10.1. UMUM
t
Grafik kemampuan dan umur peralatan
a : pemeliharaan secara benar.
b : tanpa dipelihara.
10.1.3. Jenis Pemeliharaan.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 2
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi
Oleh karena luas dan kompleknya keadaan jaringan distribusi dan tidak
sedikitnya system jaringan dan peralatan distribusi yang perlu dipelihara,
pemeliharaan jaringan distribusi dapat dikelompokan dalam tiga macam
pemeliharaan yaitu :
- Pemeliharaan rutin ( preventif maintenance).
- Pemeliharaan korektif (korektif maintenance).
- Pemeliharaan darurat ( emergency maintenance).
Pemeliharaan Rutin.
Pemeliharaan rutin sistematis.
Kegiatan pemeliharaan rutin meliputi kegiatan :
- Pemeriksaan / inspeksi rutin
- Pemeliharaan rutin
- Pemeriksaan prediktif
- Perbaikan / penggantian peralatan
- Perubahan / penyempurnaan jaringan
Pemeriksaan rutin.
Pemeriksaan rutin adalah pekerjaan pemeriksaan jaringan secara
visual (inspeksi) untuk kemudian diikuti dengan pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan saran-saran
Karena volume fisik sistem jaringan distribusi ini cukup banyak, maka
dalam pelaksanaannya perlu diatur waktunya disesuaikan dengan
kemampuan yang ada.
Misal, untuk pemeliharaan gardu diatur sesuai dengan jumlah gardu
distribusi yang ada seperti contoh berikut.
1 50
12 60
20 75
70 100
150 125
220 160
500 300
Contoh :
Pada waktu pemeliharaan PHB – TR pada gardu distribusi, maka
pada sisi TM FCO atau kubikel dan trafo harus dipadamkan, tetapi
Kerugiaannya
- Akibat pemadaman berarti energi tidak tersalurkan / terjual
menjadi lebih besar sebanding dengan lamanya pekerjaan.
JURUSAN PANJANG
(meter)
A1a 1000
A1b 800
A1c 1000
A1d 900
CxE
R is pada suhu t0 C ≥ .........M
kVA xks
Keterangan :
Ketentuan ini diberlakukan untuk pengujian trafo produk baru dari
pabrik, kecuali trafo yang sudah beroperasi nilainya ditentukan oleh Unit
Operasional
Ris menit.10
PI =
Ris menit.1
0 0,25
5 0,36
10 0,50
15 0,72
20 1,0
30 1,98
40 3,95
50 7,85
Kondisi Isolasi
Polaritas Index Kondisi Isolasi
Tabel Pengujian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Spesifikasi trafo :
Daya trafo : ……………….. KVA
Tegangan sisi primer : …………………Volt
Tegangan sisi sekunder : …………………Volt
Suhu belitan saat pengukuran :............................. C
TAHANAN ISOLASI
POLARITAS INDEX
5 Visositas
( Milli poises ) > 30 19.24 18.45
- Pelaksanaan pengujian
Persiapan pengujian
Pelaksanaan pengujian
V1 V2 V3 V4 V5 V6
Tegangan tembus rata-rata =
6
Menentukan nilai tegangan tembus minyak pada jarak 1 cm
dengan menggunakan grafik pembanding:
Tabel Pengamatan
Kesimpulan :
Tujuan pengujian
Cara pengujian :
Tabel Pengamatan
Terminal Tegangan Tinggi Terminal Tegangan Rendah
Sadapan
U-V U-W V-W u-v u-w v-w
1
2
3
4
5
Kesimpulan :........................................................................................................................
.........................................................................................................................
Tujuan pengujian
Cara pengujian :
220 / 380 V
U V W
n r s t
ARUS
SADAPAN
FASA 1 FASA 2 FASA 3
1
KESIMPULAN :
……………………………………………………………………………………………
1 2 3
A
Tabel Pengukuran
A1 - A2 = M
A1 - A3 = M
A2 - A2 = M
A1 – BODY = M
A2 - BODY = M
A3 – BODY = M
B1 - B2 = M
B1 - B3 = M
B2 - B3 = M
B1 – BODY = M
B2 - BODY = M
B3 - BODY = M
A1 - B1 = M
A2 - B2 = M
A3 - B3 = M
Tabel Pengukuran
A1 – B1 = micro
A2 – B2 = micro
A3 – B3 = micro
Cara pengujian :
Tabel Pengujian
Posisi menutup
Fasa R = mili-detik
Fasa S = mili-detik
Fasa T = mili-detik
Posisi membuka
Fasa R = mili-detik
Fasa S = mili-detik
Fasa T = mili-detik
Tabel pengujian
Fasa R = mA
Fasa R = mA
Fasa T = mA
Tujuan pemeliharaan :
a. Menghilangkan debu yang menempel
b. Menghilangklan bekas rambatan arus listrik
Cara pemeliharaan :
a. Bebaskan tegangan
b. Masukkan saklar pentanahan
c. Buka tutup dan pintu kubikel
d. Bersihkan kotoran / debu / bekas rambatan yang menempel pada
isolator dengan menggunakan kuas / kain lap
e. Oleskan sakafen di sel;uruh permukaan isolator
f. Pasang kembali tutup dan pintu kubikel
g. Lepas kembali saklar pentanahan
h. Masukkan tegangan
Cara pemeliharaan
a.
Bebaskan tegangan
b.
Masukkan saklar pentanahan
c.
Buka tutup dan pintu kubikel
d.
Bersihkan kotoran / debu pada alat mekanis dengan menggunakan
kuas dan was-bensin
e. Semprotkan bagian yang karat atau macetdengan menggunakan WD
40
f. Pasang kembali tutup dan pintu kubikel
g. Lepas kembali saklar pentanahan
h. Masukkan tegangan
10.5.8. Pemeliharaan Bagian Kontak Busbar Dan Kabel
Tujuan pemeliharaan
a. Agar kontak baik tidak menimbulkan panas karena loss-kontak.
b. Mempertahankan umur peralatan kontak.
Cara pemeliharaan
a. Bebaskan tegangan
b. Masukkan saklar pentanahan
c. Buka tutup dan pintu kubikel
d. Lepaskan kontak dengan busbar dan kabel
e. Bersihkan kotoran / debu pada terminal kubikeldengan busbar dan
sepatu kabel keluar menggunakan Sabut plastik hijau
f. Bersihkan permukaan kontak dengan was-bensin atau WD 40
g. Oleskan vaselin-elektrik pada permukaan bagian kontak
h. Pasang kembali busbar dan kabel keluar
i. Kencangkan mur-baut pengikat
j. Pasang kembali tutup dan pintu kubikel
k. Lepas kembali saklar pentanahan
l. Masukkan tegangan
Cara pemeliharaan
a. Bersihkan permukaan tutup kerangka kerangka kubikel dengan lap /
kuas.
b. Bersihkan permukaan dan pintu kubikel dengan alkohol.
c. Bila ada yang kendor di sambungan agar dikencangkan.
Pemeliharaan JTM merupakan salah satu hal yang terpenting, karena JTM
yang tidak memakai isolasi (selubung konduktor) atau yang sering disebut
SUTM, sering mengalami pemadaman yang disebabkan oleh gangguan dari
luar (external).
Didalam operasi JTM bila sering terjadi pemadaman maka dapat
mempengaruhi keandalan system jaringan TM atau disebut SAIDI dan
SAIFI.
Untuk meningkatkan keandalan tersebut maka diperlukan pemeliharaan
yang baik dan benar.
LUBANG
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Sistem Distribusi
2 x diameter tiang
1 / 6 panjang tiang
Kemiringan 45
- Kawat diganti
- Kawat putus.
b. Andongan :
Jarak antara posisi terendah dari kawat yang terbentang dengan posisi
dimana kawat tersebut ditopang / disangga, digantungkan oleh tiang.
Dipengaruhi oleh bahan kawat, ukuran kawat, suhu sekitar, lebar
gawang.
d. Lebar gawang :
Jarak antara tiang ke tiang untuk lebar gawang yang tidak sama pada
satu seksi, maka nilai lebar gawang ekivalennya adalah :
e. Jarak aman :
Jarak minimum yang diperbolehkan antara jaring bertegangan dengan
jaring lain atau benda lain
Cara penegangan :
a. Mula-mula 2 ( dua ) penghantar bagian luar atau bila
memungkinkan semua penghantar ditarik bersama-sama supaya
seimbang dengan menggunakan takel oleh seorang petugas yang
berada pada salah satu ujung kawat.
TABEL S A G
30 94 44 49 50 53 56 58 61 65 68 187
35 127 60 67 69 72 76 79 83 88 92 239
40 164 79 87 90 94 99 103 109 114 120 295
45 207 100 110 114 119 125 131 137 144 152 355
50 253 123 136 141 147 124 161 169 177 186 417
55 304 149 164 171 178 186 194 203 213 224 483
60 358 177 195 203 211 221 231 241 253 266 552
65 417 208 229 238 248 258 270 282 296 310 623
70 479 242 265 275 287 299 312 326 341 358 697
75 545 277 304 316 329 342 357 373 390 408 773
80 614 315 345 359 373 389 405 423 442 462 852
85 687 356 390 405 421 438 456 475 496 518 934
90 763 399 436 453 471 490 510 531 554 578 1018
95 842 445 486 504 532 544 566 586 514 640 1104
100 924 493 538 558 579 601 625 650 677 705 1193
TABEL S A G
MV 70 AAAC (BARE CONDUCTOR)
YOUNG MODULUS (daN/mm2) = 5700 SPECIFIC WEIGNT (daN/m) = 181
EXPANSION COEF. PER C = 000023 DIAMETER OF COND (mm) = 10,5
CROSS SECTION (sqmm) = 65,82
TEMP.(C) : 10 15 20 22 24 26 28 30 32 34 60
Wc. (daN/m) : 0.492
ST.(daN/mm2) : 7
SPAN (m)
SAG ( mm)
30 135 44 49 51 53 55 58 61 64 68 187
35 182 60 66 69 72 75 79 83 87 92 239
40 234 79 87 90 94 98 103 108 114 120 295
45 292 99 109 114 119 124 130 137 143 151 354
50 355 123 135 141 147 153 160 168 176 186 416
55 422 149 163 170 177 185 194 203 213 224 482
60 495 177 194 202 211 220 230 240 252 265 550
65 571 207 228 237 247 257 269 281 295 309 622
70 652 241 264 274 286 298 311 325 340 357 696
75 736 276 303 315 328 341 356 372 389 407 772
80 825 314 344 358 372 387 404 421 440 460 851
85 917 355 388 403 419 436 454 474 495 517 932
90 1012 398 435 451 469 488 508 529 552 576 1016
TEMP.(C) : 10 15 20 22 24 26 28 30 32 34 60
Wc. (daN/m) : 0.679
ST.(daN/mm2) : 7
SPAN (m)
HORIZONTAL PULL (daN)
30 950 1030 934 896 856 820 783 745 707 670 244
35 956 1030 935 897 859 821 784 746 709 672 260
40 962 1030 935 897 860 822 785 748 711 675 275
45 969 1030 936 898 861 824 787 750 714 678 290
50 977 1030 936 899 862 825 789 752 716 681 304
55 965 1030 37 900 863 827 790 755 719 684 318
60 993 1030 937 901 864 828 792 750 722 688 331
65 1002 1030 938 902 866 830 795 760 725 691 344
70 1011 1030 939 903 867 832 797 762 728 695 357
75 1021 1030 939 904 869 834 799 765 732 699 369
80 1030 1030 940 905 870 836 802 768 735 703 381
85 1040 1030 941 906 872 833 804 771 739 707 393
90 1050 1030 942 907 873 840 807 774 742 711 404
95 1060 1030 943 909 875 842 809 777 746 716 415
100 1070 1030 944 910 877 844 812 781 750 720 426
TEMP.(C) : 10 15 20 22 24 26 28 30 32 34 60
Wc. (daN/m) : 0.492
ST.(daN/mm2) : 7
SPAN (m)
HORIZONTAL PULL (daN)
30 436 461 418 401 684 367 350 333 316 300 109
35 442 461 418 401 384 368 351 334 317 301 116
40 448 461 418 402 385 368 351 335 318 302 123
45 455 461 419 402 385 369 352 336 319 303 129
50 462 461 419 402 386 369 353 337 320 305 136
55 469 461 419 403 386 370 354 338 322 306 142
60 477 461 419 403 387 371 355 339 323 308 148
65 485 461 420 403 387 371 355 340 324 309 154
70 493 461 420 404 388 372 356 341 326 311 159
75 500 461 420 404 389 373 358 342 327 313 165
80 508 461 421 405 389 374 359 344 329 314 170
85 517 461 421 405 390 375 360 345 330 316 175
90 525 461 421 406 391 376 361 346 332 318 180
b. Penggantian kabel
- Kabel bekas harus dilepaskan
- Bracket sudah terpasang kuat pada tiang
- Penjepit kabel digantungkan pada bracket
- Setiap bracket dipasang roll ( pully )
- Kabel digelar dari haspel ke tiang-tiang dengan menggunakan
kabel pilot atau tambang sutra
- Ujung kabel diikatkan pada penjepit kabel konstruksi tarik ( strain-
clamp)
- Pangkal kabel pada awal tarikan kabel dipotong kurang-lebih 1
( satu ) meter lebih dari rol tiang awal tarikan.
- Kabel netral ditegangkan dengan menggunakan takel pada tiang
awal tarikan.
- Lendutan diukur berdasarkan :
- Tabel lendutan ( saging )
- Tabel gaya tarik ( horizontal pull )
- Setelah lendutan terpenuhi, ikat kabel pada strain-clamp tiang
awal tarikan
- Ikat kabel pada setiap tiang dengan penjepitnya ( klem jepi jenis
gantung = suspension clamp )
- Ikat kabel dengan pengikatnya bila pilinan mekar.