Fosil-fosil Meganthropus Palaeojavanicus yang berhasil ditemukan, antara lain fragmen tulang rahang atas dan
bawah, serta sejumlah gigi lepas.
Nah, berdasarkan hasil penemuan tersebut, para ahli menyimpulkan ciri-ciri Meganthropus Palaeojavanicus,
yaitu
1. Hidup pada zaman Pleistosen awal yang merupakan masa awal kehidupan manusia,
2. Memiliki rahang bawah yang sangat tegap dan gigi geraham yang besar,
5. Memiliki bentuk muka yang masif dengan tulang pipi tebal, tonjolan kening yang mencolok, tonjolan
belakang kepala yang tajam, serta tidak memiliki dagu,
Pithecanthropus
Pithecanthropus atau dikenal juga dengan manusia kera adalah jenis manusia purba fosilnya paling banyak
ditemukan di Indonesia. Penemuan fosil pertamanya ditemukan oleh arkeolog asal Belanda bernama Eugene
Dubois pada 1891 di Trinil, Ngawi.
Fosil yang ditemukan berupa atap tengkorang dan tulang paha. Berdasarkan hasil temuannya ini, Dubois
memberinya nama Pithecanthropus erectus yang berarti manusia kera yang berdiri tegak.
Selain Pithecanthropus erectus, jenis Pithecanthropus lainnya yang ditemukan di Indonesia adalah
Pithecanthropus robustus, yaitu manusia kera yang besar dan Pithecanthropus mojokertensis, yakni manusia
kera dari Mojokerto.
1. Pithecanthropus hidup pada masa Pleistosen awal dan tengah sekitar 1 juta hingga 1,5 juta tahun silam.
2. Memiliki tinggi badan sekitar 168-180 cm dengan berat badan rata-rata 80-100 kg.
3. Berjalan tegak.
5. Batang tulang lurus dengan tempat-tempat perlekatan otot yang sangat nyata.
Homo Sapiens
Homo Sapiens merupakan perkembangan dari jenis manusia sebelumnya dan telah menunjukkan bentuk
yang sama seperti manusia pada masa sekarang. Berdasarkan hasil penemuan para ahli, jenis Homo Sapiens
yang ada di Indonesia adalah Homo Soloensis dan Homo Wajakensis. Homo Wajakensis berhasil ditemukan
oleh Van Reictshotten pada 1889 di Wajak, Malang.
Secara umum, Homo Sapiens memiliki ciri yang lebih progresif dibandingkan Pithecanthropus. Secara khusus,
ciri-ciri Homo Sapiens adalah:
2. Otak besar dan otak kecil sudah berkembang (terutama pada bagian kulit otaknya),
3. Memiliki tinggi badan sekitar 130-210 cm dengan berat badan rata-rata 30-150 kg,
4. Tulang dahi dan bagian belakang tengkorak sudah membulat dan tinggi,