Anda di halaman 1dari 15

PROVINSI PAPUA BARAT

A. Letak Geografis Provinsi Papua Barat

Nama Resmi : Provinsi Papua Barat

Ibukota : Sorong

Luas Wilayah : 97.024,27 Km2 *)

Jumlah Penduduk : 1.008.443 Jiwa *)

Wilayah Administrasi : Kab.: 10, Kota : 1, Kec.: 160,


Kel.: 78, Desa : 1.295 *)

Batas Wilayah : Wilayah Provinsi Papua Barat


sebelah Timur berbatasan dengan
Provinsi Papua, sebelah Selatan
berbatasan dengan laut Banda,
sebelah Barat berbatasan dengan
laut Seram, Provinsi Maluku,
sebelah Utara berbatasan dengan
Samudera Pasifik.

Provinsi Papua Barat awalnya bernama Irian Jaya Barat, berdiri atas dasar UU
Nomor 45 Tahun 1999 tentang pembentukan Provinsi Irian Jaya Barat, Provinsi Irian
Jaya Tengah, Kabupaten Mimika, Kabupaten Paniai, Kabupaten Puncak Jaya, dan
Kota Sorong. Serta mendapat dukungan dari SK DPRD Provinsi Irian Jaya Nomor 10
Tahun 1999 tentang pemekaran Provinsi Irian Jaya menjadi tiga provinsi. Setelah
dipromulgasikan pada tanggal 1 Oktober 1999 oleh Presiden B.J. Habibie, rencana
pemekaran provinsimenjadi tiga ditolak warga papua di Jayapura dengan demonstrasi
akbar pada tanggal 14 Oktober 1999. Sejak saat itu pemekaran provinsi ditangguhkan,
sementara pemekaran kabupaten tetap dilaksanakan sesuai UU Nomor 45 Tahun
1999.
Pada tahun 2002, atas permintaan masyarakat Irian Jaya Barat yang diwakili Tim 315.

Pemekaran Irian Jaya Barat kembali diaktifkan berdasarkan Inpres Nomor I


Tahun 2003 yang dikeluarkan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada tanggal 27
Januari 2003. Sejak saat itu, Provinsi Irian Jaya Barat perlahan membentuk dirinya
menjadi provinsi definitif. Dalam perjalanannya, Provinsi Irian Jaya Barat mendapat
tekanan keras dari induknya Provinsi Papua, hingga ke Mahkamah Konstitusi melalui
uji materiil. Mahkamah Konstitusi akhirnya membatalkan UU Nomor 45 Tahun 1999
yang menjadi payung hukum Provinsi Irian Jaya Barat. Namun Provinsi Irian Jaya
Barat tetap diakui keberadaannya.

Setelah itu, Provinsi Irian Jaya terus diperlengkapi sistem pemerintahannya,


walaupun di sisi lain payung hukumnya telah dibatalkan. Setelah memiliki wilayah
yang jelas, penduduk, aparatur pemerintahan, anggaran, anggota DPRD, akhirnya
Provinsi Irian Jaya Barat menjadi penuh ketika memiliki gurbernur dan wakil
gurbernur definitif Abraham O. Atururi dan Drs. Rahimin Katjong, M.Ed yang
dilantik pada tanggal 24 Juli 2006. Sejak saat itu, pertentangan selama lebih dari 6
tahun sejak UU Nomor 45 Tahun 1999 dikumandangkan, dan pertentangan sengit
selama 3 tahun sejak Inpres Nomor 1 Tahun 2003 dikeluarkan berakhir dan Provinsi
Irian Jaya Barat mulai membangun dirinya secara sah. Dan sejak tanggal 18-04-2007
berubah nama menjadi Provinsi Papua Barat, berdasarkan PP Nomor 24 Tahun 2007.
B. Lambang Provinsi Papua Barat

 Lambing Provinsi Papua Barat

Leher dan kepala burung Kasuari menghadap ke kanan dalam bidang lingkaran
hijau bermakna bahwa Provinsi Papua Barat secara geografis terletak di wilayah leher
dan kepala burung Pulau Papua, sekaligus memilki filosofi ketangguhan, keberanian,
kekuatan dan ketahanan menghadapi tantangan pembangunan dimasa depan serta
berkeyakinan bahwa dengan semangat persatuan dan kesatuan, kesinambungan
pembangunan akan mewujudkan masa depan yang cerah.

Bidang Hijau yang diapit 3 (tiga) bidang biru bermakna kesatuan tekad dan
perjuangan dari 3 (tiga) unsur: pemerintah, rakyat/adat dan agama mewujudkan
keberadaan Provinsi Papua Barat. Perisai dengan warna dasar biru bersudut lima
bermakna bahwa provinsi Papua Barat berasaskan Pancasila yang mampu melindungi
seluruh rakyat.

Sepasang pelepah daun sagu, masing-masing pelepah bagian kanan terdiri dari 12
(dua belas) pasang anak daun, bagian kiri terdiri dari 10 (sepuluh) pasang anak daun
yang diikat oleh dua angka sembilan bermotif ukiran karerin budaya Papua, bermakna
bahwa Provinsi Papua Barat dibentuk pada tanggal 12 Oktober 1999 NKRI. Sagu
merupakan makanan pokok masyarakat Provinsi Papua Barat yang melambangkan
kesejehteraan dan kemakmuran. sebagai Provinsi ke-2 di Tanah Papua dan ke-31 di
wilayah Indonesia.

Seutas pita berwarna kuning bertuliskan “CINTAKU NEGERIKU” terletak di


bagian bawah perisai merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perisai bermakna
folosofis perjuangan seluruh komponen masyarakat untuk mempertahankan
keberadaan Provinsi Papua Barat dalam bingkai NKRI.
Nilai Budaya Provinsi Papua Barat mempunyai potensi yang luar biasa, baik itu
pertanian, pertambangan, hasil hutan maupun pariwisata.

Mutiara dan rumput laut dihasilkan di kabupaten Raja Ampat, sedangkan satu-
satunya industri tradisional tenun ikat yang disebut kain Timor dihasilkan di
kabupaten Sorong Selatan. Sirup pala harum dapat diperoleh di kabupaten Fak-Fak
serta beragam potensi lainnya. Selain itu, wisata alam juga menjadi salah satu andalan
Irian Jaya Barat, seperti Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang berlokasi di
kabupaten Teluk Wondama. Taman Nasional ini membentang dari timur
Semenanjung Kwatisore sampai utara Pulau Rumberpon dengan panjang garis pantai
500 km, luas darat mencapai 68.200 ha, luas laut 1.385.300 ha dengan rincian 80.000
ha kawasan terumbu karang dan 12.400 ha lautan. Disamping itu baru-baru ini,
ditemukan sebuah gua yang diklaim sebagai gua terdalam di dunia oleh tim ekspedisi
speologi Perancis di kawasan Pegunungan Lina, Kampung Irameba, Distrik Anggi,
Kabupaten Manokwari. Gua ini diperkirakan mencapai kedalaman 2000 meter.
Kawasan pegunungan di Papua Barat masih menyimpan misteri kekayaan alam yang
perlu diungkap.
C. Kuliner khas Papua Barat

Disetiap daerah di nusantara pasti memiliki hidangan kuliner yang khas, dan tidak
ditemukan di wilayah lain. Hal ini dapat menjadi ciri khas daerah tersebut, dari yang
lezat dan membuat perut lapar, unik sampai yang ekstrim. Berikut adalah makanan
khas dari provinsi Papua Barat.

1. Papeda

Makanan pokok wilayah papua barat adalah sagu, sagu


adalah bahan makanan yang terbuat dari pohon sagu,
yang diambil bagian batangnya untuk dijadikan bahan
baku pembuatan makanan. Makanan yang berbahan
dasar tepung sagu ini berstruktur sangat lembut. Papeda
diolah menyerupai bubur dan bewarna putih dengan
tekstur seperti ketan dan lengket menyerupai lem dan memiliki rasa tawar. Tapi, jangan
salah! Papeda bisa disulap menjadi makanan yang lezat karena biasanya warga Papua
menyajikannya dengan ikan Tongkol atau Mubara yang dimasak dengan kuah kuning kunyit
sehingga rasanya menjadi sangat sedap untuk disantap.

Proses pembuatan papeda adalah sebagai berikut:

Alat dan Bahan :

1. Kompor
2.Panci
3.Sempe(Tempat Papeda Dihidangkan, jika tidak ada Sempe bisa gunakan loyang)
4.Aru-aru(Alat Pengaduk)5.Gata-gata(Alat Pengambil Papeda)
6.Tapis-tapis
7.Tepung Sagu Mentah
8.Air

Cara Pembuatan :
1.Masak air dengan menggunakan panci hingga mendidih

2.Sambil menunggu air mendidih, ambillah tepung tepung sagu kemudian taruh di dalam
sempe/loyang kemudian tuang air secukupnya untuk direndam beberapa menit

3.Tapis sagu yang telah direndam tadi agar tepung sagu lebih halus

4.Setelah air mendidih, tuanglah ke dalam sempe/loyang yg berisi tepung sagu mentah

5.Tuang perlahan-lahan, sambil tepung sagu di aduk-aduk menggunakan aru-aru hingga


tepung sagu berkembang dan menjadi papeda

6.Taruh papeda di atas meja bersama dengan makanan yang lainnya dan papeda
siap dihidangkan

2. Martabak Sagu

Umumnya martabak menggunakan bahan utama tepung


terigu dengan paduan cokelat, kacang ataupun telur
bebek. Semakin banyak telurnya, harganya pun
semakin mahal. Martabak yang menjadi salah
satu makanan Khas Papua Barat ini tentunya berbeda
dengan Martabak pada umumnya. Martabak yang berasal dari
kabupaten Fakfak ini terbuat dari sagu yang dihaluskan dan kemudian digoreng dan
diberikan sedikit gula merah.
3. Sate Ulat Sagu

Gambar sate Ulat Sagu

Salah satu makanan khas papua barat yang memiliki keunikan lainnya adalah Sate Ulat
Sagu. Jenis makanan yang satu ini mungkin akan membuat kita mual walaupun hanya
melihat bentuknya saja, sate yang berbahan dasar dari ulat sagu ini sudah sering
dikonsumsi oleh masyarakat Papua dan diolah terlebih dahulu. Sama halnya seperti sate
lainnya, makanan ini dibakar diatas arang yang sudah dipanaskan.

4. Udang Selingkuh

Gambar Udang Selingkuh


Dari namanya saja sudah unik, udang selingkuh? Udang ini disebut sebagai udang
selingkuh karena memiliki capit seperti kepiting. Sebagian warga Papua Barat
menganggap udang ini berselingkuh dengan kepiting, hehe. Tapi, kamu harus tahu kalau
udang ini sangat populer di wilayah Wamena, Papua Barat lho!

5. Ikan Bakar Manokwari

Gambar Ikan Bakar Manokwari

Sesuai dengan namanya, makanan khas ini berasal dari wilayah Manokwari, Papua Barat.
Jenis ikan yang biasa dihidangkan adalah ikan tongkol, buat kamu yang ingin
mengunjungi Papua Barat jangan lupa menyicipi ikan bakar Manokwari ini ya. Ikan ini
dihidangkan dengan sajian yang pedas dan memiliki keunikan rasanya tersendiri. Yummy!
D. Rumah Adat Khas Provinsi Papua Barat

Gambar rumah adat Mod Aki Aksa

Rumah Mod Aki Aksa, mendengar namanya saja pasti merasa begitu asing di telinga. Mod
Aki Aksa merupakan rumah adat yang berasal dari provinsi Papua Barat. Jangan hanya tahu
mengenai Raja Ampat saja, ada baiknya juga dipelajari mengenai rumah adatnya agar lebih
mengenal ragam budaya yang ada di Indonesia.

Rumah ini adalah tempat tinggal untuk suku Arfak di Manokwari. Rumah adat yang
memiliki struktur rumah panggung dan sampai sekarang masih tetap ditinggali penduduk
Papua Barat. Desain tersebut disesuaikan dengan keadaan di sana yang begitu dinggin.
Bentuk tiang dari rumah ini sangatlah unik karena dibuat jajaran tiang dengan kayu kecil.
Ada banyak sekali tiang yang dipakai untuk menyangga rumah Mod Aki Aksa.

Sedangkan di bagian atap dari rumah ini tersebut dari anyaman alang-alang. Mungkin
sekarang sudah sangat sulit ditemukan atam dari daun alang-alang karena sudah diganti
dengan seng. Desainnya cukup khas, apalagi di bagian depan yang melengkung dan
belakang yang menyerupai pelana kuda. Bahan dasar daun alang-alang bisa bertahan lama
meskipun harus diganti ketika sudah waktunya.

Tinggi rumah Mod Aki Aksa sekitar 4- 5 meter dengan luas 8×6 meter. Kecil memang,
tetapi itulah yang menjadi ciri khas dari rumah adat Papua Barat ini. Keunikan lain juga
terletak pda beberapa bagian rumah, diantaranya ;
o Rumah Mod Aki Aksa sama sekali tidak ada jendela, karena untuk menjaga suhu agar
hangat ketika di waktu malam.

o Jika dilihat, rumah adat ini hanya ada 2 pintu. Di dalamnya pun hanya ada 1 ruangan
tanpa menggunakan dinding. Berbagai kegiatan langsung diselenggarakan di ruangan
tersebut, apapun itu.

o Terdapat tangga di depan serta belakang rumah yang dibuat dari kau dan rotan. Namun,
pada tangga belakang tidak selalu dipasang, hanya ketika acara tertentu.

o Akan ditemukan beberapa rumah dengan tiang yang terdapat ukiran atau patung.  Hal
tersebut dianggap bisa menjaga penghuninya dari bahaya.

E. Suku-suku Provinsi Papua Barat

Suku bangsa yang mendiami provinsi Suku Tipin,


papua barat adalah Suku Maya,
Suku Arfak, Suku Biak,
Suku Doreri, Suku Anggi,
Suku Kuri, Suku Arguni,
Suku Simuri, Suku Asmat,
Suku Irarutu, Suku Awiu,
Suku Sebyar, Suku Batanta,
Suku Moscona, Suku Biak,
Suku Mairasi, Suku Bintuni,
Suku Kambouw, Suku Dani,
Suku Onim, Suku Demta,
Suku Sekar, Suku Genyem,
Suku Maibrat, Suku Guai,
Suku Tehit, Suku Hattam,
Suku Imeko, Suku Jakui,
Suku Moi, Suku Kapauku,
Suku Kiman, Suku Moni,
Suku Mairasi, Suku Muyu,
Suku Manikion, Suku Numfor,
Suku Mapia, Suku Salawati,
Suku Marindeanim, Suku Uhundun, dan
Suku Mimika, Suku Waigeo.

F. Bahasa Provinsi Papua Barat

Bahasa Papua Barat adalah satu rumpun dugaan yang terdiri dari 23 bahasa
di Semenanjung Doberai (Vogelkop) di bagian barat pulau Papua dan di bagian utara
pulau Halmahera. Keseluruhan penuturnya berjumlah sekitar 220 000 orang.

Bahasa Papua Barat yang paling terkenal adalah bahasa Ternate dengan sekitar 50 000
penutur. Bahasa ini merupakan lingua franca di kawasannya.

Bahasa Papua Barat terdiri atas 3 kelompok utama:

 Halmahera Utara (16 bahasa),


 West Bird’s Head (5 bahasa) dan

 Yapen (2 bahasa).

G. Potensi Wisata Papua Barat

1. Situs Purbakala Tapurarang Tempat Wisata Sejarah

Gambar Peningglaan Purbakala Taourarang


Berbagai macam peninggalan bersejarah-pun ikut andil dalam memperkaya sejarah
kebudayaan di Tanah air, seperti situs purbakala jaman megalitikum yang terdapat
di Kokas, Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Namanya Situs Purbakala
Tapurarang yang seolah menguak tabir tentang kejadian masa lalu yang terlukis melalui
beberapa cap tapak tangan dan kaki warna merah di dinding goa. Situs Purbakala
Tapurarang, Fakfak ditemukan di tebing yang berada di tepi laut. Situs
Tapurarang merupakan Tempat Wisata berupa objek lukisan berupa telapak tangan,
mata, telapak kaki, lumba lumba, cicak, tumbuhan, daun, wajah manusia, hingga
bumerang. Lukisannya terlihat biasa saja, namun cukup menggambarkan manusia dan
kesehariannya. Tekhnik lukisannya pun unik. Objek objek tersebut dibuat seperti
disembur. Tintanya berwarna merah dan kuning.

2. Pulau Mansinam Tempat wisata menarik di papua

Gambar Patung Jesus di Pulau Mansinam

Berbicara mengenai sejarah peradaban Papua maka tidak akan terlepas dari peran para
misionaris di masa lalu yang datang ke Papua untuk mengabarkan kabar baik dalam Injil.
Inilah sebuah sejarah yang terjadi sekitar 160 tahun lalu di sebuah pulau
bernama Mansinam. Pulau Mansinam berada di Teluk Doreh yang merupakan bagian
wilayah ibukota Papua Barat, Manokwari. Bila diamati, tidak ada yang istimewa
dengan Tempat Wisata berpenduduk tidak lebih dari 800 jiwa ini. Deretan pohon kelapa
yang menghiasi pinggir pantai dan sebuah bukit hijau yang ditumbuhi pepohonan teduh
menjadi pemandangan umum yang banyak dijumpai di Mansinam. Selain itu, tidak ada
jalan raya di pulau ini, hanya jalan-jalan beton berukuran sedang yang masih terus
dibangun sesuai instruksi pemerintah.

3. Desa Sawinggrai Tempat Wisata Indah Di Papua Barat

Gambar Tempat Wisata Desa Sawinggrai

Tak salah jika Papua sering disebut sebagai bumi cenderawasih. Ya, di tempat inilah
Anda masih bisa melihat indahnya burung Cederawasih yang menjadi ikon kecantikan
satwa. Anda bisa datang ke Desa Wisata Sawinggrai Kecamatan Meos Mansar
Kabupaten Raja Ampat Papua Barat untuk melihat dari dekat
burung Cenderawasih yang masih terjaga hingga kini. Tempat Wisata Desa
Sawinggrai saat ini dihuni oleh sekira 36 kepala keluarga dan sebagian mereka
memiliki keahlian membuat kerajinan khas pahatan patung. Ada empat
species Cenderawasih yang dipelihara di sini, yaitu cenderawasih merah (Paradisaea
Rubra), cenderawasih belah rotan (Cicinnurus Magnificus), cenderawasih kecil
(Paradisaea Minor) dan cenderawasih besar (Paradisaea Apoda). Satu dari empat
species tersebut yakni cenderawasih merah adalah ikon khas Desa Sawinggrai.
4. Taman nasuinal teluk cendrawasih tempat wisata terbaik di papua barat

Gambar hiu paus diteluk Cendrawasih


Tempat Wisata Teluk Cendrawasih memiliki struktur geologi yang unik dan sejarah
oceanographic yang sangat penting. Taman nasional laut ini memiliki terumbu karang
yang luas dengan kualitas terbaik di dunia. Taman Nasional Teluk
Cendrawasih berada di 5 wilayah dan dua propinsi, yaitu Kabupaten Teluk
Wondana dan Kabupaten Manokwari di Provinsi Papua Barat dan Kabupaten
Nabire, Kabupaten Yapen dan Kabupaten Waropen di Provinsi Papua. Komunitas
lokal yang hidup di sekitar taman nasional memanfaatkan sumber daya laut sebagai
sumber kehidupan. Taman Nasional Teluk Cendrawasih adalah sebuah teluk yang
dikelilingi beberapa pulau, di antaranya adalah Pulau Biak, Pulau Yapen, dan daratan
utama Pulau Papua. Secara administratif wilayahnya berada di dua kabupaten,
yaitu Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Nabire,
Provinsi Papua.

5. Raja Ampat Tempat Wisata Memukau di Papua Barat

Gambar Kepulauan Raja Ampat


Selain kekayaan alamnya, Papua juga memiliki sebuah Tempat Wisata yang sangat
sayang untuk dilewatkan. Raja Ampat merupakan kepulauan yang secara administratif
berada di wilayah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kepulauan ini
menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan pemandangan bawah
lautnya. Kepulauan Raja Ampat merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk
diving di seluruh dunia, sehingga sangat berpotensi untuk dijadikan lokasi wisata,
terutama wisata penyelaman. Di tempat ini juga merupakan rumah bagi 75% spesies
karang dunia, di kampung Saindarek, ketika pasang surut terendah, nisa disaksikan
hamparan terumbu karang tanpa menyelam. Beberapa spesies unik yang bisa ditemukan
saat menyelam di Raja Ampat adalah beberapa jenis kuda laut katai, wobbegong, dan
ikan pari Manta.

Anda mungkin juga menyukai