – asalan.
4) SOP produk drink
SSOP dalam memproduksi minuman RTD berasam tinggi mulai dari SSOP
keamanan air, SSOP kebersihan permukaan yang kontak dengan makanan,
dan SSOP pencegahan kontaminasi. Selain itu diperlukan juga SOP untuk
pengendalian proses dan produk akhir.
SSOP untuk keberhasilan permukaan yang kontak dengan makanan pada
kajian ini adalah proses CIP mesin proses.
e. Produk Food di Supermarket
1) Definisi produk food/makanan
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, yang
dimakan oleh makhluk hidup untuk mendapatkan tenaga dan nutrisi.
2) Macam – macam produk makanan
Berdasarkan jenisnya, makanan dikelompokkan menjadi :
a) Bahan nabati
Bahan pangan nabati adalah bahan pangan yang berasal dari tumbuh –
tumbuhan. Seperti sayuran dan buah – buahan.
b) Bahan hewani
Bahan hewani yaitu bahan pangan yang berasal dari hewan. Beberapa
jenis bahan pangan yang masuk dalam kategori hewani, di antaranya
adalah daging, ikan, telur, susu.

3) Display produk makanan


Tata cara penyimpanan bahan makanan yang baik menurut hygiene dan
sanitasi makanan adalah sebagai berikut :
a) Suhu penyimpanan yang baik
(1) Makanan jenis daging, ikan udang dan olahannya
(2) Makanan jenis telor, susu dan olahannya
(3) Makanan jenis sayuran dan minuman dengan waktu penyimpanan
paling lama 1 minggu yaitu 7 sampai 10 C.
(4) Tepung, biji – bijian dan umbi kering pada suhu kamar (25 C).
b) Tata cara penyimpanan
(1) Penyimpanan suhu rendah
(2) Penyimpanan suhu kamar
c) Cara penyimpanan
(1) Setiap bahan makanan yang disimpan di atur ketebalannya,
maksudnya agar suhu dapat merata keseluruh bagian.
(2) Setiap bahan makanan ditempatkan secara terpisah menurut jenisnya,
dalam wadah (container) masing – masing.
(3) Makanan disimpan di dalam ruang penyimpanan sedemikian hingga
sirkulasi udara dengan baik agar suhu merata ke seluruh bagian.
(4) Penyimpanan di dalam lemasri es.
d) Administrasi penyimpanan
Setiap barang yang dibeli harus dicatat dan diterima oleh bagian
gudang untuk ketertiban administrasinya.
4) SOP produk makanan
Setiap produk makanan yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan tentu
melalui berbagai tahap uji coba yang mana ini pun harus di sesuaikan dengan
standar prosedur yang berlaku.
Contoh SOP perusahaan makanan menjadi salah satu bagian administrasi
yang dikelola dengan manajemen yang menyeluruh. Setiap karyawan dalam
perusahaan makanan juga akan bertanggungjawab terhadap kinerja produksi
serta perawatan mesin dan peralatan lainnya yang berkaitan dengan proses
produksi.
f. Produk Fresh di Supermarket
1) Definisi produk fresh
Semua produk fresh harus benar – benar dijaga dengan baik karena
memiliki masa kadaluarsa yang relatif singkat.
2) Macam – macam produk fresh
Berikut adalah uraian tentang produk – produk fresh.
a) Vegetable (sayuran)
Sayur – mayor di antaranya meliputi :
(1) Sayuran daun
(2) Sayuran buah dan bunga
(3) Sayuran umbi dan akar
(4) Sayuran beku
(5) jamur
b) Fresh fruit
(1) Buah local
(2) Buah impor
c) Fresh meat
(1) Daging ayam
(2) Daging sapi
(3) Ikan
(4) Decatessen
d) Dairy product
Dairy product yaitu produk susu dan produk yang berasal dari
pengolahan susu. Dairy product terdiri atas:
(1) Dairy local
(2) Dairy internasional
e) Frozen
(1) Daging yang masih segar atau barang – barang dibekukan
(2) Sayuran yang masih segar
(3) Chicken nugget
(4) Ice cream dan sebagainya.
3) SOP produk fresh
SOP penataan produk fresh tidak jauh berbeda dengan penataan
supermarket dan penataan produk fashion. Perbedaan hanya terletak dalam
alat atau tempat pemajangan produk. Selain itu tempat yang digunakan untuk
penataan produk fresh ini biasanya di buat ruangan seperti dapur umum yang
letaknya agak jauh dari keramaian.
g. Produk Kosmetik
1) Definisi kosmetik
Kosmetik merupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa
terbuat dari sumber – sumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis.
2) Macam – macam kosmetik
a) Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI
(1) Preparat untuk bayi
(2) Preparat untuk mandi
(3) Preparat untuk mata
(4) Preparat wangi-wangian
(5) Preparat untuk rambut
b) Penggolongan menurut sifat dan cara pembuatan
(1) Kosmetik modern diramu dari bahan kimia dan diolah secara modern
(termasuk di dalamnya cosmetics)
(2) Kosmetik tradisional
(a) Betul – betul tradisional, dibuat dari bahan alam dan diolah
menurut resep dan cara yang turun – temurun.
(b) Semi tradisional, diolah secara modern dan diberi bahan
pengawet agar tahan lama
(c) Hanya namanya yang tradisional, tanpa komponen yang benar –
benar tradisional dan diberi zat warna yang menyerupai bahan
tradisional.

c) Penggolongan menurut penggunaanya pada kulit


(1) Kosmetik perawatan kulit (skin-care cosmetics)
(a) Kosmetik untuk membersihkan kulit (cleanser).
(b) Kosmetik untuk melembabkan kulit (moisturizer).
(c) Kosmetik pelindung kulit (sunscreen).
(d) Kosmetik untuk menipiskan atau mengampelas kulit (peeling).
(2) Kosmetik riasan (dekoratif atau make - up)
Dalam kosmetik riasan, peran zat warna dan pewangi sangat besar.
3) Display produk kosmetik
Kosmetik sendiri adalah sesuatu yang kerap dihubungkan dengan
kecantikan dan keindahan, maka tempat berjualan kosmetik harus berdesain
serupa.
4) SOP produk kosmetik
SOP perusahaan kosmetik hanya merupakan bagian dari SOP perusahaan
produksi yang memiliki kriteria yang sangat ketat dengan pengaturan pada
bidang perijinan, status kesehatan dan standar produk yang aman bagi
masyarakat.

BAB II

INOVASI PENATAAN PRODUK

A. IDE – IDE INOVASI


Inovasi bisa dikatakan sebagai ide baru dan segar yang bisa menambah nilai serta
memberikan dampak yang positif bagi kehidupan manusia.
1. Definisi Inovasi
Inovasi adalah proses pembaruan / pemanfaatan / pengembangan dengan
menciptakan hal baru yang berbeda dengan sebelumnya.
Orang yang melakukan inovasi disebut dengan inovator. Inovasi dibedakan
menjadi dua macam sebagai berikut.
a. Inovasi yang terjadi karena sengaja (Invention)
Inovasi invention adalah proses munculnya suatu hal baru dari kombinasi
hal – hal lama yang telah ada.
b. Inovasi yang terjadi tanpa sengaja (Discovery)
Inovasi discovery adalah penemuan hal baru, baik berupa alat ataupun
gagasan.

2. Syarat – Syarat Inovasi


Beberapa syarat – syarat inovasi di antaranya yaitu :
a. Baru
b. Berbeda dari sebelumnya atau yang telah ada.
c. Memberikan manfaat bagi inovator dan orang lain.

3. Ciri – Ciri Inovasi


Beberapa ciri – ciri inovasi antara lain sebagai berikut :
a. Memiliki ciri khusus.
b. Memiliki unsur pembaharuan.
c. Program inovasi melalui program yang terencana.
d. Memiliki tujuan.

B. DISPLAY INOVASI PENATAAN PRODUK


Display produk dilakukan agar konsumen dengan mudah bisa melihat dan memilih
produk yang ditawarkan sehingga diharapkan konsumen akan leluasa dan nyaman agar
terjadi pembelian produk yang ditawarkan..
5. Teknik Display
Dalam membuat display harus pula memperhatikan pengaturan tempat atau space
manajemen yaitu sistem pengaturan barang dengan mengoptimalkan pemakaian
ruangan yang tersedia sehingga menghasilkan nilai lebih.
a. Pengaturan Tempat
Pengaturan tempat yang baik akan menghasilkan nilai lebih antara lain :
1) Mempercepat perputaran barang.
2) Menurunkan biaya gudang melalui pencegahan penumpukan persediaan
barang di gudang.
3) Menciptakan daya tarik bagi konsumen.

b. Perencanaan Space Manajemen


Perencanaan space manajemen harus merencanakan :
1) POP (Point Of Purchase) yakni suatu keterangan tentang nama barang,
ukuran, harga, dan keterangan lain yang ditempatkan sedemikian rupa
sehingga menarik dan mudah dilihat pada posisi orang berdiri.
2) Pemajangan (display).
c. Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan pada Tahap Pemajangan Produk
Dalam kegiatan pemajangan perlu memperhatikan :
1) Pengelompokkan barang /grouping.
2) Pengaturan jumlah barang dalam rak disesuaikan dengan daya jual barang
tersebut.
3) Memperhatikan bentuk, jenis, dan komposisi warna kemasan.
4) Memperhatikan FIFO, yaitu pemajangan barang yang memperhatikan tanggal
masuk barang untuk menghindari kadaluwarsa/expired date.
5) Menggunakan price card, yang berisi data fisik barang.
d. Syarat – Syarat Penataan Produk
Dalam melakukan penataan barang/display terdapat beberapa syarat penting
yang harus dipenuhi sebagai berikut.
1) Rapi dan bersih
2) Mudah dicari
3) Mudah dilihat
4) Mudah dijangkau
5) Aman

6. Jenis – Jenis Display


Berdasar atas penempatan barang terdapat beberapa jenis display antara lain:
a. Vertical Display (pemajangan susun tegak) yaitu cara display dengan posisi
susunan barang tegak dalam rak.

Gambar : Vertical Display

b. Floor Display (pemajangan di lantai) yaitu pemajangan barang dagangan yang


disusun langsung di lantai tanpa menggunakan rak apapun.
Gambar : Floor Display

c. Impulse Buying Product merupakan display yang ditempatkan pada posisi yang
strategis mudah dijangkau banyak dilalui pengunjung dengan harapan orang yang
lewat tergerak untuk membeli.

Gambar : Impulse Buying Product

d. Wall Display merupakan pemajangan yang menempel pada dinding toko, jadi
barang yang ingin ditampilkan diletakkan pada sisi dinding.

Gambar : Wall Display

e. Merchandise Mix Display merupakan pemajangan untuk menawarkan produk


lain yang berhubungan dengan produk yang baru dibelinya.

Gambar : Merchandise Display


BAB III

PERAWATAN PRODUK SECARA BERKALA

A. PERAWATAN PRODUK
Menurut Vincent Gasper, perawatan (maintenance) merupakan suatu kegiatan yang
diarahkan pada tujuan untuk menjamin kelangsungan fungsional suatu system produksi
sehingga dari system produksi itu dapat diharapkan menghasilkan out put sesuai dengan
yang dikehendaki.
Perawatan (maintenance) merupakan suatu perawatan atau pemeliharaan yang
dilakukan pada selang waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
1. Definisi Perawatan Produk
Perawatan produk adalah salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu
proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran.
Beberapa pengertian perawatan menurut ahli sebagai berikut.
a. Menurut Corder (1988), perawatan merupakan suatu kombinasi dari tindakan
yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau untuk
memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima.
b. Menurut Assauri (1993), perawatan diartikan sebagai suatu kegiatan
pemeliharaan fasilitas pabrik serta mengadakan perbaikan, penyesuaian atau
penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi
yang sesuai dengan yang direncankan.
c. Menurut Dhillon (1997), perawatan adalah semua tindakan yang penting
dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang baik atau untuk
mengembalikan ke dalam keadan yang memuaskan.

2. Macam – Macam Perawatan


Beberapa macam perawatan produk di antaranya adalah :
a. Perawatan preventif (preventif maintenance) adalah pekerjaan perawatan yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang
direncanakan untuk pencegahan (preventif).
1) Macam perawatan preventif
a) Perawatan rutin
Aktivitas pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara rutin (setiap
hari).
b) Perawatan periodic
Aktivitas pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara periodic
atau dalam jangka waktu tertentu, misalnya jam kerja mesin, lalu
meningkat setiap 500 jam sekali, dan seterusnya.
2) Kelebihan dan kekurangan perawatan preventif
a) Distribusi dari kerusakan
b) Hubungan antara waktu perawatan preventif terhadap waktu, perbaikan,
hendaknya diantara kedua waktu ini diadakan keseimbangan dan
diusahakan dapat dicapai titik maksimal.
b. Perawatan korektif adalah pekerjaaan perawatan yang dilakukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas / peralatan sehingga mencapai
standar yang dapat diterima.
c. Perawatan berjalan. Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau
peralatan dalam keadaan bekerja.
d. Perawatan prediktif. Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui
terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari
sistem peralatan.
e. Perawatan setelah terjadi kerusakan (breakdown maintenance). Perawatan
dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk memperbaikinya
harus disiapkan suku cadang, material, alat – alat dan tenaga kerjanya.
f. Perawatan darurat (emergency maintenance) adalah pekerjaan perbaikan yag
harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak
terduga.

3. Tujuan Perawatan
Secara umum perawatan mempunyai tujuan – tujuan yang menurut A.S.Corder
sebagai berikut.
a. Memungkinkan tercapainya mutu produksi dan kepuasan pelanggan melalui
penyesuaian pelayanan dan pengoperasian peralatan secara tepat.
b. Memaksimalkan umur kegunaan dari system.
c. Menjaga agar system aman dan mencegah berkembangnya gangguan keamanan.
d. Meminimalkan biaya produksi total yang secara langsung dapat dihubungkan
dengan service dan perbaikan.
e. Memaksimalkan produksi dari sumber – sumber system yang ada.
f. Meminimalkan frekuensi dan kuatnya gangguan terhadap proses operasi.
g. Menyiapkan personel, fasilitas dan metodenya.
h. Agar mampu mengerjakan tugas – tugas perawatan.

B. TAHAPAN PERAWATAN PRODUK SECARA BERKALA


Perawatan produk secara berkala sangat penting agar kualitas produk tetap terjamin.
Ada beberapa langkah perawatan yang dapat dilakukan.
1. Hal – Hal yang perlu Diperhatikan dalam Perawatan Produk
Pada display produk harus disesuaikan antara perawatan dan penyimpanan
barang dagangan sehingga memudahkan pegawai untuk hal berikut.
a. Melakukan pengecekkan dan pencarian barang yang diperlukan.
b. Pemilihan dan pencarian barang yang diperlukan.
c. Pengambilan barang persediaan.
d. Penambahan penataan barang persediaan.
e. Memelihara barang secara baik

2. Menjaga Kebersihan Tempat Kerja


a. Beberapa akibat dari pengaturan tempat kerja yang tidak rapi.
1) Tempat kerja terasa sempit.
2) Kesulitan mencari perlatan kerja.
3) Dapat menimbulkan stres.
4) Mudah terjadi kecelakaan kerja.
b. Keuntungan dari menjaga kebersihan tempat kerja
1) Berkurangnya resiko kecelakaan dan cedera.
2) Mewujudkan tenaga kerja yang sehat dan produktif.
3) Tempat kerja terara nyaman dan aman.
4) Peralatan kerja mudah ditemukan.
c. Hal – hal yang perlu diperhatikan.
1) Pakaian seragam pramuniaga harus bersih.
2) Setiap hari ruangan dipel.
3) Perlatan penyegar.
4) Adanya ventilasi udara yang cukup.
5) Menyediakan kamar kecil / toilet.

3. Perawatan Gerai Pajang / Counter Display


a. Setiap hari sebelum toko buka petugas melakukan pembersihan tempat pajang
rutin.
b. Penyemprotan dengan deterjen wangi agar bau tidak sedap hilang.
c. Mempunyai saluran pembuangan yang cukup.
d. Pembersihan pada rak, nampan dan label setiap hari.
e. Menyediakan tempat saampah.
f. Membuat jadwal pembersihan misalnya sekali seminggu.

4. Merawat Produk
a. Produk dairy
cara perawatan produk dairy sebagai berikut :
1) Produk matang harus selalu ditutup dengan plastik pembungkus.
2) Setiap produk diberi petunjuk harga.
3) Periksa tanggal kadaluarsa.
4) Tertera izin Depkes pada label produk.
b. Perawatan daging
1) Display dalam berbagai variasi.
2) Daging sapi di jual dalam bentuk potongan yang dikenal.
3) Daging sesuai standar supermarket.
4) Daging sapi tidak boleh dicuci.
5) Daging ayam dijual dalam bentuk potongan / utuh.
6) Daging ayam / ikan dapat dicuci dengan air dingin.
7) Perhatikan suhu frozen islan diantaranya 16-24 derajat Celsius.
c. Perawatan sayuran
1) Pisahkan sayuran yang tidak segar.
2) Perhatikan kebersihan showcase.
3) Hindari showcase dari bau tidak sedap.
4) Jaga suhu showcase 2 – 4 derajat Celsius.
d. Perawatan buah – buahan
1) Pisahkan buah yang busuk.
2) Jaga kebersihan dan aroma.
3) Perlengkapan yang digunakan dibersihkan kembali.
e. Perawatan persediaan barang
1) Tempat penyimpanan memenuhi syarat.
2) Oengaturan sirkulasi udara yang baik.
3) Pengaturan suhu.
4) Penerangan yang cukup.
5) Adanya petugas khusus.
6) Penyimpanan sesuai kelompok dan jenis barang.
7) Masa expayer Barang.
8) Merek dagang barang.

Anda mungkin juga menyukai