Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Pekommas, Vol. 5 No.

2, Oktober 2020:169 – 184

Peran Tim Humas: Studi Kasus Pengelolaan Citra Gubernur Jawa Tengah,
Ganjar Pranowo di Era Digital
The Role of Public Relations Team: Case Study of Image Management in the
Governor of Central Java, Ganjar Pranowo in the Digital Era
Novian Anata Putra1), Ema Oktoviani Raharjo2)
1 Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Yogyakarta
2Alumni Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
1Jl. Imogiri Barat Km5, Sewon, Bantul, D.I.Yogyakarta
2 Jl. Sosio Yustisia No.1, Depok, Sleman, D.I.Yogyakarta

novi010@kominfo.go.id1), emmraharjo@gmail.com2)

Diterima: 6 Desember 2019 || Revisi: 14 Agustus 2020 || Disetujui: 7 September 2020

Abstrak – Era digital memaksa para pekerja humas mengelola citra dengan cara baru. Mereka tidak bisa lagi
hanya mengandalkan pengelolaan media massa. Dorongan konvergensi media ini juga membuat pergeseran di
ranah komunikasi politik. Ganjar Pranowo menjadi salah satu kepala daerah/gubernur yang berhasil mengelola
citranya dengan segala perubahan dari era konvergensi ini. Selain itu, meski Ganjar adalah kepala
pemerintahan, citranya tidak hanya dikelola oleh humas pemerintah saja, bahkan porsi Bagian Humas
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terbilang paling kecil. Ada dua tim lain yang dibentuk atas inisiasi Ganjar
untuk mengelola citranya. Penelitian kualitatif dengan metode studi kasus ini akan menggambarkan secara
dalam citra seorang Ganjar Pranowo dikelola di era digital oleh ketiga tim ini. Hasilnya menunjukkan jelas
humas pemerintah daerah masih belum bisa bekerja sendiri. Namun jika melihat kinerja kolaborasi ketiga tim,
pengelola citra ini masuk pada tataran ideal. Selain itu, ditemukan peran data yang menjadi kunci utama dalam
pengelolaannya.
Kata Kunci: citra, humas pemerintah, gubernur, konvergensi media

Abstract – Digital era forced public relations to manage the images in new ways. As a result, they could not
rely only on the management of mass media. The impulse of media convergence influences a shift in political
communication. Ganjar Pranowo became one of the governors who manage their image with all the changes
from this era of convergence. Even though Ganjar is the head of government, his image is not only managed
by government public relations. Bagian Humas Provinsi Jawa Tengah is one of the section which takes the
smallest part in managing the image of Ganjar Prabowo. There are two other teams formed at the initiation
of Ganjar to manage its image. A qualitative research with case study method will conducted in this research.
The aim of this research is to describe the image management of Ganjar Pranowo in the digital era. The
results show clearly that government public relations is still unable to work alone. But if you look at the
collaboration performance of the three teams, this image manager is at the ideal level. In addition, the role of
data is the main key in its management.
Keywords: image, government public relation, gobernors, media convergence

PENDAHULUAN pemikiran tersebut, citra para pimpinan daerah hanya


akan bergantung pada semakin banyaknya alokasi
Media digital telah mendorong banyak perubahan
jumlah belanja media dalam humas pemerintah daerah.
baru khususnya dalam pengelolaan citra. Salah satunya
Padahal tren komunikasi politik telah bergeser seiring
dalam pemilihan media. Jenkins (2004) telah
dengan perkembangan zaman. Bagi Utomo (2013),
memperingatkan bahwa kekuatan media massa seperti
pergeseran itu ditandai oleh kemenangan Jokowi-
TV, radio, dan media massa konvensional lain akan
Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) dalam Pemilihan
menemukan lawan yang seimbang pada era digital. Era
Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta tahun 2012.
di mana akan ada dorongan besar ke arah konvergensi
Dengan kemenangan itu memunculkan gambaran
media Namun, dari penelitian yang ada (Arisanty,
tumbangnya oligarki partai politik, gejala pemilih kritis
2009; Lubis, 2012; Putra N. A., 2017), kenyataannya
yang diinisiasi kelas menengah, serta menguatnya
masih ada humas pemerintah daerah yang masih hanya
popularitas tokoh politik dalam pemilihan umum, dan
mengandalkan media relations dari media massa
kesemuanya didukung oleh keberadaan media sosial.
konvensional dalam membangun citra. Dengan

DOI:10.30818/jpkm.2020.2050206 169
Peran Tim Humas: Studi Kasus Pengelolaan Citra Gubernur... (Novian Anata Putra & Ema Oktoviani Raharjo)

Hasil tersebut perlu dijadikan catatan karena kepala terjadi. Meskipun tren informasi menyesatkan yang
daerah merupakan jabatan politik yang diisi oleh tokoh saat ini populer dengan sebutan hoaks, telah muncul
politik pula. Jadi citra gubernur tidak bisa dilepaskan jauh sebelum media baru hadir. Namun dalam
dari citra politiknya. perkembangannya, semakin pesat dengan
Dalam konteks politik, terutama dalam sistem berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi.
demokrasi, popularitas partai dan atau popularitas Bahkan ilmu pengetahuan dan sejarah yang telah lama
kader adalah keniscayaan. Partai atau politisi (kader dipahami sebagai kebenaran, di era media baru semua
partai) dengan ideologi, visi, misi, dan program yang kembali diperdebatkan (Lewandowsky, dkk., 2013).
baik tidak akan menjadi pilihan jika tidak populer. Piliang (2010) menggambarkan fenomena ini dengan
Artinya bahwa partai atau politisi dengan kemasan konsep realitas semu, yang mampu mengubah fantasi,
yang ideal tanpa komunikasi yang tepat menjadi tidak halusinasi, ilusi, atau science-fiction menjadi seolah
maksimal dalam perolehan suara (Lampe, 2010). nyata; mampu mereproduksi ulang masa lalu dan
Tidak dapat dipungkiri munculnya transformasi nostalgia; mampu melipat-lipat dunia sehingga tak
komunikasi politik dan pergeseran cara pengelolaan lebih luas dari sebuah genggaman tangan.
citra tokoh politik sebagai konsekuensi kemajuan Dengan perkembangan era digital ini mendorong
teknologi. Salah satunya dengan hadirnya saluran cakupan komunikasi dalam pengelolaan citra dengan
komunikasi alternatif selain media massa, seperti saluran yang jauh lebih luas dan beragam. Namun hal
pertumbuhan media sosial di Indonesia. Bahkan ini masih belum sejalan dengan fakta belum
pertumbuhan media sosial di Indonesia tidak dapat optimalnya peran humas pemerintah daerah dalam
dianggap remeh. Menurut catatan we are social (2020), membangun citra pemimpin daerah (Putra I. G., 2008).
pengguna internet di Indonesia sebanyak 175,4 juta. Humas dibentuk karena pemerintah menyentuh hampir
Angka ini naik 17% atau sebesar 25 juta dibanding semua aspek masyarakat, dan hampir setiap aspek
tahun sebelumnya. Angka itu selanjutnya disusul pemerintahan terkait erat dengan dan bergantung pada
dengan jumlah pengguna media sosial di Indonesia hubungan masyarakat (Cutlip dkk., 2009; Moore,
sejumlah 160 juta, lebih dari separuh populasi di 2004). Dengan pelaksanaan peran humas pemerintah,
Indonesia. Dengan jumlah yang besar ini, jelas tujuan akhirnya adalah untuk membentuk citra positif
memengaruhi dinamika politik di negeri ini (Nugroho tentang pemerintah khususnya kepala daerah di mata
& Syarief, 2012). masyarakatnya. Citra dalam konteks humas diartikan
Perubahan ini tidak hanya memengaruhi sebagai kesan, gambaran, atau impresi yang tepat
pengelolaan citra politik dan pemerintahan saja. (sesuai dengan kenyataan) atas sosok keberadaan
Kietzmann dkk., (2011) menyatakan perkembangan berbagai kebijakan personil atau jasa-jasa dari suatu
media baru khususnya media sosial sangat berdampak organisasi atau perusaahaan (Jefkins, 1992). Kekuatan
signifikan terhadap pengelolaan citra di dunia bisnis utama dalam penggunaan media untuk komunikasi
seperti reputasi perusahaan dan penjualan. Dengan politik adalah membangun opini publik, citra politik
adanya logika kecerdasan kolektif melalui media berkaitan dengan pembentukan opini publik (Cangara,
sosial, tampak bahwa komunikasi pemerintahan 2013). Pada hakikatnya opini publik politik terbangun
(maupun korporasi) telah mengalami demokratisasi melalui citra politik, sedangkan citra politik terwujud
(Jenkins, 2006). Kekuasaan penuh dari tim humas dan sebagai konsekuensi kognisi dari komunikasi politik
tim marketing, sebagian telah diambil oleh individu (Robert dalam Arifin, 2013).
dan komunitas (netizen) yang menciptakan, membagi, Kembali pada era digital, transaksi informasi antar
dan mengonsumsi blog maupun cuitan dari media masyarakat terjadi begitu cepatnya. Konsekuensi logis
sosial. Namun sampai saat ini masih belum banyak yang terjadi, media baru dapat meningkatkan
yang mulai serius merespon kehadiran media baru ini pertisipasi politik (Dahlgren, 2013). Hal inilah yang
(Kietzmann, dkk., 2011). Tidak hanya industri dan saat ini mendorong banyak aktor politik, salah satunya
bisnis yang perlu menjaga reputasi, pemerintah juga kepala daerah, semakin dikenal oleh masyarakat luas.
perlu menjaganya demi efektifitas kinerjanya (Hand & Bahkan kepala daerah yang populer saat ini tidak hanya
Ching, 2011). dikenal oleh masyarakat di daerahnya saja. Gambaran
Selain pergeseran medium dampak dari era ini terlihat jelas di Pulau Jawa dengan pengguna
konvergensi, tantangan yang harus dihadapi internet tertinggi dibanding daerah lain, 46,4%
pemerintah berkaitan dengan banjir informasi yang (Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2016).

170
Jurnal Pekommas, Vol. 5 No. 2, Oktober 2020:169 – 184

Beberapa kepala daerah di Pulau Jawa selalu muncul popularitas Ganjar yang masih tertinggi dibanding
dalam pemeringkatan popularitas kepala daerah yang pasangan lain dalam persaingan pemilukada 2018
dilakukan oleh beberapa lembaga survei dan media (Ridhoi, 2018). Tidak berhenti di survei, Ganjar
massa nasional. Salah satu nama kepala daerah yang Pranowo nyatanya kembali berhasil memenangkan
selalu muncul sebagai kepala daerah terpopuler adalah Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018 berpasangan
Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. Citra yang dengan Taj Yasin. Kemenangan ini juga mempertegas
dibangun Ganjar ini terbilang sukses, utamanya ketika bukti bahwa Ganjar beserta pemerintahan yang
mengoptimalkan kemajuan teknologi informasi dan dipimpinnya berhasil mengelola citra dan popularitas
media baru. Dengan catatan, Jawa Tengah adalah selama menjabat Gubernur Jawa Tengah periode
provinsi ketiga pengguna internet tertinggi di Indonesia pertama.
(APJII, 2014). Topik ini menjadi semakin menarik ketika peneliti
Tahun 2015, Gubernur Ganjar Pranowo termasuk menemukan bahwa Humas Pemerintah Provinsi Jawa
satu dari lima kepala daerah yang paling menyita Tengah ternyata tidak bekerja sendiri dalam mengelola
perhatian menurut Kompas (Wahono, 2015). Selain itu, citra sang Gubernurnya. Bahkan peran Humas
sosok yang sebelumnya menjadi anggota DPR RI dua Pemerintah Jawa Tengah justru terbilang paling kecil.
periode ini juga masuk sebagai salah satu dari lima Ada dua tim lain yang dibentuk atas inisiasi Ganjar
kepala daerah terpopuler di sosial media instagram Pranowo untuk mengelola citra dirinya. Dua tim
(Wardani, 2017). Menurut survei yang dilakukan tersebut adalah Tim Situation Room dan Tim Puri
Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI), pada Gedeh. Yang membedakan keduanya adalah Tim
pertengahan tahun 2017, tingkat popularitas Gubernur Situation Room merupakan bagian dari sistem
Ganjar Pranowo berada di peringkat paling atas pemerintahan Provinsi Jawa Tengah, sedangkan Tim
dibanding para kandidat lain dengan 78,8% menjelang Puri Gedeh adalah tim media/humas pribadi yang
Pemilihan Gubernur 2018 (Saputra, 2017) dibiayai dari dana pribadi sang Gubernur, Ganjar
Ketika Ganjar Pranowo mulai memimpin Provinsi Pranowo. Tim ini terlepas dari sistem birokrasi yang
Jawa Tengah sejak 23 Agustus 2013, popularitasnya berorientasi pada pribadi Ganjar Pranowo sebagai
belum sebaik itu. Bahkan ketika berjuang dalam politisi. Meski berbeda, kinerja Tim Puri Gedeh
pencalonan dirinya sebagai Gubernur Jawa Tengah di bersama dua tim lain, tidak dapat dipisahkan satu
tahun 2013, popularitas Ganjar Pranowo paling rendah dengan yang lainnya.
dibanding pasangan lain (Soetomo, 2015). Tahun Dari sumber penelitian sebelumnya, ternyata belum
2014, Ganjar mulai menyita perhatian publik saat banyak penelitian yang mengangkat tema citra para
mengeluarkan kemarahan pada petugas Dinas politisi (termasuk gubernur) pada masa jabatan
Perhubungan Jawa Tengah yang melakukan pungutan berjalan. Tema pengelolaan citra ini banyak diteliti
liar (pungli) saat melakukan inspeksi mendadak di hanya ketika tibanya masa kampanye dan pilkada
Jembatan Timbang Subah, Kabupaten Batang. digelar, seperti penelitian yang dilakukan Hemay dan
Setelahnya, banyak lagi aktivitas dan kebijakan Munandar (2016) yang meneliti tentang citra kandidat
Gubernur Ganjar Pranowo yang menarik perhatian gubernur dalam pilkada 2015. Soleman, dkk., (2015)
masyarakat sehingga namanya terus menjadi topik justru khusus mencermati pencitraan politik, namun
perhatian media arus utama dan juga menjadi konteks yang digunakan adalah rentang waktu pilkada
pembahasan di media sosial. Tidak hanya isu yang baik pascapemilu 2014. Wulandari (2013) juga melakukan
untuk citra dirinya, tak jarang nama Gubernur Ganjar penelitian tentang citra politik namun hanya dalam
Pranowo juga muncul dalam isu negatif yang tentunya periode pilkada Gubernur Kalimantan Timur Tahun
melemahkan citranya, seperti dalam kasus mega 2013. Sedangkan Sahab (2017) melakukan penelitian
korupsi E-KTP dan kasus sengketa pembangunan tentang citra Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
pabrik Semen Indonesia di Rembang. Dalam berbagai Survei yang dilakukan juga berkaitan dengan
isu negatif ini, citra Gubernur Ganjar Pranowo sangat kampanye pencalonan Ibu Risma sebagai Walikota
dipertaruhkan, terlebih dengan rencana pencalonan diri Surabaya periode kedua. Senada dengan itu, Sandra
kembali sang Gubernur dalam Pilkada tahun 2018. (2013), melakukan penelitian political branding
Namun nyatanya, berbagai isu termasuk isu negatif Jokowi juga selama masa kampanye pemilu Guberbur
ini tidak lama berdampak pada citra Ganjar Pranowo. DKI Jakarta 2012. Dalam membangun citra dan
Hal ini terbukti dari hasil survei elektabilitas dan popularitas tidak hanya pada masa kampanye

171
Peran Tim Humas: Studi Kasus Pengelolaan Citra Gubernur... (Novian Anata Putra & Ema Oktoviani Raharjo)

pemilihan saja. Akan ada bagian yang hilang jika Tabel 1 Daftar Informan
berbicara marketing politik kepala daerah hanya pada No. Nama Kedudukan Informan
Informan
saat menjelang pemilukada. Oleh karenanya, penelitian 1. Anton Sudibyo Anggota Tim Puri Gedeh
ini berusaha menggambarkan secara utuh keseluruhan 2. Hanung Cahyo Kepala Bagian Tata Usaha dan Rumah
Saputro Tangga Pimpinan (Ketua Tim Situation
proses pengelolaan citra Ganjar Pranowo di tengah Room)
perubahan yang terjadi di era digital. 3. Lilik Henry Kepala Bagian Humas dan Protokol
Ristanto (2017)
4. Susilowati Staf/Divisi Analisis Media
METODOLOGI PENELITIAN 5. Akmaluddin Tenaga Kontrak/Divisi Desain Grafis
6. Prihati Puji Tenaga Kontrak/Divisi Analisis Media
Utami
Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini 7. Toto Sumarmo Kepala Seksi Tata Kelola e-Government
adalah penelitian kualitatif dengan paradigma Dinas Kominfo Jawa Tengah
8. Daniel Ari Wartawan Tribun Jateng (Ditugaskan
konstruktifisme (Sangaji & Sopiah, 2010). Metode Purnomo untuk meliput berita pemerintahan Jawa
yang dipakai dalam penelitian ini adalah studi kasus. Tengah)

Alasan studi kasus dipilih karena kemampuan metode


ini memberi ruang luas kepada peneliti untuk Teknik pengumpulan data selanjutnya yakni
bersentuhan langsung dengan berbagai aktivitas dan observasi. Observasi termasuk melakukan pengamatan
operasi kasus yang diteliti seraya merefleksikan dan mendalam berkaitan dengan tools yang digunakan oleh
merevisi makna yang bermunculan, senada dengan ketiga tim, termasuk (Intelegent Media Management)
yang dikatakan Stake dalam Denzin & Lincoln (2009: IMM dan (Government Resource Media System)
309-310). GRMS. Observasi juga dilakukan pada data yang tidak
Objek penelitian ini adalah seluruh kegiatan boleh disalin, seperti percakapan langsung melalui
pengelolaan citra Ganjar Pranowo ketika menjabat aplikasi WhatsApp antara tim dengan gubernur. Teknik
sebagai Gubernur Provinsi Jawa Tengah pada tahun selanjutnya dilakukan telaah dokumentasi. Dalam
2013. Catatan tambahan untuk Humas Pemerintah penelitian ini, data dokumentasi berasal dari dua
Provinsi Jawa Tengah dalam artikel ini adalah humas sumber, yaitu dari internal dan eksternal Pemerintah
yang berada di bawah Sekretaris Daerah. Karena Provinsi Jawa Tengah.
humas pemerintah inilah yang fokus pada citra kepala Penelitian ini menggunakan triangulasi sebagai uji
daerah/gubernur. Sedang humas pemerintah yang validitas dalam mempertajam hasil analisis data.
berada di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Validitas data penelitian ini dilakukan menggunakan
Jawa Tengah (dengan adanya Permen Kominfo nomor triangulasi metode dengan mencocokkan data dari
14 tahun 2016, humas pemerintah daerah seharusnya beberapa metode pengumpulan data yang telah
berada di bawah Dinas Komunikasi dan Informatika) disebutkan sebelumnya. Selain itu juga proses validitas
lebih fokus pada citra daerah secara umum. juga menggunakan triangulasi sumber, terlebih ketika
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data mencocokan hasil data temuan penelitian di antara
dengan triangulasi data dengan menerapkan metode ketiga tim pengelola citra Gubernur Jawa Tengah.
wawancara mendalam, observasi, dan telaah Karena ketiga tim ini mengelola hal yang hampir
dokumentasi. Wawancara mendalam dilakukan untuk bersinggungan, yaitu berkaitan dengan citra Ganjar
menemukan gambaran besar atas fungsi, peran, dan Pranowo.
model komunikasi dari kedua tim ditambah Bagian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan strategi
Humas Provinsi Jawa Tengah (berperan mulai tahun analisis yakni pendasaran teoretis dan analisis
2017). Informan dari Tim Puri Gedeh merupakan perjodohan pola (Yin, 2002). Peneliti akan
informan istimewa karena sebenarnya tim ini bekerja membandingkan data pola peran humas atau aktivitas
di bawah permukaan dan cenderung rahasia. Tidak yang senyatanya terjadi pada ketiga tim, Tim Puri
semua orang bisa mendapatkan akses untuk menggali Gedeh, Tim Situation Room, dan Bagian Humas dan
data ini. Dengan kedekatan hubungan keluarga Protokol.
(saudara/kakak kandung) memungkinkan kedua
peneliti dapat menggali data seluas-luasnya. Kedekatan HASIL DAN PEMBAHASAN
ini pula yang membuka akses data yang luas dari Pada bagian awal ini akan dijelaskan secara umum
informan lainya (lihat Tabel 1). tim pokok pengelola Citra Ganjar Pranowo sebagai
Gubernur Jawa Tengah yaitu Tim Puri Gedeh dan Tim

172
Jurnal Pekommas, Vol. 5 No. 2, Oktober 2020:169 – 184

Situation Room. Pertama adalah Tim Puri Gedeh. seperti ketika Ganjar Pranowo berada luar kegiatan
Sebenarnya tim ini tidak memiliki nama resmi, ada kedinasan.
juga yang menyebut sebagai Tim Media. Sebutan Tim Tim Puri Gedeh terbentuk secara alami sehingga
Puri Gedeh lahir karena awalnya tim ini bekerja di Puri tidak mempunyai struktur tim. Tidak ada ketua ataupun
Gedeh, rumah dinas Gubernur Jawa Tengah. Tim Puri wakil ketua tim. Yang ada hanya satu orang yang
Gedeh merupakan tim humas personal Ganjar Pranowo paling senior bertindak sebagai koordinator, sebagai
dan tidak berada di dalam struktur Pemerintah Provinsi fungsi koordinasi. Tim Puri Gedeh inilah yang
Jawa Tengah. Meski demikian karena kedekatan Tim kemudian berhubungan intensif dengan para relawan
Puri Gedeh dan Ganjar Pranowo, tim ini dapat Ganjar, baik relawan Garuda maupun relawan partai
berkoordinasi dengan jajaran birokrasi Pemerintah yang kemudian membantu menyebarkan (share)
Provinsi Jawa Tengah, bahkan mampu memberi arahan konten-konten positif tentang Ganjar.
kepada mereka. Tim ini beranggotakan inti empat Selanjutkan beralih pada tim situation room.
orang. Situation Room adalah ruangan seluas 8 meter x 8
Tim Puri Gedeh ini terbentuk secara organik/alami meter yang hanya bersekat kaca dari ruang kerja
pada saat kampanye pemilihan kepala daerah Jawa Gubernur Jawa Tengah. Di ruangan itu terdapat lima
Tengah tahun 2013. Awal mula terbentuknya ketika itu perangkat komputer dan tiga monitor besar untuk
ada beberapa wartawan yang aktif meliput Ganjar memperjelas tampilan di layar komputer. Monitor-
Pranowo yang ditugaskan oleh perusahaan media monitor ini berfungsi untuk menampilkan data-data
masing-masing. Ada tiga pasangan calon pada Pilkada agar dapat dikaji bersama. Secara kelembagaan Tim
Jateng Tahun 2013 dan setiap media pada saat itu Situation Room berada di bawah kewenangan Bidang
mengirimkan satu perwakilan dari jurnalisnya untuk Tata Usaha dan Rumah Tangga Pimpinan, Biro Umum
mengawal satu pasangan calon gubernur dan wakil Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Situation
gubernur. Ada yang ditugaskan meliput Ganjar Room beranggotakan empat orang ASN yang dipimpin
Pranowo, ada yang ditugaskan meliput Bibit, dan ada langsung oleh Kepala Bidang Tata Usaha dan Rumah
pula yang ditugaskan untuk meliput Hadi Prabowo. Tangga Pimpinan.
Pada saat itu ada empat orang dari media yang berbeda Awal mula dibentuknya Situation Room adalah
yang ditugaskan meliput kegiatan Ganjar Pranowo ketika Ganjar Pranowo mulai menjabat sebagai
termasuk mengikuti kemana pun Ganjar pergi. Dari Gubernur Jawa Tengah di tahun 2013. Selama
kegiatan rutin itu tercipta hubungan yang lebih baik kepemimpinannya, Ganjar membuka peluang lebar
antarwartawan, sekaligus juga dengan Ganjar agar masyarakat bisa berkeluh-kesah atau melaporkan
Pranowo. tentang kondisi Jawa Tengah, salah satunya dengan
Dalam hubungan itu mulai muncul relasi saling memanfaatkan teknologi dengan program hasil karya
memahami karakter masing-masing, memahami visi mahasiswa di Semarang. "Curhat" masyarakat tentang
misi pribadi Ganjar Pranowo, memahami apa yang kondisi atau pelayanan publik bisa langsung
disuka dan yang tidak oleh seorang Ganjar Pranowo. disampaikan lewat kanal Lapor Gub di website
Jadi secara personal hubungan mereka menjadi lebih www.jatengprov.go.id. Dalam Lapor Gub, dapat juga
baik dan akhirnya ketika Ganjar Pranowo menang dan terintegrasi dengan portal website seluruh instansi se-
menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, hubungan Jawa Tengah. Selain Lapor Gub, aspirasi, keluh kesah
tersebut masih terjaga. Karena terbentuk secara alami masyarakat juga bisa disampaikan melalui telepon,
pada akhirnya tim ini tidak memiliki nama khusus, SMS, media sosial (twitter, facebook, instagram).
peneliti lebih suka menyebutnya sebagai Tim Puri Dengan banyaknya laporan dari beragam saluran
Gedeh. tersebut, kemudian Ganjar berinisiasi untuk
Tim Puri Gedeh melakukan semua tugas dan fungsi membentuk sebuah ruangan yang bisa merespon dan
humas personal dengan mem-back up semua mendistribusi laporan-laporan tersebut kepada Dinas
kebutuhan Ganjar Pranowo yang berkaitan dengan atau pihak yang terkait. Kepada jajarannya, saat itu
media. Kinerjanya termasuk di dalamnya mem-back up Ganjar Pranowo menjelaskan Situation Room yang dia
Humas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yang bagi inginkan mengacu seperti Situation Room milik Obama
mereka belum optimal mengelola citra. Banyak hal kala itu. Satu ruangan dengan dikelilingi monitor-
yang tidak bisa disentuh oleh humas pemerintahan, monitor yang menampilkan semua data laporan dan
aspirasi yang disampaikan masyarakat. Untuk

173
Peran Tim Humas: Studi Kasus Pengelolaan Citra Gubernur... (Novian Anata Putra & Ema Oktoviani Raharjo)

menindaklanjuti hal tersebut kemudian disusunlah sesuai dengan batasan dan perannya, sedangkan
Peraturan Gubernur No. 69 Tahun 2013 tentang koordinasi dilakukan pada bagian yang memang perlu
Pembentukan Kelompok Jabatan Staf Khusus dan Staf dikoordinasikan.
Pribadi Gubernur Jawa Tengah yang kemudian Bagian ini dibagi menjadi tiga subbagian. Sub
menjadi dasar hukum dibentuknya Situation Room ini. bagian yang pertama akan melihat bagaimana proposisi
Kemudian Situation Room berkembang dari yang ketiga tim dalam teori excellent public relations dari
hanya mengumpulkan, merespon, dan mendistribusi Grunig (Grunig & Hunt, 1992) (Grunig, Grunig, &
laporan dan aspirasi masyarakat, menjadi sebuah Dozier, 2002) (Grunig & Hunt, 2009). Secara umum
sistem terkoordinasi yang berfungsi sebagai pusat data didapatkan temuan besar bahwa di antara ketiganya
dan informasi, mulai dari perencanaan, complain memiliki porsi kerja yang besar dalam hal penyedia dan
handling sampai dengan pengendalian anggaran pengolah data masukan bagi pucuk pimpinan. Oleh
maupun program. sebab itu, pada subbagian selanjutnya akan diuraikan
Sebagai pusat data, Situation Room memiliki basis bagaimana akses dan aliran data di antara ketiga tim
data yang diambil dari beberapa sumber seperti BPS; tersebut. Dilanjutkan pada subbagian terakhir yang
data internal seperti data kependudukan, pendidikan, akan menguraikan bagaimana beragam data masukan
dan lainya; juga sumber dari GRMS. Di dalam yang dikelola ketiga tim tersebut mempengaruhi citra
Situation Room terdapat empat pegawai yang bertugas Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah.
sebagai admin menerima aspirasi dari beragam saluran
Proposisi dalam Teori
seperti, telepon, SMS, di halaman Lapor Gub yang ada
Membandingkan proposisi ketiga tim dalam teori
di website Provinsi Jawa Tengah, dan beberapa akun
Grunig, yang pertama akan diurai adalah proporsi
media sosial seperti di Twitter, Facebook, dan
fungsi dari ketiga tim. Pada bagian ini yang pertama
Instagram.
akan dilihat adalah bagaimana keterlibatan ketiga tim
Selain mengelola laporan, empat pegawai di
pengelola dalam manajemen strategis. Ketiga tim ini
Situation Room ini juga melakukan analisis berita
(Tim Puri Gedeh, Tim Situation Room, dan Bagian
menggunakan IMM (Intelegent Media Management)
Humas) telah membawa fungsi humas kedalam
yang hasilnya akan dilaporkan kepada Ganjar.
manajemen strategis pucuk pimpinan di Pemerintah
Meskipun Bagian Humas juga melakukan hal yang
Provinsi Jawa Tengah. Meski perlu diakui, Bagian
sama, namun di Situation Room, analisis berita
Humas Provinsi Jawa Tengah yang paling minim
dilakukan pada sisi yang lain, lebih banyak ke sisi
dalam hal keterlibatan manajemen strategis.
politisnya. Selain report tersebut Situation Room juga
Keterlibatan ketiga tim lebih sebagai penyedia data
menyajikan saran dan masukan atas berita atau isu yang
bagi pucuk pimpinan. Selain itu mereka juga terlibat
paling menonjol. Jika Humas lebih berfokus kepada
secara aktif menjadi bagian penyusun program untuk
pengelolaan media, Tim Situation Room lebih
dikomunikasikan kepada publik strategis baik eksternal
cenderung ke kajian yang lebih mendalam dan jangka
maupun internal yang memberikan ancaman dan
panjang.
peluang bagi citra Ganjar dan pemerintahan Provinsi
Selanjutnya peneliti lebih fokus pada bagaimana
Jawa Tengah.
kerja ketiganya mampu bersinergi, saling mengisi, dan
Jika berbicara tentang pemberdayaan ketiga tim
berharmonisasi mengelola citra Ganjar Pranowo.
dalam koalisi dominan, ketiga tim ini adalah bagian
Peneliti menggunakan kata harmonisasi dibanding
dari koalisi dominan tersebut. Meski sama-sama
kata kerja sama atau koordinasi lebih kepada fakta
memiliki peran dalam koalisi dominan, mereka
bahwa di antara mereka sebenarnya tidak selalu bekerja
memiliki proporsi masing-masing. Humas yang
sama satu sama lain. Mereka juga sering bekerja
terbilang baru bergabung dalam koalisi dominan masih
sendiri-sendiri sesuai porsinya masing-masing. Hal ini
berperan dalam hal pencatatan dan perekaman.
didukung dengan fakta bahwa ketika peneliti
Berbeda dengan Tim Puri Gedeh yang berdasarkan
melakukan pengumpulan data, mereka cenderung
data temuan merupakan tim paling dekat dengan
mengatakan bahwa tim mereka yang paling dominan.
Ganjar Pranowo. Di dalam koalisi dominan, mereka
Satu tim akan menganggap minor peran kedua tim lain,
mampu memberikan rekomendasi rancangan
dan nyatanya mereka tidak benar-benar tahu dengan
kebijakan, bahkan di beberapa kasus mereka
lengkap dan detil apa yang telah dilakukan kedua tim
merupakan konseptor awal. Namun, karena tim ini
lainnya. Mereka fokus pada kerja masing-masing

174
Jurnal Pekommas, Vol. 5 No. 2, Oktober 2020:169 – 184

berada di luar sistem birokrasi Pemerintah Provinsi humas bergabung dengan protokoler, Tim Puri Gedeh
Jawa Tengah, mereka tidak dapat berbuat banyak jika lebih leluasa dalam merealisasikan kebijakan birokrasi
berhubungan dengan anggaran dan administrasi kasual yang biasanya banyak melawan aturan
birokrasi Pemprov Jawa Tengah. protokoler. Seperti dalam aturan protokoler yang biasa
Tabel 2 Fungsi Pengelola Citra Gubernur Jawa Tengah menempatkan pejabat di depan rakyat, namun dalam
Humas Tim Puri Gedeh Situation Room konsep birokrasi kasual seperti yang diterapkan dalam
Terlibat dalam manajemen strategis Terlibat dalam kagiatan Ngopi Bareng, pejabat duduk di belakang para
sebagai salah satu penyedia data manajemen strategis
sebagai pusat data dan rakyat yang ingin bertemu pemimpinnya. “Dulu pas
informasi, sekaligus sebelum Mas Lilik (Kabag Humas saat ini), aku paling
merupakan tempat
dibuatnya rancangan sering ribut sama protokol. Tapi sekarang udah ndak
kebijakan. lagi. Mas Lilik selain humas ya protokol, jadi lebih
Terlibat dalam Terlibat dalam koalisi Tempat berkumpulnya
koalisi dominan, mampu koalisi dominan dalam terbuka menerima konsep yang neko-neko”, tegas
dominan memberi perancangan
namun hanya rekomendasi kebijakan, memiliki Anton Sudibyo.
pada rancangan kebijakan, peran penting dalam Hal yang menarik selanjutnya adalah bagaimana
pencatatan dan namun ‘g’’’’’]retidak pengelolaan anggaran
perekaman bisa mengelola dan administrasi Tim Puri Gedeh terintegrasi sebagai bagian dari pelaku
langsung anggaran birokrasi terkait media dan jurnalis. Perlu diingat mereka terdiri atas
dikarenakan kebijakan pimpinan
posisinya diluar empat anggota yang kesemuanya merupakan jurnalis
sistem birokrasi
Fungsi Fungsi terintegrasi Fungsi terintegrasi
senior. Memang mereka tidak lagi bekerja pada
terintegrasi sebagai bagian dari sebagai Kepala Bagian perusahaan media namun mereka masih melebur
hanya dengan media dan jurnalis, Tata Usaha dan Rumah
protokol yang sehingga dapat Tangga Pimpinan, sebagai pelaku media. Dengan integrasi ini, Tim Puri
tidak terlalu dengan mudah sehingga memiliki Gedeh dapat dengan mudah mengelola pelaku media
berpengaruh mengelola media dan akses yang besar atas
dalam citra jurnalis tanpa mereka anggaran dan dan jurnalis media tanpa mereka merasa diarah-
merasa diarahkan. administrasi yang arahkan. Mereka juga melebur sebagai teman, sahabat,
Tim melebur sebagai menunjang kebijakan
teman, sahabat, dan pimpinan. dan bagian dari rekan wartawan, sehingga tim ini akan
bagian dari rekan
wartawan.
lebih mudah mendapatkan data akurat dari jaringan
wartawan mereka yang tersebar di seluruh negeri.
Berbeda pula posisi Tim Situation Room dalam Untuk Tim Situation Room, mereka terintegrasi
koalisi dominan. Mereka memiliki fungsi sebagai pusat dengan urusan tata usaha dan rumah tangga pimpinan.
data dan informasi di pemerintahan Provinsi Jawa Integrasi ini tak lain adalah karena ketua Tim Situation
Tengah. Hasil olahan data dari tim ini tentunya sedikit Room menjabat dalam jabatan struktural sebagai kepala
banyak memengaruhi arah kebijakan dari pimpinan. bagian tata usaha dan rumah tangga pimpinan yang
Jika dibandingkan dengan Tim Puri Gedeh yang tidak bertugas mengelola dana oprasional gubernur. Dengan
memiliki akses anggaran di pemerintahan Provinsi fungsi integrasi tersebut, Tim Situation Room
Jawa Tengah, Tim Situation Room memiliki peran khususnya ketua timnya, Hanung, memiliki akses
penting dalam perancangan anggaran dan administrasi penuh pada anggaran dan administrasi operasional
birokrasi. Mungkin jika disederhanakan, jika Tim Puri Gubernur Jawa Tengah.
Gedeh adalah tim kreatif dari sebuah program, Tim
Situation Room adalah tim eksekusi yang akan Tabel 3 Peran Pengelola Citra Gubernur Jawa Tengah
berusaha mengelola anggaran dan administrasi Bagian Tim Puri Situation
Humas Gedeh Room
birokrasi agar program tersebut berjalan seperti yang Kepala Anggota Kepala Anggota Kepala Anggota
Manager √ √ √ √
diharapkan. Technician √ √ √ √
Jika melihat ke dalam integrasi fungsi, hanya bagian Media relation √ √ √
humas yang memiliki integrasi fungsi yang tidak specialist
Communication √ √ √
terlalu berpengaruh langsung terhadap pengelolaan liaison
citra. Bagian humas terintegrasi dengan fungsi
protokoler. Meski tidak berpengaruh langsung dengan Karakteristik yang diajukan Grunig (1992) untuk
fungsi humas dalam mengelola citra, ternyata menurut memenuhi kriteria excellent PR adalah tim tersebut
pengakuan Anton, anggota Tim Puri Gedeh, harus dipimpin oleh seorang manajer bukanlah seorang
bergabungnya humas dan protokoler di bawah teknisi. Manajer inilah yang memiliki peran
komando Lilik Henry membawa angin segar. Ketika

175
Peran Tim Humas: Studi Kasus Pengelolaan Citra Gubernur... (Novian Anata Putra & Ema Oktoviani Raharjo)

mengonseptualisasikan dan memimpin langsung dalam organisasi Pemprov Jawa Tengah selalu
sebuah program. Dengan karakteristik tersebut, mempertimbangkan kondisi masyarakatnya. Tidak
mempertimbangkan berbagai data temuan dari bagian serta merta menuruti yang diinginkan rakyatnya,
sebelumnya, maka jelas ketiga tim tersebut dipimpin namun pengambilan kebijakan yang ada benar-benar
oleh seorang manajer yang mahir dalam mengelola mempertimbangkan data-data yang didominasi suara
komunikasi. Meski, latar belakang pendidikan dari rakyatnya.
ketiganya bukanlah dari keilmuan komunikasi.
Jika melihat tabel yang disajikan di atas, terlihat Tabel 4 Peran Pengelola Citra Gubernur Jawa Tengah
Tim Puri Gedeh memiliki perbedaan yang mencolok Bagian Tim Puri Situation
humas Gedeh Room
dari dua tim lainnya. Salah satu perbedaannya adalah Press agentry √
tidak adanya perbedaan peran, baik pada ketua (disebut Public √
koordinator) dan para anggotanya. Hal ini berdasar information
Two way
pada data yang diungkap Anton, bahwa mereka asymmetrical
memiliki peran dan tanggung jawab yang sama di Two way √ √ √
seluruh anggota. Jumlah tim yang kecil dan butuhnya symmetrical
kecepatan dalam pengambilan keputusan, membuat
kondisi ini menjadi ideal, efektif dan efisien. Sistem Dari Tabel 4, terlihat bagian humas dan Tim Puri
kerja yang seperti ini juga bisa tercapai dengan Gedeh menggunakan model komunikasi lain selain two
kemampuan dari keempat anggota yang bisa dibilang way symmetrical. Bagian Humas juga menerapkan
hampir sama. Mereka semua termasuk pakar dan model komuniasi public information dalam
praktisi komunikasi yang sangat handal di bidangnya. menyelesaikan permasalahan dengan masyarakat.
Namun jika kita membandingkan antara ketiga Public information dalam hal ini cenderung lebih
manajer dari ketiga tim, bisa dibilang Kepala Bagian kepada fungsi mengedukasi masyarakat. Dengan
Humas yang paling tidak menonjol. Hal ini bisa dilihat model komunikasi ini, masyarakat menjadi paham atas
dari posisi di dalam manajemen strategis yang permasalahan yang dihadapinya. Selain itu mereka
dianggap paling minor (lihat kembali tabel.2). Disusul juga menjadi tahu bahwa pemerintah telah berkinerja
oleh Tim Situation Room yang berada di atas Bagian menyelesaikan permasalahannya meski terkadang
Humas. Kepemilikan pengelolaan sumber data solusinya tidak langsung dapat diberikan saat itu juga.
sekaligus pusat administrasi dan anggaran (pengelola Selain humas, Tim Puri Gedeh juga menerapkan
dana oprasional gubernur) membuat sang manajer Tim model komunikasi selain two way symmetrical. Mereka
Situation Room lebih dominan dibanding manajer menerapkan model press agentry yang membuat
Bagian Humas. Setelahnya, manajer tim yang paling mereka terus menerus berusaha mencarikan perhatian
menonjol dari Tim Puri Gedeh. Kedekatan personal media bagi Ganjar Pranowo. Jika diterapkan dengan
dengan sang Gubernur yang membuat tim ini lebih sendirian, model press agentry adalah model satu arah
menonjol dari yang lain terutama manajer timnya. yang sangat klasik. Tentunya model komunikasi ini
Komunikasi yang terjadi benar-benar tanpa hambatan. tidak begitu ideal. Model komunikasi ini hanya akan
Hubungan personal ini menjadi kunci keterlibatan berfokus pada popularitas semata tanpa
dalam manajemen strategis. memperhatikan kebutuhan masyarakat yang
Selanjutnya jika beralih pada pembahasan model dikelolanya.
komunikasi, dapat dipastikan ketiga tim ini telah masuk Hal yang dilakukan Tim Puri Gedeh ini berbeda,
pada tingkatan tertinggi dan paling ideal bagi Grunig mereka menggunakan model press agentry semata
yaitu model komunikasi dua arah simetris (two way untuk menjual model komunikasi dua arah simetris
symmetrical). Kinerja masing-masing tim yang fokus yang mereka lakukan. Mereka mengelola pelaku media
pada pengumpulan data masukan sebanyak-banyaknya dan jurnalis untuk terus memperhatikan tingkah Ganjar
dari publik internal dan eksternal yang membuat Pranowo. Sedangkan apapun tingkah Ganjar telah
peneliti yakin bahwa mereka telah menerapkan disusun dan dirancang berdasar data dalam model
komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah ini menjadi komunikasi dua arah simetris. Kombinasi ini menarik
simetris karena karakter Ganjar Pranowo sebagai karena sang pemimpin Jawa Tengah itu mampu
penentu kebijakan yang selalu ingin mengabdi dan menyelesaikan berbagai permasalahan masyarakat
melayani. Kebijakan Ganjar selaku pucuk pimpinan sekaligus menarik perhatian media ketika

176
Jurnal Pekommas, Vol. 5 No. 2, Oktober 2020:169 – 184

melakukannya. Mungkin ini gambaran nyata yang langsung dari masyarakat dengan berbagai saluran,
dikatakan Ganjar berkaitan dengan citra dirinya dalam analisis media menggunakan sistem/tool sekaligus juga
program acara “QA” yang disiarkan di Metro TV analisis media konvensional, data dari berbagai
tanggal 6 Desember 2017. Ganjar menyerukan “politik relawan dan rekan media yang tersebar di berbagai
adalah citra, bahwa semua harus dibangun dengan daerah, basis data statistik dari Badan Pusat Statistik
citra”. Dari pernyataan tegas Ganjar menanggapi kritik (BPS), dan data kinerja internal yang terintegrasi dalam
pencitraan yang disampaikan oleh perwakilan dari GRMS (Government Resource Management System).
Indonesia Corruption Watch (ICW) ini, terlihat
bagaimana model press agentry tetap penting
diterapkan meski semua tim pengelola citra telah ALIRAN DATA Kebijakan

menerapkan model komunikasi ideal, two way Arah akses data

Ganjar
symmetrical. Sebaik apapun kinerja pimpinan tetap
harus memperhatikan citra.
Terlepas dari model komunikasi yang berbeda antar Humas
Tim
Purigedeh
Situasional
Room

ketiganya, mereka semua telah masuk dalam model


komunikasi yang dianggap Grunig sebagai model yang Twitter Pemantauan Relawan
IMM BPS
IMM Wartawan Media Garuda
ideal. Kuncinya adalah mereka menyuplai data, terlibat Kemala
Jateng
manual
media sosial dan
Government
(aduan (hashtag, Relawan
dalam perancangan kebijakan, dan mengelola masukan lewat
medsos)
ternding,
dll)
Khusus Resource
Management
System
data dari publik internal dan eksternal. Kesemuanya
Kontributor
diakumulasikan menjadi rancangan kebijakan yang Balai Kota
daerah
Online Mainstream

Diskominfo
ideal yang kemudian disampaikan kepada gubernur
sebagai rekomendasi. Selain model komunikasi
Gambar 1 Aliran Data
tambahan yang diterapkan, yang membedakan antara
ketiganya adalah sumber dan aliran data informasi Bagian Humas mengelola data masukan dari
(perhatikan subbagian aliran data) dan juga peran beberapa sumber seperti IMM, Twitter Kemala Jateng,
dalam perancangan kebijakan (lihat kembali pada dan pemantauan secara manual media sosial. IMM
subbagian proporsi fungsi). tidak dibahas dengan detil pada pembahasan kali ini
karena keterbatasan ruang, untuk itu pembaca
Aliran Data disarankan mengakses situs
Pembahasan tentang aliran data ini penting indonesiaindicator.com/product untuk mengetahui
dijelaskan karena data memiliki peranan penting dalam tentang salah satu tool yang disediakan oleh Indonesia
pengelolaan citra Ganjar Pranowo. Selain itu, jika Indikator ini. Meski masih memiliki beberapa
memperhatikan dengan seksama pembahasan temuan kelemahan, IMM terbukti efektif membantu para
data penelitian dalam masing-masing tim pengelola praktisi humas termasuk Bagian Humas Provinsi Jawa
citra, terlihat begitu banyak sumber masukan data yang Tengah dalam membaca media dengan sistematis.
dikelola ketiga tim tersebut. Ditambah lagi, Grunig Selain humas, sebenarnya Tim Situation Room lebih
(Grunig & Hunt, 1992; Grunig, dkk., 2002; Grunig & dahulu mengelola data masukan dari IMM. Namun
Hunt, 2009) juga menekankan syarat utama organisasi meski mengandalkan sumber data sama, bisa saja data
humas dapat mencapai tingkatan tertinggi dalam model yang diolah memiliki perbedaan sudut pandang.
komunikasi adalah adanya data masukan dari publik Perbedaan inilah yang akan memperkaya keragaman
internal dan eksternal sebagai basis kinerja. Oleh data.
karenanya, penting bagi peneliti untuk mengurai secara Selain berdasar pengelolaan IMM, humas juga
khusus tentang aliran informasi yang dikelola ketiga dapat memantau aduan masyarakat melalui Twitter
tim sebagai rekomendasi bagi Ganjar dalam hal Kemala Jateng. Kemala Jateng merupakan program
penyusunan kebijakan. Sajian dalam subbagian ini aduan masyarakat melalui media sosial Twitter. Semua
sekiranya dapat mempermudah pembaca memahami twitt dari netizen yang menyertakan hastag (#)
aliran informasi yang begitu kompleks ini. kemalajateng atau mention akun resmi Ganjar Pranowo
Gambar 1 menunjukkan bahwa Ganjar Pranowo (@Ganjarpranowo) akan dapat dikelola dan
menerima rekomendasi dari ketiga tim pengelola citra diklasifikasikan melalui dasboard Kemala Jateng.
yang berasal dari beragam sumber data. Ada data aduan

177
Peran Tim Humas: Studi Kasus Pengelolaan Citra Gubernur... (Novian Anata Putra & Ema Oktoviani Raharjo)

Dashboard Kemala Jateng sendiri juga dapat Awalnya Tim Puri Gedeh tidak banyak memilih
mengklasifikasikan dan menampilkan data statistik prioritas antara media konvensional dan media online.
hampir seperti IMM. Dengan berbagai fasilitas yang Pada awal kepemimpinan Ganjar Pranowo kedua jenis
mempermudah pengelolaan data, bagian humas selalu media ini mendapatkan porsi yang hampir sama.
rutin dapat menyampaikan laporan pengelolaan data Gagasan awalnya pada tahun 2013 adalah dengan
masukan kepada gubernur secara harian (daily report) membuka saluran informasi melalui media sosial akan
dan mingguan (weekly report). Selain bergantung lebih banyak masukan dari masyarakat. Benar saja,
kepada software dan tool canggih yang mempermudah seketika aduan melalui media sosial lebih banyak dari
pembacaan data, bagian humas juga melakukan pada melalui saluran lain yang lebih dulu ada (sms
pemantauan manual media sosial. Hal ini dianggap center dan website). Seiring berjalannya waktu, porsi
penting dilakukan sebagai langkah verifikasi data yang antara media konvensional dan media online bergeser.
ditampilkan melalui tools IMM. Pemantauan media Tahun 2016 strategi komunikasi yang diterapkan
sosial ini meliputi pemantauan hastag, trending, dan didominasi media sosial dan media online. Mereka
lainnya di empat media sosial yang dianggap populer: berkeyakinan (berdasarkan data dan pengalaman 2013-
Facebook, Twitter, Instagram, dan Youtube. -2015) bahwa mengelola media baru membutuhkan
Beralih pada pengelolaan data masukan yang effort yang lebih efisien dengan dampak yang hampir
dilakukan Tim Puri Gedeh, data yang dikelola sama sama dengan media konvensional. Bahkan untuk
sekali berbeda dengan data masukan yang dikelola beberapa kasus, media baru memiliki dampak yang
bagian humas. Tim Puri Gedeh jauh mengutamakan jauh lebih besar dibanding memberdayakan media
spesialisasi mereka sebagai praktisi media dalam konvensional arus utama. Dari sini jelas apa yang
menyediakan data bagi Ganjar Pranowo. Sebagai diramalkan Jenkins (2004) terbukti bahwa media massa
bagian dari pelaku media dan jurnalis, tentunya mereka (konvensional) akan menemukan lawan mainnya.
memiliki jaringan jurnalis yang tersebar di berbagai Artinya monopoli media massa sebagai pencipta opini
daerah bahkan pada tingkat nasional. Data yang publik sudah mulai luntur di era konvergensi ini.
dikumpulkan dengan metode jaringan kewartawanan Sumber data lain dari Tim Puri Gedeh adalah
ini jelas memiliki karakteristik data yang jauh berbeda. sumber data dari para relawan media sosial pendukung
Data yang cenderung lebih lengkap dan lebih dalam Ganjar Pranowo. Di sini ada dua kelompok besar
memiliki nilai lebih dibanding data lainnya. Jaringan relawan media sosial, pertama mereka yang memang
wartawan ini juga tidak hanya berperan memberi sejak awal mendukung pemenangan Ganjar di 2013.
masukan data, namun mereka juga dapat digerakkan Mereka diwadahi dengan identitas relawan garuda
dengan sistem pertemanan yang telah terbangun. yang tersebar diberbagai daerah bahkan di luar Provinsi
Sistem pertemanan adalah cara yang terbukti efektif Jawa Tengah. Kedua adalah relawah khusus yang
dalam mengelola arah media (Putra, 2018). mendukung Joko Widodo (Jokowi). Relawan Jokowi
Data selanjutnya dari Tim Puri Gedeh merupakan yang tersebar diseluruh nusantara ini dikatakan
data analisis media yang dilakukan secara manual mendukung kader-kader terbaik daerah yang dianggap
dengan mengandalkan insting seorang pakar akan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Di
komunikasi dan praktisi media. Insting ini yang tak Jawa Tengah, relawan Jokowi ini mendukung Ganjar
ternilai harganya. meski cenderung hampir sama, data sebagai kader daerah terbaiknya. Perlu menjadi catatan,
analisis media dari Tim Puri Gedeh memiliki beberapa bahwa para relawan ini tidak berbasis kepartaian,
perbedaan yang mendasar. Metode manual ini jelas dalam artian mereka mendeklarasikan tidak memiliki
memilimalisisasi kelemahan yang dimiliki analisis hubungan sama sekali dengan partai. Hanya kebetulan
berbasis digital seperti IMM. Analisis yang melibatkan saja, Ganjar dan Jokowi berasal dari satu partai, PDIP.
naluri humanis seorang pelaku media ini mengasilkan Namun di daerah lain relawan ini tidak serta merta
pemahaman data yang lebih organik dan natural. mendukung kader PDIP, Jawa Barat contohnya. Di
Artinya data ini akan lebih unggul akurasinya Jabar, relawan ini berada dibelakang Ridwan Kamil
dibanding analisis otomatis berbasis software, tentunya yang tidak didukung PDIP.
dengan catatan bahwa semua anggota Tim Puri Gedeh Data dari relawan ini cukup efektif. Menurut
adalah pakar komunikasi yang berkompeten di bidang Anton, data dari relawan media sosial terutama
analisis media. berkaitan dengan isu potensial memiliki karakteristik
yang berbeda dibanding data dari sumber lain. Mereka

178
Jurnal Pekommas, Vol. 5 No. 2, Oktober 2020:169 – 184

cukup mahir jika tidak ingin dikatakan profesional. IMM di situasional room inilah yang akan mengukur
Data laporan dari tim relawan ini biasanya perhatian yang didapat seberapa besar. Hasil dari
melampirkan banyak bukti dukung dan informasi di pengelolaan inilah biasanya yang dijadikan bahan
bawah permukaan yang cukup detil. Selain itu, data evaluasi bagi perancangan rekomendasi ke depannya.
yang disampaikan biasanya telah diberi nilai dan “Membantu kontrol di sini. Kita tahu apa namanya
sentimen dari sudut pandang para relawan yang popularitas Pak Ganjar itu ya melalui IMM itu. Iya
memiliki satu visi dengan Ganjar Pranowo, artinya Tim standar ukurannya kita bisa pantau sehari-hari kira-kira
begitu.” (Wawancara dengan ketua Tim Situation
Puri Gedeh lebih mudah dalam mengemasnya.
Room, Hanung, tanggal 6 April 2018).
Hal lebih penting lagi, peran relawan ini selain Terlepas dari IMM, Situation Room juga mengelola
sebagai sumber data isu potensial di media sosial, data lain yang begitu besar peranannya dalam
mereka juga dapat digerakkan untuk bersama-sama manajemen citra Ganjar Pranowo. GRMS atau
meng-counter isu yang tidak baik bagi citra Ganjar. Di Government Resource Management System,
bawah komando langsung dari Ganjar Pranowo melalui merupakan sebuah sistem yang mengitegrasikan
Tim Puri Gedeh, para relawan siap menjadi buzzer ratusan aplikasi di seluruh OPD di pemerintah Provinsi
media sosial saat dibutuhkan. Kedua hal ini menjadikan Jawa Tengah. Pada dasarnya GRMS ini belum bekerja
para relawan sebagai aset tak ternilai bagi seutuhnya, dan terus mengalami proses
pembentukan citra Ganjar Pranowo melalui media penyempurnaan. Untuk sistemnya sendiri berada di
baru. bawah kewenangan Dinas Komunikasi dan
Beralih pada aliran masukan data yang dikelola Informatika Provinsi Jawa Tengah. Proses
situasional room, mereka juga mengelola IMM untuk penyempurnaannya sebenarnya pada integrasi berbagai
membaca trend di media baru. Meski sumber IMM ini aplikasi yang mendukung kinerja OPD. Dari pendataan
juga sama dengan yang dikelola humas, namun laporan sementara, dari hasil pendalaman peneliti ke Dinas
yang diberikan kepada Ganjar bukanlah laporan Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah,
dengan data yang sama. Peneliti tidak bisa baru sekitar 400 aplikasi dari perkiraan 700 lebih
mendapatkan dokumen pelaporan asli dari masing- aplikasi yang telah terintegrasi dalam GRMS.
masing tim (bagian humas dan situasional room), Targetnya tahun 2019 GRMS ini telah selesai
peneliti hanya diperkenankan mengamati langsung mengintegrasikan seluruh aplikasi yang ada. Namun
pelaporan yang disampaikan kepada gubernur melalui nyatanya sampai tulisan ini selesai, target tersebut
aplikasi WA. Pelaporan pada hari yang sama belum tercapai.
mengambil isu prioritas yang berbeda dikarenakan kata Dengan integrasi ini, Ganjar hanya perlu duduk dan
kunci sebagai dasar pengelolaan berbeda. Humas tidak membuka tabletnya untuk memantau dan
masuk kepada ranah politik dari Ganjar Pranowo, mengevaluasi seluruh kinerja bawahannya yang
berbeda dengan situasional room yang mengambil tersebar diberbagai daerah se-Jawa Tengah. Kemajuan
seluruh topik dan isu sampai pada sisi politik sang teknologi ini diakui menjadi solusi terbaik untuk
gubernur. memangkas luas wilayah Jawa Tengah dalam sekali
“Setiap hari dia akan melakukan analisis IMM itu, “klik”. Meski penanggung jawab GRMS di bawah
terus kita report ke Pak Ganjar walaupun juga
Diskominfo Provinsi Jawa Tengah, Situation Room
dilakukan dari humas tapi kita di sisi yang lain, sisi
lebih banayak ke sisi politisnya gitu. Kita report setiap memiliki akses penuh atas data GRMS. Dengan sajian
hari/ daily. Tiap hari itu pasti di meja beliau kita sajikan data dari GRMS ini, Tim Situation Room jauh lebih
begitu termasuk kita kirim lewat whatsapp maupun mudah memberikan rekomendasi solusi bagi
email beliau, kita lakukan setiap hari.” (Wawancara permasalahan yang dikeluhkan masyarakat. Hal ini
dengan ketua Tim Situation Room, Hanung, tanggal 6 dapat dilihat pada contoh keluhan jembatan yang rusak.
April 2018).
Dengan melihat GRMS mereka akan tahu apakah
Sebenarnya IMM tidak menjadi acuan utama
jembatan tersebut telah diusulkan perbaikan atau
situasional room dalam me-suplay data kepada Ganjar.
belum. Jika sudah, sampai di mana prosesnya, atau jika
IMM cenderung lebih dimanfaatkan untuk menilai
belum apa kendalanya. Semua terangkum dengan jelas
hasil akhir dari rekomendasi yang dijalankan gubernur.
dalam GRMS. Selain itu GRMS juga berjalan sebagai
Situasional room ini erat kinerjanya dengan Tim Puri
alat monitoring kinerja bagi pimpinan. Terlihat dalam
Gedeh yang salah satu model komunikasinya berusaha
aplikasi, OPD mana saja yang terlambat kinerjanya,
mencarikan perhatian media bagi Ganjar Pranowo.

179
Peran Tim Humas: Studi Kasus Pengelolaan Citra Gubernur... (Novian Anata Putra & Ema Oktoviani Raharjo)

kurang serapannya, dan lainnya. Hal inilah yang Dari bagan di atas terlihat bagaimana citra dan
membuat GRMS menjadi penting, karena yang popularitas Ganjar Pranowo dipengaruhi oleh banjir
tergambar sejauh ini dari seluruh temuan penelitian data akurat dari tiga tim pengelola citra. Dengan
adalah citra Ganjar Pranowo bukanlah citra kosong beragam sumber data akurat, Ganjar bersama dengan
atau sering disebut pencitraan. Ganjar beserta tiga tim dapat melakukan agenda setting dengan baik.
pemerintahannya berkinerja dengan baik dan hal itu Selain itu juga, dengan adanya banjir data yang akurat,
diinformasikan dengan kemasan menarik kepada seluruh kebijakan Pemprov Jateng pada umumnya dan
masyarakat, dari sanalah citra Ganjar Pranowo Ganjar Pranowo khususnya, menjadi tepat sasaran,
terbentuk. efektif, dan efisien sesuai kebutuhan masyarakat. Bagi
Selain GRMS, Tim Situation Room juga internal organisasi Pemprov Jateng, banjir data ini juga
mengandalkan beragam data statistik dari Badan Pusat mempermudah Ganjar Pranowo sebagai pucuk
Statistik (BPS). Data statistik ini penting terutama pimpinan melakukan pelaksanaan pemerintahan
dalam penyusunan isu internal yang berkaitan dengan (perencanaan, monitoring, dan evaluasi) yang baik.
program jangka panjang yang dikelola Tim Puri Gedeh Beragam data yang dapat menunjukkan isu dan
bersama Tim Situasional Room. Dengan data statistik trend dalam media terbukti sangat efektif dalam
yang akurat, maka penyusunan isu jangka panjang akan melakukan agenda setting media. Dikomandoi Tim
lebih akurat dan tepat sasaran. Data dari BPS juga lebih Puri Gedeh, segala tindakan, aktifitas, dan kebijakan
sering digunakan untuk membantu merumuskan Ganjar dikemas agar memiliki nilai berita yang tinggi
kebijakan besar. Suplai data ini juga akan sangat sering di mata para pelaku media. Hal inilah yang secara tidak
digunakan Ganjar untuk merespon door stop wartawan, langsung, memaksa media untuk memberitakannya.
berhadapan dengan media, atau ketika Ganjar menjadi Sebagai contoh adalah kasus sidak Surat Keterangan
bintang tamu dalam acara televisi maupun radio. Tidak Mampu (SKTM) palsu yang menjadi pusat
Dukungan data ini yang membuat Ganjar selalu tampil perhatian media di saat banyaknya permasalahan
menguasai permasalahan di depan media. berkaitan dengan pendaftaran penerimaan siswa baru di
berbagai jenjang sekolah. Isu penerimaan siswa baru
Hubungan Data dengan Citra
jelas menjadi isu yang memiliki nilai berita tinggi saat
Dari sebagian besar pemaparan sebelumnya, selalu
itu. Dengan beragam saluran masukan data, yang
digambarkan bahwa Ganjar Pranowo dikelilingi oleh
didapati kemudian adalah permasalahan SKTM palsu
beragam data akurat dari beragam sumber dan
yang digunakan para orang tua untuk melancarkan
karakteristik. Hal yang menjadi tanda tanya besar
jalan bagi anaknya untuk dapat diterima di sekolah
adalah bagaimana hubungan beragam data tersebut
negeri yang dituju. Dengan pengerucutan isu dari
dengan citra dan popularitas Ganjar Pranowo. Peneliti
penerimaan siswa baru ke permasalahan SKTM palsu,
mencoba mengurai kembali dari awal berbagai data
tentu menjadikan segala tingkah Ganjar berkaitan
temuan lapangan, kemudian merangkumnya menjadi
dengan isu tersebut menjadi “seksi” bagi media. Benar
sebuah bagan agar lebih mudah dalam mencari
saja, dengan kebijakan pengetatan pemberian SKTM,
hubungan antarkeduanya. Berikut adalah bagan yang
seruan kepada dinas terkait untuk memperketat
berhasil disusun oleh peneliti.
- verifikasi SKTM yang telah digunakan untuk
Mempengaruhi arah
pemberitaan media mendaftarkan sekolah, juga sidak SKTM palsu
Media darling
langsung oleh Ganjar Pranowo, menjadikan sang
Melakukan
agenda setting Gubernur yang baru saja terpilih kembali di periode ke
dengan baik Permasalahan rakyat
terselesaikan dua ini menjadi pusat perhatian media baik lokal,
Kebijkan yang
Gubernur datang
sebagai “hero” di mata Citra dan
regional, bahkan media nasional.
tepat sasaran, Popularita
Banjir
Pembu
at efektif, efisien
masyarakat
s Ganjar Dengan selalu seringnya muncul pada pemberitaan
data
Kebija sesuai kebutuhan Pranowo
akurat
kan
masyarakat Pembantu & penolong
naik media, mendorong sosok Ganjar Pranowo menjadi
Pelaksanaan
Kebijakan pro rakyat media darling. Nilai Ganjar di mata media meningkat
pemerintahan
(perencanaan, Kinerja Pemprov baik
yang berdampak pada kegiatan dan kebijakan lain yang
monitoring, &
evaluasi) yang
Banyak penghargaan
memiliki nilai berita lebih rendah dapat tetap diangkat
baik
di berbagai media. Selama lima tahun pengelolaan Tim
Gambar 2 Hubungan data dengan citra. Puri Gedeh dan dua tim lain, Ganjar saat ini telah
berhasil menjadi news maker. Segala tingkahnya

180
Jurnal Pekommas, Vol. 5 No. 2, Oktober 2020:169 – 184

menjadi daya tarik tersendiri bagi media juga bagi tiba-tiba tanpa perencanaan. Juga semua kegiatan akan
masyarakat penikmat media. Hal ini yang membuat dimonitor langsung oleh sang Gubernur secara
berbagai acara media televisi nasional sering realtime, yang tentunya akan meningkatkan kualitas
mengundang Gajar Pranowo sebagai bintang tamunya. kegiatan yang berlangsung. Tak kalah penting bahwa
Jelas hal ini berdampak besar atas citra dan khususnya data tersebut dapat mempermudah tahapan evaluasi
popularitas Ganjar Pranowo. yang artinya akan selalu ada perbaikan demi perbaikan
Peran data yang melimpah ini juga dapat dalam kinerja Pemprov Jateng yang langsung dikawal
menyelesaikan berbagai permasalahan rakyat. Banyak oleh sang Gubernur.
temuan data berkaitan dengan bagaimana Dengan berbagai keuntungan yang diberikan oleh
permasalahan rakyat dapat dipetakan dengan baik beragam data khususnya dari GRMS, membuat kinerja
dengan berbagai data dari tiga tim pengelola citra, pemerintah provinsi menjadi jauh lebih baik. Berbagai
meskipun tidak semua disajikan dalam tulisan ini. kebijakan, terobosan, dan inovasi dari seluruh OPD
Dengan masalah yang terselesaikan, maka citra Ganjar yang berada di bawah pemerintah Provinsi Jawa
Pranowo akan baik di mata masyarakat. Dengan contoh Tengah, memaksa Ganajar Pranowo terus menerus
kasus yang sama, berkaitan dengan SKTM palsu, menerima penghargaan. Tidak dapat dipungkiri,
Ganjar hadir di tengah-tengah kekhawatiran berbagai penghargaan ini akan meningkatkan citra
masyarakat atas kecurangan SKTM. Sang Gubernur Ganjar Pranowo sebagai kepala daerah yang baik.
Jawa Tengah ini hadir sebagai “hero” (pahlawan) di Berbagai penghargaan ini juga akan meningkatkan
mata masyarakat. Memang tidak semua rakyat akan kepercayaan masyarakat terhadap Ganjar Pranowo.
senang akan kebijakan itu, seperti rakyat yang ikut Meskipun ada yang jauh lebih utama, rakyat akan jauh
menggunakan SKTM palsu. Namun setidaknya Ganjar lebih diuntungkan ketika pemerintahannya bekerja
hadir sebagai pahlawan memberikan keadilan dalam dengan sangat baik.
persaingan siswa masuk ke sekolah favoritnya.
Citra Ganjar di mata masyarakat sebagai pembantu KESIMPULAN
dan penolong rakyat kala menghadapi permasalahan Temuan pokok dalam penelitian ini jelas
menjadi potensi besar untuk menaikkan menegaskah bahwa humas pemerintah tidak dapat
popularitasnya. Hal ini didorong oleh media sosial bekerja sendiri dalam mengelola citra kepala daerah.
yang membuat suara rakyat jauh lebih keras terdengar. Dari seluruh sajian, bagian yang menarik adalah
Media pun tak segan untuk menaikkan berita munculnya harmonisasi dari ketiga tim pengelola citra,
tentangnya, sehingga citra baik Ganjar ini semakin Tim Puri Gedeh, Tim Situation Room, dan Bagian
diketahui oleh masyarakat luas. Selain itu, beragam Humas dan Protokol. Mereka adalah tiga tim yang
data masukan ini tentunya akan membantu dalam terkadang bekerja sendiri-sendiri, terkadang sebagian
menyusun berbagai kebijakan jangka panjang yang pekerjaan mereka saling beririsan, juga terkadang
prorakyat. Ketika permasalahan di masayarakat telah mereka berkerja sama dalam kolaborasi. Mereka fokus
dipetakan dengan baik, maka kebijakan yang mengerjakan fungsi dan peran masing-masing dengan
dihasilkan pun akan sesuai dengan kebutuhan sebaik-baiknya, dan hasil kerja mereka, baik langsung
masyarakatnya. Kembali lagi, rakyat yang merasakan maupun tidak langsung, berharmonisasi meningkatkan
berbagai kemudahan hasil kebijakan prorakyat akan citra dan popularitas sang Gubernur. Saling mengisi
menumbuhkan persepsi baik kepada gubernurnya. antara satu dan yang lainnya dengan kemampuan
Hal yang tidak kalah penting adalah peran data terbaik. Jika mengacu pada harmonisasi kerja
dalam proses bisnis internal organisasinya. Di sini data ketiganya, tergambar jelas bahwa ketiganya saling
internal dari GRMS cukup dominan berperan, meski mengisi memenuhi berbagai kriteria yang ditetapkan
tidak menutup kemungkinan data dari eskternal juga Grunig sebagai kriteria excellent public
mendukung. Dengan sistem yang telah terintegrasi, relation.Dengan melihat gambaran keseluruhan dari
Tim Situation Room dan Ganjar Pranowo sendiri ketiga tim pengelola citra yang memiliki harmoni yang
sebagai pucuk pimpinan organisasi, dapat melakukan sangat baik, menjadi perlu untuk mempertimbangkan
proses perencanaan, monitoring, dan evaluasi yang karakter Ganjar Pranowo dalam memimpin
baik. Proses ini tentunya mendorong pola kerja yang pemerintahan Jawa Tengah. Hal ini juga didasarkan
baik di lingkungan pemerintah Provinsi Jawa Tengah. dari pengakuan seluruh informan utama atas karakter
Dengan GRMS, tidak ada lagi kegiatan yang muncul

181
Peran Tim Humas: Studi Kasus Pengelolaan Citra Gubernur... (Novian Anata Putra & Ema Oktoviani Raharjo)

pribadi Ganjar Pranowo yang dianggap “berbeda” teman sejawat penulis, khususnya Darman Fauzan
ketika menjadi gubernur. Mulai dari gagasan birokrasi Dhahir, para editor, dan penelaah anonim yang telah
kasual, semangat melayani rakyat, juga semangat memberikan masukan-masukan berharga bagi
mengabdi, kiranya perlu dijadikan poin penting dalam perbaikan artikel ini.
hasil penelitian ini. Karena tidak bisa dipungkiri, tanpa
itu semua, model komunikasi dua arah simetris yang DAFTAR PUSTAKA
merupakan model ideal tidak akan tercapai. APJII. (2014). Profil Pengguna Internet Indonesia 2014.
Pribadi Ganjar Pranowo perlu dipertimbangkan Jakarta: APJII.
dalam keberhasilan pengelolaan citra ini, tidak lain Arifin, A. (2013). Politik Pencitraan. Jakarta: Pustaka
karena ketiga tim yang bekerja sangat baik ini adalah Indonesia.
Arisanty, R. (2009). Media Relations Humas Pemprov Jatim
hasil pemikiran dan inisiasi murni dari Ganjar. Tidak Untuk Membangun Citra Gubernur Baru. Universitas
akan ada Tim Puri Gedeh jika Ganjar Pranowo tidak Airlangga: Thesis.
membutuhkan, terlebih pendanaannya harus merogoh Cangara, H. (2013). Perencanaan dan Strategi Komunikasi.
kantong pribadi sang Gubernur. Sama juga dengan Tim Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Cutlip, S. M., Center, A. H., & Broom, G. M. (2009).
Situation Room, yang baru lahir di era kepemimpinan Effective Public Relations, Merancang dan
Ganjar Pranowo. Tidak ada tim serupa di era Melaksanakan Kegiatan Kehumasan dengan Sukses.
kepemimpinan gubernur sebelumnya. Begitu juga Terjemahan oleh Tri Wibowo. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
dengan Bagian Humas, dengan adanya Permen
Dahlgren, P. (2013). The Political Web: Media,
Kominfo nomor 14 tahun 2016, humas pemerintah Participation and Alternative Democrazy.
daerah seharusnya berada di bawah Dinas Komunikasi Basingstoke: Palgrave Macmillan.
dan Informatika. Namun di tahun yang sama Peraturan Grunig, J. E., & Hunt, T. (1992). Model of Public Relations
and Communication. In J. E. Grunig (Ed.), Exellence
Menteri itu diterapkan, Ganjar dengan inisiasinya in Public Relations and Communications
melahirkan kembali humas baru di bawah sekretaris Management. New Jersey: Lawrence Erlbaum.
daerah meski hanya sebagai bagian humas (eselon III Grunig, J. E., & Hunt, T. (2009). Public Relations in The
sebelumnya biro humas eselon II). Dengan berbagai ide United States: A Generation of Maturation. In K.
Sriramesh, & D. Vercic, The Global Public Relations
dan inisiasinya, Ganjar Pranowo menunjukkan diri Hanbook: Theory Research, and Practice (pp. 677-
bahawa dirinya adalah sosok politisi dan kepala daerah 681). New York: Routledge.
yang telah paham betul atas arti penting pengelolaan Grunig, L. A., Grunig, J. E., & Dozier, D. M. (2002).
citra. “Politik itu adalah citra” tegas Ganjar dalam Excellent Public Relations and Effective
Organizations: A Study of Communication
sebuah acara di televisi swasta. Management in Three Countries. New Jersey:
Munculnya temuan besar bahwa citra pemimpin Lawrance Erlbaum.
daerah tidak hanya dikelola humas pemerintah daerah, Hand, L. C., & Ching, B. D. (2011). You have one friend
request: An exploration of power and citizen
sudah selayaknya dijadikan bahan introspeksi diri bagi
engagement in local governments. Administrative
humas pemerintah. Sudah seharusnya fungsi Theory and Praxis, 33, 362-382.
kehumasan dengan pengelolaan citra ada di tangan Hemay, I., & Munandar, A. (2016). Politik Identitas dan
humas pemerintah. Tidak perlu lagi ada Tim Puri Pencitraan Kandidat Gubernur terhadap Perilaku
Pemilih. Jurnal Kajian Politik dan Masalah
Gedeh yang lain, juga peran Tim Situation Room yang
Pembangunan, 1737-1748.
dilebur sebagai bagian dari humas pemerintah. Artinya, Hidayat, D. N. (2003). Paradigma dan Metodologi
kepala daerah seharusnya tidak perlu merogoh kantong Penelitian Sosial Empirik Klasik. Jakarta:
pribadi demi pengelolaan citranya, jika semua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas
Indonesia.
kebutuhan pengelolaan citra bisa dipenuhi oleh humas Jefkins, F. (1992). Public Relation (Edisi Keempat). Jakarta:
pemerintah. Penelitian ini juga dapat menjadi model Erlangga.
arah perbaikan humas pemerintah dalam berbenah diri. Jenkins, H. (2004). The Cultural Logic of Media
Convergence. International Journal of Cultural
Studies, 33-43.
UCAPAN TERIMA KASIH Jenkins, H. (2006). Convergence Culture: When Old and
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh New Media Collide. NY: New York University Press.
Kementerian Komunikasi dan Informatika. (2016). Indikator
informan penelitian ini dan kepada pihak-pihak yang TIK 2016. Jakarta: Kemkominfo RI.
telah membantu pelaksanaan penelitian ini. Ucapan Kietzmann, J. H., Hermkens, K., McCarthy, I. P., &
terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman- Silvestre, B. S. (2011). Social Media? Get Srious!

182
Jurnal Pekommas, Vol. 5 No. 2, Oktober 2020:169 – 184

Understanding the Funcional Building Blocks of Sangaji, E., & Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian-
Social Media. Business Horizons, 241-251. Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta:
Lampe, I. (2010). Konsep dan Aplikasi Public Relations Andi.
Politik pada Kontestasi Politik di Era Demokrasi. Saputra, A. (2017, July 25) Enam Kepala Daerah Bisa Jadi
JURNAL ACADEMICA, 469-485. Pesaing Ganjar Pranowo. Republika.
Lewandowsky, S., Oberauer, K., & Gignac, G. E. (2013). https://www.republika.co.id/berita/nasional/pilkada/
NASA Faked the Moon Landing-Therefore, 17/07/25/otne2h428-enam-kepala-daerah-bisa-jadi-
(Climate) Science is a Hoax: An Anatomy of the pesaing-ganjar-pranowo
Motivated Rejection on Science. Psychological Soetomo, T. (2015). Personal Branding dalam Peningkatan
Science, 622-633. Elektabilitas (Studi Kekuatan Foto Ganjar Pranowo
Lubis, E. E. (2012). Peran Humas Dalam Membentuk Citra Pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2013) .
Pemerintah. Jurnal Ilmu Administrasi Negara, 51-60. UNDIP: Thesis.
Moore, F. (2004). Humas: Membangun Citra dengan Soleman, S., Hasrullah, & Sultan, M. I. (2015). Peran Media
Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Center dalam Mengelola dan Membentuk Citra
Nimmo, D. (2000). Komunikasi Politik, Komunikator, Pesan Kandidat DIA pada pemilihan Walikota Makassar
dan Media. Bandung: Remaja Rosda Karya. 2013. Jurnal Komunikasi KAREBA, 55-61.
Nugroho, Y., & Syarief, S. S. (2012). Beyond Click- Utomo, W. P. (2013). Menimbang Media Sosial dalam
Activism?: New Media and Political Processes in Marketing Politik di Indonesia: Belajar dari Jokowi-
Contemporary Indonesia. Berlin: Friederich-Ebert Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2012. Jurnal Ilmu Sosial
Stiftung. dan Ilmu Politik, 67-84.
Piliang, Y. A. (2010). Dunia yang Dilipat (edisi keempat). Wahono, T. (2015, December 31). 5 Kepala Daerah Paling
Bandung: Matahari. Menyita Perhatian Selama 2015. Kompas.
Putra, I. G. (2008). Konteks Historis Praktek Bagian Humas https://regional.kompas.com/read/2015/12/31/10535
di Indonesia. Jurnal Ilmu Komunikasi, 178-190. 061/5.Kepala.Daerah.Paling.Menyita.Perhatian.Sela
Putra, N. A. (2017). Model Komunikasi Humas Pemerintah ma.2015?page=all
Daerah. In Restu, Bunga Rampai Isu dan Regulasi Wardani, A. S. (2017, July 12) Bak Selebritas, Ini 5 Kepala
Bidang Komunikasi dan Informatika. Yogyakarta: Daerah Terpopuler di Instagram. Liputan6.
Lotus Tiara Wacana. https://www.liputan6.com/tekno/read/3018772/bak-
Sahab, A. (2017). Realitas Citra Politik Tri Rismaharini. selebritas-ini-5-kepala-daerah-terpopuler-di-
Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 20-34. instagram
Sandra, L. J. (2013). Political Branding Jokowi Selama Masa Wulandari, R. (2013). Strategi Kampanye Politik Partai
Kampanye Pemilu Gubernur DKI Jakarta 2012 di Pengusung Afi-Mukmin dalam Pemilihan Gubernur
Media Sosial Twitter. Jurnal E-Komunikasi, 277- Kalimantan Timur Tahun 2013. eJournal
287. Komunikasi, 11-35.

183
Peran Tim Humas: Studi Kasus Pengelolaan Citra Gubernur... (Novian Anata Putra & Ema Oktoviani Raharjo)

Halaman ini sengaja dikosongkan

184

Anda mungkin juga menyukai