Anda di halaman 1dari 18

JOB NOMENCLATURE & LEVELING

DEPT. HRD
2016
BENCHMARKING NAMA JABATAN – DIVISI VS DEPARTEMENT

•Divisi: Terdiri dari beberapa subfungsi atau departemen secara bersama berkontribusi

A
ke dalam suatu produk/jasa (DIVISION HEAD/GM)
•Departemen: Terdiri dari kelompok kerja yang memiliki kesamaan pengetahuan. Alat
kerja atau teknikal yang serupa dalam mewujudkan hasil yang diharapkan
(DEPARTMENT HEAD/MANAGER)
•Sumber: diskusi grup WA HRBP INdonesia

•Departemen dianggap sebagai Cost Center sedangkan Divisi dianggap sebagai

B
Profit Center. Divisi memiliki income dan pengeluaran, sedangkan departemen
hanya satu (income/pengeluaran). Departemen yang bertanggung jawab sebagai
Profit Center biasa disebut Divisi.
•Sumber:
https://www.englishforums.com/English/DepartmentVsDivision/dlxdm/post.htm

C
•Secara umum, Departemen lebih besar dibanding Divisi. Departemen memiliki
berbagai divisi di bawahnya
•Sumber: http://www.differencebetween.com/difference-between-department-and-
vs-division/
BENCHMARKING NAMA JABATAN – WASKITA HOLDING
BENCHMARKING NAMA JABATAN – WASKITA PRECAST
BENCHMARKING NAMA JABATAN - WIKA
BENCHMARKING NAMA JABATAN - ADHI
NOMENKLATUR JABATAN REKOMENDASI NOMENKLATUR JABATAN
HRL GOL
BENCHMARKING NAMA JABATAN
2016 (Existing) Pangkat Nama Jabatan Struktural Nama Jabatan Spesialis
Direktur Utama
21 11 Direktur Director
Direktur

Manajer Senior Manajer Kepala Dept (Dept Head)


20 10
Kepala Divisi General Manajer Kepala Div (Div Head) Ahli

Wakil Manajer
19 9 Wakadiv (Deputy Div/Dept Head)
Wakil Kepala Divisi
Analis/Specialist/Auditor –
Kepala Bagian Manajer
Utama
18 9 Kepala Unit Kepala Unit (Unit Head)
Auditor
Kepala Sub Bagian
Analis/Specialist/Auditor –
17 8 Kepala Plant Precast Junior Manajer Kepala Sub Unit (Subunit Head)
Madya
Auditor
Kepala Produksi
Kepala Seksi Analis/Specialist/Auditor-
16 7 Superintendent Kepala Seksi (Section Head)
Pembina Pemasaran*) Muda
Auditor

15 - -

Supervisor/Koordinator/ Analis/Specialist/Auditor -
14 6 Supervisor Kepala Sub Seksi (Subsection Head)
Quality Surveyor/Auditor Pratama
Asisten
13 5 SPV/Koordinator/Staf/ Junior Supervisor Junior Junior
Sales Engineer
11-13 4 Staf D3/S1 Senior Staf Staf
BENCHMARKING NAMA JABATAN – GOLONGAN 1-3

STANDARD NAMA JABATAN


HRL GOL
2016 ADHIMIX 2016 (Struktural) 2016 (Fungsional)
Pelaksana Prod/Pelaksana
K3/Pembina Sopir/Chief
Tidak berubah
Staf (Cost control, Tidak berubah
Staf
10 3 Engineering, Penagihan,
Teknik, Umalia,dll)
Admin (Mekanik, HRD, Keuangan,
Staf Administrasi
Akuntansi, dll)
Teknisi/Mekanik/Pelaksana
Tidak berubah Telampir
Precast/Pengemudi
Operator (untuk Teknisi, Mekanik, Pelaksana)
10 2 TM/Operator
Staf (Litbang, Produksi,
Staf Litbang = Teknisi
Logistik, Pengiriman)
Kurir/Office Boy/ Tidak berubah
9 1 Tidak berubah
Pengemudi Op/Security Non Staf
USULAN BIDANG PEKERJAAN UNTUK JABATAN SPESIALIS
l BIDANG URGENSI BAGI PERUSAHAAN

1 IT Fungsi terbatas di bidang IT, yakni: system analis dan programmer


Fungsi terbatas di bidang HR, yakni: rekrutmen (asesmen & interpretasi tes
2 HRD psikologi), pengembangan karir (asesmen, people development, feedback &
coaching) atau spesialisasi melalui sertifikasi MSDM Umum (ssd standard okupasi)
3 Engineering Fungsi kunci di dalam proses bisnis precast
Fungsi kunci di dalam proses bisnis readymix (pemahaman teknologi beton dan
4 Litbang
perkembangannya)
Ahli HSE diperlukan bila perusahaan sudah mengakomodasi fungsi engineering
5 HSE
lingkungan
6 Keuangan Belum diperlukan karena kegiatan investasi yang belum menonjol
7 Pemasaran Fungsi pemasaran di precast lebih baik menginduk ke spesialisasi engineering
Diperlukan opini objektif untuk memastikan proses bisnis berjalan sesuai dengan
8 Auditor
ketentuan yang ditetapkan
Fungsi ini terbatas pada proses internal (prosedur, WI) dan bukan untuk keperluan
Pengembangan
9 kompleks. Justru untuk konstruksi diperlukan untuk mendukung project yang
Sistem
bersifat JO
USULAN BIDANG PEKERJAAN UNTUK JABATAN SPESIALIS

NO BIDANG NOMENKLATUR LEVEL CONTOH

1 IT Spesialis IT Specialist Pratama

2 HRD Spesialis HR Specialist Pratama

3 Engineering Engineer Engineer Pratama


1. Pratama 1. HSE Representative Pratama
4 HSE HSE 2. Muda 2. HSE Pratama
3. Madya
5 Keuangan Analis Analis Keuangan Pratama
4. Utama
6 Pemasaran Analis Analis Pemasaran Pratama

7 Auditor Auditor Auditor Pratama

8 Pengembangan Sistem Analis Analis Sistem Pratama

DESAIN JENJANG KARIR SPESIALIS


BENCHMARKING NAMA JABATAN UNTUK
PEKERJAAN TERAMPIL
GOL PANGKAT NO JABATAN LEVEL FUNGSIONAL

2 Operator 1 Teknisi 1. Teknisi Lapangan**)


2. Teknisi Laboratorium
3. BP Control
4. Analis Lab
2 Mekanik 1. Mekanik
2. Mekanik Muda
3. Mekanik Madya
4. Mekanik Utama
3 Pelaksana 1. Asisten Pelaksana
2. Pelaksana

*) Melihat uraian pekerjaan Pembina Pemasaran untuk menentukan gol


**) Review urutan keahlian antara teknisi lapangan dengan laboratorium
2. JOB LEVELING

1. SEMAKIN BESAR TIME SPAN DAN COMPLEXITY


PADA SUATU PEKERJAAN, SEMAKIN BESAR
PERBEDAAN PADA PENENTUAN REMUNERASINYA
2. LEVEL SUATU JABATAN DIIDENTIFIKASI DENGAN
SEJAUH MANA KEBIJAKAN YANG DIAMBIL
BERPENGARUH PADA ORGANISASI. DENGAN
KATA LAIN TARGET PENYELESAIAN PEKERJAAN
YANG PALING LAMA (SEKUENS)

(LEVELS OF WORK – REQUISITE ORGANISATION


ELLIOT JAQUES)
Lv Tema Role Tujuan

5 Strategic CEO/GM CEO berada pada level ini, perlu untuk melepaskan
Inten peran operasional dan melihat kedepan,
membangun visi (sampai dengan 10 th) organisasi
4 Develop Senior biasanya adalah level eksekutif pada perusahaan
ment Executive/ sedang sampai besar, mengelola operasional bisnis
GM saat ini dan di saat yang sama membangun masa
depan bisnis. Fokus mengelola keseimbangan
kontinuitas dan perubahan. promosi kandidat dari
senior operasional ke peran eksekutif tanpa cukup
sosialisasi tentang jenis pekerjaan yang berbeda
sering menjadi masalah
3 Practice Function level kepala fungsional atau departemen,
Heads mendefinisikan best practice dan menetapkan
sistem. membuat annual business plan dan capital
expenditure, memerlukan kerjasama kolaboratif
dimana diperlukan negosiasi prioritas budget. fokus
pada eksplorasi improvement untuk meningkatkan
produktivitas
2 Service First Line mengarahkan level 1 mengenai pekerjaannya,
Manager merespons kondisi yang tidak terkover oleh SOP,
mengatur pola kerjasama yang efektif sepanjang
tahun. fokus meningkatkan efisiensi
1 Quality Front day to day service, proses menghasilkan produk/jasa,
Line/Spv rutin dan memiliki SOP. Hasil kerja dimonitoring harian,
mingguan atau bulanan
1. KESULITAN MUNCUL KETIKA TERDAPAT TERLALU
BANYAK LAYERS SUPERVISOR DAN MANAJER
DIMANA PEMBAGIAN TANGGUNG JAWAB TIDAK
JELAS
2. HANYA BOLEH ADA SATU MANAJER PADA SETIAP
LEVEL DALAM SATU LINI TANGGUNG JAWAB
3. KETIKA JARAK ANTAR LEVEL TERLALU JAUH,
OPERASIONAL DAN INISIATIF STRATEGIS TIDAK
AKAN MUDAH DISELARASKAN
4. KETIKA JARAK ANTAR LEVEL TERLALU DEKAT,
TERJADI MICRO-MANAGEMENT DIMANA TERJADI
ARAHAN/KEBIJAKAN YANG TIDAK PERLU KEPADA
SUBORDINAT. SUBORDINAT YANG TIDAK
MENDAPAT KEPERCAYAAN UNTUK BEKERJA
SESUAI DENGAN LEVENYA AKAN FRUSTASI
5. KEKURANGAN AKAN TALENTA UNTUK MENGISI
ROLE MANAJERIAL BISA MENJADI INDIKATOR
BAHWA RO TIDAK AKAN TERIMPLEMENTASI
DENGAN BAIK. INI ADALAH ISU KAPABILITAS
ORGANISASI
2. JOB LEVELING – 7 LAYERS
Lv Layer Level Tanggung Jawab

7 Top Directional Strategis – organisasi bisa tumbuh Menyusun visi dan menghubungkannya dengan kondisi saat ini.
tanpa layer ini, namun sulit untuk Memastikan rencana jangka panjang align dengan program dan
menjadi “great” -> Planning 3-20 th mengantisipasi potensi gangguan
6 Top Management Fungsional – tg jawab dengan tingkat Memahami arah 5-20 th ke depan dan membagi ke dalam rencana 3-
kebebasan yang sangat tinggi 5 tahun. Memonitor pekerjaan layers lain tanpa terjebak dalam urusan
-> Planning 1-3 tahun operasional. Memberi panduan untuk GM
5 Middle Fungsional – tanggung jawab Perlu bekerja sangat dekat dengan Direksi untuk memahami arah
Management dengan tingkat kebebasan yang lebih organisasi 3-5 th ke depan dan membreakdown ke dalam rencana
luas tahunan. Diharapkan memiliki skill manajemen ekselen dengan
-> Planning 3-12 bulan pengetahuan umum yang luas. Alokasi 50% waktu untuk improvement
sistem
4 Lower Fungsional – tanggung jawab dengan Memastikan ketersediaan sumberdaya (termasuk finansial), dan
Management tingkat kebebasan terbatas mengaturnya untuk mencapai target. Melakukan koordinasi lintas
-> Monitoring mingguan, planning 3 departemen. Terdiri dari Manajer, Kepala Dept. Efektivitas layer ini
bulan adalah faktor terpenting untuk “profitable survival” organisasi
3 Top Supervision Operasional – mengambil keputusan Membreakdown rencana bulanan ke dlm rencana mingguan dan
dgn kebijakan terbatas harian. Mengidentifikasi problem potensial sebelum menjadi masalah.
-> Planning per bulan Melakukan pekerjaan dengan skill tinggi (75% dari waktu) dan dengan
sistem yang sesuai, melakukan pekerjaan rutinitas 50% dari waktunya
2 Supervisor Lv 1 Operasional – mengambil keputusan Monitoring pekerjaan harian disamping mempersiapkan dan
ssd SOP melakukan pekerjaan yang ditetapkan. Dengan perencanaan baik,
-> Planning harian s/d mingguan dpt bekerja u/ 75% waktunya
1 Task Level Tugas – tidak ada pengambilan Menyelesaikan pekerjaan yang ditetapkan
keputusan
-> No planning
2. JOB LEVELING – REQUISITE ORG & 7 LAYERS *)
Lv Level Keterangan Lv Requisite Org 7 Layers List jabatan

3 Level Bertanggung jawab untuk 7 CEO Top Directional Direktur Utama


Fungsional mengambil keputusan ketika
terjadi hal yang "tidak normal" 6 Senior Top Direktur
dan mengantisipasi Executive/ Management
perubahan di lingkungan GM
eksternal. level ini memiliki 5 Middle Kepala Divisi
kebebasan yang besar dalam Function Management Manajer
pengambilan keputusan - Heads
4 Lower Kepala Bagian
batasannya bertambah luas
Management Kepala Unit
dimulai dari level manajer sd
direktur 3 First Line Top Supervision Kepala Plant/Produksi
Manager Kepala Seksi
2 Level Fleksibilitas terbatas dalam
Kasubag
Operasional pengambilan keputusan,
dengan tetap berdasar pada 2 Supervisor Lv 1 Supervisor
panduan dan batasan (SOP) Chief
Frontline/ Pelaksana Produksi
1 Level Tugas Kebebasan terbatas, harus
mengikuti instruksi rinci. 1 Supervisor Task Level Staf
semuanya distandardisasi Operator
pada level pekerjaan ini Admin

TEORI INI HANYA UNTUK JABATAN YANG BERSIFAT


STRUKTURAL
2. JOB LEVELING – REQUISITE ORG & 7 LAYERS *)
Lv Requisite Org 7 Layers Versi HRD List jabatan

7 CEO Top Directional Direktur Utama

6 Senior Executive/ Direktur


Top Management
GM
5 Top Management Kepala Divisi
Middle Management
Manajer
Function Heads
4 Middle Management Kepala Bagian
Lower Management
Kepala Unit
3 Supervisor Kepala Plant/Produksi
First Line Manager Top Supervision Kepala Seksi
Kasubag
2 Supervisor Supervisor
Supervisor Lv 1 Chief
Pelaksana
Frontline/
Supervisor Personal Staf
Task Level
1 Operator Operator
Admin

TEORI INI HANYA UNTUK JABATAN YANG BERSIFAT


STRUKTURAL
DISKUSI LEVELING JABATAN

Anda mungkin juga menyukai