Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

IPS Sebagai trasmisi Kewarganegaaran (Social studies as citizenship transmission)

Dosen Pengampuh:Reni Nasrianti, SE., M.Si

Kelompok 1:
Ahmad Yamin
Rozi Siregar
NurSaidah
Rani dwi Putri
Dilla Asmara Putri

Prodi Pendidikan Guru madarash Ibtidaiyah


Sekola Tinggi ilmu Tarbiyah
Al kifayah Riau
2022
BAB I
PEMBAHASAN

1).Permasalahan Sosial dan Pembelajaran Ips


A.Permasalahan Sosial
Permasalahan sosial adalah ketidaksesuaian unsur-unsur kebudayaan yang bisa
membahayakan kehidupan suatu kelompok sosial.Contoh permasalahan sosial; kenakalan
remaja, kemiskinan, pengangguran, dll. Dampaknya; perpecahan kelompok, perilaku
menyimpang, dan meningkatknya kriminalitas. Masalah Sosial dan Contohnya di
Lingkungan Masyarakat Masalah sosial adalah kondisi yang tidak diinginkan oleh
masyarakat. Ada berbagai faktor penyebab masalah sosial, seperti masalah ekonomi, budaya,
psikologis, dan biologis.
Munculnya berbagai permasalahan sosial yang terjadi di berbagai daerah di kota
ataupun di desa, menjadi pelajaran bagi semua lapisan masyarakat utamanya dari kalangan
akademisi. Penyimpangan sikap dan perilaku sosial berhubungan dengan tugas dan tanggung
jawab dalam membina sikap dan perilaku melalui kegiatan pendidikan dan pembelajaran.
Meskipun pendidikan bukan menjadi satu satunya penyebab terjadinya penyimpangan
perilaku sosial, namun cukup menjadi bahan kajian untuk melakukan analisis berbagai
kecenderungan, agar upaya untuk memperbaiki kegiatan pendidikan dan pembelajaran dapat
dilakukan sesuai kebutuhan.
Permasalahan sosial seperti mabuk-mabukan, perkelahian, pencurian, penodongan,
pemerkosaan dan sebagainya merupakan cermin bahwa masyarakat tidak memiliki
penghayatan nilai-nilai kesantunan yang berasal dari norma-norma agama maupun dari
masyarakat sebagai pegangan untuk menjamin terciptanya kehidupan yang harmonis dan
sejahtera. Beberapa alasan bisa menjadi pemicu timbulnya penyimpangan perilaku sosial
antara lain: pertama, keinginan melampiaskan kepuasan yang tidak diimbangi dengan
kemampuan yang dimiliki secara memadai, sehingga cenderung bersikap menguasai hak
orang lain melalui kekerasan. Kedua, perilaku budaya yang diikuti tidak seimbang dengan
kemampuan mengendalikan sikap dan emosi, sehingga mudah terpengaruh oleh budaya yang
sedang berkembang dan dinilai lebih bisa memberikan kepuasan. Ketiga, kemudahan untuk
mendapatkan berbagai informasi melalui sarana jejaring sosial seperti internet yang sulit
dikendalikan pemanfaatannya, sehingga mempercepat pembentukan sikap dan perilaku tidak
sebanding dengan usia serta kematangan mental. Keempat, pemahaman beragama belum
sebanding dengan kemauan mengamalkan ajaran secara efektif, akibatnya agama belum
sepenuhnya mampu mewarnai tatanan kehidupan sosial.
B.Pembelajaran IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu matapelajaran yang diberikan
mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa,
fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI
matapelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui
pembelajaran IPS, diharapkan dapat membantu para siswa untuk mendapatkan: (1) jawaban
yang bermakna mengenai masalah-masalah yang dijumpai dalam kehidupan mereka; (2)
membina kesadaran terhadap perjuangan manusia dalam memenuhi kebutuhan pokok
mereka; (3) membina kecakapan intelektualnya dalam menarik generalisasi dari masalah-
masalah sosial yang telah diusahakan pemecahannya oleh para ahli (Depdiknas, 2004).
Kemampuan pribadi dan sosial berkenaan dengan penguasaan karakteristik, nilai-nilai
sebagai pribadi dan sebagai warga masyarakat serta kemampuan untuk hidup bermasyarakat.
Penguasaan karakteristik dan nilai-nilai pribadi dan warga masyarakat banyak dikembangkan
dalam Pendidikan Kewarganegaraan, sedang kemampuan untuk hidup bermasyarakat banyak
dikembangkan dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah memfokuskan kajiannya kepada hubungan
antar manusia dan proses membantu pengembangan kemampuan dalam hubungan tersebut.
Pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dikembangkan melalui kajian ini ditujukan untuk
mencapai keserasian dan keselarasan dalam kehidupan masyarakat.
C.Materi Pembelajaran IPS
IPS di sekolah merupakan mata pelajaran yang memadukan secara sistematis disiplin-
disiplin ilmu seperti antropologi, arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu
politik, psikologi, agama, dan sosiologi, sama seperti serasinya ilmu humaniora, matematika,
dan ilmu alam. Adaptasi materi dari ilmu-ilmu sosial menjadi IPS meliputi beberapa hal:
1. Fakta, konsep, generalisasi dan teori;
2. Pendekatan dan metode penyelidikan (method of inquiry) dari masing-masing disiplin ilmu
sosial;
3. Keterampilan-keterampilan intelektual yang diperlukan dalam metodologi penyelidikan
ilmu-ilmu
sosial.
D.Tujuan Pembelajaran IPS di Sekolah
Program-program pembelajaran IPS di sekolah dapat dicapai jika diorganisasikan
secara baik dan tepat. Dari rumusan tujuan tersebut dapat dirinci sebagai berikut (Awan
Mutakin, 1998).
1. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui
pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.
2. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang
diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah sosial.
3. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk
menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat.
4. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat
analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.
5. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar
survive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat. pengembangan
keterampilan pembuatan keputusan.
6. Memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan moral.
7. Fasilitator di dalam suatu lingkungan yang terbuka dan tidak bersifat menghakimi.
8. Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam kehidupan-nya “to prepare
students to be well-functioning citizens in a democratic society’ dan mengembangkan
kemampuan siswa mengunakan penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap persoalan
yang dihadapinya.
9. Menekankan perasaan, emosi, dan derajat penerimaan atau penolakan siswa terhadap
materi Pembelajaran IPS yang diberikan.
E.Hakikat Pembelajaran IPS
Hakikat Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) adalah kajian tentang manusia dan
lingkungannya dimana kehidupan manusia merupakan suatu dinamika yang tidak pernah
berhenti dan selalu aktif.Bagaimana keserasian hidup dengan lingkungannya baik dengan
sesama manusia maupun lingkungan alamnya.
2).IPS Sebagai transmisi Kewarganegaraan(Social studies as citizenship transmission)
A. IPS sebagai Transmisi Kewarganegaraan
Latar belakang IPS diajarkan sebagai ilmu sosial disebabkan krisis moral yang menimpa
masyarakat Amerika Serikat saat itu, sehingga para ahli pendidikan khususnya para pakar
ilmu sosial memandang perlunya IPS diajarkan sebagai transmisi kewarganegaraan.
1. Pengertian
Transmisi kewarganegaraan ialah proses pembelajaran yang mewariskan nilai-nilai dan
norma-norma masyarakat dapat dipertahankan. Transmisi kewarganegaraan ialah tradisi
pembelajaran IPS yang menekankan pada pewarisan nilai-nilai kepada peserta didik agar
mereka memiliki pedoman dalam berperilaku dan menjadi warga negara yang baik. Nilai
nilai yang diwariskan terdiri dari :
a. Cita-cita universal
b. Cita-cita nasional
c. Cita-cita regional
d. Kebudayaan aneka ragam
e. Personal ideals and values
Agar program pendidikan transmisi dari yang tua ke yang muda berhasil (tidak menyimpang
dari aslinya), maka pemindahan kebudayaan dilembagakan, misalnya melalui program
pendidikan formal. Inilah yang akhir-akhir ini di Indonesia menjadi dasar perlunya PKn dan
sejarah sebagai mata pelajaran terpisah dari IPS, karena untuk memudahkan dalam program
citizenship transmission. Program pendidikan citizenship transmission sering juga di
asosiasikan sebagai pendidikan nilai-nilai idealistik dan manusia, sehingga cara ini sering
dianggap sebagai indoktrinasi dan propaganda. Misalnya, George washington tidak pernah
berdusta, Lincoln sifatnya sangat jujur, Ir.Soekarno dan Mohammad Hatta Proklamator
Indonesia, Soeharto bapak pembangunan masa orde baru dan sebagainya.
2. Tujuan
Agar siswa dapat menguasai sejumlah nilai-nilai,dan membentuk kewarganegaraan dengan
membentuk keyakinan sehingga siswa memiliki sikap yang benar dan partisipasi,memberikan
inspirasi pada integrasi pribadi dan tanggung jawab warga negara,mendorong partisipasi dan
demokrasi aktif,untuk mengerti dan memahami sistem ekonomi yang bebas,membangun
murid murid mendapatkan kesadaran akan problem problem sosial Dan agar peserta didik
berperilaku baik di masyarakat.
3. Isi
Adapun isi atau materi yang diajarkan antara lain :
a. Keyakinan, nilai-nilai dan cita-cita yang tepat
b. Sejarah bangsanya
c. Kebudayaan dan keadaan masyarakat
d. Sejarah konstitusi Amerika
e. Sistem pemerintahan
f. Penanaman nilai patriotis dan nasionalis
4. Kompetensi
Adapun kompetensi yang ingin dicapai dengan tradisi ini ialah :
a. Siswa menguasai sejumlah nilai-nilai.
b. Partisipasi afektif dalam setiap kegiatan positif.
c. Memiliki sikap yang benar.
d. Melaksanakan kewajiban sebagai warga negara yang baik seperti: membayar pajak,
ikut wajib militer
e. Mematuhi hukum.

5. Metode
Pendekatan yang digunakan ialah indoktrinasi yaitu memilki anggapan dasar bahwa pengajar
memiliki kewajiban untuk menanamkan nilai-nilai mandiri. Adapun metode yang digunakan
yaitu: Transmisi Langsung (Direct transmission), Transmisi tidak langsung(Indirect
transmission), dan Transmisi berorientasi pertanyaan(Inquiry oriented transmission).
1.Direct transmission, yaitu melalui transmisi langsungatau pembelajaran langsung kontak
antara sumber informasi dengan penerima informasi, atau melalui kuliah langsung.
2. Indirect transmission, yaitu transmisi tidak langsung, misalnya dengan menggunakan alat
bantu atau media.
3. Inquiry oriented transmission, yaitu kecakapan untuk menyelidiki dan mengadakan riset.
BAB II
PENUTUP

A.Kesimpulan
Ilmu pengetahuanb Sosial(IPS) adalah ilmu yang di sederhanakan untuk tujuan-tujuan
pendididkan dan pengajaran di sekolah dasar.Tugas seorang guru ips ialah untuk mengetahui
dan mengembangkan kemampuan anak didik sedemikian rupa,dan mempersiapkan peserta
Warga negara yang baik harus menguasai pengetahuan(knowledge),dikap dan nilai (attitudes
dan values)dan keterampilan (skill)yang membantunya untuk memahami lingkungan
sosialnya dan dapat digunakan untuk memahami lingkungan sosialnya dan dapat digunakan
untuk memecahkan masalah pribadi dan masalah sosial,mampu mengambil keputusan serta
berpatisipasi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai