Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITT AGAMA ISLAM NEGERI METRO


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Metro Timur Kota Metro Lampung 34111
Telp. (0725) 41507 Fax. (0725) 47296 Website: www.metrouniv.ac.id, e-mail: iain@metrouniv.ac.id

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER


Mata Kuliah/ kode : Sosiologi Pendidikan SKS : 2 sks
Dosen Pengampu : Atik Purwasih, M.Pd Jurusan/ Prodi : TIPS
Semester : Ganjil Tahun Akademik : 2020-2021

Petunjuk pengisian : 1. Jawaban diketik, dengan huruf Times New Rowman ukuran 12.
2. Tulislah identitas anda dengan jelas pada lembar jawaban!
3. Sertakan daftar pustaka ketika mengutip dari sumber lain!
4. Dikumpulkan di LMS, batas pengumpulan terakhir Sabtu, 21 November
2020 pukul 20.00.

Soal**
1. Jelaskan konsep sosiologi pendidikan!
2. Jelaskan yang dimaksud dengan pendidikan formal, non formal dan informal!
3. Mengapa sosiologi pendidikan diperlukan untuk menganalisis masalah-masalah pendidikan?
4. Jelaskan keterkaitan antara kebudayaan dan pendidikan!
5. Jelaskan keterkaitan antara pendidikan dan stratifikasi social!
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Metro Timur Kota Metro Lampung 34111
Telp. (0725) 41507 Fax. (0725) 47296 Website: www.metrouniv.ac.id, e-mail: iain@metrouniv.ac.id

JAWABAN

NAMA : ANNISA AMALIA


NPM : 1901071007
PRODI : TADRIS IPS (A)
TUGAS : UTS SOSPEN
MK : SOSIOLOGI PENDIDIKAN

1. Sosiologi pendidikan terdiri dari dua kata, sosiologi dan pendidikan. Dilihat dari istilah
etimologi kedua kata ini berbeda makna, namun dalam sejarah hidup dan kehidupan serta
budaya manusia, keduanya menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan, terutama dalam sistem
memberdayakan manusia dimana sampai saat ini memanfaatkan pendidikan sebagai instrumen
pemberdayaan tersebut. Gunawan (2006:2) mengemukakan definisinya tentang sosiologi
pendidikan, yaitu ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan
dengan analisis atau pendekatan sosiologis. Sosiologi pendidikan adalah ilmu yang
mempelajari seluruh aspek pendidikan, baik itu struktur, dinamika, masalah-masalah
pendidikan ataupun aspek-aspek lainnya secara mendalam melalui analisis atau pendekatan
sosiologis.

Sosiologi pendidikan dapat dilihat dari 2 segi, yaitu : (1) Sosiologi Pendidikan adalah suatu
kajian yang mempelajari hubungan antara masyarakat, dimana terjadi interaksi sosial dengan
pendidikan di dalamnya. Dapat kita lihat dalam hubungan ini bagaimana masyarakat
memengaruhi pendidikan, begitu juga sebaliknya bagaimana pendidikan memengaruhi
masyarakat. (2) Sosiologi Pendidikan adalah suatu pendekatan sosiologis yang diterapkan pada
fenomena pendidikan. Pendekatan sosiologis meliputi konsep, variabel, metode dan teori yang
digunakan dalam sosiologi untuk memahami kenyataan sosial, serta di dalamnya terdapat
kompleksitas aktivitas yang berkaitan dengan pendidikan.

2. Pendidikan formal adalah jalur Pendidikan yang terstruktur dsn berjenjang yang terdiri atas
Pendidikan anak usia dini (TK/RA), Pendidikan dasar (SD/MI), pendidikan menengah
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Metro Timur Kota Metro Lampung 34111
Telp. (0725) 41507 Fax. (0725) 47296 Website: www.metrouniv.ac.id, e-mail: iain@metrouniv.ac.id

(SMP/MTS dan SMA/MA), dan Pendidikan tinggi (Universitas). Pendidikan formal terdiri dari
Pendidikan formal berstatus negeri dan Pendidikan formal berstatus swasta.
Pendidikan nonformal adalah jalur Pendidikan di luar Pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil Pendidikan nonformal dapat dihargai
setara dengan hasil program Pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan
oleh Lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada
standar nasional Pendidikan.
Pendidikan informal adalah jalur Pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk
kegiatan belajar secara mandiri. Hasil Pendidikan informal diakui sama dengan Pendidikan
formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional
Pendidikan.

3. Karena sosiologi Pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-
masalah Pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis. Dimana masalah-masalah
Pendidikan tersebut diantaranya mengenai siswa sendiri, maupun siswa dengan teman
sebayanya, dan siswa dengan guru. Dengan adanya sosiologi Pendidikan masalah-masalah
tersebut dapat terpecahkan dan mendapatkan solusinya karena kajian sosiologi sendiri
berhubungan dengan manusia dan segala permasalahannya

4. Pendidikan tidak bisa terpisahkan dari kebudayaan. Keduanya sangat erat hubungannya karena
saling melengkapi dan mendukung antara satu sama lain. Untuk menjaga dan melestarikan
kebudayaan sendiri, cara paling efektif yang dapat dilakukan adalah dengan Pendidikan.
Dengan adanya Pendidikan, kita bisa mentransfer kebudayaan itu sendiri dari generasi
kegenerasi selanjutnya, dan kita sebagai masyarakat mencita-citakan terwujudnya masyarakat
dan kebudayaan yang lebih baik kedepannya, maka sudah dengan sendirinya kita akan sadar
akan pentingnya meningkatkan Pendidikan kita supaya menjadi pribadi yang baik yang dapat
menjaga kebudayaan. Contoh eratnya hubungan Pendidikan dan kebudayaan, antara lain: orang
suku jawa yang telah diajari disekolah untuk menghargai dan menghormati suku lain, akan
membantu suku lain mengenal kebudayaan jawa.
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Metro Timur Kota Metro Lampung 34111
Telp. (0725) 41507 Fax. (0725) 47296 Website: www.metrouniv.ac.id, e-mail: iain@metrouniv.ac.id

5. Perwujudan dari stratifikasi sosial adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada
lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Dalam berbagai studi, disebutkan
tingkat pendidikan tertinggi yang didapatkan seseorang digunakan sebagai indeks kedudukan
sosialnya di dalam masyarakat. Menurut penelitian memang terdapat korelasi yang tinggi
antara kedudukan sosial seseorang dengan tingkat pendidikan yang telah ditempuhnya, meski
demikian pendidikan yang tinggi tidak dengan sendirinya menjamin kedudukan sosial yang
tinggi. Korelasi antara pendidikan dan golongan sosial antara lain terjadi karena anak dari
golongan rendah kebanyakan tidak melanjutkan pelajarannya sampai perguruan tinggi.
Sementara orang yang termasuk golongan atas beraspirasi agar anaknya menyelesaikan
pendidikan sampai perguruan tinggi. Orang yang berkedudukan tinggi, bergelar akademis, yang
mempunyai pendapatan besar tinggal dirumah elite dan merasa termasuk golongan atas akan
mengusahakan anaknya masuk universitas dan memperoleh gelar akademis. Sebaliknya anak
yang orangtuanya buta huruf mencari nafkahnya dengan mengumpulkan puntung rokok,tinggal
digubuk kecil, tak dapat diharapkan akan mengusahakan anaknya menikmati perguruan tinggi.
Kesimpulannya bahwa pendidikan dengan stratifikasi sosial sangat erat hubungannya. Pada
stratifikasi sosial terbuka pendidikan dapat menjadi alat untuk mobilisasi sosial. Pendidikan
sebagai salah satu dasar penentu kelas sosial dapat merubah kelas seseorang.

DAFTAR PUSTAKA

Ary H. Gunawan, 2000, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta.


KEMENTERIAN AGAMA
INSTITT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Metro Timur Kota Metro Lampung 34111
Telp. (0725) 41507 Fax. (0725) 47296 Website: www.metrouniv.ac.id, e-mail: iain@metrouniv.ac.id

Anda mungkin juga menyukai