Ibukota : Sorong
Provinsi Papua Barat awalnya bernama Irian Jaya Barat, berdiri atas dasar UU
Nomor 45 Tahun 1999 tentang pembentukan Provinsi Irian Jaya Barat, Provinsi Irian
Jaya Tengah, Kabupaten Mimika, Kabupaten Paniai, Kabupaten Puncak Jaya, dan
Kota Sorong. Serta mendapat dukungan dari SK DPRD Provinsi Irian Jaya Nomor 10
Tahun 1999 tentang pemekaran Provinsi Irian Jaya menjadi tiga provinsi. Setelah
dipromulgasikan pada tanggal 1 Oktober 1999 oleh Presiden B.J. Habibie, rencana
pemekaran provinsimenjadi tiga ditolak warga papua di Jayapura dengan demonstrasi
akbar pada tanggal 14 Oktober 1999. Sejak saat itu pemekaran provinsi ditangguhkan,
sementara pemekaran kabupaten tetap dilaksanakan sesuai UU Nomor 45 Tahun
1999.
Pada tahun 2002, atas permintaan masyarakat Irian Jaya Barat yang diwakili Tim 315.
Leher dan kepala burung Kasuari menghadap ke kanan dalam bidang lingkaran
hijau bermakna bahwa Provinsi Papua Barat secara geografis terletak di wilayah leher
dan kepala burung Pulau Papua, sekaligus memilki filosofi ketangguhan, keberanian,
kekuatan dan ketahanan menghadapi tantangan pembangunan dimasa depan serta
berkeyakinan bahwa dengan semangat persatuan dan kesatuan, kesinambungan
pembangunan akan mewujudkan masa depan yang cerah.
Bidang Hijau yang diapit 3 (tiga) bidang biru bermakna kesatuan tekad dan
perjuangan dari 3 (tiga) unsur: pemerintah, rakyat/adat dan agama mewujudkan
keberadaan Provinsi Papua Barat. Perisai dengan warna dasar biru bersudut lima
bermakna bahwa provinsi Papua Barat berasaskan Pancasila yang mampu melindungi
seluruh rakyat.
Sepasang pelepah daun sagu, masing-masing pelepah bagian kanan terdiri dari 12
(dua belas) pasang anak daun, bagian kiri terdiri dari 10 (sepuluh) pasang anak daun
yang diikat oleh dua angka sembilan bermotif ukiran karerin budaya Papua, bermakna
bahwa Provinsi Papua Barat dibentuk pada tanggal 12 Oktober 1999 NKRI. Sagu
merupakan makanan pokok masyarakat Provinsi Papua Barat yang melambangkan
kesejehteraan dan kemakmuran. sebagai Provinsi ke-2 di Tanah Papua dan ke-31 di
wilayah Indonesia.
Mutiara dan rumput laut dihasilkan di kabupaten Raja Ampat, sedangkan satu-
satunya industri tradisional tenun ikat yang disebut kain Timor dihasilkan di
kabupaten Sorong Selatan. Sirup pala harum dapat diperoleh di kabupaten Fak-Fak
serta beragam potensi lainnya. Selain itu, wisata alam juga menjadi salah satu andalan
Irian Jaya Barat, seperti Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang berlokasi di
kabupaten Teluk Wondama. Taman Nasional ini membentang dari timur
Semenanjung Kwatisore sampai utara Pulau Rumberpon dengan panjang garis pantai
500 km, luas darat mencapai 68.200 ha, luas laut 1.385.300 ha dengan rincian 80.000
ha kawasan terumbu karang dan 12.400 ha lautan. Disamping itu baru-baru ini,
ditemukan sebuah gua yang diklaim sebagai gua terdalam di dunia oleh tim ekspedisi
speologi Perancis di kawasan Pegunungan Lina, Kampung Irameba, Distrik Anggi,
Kabupaten Manokwari. Gua ini diperkirakan mencapai kedalaman 2000 meter.
Kawasan pegunungan di Papua Barat masih menyimpan misteri kekayaan alam yang
perlu diungkap.
C. Kuliner khas Papua Barat
Disetiap daerah di nusantara pasti memiliki hidangan kuliner yang khas, dan tidak
ditemukan di wilayah lain. Hal ini dapat menjadi ciri khas daerah tersebut, dari yang
lezat dan membuat perut lapar, unik sampai yang ekstrim. Berikut adalah makanan
khas dari provinsi Papua Barat.
1. Papeda
1. Kompor
2.Panci
3.Sempe(Tempat Papeda Dihidangkan, jika tidak ada Sempe bisa gunakan loyang)
4.Aru-aru(Alat Pengaduk)5.Gata-gata(Alat Pengambil Papeda)
6.Tapis-tapis
7.Tepung Sagu Mentah
8.Air
Cara Pembuatan :
1.Masak air dengan menggunakan panci hingga mendidih
2.Sambil menunggu air mendidih, ambillah tepung tepung sagu kemudian taruh di dalam
sempe/loyang kemudian tuang air secukupnya untuk direndam beberapa menit
3.Tapis sagu yang telah direndam tadi agar tepung sagu lebih halus
4.Setelah air mendidih, tuanglah ke dalam sempe/loyang yg berisi tepung sagu mentah
6.Taruh papeda di atas meja bersama dengan makanan yang lainnya dan papeda
siap dihidangkan
2. Martabak Sagu
Salah satu makanan khas papua barat yang memiliki keunikan lainnya adalah Sate Ulat
Sagu. Jenis makanan yang satu ini mungkin akan membuat kita mual walaupun hanya
melihat bentuknya saja, sate yang berbahan dasar dari ulat sagu ini sudah sering
dikonsumsi oleh masyarakat Papua dan diolah terlebih dahulu. Sama halnya seperti sate
lainnya, makanan ini dibakar diatas arang yang sudah dipanaskan.
4. Udang Selingkuh
Sesuai dengan namanya, makanan khas ini berasal dari wilayah Manokwari, Papua Barat.
Jenis ikan yang biasa dihidangkan adalah ikan tongkol, buat kamu yang ingin
mengunjungi Papua Barat jangan lupa menyicipi ikan bakar Manokwari ini ya. Ikan ini
dihidangkan dengan sajian yang pedas dan memiliki keunikan rasanya tersendiri. Yummy!
D. Rumah Adat Khas Provinsi Papua Barat
Rumah Mod Aki Aksa, mendengar namanya saja pasti merasa begitu asing di telinga. Mod
Aki Aksa merupakan rumah adat yang berasal dari provinsi Papua Barat. Jangan hanya tahu
mengenai Raja Ampat saja, ada baiknya juga dipelajari mengenai rumah adatnya agar lebih
mengenal ragam budaya yang ada di Indonesia.
Rumah ini adalah tempat tinggal untuk suku Arfak di Manokwari. Rumah adat yang
memiliki struktur rumah panggung dan sampai sekarang masih tetap ditinggali penduduk
Papua Barat. Desain tersebut disesuaikan dengan keadaan di sana yang begitu dinggin.
Bentuk tiang dari rumah ini sangatlah unik karena dibuat jajaran tiang dengan kayu kecil.
Ada banyak sekali tiang yang dipakai untuk menyangga rumah Mod Aki Aksa.
Sedangkan di bagian atap dari rumah ini tersebut dari anyaman alang-alang. Mungkin
sekarang sudah sangat sulit ditemukan atam dari daun alang-alang karena sudah diganti
dengan seng. Desainnya cukup khas, apalagi di bagian depan yang melengkung dan
belakang yang menyerupai pelana kuda. Bahan dasar daun alang-alang bisa bertahan lama
meskipun harus diganti ketika sudah waktunya.
Tinggi rumah Mod Aki Aksa sekitar 4- 5 meter dengan luas 8×6 meter. Kecil memang,
tetapi itulah yang menjadi ciri khas dari rumah adat Papua Barat ini. Keunikan lain juga
terletak pda beberapa bagian rumah, diantaranya ;
o Rumah Mod Aki Aksa sama sekali tidak ada jendela, karena untuk menjaga suhu agar
hangat ketika di waktu malam.
o Jika dilihat, rumah adat ini hanya ada 2 pintu. Di dalamnya pun hanya ada 1 ruangan
tanpa menggunakan dinding. Berbagai kegiatan langsung diselenggarakan di ruangan
tersebut, apapun itu.
o Terdapat tangga di depan serta belakang rumah yang dibuat dari kau dan rotan. Namun,
pada tangga belakang tidak selalu dipasang, hanya ketika acara tertentu.
o Akan ditemukan beberapa rumah dengan tiang yang terdapat ukiran atau patung. Hal
tersebut dianggap bisa menjaga penghuninya dari bahaya.
Bahasa Papua Barat adalah satu rumpun dugaan yang terdiri dari 23 bahasa
di Semenanjung Doberai (Vogelkop) di bagian barat pulau Papua dan di bagian utara
pulau Halmahera. Keseluruhan penuturnya berjumlah sekitar 220 000 orang.
Bahasa Papua Barat yang paling terkenal adalah bahasa Ternate dengan sekitar 50 000
penutur. Bahasa ini merupakan lingua franca di kawasannya.
Yapen (2 bahasa).
Berbicara mengenai sejarah peradaban Papua maka tidak akan terlepas dari peran para
misionaris di masa lalu yang datang ke Papua untuk mengabarkan kabar baik dalam Injil.
Inilah sebuah sejarah yang terjadi sekitar 160 tahun lalu di sebuah pulau
bernama Mansinam. Pulau Mansinam berada di Teluk Doreh yang merupakan bagian
wilayah ibukota Papua Barat, Manokwari. Bila diamati, tidak ada yang istimewa
dengan Tempat Wisata berpenduduk tidak lebih dari 800 jiwa ini. Deretan pohon kelapa
yang menghiasi pinggir pantai dan sebuah bukit hijau yang ditumbuhi pepohonan teduh
menjadi pemandangan umum yang banyak dijumpai di Mansinam. Selain itu, tidak ada
jalan raya di pulau ini, hanya jalan-jalan beton berukuran sedang yang masih terus
dibangun sesuai instruksi pemerintah.
Tak salah jika Papua sering disebut sebagai bumi cenderawasih. Ya, di tempat inilah
Anda masih bisa melihat indahnya burung Cederawasih yang menjadi ikon kecantikan
satwa. Anda bisa datang ke Desa Wisata Sawinggrai Kecamatan Meos Mansar
Kabupaten Raja Ampat Papua Barat untuk melihat dari dekat
burung Cenderawasih yang masih terjaga hingga kini. Tempat Wisata Desa
Sawinggrai saat ini dihuni oleh sekira 36 kepala keluarga dan sebagian mereka
memiliki keahlian membuat kerajinan khas pahatan patung. Ada empat
species Cenderawasih yang dipelihara di sini, yaitu cenderawasih merah (Paradisaea
Rubra), cenderawasih belah rotan (Cicinnurus Magnificus), cenderawasih kecil
(Paradisaea Minor) dan cenderawasih besar (Paradisaea Apoda). Satu dari empat
species tersebut yakni cenderawasih merah adalah ikon khas Desa Sawinggrai.
4. Taman nasuinal teluk cendrawasih tempat wisata terbaik di papua barat