Improvement Leadership
&
Worker
Performance Evaluation Participation
• Monitoring, Measurement,
Analysis & Performance
Evaluation Planning
• Internal Audit • Hazards Identification and
• Management Review assessment of risks &
opportunities
• Legal & Other Requirement
• OH&S Objectives
• Planning to achieve OH&S
Objectives
Operation
• Operational Planning & Control
• Emergency Preparedness & Response Support
• Resources
• Competence
• Awareness
• Communication
• Documented Information
ISO 45001- 2018 Tentang OH&S Management Systems
ISO 14001-2015 Tentang Environment Management System
Peraturan Pemerintah R.I Nomor 50 Tahun 2012 Tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja
Kriteria Audit 6.7. Kesiapan untuk Menangani Keadaan Darurat
6.7.1. Keadaan darurat yang potensial di dalam dan atau di luar tempat kerja telah diidentifikasi dan
prosedur keadaan darurat tersebut telah didokumentasikan dan diinformasikan agar diketahui
oleh seluruh orang yang ada di tempat kerja.
6.7.2. Penyediaan alat/sarana & prosedur keadaan darurat berdasarkan hasil identifikasi dan diuji serta
ditinjau secara rutin oleh petugas yang berkompeten dan berwenang.
6.7.3. Tenaga kerja mendapat instruksi dan pelatihan mengenai prosedur keadaan darurat yang sesuai
dengan tingkat risiko.
6.7.4. Petugas penanganan keadaan darurat ditetapkan dan diberikan pelatihan khusus serta
diinformasikan kepada seluruh orang yang ada di tempat kerja.
6.7.5. Instruksi/prosedur keadaan darurat dan hubungan keadaan darurat diperlihatkan secara jelas dan
menyolok serta diketahui oleh seluruh tenaga kerja di perusahaan.
6.7.6. Peralatan & sistem tanda bahaya keadaan darurat disediakan, diperiksa, diuji dan dipelihara
secara berkala sesuai dengan peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang
relevan.
6.7.7. Jenis, jumlah, penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan alat keadaan darurat telah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan / standar dan dinilai oleh petugas yang berkompeten
dan berwenang.
Peraturan Pemerintah R.I Nomor 50 Tahun 2012 Tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja
Emergency
Suatu keadaan tidak normal/tidak diinginkan yang terjadi pada suatu tempat/kegiatan, yang
cenderung membahayakan bagi manusia, merusak peralatan/harta-benda, atau merusak lingkungan
sekitarnya. Suatu kejadian yang didalam daerah unit itu sendiri yang disebabkan oleh sesuatu dari
dalam/luar.
Disaster
Suatu kejadian besar/bencana yang datang secara tiba-tiba baik dari dalam maupun luar unit
operasi/daerah tersebut yang dapat mengancam pekerja/kehidupan manusia dan kerusakan
harta/benda, dan sumber daya manusia dan sarana yang tersedia tidak mampu untuk mengatasi
kondisi.
Kegagalan Peralatan
Masalah Transportasi dan Lalulintas
Bencana Alam
✓ Gempa Bumi & Tsunami
✓ Banjir
✓ Angin Topan/Badai
✓ Longsor
✓ Letusan Gunung Berapi
✓ Petir
✓ dll
Earthquake Magnitude ( Richter Scale )
7.0 – 7.3 Cause serious damage with bridge twisting, walls fracturing, and many
building collapsing
7.4 – 7.9 Cause great damage and most building collapse
> 8.0 Cause total damage with waves seen on the ground surface and objects are
thrown in the air
A magnitude 8.6 earthquake releases energy equivalent to about 10,000 Atom bombs
that destroyed Hiroshima in World War II.
Tsunami Aceh (26 Desember 2004)
Gempa Jogja (27 May 2006)
Mengapa Perlu Kesiapan Dan Rencana
Keadaan Darurat
✓ Lain Kondisi Emergency, Lain Pula Lama
Berlangsung Kejadiaannya
✓ Tidak Tersedia Cukup Waktu utk Merencanakan
Rincian Tindakan Ketika Keadaan Darurat Sudah
Terjadi !
✓ Merencanakan Lebih Dahulu Tindakan-Tindakan
yang akan Diambil untuk Berbagai Jenis Keadaan
Darurat
Keadaan Darurat = Panik Kepanikan menyebabkan orang
melakukan tindakan nekat
Tujuan Pengelolaan Keadaan Darurat
✓ Perencanaan
✓ Karyawan yang Terlatih
✓ Peralatan yang Tepat / Sesuai
Fasilitas Penanggulangan Keadaan Darurat
✓ Posko/Command Post
✓ Tempat Berkumpul/Assembly Point
✓ Pusat Media/Media Center
✓ Pusat Evakuasi/Evacuation Center
✓ dll.
Tim Penanggulangan Keadaan Darurat
External Resources
Team Leader / Site Commander
Kepolisian
Site Commander PMK
+62
Sub Site Commander Rumah Sakit
+62
SAR, dsb
HSE Coordinator Security Fire Fighting Rescue/Evacuation Transportation & Utility & Personnel, GA & IT Coordinator
Coordinator Coordinator & Medical Coord Logistic Coord. Maintenance Coord Fac Support Coord.
Peralatan
✓ Peralatan Penting untuk Identifikasi dan
Peringatan Bahaya
✓ Peralatan Penanggulangan Awal Keadaan
Darurat
✓ Peralatan Penanggulangan Lanjutan sesuai
dengan Hasil Analisa Penanggulangan Keadaan
Darurat
✓ Pemeliharaan dan Pengujian Terhadap Kesiapan
Peralatan
Peralatan Penanggulangan Keadaan Darurat
✓ Alarm Darurat
✓ Lampu emergency & sumber listrik cadangan (genset)
✓ Jalur / route penyelamatan
✓ Peralatan pengaman
✓ Peralatan Pemadam Kebakaran
✓ Peralatan P3K (obat-obatan, pembalut, bidai, tandu dsb)
✓ Peralatan komunikasi
✓ Daftar peralatan emergency
✓ Daftar alat pelindung diri
✓ Lay Out Fasilitas (termasuk lokasi peralatan darurat, posko,
jalur evakuasi, lokasi pemadam dsb)
Fire Fighting Equipment
Sprinkler
Crowbar / linggis
Fire blanket
Torch / senter
Life line (10 meters)
Tanda Team Emergency
Keterangan
Assembly Point
Jalur Evakuasi
APAR
Hydrant
Prosedur Tanggap Darurat
Secara Umum
• Emergency Call lengkap dengan operator telepon darurat harus selalu siap 24
jam per hari.
• Pesawat telepon darurat hanya boleh digunakan untuk menerima laporan
keadaan darurat. Untuk panggilan telepon yang sifatnya tidak darurat harus
menggunakan telepon lain.
• Panggilan telepon yang masuk ke pesawat telepon darurat harus dijawab
(diangkat) sesegera mungkin dan tidak boleh berdering lebih dari 3 (tiga) kali
sebelum diangkat.
• Gunakanlah pesawat telepon darurat seperlunya saja dan pastikan pesawat
telepon dalam keadaan stand by dan gagangnya berada pada tempatnya (tidak
menggantung).
• Lakukan pengecekan rutin untuk memastikan pesawat telepon darurat selalu
dalam keadaan berfungsi dengan baik.
• Bila terjadi kerusakan pada pesawat telepon darurat, maka semua pihak yang
terkait segera diberitahukan melalui telepon dan/atau sarana komunikasi lainnya
bahwa pesawat telepon darurat sedang tidak berfungsi dan penggantinya agar
menggunakan nomor telepon…..atau HP atau HT. Informasikan kembali jika
perbaikan sudah selesai dilakukan.
Petugas Satpam Posko ( penerima Emergency Call )
911
911
Prosedur Penanggulangan
Ancaman Bom
OPERATOR TELPON
• Tetap tenang dan usahakan agar penelepon tetap on line, berlaku sopan dan jangan memotong pembicaraan
penelepon.
• Apabila ancaman bomnya akan diledakkan dalam waktu singkat, segera laporkan pada Site Commander agar
semua karyawan segera mengungsi
• Gunakan daftar periksa ancaman bom untuk mencatat dan menulis semua informasi dan dengarkan dengan hati-
hati suara-suara yang ada di latar belakang, ciri khas penelepon, logat, dialek, karakteristik suara
• Apabila terdapat indikasi bahwa bom tidak segera diledakkan maka usahakan untuk mendapatkan informasi
sebanyak mungkin seperti:
Lokasi bom
Waktu akan diledakkan
Jenis bom dan bentuknya seperti apa
Checklist
Dimana lokasi penelpon
Apakah ada bom yang lain dan diletakkan dimana
Alasan meledakkan bom
• Usahakan pembicaraan dengan penelpon selama mungkin, PT Telkom mungkin dapat melacak posisi penelpon atau
jika terdapat fasilitas display dari penelpon, catat dengan baik nomor tersebut
• Jangan menggunakan walkie-talkies, beepers atau two-way radios selama ancaman bom. Alat-alat komunikasi ini
dapat memicu bom untuk meledak.
• Apabila Anda menerima ancaman bom secara tertulis atau menemukan benda yang
mencurigakan, JANGAN SENTUH, DAN JANGAN MEMINDAHKAN yang dapat
menyebabkan hilangnya tanda-tanda yang dapat membantu proses investigasi
• Curigai setiap paket yang disertai dengan peringatan JANGAN SENTUH,
terbungkus, menggunakan tali atau tape yang berlebihan, bernoda, salah alamat
atau tanpa alamat pengirim.
• Surat yang isinya kelihatan penuh juga harus dicurigai
• Jauhkan semua karyawan dari benda tersebut
• Segera laporkan kepada Site Commander
• Hubungi Kepolisian Setempat (Polsek / Polres Kota Jogja – 0274………….) dan
Team Gegana Polri
• Apabila mungkin letakkan paket yang dicurigai didalam WC atau ruangan yang
terpencil
• Catat waktu dan tanggal penerimaan, dari siapa, apabila tidak kenal catat ciri-ciri
pengirimnya
• Tetap tenang menunggu instruksi dari Site Commander
Prosedur Penanggulangan Ancaman Bom
SELURUH KARYAWAN
• Apabila Site Commander dilantai Anda memerintahkan untuk evakuasi, segera
hentikan pembicaraan telpon, matikan computer
• Tutup dan kunci lemari Anda dan bawalah barang penting Anda seperlunya, yang
besarnya tidak melebihi tas tangan
• Team Evakuasi akan memimpin anak buahnya keluar menuju tangga darurat
melalui pintu darurat terdekat yang telah ditetapkan
• Berjalan dengan cepat, jangan berlari
• Lepaskan sepatu hak tinggi Anda, apabila merasa tidak leluasa dan terganggu
• Keluar meninggalkan gedung menuju tempat pengungsian
• Ditempat pengungsian Team Evakuasi akan mengabsen anak buahnya, apabila ada
yang kurang segera hubungi melalui HT/HP, apabila tidak berhasil laporkan
kepada Site Commander lantai Anda untuk investigasi lebih lanjut
• Tetap tenang menunggu instruksi selanjutnya
• Site Commander dan Security adalah orang yang terakhir meninggalkan lantai
setelah meyakinkan tidak ada orang yang tertinggal dan semua pintu telah terkunci
Contoh Paket
Bom
Contoh Paket
Bom
Prosedur Penanggulangan
Unjuk Rasa
EHS/RI/2007
Prosedur Penanggulangan Unjuk Rasa