Anda di halaman 1dari 77

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

10. PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI

10.1. UMUM

10.1.1. Pengertian Pemeliharaan :


Dari tahun ke tahun bidang pemeliharaan jaringan distribusi diperkirakan
menempati kedudukan yang cukup tinggi, baik dilihat dari fungsinya
maupun dilihat dari anggaran biaya yang diperlukan.
Keadaan ini dapat terjadi karena system distribusi terus semakin padat
dan berkembang.
Pada hakekatnya pemeliharaan merupakan suatu pekerjaan yang
dimaksudkan untuk mendapatkan jaminan bahwa suatu system/peralatan
akan berfungsi secara optimal, umur teknisnya meningkat dan aman baik
bagi personil maupun bagi masyarakan umum.

10.1.2. Tujuan Pemeliharaan.


Dengan dasar Surat Edaran Direksi PT.PLN (Persero) Nomor :
040.E/152/DIR/1999 maksud diadakannya kegiatan pemeliharaan
jaringan distribusi, tujuan utama dari pelaksanaan pemeliharaan distribusi
adalah untuk :
a. Menjaga agar peralatan/komponen dapat dioperasi-kan secara
optimal berdasarkan spesifikasinya sehingga sesuai dengan umur
ekonomisnya.
b. Menjamin bahwa jaringan tetap berfungsi dengan baik untuk
menyalurkan energi listrik dari pusat listrik sampai ke sisi pelanggan.
c. Menjamin bahwa energi listrik yang diterima pelanggan selalu berada
dalam tingkat keandalan dan mutu yang baik.
d. Mendapatkan jaminan bahwa system/peralatan distribusi aman baik
bagi personil maupun bagi masyarakat umum.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 1


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

e. Untuk mendapatkan efektivitas yang maksimum dengan memperkecil


waktu tak jalan peralatan sehingga ongkos operasi yang menyertai
diperkecil.
f. Menjaga kondisi peralatan atau sistem dengan baik, sehingga
kwalitas produksi atau kwalitas kerja dapat dipertahankan.
g. Mempertahankan nilai atau harga diri peralatan atau system, dengan
mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan.
h. Untuk menjamin keselamatan bagi karyawan yang sedang bekerja
dan seluruh peralatan dari kemungkinan adanya bahaya akibat
kerusakan dan kegagalan suatu alat.
i. Untuk mempertahankan seluruh peralatan dengan efisiensi yang
maximum.
j. Dan tujuan akhirnya yaitu untuk mendapatkan suatu kombinasi yang
ekonomis antar berbagai factor biaya dengan hasil kerja yang
optimum.

Dilihat dari tujuan diatas, maka pemeliharaan pencegahan tidaklah dapat


diabaikan, bahkan merupakan hal yang penting untuk dilakukan (lihat
kurva dibawah).
100 %

t
Grafik kemampuan dan umur peralatan
a : pemeliharaan secara benar.
b : tanpa dipelihara.
10.1.3. Jenis Pemeliharaan.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 2
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Oleh karena luas dan kompleknya keadaan jaringan distribusi dan tidak
sedikitnya system jaringan dan peralatan distribusi yang perlu dipelihara,
pemeliharaan jaringan distribusi dapat dikelompokan dalam tiga macam
pemeliharaan yaitu :
- Pemeliharaan rutin ( preventif maintenance).
- Pemeliharaan korektif (korektif maintenance).
- Pemeliharaan darurat ( emergency maintenance).

a. Pemeliharaan Rutin ( Preventif Maintenance).


Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan untuk mencegah terjadinya
kerusakan peralatan tiba-tiba dan mempertahankan unjuk kerja
jaringan agar selalu beroperasi dengan keadaan dan efisiensi yang
tinggi.
Kegiatan pokok pemeliharaan rutin ini ditentukan berdasarkan
periode/waktu pemeliharaan: triwulan, semesteran atau tahunan.
Berdasarkan tingkat kegiatannya pemeliharaan preventif dapat
dibedakan atas : pemeriksaan rutin dan pemeriksaan sistematis.

Pemeliharaan Rutin.
Pemeliharaan rutin sistematis.
Kegiatan pemeliharaan rutin meliputi kegiatan :
- Pemeriksaan / inspeksi rutin
- Pemeliharaan rutin
- Pemeriksaan prediktif
- Perbaikan / penggantian peralatan
- Perubahan / penyempurnaan jaringan

Pemeriksaan rutin.
Pemeriksaan rutin adalah pekerjaan pemeriksaan jaringan secara
visual (inspeksi) untuk kemudian diikuti dengan pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan saran-saran

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 3


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

(rekomendasi) dari hasil inspeksi, antara lain penggantian,


pembersihan, peneraan dan pengetesan .
Hasil pekerjaan diharapkan dari pekerjaan pemeriksaan rutin ini
adalah dapat ditemukannya kelainan-kelainan atau hal-hal yang
dikawatirkan bisa menyebabkan terjadinya gangguan sebelum
periode pemeliharaan rutin berikutnya terselenggara.
Suatu system jaringan dapat dinyatakan sudah mengalami
pemeliharaan rutin, system jaringan sudah diperiksa secara visual
dan saran-saran sudah dilaksanakan, kecuali saran pekerjaan yang
bersifat perubahan/rehabilitasi jaringan.

Pemeriksaan rutin sistematis.


Pemeliharaan sistematis adalah pekerjaan pemeliharaan yang
dimaksudkan untuk menemukan kerusakan atau gejala kerusakan
yang tidak ditemukan/diketahui pada saat pelaksanaan inspeksi yang
kemudian disusun saran-saran untuk perbaikan.
Pekerjaan dalam kegiatan pemeriksaan rutin sistematis akan lebih
luas jangkauanya dan akan lebih teliti, bisa sampai tahap bongkar
pasang (over houl).
Suatu system jaringan dapat dikatakan sudah dilaksanakan
pemeliharaan rutin sistematis apabila system jaringan system tsb
sudah dipelihara secara sistematis termasuk pekerjaan-pekerjaan
yang sifatnya penyempurnaan/ perubahan.

Contoh pemeriksaan rutin antara lain :


- Inspeksi jaringan SUTM : Memeriksa dan melaporkan keadaan
tiang, Bracket, Cross Arm, Pentanahan, Penghantar ,Isolator, Cut
Out, Arrester, PT-LBS / PTS dll.
- Inspeksi gardu Distribusi : Memeriksa dan melaporkan keadaan
inspeksi gardu distribusi ; Sipil, Ruang gardu, kubikel, Trfao,
Panel TR, Terminal, Sepatu Kabel dll.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 4


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

- Inspeksi jaringan SUTR : Memeriksa dan melaporkan keadaan


tiang, Hantaran, Terminal Out Door, Konektor hantaran dll
- Pemeriksaan instalasi dengan Infrared / Thermo Vision.

- Pemeriksaan Partial Discharge pada terminal indoor penyulang


20 KV di gadu induk / gardu hubung.
- Pengukuran beban pada trafo Distribusi.

- Pengukuran beban jurusan pada PHB TR gardu Distribusi.

- Pengukuran Tegangan ujung pada JTR.

- Test Trip pada PMT Penyulang 20 KV di gardu induk Dl

Contoh pemeliharaan rutin antara lain :


- Pengecatan tiang pd SUTM dan SUTR.

- Pemeotongan ranting / dahan pada pohon yang dapat


mengganngu SUTM.
- Pengecatan gardu sipil.

- Revisi instalasi gardu distribusi dan gardu hubung.

- Revisi Instalasi gardu induk disisi 20 KV.

b. Pemeliharaan Korektif (korektif maintenance).


Pemeliharaan korektif dapat dibedakan dalam 2 kegiatan yaitu:
terencana dan tidak terencana. Kegiatan yang terencana diantaranya
adalah pekerjaan perubahan /penyempurnaan yang dilakukan pada
jaringan untuk memperoleh keandalan yang lebih baik (dalam batas
pengertian operasi) tanpa mengubah kapasitas semula. Kegiatan
yang tidak terencana misalnya mengatasi/ perbaikan kerusakan
peralatan/gangguan.
Perbaikan kerusakan dalam hal ini dimaksudkan suatu
usaha/pekerjaan untuk mempertahankan atau mengembalikan
kondisi system atau peralatan yang mengalami gangguan/kerusakan
sampai kembali pada keadaan semula dengan kepastian yang sama.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 5


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Pekerjaan-pekerjaan yang termasuk pemeliharaan korektif


diantaranya adalah :
- Pekerjaan penggantian mof kabel yang rusak.
- Pekerjaan JTM yang putus.
- Penggantian bushing trafo yang pecah.
- Penggantian tiang yang patah.
- Dll.

Perubahan/ penyempurnaan dalam hal ini dimaksudkan suatu usaha/


pekerjaan untuk penyempurnaan system atau peralatan distribusi
dengan cara mengganti/ merubah system peralatan dengan harapan
agar daya guna dan keandalan system peralatan yang lebih tinggi
dapat dicapai tanpa merubah kapasitas system peralatan semula.
Pekerjaan-pekerjaan yang termasuk perubahan/ penyempurnaan
yang dimaksudkan diantaranya adalah :
- Pekerjaan rehabilitasi gardu.
- Pekerjaan rehabilitasi JTM
- Pekerjaan rehabilitasi JTR.

c. Pemeliharaan Khusus (Emergency Maintenance).


Pemeliharaan Khusus atau disebut juga pemeliharaan darurat adalah
pekerjaan pemeliharaan yang dimaksud untuk memperbaiki jaringan
yang rusak yang disebabkan oleh force majeure atau bencana alam
seperti gempa bumi, angin rebut, kebakaran dsb yang biasanya
waktunya mendadak.
Dengan demikian sifat pekerjaan pemeliharaan untuk keadaan ini
adalah sifatnya mendadak dan perlu segera dilaksanakan, dan
pekerjaannya tidak direncanakan.

Contoh pemeliharaan darurat :


- Perbaikan / penggantian JTR yg ruisak akibat kebakaran.
- Perbaikan / penggantian instalasi gardu yang rusak akibat
banjir.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 6


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

- Perbaikan / penggantian gardu dan jaringan yang rusak akibat


huru-hara.

10.1.4. Jadual Pemeliharaan Distribusi.


Salah satu usaha untuk meningkatkan mutu, daya guna, dan keandalan
tenaga listrik yang telah tercantum dalam tujuan pemeliharaan adalah
menyusun program pemeliharaan periodik dengan jadual tertentu.
Menurut siklusnya kegiatan pelaksanaan pemeliharan distribusi dapat
dikelompokan dalam empat kelompok yaitu :
- Pemeliharaan Bulanan.
- Pemeliharaan tri wulanan.
- Pemeliharaan semesteran.
- Pemeliharaan tahunan.
- Pemeliharaan 3 tahunan.

Karena volume fisik sistem jaringan distribusi ini cukup banyak, maka
dalam pelaksanaannya perlu diatur waktunya disesuaikan dengan
kemampuan yang ada.
Misal, untuk pemeliharaan gardu diatur sesuai dengan jumlah gardu
distribusi yang ada seperti contoh berikut.

a. Jadwal Pemeliharaan Bulanan


Jadwal ini dilaksanakan dalam keadaan beroperasi/bertegangan:
Misalnya : Trafo distribusi.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 7


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

No KOMPONEN / CARA PELAKSANAAN


PERAWATAN

1 Tinggi pemukaan minyak Periksa tinggi permukaan minyak

2 Bushing Periksaadanya yang keretakan / pecah

3 Tangki radiator Periksa adanya suara-suara tidak normal,


karena kebocoran minyak

4 Pemadam kebakaran Periksa alat pemadam kebakaran seperti


aapakah masih berfungsi baik / atau tidak

5 Pengukuran beban Ukuran arus dan tegangan sekunder, ukur


arus primer dengan tang amper meter

b. Pemeliharaan Tri wulanan (3 bln).


Pemeliharaan tri wulanan atau 3 bulanan adalah suatu kegiatan
dilapangan yang dilaksanakan dalam tiga bulan dengan maksud untuk
mengadakan pemeriksaan kondisi system.
Dengan harapan langkah-langkah yang perlu dilaksanakan perbaikan
system peralatan yang terganggu dapat ditentukan lebih awal.
Bila ada keterbatasan dalam masalah data pemeliharaan, program
pemeliharaan triwulan dapat dibagi untuk memelihara bagian-bagian
jaringan distribusi yang rawan gangguan, diantaranya adalah saluran
telanjang atau tidak berisolasi.
Dimana saluran udara semacam ini diperkirakan paling rawan
terhadap gangguan external misalnya pohon-pohon, benang layang-
layang dsb.

Kegiatan yang perlu dilakukan dalam program triwulanan adalah :

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 8


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

- Mengadakan inspeksi terhadap saluran udara harus


mempunyai jarak aman yang sesuai dengan yang di ijinkan (2 m).
- Mengadakan evaluasi terhadap hasil inspeksi yang telah
dilaksanakan dan segera mengadakan tindak lanjut.

c. Pemeliharaan Semesteran (6 bln).


Pemeliharaan semesteran atau enam bulanan adalah suatu kegiatan
yang dilakukan dilapangan dengan maksud untuk mengetahui sendiri
kemungkin keadaan beban jaringan dan tegangan pada ujung jaringan
suatu penyulang TR (tegangan rendah).
Dimana besarnya regulasi tegangan yang diijinkan oleh PLN pada saat
ini adalah + 5% untuk sisi pengirim dan – 10% untuk sisi penerima.
Perbandingan beban untuk setiap fasanya pada setiap penyulang TR
tidak kurang dari 90%; 100% dan 110%.
Hal ini untuk menjaga adanya kemencengan tegangan yang terlalu
besar pada saat terjadi gangguan putus nya kawat netral (Nol) di
jaringan TR.
Kegiatan yang perlu dilakukan dalam pemeliharaan ini adalah :
- Melakukan pengukuran (timbang) beban.
- Melaksanakan pengukuran tegangan ujung jaringan.
- Mengadakan evaluasi hasil pengukuran dan menindak lanjuti.
- Memeriksa keadaan penghantar/kawat.
- Membersihkan isolator.
- Memeriksa kondisi tiang.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 9


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Contoh : Jadwal pemeliharaan Semesteran


Dilaksanakan dalam keadaan beroperasi, bebas tegangan:
No KOMPONEN / PERAWATAN CARA PELAKSANAAN
1 Kawat Penghantar o Bebaskan kawat penghantar dari
tegangan
o Pasang peralatan grounding pada
kawat tersebut
o Periksa kondisi kawat
o Bersihkan kawat dari benda asing
o Pasang repair slove atau armorgrif
apabila ada kawat yang rusak
o Periksa andongan kawat
o Periksa ikatan kawat pada isolator
o Periksa klem sambungan baut
bautnya
o Periksa jarak aman dari penghantar
sesuai aturan / ketentuan
2 Bocoran
o Bersihkan dari debu dan kotoran
yang menempel pada isolator
o Periksa apakah ada yang cacat atau
pecah
o Lakukan penggantian untuk isolator
yang rusak
o Kencangkan baut baut penguatnya
3 Tiang dsb

o Periksa posisi tiang


o Untuk tiang besi bila catnya rusak di
cat kembali
o Ganti apabila tiang mulai keropos
o Pasang schoor apabila posisi tiang
miring akibat tarikan kawat dan
sebagainya

d. Pemeliharaan Tahunan (1 thn).

Pemeliharaan tahunan merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan


untuk mengadakan pemeriksaan dan perbaikan system peralatan.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 10


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Kegiatan pemeliharaan tahunan biasanya dilaksanakan menurut


tingkat prioritas tertentu .
Pekerjaan perbaikan system peralatan yang sifatnya dapat menunjang
operasi secara langsung atau pekerjaan-pekerjaan yang dapat
mengurangi adanya gangguan operasi system perlu mendapat
prioritas yang lebih tinggi.
Pada prakteknya pemeliharaan tahunan dapat dilaksanakan dalam
dua keadaan yaitu :
- Pemeliharaan tahunan keadaan bertegangan.
- Pemeliharaan tahunan keadaan bebas tegangan.

 Pemeliharaan Tahunan Keadaan Bertegangan.

Pekerjaan-pekerjaan yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan


tahunan keadaan bertegangan adalah mengadakan pemeriksaan
secara visual (inspeksi) dengan maksud untuk menemukan hal-hal
atau kelainan-kelainan yang dikawatirkan/dicurigai dapat
menyebabkan gangguan pada operasi system, sebelum periode
pemeliharaan tahunan berikutnya terselenggara.
Pemeliharaan semacam ini pada pelaksanaanya meng-gunakan
chek list untuk memudahkan para petugas memeriksa dan
mendata hal-hal perlu diperhatikan dan dinilai.

- Pemeliharaan Dalam Keadaan Bertegangan ( PDKB ).

Pemeliharaan peralatan / perlengkapan jaringan distribusi (tr /


tm) yang dilaksanakan dimana obyeknya dalam keadaan aktip
bekerja atau bertegangan
Contoh :
 Pemeriksaan rutin kondisi gardu yang sedang beroperasi
 Pengukuran beban dan tegangan gardu

Ketentuan bekerja pada keadaan bertegangan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 11


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

 Petugas / pelaksana pekerjaan mempunyai kompetensi


yang dibutuhkan
 Memiliki surat ijin kerja dari yang berwenang
 Dalam keadaan sehat, sadar, tidak mengantuk atau tidak
dalam keadaan mabuk
 Saat bekerja harus berdiri pada tempat atau
mempergunakan perkakas yang berisolasi dan andal
 Menggunakan perlengkapan badan yang sesuai dan
diperiksa setiap dipakai sesuai petunjuk yang berlaku
 Dilarang menyentuh perlengkapan listrik yang
bertegangan dengan tangan telanjang
 Keadaan cuaca tidak mendung / hujan
 Dilarang bekerja di ruang dengan bahaya kebakaran /
ledakan, lembab dan sangat panas

Ketentuan bekerja di dekat instalasi bertegangan.


Saat bekerja harus berada pada jarak minimum aman kerja
TEGANGAN JARAK MINIMUM AMAN KERJA
( antara fasa dan bumi )
(KV) (cm)

1 50
12 60
20 75
70 100
150 125
220 160
500 300

 Bila bekerja di dekat instalasi yang lebih tinggi dari pada


tegangan perlengkapan yang dikerjakan, harus
dipastikan bahwa perlengkapan tersebut bebas dari
kebocoran isolasi atau imbas yang membahayakan dan
sebaiknya dibumikan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 12


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

 Dilarang menggunakan pengukur panjang, tali logam


atau tali dengan anyaman benang logam
 Di dekat bagian bertegangan, dilarang menggunakan
tangga kayu atau bambu yang diperkuat dengan batang
logam yang memanjang searah dengan arus listrik
 Jika jarak aman tidak dapat dipenuhi, petugas harus
menggunakan pengaman dari bahan isolasi

 Pemeliharaan Tahunan Keadaan Bebas Tegangan.

Pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan tahunan pada keadaan bebas


tegangan adalah pekerjaan-pekerjaan yang meliputi :
- Pemeriksaan.
- Pembersihan.
- Pengetesan.
- Penggantian material Bantu : fuse link, sekring.

Adapun bagian-bagian system yang perlu dilakukan pemeliharaan


tahunan secara periodik diantaranya adalah :
- JTM dan peralatanya.
- Gardu distribusi dan PHB-TR.
- JTR dan peralatanya (bila ada).
- Sambungan rumah dan APP.

Pemeliharaan Dalam Keadaan Bebas Tegangan.


Pemeliharaan peralatan / perlengkapan jaring distribusi TM / TR
yang dilaksanakan dimana obyeknya dalam keadaan tanpa
tegangan atau pemadaman. Hal ini bukan berartii disekitar obyek
pemeliharaan benar-benar sama sekali tidak bertegangan.

Contoh :
Pada waktu pemeliharaan PHB – TR pada gardu distribusi, maka
pada sisi TM FCO atau kubikel dan trafo harus dipadamkan, tetapi

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 13


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

pada keadaan tertentu tetap dioperasikan. Dengan demikian segi


keamanan terhadap tegangan sentuh harus tetap diperhatikan.
Alasan dilaksanakan pemeliharaan dalam keadaan tanpa
tegangan
- Pemeliharaan dengan metoda PDKB memang belum
dimungkinkan.
- Instalasi dilengkapi dengan sistem cadangan sehingga tidak
mengganggu suplai tenaga listrik.
- Jaringan yg akan dipelihara secara ekonomis tdk terlalu
mengguntungkan dan secara sosial tidak berdampak negatif.
- SDM dan sarana yg diperlukan untuk pemeliharaan dg PDKB
belum tersedia.

Keuntungan dan kerugian pemeliharaan tanpa tegangan


Keuntungannya
- Terjadinya kecelakaan terhadap sentuhan tegangan listrik dapat
dihindarkan.
- Pekerjaan dimungkinkan dapat dilaksanakan dengan kondisi
cuaca hujan.
- Peralatan kerja, alat bantu kerja dan peralatan K3 harganya
lebih murah.
- Beaya pekerjaan pemeliharaan lebih murah.

Kerugiaannya
- Akibat pemadaman berarti energi tidak tersalurkan / terjual
menjadi lebih besar sebanding dengan lamanya pekerjaan.

Ketentuan bekerja pada keadaan tidak bertegangan


- Pelaksanaan pekerjaan harus mempunyai kompetensi yang
dibutuhkan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 14


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

- Perlengkapan listrik yang dipekerjakan harus bebas dari


tegangan
- Sarana pemutusan sirkit dipasang rambu peringatan

- Melaksanakan pemeriksaan tegangan untuk memastikan


keadaan bebas tegangan
- Perlengkapan yang dikerjakan harus dibumikan secara baik
- Petugas untuk pembebasan tegangan harus mempunyai surat
tugas dari atasan yang berwenang
- Mengunci peralatan yang mungkin dapat dimasukkan /
dikeluarkan
Bagian perlengkapan yang telah dibebaskan dari tegangan dan
akan dibuang sisa muatan listriknya, harus diperiksa secara teliti.

e. Pemeliharaan Tiga Tahunan.


Pemeliharaan tiga tahunan merupakan program pemeliharaan sebagai
tindak lanjut dari kegiatan pemeliharaan tahunan yang telah
diselenggarakan.
Kegiatan pemeliharaan tiga tahunan dilaksanakan dalam keadaan
bebas tegangan dimana sifat pemeliharaanya baik teliti dan
penyaluran, biasa sampai tahap bongkar pasang (over houl).
Dengan keadaan ini, pelaksanaan pemeliharaan tiga tahunan
merupakan kegiatan pemeliharaan rutin yang termasuk pekerjaan
pemeriksaan rutin sistematis.

10.2. PELAPORAN PADA PEKERJAAN PEMELIHARAAN.


10.2.1. Fungsi Pelaporan
Setiap kegiatan dan kejadian dalam pemeliharaan jaringan harus selalu
dibuatkan laporannya.
Fungsi laporan diharapkan dapat membantu manajemen dalam :
- Menilai unjuk kerja jaringan, ranting / rayon dst.
- Mengetahui kondisi jaringan / gardu.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 15


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

- Menentukan tindakan untuk memperbaiki kwalitas dan


keandalan jaringan.
- Memperkirakan kebutuhan material dan biaya
pemeliharaan.

10.2.2. Kejadian Yang Perlu Dilaporkan.


a. Pemadaman.
- Karena gangguan atau direncanakan.
- Jumlah pelanggan yang padam.
- Sebab pemadaman.
- Kwh yang tak tersalurkan.
- Pemakaian material untuk mengatasi gangguan.

b. Prosedur pengamanan dalam pekerjaan pada instalasi


tegangan tinggi.
c. Pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan pemeliharaan.
d. Pengoperasian kembali.

10.3. PEMELIHARAAN JTR


10.3.1. Pemeliharaan JTR (umum).
Dengan bertambahnya pelanggan Tegangan Rendah semakin besar yang
diiringi dengan beban yang semakin besar pula, maka kontinuitas
pendistribusian beban ke pelanggan akan terkendala pula yang
dikarenakan makin tua umur peralatan di JTR tsb.
Hal dapat menyebabkan mutu dari tegangan akan rendah dan lama-
kelamaan apabila tidak dipelihara akan menyebabkan penyaluran daya ke
pelanggan terganggu.
Sesuai dengan SPLN 1 tahun 1995 yaitu tegangan batas maksimum +5%
dari tegangan nominal dan -10% dari tegangan nominal.
Dengan berpedoman SPLN tersebut maka mutu tegangan tersebut perlu
dijaga agar kepuasan pelanggan tersebut tetap terjamin.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 16


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Untuk mempertahankan hal tersebut diperlukan pengawasan untuk


penambahan pelanggan dan pemeliharaan Jaringan Tegangan Rendah
perlu ditingkatkan dan penjadual pemeliharaan dilaksanakan secara tepat
dan benar.

10.3.2. Jadual Pemeliharaan Rutin Tahunan JTR.


Pemeliharaan JTR dilaksanakan setiap tahun tidak sama dengan JTM
karena panjang dari JTR sangat pendek.
Untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pemeliharaan jaringan
tegangan rendah (JTR), pembagianya dikaitkan dengan gardu distribusi
yang terkait, demikian juga dalam pelaksanaanya bersamaan dengan
pemeliharaan gardu.
Contoh : Suatu gardu distribusi mempunyai 4 (empat) penyulang TR yaitu
A1a s/d A1d dimana datanya terlihat pada tabel 3.
Jumlah fisik JTR yang perlu dipelihara dari satu gardu tersebut adalah
sepanjang 3,7 kMs termasuk didalamnya adalah pelaksanaan pekerjan-
pekerjaan yang telah disarankan seperti pemangkasan pohon, pengecatan
tiang, perbaikan fondasi dan sebagainya.

JURUSAN PANJANG
(meter)

A1a 1000
A1b 800
A1c 1000
A1d 900

3700 (4,2 km)

Dalam kegiatan pemeliharaan rutin tahunan sambungan rumah,


penentuan volume fisik yang harus dipelihara adalah sejumlah sambungan
rumah yang ada seperti contohnya terlihat pada tabel 4 dan juga dapat
terlihat hubungan antara jumlah volume fisik sambungan rumah dan
biayanya.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 17


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Periode TRW I TRW II TRW III TRW IV Total th


Anggaran
SR(Bh) (GH)
SR1 O - - - 1
SR2 O - - - 1
SR3 - O - - 1
SR4 - O - - 1
SR5 - - O - 1
SR6 - - O - 1
SR7 - - - O 1
SR8 - - - O 1
Jumlah 2 2 2 2 8
Vol.fisik
(BH)
Jumlah SR1 + SR3 + SR5 + SR7 + R+S+
Biaya SR2 = SR4 = SR6 = SR8 = T+U
Mat dan R S T U
/ jasa

0 = Dilakukan pemeriksaan rutin.


X = Dlakukan pemeriksaan sistematis.
Hubungan antara jumlah, volume fisik beserta biaya pemeliharaan rutin
sambungan rumah

10.4. PEMELIHARAAN INSTALASI JARINGAN DISTRIBUSI

10.4.1. Pemeliharaan Gardu Distribusi Pasangan dalam


a. Pemeliharaan sipil pada gardu beton meliputi
- Halaman gardu --------------- bersihkan
- Pagar ----------------------------- kunci pintu pagar
- Kunci, pintu pagar ------------- periksa
- Pintu gardu----------------------- periksa
- Dinding luar dan dalam------periksa bersihkan bila perlu dicat
ulang
- Lantai------------------------------ bersihkan periksa

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 18


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

- Dak atas -------------------------- bila kotor bersihkan


- Ventilasi --------------------------- bersihkan
- Saluran air ------------------------ bersihkan
- Talang air ------------------------- periksa dan bersihkan
- Man hole--------------------------- periksa dan bersihkan.
- Jalan masuk gardu -------------- bersihkan
- Tanda -tanda peringatan ------- bersihkan
- Lampu penerangan didalam --- periksa dan ganti bila sudah
putus
- Lampu penerangan diluar------- periksa dan ganti bila sudah
putus

b. Pemeliharaan peralatan listrik pada gardu beton


- Mengganti / merawat terminating kabel dan membersihkan
kontak sepatu kabel.
- Membersihkan kontak-kontak terminal pada kubikel.

- Memeriksa kerja mekanis peralatan kontak kubikel, bila perlu


perbaiki
- Menguji tahanan isolasi alat kontak kubikel bila perlu perbaiki

- Menguji tahanan kontak kubikel, bila nilainya lebih dari 200


micro-ohm, perbaiki dan bila perlu ganti dengan kubikel baru
- Menguji keserempakan kubikel bila nya lebih dari 50 mili-detik,
perbaiki dan bila perlu ganti dengan kubikel baru
- Merawat kontak dan peralatan mekanis pemisah tanah pada
kubikel.
- Menguji tahanan pentanahan kubikel, Rak TR, Rak Rel TM, Rak
Kabel dan pintu gardu bila nilainya melebihi dari 1,7 ohm perbaiki
- Merawat / memperbaiki pentanahan netral TR, bila nilainya
melebihi dari 5 ohm perbaiki
- Membersihkan / memperbaiki terminal-terminal trafo Distribusi
TM / TR , trafo ukur, Rele pengamandan fuse.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 19


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

- Memeriksa kekencangan baut-baut ² pengikat pada bushing


trafo.
- Merawat pemutus beban TR , Rel TR, Kabel-kabel jurusan dan
terminalnya.
- Merawat kontak pelebur TR dan Fuse Base.

- Menguji tegangan tembus / break down minyak trafo distribusi,


bila kurang dari 80 KV / cm perbaiki / ganti

10.4.2. Pemeliharaan Gardu Distribusi Pasangan Luar


a. Pemeliharaan Konstruksi Gardu Portal / Cantol
- Memebersihkan pekarangan.
- Membersihkan dan men cat tiang rangka penyangga / Cross
Arm pada trafo.
- Pemeriksaan lampu penerangan, bila putus di ganti.
- Merawat pagar pengaman.
- Merawat papan peringatan / tanda peringatan.
- Merawat Rak TR.
- Merawat pipa saluran keluar kabel / Opstyg.

b. Pemeliharaan peralatan listrik pada gardu Portal / Cantol


- Memeriksa kondisi FCO
- Memeriksa kondisi Trafo
- Menguji tahanan isolasi Trafo
- Menguji tahanan isolasi PHB-TR
- Memeriksa kondisi saklar utama TR
- Memeriksa kondisi NH fuse dan dudukannya
- Memeriksa kondisi kabel penghubung trafo dengan PHB-TR
dan terminalnya
- Memeriksa kondisi kabel penghubung PHB-TR ke JTR
( Opstyg ) dan terminal sambungannya
- Menguji tahanan pentanahan netral sistem JTR dan
peralatan .

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 20


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

10.4.3. Pemeliharaan Trafo Distribusi


a. Jadwal Pemeliharaan Trafo Distribusi:
- BULANAN : Dilaksanakan dlm keadaan beroperasi, pekerjaan
berupa pemeriksaan visual yang meliputi : Tinggi permukaan
minyak , Bushing, Tangki dan radiator, pengukuran beban /
tegangan dan penyetelan sadapan / tap changer.

- TAHUNAN : Dilakasanakan dalam keadaan tidak bertegangan,


pekerjaan berupa : Pemeriksaan seperti pada pemeliharaan
bulanan ditambah dengan pemeriksaan dan perawatan terhadap
Spark Ever / gap, pentanahan pada terminal dudukan trafo, serta
mengukur / menguji secara kontinu Tahanan isolasi polaritas dan
tahanan dielektrik minyak.

10.4.4. Pengujian Tahanan Isolasi & Polaritas Index Belitan Trafo


a. Nilai Tahanan Isolasi belitan pd suhu = t ˚ Celsius.
Tujuannya adalah untuk mengetahui ketahanan Isolasi terhadap
tegangan kerja.

CxE
R is pada suhu t0 C ≥ .........M
kVA xks

C = Faktor belitan yang terendam isolasi minyak = 0,8


E = Tegangan Tertinggi ………. VOLT
KVA = Daya Trafo …………… KVA.
ks = Faktor koreksi suhu belitan.

Keterangan :
Ketentuan ini diberlakukan untuk pengujian trafo produk baru dari
pabrik, kecuali trafo yang sudah beroperasi nilainya ditentukan oleh Unit
Operasional

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 21


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

b. Nilai Polaritas Index Trafo


Tujuannya untuk mengetahui ketahanan Isolasi terhadap gangguan
tegangan lebih.
Merupakan perbandingan nilai Tahanan isolasi belitan pd menit ke 10
dibanding dengan tahanan isolasi menit ke 1.

Ris menit.10
PI =
Ris menit.1

Faktor Koreksi Suhu Belitan ( ks )


Suhu belitan (  C ) Faktor koreksi

0 0,25
5 0,36
10 0,50
15 0,72
20 1,0
30 1,98
40 3,95
50 7,85

Kondisi Isolasi
Polaritas Index Kondisi Isolasi

Kurang dari 1 Berbahaya


1.0 - 1.1 Kurang
1.1 - 1,25 Meragukan
1.25 - 2.0 Cukup

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 22


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Lebih dari 2 Bagus

Tabel Pengujian

Menit LV – Body LV – HV HV – Body


(M) (M) (M)

Megger 1.000 V Megger 5.000 atau 10.000 V

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Spesifikasi trafo :
Daya trafo : ……………….. KVA
Tegangan sisi primer : …………………Volt
Tegangan sisi sekunder : …………………Volt
Suhu belitan saat pengukuran :.............................  C

Kesimpulan hasil pengujian

PENGUJIAN LV - BODY LV - HV HV - BODY

TAHANAN ISOLASI

POLARITAS INDEX

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 23


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

c. Pengujian minyak trafo


- Fungsi dan karakteristik minyak trafo

Fungsi utama dari minyak adalah :

 Sebagai cairan isolasi.


 Sebagai pendingin.

Sebagai cairan isolasi minyak trafo baru harus mempunyai tegangan


tembus minimal 120 kv / cm, sedang untuk minyak yang terpakai
minimal 80 kv / cm. Sebagai cairan pendingin, nilai viskositas untuk
minyak baru maksimal 18,50 milipoises, sedang untuk minyak yang
terpakai maksimal 19,24 miliposes. Titik nyala minimum 146 C.

Trafo dalam keadaan berbeban akan timbul panas antara 60 C – 80


C pada kumparan-kumparan yang disalurkan pada minyaknya
dengan cara konveksi dan radiasi ke udara melalui sistem
pendinginannya.
Trafo dengan type conservator, minyak trafo mempunyai kontak
dengan udara luar yang mengandung zat asam. Dan inilah yang
lambat laun dapat merusak minyak trafo.

Zat asam pada suhu minyak antara 60 C – 80 C bereaksi dengan


minyak trafo, menyebabkan terjadi pesenyawaan asam dan air
sehingga kadar asam dan air dalam minyak trafo ini makin tinggi. Bila
minyak trafo berkadar asam tinggi bereaksi dengan kumparan dan
bagian logam trafo akan membentuk garam-garam yang tak dapat
larut mengendap berupa bintik-bintik berwarna merah coklat.
Kondisi tersebut bila dibiarkan berlangsung terus, berakibat merusak
kumparan trafo dan minyak menjadi kental, hingga daya pendinginan
serta tegangan tembusnya makin turun

- Pemeriksaan dan pengujian minyak trafo

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 24


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Untuk mencegah gangguan trafo karena minyaknya, maka


diperlukan secara periodik pemeriksaan minyak di laboratorioum
guna mengatahui :

 Nilai tegangan tembus


 Kadar asam dan air
 Nilai viskositas
 Keadaan visual (warna, endapan, kejernihan) hasil
pemeriksaan digunakan untuk melakukan tindak lanjut yaitu :

Tabel sifat minyak trafo

No Sifat-sifat minyak trafo Minyak trafo Setelah diolah Minyak trafo


urut tua dgn reaktor baru
minyak

KADAR ASAM  1.00 0.03 0.03


1
( mg KOH / g minyak )

2 Tegangan tembus < 80  120  120


( KV / cm )

3 Kadar air > 0.05 0.00 0.00

4 Kadar kotoran > 1.10 0.00 0.00

5 Visositas
( Milli poises ) > 30 19.24 18.45

6 Warna Coklat merah Kuning Kuning muda


tak berwarna

7 Bau Sangat Tak berbau Tak berbau


merangsang

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 25


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Hasil pemeriksaan digunakan untuk melakukan tindak lanjut yaitu :

 Minyak masih dapat dipakai


 Minyak harus diproses / disaring agar dapat dipakai lagi
 Minyak harus diganti dengan yang baru

- Pelaksanaan pengujian

 Persiapan pengujian

Pengujian tegangan tembus minyak isolasi menggunakan


perangkat ukur, berupa dua sela bola tegangan jarak 2,5 mm,
dan tegangan yang dapat menaikan sebesar 2 kv / sec. Sesuai
standart iec 156 tahun 1995.
Minyak yang akan diuji diambil dari katup pembuangan trafo,
ditaruh dalam botol yang bersih botol harus penuh dengan
minyak, caranya setelah botol terisi, putarlah secara perlahan-
lahn hingga posisi terbalik. Amati adanya udara dan bila ternyata
ada, botol diisi lagi dan ulangi membalik posisi botol.
Bila perangkat penguji berada dekat trafo, pengujian dapat
langsung dilaksanakan, tetapi bila jaraknya jauh, pengujiannya
menunggu 15 - 20 menit setelah minyak tiba di tempat

 Pelaksanaan pengujian

Perangkat pengujian menggunakan merk “ baur “dengan


standarisasi VDE
Jarak sela bola dan jenis elektroda

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 26


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

CEB UTE BSS VDE ASA


ASE

12 5 4 2.5 mm 1/10 "


mm mm mm

Prosedur pengujian sebagai berikut :


 Ambil minyak trafo dari kran drainer sebanyak isi cawan
penguji
 Atur jarak sela bola sebesar 2,5 mm dengan alat kalibrasi
 Minyak yang akan diuji, dituang kedalam cawan sampai 5
mm dibawah tutup cawan
 Biarkan / tunggu selama 1 menit
 Aduk minyak dengan alat pengaduk selama 1 menit
 Matikan alat pengaduk dan biarkan minyak selama
beberapa saat
 Masukan tegangan uji dengan pilihan kenaikan tegangan 2
kv / sec. Kenaikan tegangan akan berhenti bila tercapai
tegangan tembusnya
 Catat besarnya tegangan tembus
 Lakukan pengujian sampai 6 (enam) kali dengan tahapan
yang sama (pengadukan 1 menit, menunggu beberapa saat
 Hitung nilai tegangan tembus rata-rata sela isolasi 2,5 mm
yaitu :

V1  V2  V3  V4  V5  V6
Tegangan tembus rata-rata =
6
Menentukan nilai tegangan tembus minyak pada jarak 1 cm
dengan menggunakan grafik pembanding:

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 27


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Tabel Pengamatan

URUTAN TEST TEGANGAN TEMBUS (Kv)


0
1
2
3
4
5
6

Kesimpulan :

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 28


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

 Tegangan tembus rata-rata dari alat penguji


=................KV
 Tegangan tembus rata-rata per 1 cm, sesuai dengan grafik
pembanding = ...........KV

Maka minyak dinyatakan :


 Masih dapat dipakai
 Harus diolah / disaring sampai tegangan tembusnya
memenuhi
 Harus diganti dengan minyak baru

- Pengujian perbandingan transformasi

 Tujuan pengujian

Tujuaannya adalah untuk meyakinkan bahwa trafo akan bekerja


dengan tegangan keluaran yang seimbang, bila tegangan
masukkan seimbang. Trafo dengan kondisi kurang baik
keseimbangan tegangan dapat terjadi disebabkan adanya :
 Jumlah belitan sisi primer dan atau skunder tidak sama
pada pembuatannya
 Ukuran penampang belitan sisi primer dan atau skunder
tidak sama pada pembuatannya
 Adanya hubung singkat pada belitan primer dan atau
skunder
Perlakuan pengujian perbandingan transformasi dilakukan pada
trafo baru, pemeriksaan rutin trafo yang sedang beroperasi dan
trafo setelah direparasi.

 Cara pengujian :

 Lepaskan kabel penghubung trafo.


 Pada sisi tegangan tinggi di beri tegangan 231 / 400 volt
 Atur sadapan trafo.
 Ukur tegangan pada terminal-terminal.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 29


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Tabel Pengamatan
Terminal Tegangan Tinggi Terminal Tegangan Rendah
Sadapan
U-V U-W V-W u-v u-w v-w
1
2
3
4
5
Kesimpulan :........................................................................................................................
.........................................................................................................................

- Pengujian keseimbangan beban

 Tujuan pengujian

Tujuannya sama dengan pengujian perbandingan transformasi


dan penyebabnya juga sama tetapi dapat juga keseimbangan
beban terjadi oleh karena bahan / material kawat belitan ketiga
fasa tidak sama meski jumlah belitannya sama.
Trafo yang diuji adalah trafo baru dan trafo selesai direparasi

 Cara pengujian :

 Hubung singkatkan ke tiga terminal tegangan rendah.


 Masukkan tegangan 231 / 400 v pada terminal tegangan
tinggi
 Atur sadapan trafo.
Ukur arus pada masing-masing fasa sisi primer dengan
menggunakan tiang - amper meter.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 30


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

220 / 380 V

U V W

n r s t

ARUS
SADAPAN
FASA 1 FASA 2 FASA 3
1

KESIMPULAN :
……………………………………………………………………………………………

10.5. PEMELIHARAAN PERALATAN.


10.5.1. Pemeliharaan PMT, PMB, PMS
Dilakukan dalam keadaan tidak bertegangan :
- Pemeriksaan visual dan pembersihan bagian luar.
- Percobaan keluar masuk manual maupun dengan simulasi relai.
- Pemeriksaan dan perawatan media pemadaman busur api
(untuk minyak dan gas).
- Pemeliharaan isolator
- Pemeriksaan dan perawatan alat-alat kontak.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 31


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

- Pemeriksaan dan perawatan motor penggerak (bila ada).


- Pengujian tahanan isolasi
- Pengujian tahanan kontak (maksimal 200 micro - ohm) .
- Pengujian keserempakan alat kontak (selisih waktu maksimal
50 milli seconds)
- Pengujian tahanan pentanahan kerangka
- Pengujian tegangan uji 50 KV

1 2 3
A

10.5.2. Pengujian tahanan isolasi PMT, PMB dan PMS


Cara pengujian :
a. Lepaskan semua kabel atau rel penghubung
b. Posisi kontak terbuka semua
c. Ukur tahanan isolasi dengan menggunakan Megger 5.000 Volt atau
10.000 Volt

Tabel Pengukuran

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 32


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

 A1 - A2 = M
 A1 - A3 = M
 A2 - A2 = M
 A1 – BODY = M
 A2 - BODY = M
 A3 – BODY = M
 B1 - B2 = M
 B1 - B3 = M
 B2 - B3 = M
 B1 – BODY = M
 B2 - BODY = M
 B3 - BODY = M
 A1 - B1 = M
 A2 - B2 = M
 A3 - B3 = M

10.5.3. Pengujian tahanan kontak


Cara pengujian :
a. Lepaskan semua kabel dan rel penghubung
b. Posisi kontak tertutup semua
c. Ukur tahanan kontak dengan menggunakan micro ohm meter 100
Amper

Tabel Pengukuran
 A1 – B1 = micro 
 A2 – B2 = micro 
 A3 – B3 = micro 

10.5.4. Pengujian Keserempakan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 33


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Cara pengujian :

a. Lepaskan semua kabel dan rel penghubung


b. Posisi kontak terbuka
c. Ukur keserempakan posisi menutup
d. Ukur kesermpakan posisi membuka

Tabel Pengujian

 Posisi menutup

 Fasa R = mili-detik
 Fasa S = mili-detik
 Fasa T = mili-detik

 Posisi membuka

 Fasa R = mili-detik
 Fasa S = mili-detik
 Fasa T = mili-detik

10.5.5. Pengujian Dengan Tegangan Uji 50 KV


Cara pengujian :
a. Lepaskan semua kabel dan rel penghubung
b. Hubungkan terminal positip alat uji pada fasa yang diuji
c. Hubungkan kedua fasa yang tidak diuji dengan grounding
d. Masukkan tegangan uji sebesar 50 KV selama 1 menit
e. Lakukan hal serupa untuk kedua fasa lainnya

Tabel pengujian

 Fasa R = mA
 Fasa R = mA
 Fasa T = mA

10.5.6. Pemeliharaan Isolator Busbar

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 34


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Tujuan pemeliharaan :
a. Menghilangkan debu yang menempel
b. Menghilangklan bekas rambatan arus listrik

Cara pemeliharaan :
a. Bebaskan tegangan
b. Masukkan saklar pentanahan
c. Buka tutup dan pintu kubikel
d. Bersihkan kotoran / debu / bekas rambatan yang menempel pada
isolator dengan menggunakan kuas / kain lap
e. Oleskan sakafen di sel;uruh permukaan isolator
f. Pasang kembali tutup dan pintu kubikel
g. Lepas kembali saklar pentanahan
h. Masukkan tegangan

10.5.7. Pemeliharaan Bagian Mekanis


Tujuan pemeliharaan
a. Agar kerja keluar-masuk PMT / PMB tidak macet
b. Agar sistem interlock bekerja

Cara pemeliharaan
a.
Bebaskan tegangan
b.
Masukkan saklar pentanahan
c.
Buka tutup dan pintu kubikel
d.
Bersihkan kotoran / debu pada alat mekanis dengan menggunakan
kuas dan was-bensin
e. Semprotkan bagian yang karat atau macetdengan menggunakan WD
40
f. Pasang kembali tutup dan pintu kubikel
g. Lepas kembali saklar pentanahan
h. Masukkan tegangan
10.5.8. Pemeliharaan Bagian Kontak Busbar Dan Kabel

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 35


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Tujuan pemeliharaan
a. Agar kontak baik tidak menimbulkan panas karena loss-kontak.
b. Mempertahankan umur peralatan kontak.

Cara pemeliharaan
a. Bebaskan tegangan
b. Masukkan saklar pentanahan
c. Buka tutup dan pintu kubikel
d. Lepaskan kontak dengan busbar dan kabel
e. Bersihkan kotoran / debu pada terminal kubikeldengan busbar dan
sepatu kabel keluar menggunakan Sabut plastik hijau
f. Bersihkan permukaan kontak dengan was-bensin atau WD 40
g. Oleskan vaselin-elektrik pada permukaan bagian kontak
h. Pasang kembali busbar dan kabel keluar
i. Kencangkan mur-baut pengikat
j. Pasang kembali tutup dan pintu kubikel
k. Lepas kembali saklar pentanahan
l. Masukkan tegangan

10.5.9. Pemeliharaan Kerangka Kubikel


Tujuan Pemeliharaan
Agar kerangka tidak berkarat dan memeriksa sambungan-sambungan
yang ada didalam kubikel apabila ada yang kendor karena dapat
membahayakan peralatan dan manusia.

Cara pemeliharaan
a. Bersihkan permukaan tutup kerangka kerangka kubikel dengan lap /
kuas.
b. Bersihkan permukaan dan pintu kubikel dengan alkohol.
c. Bila ada yang kendor di sambungan agar dikencangkan.

10.5.10. Pemeliharaan PMS Pentanahan Dan Peralatan Interlocknya

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 36


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Dilakukan dalam keadaan tidak bertegangan


a. Pemeliharaan dan perawatan pada pisau-pisau kontaknya.
b. Pengencangan pada baut-baut pengikat sambunga yang kendor.
c. Pemeriksaan pada bushing.
d. Pemeriksaan pada pegas-pegas kontaknya.
e. Percobaan keluar masuk.
f. Pemeriksaan pada peralatan mekanis interlocknya.

10.5.11. Pemeliharaan Pelebur ( fuse )


Cara pemeliharaan
a. Bebaskan tegangan.
b. Masukkan saklar pentanahan.
c. Buka tutup dan pintu kubikel.
d. Pemeriksaan kedudukannya.
e. Pemeriksaan dan perawatan terminal kontaknya dan jepitnya.
f. Pemeriksaan nilai nominal arusnya.
g. Pemeriksaan kondisinya.
h. Pasang kembali tutup dan pintu kubikel.
i. Lepas kembali saklar pentanahan .
j. Masukkan tegangan.

10.5.12. Pemeliharaan Relai


Cara pemeliharaan
a. Pemeriksaan dan perawatan pengawatan relai yaitu antara trafo arus
dan bagian perasa.
b. Pmeriksaan dan perawatan pengawatan antara relai dan tripping coil
PMT.
c. Pemeriksaan dan perawatan pengawatan antara sumber tegangan
dan tripping coil.
d. Pemeriksaan dan pengukuran sumber tegangan untuk tripping coil
e. Pengetesan relai untuk trip PMT

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 37


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

10.5.13. Pemeliharaan Rod Gap Dan Arching Horn Trafo / Isolator


Suspension
Dilakukan dalam keadaan tidak bertegangan
Cara pemeliharaan
a. Bebaskan tegangan
b. Pasang groundingkal pada bushing trafo
c. Pemeriksaan dan perawatan pada ujung jarak sela
d. Pengukuran jarak sela.
e. Pemeriksaan dan perawatan hantaran dan sambungan
pentanahan.
f. Pengukuran tahanan pentanahan
g. Lepaskan grounding lokal
h. Masukkan tegangan

10.5.14. Pemeliharaan Arrester


Dilakukan dalam keadaan tidak bertegangan
Cara pemeliharaan ;
a. Bebaskan tegangan jaringan
b. Pasang grounding lokal
c. Pemeriksana secara visual kondii arrester
d. Pemeriksaan dan perbaikan terhadap sambungan pengawatan
dan kontaknya.
e. Uji tahanan isolsi.
f. Pemeriksaan dan perbaikan hantaran pentanahan
g. Pengukuran tahanan pentanahan
h. Lepaskan grounding lokal
i. Masukkan tegangan

10.5.15. Pemeliharaan Pembumian / Pentanahan


Cara pemeliharaan
a. Bebaskan tegangan
b. Pasang grounding lokal

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 38


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

c. Lepaskan pengawatan pentanahann dari peralatan yang di


hubungkan ke tanah
d. Lepaskan kawat pentanahan dari elektroda pentanahan, dan
bersihkan bagian atas elektrodanya
e. Pengujian tahanan pentanahan
- Bila nilainya masih sesuai dengan ketentuan periksa dan perbaiki
sambungan-sambungan kawat pentanahan
- Bila nilainya melebihi batas maksimalnya pasanglah elektroda
baru dengan jarak dua kali panjang elektroda, dan hubungkan
paralel dengan elektroda yang sudah ada atau lakukan
penggaraman
f. Pasang kembali kawat pentanahan pada elektroda dan peralatan
yang dihubungkan dengan pentanahan
g. Pasang kembali pentanahan ke peralatan yang ditanahkan
h. Lepaskan kembali grounding lokal
i. Masukkan tegangan

10.5.16. Pemeliharaan Terhadap Bagian Kontak.


Terutama kontak antara bushing / terminal sisi tegangan rendah dengan
sepatu kabel untuk kabel penghubung trafo dan sepatu kabel untuk kabel
penghubung trafo dengan rak TR bila kontaknya kurang baik bisa
menimbulkan panas. hal ini disebabkan karena arus yang mengalir cukup
besar.
Kontak yang kurang bagus bisa terjadi karena permukaan terminal dan
sepatu kabel yang saling berhubungan tidak rata ataupun kotor karena
endapan material lain sehingga menimbulkan loncatan busur listrik
maupun karena tahanan kontak yang besar akan menimbulkan panas.
Selain itu masalah bahan mur-baut pengikat yang berbeda dengan
terminal trafo dan sepatu kabel serta besarnya pegencangan yang tidak
sesuai dengan ukurannya dapat memperburuk kondisi alat kontak
tersebut.
Berikut ini tabel besarnya torsi pengencangan mur-baut yang terbuat dari
tembaga.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 39


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

DIAMATER ULIR ( mm ) TORSI ( Nm )


2.5 0.37
3 0.65
4 1.53
5 3
6 5.2
7 12
10 24
12 42
14 66
16 98
20 190
24 330
30 650

10.6. PEMELIHARAAN JTM

Pemeliharaan JTM merupakan salah satu hal yang terpenting, karena JTM
yang tidak memakai isolasi (selubung konduktor) atau yang sering disebut
SUTM, sering mengalami pemadaman yang disebabkan oleh gangguan dari
luar (external).
Didalam operasi JTM bila sering terjadi pemadaman maka dapat
mempengaruhi keandalan system jaringan TM atau disebut SAIDI dan
SAIFI.
Untuk meningkatkan keandalan tersebut maka diperlukan pemeliharaan
yang baik dan benar.

10.6.1. Pemeliharaan Rutin Tahunan JTM.


Baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaannya pemeliharaan
jaringan tegangan menengah (JTM), pembagian jaringannya dilakukan per
penyulang, hal ini dapat menguntungkan baik dalam perencanaanya
maupun dalam pelaksanaanya.
Untuk menentukan jumlah volume fisik JTM yang harus dipelihara dapat
dilakukan sebagai berikut :

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 40


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Apabila dalam suatu periode misalnya triwulan I dilaksanakan


pemeriksaan rutin sejumlah 4 (empat) penyulang yaitu A, B, C dan D,
secara menyeluruh jumlah volume fisiknya adalah 85 kMs, apabila periode
berikutnya tri wulan III dilakukan pemeriksaan kembali (inspeksi) atau
dilakukan pemeriksaan sistematis, jumlah volume fisiknya tidak diisikan
kembali, sehingga tetap 85 kMs, karena pada tri wulan I sudah
dicantumkan seluruhnya seperti terlihat pada table-2 sbb:

Periode TRI- TRI- TRI- TRI-IV TOTAL


I II III TAHUN
Feeder ANGGARAN
A(35) X - 0 - 35
B(10) 0 - 0 - 10
C(15) 0 - 0 - 15
D(25) 0 - X - 25
K(30) - X - 0 30
L(20) - 0 - 0 20
M(10) - 0 - 0 10
N(30) - 0 - X 30
Jumlah 85 90 0 0 175
volume fisik
Jumlah A+B K+L A+B K+L R+S+
biaya C+D M+N C+D M+N T+U
material / =R =S =T =U
jasa (Rp)

0 = Dilakukan pemeriksaan rutin..


X = Dilakukan pemeriksaan sistematis.

Hubungan antara jumlah, volume fisik beserta biaya pemeliharaan rutin


JTM.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 41


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Periode TRI-I TRI-II TRI-III TRI-IV Total


1tahun
Gardu anggaran
(BH) (BH)
A1 0 - - - 35
A2 - 0 - - 10
B1 - - 0 - 15
B2 - - - 0 25
B3 X - - - 30
C1 - X - - 20
C2 - - X - 10
D1 - - - X 30
Jumlah
Volume, 2 2 2 2 8
fisik (bh)
Jumlah bi A1 A2 B1 B2 R+S+
aya & atau +=R +=S +=T +=U T+U
Jasa (Rp) B3 C1 C2 D1
Jumlah A1 + A2 + B1 + B2 + R+S+
Biaya B3 = R C1 = S C2 = T D1 = U T+U
(Mat &
Jasa)Rp

0 = Dilakukan pemeriksaan rutin.


X = Dlakukan pemeriksaan sistematis.

10.6.2. Pemeliharaan Saluran Udara.


Secara umum gangguan distribusi banyak disebabkan oleh terjadinya
gangguan pada saluran udara dengan penghantar tanpa isolasi. baik
gangguan yang sifatnya temporer maupun permanen.
Gangguan oleh faktor luar instalasi listriknya antara lain :
a. Karena adanya pohon yang jarak amannya sudah tidak
memenuhi yang dipersyaratkan, sehingga adanya angin menyebabkan
hubung singkat antar penghantar.
b. Gangguan petir baik sambaran langsung maupun tak langsung.
Gangguan oleh faktor instalasi listriknya atau konstruksinya antara lain :
a. Tiang listrik miring, bengkok atau patah.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 42


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

b. Isolator retak, pecah


c. Klem isolator tarik lepas, rusak
d. Pengikat kawat pada isolator lepas, rusak.
e. Kawat putus, andongan rendah
f. Travers miring
g. Pole bracket lepas

10.6.3. Pemeliharaan Tiang


a. Alasan Pemeliharaan :
- Pemeliharaan rutin / preventif
- Keropos (tiang besi) dan perlu diganti
- Berkarat, perlu dicat ulang
- Pecah (tiang beton) dan harus diganti
- Bengkok, perlu diganti
- Roboh, perlu diganti
- Digeser / dipindahkan

b. Cara Pengangkatan Dan Pengangkutan Tiang

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 43


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

c. Cara Pemindahan Dan Peletakan Tiang

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 44


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

d. Cara Penggantian Tiang.


- Gunakan perkakas kerja dan peralatan K3 sesuai kebutuhan.
- Bila kondisi di tempat kerja aman, listrik jangan dipadamkan.
- Kerjakan dulu penggalian lubang tiang sebelum pemadaman 1/ 6
dari panjang tiang
- Bila kondisi tiang yang lama masih kuat dapat digunakan sebagai
tempat roll / pully untuk mengangkat tiang
- Ikat tiang pada titik beratnya
- Angkat tiang dengan menggunakan pully
- Bila posisi bagian bawah tiang sudah menggantung di atas lubang
galian, masukkan tiang kedalam lubang tersebut
- Kuatkan posisi tiang pada keadaan tegak lurus, gunakan batu-batu
kecil dan tanah untuk menguatkannya serta dipadatkan dengan
menggunakan linggis

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 45

LUBANG
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

e. Cara Mendirikan Tiang Baru


- Gunakan perkakas kerja dan peralatan K3 sesuai kebutuhan.
- Bila kondisi di tempat kerja aman, listrik jangan dipadamkan.
- Gali lubang sedalam 1 / 6 panjang tiang dengan diamter 2 kali
diameter bagian bawah tiang

2 x diameter tiang

1 / 6 panjang tiang
Kemiringan 45 

1. Letakkan tiang dekat lubang;


 Tiang besi :bagian bawah tiang didekatkan di dekat
lubang / mulut lubang yang dipotong miring 45 

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 46


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

 Tiang beton : posisi titik berat tiang didekat lubang


2. Ikat ujung tiang dengan tambang
3. Angkat tiang dan tanam pada lubangnya Tiang besi :
mengangkatnya mulai dari ujung tiang oleh beberapa orang dan
dibantu dengan alat penyangga dari kayu / besi, pangkal tiang
langsung dimasukkan ke dalam lubang. Dorong terus dengan
tenaga orang menggunakan alat penyangga dan tambang hingga
posisi tiang berdiri tegak-lurus
 Tiang beton : mengangkatnya menggunakan pully yang
diikatkatkan pada Tripod atau sebatang bambu yang
diatahn oleh beberapa tambang Masukkan pangkal tiang
bila posisinya sudah menggantung di atas lubang,
Perlahan-lahan turunkan sampai posisi tiang berdiri tegak-
lurus dengan pengaturan menggunakan tambang.
 Kuatkan posisi tiang dengan memasukkan batu-batu kecil
dan tanah kemudian padatkan dengan menggunakan
linggis.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 47


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

f. Mendirikan Tiang Beton Dengan Tenaga Orang

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 48


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Mendirikan tiang dengan menggunakan tiang kaki tiga ( Tripod )

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 49


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Mendirikan tiang menggunakan mobil crane-hydraulik

Memadatkan pondasi tiang

g. Pemeliharaan Isolator ( pin maupun strain / suspension )


- Alasan pemeliharaan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 50


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

 Isolator kotor oleh debu.


 Isolator retak / pecah.
 Isolator tembus (isolasinya rusak)

- Cara pemeliharaan isolator strain / suspension

 Gunakan perkakas kerja sesuai kebutuhan.


 Gunakan peralatan K3 sesuai kebutuhan
 Padamkan listrik, yakinkan bahwa tegangan sudah tidak ada
 Pasang ground lokal pada ketiga kawat fasa.
 Tahan kawat dengan menggunakan tarikan takel dan camlong,
sampai posisi isolator kendor
 Lepas isolator dari travers dan turunkan.
 Angkat isolator pengganti dan pasang pada travers.
 Pasang kembali kawat pada isolator
 Kendorkan tarikan takel sampai takel bebas untuk dilepas lagi
 Lepaskan kembali ground lokal

- Cara pemeliharaan isolator pin

 Gunakan perkakas kerja sesuai kebutuhan.


 Gunakan peralatan K3 sesuai kebutuhan
 Padamkan listrik, yakinkan bahwa tegangan sudah tidak ada
 Pasang ground lokal pada ketiga kawat fasa.
 Buka pengikat kawat pada isolator
 Lepaskan kawat dari isolator dan taruh pada travers
 Lepas isolator dari travers dan turunkan.
 Angkat isolator pengganti dan pasang pada travers.
 Pasang kembali kawat pada isolator pasang pengikatnya
 Lepaskan kembali ground lokal

10.6.4. Pemeliharaan Kawat Pengikat Pada Isolator Tumpu.


a. Alasan pemeliharaan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 51


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

- Pengikat diganti / diperbaiki.


- Ikatan ke isolator (top / side ties ) lepas.
- Kawat pengikatnya putus.

b. Cara penggantian kawat pengikat menggunakan binding wire


- Gunakan perkakas kerja sesuai kebutuhan.
- Gunakan peralatan K3 sesuai kebutuhan .
- Padamkan listrik, yakinkan bahwa tegangan sudah tidak ada.
- Pasang ground lokal pada ketiga kawat fasa..
- Buka binding wire.
- Letakkan kawat pada isolator.
- Pasang binding wire
- Lepaskan kembali ground lokal

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 52


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

10.6.5. Pemeliharaan / Penggantian Kawat .


a. Alasan pemeliharaan.
- Lendutan/andongan/saging kawat melebihi batas maksimalnya..

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 53


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

- Kawat diganti
- Kawat putus.

b. Andongan :
Jarak antara posisi terendah dari kawat yang terbentang dengan posisi
dimana kawat tersebut ditopang / disangga, digantungkan oleh tiang.
Dipengaruhi oleh bahan kawat, ukuran kawat, suhu sekitar, lebar
gawang.

c. Kuat tarik kawat :


Tarikan pada kawat yang diijinkan antara 10 s/d 60% dari ultimate
tensile strength. Kuat tarik pada kawat jangan melebihi beban kerja
tiang.
Kuat tarik pada saat penarikan kawat dipengaruhi oleh : bahan kawat,
ukuran kawat, suhu sekitardan lebar gawang.
Kuat tarik pada kawat dapat diukur dengan menggunakan dinamo
meter

d. Lebar gawang :
Jarak antara tiang ke tiang untuk lebar gawang yang tidak sama pada
satu seksi, maka nilai lebar gawang ekivalennya adalah :

L13  L 23  L33  L 43  ......LN 3


L.EKV =
L1  L 2  L3  L 4  .......LN

e. Jarak aman :
Jarak minimum yang diperbolehkan antara jaring bertegangan dengan
jaring lain atau benda lain

JARAK AMAN UNTUK SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH DAN


TEGANGAN RENDAH MINIMUM DALAM SATUAN METER

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 54


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

NO RUANG BEBAS UDARA 400 V 20 K V


1 Hantaran udara menyeberang jalan ka 8,23 8,54

2 Hentaran udara menyeberang jalan raya 5,48 6,09

3 Hantaran udara ketanah (lapangan) 4,56 6,09

4 Hantaran udara ujung pohon 1 2,5

5 Hantaran udara sepanjang jalan raya 4,56 6,09

6 Hantaran udara sepanjang jalan kota 5,48 6,09

7 Hantaran udara ke kawat telepon 1,20 1,80

8 Hantaran ke kabel 0,60 1,20

9 Hantaran ke jtr (sutr) 0,60 1,20

10 Hantaran ke sekur 0,60 1,20

10.6.6. Cara Penggelaran Dan Penarikan Kawat ( Stringing )

a. Gunakan perkakas kerja dan peralatan K3 sesuai kebutuhan.


b. Tiang sudah terpasang kuat.
c. Traverse sudah terpasang kuat.
d. Isolator terpasang pada travers.
e. Semua tiang (tiang terminal, sudut dan afspannya) harus memakai
schoor sebelum menggela
f. Minimal 2 arm rollers pada tiang-tiang pada waktu penggelaran
penarikan.
g. Pada waktu menggelar diharuskan agar kawat ditarik dari bagian
tengah tiang afspan.
h. Agar posisi traverse tidak mudah berubah sehingga kawat hanya
dipotong menurut panjang yang diperlukan.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 55


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

i. Penarikan kedua kawat pinggir harus dilaksanakan bersama dan


balance running blocks atau rollers selalu dipakai sampai pada waktu
kawat-kawat diberi tensi dan lendutan tertent
j. Harus menyediakan tenaga yang cukup untuk kontrol kecepatan
putar dari drum kabel

10.6.7. Penegangan Kawat ( Saging )


Pada pekerjaan penegangan kawat sampai dengan pengaturan lendutan
dan jarak aman yang ditentukan harus didasarkan pada :
a. Kawat yang digunakan : bahannya, penampangnya,
modulus kenyalnya, kuat tariknya dan koefisien muai panjangnya.
b. Jarak rentangan.
c. Suhu keliling saat penegangan.
d. Tekanan angin saat penegangan.

Cara penegangan :
a. Mula-mula 2 ( dua ) penghantar bagian luar atau bila
memungkinkan semua penghantar ditarik bersama-sama supaya
seimbang dengan menggunakan takel oleh seorang petugas yang
berada pada salah satu ujung kawat.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 56


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

b. Seorang petugas memeriksa lendutan dengan menggunakan


papan bidik

c. Petugas pemeriksa lendutan memberikan kode kepada


petugas penegangan dengan menggunakan bendera .

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 57


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

d. Cara lain untuk mengukur besarnya lendutan dapat dilakukan


dengan cara mengukur besarnya gaya tarik pada waktu penegangan
dengan menggunakan Dinamo-meter yang dilakukan oleh petugas
pengangan.
Besarnya gaya tarik dapat dilihat pada tabel ( horizontal pull )

TABEL S A G

MV 150 AAAC (BARE CONDUCTOR)


YOUNG MODULUS (daN/mm2) = 5700 SPECIFIC WEIGNT (daN/m) = 406
EXPANSION COEF. PER C = 000023 DIAMETER OF COND (mm) = 45,8

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 58


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

CROSS SECTION (sqmm) = 147,1


MP.(C) : 10 15 20 22 24 26 28 30 32 34 60
Wc. (daN/m) : 0.679
ST.(daN/mm : 7
2)
SPAN (m)
SAG ( mm)

30 94 44 49 50 53 56 58 61 65 68 187
35 127 60 67 69 72 76 79 83 88 92 239
40 164 79 87 90 94 99 103 109 114 120 295
45 207 100 110 114 119 125 131 137 144 152 355
50 253 123 136 141 147 124 161 169 177 186 417
55 304 149 164 171 178 186 194 203 213 224 483
60 358 177 195 203 211 221 231 241 253 266 552
65 417 208 229 238 248 258 270 282 296 310 623
70 479 242 265 275 287 299 312 326 341 358 697
75 545 277 304 316 329 342 357 373 390 408 773
80 614 315 345 359 373 389 405 423 442 462 852
85 687 356 390 405 421 438 456 475 496 518 934
90 763 399 436 453 471 490 510 531 554 578 1018
95 842 445 486 504 532 544 566 586 514 640 1104
100 924 493 538 558 579 601 625 650 677 705 1193

TABEL S A G
MV 70 AAAC (BARE CONDUCTOR)
YOUNG MODULUS (daN/mm2) = 5700 SPECIFIC WEIGNT (daN/m) = 181
EXPANSION COEF. PER C = 000023 DIAMETER OF COND (mm) = 10,5
CROSS SECTION (sqmm) = 65,82

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 59


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

TEMP.(C) : 10 15 20 22 24 26 28 30 32 34 60
Wc. (daN/m) : 0.492
ST.(daN/mm2) : 7

SPAN (m)
SAG ( mm)

30 135 44 49 51 53 55 58 61 64 68 187
35 182 60 66 69 72 75 79 83 87 92 239
40 234 79 87 90 94 98 103 108 114 120 295
45 292 99 109 114 119 124 130 137 143 151 354
50 355 123 135 141 147 153 160 168 176 186 416
55 422 149 163 170 177 185 194 203 213 224 482
60 495 177 194 202 211 220 230 240 252 265 550
65 571 207 228 237 247 257 269 281 295 309 622
70 652 241 264 274 286 298 311 325 340 357 696
75 736 276 303 315 328 341 356 372 389 407 772
80 825 314 344 358 372 387 404 421 440 460 851
85 917 355 388 403 419 436 454 474 495 517 932
90 1012 398 435 451 469 488 508 529 552 576 1016

TABEL HORIZONTAL PULL

MV 150 AAAC (BARE CONDUCTOR)


YOUNG MODULUS (daN/mm2) = 5700 SPECIFIC WEIGNT (daN/m) = 406
EXPANSION COEF. PER C = 000023 DIAMETER OF COND (mm) = 15,8

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 60


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

CROSS SECTION (sqmm) = 147,1

TEMP.(C) : 10 15 20 22 24 26 28 30 32 34 60
Wc. (daN/m) : 0.679
ST.(daN/mm2) : 7
SPAN (m)
HORIZONTAL PULL (daN)

30 950 1030 934 896 856 820 783 745 707 670 244
35 956 1030 935 897 859 821 784 746 709 672 260
40 962 1030 935 897 860 822 785 748 711 675 275
45 969 1030 936 898 861 824 787 750 714 678 290
50 977 1030 936 899 862 825 789 752 716 681 304
55 965 1030 37 900 863 827 790 755 719 684 318
60 993 1030 937 901 864 828 792 750 722 688 331
65 1002 1030 938 902 866 830 795 760 725 691 344
70 1011 1030 939 903 867 832 797 762 728 695 357
75 1021 1030 939 904 869 834 799 765 732 699 369
80 1030 1030 940 905 870 836 802 768 735 703 381
85 1040 1030 941 906 872 833 804 771 739 707 393
90 1050 1030 942 907 873 840 807 774 742 711 404
95 1060 1030 943 909 875 842 809 777 746 716 415
100 1070 1030 944 910 877 844 812 781 750 720 426

TABEL HORIZONTAL PULL


MV 70 AAAC (BARE CONDUCTOR)
YOUNG MODULUS (daN/mm2) = 5700 SPECIFIC WEIGNT (daN/m) = 181
EXPANSION COEF. PER C = 000023 DIAMETER OF COND (mm) = 10,5
CROSS SECTION (sqmm) = 65,82

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 61


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

TEMP.(C) : 10 15 20 22 24 26 28 30 32 34 60
Wc. (daN/m) : 0.492
ST.(daN/mm2) : 7
SPAN (m)
HORIZONTAL PULL (daN)

30 436 461 418 401 684 367 350 333 316 300 109
35 442 461 418 401 384 368 351 334 317 301 116
40 448 461 418 402 385 368 351 335 318 302 123
45 455 461 419 402 385 369 352 336 319 303 129
50 462 461 419 402 386 369 353 337 320 305 136
55 469 461 419 403 386 370 354 338 322 306 142
60 477 461 419 403 387 371 355 339 323 308 148
65 485 461 420 403 387 371 355 340 324 309 154
70 493 461 420 404 388 372 356 341 326 311 159
75 500 461 420 404 389 373 358 342 327 313 165
80 508 461 421 405 389 374 359 344 329 314 170
85 517 461 421 405 390 375 360 345 330 316 175
90 525 461 421 406 391 376 361 346 332 318 180

10.6.8. Pemeliharaan / Penggantian Kabel Saluran Udara


Konstruksi SKUTR pada umumnya dapat berupa konstruksi yang
tersendiri ( khusus ) atau konstruksi di bawah SUTM yang disebut dengan
under-built.
Pemeliharaannya dapat disebabkan kerusakan konstruksi ataupun
pemeliharaan secara rutin.

a. Alasan Pemeliharaan / perbaikan :


- Kabel rusak / putus
- Kabel diganti
- Andongan rendah karena tiang miring
- Bracket patah
- Brakcket lepas

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 62


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

- Klem penjepit kabel rusak

b. Penggantian kabel
- Kabel bekas harus dilepaskan
- Bracket sudah terpasang kuat pada tiang
- Penjepit kabel digantungkan pada bracket
- Setiap bracket dipasang roll ( pully )
- Kabel digelar dari haspel ke tiang-tiang dengan menggunakan
kabel pilot atau tambang sutra
- Ujung kabel diikatkan pada penjepit kabel konstruksi tarik ( strain-
clamp)
- Pangkal kabel pada awal tarikan kabel dipotong kurang-lebih 1
( satu ) meter lebih dari rol tiang awal tarikan.
- Kabel netral ditegangkan dengan menggunakan takel pada tiang
awal tarikan.
- Lendutan diukur berdasarkan :
- Tabel lendutan ( saging )
- Tabel gaya tarik ( horizontal pull )
- Setelah lendutan terpenuhi, ikat kabel pada strain-clamp tiang
awal tarikan
- Ikat kabel pada setiap tiang dengan penjepitnya ( klem jepi jenis
gantung = suspension clamp )
- Ikat kabel dengan pengikatnya bila pilinan mekar.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 63


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Tabel Tarikan ( Horizontal Pull )


Kabel TIC 3 x 70 AAC + 49,9 AAAC

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 64


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Tabel Andongan ( Sag )


Kabel TIC 3 x 70 AAC + 49,9 AAAC

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 65


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

10.6.9. Perbaikan Pada Travers Yang Miring


Cara pemeliharaan :
a. Gunakan perkakas kerja sesuai kebutuhan.
b. Gunakan peralatan K3 sesuai kebutuhan
c. Padamkan listrik, yakinkan bahwa tegangan sudah tidak ada

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 66


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

d. Pasang ground lokal pada ketiga kawat fasa..


e. Bebaskan bebanisolator dari kawat dengan cara membuka kawat dari
isolator
f. Ikat ketiga kaweat dengan tambang dan tarik kawat dan ikatkatkan
tambang pada tiang
g. Kendorkan baut pengikat klem travers
h. Luruskan posisi travers dan kencangkan baut pengikatnya
i. Pasang kembali kawat pada isolator.
j. Pasang binding wire
k. Lepaskan kembali ground lokal

TAMBAHKAN BLANGKO INSPEKSI SE 040 TH 99

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 67


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 68


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 69


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 70


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 71


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 72


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 73


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 74


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 75


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 76


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 77

Anda mungkin juga menyukai