Anda di halaman 1dari 100

Sistem Komando Insiden –

Penanggulangan Insiden yang Meluas


Incident Command System –
Expanding Incident
Online Training Program, 19 December 2020
Topik Bahasan
Pengantar
Tinjauan Fundamental ICS
Unified Command
Incident/Event Assessment & Panduan dalam Pembuatan Incident Objectives
Proses Perencanaan (Planning Process)
Pengelolaan Sumber Daya Penanggulangan Insiden (Incident Resource Management)
Demobilization, Transfer of Command, and Closeout
Tujuan Pelatihan
Pada akhir pelatihan ini, peserta diharapkan mampu untuk:
Menggambarkan bagaimana komponen NIMS Command and
Management mendukung pengelolaan penanggulangan insiden
yang meluas.
Menguraikan proses manajemen incident/event untuk insiden
yang meluas dan supervisi sebagaimana digambarkan dalam ICS.
Melaksanakan proses manajemen insiden.
Membuat Incident Action Plan.
Agenda
07:45 – 08:00 Persiapan Pelaksanaan Pelatihan
08:00 – 08:05 Pembukaan dan Perkenalan
08:05 – 08:15 Tinjauan Fundamental ICS
08:15 – 08.30 Unified Command
08:30 – 08:45 Incident/Event Assessment & Panduan dalam Pembuatan Incident
Objectives
08:45 – 09:10 Proses Perencanaan (Planning Process)
09:10 – 09:20 Pengelolaan Sumber Daya Penanggulangan Insiden (Incident
Resource Management)
09.20 – 09.30 Demobilization, Transfer of Command, and Closeout
09:30 – 09:55 Tanya Jawab
09:55 – 10:00 Penutupan dan Akhir Pelatihan
Proses Belajar & Cone of Learning
Conscious

2 3
Unconscious

1 4
Not Competent Competent
Tinjauan Fundamental ICS
Bagaimana ICS terhadap komponen Command and Management dari NIMS.
Tanggung jawab setiap elemen organisasi ICS.
Bagaimana insiden dapat dikelola dengan sangat baik melalui penugasan awal yang sesuai dari
anggota staff utama dan mengelegasikan otoritas tingkat paling bawah.
Persyaratan minimum staff dalam setiap elemen organisasi untuk penanggulangan insiden.
Posisi Deputy dan Assistant, Perbedaan dan Tanggung Jawabnya
Pelaporan ICS dan hubungan kerja untuk Technical Specialists dan Agency Representatives.
Prinsip dan Karakteristik NIMS
Penggunaan istilah yang baku (common Sistem komunikasi yang terpadu (integrated
terminology) communication)
Organisasi bersifat modular (a modular Pembentukan dan peralihan komando
organization) (establishment and transfer of command)
Pengelolaan insiden berdasarkan tujuan Struktur komando yang disatukan (a unified
(management by objectives) command structure)
Rencana tindakan penanggulangan insiden Rantai komando dan satu komando (chain of
gabungan (consolidated incident action command & unity of command)
plans/IAP) Akuntabilitas (Accountability)
Rentang kendali yang dapat dikelola (a Pengerahan (dispatch/deployment)
manageable span of control)
Pengelolaan informasi dan inteligen
Fasilitas & lokasi penanggulangan insiden (information and intelligence management)
(incident facilities & locations)
Pengelolaan sumber daya yang komprehensif
(comprehensive resource management)
Organisasi dan Tanggung Jawab ICS
Sruktur organisasi ICS dibangun dengan lima komponen utama sebagai berikut
Komando (Command)
Perencanaan (Planning)
Operasi (Operations) Incident
Command
Logistik (Logistic)
Keuangan/Administrasi
(Finance/Administration)
Finance /
Operations Planning Logistic
Administration
Section Section Section
Section
Pengembangan Seksi Operasi
Incident Commander

Public Information Deputy Incident Safety Officer Liaison Officer


Officer Commander

Planning Operations Logistic Finance/Administration


Section Chief Section Chief Section Chief Section Chief

Law Enf. Oper. Unit Leader Law Enforcement Fire/Rescue Fire Operation Unit Leader
Branch Director Branch Director

Coroner Unit Leader Disaster Medical Unit Leader

Search & Rescue Unit Leader


Utilities Unit Leader Constr./Eng. Branch Staging Area
Director Manager
Hazmat Unit Leader
Damage/Safety Assess. Unit
Leader
Health/Welfare Care & Shelter Unit Leader
Branch Director
Public Work Unit Leader
Public Health Unit Leader
Seksi Perencanaan dan Pengembangannya
Tambahan posisi di bawah Planning Section Chief biasanya berupa
Situation Analysis Unit Leader,
Incident Commander
Documentation Unit Leader,
Advance Planning Unit Leader, Information Officer Deputy Incident Safety Officer Liaison Officer
Commander
Technical Services Unit Leader,
Resource Unit Leader, dan
Planning Operations Logistic Finance/Administration

Demobilization Unit Leader. Section Chief Section Chief Section Chief Section Chief

Advance Planning Unit Leader Situation Analysis Unit Leader

Technical Services Unit Leader Resource Unit Leader

Demobilization Unit Leader Documentation Unit Leader


Seksi Logistik
Logistic Section dapat dikembangkan lebih luas.
Incident Commander

Biasanya Logistic Section


▪ Services Branch Information Officer Deputy Incident
Commander
Safety Officer Liaison Officer

• Communication Unit,
• Medical Unit, dan

Planning Operations Logistic Finance/Administration

Food Unit. Section Chief Section Chief Section Chief Section Chief

▪ Support Branch
• Facilities Unit,
Services Branch
Director
Support Branch
Director

• Supply Unit, dan Communication Unit Leader Facilities Unit Leader

• Transportation Unit. Medical Unit Leader Supply Unit Leader

Food Unit Leader Transportation Unit Leader


Seksi Keuangan/Administrasi
Seksi keuangan menelusuri
biaya penanggulangan Incident Commander

insiden dan penggantian


biaya. Information Officer Deputy Incident Safety Officer Liaison Officer
Commander
Semua biaya operasi
penanggulangan akan
dibukukan. Planning Operations Logistic Finance / Administration
Section Chief Section Chief Section Chief Section Chief
Finance/Administration
Section juga bisa berkembang Procurement Unit Leader Cost Unit Leader

▪ Tidak semua insiden memerlukan


Finance/Administration Section. Compensation/Claim Unit
Leader
Time Unit Leader

Hanya ketika instansi yang terlibat mempunyai Administration Support

kebutuhan khusus untuk pelayanan finansial. Unit Leader


Unified Command
Fitur utama Unified Command.
Fungsi Unified Command pada insiden multijurisdiksi atau multiinstansi.
Keuntungan dari Unified Command.
Peran dan hubungan pelaporan di bawah Unified Command yang melibatkan instansi dalam jurisdiksi
yang sama dan di bawah kondisi multi jurisdiksi
Unified Command
“Unified Command adalah upaya tim yang Adalah proses upaya tim secara kolaboratif.
memungkinkan semua instansi dengan
tanggung jawab jurisdiksi untuk sebuah insiden, Memungkinkan semua institusi yang
apakah secara geografi atau fungsional, untuk bertanggung jawab untuk membuat objektif
berpartisipasi dalam penanggulangan inisiden. penanggulangan insiden bersama yang semua
orang dapat berkontribusi untuk
Partisipasi ini dilakukan dengan membuat dan pencapaiannya.
melaksanakan sebuah kumpulan objektif
penanggulangan insiden bersama yang semua Dicapai tanpa kehilangan atau mendelegasikan
dapat berkontribusi, tanpa kehilangan atau otoritas, tanggung jawab atau akuntabilitas
menyerahkan otoritas, tanggung jawab atau instansi.
akuntabilitas instansi.” Bukan merupakan sebuah proses yang baru.
NIMS dan Unified Command
“Sebagai sebuah upaya tim, Unified Command menyelesaikan banyak ketidak efisienan dan
duplikasi dalam upaya yang dapat terjadi ketika instansi jurisdiksi fungsi dan geografi yang berbeda
atau instasi dari tingkatan yang berbeda dalam pemerintahan, beroperasi tanpa sistem atau kerangka
kerja organisasi Bersama.”
Penerapan Unified Command
Unified Command Penunjukkan Juru Bicara (Spokesperson)
Memungkinkan semua Seorang dari Incident Commanders dapat ditunjuk sebagai
instansi dengan tanggung spokesperson.
jawab untuk mengelola Berperan sebagai saluran komunkasi yang ditunjuk dari
sebuah insiden bersama anggota Command dan General Staff kepada Unified
dengan membuat sebuah Command.
kumpulan objektif dan strategi TIDAK membuat keputusan komando independent, tetapi
penanggulangan insiden menyediakan sebuah perwakilan yang diperlukan untuk
Bersama. Command dan General Staffs.
Memungkinkan IC untuk Unified Command dan Kesiapsiagaan (Preparedness)
membuat keputusan bersama
dengan membangun sebuah Memasukkan pendelegasian Unified Command dalam
struktur komando tunggal. emergency operations plans setempat dan interagency/mutual-
aid agreements.
Mejaga unity of command. Melaksanakan pelatihan dan latihan menggunakan Unified
Setiap karyawan melapor Command dengan instansi jurisdiksi dan fungsional yang
kepada satu orang supervisor. berdekatan.
Penerapan Unified Command
Unified Command: Multiple Jurisdictions Unified Command: Multiple Agencies/Single
Jurisdiction
Insiden yang berdampak pada lebih dari satu
jurisdiksi politis Insiden melibatkan beberapa
Instansi/Departemen
Dalam jurisdiksi Politik yang sama
Penerapan Unified Command
Unified Command: Multiagency/Multijurisdiction
Insiden yang berdampak pada (melibatkan) beberapa Institusi Politik dan Fungsi

#3 #4
Applying Unified Command
Penerapan Unified Command
Elemen Unified Command
Otoritas, Kebijakan, Objektif Penanggulangan Insiden, Strategi
Dibangun bersama oleh setiap jurisdiksi/instansi.
Organisasi:
Terdiri dari perwakilan senior institusi atau jurisdiksi di lokasi insiden (agency Incident Commanders) beroperasi
dalam sebuah struktur Unified Command.
Sumber Daya:
Apakah ada pasokkan oleh jurisdiksi dan instansi yang memiliki tanggung jawab fungsi dan jurisdiksi.
Operasi: Apakah diarahkan oleh satu orang, Operations Section Chief, yang memiliki kendali sumber daya taktis.
Unity of command tetap ada.
Sumber daya (personil dan peralatan) tetap di bawah kendali kebijakan dan administrasi instansinya.
Secara operasional, mereka melaksanakan penugasan misi di bawah koordinasi Operations Section
Chief.
Fitur Unified Command
Sebuah organisasi penanggulangan insiden terintegrasi
Berbagi fasilitas (collocated)
Sebuah proses perencanaan tunggal dan Incident Action Plan dengan sekumpulan objectif
penanggulangan insiden
General Staff yang terintegrasi
Proses terkoordinasi untuk permintaan sumber daya
Fitur Unified Command
Organisasi penanggulangan insiden Berbagi Fasilitas
terintegrasi tunggal. Sebuah usaha terkordinasi dapat dipelihara dengan
Jurisdiksi dan/atau instansi bercampur membangun :
dalam sebuah tim terintegrasi, unified Sebuah Incident Command Post tunggal
team.
Satu incident Base
Campuran dari partisipan bergantung
pada lokasi dan jenis dari insiden. Berbagi Staging Area(s)
Anggota harus berfungsi brsama dalam
sebuah tim.

Membangun Teamwork
Bagaimana kita dapat membangun tim kerja yang diperlukan untuk Unified Command?
Fitur Unified Command
Sebuah Proses Perencanaan Tunggal dan IAP
Perencanaan bersama harus dimulai
segera begitu dua atau lebih instansi
membentuk sebuah Unified Command.
Proses perencanaan ini menghasilkan
sebuah IAP tunggal yang menangani
prioritas dari multi instansi/jurisdiksi
dan menjelaskan taktik operasi dan
penugasan sumber daya.
Fitur Unified Command
The Planning “P” meng-ilustrasikan proses perencanaan insiden.
Kaki dari “P” menggambarkan penanggulangan awal :
▪ Notification,
▪ Initial Response and Assessment,
▪ Agency Administrator Briefing (if appropriate),
▪ Incident Briefing (ICS 201),
▪ Initial UC Meeting (if Unified Command),
▪ Incident Command (IC)/Unified Command (UC) Sets Initial Incident Objectives,
▪ Initial Strategy Meeting and Information Sharing.
Siklus proses perencanaan.
▪ Tactics Meeting,
▪ Preparing for the Planning Meeting,
▪ Planning Meeting,
▪ IAP Preparation and Approval, and
▪ Operational Period Briefing.
▪ Execute Plan & Assess Progress
▪ IC/UC Validate or Adjust Objectives
▪ Strategy Meeting if Objectives Adjusted.
Unified Command Features
Unified Command Meeting
Unified command meeting merupakan bagian penting dari proses perencanaan insiden:
Hanya mengikutkan Incident Commander dari instansi.
Mengikutkan ofisial dari instansi yang bertanggung jawab dengan peluang untuk mendiskusikan
dan menyetujui masalah penting sebelum perencanaan insiden bersama.
Agenda Unified Command Meeting
Pernyataan dari tujuan jurisdiksi/instasni spesifik, Penunjukkan Operations Section Chief dengan
berdasakan prioritas utama berikut : kualifikasi terbaik dan dapat diterima
▪ #1: Life Safety Kesepakatan penunjukkan personel General Staff
▪ #2: Incident Stabilization Kesepakatan prosedur perencanaan, logistik, dan
▪ #3: Property Conservation keuangan
Pemaparan limitasi, pemikiran/perhatian dan Kesepakatan proses permintaan sumber daya yang
pembatasan jurisdiksional. akan diikuti.
Pembuatan incident objectives kolektif Kesepakatan prosedur untuk pembagian biaya.
Pembuatan kesepakatan mengenai prioritas Kesepakatan untuk maslah informasional
Kesepakatan struktur organisasi dasar. Penunjukkan seorang ofisial instansi utnuk bertindak
sebagai Unified Command spokesperson
Fitur Unified Command
Integrated General Staff Sections
Mengintegrasikan personil dari multi jurisdiksi dan/atau multi instansi ke dalam area fungsional yang
ada dapat mendatangkan keuntungan.
Pada Operations dan Planning, Deputy Section Chiefs dapat diangkat dari jurisdiksi yang terdekat.
Pada Logistics, seorang Deputy Logistics Section Chief dari instansi atau jurisdiksi lain dapat
membantu untuk koordinasi bantuan dan dukungan.
Incident Commanders dalam Unified Command harus menyetujui pemilihan dari General Staff
Section Chiefs.
Pertimbangan tambahan untuk integrated General Staff:
▪ Incident Commanders dalam Unified Command harus menyetujui pemilihan dari General Staff Section
Chiefs.
▪ Operations Section Chief harus memiliki otoritas penuh untuk melaksanakan taktik yang ada dalam IAP.
▪ Deputies dari instansi atau disiplin lain dapat diangkat
Fitur Unified Command
Pemilihan Operations Section Chief Permintaan Sumber Daya yang Terkoordinasi
Apa yang harus dipertimbangkan ketika Incident Commanders dalam Unified Command
melakukan seleksi Operations Section bekerja bersama untuk membuat prosedur
Chief dalam seubah Unified Command? permintaan sumber daya yang memungkinkan
untuk:
Pengerahan sumber daya khusus untuk
mencapai objektif dengan prioritas tinggi.
Potensi penghematan biaya melalui
persetujuan terhadap pembiayaan Bersama
untuk layanan yang penting.
Fitur Unified Command
Tanggung Jawab Incident Commander
Setiap Incident Commander yang mewakili instansi fungsional dalam Unified Command harus:
Bertindak dalam Batasan instasi atau jurisdiksinya.
Mmemberitahukan Commander yang lain larangan/pembatasan berkenaan dengan hukum, politik,
jurisdiksi atau keselamatan.
Memiliki otoritas untuk melakukan aktivitas dan tindakan tertentu atas nama jurisdiksi atau instansi
yang diwakilinya.
Mengelola insiden sesuai kemampuan terbaiknya.
Fitur Unified Command
Keuntungan dari Unified Command Kunci Keberhasilan Unified Command
Satu set incident objectives Tidak ada otoritas instansi yang diabaikan.
Pendekatan kolektif untuk strategi-strategi Hanya satu IAP yang dibuat.
Meningkatkan arus informasi Peserta diberdayakan untuk berbicara
mewakili instansinya.
Pemahaman bersama terhadap prioritas
dan keterbatasan Pernyataan komando dengan satu suara.
Otoritas institusi tidak dikompromikan Berbagi fasilitas antara instasi.
Kesadaran terhadap taktik lain. Menggunakan satu proses permintaan sumber
daya.
Usaha gabungan dioptimalkan
Usaha atau sumber daya duplikat dikurangi
atau dihilangkan.
Penilaian Insiden/Event & Panduan Institusi dalam
Penetapan Incident Objectives
Metode dan perangkat (tools) yang digunakan untuk menilai kompleksitas dari insiden/event.
Jenis kebijakan dan pedoman instansi yang mempengaruhi aktivitas pengelolaan insiden atau event.
Proses untuk pembuatan objectives, strategies, dan tactics untuk penanggulangan insiden.
Tahapan untuk peralihan dan mengambil alih komando insiden (transferring and assuming incident
command).
Membuat incident objectives.

Catatan
Insiden: Sebuah kejadian yang tidak diperkirakan yang memerlukan tindakan penanggulangan
segera melalui organisasi ICS.
Event: Sebuah aktivitas terencana yang akan mengaktifkan organisasi ICS seperti parade, kegiatan
komunitas khusus, dlsb.
Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Penanggulangan
Insiden Event
Waktu yang kritis Tipe dari event
Lokasi, ukuran, lama pelaksanaan yang
Situasi yang tidak stabil, berubah diperkirakan, pengalaman, dan potensi
Potensi ekspansi yang cepat dari insiden dan Jumlah dari instansi yang terlibat
operasi penanggulangan Satu atau multi jurisdiksi
Komunikasi yang sulit Kubutuhan Command Staff
Informasi yang tidak lengkap Kebutuhan sumber daya kind, type, dan jumlah
Kurang pengalaman dalam pengelolaan Operasi aviasi yang diperkirakan
insiden yang meluas Kebutuhan Staging Areas
Kebutuhan fasilitas yang lain
Kebutuhan logistic dari kind dan type
Pertimbangan finansial
Keterbatasan dan pembatasan yang diketahui
Komunikasi yang tersedia
Planning “P” dan Penanggulangan Awal
Tindakan yang harus dilakukan oleh unit penanggulangan
awal untuk menangani insiden

Initial response, assessment

Agency guidance

Incident briefing

Setting initial incident objectives and strategies


Operational
Period Planning
Cycles
Tindakan Penanggulangan Awal
Prioritas Menyeluruh Menangani prioritas penanggulangan insiden:
Objektif penanggulangan insiden dibuat Life safety
berdasakan prioritas berikut ini:
Incident stabilization
#1: Life Safety
Property conservation
#2: Incident Stabilization
Perencanaan dan pengelolaan sumber daya
#3: Property Conservation
Memegang komando dan mendirikan Incident
Command Post.
Membuat objektif, strategi dan taktik
penanggulangan awal insiden.
Menentukan kebutuhan sumber daya.
Membuat organisasi awal yang menjaga span
of control.
Tindakan Penanggulangan Awal
Penanggulangan awal: Malakukan Size up
Responder yang pertama datang harus memegang komando dan melakukan size up terhadap situasi
dengan menentukan:
Sifat dan besaran dari insiden
Bahaya dan aspek keselamatan
▪ Bahaya yang dihadapi oleh personil penanggulangan dan masyarakat.
▪ Evakuasi dan peringatan
▪ Cedera dan korban jiwa
▪ Kebutuhan untuk mengamankan dan mengisolasi area
Prioritas awal dan kebutuhan sumber daya segera
Lokasi Incident Command Post dan Staging Area
Rute masuk dan keluar responder
Tindakan Penanggulangan Awal
Keputusan manajemen awal
Sebuah Size up yang menyuluruh menyediakan informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan
manajemen awal
Incident Assessment
Situational Awareness
Keahlian Situational Awareness
Situational awareness adalah persepsi terhadap: Identifikasi masalah/potensi masalah.
Apa yang terjadi dengan insiden, dan Mengenali kebutuhan untuk bertindak (situasi
yang tidak menentu).
Apa yang dilakukan berkenaan dengan
insiden dan objektif penanggulangan JANGAN mengabaikan perbedaan informasi;
insiden. lebih baik, lakukan analisis terhadap perbedaan
sebelum melanjutkan.
Situational awareness melibatkan kemampuan Dapatkan dan sediakan informasi sebelum
untuk memperkirakan: bertindak.
Perubahan dalam insiden, dan Terus mengumpulkan informasi tentang
Tindakan ke depan insiden dan penugasan yang dilakukan.
Nilai kinerja sendiri.
Identifikasi deviasi dari yang diperkirakan.
Komunikasikan situational awareness ke semua
anggota tim!
Incident Assessment
Kehilangan Situational Awareness Faktor-faktor analisis kompleksitas
Penglihatan yang sempit merupakan indikator Dampak pada jiwa, harta benda, infrastruktur
dari kehilangan situational awareness. kritikal, dan ekonomi
Bagaimana mungkin kita mengalami Keselamatan masyarakat dan responder
penglihatan yang sempit?
Potensi bahaya dan ancaman
Apa penyebab penglihatan yang sempit?
Bagaimana menghindarinya? Pengaruh cuaca dan lingkungan lainnya
Kemungkinan kejadian berkelanjutan
Potensi kriminal (termasuk teroris)
Sensitivitas politis, pengaruh eksternal, dan
hubungan media
Area yang terlibat, batasan jurisdiksi
Sumber daya yang tersedia
Kebijakan dan Panduan Institusi
Otoritas, Kebijakan dan Pemangku Pre-incident plans
Kepentingan Eksternal Standard operating procedures
Sebagai tambahan terhadap informasi yang Emergency operations plans
dikumpulkan selama size up, Incident Continuity of operations plans
Commander harus memperhitungkan:
Community preparedness plans
Otoritas Mutual-aid agreements
Pemangku Kepentingan Eksternal Wildland Fire Situation Analysis (WFSA)
Kebijakan dan Panduan Wildland Fire Implementation Plan (WFIP)
Corrective action plans
Mitigation & recovery plans
Tribal, State, regional, and national
mobilization guides
Field operations guides
Objektif Penanggulangan Insiden Awal
Tanggung Jawab untuk Membuat Objektif
Insiden kecil, Incident Commander
sendiri bertanggung jawab untuk Menuliskan objektif “SMART”
membuat objektif penanggulangan Specific – Apakah kata-kata presisi dan
insiden. tidak membingungkan?
Insiden lebih besar, Command dan Measurable – Bagaimana pencapaian akan
General Staff berkontribusi untuk diukur?
pengembangan objektif penanggulangan
insiden. Action Oriented – Apakah kata kerja
tindakan digunakan untuk
menggambarkan penyelesaian?
Realistic – Apakah hasil dapat dicapai
dengan sumber daya yang tersedia?
Time Sensitive – Apakah ada kerangka
waktunya?
Objektif Penanggulangan Insiden Awal
Contoh Objektif
Lepaskan semua tahanan dengan selamat tanpa ada korban jiwa lagi sesegera mungkin.
Menyelesaikan Preliminary Damage Assessments dari semua kerusakan struktur rumah pada kota
Anytown dalam 24 jam ke depan.
Mengalirkan kembali air ke daerah perkantoran pada jam 09.00 besok.
Mematikan kebakaran dalam struktur yang terbakar saat ini (dalam current operational period).
Incident Briefing
Planning “P” & Initial Briefing

Setelah initial assessment,


dilakukan incident briefing
Dilanjutkan dengan Initial
Strategy Meeting
Incident Briefing
ICS Form 201
Memberikan informasi kepada staff mengenai
situasi insiden dan sumber daya yang dialokasikan
untuk penanggulangan insiden.
Menyediakan catatan permanen dari • Situasi insiden (peta, kejadian
penanggulangan awal terhadap insiden. yang signifikan)
Dapat digunakan untuk transfer of command. • Rangkuman tindakan saat ini
• Bagan organisasi saat ini
• Status sumber daya yang
ditugaskan atau dipesan
Transfer of Command
Anda sudah ditugaskan sebagai Incident Commander
awal. Seorang anggota staff yang lebih berkualifikasi baru
saja datang di lokasi dan akan memegang komando
penanggulangan insiden.
Apa langkah-langkah yang harus
dilakukan sebelum komando
dialihkan?
Langkah-Langkah dalam Transfer of Command
Lakukan penilaian situasi dengan Incident Commander yang baru datang.
Berikan briefing kepada Incident Commander yang baru datang (ICS Form 201).
Tentukan waktu yang tepat untuk transfer of command dan medokumentasikannya.
Beritahukan yang lain mengenai perubahan dalam komando penanggulangan insiden.
Tentukan posisi anda dalam organisasi penanggulangan insiden dengan Incident Commander
yang baru datang.
Proses Perencanaan (Planning Process)
Pentingnya perencanaan untuk penanggulangan insiden/event.
Perbedaan antara perencanaan untuk insiden dan event.
Tahapan-tahapan utama perencanaan.
Kriteria untuk menentukan kapan Incident Action Plan (IAP) hendaknya disiapkan dalam bentuk
tertulis.
Peran dan penggunaan ICS forms dan material pendukung termasuk dalam sebuah IAP.
Strategy meeting, tactics meeting, planning meeting, operational period briefing, dan team meeting.
Strategi dan taktik yang tepat untuk objektif penanggulangan insiden.
Tactics meeting dan ICS Form 215, Operational Planning Worksheet, dan ICS Form 215A, Incident
Safety Analysis.
Planning meeting dan membuat IAP tertulis.
Operational period briefing.
Proses Perencanaan
Kriteria untuk membuat IAP
Terlepas apakah IAP tertulis atau verbal, harus mencakup :
Apa yang kita ingin lakukan (ICS Form 202)?
Siapa yang bertanggung jawab untuk melakukannya (ICS Form 203)?
Bagaimana itu akan kita dilakukan (ICS Form 204)?
Bagaimana kita akan berkomunikasi satu sama lain (ICS Form 205)?
Apa yang akan terjadi bila seseorang mengalami cedera (ICS Form 206)?
Proses Perencanaan
Penerapan Planning “P”
Event
Insiden
Proses Perencanaan
Apa itu Operational Period?
Command menetapkan periode waktu dimana
penugasan taktis harus diselesaikan dan dievaluasi.
Panjang dari operational period ditentukan oleh
Command dan bervariasi berdasarkan beberapa faktor.
▪ 4, 8, 12, atau 24 jam tergantung pada kompleksitas dari
insiden.
▪ Beberapa hari untuk situasi yang relatif stabil seperti
membersihkan pengotor pada bangunan yang runtuh
atau tanah longsong.
Proses Perencanaan
Safety Officer: Meninjau bahaya terkait
insiden dan mengusulkan penugasan
Command: Membuat objektif penanggulangan
Siapa Melakukan Apa? taktis. Membantu dalam pembuatan taktik
insiden dan strategi yang selamat.
Membuat prosedur untuk permintaan sumber Membuat pesan-pesan keselamatan
Incident
daya untuk penanggulangan insiden. Membuat
Commander
prosedur untuk aktivasi, mobilisasi dan
mempekerjakan sumber daya. Menyetujui dan Safety Officer
menandatangani IAP yang sudah dibuat

Operations Planning Logistics Finance/Admin


Section Section Section Section

Operations: Membantu dalam identifikasi Planning: Logistics: Melakukan Finance/Admin:


strategi. Menentukan taktik untuk Menyediakan status identifikasi kebutuhan Melakukan setiap
mencapai objektif penanggulangan reports, mengelola logistic untuk kebutuhan untuk
insiden. Menetapkan penugasan kerja dan proses perencanaan, mendukung taktik analisis biaya
kebutuhan sumber daya dan menghasilkan IAP
Penilaian Incident Objectives
Penilaian Objektif saat ini
Apakah insiden stabil, atau apakah meningkat dalam ukuran dan kompleksitas?
Apa objektif, strategi dan taktik penanggulangan insiden saat ini?
Bagaimana status sumber daya saat ini? Apakah sumber daya dalam kondisi yang baik? Apakah
tersedia sumber daya yang memadai?
Menetapkan Tactics
Tactics Meeting
Maksud dan tujuan
Siapa yang menghadiri
Siapa yang memimpin
Menetapkan Tactics
Membuat strategi yang sesuai
Objectives, Strategies, dan Membuat daftar strategi alternatif.
Tactics Memilih strategi yang :
Menyatakan apa yang ▪ Dalam norma keselamatan yang dapat diterima.
akan dicapai. ▪ Masuk akal (dapat dicapai, praktis dan sesuai).
Membuat rencana ▪ Efektif biaya.
umum atau arahan ▪ Konsisten dengan praktik lingkungan hidup yang baik.
untuk pencapaian ▪ Memenuhi pertimbangan politis.
objektif penanggulangan
insiden. Mengeksekusi Arahan Taktis
Menjelaskan bagaimana Membuat taktik: Uraian apa yang harus dilakukan.
strategi akan dieksekusi. Tugaskan sumber daya: Tetapkan dan tugaskan kind
dan type dari sumber daya untuk taktik yang dipilih.
Pantau kinerja: Tentukan apakah taktik dan sumber
daya yang dipilih untuk strategi yang berbeda valid
dan sesuai.
Menetapkan Tactics
Menetapkan Tactics
Dokumentasi Tactics Meeting : Contoh Operational Planning Worksheet, ICS Form 215
Pengelolaan Sumber Daya & Proses Perencanaan
Perencanaan yang baik untuk menentukan
kebutuhan sumber daya adalah penting
untuk keseluruhan insiden.
Perencanaan sumber daya kritikal
khususnya selama tahap awal dari insiden.
Kesalahan perencanaan awal dapat
membuat sulit semua Tindakan berikutnya.

Identifikasi kebutuhan sumber daya: Tactics


Meeting
Operational Planning Worksheet (ICS Form 215)
mengidentifikasi kebutuhan sumber daya untuk
mencapai objektif dan taktik penanggulangan
insiden.
Pengelolaan Sumber Daya Penanggulangan Insiden
Prinsip dasar dari pengelolaan sumber daya.
Tahapan dasar dalam pengelolaan sumber
daya.
Tinjauan: Sumber daya kind dan type
Pertimbangan kunci dalam pengelolaan
sumber daya. Untuk memastikan responders mendapatkan
personil dan peralatan yang benar, sumber daya
Penggunaan ICS Form 215, Operational ICS dikatekorikan sebagai:
Planning Worksheet, untuk pengelolaan
sumber daya. Kinds of Resources: Menggambarkan
sumber daya apa (contoh : engines, water
Elemen organisasi yang dapat melakukan order tenders, Incident Management Teams).
sumber daya.
Types of Resources: Menggambarkan
Perbedaan antara order sumber daya single- ukuran, kapasitas, dan kualifikasi staffing
point dan multipoint. dari sumber daya kind khusus.
Preparing for the Planning Meeting
Incident Safety – Bagaiman Safety Analysis berdampak pada sumber daya?
Incident Safety Analysis digunakan untuk:
Melakukan identifikasi, prioritisasi, dan mitigasi bahaya yang terkait dengan lokasi kerja insiden.
Melakukan identifikasi tactik yang berbahaya sehingga dipertimbangkan alternatif atau mitigasi.
Memastikan sumber daya yang dipilih adalah yang memiliki kind dan type yang sesuai dengan risiko
yang ada.
Ditampilkan selama Planning Meeting.
Preparing for the Planning Meeting
ICS Form 215A, Incident Safety Analysis

Safety Officer atau Incident


Commander menyelesaikan
Safety Analysis menggunakan
ICS Form 215A untuk setiap
operational period.
Preparing for the Planning Meeting
Incident Safety Analysis
Preparing for the Planning Meeting
Preparing for the Planning Meeting
Command dan General Staff mempersiapkan
informasi khusus untuk planning meeting
Analisa ICS Form 215 yang dibuat saat
tactics meeting.
Tinjauan Incident Safety Analysis (ICS
Form 215A) dilakukan oleh Safety Officer.
Kumpulkan informasi untuk mendukung
keputusan pengelolaan inisden.
Preparing for the Planning Meeting
Incident Commander Operations Section Chief Logistics Section Chief
Memberikan arahan. Melanjutkan untuk Menentukan kebutuhan service dan
mendapatkan sumber daya support untuk insiden.
Mengkomunikasikan. Menentukan kebutuhan medis dan
yang baik dan informasi
Mengelola. rehabilitasi untuk responder.
status.
Tidak terlibat dalam detil. Menentukan kebutuhan
Menyampaikan informasi komunikasi insiden.
terkini. Mengkonfirmasi proses
Planning Section Chief Mempertimbangkan permintaan sumber daya.
Mempersiapkan peta strategies alternatif dan Finance/Administration Section Chief
insiden dan display. menetapkan tactics yang
mungkin. Mengumpulkan informasi mengenai
Mengolah informasi untuk perjanjian & kontrak rental.
IAP. Menghitung kebutuhan
sumber daya. Menentukan potensi dan actual
Membuat situation status claim.
dan perkiraan. Operations Section Chief,
Safety Officer, & Planning Menghitung biaya insiden.
Mendapatkan informasi Section staff melengkapi Melakukan cost-benefit analyses
dan ICS Forms untuk IAP. ICS Forms 215 dan 215A. sesuai permintaan.
The Planning Meeting
Planning Meeting
Meeting Agenda & No Agenda Responsibility
Responsibilities
1. Situation & resources briefing Planning Section Chief
2. State incident objectives & policy issues Incident Commander
3. State primary & alternative strategies detail Operation Section Chief;
tactical assignments, safety issues, and Planning/Logistics Section Chiefs, and
resources requirements Safety Officer contribute
4. Specify reporting locations and facilities Operation Section Chief; Logistic Section
Chief places orders
5. Consider additional support requirements Logistics Section Chief; Planning Section
Chief contributes
6. Discuss fiscal constraints, contracts, and claims Finance/Administration Section Chief
7. Discuss safety issues not already covered, public Command Staff
information, and interagency liaison issues
8. Finalize, approve, & implement the IAP Planning Section Chief finalizes IAP;
Incident Commander approves IAP;
General Staff implements IAP
Pembuatan dan Persetujuan IAP
Setelah planning meeting:
Elemen organisasi mempersiapkan penugasan
IAP dan menyampaikannya ke Planning
Section.
Planning Section mengumpulkan,
mempersiapkan dan menggandakan dokumen
IAP untuk operational period briefing.
Resources Unit mengkoordinir dengan
Logistics Section untuk mendapatkan jumlah
dan tipe sumber daya.
Incident Commander menyetujui IAP.
Pembuatan dan Persetujuan IAP
Pertimbangan Kapan Diperlukan IAP Tertulis:
Dua atau jurisdiksi terlibat dalam
penanggulangan.
Insiden berlanjut pada next operational
period.
Sejumlah elemen organisasi ICS diaktifkan
(secara tipikal ketika General Staff Sections
diisi).
Diperlukan oleh kebijakan institusi.
Ada insiden yang melibatkan hazmat.
Pembuatan dan Persetujuan IAP
Apakah semua fromulir digunakan?
Incident Commander menetapkan ICS forms dan
lampiran yang perlu dimasukkan dalam IAP.
Untuk insiden yang tidak begitu kompleks,
Incident Commander mungkin hanya
memerlukan
Incident Objectives (ICS 202),
Organization Assignment List (ICS 203),
Assignment List (ICS 204),
Safety Message,
Map of the incident area.
Pembuatan dan
Persetujuan IAP
Incident Objectives, ICS Form 202
Pembuatan dan
Persetujuan IAP
Organization Assignment List, ICS Form 203
Pembuatan dan
Persetujuan IAP
Assignment List, ICS Form 204
Pembuatan dan
Persetujuan IAP
Incident Communication Plan, ICS Form 205
Pembuatan dan
Persetujuan IAP
Medical Plan, ICS Form 206
Pembuatan dan
Persetujuan IAP
Tambahan Dokumen Pendukung
Maps and incident facility
plot plans
Safety messages
Detailed weather forecasts
Traffic plans
Other important information
for operational supervisors
Pembuatan dan Persetujuan IAP
Operational Period Briefing
No Agenda PIC
1. Introduction & welcome Planning Section Chief
2. Review of Incident Objectives Incident Commander
3. Review of Current Incident/Objectives Status Operation Section Chief
4. Technical Specialist (as necessary)
5. Incident Boundaries, Branch/Division Operations Section Chief
Locations, and Group Assignment
6. Review of Division/Group Assignments (ICS Operation Section Chief
204)
7. Review of Safety Issues, Safety Message Safety Officer
8. Logistic (Communication & Medical Plans) Logistic Section Chief (Communication
Unit Leader/Medical Unit Leader)
9. Other
10. Closing Remarks Incident Commander
11. Conclusion Planning Section Chief
Eksekusi Rencana dan Penilaian Kemajuan
Organizational Continuity
Strategy Meetings
Team Meetings
Section Meetings
Team Closeout
Public Meetings
Special Planning Meetings
Transition Meetings
Eksekusi Rencana dan Penilaian Kemajuan
Operations Section:
Mengeksekusi IAP
Penilaian kemajuan terhadap pencapaian
Incident Objectives
Eksekusi Rencana dan Penilaian Kemajuan
Memulai setiap Planning Cycle
Perencanaan untuk setiap operational period
mulai dengan validasi atau penyesuaian
objectives oleh Incident Commander atau
Unified Command.
Objectives didasarkan pada penilaian terus
menerus terhadap situasi dan kemajuan yang
dicapai.
Eksekusi Rencana dan Penilaian Kemajuan
Strategy Meeting
Bila Incident Commander atau Unified
Command melakukan penyesuaian incident
objectives, incident strategy dapat juga
terdampak.
Strategy Meeting dapat diadakan untuk
merubah strategies.
Prinsip Pengelolaan Sumber Daya
NIMS Resource Management Principles Resource Management Practices
Advance Planning Safety
Resource Identification and Ordering Personnel Accountability
Resource Categorization Managerial Control
Use of Agreements Adequate Reserves
Effective Management Cost
Penetapan Kebutuhan Sumber Daya
Pengelolaan dan Proses Perencanaan Sumber Daya
Perencanaan sumber daya adalah kritikal selama
tahapan awal insiden.
Perencanaan yang baik untuk menentukan kebutuhan
sumber daya esensial selama berlangsung
penanggulangan insiden.
Kebutuhan sumber daya didasarkan atas Incident
Objectives, strategi dan taktik.
Penetapan Kebutuhan Sumber Daya
Identifikasi Kebutuhan Sumber Daya :
Tactics Meeting
Operational Planning Worksheet (ICS Form
215) mengidentifikasi sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai Incident
Objectives, strategi dan taktik.
Order Sumber Daya
Siapa Melakukan Apa?
Command:
Incident
Membuat incident objectives dan menyetujui Commander
permintaan dan demobilisasi sumber daya

Operations Planning Logistics Finance/Admin


Section Section Section Section

Operations: Planning: Logistics: Finance/Admin:


Membuat penugasan taktis, menugaskan Melakukan tracking Melakukan order Mengadakan dan melakukan
dan mengawasi sumber daya yang sumber daya dan sumber daya pembayaran untuk sumber
diperlukan untuk menyelesaikan incident melakukan identifikasi daya
objectives kekurangan sumber daya Melaporkan biaya
Proses Check-In dan Tracking Sumber Daya
Pengamanan Perimeter
Perimeter insiden yang aman memungkinkan responder dari penonton, tenaga sukarela dan korban.
Perimeter memungkinkan organisasi untuk:
Membangun akuntabilitas sumber daya.
Pengendalian akses. Proses Check-In
Memastikan keselamatan umum/publik. Resources Unit, Planning Section Chief, atau
Incident Commander membentuk dan
Membuat lingkungan kerja untuk responder mengawasi fungsi check-in.
yang seselamat dan seaman mungkin
Check-in dapat dilakukan pada salah satu
Keamanan Insiden dari lokasi berikut :
Keamanan insiden memerlukan: ▪ Incident Base
Membedakan personel institusi yang sudah ▪ Camp
dibebastugaskan dan yang minta bebas tugas. ▪ Staging Area
Melakun identifikasi dan melakukan sertifikasi ▪ Resources Unit (at the ICP)
secara resmi sumber daya dari mutual aid. ▪ Helibase
Membuat titik akses yang terkendali untuk
personel yang diizinkan.
Proses Check-In dan Tracking Sumber Daya
ICS Form 211, Check-In List, digunakan untuk Informasi Check-In
mendokumentasikan proses check-in.
Informasi check-in berikut digunakan
Check-in recorders melaporkan informasi check-in untuk tracking, penugasan sumber
kepada Resources Unit. daya dan maksud finansial:
Tanggal dan jam check-in
Nama sumber daya
Home base
Departure point
Nomor order dan posisi yang diisi
(personnel only)
Nama Crew Leader dan personnel
manifest (for crews)
Kualifikasi lainnya
Metode perjalanan
Otoritas mobilisasi (bila ada)
Proses Check-In dan Tracking Sumber Daya
Tanggung Jawab untuk Tracking Sumber Daya
Planning Section bertanggung jawab untuk tracking semua sumber daya yang ditugaskan dan
statusnya (assigned, available, out of service).
Operations Section bertanggung jawab untuk tracking pergerakan dari sumber daya di bawah
Operations Section sendiri.
Status Sumber Daya Taktis Perubahan Status Sumber Daya Sistem untuk Pencatatan
Sedang bekerja dalam Setiap perubahan status Status Sumber Daya
sebuah penugasan di sumber daya harus Pencatatan secara
bawah seorang supervisor dikomunikasikan kepada manual pada ICS
Siap untuk penugasan Resources Unit. forms
segera dan sudah Resources Unit memelihara Sistem kartu
dilengkapi semua status sumber daya. Simbol magnetic pada
peralatan yang diperlukan Resources Unit tidak memiliki peta atau status board
Tidak siap untuk otoritas untuk merubah Sistem computer
ditugaskan (sedang status sumber daya.
maintenance, periode
istirahat)
Penggunaan dan Evaluasi Sumber Daya
Menggunakan Sumber Daya
Chain of command dan unity of command memberikan dasar untuk pengelolaan sumber daya dan
akuntabilitas personel.
Personel dengan fungsi supervisor mengarahkan, memandu, memantau, dan mengevaluasi usaha-
usaha dari bawahannya untuk pencapaian objectives spesifik.
Semua posisi memiliki otoritas yang didelegasikan untuk posisinya.
Penggunaan dan Evaluasi Sumber Daya

Penugasan Langsung ke Supervisor


Pada insiden yang bergerak cepat
atau meluas dengan cepat,
sumber daya taktis boleh melapor
segera ke Divisions atau Groups.
Dalam penugasan langsung,
sumber daya taktis melapor
kepada Supervisor yang ditunjuk.
Sumber daya harus
menyelesaikan check-in formal.
Penggunaan dan Evaluasi Sumber Daya
Penugasan ke Staging Area
Staging Area Manager Briefing
Dilakukan bila:
Briefing dari Operations Section Chief kepada Staging
Sumber daya ditugaskan untuk current Area Manager:
operational period.
Perkiraan jumlah, kind, dan type dari sumber
Sumber daya diperlukan untuk cadangan daya.
kekuatan sebagai kontigensi.
Komunikasi yang akan digunakan.
Sumber daya tunggal perlu dibentuk menjadi
Task Forces dan/atau Strike Teams sebelum Level sumber daya minimum yang harus dijaga.
penugasan. Prosedur untuk mendapatkan tambahan sumber
daya.
Perkiraan durasi untuk penggunaan Staging
Area.
Prosedur untuk mendapatkan dukungan logistik.
Penggunaan dan Evaluasi Sumber Daya
Penugasan ke Base atau Camp
Sering dilakukan ketika sumber daya taktis tidak dijadwalkan untuk ditugaskan pada current
operational period.
Untuk sumber daya yang sudah melakukan perjalanan jarak tertentu, menjadi status out-of-service
yang memungkinkan briefings dan istirahat.
Sumber daya personel yang di-order untuk mengisi penugasan organisasi khusus akan melapor pada
tempat check-in yang ditetapkan.
Penggunaan dan Evaluasi Sumber Daya
Air Operations Branch
Bentuk sebuah Air Operations Branch jika: Aviation Operations
Aktivitas dukungan udara taktis dan logistic diperlukan. Search and Rescue
Helicopters dan fixed-wing aircraft dilibatkan dalam Medical Evacuation
penanggulangan insiden. Earthquakes, Floods, etc.
Muncul masalah dengan keselamatan, lingkungan, Law Enforcement
cuaca, atau pembatasan penerbangan sementar.
Fire Control
Diperluka sebuah helibase atau beberapa helispots.
Forest and Other Land
Diperlukan oleh kebijakan instansi dan/atau SOP Management Programs
operasi penerbangan.
Maritime Incidents
Incident Commander dan/atau Operations Section Chief
tidak familiar dengan sumber daya aviasi, Other Applications
penggunaannya dan prosedur keselamatan.
Penggunaan dan Evaluasi Sumber Daya
Pemantauan dan Penilaian Sumber Daya
Penggunaan sumber daya:
Dipantau secara ongoing.
Dinilai sebelum objectives ditetapkan untuk periode operasional
berikutnya (next operational period).
Penggunaan dan Evaluasi Sumber Daya
Evaluasi Sumber Daya
Ongoing sebagai bagian dari pemantauan sumber daya.
Saat demobilisasi, saat pencapaian tactical objectives yang diberikan.
Selama pelaporan after-action.
Tindakan Manajemen & Kinerja Buruk Mengelola Kinerja yang
Praktik manajemen mencatat penyebab dari hasil pengelolaan insiden yang Buruk
buruk: Pelatihan ulang/Mentor
Incident objectives, strategies, atau tactics tidak realistis atau tidak baik. Penugasan ulang
Penugasan sumber daya yang salah atau tidak tepat. (Reassign)
Sumber daya taktis, dukungan logistic, atau komunikasi yang tidak Dibebastugaskan
memadai. (Release)
Sumber daya tidak mendapatkan pelatihan atau tidak dilengkapi dengan
benar untuk penugasan.
Kebijakan atau prosedur instansi yang bertentangan menghambat
sumber daya untuk menyelesaikan penugasan.
Demobilization, Transfer of Command, and Closeout
Pentingnya perencanaan demobilisasi.
Dampak dari kebijakan, prosedur dan kesepakatan khusus saat perencanaan demobilisasi.
Seksi utama dalam rencana mobilisasi.
Jabatan ICS dari personel yang bertanggung jawab dalam membuat dan melaksanakan rencana
demobilisasi.
Kebutuhan untuk peralihan komando atau closeout.
Proses dalam closeout meeting.
Demobilization, Transfer of Command, and Closeout
Winding Down
Demobilization of
Incident Resources
Transfer of Command Evaluating Resource Needs
Agency Closeout Initial incident needs exceed
resources
Team Debriefing
Resources sufficient to control
Incident After Action incident
Review
Incident decline results in
excess resources
Demobilization
Resource Demobilization Demobilization Plan
Excess resources must be released in a timely A demobilization plan should contain five essential
manner. parts:
Demobilization planning should begin almost General Information
immediately.
Responsibilities
The process of demobilizing resources begins
at the Operations Section level. Release Priorities

When tactical resources are no longer needed, Release Procedures


other parts of the organization can be Travel Information
reduced.
Demobilization
Demobilization
Release and return of resources that are no longer required for the support of an incident/event.
The release and return of resources may occur during an incident/event or after the incident/event is
over.
How can you tell when it is time to demobilize?

What challenges are related to demobilization?

Demobilization Planning Benefits


Demobilization planning helps to:
Eliminate excess resources.
Eliminate potential fiscal and legal impacts.
Ensure a controlled, safe, efficient, and cost-effective release process.
Demobilization
Safety Officer: Meninjau bahaya terkait
insiden dan mengusulkan penugasan
Siapa Melakukan Apa? taktis Membantu dalam pembuatan taktik
yang selamat.
Membuat pesan-pesan keselamatan
Command: Menyetujui permintaan dan Incident
demobilisasi sumber daya Commander
Safety Officer

Operations Planning Logistics Finance/Admin


Section Section Section Section

Operations: Melakukan identifikasi Planning: Membuat Logistics: Finance/Admin: Memproses


sumber daya operasional yang sedang dan dan memantau Melaksanakan claims, pencatatan waktu, biaya
akan berlebih dan mempersiapkan daftar demobilization plan program inspeksi dan penanggulangan insiden, dan
sumber daya untuk diberikan ke menangani kebutuhan membantu dalam penyelesaian
Demobilization Unit Leader transportasi khusus prioritas
Demobilization Plan: Information Needs
Apa Informasi yang Diperlukan? Siapa yang Menyediakan?
Excess resources; release priorities All Supervisors and Managers
Plan development; resource information; demobilization process Planning Section

Continuing needs for tactical resources Operations Section


Transportation availability; communications; maintenance Logistics Section

Claims, time records, and costs of individual resources that are a Finance/Admin Section
factor in release
Agreements regarding other agency resources Liaison Officer
Physical condition of personnel; physical needs; adequacy of Safety Officer
transportation
Return and reassignment of resources Agency Dispatch/Ordering Centers
Rencana Demobilisasi: Kebutuhan Informasi
Peralihan Komando
Menstabilkan atau Menurunkan Eskalasi Insiden – Kapan insiden stabil dan eskalsi menurun
Kebutuhan untuk pengelolaan insiden akan dikurangi.
Peralihan komando perlu dipertimbangkan

Incoming IC (Menerima) Outgoing IC (Mengalihakan)


Menilai situasi dengan IC yang bertugas. Menilai situasi dengan IC yang akan
Menerima briefing. menggantikan.
Menetapkan waktu yang tepat untuk Memberikan briefing.
peralihan komando. Menetapkan waktu yang tepat untuk peralihan
Memberitahu yang lain perubahan dalam komando.
komando. Memberitahu yang lain perubahan dalam
Memberikan penugasan lain ataumelakukan komando.
demobilisasi pada IC yang bertugas. Menerima penugasan yang baru atau
demobilisasi.
Peralihan Komando
Briefing Checklist
Situation and Prognosis
Resources Remaining and Status
Areas of Concern (political, community interest, etc.)
Logistical Support Needed or Retained
Turnover of Appropriate Incident Documentation
Closeout
Incident Command dan Closeout
Posisi Incident Commander akan tetap terisi sampai insiden sudah benar-benar selesai dan “closing out.”

Agency Closeout Persiapan Agency Closeout


Ofisial dan staff instansi menerima closeout Planning Section Chief menyiapkan agenda dan
briefing dengan informasi sebagai berikut: bahan yang diperlukan.
Rangkuman insiden Incident Commander menyetujui agenda.
Isu signifikan yang berlangsung
Dokumentasi turnover, termasuk Team Debriefing
komponen yang belum diselesaikan Incident Management Teams atau tim lain
Peluang untuk menyampaikan fikiran dapat mengadakan closeout meeting untuk
atau sesuatu yang menjadi perhatian mendiskusikan kinerja.
Evaluasi final dari pengelolaan insiden Meetings ini akan menghasilkan rangkuman
oleh eksekutif/ofisial instansi laporan “lessons learned”.
Terimakasih
Falsafah Keselamatan Pribadi
• Saya Tidak Ingin Menzalimi Diri Sendiri
• Saya Tidak Ingin Menzalimi Orang Lain
• Saya Tidak Ingin Melanggar Aturan

Anda mungkin juga menyukai