Anda di halaman 1dari 153

Untuk pengawas & Personil K3

Modul pelatihan basic safety supervisory


Safety Leadership
• Pendahuluan • Dasar Kepemimpinan
– Keunikan Safety Tambang – Leader vs Manager, Leader vs
Follower
– Dasar Hukum – Delapan Prinsip Utama Leader
• Konsep Keselamatan kerja – Followership
– Pembagian Peran dan Tanggung Jawab K3 • Kepemimpinan K3
– Peran dan Tanggung Jawab K3 Personil K3L – Safety Belief, komitmen
– Safety Leadership Behavior
– Model Kedewasaan K3 dan
– Pentingnya Employee Engagement
perkembangannya dalam K3
– Infrastruktur K3 perusahaan – Proses Perubahan Perilaku K3
– Berbagai Struktur organisasi fungsional K3 • Apa yang baru
– Penetapan Pengelolaan Risiko Kritis – Permen 38/2014 SMKP Minerba
perusahaan, unit bisnis mayor, sampai – SIF (serius injury and fatality)
pengawas – Asosiasi Profesi Keselamatan
Pertambangan Indonesia (APKPI)
– Program Akuntabilitas K3 – Penanganan fatigue
– Peran penting Pelatihan K3
• Rangkuman Penutup
UU 1 Tahun 1970
KEWAJIBAN MANAJEMEN
MEMBINA PEKERJA
UU 1 Tahun 1970
UUSYARAT-SYARAT
1 Tahun 1970
KESELAMATAN KERJA
UU 1 Tahun 1970

KEWAJIBAN DAN HAK


PEKERJA
Peran dan Tanggung Jawab K3
STRUKTURAL FUNGSIONAL ANTAR DEPARTEMEN
(Masuk di Job Description) (Dengan surat penunjukan) (Standar Tertulis)
General Manager Kepala Teknik Tambang Security Department
Deputy General Manager Wakil Kepala Teknik Tambang HR Department
Anggota Steering Committee Training Department
General Superintendent Anggota Crisis Management Road Maintenance
Team Department
Superintendent Anggota Taskforce Medical Services
Supervisor Anggota tim investigasi internal Engineering Department

Leader HSE Representative Purchasing Department


Karyawan Senior Sukarelawan Fire and Rescue Public Affars Department
Karyawan Fire Warden Corporate Communication
Karyawan Junior First Aider
HSE Department
Helper
STRUKTURAL PERAN
TOP MANAGEMENT Kebijakan, arah, program, budget

MIDDLE MANAGEMENT Mengelola program, memastikan


resources tersedia, memastikan
pelatihan untuk SDM
PENGAWAS GARIS DEPAN Memimpin crew mengikuti
aturan yang ada
• Mengikuti aturan
KARYAWAN • Stop dan lapor atasan kalau
aturan tidak bisa diikuti
• Tidak bekerja dalam kondisi
tidak sehat
• Melaporkan kecelakaan
• Melaporkan keadaan berbahaya
Tingkatan Leadership

• BOD
• Site Top Management
• Middle Management
• Front Line Supervisor
• Karyawan
Peran dan Tanggung Jawab K3
STRUKTURAL PERAN
TOP - Menetapkan Kebijakan, arah - Memberi apresiasi
MANAGEMENT - Menetapkan Standar, Program - Menyediakan Budget
MIDDLE Mengelola program, yaitu memastikan: - pengawas dan karyawan
MANAGEMENT - resources untuk menjalankan mendapatkan pelatihan
program tersedia, - melakukan Inspeksi
- implementasi berjalan - memberi apresiasi
PENGAWAS • Memastikan anak buah mengikuti - Melakukan safety talk,
GARIS DEPAN SOP, punya lisensi, atau work permit inspeksi, investigasi,
• Menghentikan pekerjaan jika ada observasi, JSA, pelatihan
kondisi atau tindakan tidak aman - Melakukan penindakan
• Memberi apresiasi kepada karyawan pelanggaran Golden Rule
KARYAWAN - Mengikuti aturan, SOP, JSA, APD, - Melaporkan kondisi
instruksi berbahaya
- Tidak mengubah langkah kerja atau - Melaporkan insiden
cara kendali - Tidak bekerja bila tidak
- Stop pekerjaan dan lapor pengawas sehat
bila JSA tidak bisa diikuti
Peran dan Tanggung Jawab K3 Departemen (1)
No PERAN DAN TANGGUNG JAWAB K3 OLEH DEPARTEMEN
1 Perekrutan pekerja baru.
2 Medical check up.
3 Pelatihan K3.
4 Penanganan cedera serta perawatan sakit akibat kerja.
5 Perawatan jalan, drainase,
6 Menangani kedaruratan kebakaran,
7 Darurat keamanan.
8 Pengontrolan kecepatan kendaraan
9 Rambu jalan.
10 Penjagaan di checkpoint dari orang dan kendaraan yang tidak berhak.
11 Pembelian barang dan peralatan K3
12 Penanganan fire protection .
13 Komisioning kendaraan.
14 Rancang bangun.
15 Hubungan dengan instansi pemerintah terkait.
Peran dan Tanggung Jawab K3 Departemen (2)
No PERAN DAN TANGGUNG JAWAB K3 OLEH DEPARTEMEN
16 Pelaporan kecelakaan ke instansi pemerintah terkait.
17 Perekrutan dan pengawasan catering.
18 Perawatan peralatan tanggap darurat.
19 Pengelolaan sampah.
20 Monitoring geotech .
21 Perawatan sarana komunikasi tanggap darurat.
22 Penyusunan, pencetakan dan pemasangan publikasi K3.
23 Monitoring permanent structure .
24 Pengurusan perijinan ke pemerintah terkait.
25 Pengukuran kebisingan, penerangan, kadar oksigen dan gas bebahaya.
26 Penyimpanan bahan kimia.
27 Pengelolaan air minum.
28 Pemeliharaan sarana, prasarana, instalasi dan peralatan
29 Dispatcher
Peran danTanggung Jawab K3L
Antar Departemen
ROAD MEDICAL
HR SECURITY PUBLIC AFFAIRS PROCUREMENT ENGINEERING
MAINTENANCE SERVICES

PLAN

DO

CHECK

ACT
PERAN:
Posisi Nomor 1 o Designer
di Site o Developer
o Evaluator
o Organizer
HSE Mgr

Kepala Divisi Kepala Divisi Kepala Divisi

HSE Supt HSE Supt HSE Supt


Berbagi Peran

• Peran guru
• Peran orang tua
• Peran polisi
Kedewasaan Sistem K3

Avoidance Compliance Values


Driven Driven Driven

K3 K3 K3 K3 K3 K3
Beban Tuntutan Prioritas Tujuan Nilai Siapa
hidup kita
KONSEP PEKERJAAN

Inspektor

Pengawas
Safety
Talk Tugas (Task) ber RISIKO KRITIS

SELAMAT

P2H JSA
Karyawan
AKTIVITAS K3 PENGAWAS

Lingkungan Safety Talk


Safety Meeting Observasi
Inspeksi Emergency Drill
PDK3 Pelatihan
Pre Investigasi
HIRA JSA
Induksi Shift
SOP Check

P2H
Transaksional vs Tranformational
Transaksional Transformasional
• Memotivasi • Memotivasi
dengan reward dengan memberi
dan punishment peran dan
tanggung jawab
Pengukuran Kinerja K3
• Lagging indicators (sisi kegagalan)
– Statistik Kepmen 5555
– Statistik International
– Statistik kecelakaan alat
– Angka sakit akibat kerja
– Jumlah kebakaran
• Leading indicators (sisi upaya)
– SAP (safety accountability program – kegiatan K3
minimumnya pengawas) POP, POM, POU
– Perbaikan berkelanjutan
Leading Indicator
• Pelaksanaan SAP Pengawas • Pelatihan dan Sertifikasi
– Safety Meeting – Prosentase pencapaian pelatihan
– Safety Inspection sistem kendali risiko kritis
– Safety Observation – Prosentase pencapaian
– JSA pembekalan POP
– Pre shift supervisor check – Prosentase pencapaian pelatihan
– Investigation SAP Pengawas
• Kegiatan: – Prosentase pencapaian pelatihan
– Safety Steering Committee tanggap darurat
Meeting • Perbaikan berkelanjutan
– Pertemuan taskforce HIRAC
– Pelaporan dan investigasi
– Pertemuan taskforce SMKP nearmiss
– Pertemuan taskforce safety
yang lain – Penulisan atau update JSA atau
SOP
– Emergency Response Drill
– Audit internal – Publikasi
LEADERSHIP
• Apa itu leadership?
• Ada 2 macam
manusia di dunia
ini, siapa?
Powerful Leader

• Kepercayaan
• Kredibilitas
8 Leadership Principles
1. Kepemimpinan besar mulai dari diri sendiri,
bukan posisi.
2. Kepemimpinan besar adalah perihal tingkat
pengaruh kita kepada orang lain, bukan
tingkat otoritas.
3. Pemimpin besar banyak mendengar, di
samping kemampuan komunikasi.
4. Kepemimpinan besar adalah perihal
kebijaksanaan, bukan kecerdasan
Leadership Skills: 8 Principles Every Leader Should Know
Brian Kight
8 Leadership Principles

5. Untuk bisa memimpin dengan baik, kita


harus terlebih dahulu bisa menjadi
pengikut yang baik.
6. Pemimpin besar menciptakan stabilitas
dan penggerak perubahan
7. Pemimpin hebat memakai powernya
dengan cara memberikannya kepada
orang lain.
8. Pemimpin yang efektif membutuhkan
keberanian
Leadership Skills: 8 Principles Every Leader Should Know

Brian Kight
......... adalah energi
yang membawa
impian, inspirasi,
antusiasme,
keinginan yang kuat,
kebanggaan, peduli,
passion, and love.
CIRI-CIRI LEADER
LEADER – PEMIMPIN FOLLOWER- PENGIKUT
1. Memulai duluan 1. Mengekor saja
2. Bergerak sendiri 2. Menunggu diperintah
mengikuti standar
3. Tahu kapan mulai dan 3. Perlu diingatkan
kapan berhenti
4. Banyak ide-ide 4. Mengikuti ide orang
lain
5. Berpikir jauh ke depan 5. Ikut saja
Manager vs Leader
MANAGER LEADER
1. Punya karyawan 1. Punya pengikut
2. Mengatasi perubahan 2. Membuat perubahan
3. Memiliki ide bagus 3. Implementasi ide bagus
4. Mengkomunikasikan 4. Mempengaruhi
5. Mengarahkan groups 5. Membangun team
6. Berusaha jadi hero 6. Membuat hero
7. Mengambil manfaat 7. Mengambil tanggung jawab
8. Harus fokus 8. Berbagi fokus
9. Memakai power untuk 9. Mengembangkan power
ngontrol bawahan bersama pengikut
Followership
• The capacity and willingness to follow a leader

• Kemampuan dan kerelaan mengikuti seorang


pemimpin
Follower vs Subordinate?
KUADRAN PENGIKUT
Tinggi

PENGIKUT
PENGIKUT PENGIKUT
PENGIKUT
Berpikir Kritis

OPOSISI
OPOSISI EFEKTIF

PENGIKUT
PENGIKUT PENGIKUT
PENGIKUT
PASIF
PASIF YES MAN
MAN

Rendah Tinggi
Partisipasi
Mapping
Tinggi

TIDAK MAMPU TAPI MAMPU SEKALI


SEMANGAT SEKALI SEMANGAT SEKALI

MAU

TIDAK MAMPU MAMPU SEKALI TAPI


TIDAK SEMANGAT TIDAK SEMANGAT

Rendah
Tinggi
MAMPU
SAFETY LEADERSHIP
Kunci Kepemimpinan Personil K3

Nilai-Nilai HOW to Pengaruh Perilaku


(Personal lead (Best (Budaya-
Safety (Style) Practice) Kultur)
Ethic)

• Dan Budaya (bagaimana kami melakukannya di


sini) adalah kinerja K3 yang bisa diprediksi
Konsep Utama Safety Leadership

Keyakinan
pada Safety
Main Belief in Safety
Bahwa:
• Semua kecelakaan bisa
dicegah
• Cara kita mencegah adalah
yang paling mujarab di dunia
• Semua harus dilibatkan di
dalam pencegahan
kecelakaan
in Leadership
• Komunikasi antar individu,
lisan, bahasa tubuh
• Empati
• Pendengar yang baik
• Di semua level
Komunikasi Interpersonal
Keterampilan komunikasi interpersonal
jauh LEBIH PENTING daripada
keterampilan teknis. Kita bisa cerdas
dan meraih kualifikasi pelatihan yang
tinggi tetapi jika dalam pergaulan kita
tidak bisa diterima dan kita tidak bisa
mempengaruhi orang lain untuk
berubah, maka keberadaan kita sebagai
pemimpin keselamatan sebenarnya sia-
sia saja.

George Robotham
OHS Leadership Practices
Safety Leadership Practice #1: Visible Leadership
• Keluar dari kantor yang bisa dilihat oleh karyawan
– Informal
– Formal
• Mudah dihubungi atau
ditemui
– Informal
– Formal
• Menjadi contoh on dan off
the job
• Tanggung jawab
– Pimpin Steering Committee
– Lakukan akuntabilitas OHS mu
– Pastikan kontrak kerja menekankan OHS
Praktek Leadership
• Secara umum, perusahaan yang
masih kesulitan menerapkan
keselamatan berbasis perilaku
biasanya memiliki moral yang
rendah, banyak perselisihan,
serta tingkat saling tidak percaya
yang tinggi antara karyawan dan
manajemen.
• Dan ternyata yang membedakan
adalah praktek leadershipnya.
Perubahan
Waktu terjadi perubahan,
anda akan menjadi satu
dari 3 kemungkinan ini:
• Survivor
• Victim
• Navigator
Safety Leadership Behavior
Top Middle Supervisor
SAFETY LEADERSHIP BEHAVIORS BOD
Management Management Lini Depan
Karyawan

1 Melakukan Inspeksi
2 Menyelenggarakan Safety Meeting
3 Mengetok palu pada waktu Launching
New Safety Program
4 Membuka training-training safety
5 Memimpin Management Safety
Committee
6 Memberi teladan di dalam menjalankan
semua aturan K3 di dalam dan di luar
kerja
7 Mendengarkan baik-baik semua masukan
safety
8 Proaktif, mendorong program yang
bersifat leading indicator
Safety Leadership Behavior
Top Middle Supervisor
SAFETY LEADERSHIP BEHAVIORS BOD
Management Management Lini Depan
Karyawan

9 Memprioritaskan mereview dan approve


SOP
10 Membuka pidato selalu mulai dengan
pesan safety
11 Memasukkan Safety sebagai agenda
pertama semua meeting
12 Memasukkan Safety sebagai topik
pertama dalam semua report
13 Mencari kesempatan untuk bisa
mengapresiasi karyawan karena K3
14 Memberikan respon dengan segera
terhadap masukan-masukan K3
15 Berdiri di depan pada waktu terjadi
disaster
16 Menciptakan kegiatan-kegiatan untuk
mengapresiasi pencapaian safety
17 Menyediakan budget cukup untuk safety
PERAN KEPEMIMPINAN K3L
MIDDLE SUPERVISOR LINI
TOP MANAGEMENT KARYAWAN
MANAGEMENT DEPAN
PLAN

DO

CHECK

ACT
PERAN TANGGUNG JAWAB
PERSONIL K3
APA PERAN DAN
TANGGUNG JAWAB
PERSONIL K3L?
JANGAN MENUNTUT!!!!!
Apapun yang:
• Kita BELUM buatkan SOP dan PROGRAMnya
• Kita BELUM pernah atau cukup AJARkan
• Kita BELUM konsisten monitor atau check
• Kita BELUM jadwalkan dengan rapi dan
terkoodinir pelaksanaan PROGRAM antar
departemen, antar level organisasi, dan
dengan mitra kerja
PERAN:
Posisi Nomor 1 o Designer
di Site o Developer
o Evaluator
o Organizer
HSE Mgr

Kepala Divisi Kepala Divisi Kepala Divisi

HSE Supt HSE Supt HSE Supt


• Menjadi motor program
perusahaan
• Pelibatan seluruh organisasi di
dalam menjalankan program
Kunci Kepemimpinan Personil K3

Nilai-Nilai HOW to Pengaruh Perilaku


(Personal lead (Best (Budaya-
Safety (Style) Practice) Kultur)
Ethic)

• Dan Budaya (bagaimana kami melakukannya di


sini) adalah kinerja K3 yang bisa diprediksi
Nilai-nilai K3 Personil K3
• K3 adalah jalan hidup, suatu keyakinan
• Menjadi contoh K3 on and off the job
• Menjalankan peran dan tanggung jawab
personil K3L dari hati
Designer Developer

Evaluator Organizer
15/24
Peran: DESIGNER
ISSMEC

What?

Who?

How?

When?
• Apa yang harusnya ada belum ada?
• Program apa yang sudah ada tetapi
perlu disempurnakan atau diupdate?
• Program apa yang ada tetapi belum
berjalan penuh?
• Program apa yang sudah jenuh?
• What’s new?
System

SMKP
Contoh: Ruang Lingkup
Pengembangan Program Investigasi
DALAM INVESTIGASI
JANGAN MENYALAHKAN KARYAWAN!!!!!
Untuk apapun yang:
• SOP dan PROGRAMnya belum ada atau masih
kurang
• HKita BELUM pernah atau cukup AJARkan
• Kita BELUM konsisten monitor atau check
• Kita BELUM jadwalkan dengan rapi dan
terkoodinir pelaksanaan PROGRAM antar
departemen, antar level organisasi, dan
dengan mitra kerja
Klasifikasi Kecelakaan
Kepmen 555 INTERNASIONAL
- P3K
- Perawatan Medis
Kerja Ringan
LTA Ringan LTA
LTA Berat
Fatal Fatal
Investigasi Insiden - SCOPE
Investigasi Insiden - WHEN

MENIT

JAM

HARI
Investigasi Insiden - WHAT

MENIT

4P

JAM
4P

HARI
4P
Investigasi Insiden – REPORT

==
Investigasi Insiden + Program Terkait

Sub
Program
Investigasi Berbasis Perilaku
Yang kita
Common
Investigasi
Faults vs selama ini

5.000 41-641

5.000 - 1

5.000 - 10

5.000 - 30

10.000
5.000
Contoh mendesain JSA
Scope Program JSA

== == == ==
PENGELOLAAN JSA PROSES JSA
8. Mendapatkan reviu dari
personil HSE
PEMBUATAN JSA
PRA JSA 9. Mendapatkan Approval
Manajemen
4. Memilih tugas yang
1. Inventory Jabatan akan dibuatkan JSA
Anak Buah
PEMAKAIAN JSA
2. Inventory tugas 5. Menguraikan tugas
setiap jabatan Anak menjadi langkah-langkah
10. Mensosialisasikan JSA
Buah
kepada karyawan
6. Mengidentifikasi bahaya
3. Memberi nilai dari setiap langkah kerja 11. Memakai JSA
risiko pada tugas
setiap jabatan Anak
Buah 7. Menetapkan sistem 12. Melakukan Planned Job
kendali untuk setiap Observation
bahaya
13. Mengevaluasi dan
mengupdate JSA
Konsepnya sederhana:
JANGAN MENUNTUT !!!!!!!
Apapun yang kita belum buatkan
ATURAN dan PROGRAMnya
Peran Developer (Pengembang) K3
Posisi
Struktural
Kembangkan
Posisi
• Pelatihan Fungsional
• Pendampingan
• Coaching Departemen
• Mentoring Terkait
• Counseling
• Memberi Pemerintah
info/update
• Publikasi
• Tindakan disiplin Rekanan

Anak buah
Karyawan Baru
/ Transfer

Kembangkan Pengawas (POP,


POM, POU)
• Pelatihan
Karyawan terpapar
• Pendampingan
Risiko Kritis
• Coaching
• Mentoring Petugas ER
• Counseling
• Publikasi Fungsional
• KTT/WKTT/PJO
• Tindakan disiplin • Steering Committee
• Taskforce
• Fire warden
• Safety Representative
• Volunteer Fire Rescue
• Spill Control
Konsepnya sederhana:
JANGAN NUNTUT !!!!!!!
Apapun yang kita belum ajarkan
Peran Evaluator K3
Peran
PENEGAKAN ATURAN K3
Monitor

Inspeksi

Observasi

Audit

Evaluator Review
Contoh: Program Inspeksi
Peran dan Tanggung Jawab Inspeksi

Inspeksi Manajemen Manajemen


• Inspeksi Rutin
• Inspeksi Gabungan
• Inspeksi Risiko Kritis

Inspeksi Pengawas:
• Inspeksi Rutin Pengawas Pengawas Pengawas
• Inspeksi Gabungan
• Inspeksi Risiko Kritis

Inspeksi Karyawan: Area Kerja Area Kerja Area Kerja


• P2H AlatArea
• Inspeksi Fungsional:
Seksi/Subseksi Seksi/Subseksi Seksi/Subseksi
Kartu Inspeksi Alat/
APAR/Power Tool

Inspeksi Personil HSE: Inspeksi Gabungan Lintas Area


Inspeksi Eksternal
• Rutin/ IRM • Rutin / IRM
Ruang Lingkup Inspeksi K3
Pengawas
INSPEKSI INSPEKSI INSPEKSI INSPEKSI
PENGAWAS ANAK BUAH GABUNGAN PIHAK LAIN

• Inspeksi Struktural Menjadi anggota Diinspeksi oleh:


Rutin • P2H Alat dan team: • Inspeksi
Area kerja • Inspeksi manajemen
• Inspeksi gabungan • Inspeksi
Critical Risk Fungsional personil HSE
• Kartu Inspeksi • Inspeksi ulang
Peralatan: == atasan
• APAR • Inspeksi
• Power tools eksternal (PIT,
dsb)
Peran dan Tanggung Jawab
Berjenjang Inspeksi Terencana
INSPEKSI OLEH DIKONTROL OLEH
Inspeksi P2H Karyawan Pengawas (Leader, Foreman,
Supervisor)
Inspeksi Area Pengawas Superintendent dan Manager
Inspeksi Risiko Kritis Pengawas Superintendent dan Manager
Inspeksi Superintendent dan PM, GM
Manager
Semua inspeksi K3LH Mitra Dikontrol oleh Manager K3L Mitra
Semua inspeksi K3LH internal Dikontrol oleh Manager K3L
Perusahaan Perusahaan di areanya masing-
masing
Semua inspeksi K3LH di area kerja Dikontrol oleh GM K3 Perusahaan
Perusahaan (termasuk mitra)
Bulanan Semesteran
• Steering Committee Meeting • Program Bulan K3
• Investigation Reporting
Meeting Tahunan
• Senior Staff Safety Meeting • Internal Audit
• Coordination Meeting • Corporate Audit
dengan Corporate • System Audit
Kuartalan
• Internal Fire Rescue
• WKTT meeting dengan KTT
Competition
• CMT Drill
• IFRC
• Organisasi Proteksi Radiasi
• Komunikasi positif
• Kreatif
• Assertive
• Disiplin
• Adil
• Pintar membuat proposal
1 Magang Business Process area kerja yang menjadi 3 Bacaan wajib
tanggung jawabnya, ikut kerja 3 shift Safety
2 Pelatihan Wajib Industrial Hygiene
Teknis Emergency Response
HIRAC Fire Protection
4 Penugasan
Inspeksi
Menulis SOP
Observasi
Membuat Program
Safety Meeting Membuat materi pelatihan
JSA Fasilitasi dan presentasi
Menulis SOP 5 Sertifikasi
Managerial Instructor
Inter personal communication Auditor
Basic Supervision Asesor
Safety Leadership
Sistem Manajemen Keselamatan
Pertambangan
• Peran dan • Program Inspeksi
Tanggungjawab K3 • Program investigasi
• Organisasi Struktural • Housekeeping ==
dan Fungsional K3 == • Membangun perilaku
• HSE Management karyawan ==
Committee • Emergency Response ==
• Struktur Akuntabilitas K3 • Program Kesehatan
== Kerja
• Program HIRAC - Refokus • Program Pelatihan K3
pada Risiko Kritis == ==
• Safety Accountability • CSMS ==
Program ==
Desain program,
jangan dibiarkan Buat roda semua
expire organisasi K3
terus berputar
kencang
Kembangkan
semua
Keep move stakeholders
up
Jual
kreativitasmu Perbanyak
ke Steering apresiasi
Jadilah
Committee true leader
19/24
dwi_pudjiarso@indoshe.com
+628121065202
Pin: 5894E63B
www.indoshe.com
Praktek Leadership
• Secara umum, perusahaan yang
masih kesulitan menerapkan
keselamatan berbasis perilaku
biasanya memiliki moral yang
rendah, banyak perselisihan,
serta tingkat saling tidak percaya
yang tinggi antara karyawan dan
manajemen.
• Dan ternyata yang membedakan
adalah praktek leadershipnya.
Perubahan
Waktu terjadi perubahan,
anda akan menjadi satu
dari 3 kemungkinan ini:
• Survivor
• Victim
• Navigator
Safety Leadership Behavior
Top Middle Supervisor
SAFETY LEADERSHIP BEHAVIORS BOD
Management Management Lini Depan
Karyawan

1 Melakukan Inspeksi
2 Menyelenggarakan Safety Meeting
3 Mengetok palu pada waktu Launching
New Safety Program
4 Membuka training-training safety
5 Memimpin Management Safety
Committee
6 Memberi teladan di dalam menjalankan
semua aturan K3 di dalam dan di luar
kerja
7 Mendengarkan baik-baik semua masukan
safety
8 Proaktif, mendorong program yang
bersifat leading indicator
Safety Leadership Behavior
Top Middle Supervisor
SAFETY LEADERSHIP BEHAVIORS BOD
Management Management Lini Depan
Karyawan

9 Memprioritaskan mereview dan approve


SOP
10 Membuka pidato selalu mulai dengan
pesan safety
11 Memasukkan Safety sebagai agenda
pertama semua meeting
12 Memasukkan Safety sebagai topik
pertama dalam semua report
13 Mencari kesempatan untuk bisa
mengapresiasi karyawan karena K3
14 Memberikan respon dengan segera
terhadap masukan-masukan K3
15 Berdiri di depan pada waktu terjadi
disaster
16 Menciptakan kegiatan-kegiatan untuk
mengapresiasi pencapaian safety
17 Menyediakan budget cukup untuk safety
PERAN KEPEMIMPINAN K3L
MIDDLE SUPERVISOR LINI
TOP MANAGEMENT KARYAWAN
MANAGEMENT DEPAN
PLAN

DO

CHECK

ACT
• Peran dan • Program Inspeksi
Tanggungjawab K3 • Program investigasi
• Organisasi Struktural • Housekeeping ==
dan Fungsional K3 == • Membangun perilaku
• HSE Management karyawan ==
Committee • Emergency Response ==
• Struktur Akuntabilitas K3 • Program Kesehatan
== Kerja
• Program HIRAC - Refokus • Program Pelatihan K3
pada Risiko Kritis == ==
• Safety Accountability • CSMS ==
Program ==
Peran
Manajemen di Manfaatkan
Tambang yang momentum SMKP
Unik untuk membenahi Infrastruktur K3
sistem manajemen K3 harus ada dan
solid

Menuju Fokus pada


Kultur K3 risiko kritis
Sistemkan
Bangun perilaku aktivitas
K3 dengan leadership setiap
Apresiasi Bulatkan
level
Safety
Belief
19/24
Dirjen ESDM

KAIT:
1. Direktur Teknik ESDM
2. Ka Dinas Tambang Propinsi

Site Director /
KTT Inspektur Tambang

HSE Mgr

Kepala Divisi / Kepala Divisi / Kepala Tambang Kepala


WKTT WKTT Bawah Tanah Kapal Keruk

Ka Dept PJO PJO PJO

PENGAWAS OPERASIONAL MADYA (POM)

PENGAWAS OPERASIONAL DAN PENGAWAS TEKNIS (POP)


Best Practices Steering Committee (1)
• Anggotanya adalah jabatan struktural organisasi itu
• Semua work group di organisasi itu terwakili
• Forum membahas topik-topik strategis
• Sarana komunikasi Top-Down dan Bottom-Up
• Pembagian peran yang jelas
• Penunjukan resmi untuk semua anggota
• Personil K3 sebagai sekretaris (motor)
• Jadwal dan durasi meeting pasti
• Agenda meeting dikirim bersama undangan
Best Practices Steering Committee (2)

• Ini forum keputusan, jangan membahas topik dari nol


di forum ini (maksimalkan pembuatan draft dan
melobby di luar forum)
• Jangan mempermalukan anggota disini
• Jadikan forum apresiasi dan saling edukasi
• Pergunakan untuk menGOALkan ide-ide besar
• Dudukkan advisor expat di posisi yang benar
• Buat semua anggota tandatangan keputusan
• Buat forum ini sebagai sarana kaderisasi
TIM INVESTIGASI INTERNAL
KETUA TIM
WKTT/KA DIVISI/ PJO

SEKRETARIS
1) Personil K3 Owner
2) Personil K3 Mitra
Kontraktor

ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA


Wakil manajemen area yg Wakil manajemen area yg Tim ahli dari pihak netral
celaka dari mitra celaka dari pihak owner
kontraktor
• WKTT – Ketua Team
• Sekretaris :
– Personil K3 Owner dari area yang celaka
– Personil K3 Mitra Kontraktor
• Anggota:
– Team Ahli dari pihak netral (memiliki keahlian di
bidang pekerjaan yang celaka)
– Wakil manajemen area yang celaka dari mitra
kontraktor
– Wakil manajemen area yang celaka dari perusahaan
owner
Note: sebagai advisor tidak tertulis adalah Safety
Manager.
Fokus Pada Risiko Kritis
Risiko Kritis
Perusahaan Risiko Kritis
Departemen Risiko Kritis
(30) Pengawas
(19)
(6)

Risiko Kritis Pengawas Listrik


1. Bekerja di ketinggian
2. Isolasi
3. Safe guarding, pinch point
4. Listrik
5. Berkendaraan di jalan tambang
6. Ekskavasi
RISIKO KRITIS
DEPARTEMEN MAINTENANCE MINING

RISIKO MAYOR POTENSI


No CEDERA DEFINISI atau SCOPE
Indonesia MAYOR
1 Bahan peledak dan peledakan Fatal Terkena ledakan atau material hasil peledakan dan terperosok ke lubang akibat proses peledakan.
2 Berkendara & Memperbaiki Unit Fatal lebih dari Bahaya tertabrak atau tergilas haul truck dan A2B yang lain, tertimpa material dari haul truck pada
di jalan tambang satu waktu berkendara atau memperbaiki unit di jalan tambang.
3 Berkendara & Memperbaiki Unit Fatal lebih dari Bahaya tertabrak trailer atau ban lepas, tertimpa material dari vessel, ditabrak unit lain, menabrak
di jalan hauling satu atau ditabrak outsider sewaktu memperbaiki unit di jalan hauling.
4 Jatuh Fatal Jatuh dari ketinggian di atas 1.8 meter, baik karena proses naik turunnya dari ketinggian, selama
bekerja di ketinggian, atau waktu perpindahan posisi waktu berada di ketinggian.
5 Bekerja di ruang terbatas Fatal Bekerja di ruang terbatas yang tidak ada atau kurang ventilasi, sehingga karyawan terpapar bahaya
kehabisan oksigen atau menghirup gas beracun, apalagi kalau di dalam ruang tersebut karyawan
melakukan pekerjaan yang menghasilkan sisa pembakaran, seperti bekerja di dalam tangki
(membersihkan atau mengelas), bekerja di gorong-gorong.
6 Bekerja di air atau di dekat air Fatal Bahaya tenggelam
7 Bekerja yang memerlukan Fatal Bahaya yang ditimbulkan dari energi (listrik, mekanis, hidrolik, angin, kinetik, gravitasi, dsb) yang
pengisolasian energi dihidupkan oleh orang lain atau terlepas dengan sendirinya pada waktu pekerjaan sedang dilakukan.
8 Pengangkatan dan penarikan Fatal Alat angkat atau barang yang diangkat roboh atau jatuh menimpa orang, tali pengangkat atau alat
beban penarik putus, sehingga memukul orang, atau alat yang ditarik atau barang yang diangkat meluncur
hilang kontrol.
9 Kestabilan Lereng Fatal Tertimpa longsoran ketika melakukan perbaikan unit, terperosok ke dalam lubang atau jalan yang
longsor.
10 Pengelolaan ban Fatal Ban yang dipompa meledak sehingga angin ban, ring atau serpihan ban terlempar mengenai orang.
11 Titik jepit dan pelindung mesin Fatal Bagian tubuh masuk ke mesin yang berputar atau ke titik jepit yang lain.
DEPARTEMEN MAINTENANCE MINING

RISIKO MAYOR POTENSI


No CEDERA DEFINISI atau SCOPE
Indonesia MAYOR
12 Berkendara di area Workshop Fatal Pergerakan mobil atau alat berat di area workshop yang bisa menabrak tiang workshop, orang atau
unit yang sedang diperbaiki (contoh: unit jatuh dari stand sehingga menimpa orang, unit bergerak
menabrak orang).
13 Perkakas tangan dan perkakas Fatal Perkakas manual dan perkakas bertenaga listrik, angin, atau hidrolik mencederai karyawan (contoh:
bersumber energi slang lepas, lentingan gram, lentingan mata bor yang patah, pecahan batu gurinda terlempar
mencederai karyawan, anggota badan terpuntir oleh impact wrench).
14 Energi potensial tersembunyi Fatal Energi tersisa (tersembunyi) yang keluarnya dan kekuatannya tidak diduga. Waktu energi keluar bisa
menghantam karyawan. Contoh: spring yang melenting sewaktu dilepas, sisa tekanan hidrolik di
selang, sisa tenaga angin di selang, ayunan barang yang mencari titik keseimbangan waktu satu sisi
bautnya di lepas, wheel chock terlempar saat kendaraan dijalankan sebelum wheel chock dilepas,
dsb.
15 Bekerja dengan panas Fatal Memakai energi panas (welding, cutting, heating) di dekat barang yang mudah terbakar atau mudah
meledak (contoh mengelas tangki, di dekat tangki atau saluran bahan bakar, conveyor, dinding
bangunan terbuat dari plywood, dsb) yang bisa menyebabkan kebakaran atau peledakan.
16 Penanganan dan pemakaian Fatal Dari sifatnya saja bahan kimia tertentu sudah masuk kategori berbahaya. Kalau masuk ke tubuh
bahan kimia berbahaya manusia lewat mulut, kulit, mata atau pernapasan akan membuat keracunan, atau menyebabkan
iritasi atau luka bakar.
17 Kebakaran Fatal Bahaya kebakaran (contoh: bensin/solar yang menetes di knalpot yang panas atau mesin yang masih
hidup, semburan dari selang oli yang pecah, konslet listrik atau hubungan arus pendek, debu batu
bara yang menumpuk, bahan kimia sejenis solvent, thinner, api rokok).
18 Gas Bertekanan Fatal Bahaya ledakan atau kebakaran akibat gas bertekanan seperti: oksigen, asitilen, nitrogen, kaleng
bertekanan (anti rust, contact cleaner, battery cleaner), bejana bertekanan.
19 Listrik Fatal Bahaya terkena sengatan listrik (kesetrum). Contoh: pekerjaan di sekitar jaringan listrik,
pengoperasian perkakas tangan listrik, bekerja dengan kabel las melewati genangan air
20 Petir Fatal Bahaya tersambar petir ketika bekerja di tempat terbuka pada saat cuaca berpetir.
21 Gigitan Binatang Berbisa Fatal Bahaya terkena gigitan/sengatan binatang yang berbisa seperti ; ular, lebah,kalajengking dll
Risiko Kritis Perusahaan
1.
2.
Bekerja di ketinggian
Isolasi
RK Pengawas
3. Safe guarding, pinch point
4. Listrik
5. Berkendaraan di jalan tambang Risiko Kritis Pengawas Listrik
6. Ekskavasi 1. Bekerja di ketinggian
7. Tenggelam 2. Isolasi
8. Hotwork 3. Safe guarding, pinch point
9. Sengatan lebah
10. Tools powertoolls 4. Listrik
11. Petir 5. Berkendaraan di jalan tambang
12. HazardousMaterials 6. Ekskavasi
13. Slope
14. Peledakan
15.Lifting
16.Fire
17.Compressed Gas
18.Banjir
19.xxx
Memakai Risiko Kritis Pengawas
Risiko Kritis Pengawas Beri tugas
Supervisor Listrik
1. Bekerja di ketinggian ke crew
2. Isolasi
3. Safe guarding, pinch point
4. Listrik tegangan tinggi
Inspeksi
5. Berkendaraan di jalan tambang
6. Penggalian
Membuat
JSA
Safety
Meeting
Observasi
Investigasi
117
Pola Kesalahan dan Kecelakaan

Kondisi Kesalahan Mening-


katkan
potensi
• Tergesa-gesa • Pandangan tidak pada terjadinya
pekerjaan kecelakaan
• Frustrasi
• Pikiran tidak pada
• Kelelahan pekerjaan
• Complacency • Berada di “jalur api”
• Inisiatif sendiri • Keseimbangan atau
pegangan terganggu
• Belum tahu caranya • Tanpa ijin
• Coba-coba
Tergesa-gesa

Yaitu kondisi di mana karyawan bergerak


melebihi kecepatan biasanya, baik ketika
bekerja, mengemudi, berjalan, berpindah,
mengangkat barang, dsb.
Frustrasi:
Disebabkan oleh:
• kondisi alat yang rusak-rusak,
• perkakas kurang,
• instruksi tidak jelas,
• tekanan target produksi,
• lingkungan kerja yang panas, dsb
Kelelahan:

Terlalu lelah untuk bisa melakukan pekerjaan


dengan selamat, baik secara fisik maupun mental.
• Telat merespon
• Tidak bisa menghindar
• Tertidur waktu mengemudi
Complacency – Auto pilot

Terbiasa berdampingan dengan bahaya tertentu yang


ditemui setiap saat atau berulang-ulang, sehingga
menjadi kurang waspada. Menyebabkan tindakannya
sudah otomatis, tidak melihat atau tidak berpikir dengan
apa yang dia lakukan.
Inisiatif Berbahaya
Terlalu kreatif atau melakukan inisiatif-inisiatif berbahaya
• Mengubah langkah kerja JSA
• Melakukan perubahan cara kendali bahaya yang telah
ditetapkan
• Melakukan pekerjaan yang bukan kewenangannya
• Mengerjakan pekerjaan yang belum diajari
• Memasuki area yang tidak familiar
• Membantu kesulitan teman lain dengan caranya sendiri
Pandangan tidak pada pekerjaan

• Tidak melihat kemana akan bergerak


• Tidak melihat ada yang melintas di
hadapannya.
• Tidak melihat sebelum melangkah
• Tidak melihat sebelum tangan meraih sesuatu
Line-of-Fire - Jalur api

Berada di jalur bergeraknya suatu


bahaya.
Keseimbangan, cengkeraman,
genggaman
Melakukan sesuatu yang bisa menyebabkan
kehilangan keseimbangan, cengkeraman atau
genggaman.
Risk Management
1
29
300

Perilaku Risk Management


“Accident”

Perkembangan
Risiko

Kegiatan Pekerjaan
Program Pertanggung Gugatan K3
(Safety Accountability Program)
1. Elemen SAP:
• Pemeriksaan K3 harian
• Inspeksi K3 Terencana
• Pertemuan K3 Terencana
• Job Safety Analysis
• Pengamatan Pekerjaan Terencana (PJO)
• Evaluasi Pelaksanaan SAP
• Investigasi

2. Target Kuantitas : 100%.


3. Target Kualitas: 100%
Program Pertanggung gugatan K3
Target 2005 – 100%
Pencapaian
YEAR TARGET Perusahaan Mitra Total
Owner Kontraktor Company

2004 95% 100% 97% 99%


YTD - Sep

2003 90% 95% 78% 92%

2002 90% 94% 92% 93%

2001 90% 86% 88% 88%

2000 85% 79% 79% 79%


Safety Accountability Program (SAP) 2005
Operations Position (Mining, Hauling, Maintenance, Procession, etc)

Peme- Evaluasi
Planned Job
riksaan Inspeksi Pertemu Investigasi Pelaksa
Level K3 K3 an K3
JSA Observation
Insiden naan
(PJO)
Harian SAP

Pengawas garis 100%


depan (Front 1/ 4/ buat All
4 / bulan 1 / bulan
Line hari bulan 100% incident
Supervision) memakai
Middle 1/ 1/ All >1/
-
Management kuartal bulan incident bulan
Top 1/ 1/ All >1/
- incident
Management kuartalr bulan kuartal
Program Pertanggung gugatan K3 (SAP) 2005

Administrasi (HR, Akunting, Administrasi, dsb)

Evaluasi
Pertemuan Inspeksi Investigas
Level JSA Pelaksana
K3 K3 i
an SAP
100%
Pengawas garis Buat Sesuai
depan (Front 1 / bulan 1 / bulan -
100% jadwal
Line Supervision
memakai

Middle Sesuai 1/
1 / bulan 1 / bulan
Management jadwal kuartal

Sesuai
1 jadwal 1/
Top Management 1 / bulan
/semester kuartal
Housekeeping
• Kerterlibatan pengawas pada
program perusahaan
• Pelibatan karyawan di dalam
menjalankan program
Survey Pandangan Manajemen dan Karyawan

Motivasi Karyawan Manajemen


Apresiasi terhadap hasil kerja baik 1 8
Pelibatan karyawan pada suatu
permasalahan 2 10
Membantu mengatasi masalah pribadi
karyawan 3 9
Keamanan pekerjaan 4 2
Gaji yang baik 5 1
Pekerjaan yang menarik 6 5
Kesempatan tumbuh atau promosi 7 3
Setia membela karyawan 8 6
Kondisi kerja yang baik 9 4
Kedisiplinan 10 7
Proses Membangun Perilaku (1)

Pelatihan Perawatan
Safety (agar tetap
Action menjalankan
(mulai perilaku
barunya
Persiapan mempraktek sebagai
(ingin memulai kan perilaku kebiasaan)
tindakan) yang baru)
Kontemplasi
(menyadari
masalah dan
Skill Drill perubahan
(praktek perilaku yang
melakukan diinginkan)
Pra Kontemplasi perilaku yang
(belum tahu diinginkan)
bahaya)
Proses Membangun Perilaku (2)

Pelatihan BANGGA
Safety MELAKUKAN
MELAKUKAN
INGIN 100%

MELAKUKAN DIAPRESIASI (MALU,


WAKTU 80% MERASA
RAGU DIAWASI DOSA KALAU
- MELANGGAR)
60%
MELAKUKAN
DIBERI
TEST CASE
TAHU
BELUM 40%
TAHU 20%
0%
Membangun Budaya K3

Bangga

Apresiasi
100
Training Diawasi
80% %
Ragu-ragu
60
Tahu %
40
Tidak %
Tahu 20%
0%
Fokus pada sisi positif?
• Driving tanpa SIMPER – Tanda-tanda Driver
PHK profesional adalah:
• Tidak memakai seatbelt – • Memiliki SIMPER
PHK • Memakai seatbelt
• Overspeeding – 1 denda • Mengikuti batas
(setiap 10kpj) kecepatan
• Tidak berhenti di rambu • Akan berhenti di
stop – SP3 persimpangan dengan
• Bekerja di ketinggian rambu STOP
tanpa alat pelindung • Dst
jatuh – PHK
• Dst
AKU BANGGA.....
• TIDAK PERNAH mengoperasikan peralatan apa pun
kalau saya belum punya SIMPER
• TIDAK PERNAH mengemudi melewati batas
kecepatan yang ditetapkan
• TIDAK PERNAH memperbaiki peralatan TANPA
melakukan ISOLASI terlebih dahulu
• TIDAK PERNAH merokok di tempat dilarang merokok
• TIDAK PERNAH memposisikan diri di bawah muatan
yang dilifting
AKU BANGGA.....
• SELALU mengenakan seatbelt waktu mengemudi
• SELALU berhenti total di rambu STOP
• SELALU mengenakan APD lengkap waktu bekerja
• SELALU mendapatkan WORK PERMIT terlebih dahulu
sebelum bekerja di ruang terbatas
• SELALU melaporkan semua NEARMISS dengan segera
• SELALU mengenakan alat pelindung jatuh setiap
bekerja di ketinggian.
• SELALU memperbaiki atau melaporkan kondisi tidak
aman yang saya temukan
Contoh: membangun rasa MALU
CIRI-CIRI
SOPIR ANGKOT JAKARTA DRIVER PROFESIONAL
• Memakai seatbelt kalau • Memakai seatbelt karena
lihat polisi tahu manfaatnya
• Ngebut ngejar setoran • Menjaga kecepatan
• Hanya berhenti di rambu sesuai rambu sebagai
stop kalau ada polisi kebanggaan
• Isi muatan kendaraan • Berhenti di persimpangan
sesukanya dengan rambu STOP,
karena malu kalau tidak
• Isi muatan sesuai
kapasitas karena ingin
terlihat profesional
Communication
skills in Leadership
• Komunikasi antar individu,
lisan, bahasa tubuh
• Empati
• Pendengar yang baik
• Di semua level
INTERAKSI POSITIF
STOP
– Bilang ini “SALAH” harusnya
“BEGINI”
AJAK BICARA
– Sampai ia bilang: “Iya pak saya tadi
SALAH”.
– Iya pak“HARUSNYA SAYA BEGINI”
TUGAS KITA
– Bilang SETUJU
– TOSS
INTERAKSI POSITIF

VS
Konseling
Kinerja

Memuaskan Tidak Sangat


Memuaskan Memuaskan

Beri Tantangan
Kurang? Mentori

Defisiensi Skill?

Ya Tidak

Pelatihan Konseling
Emergency Response Zones ERT St
ER Command Medical St
Center Security St
ERT St
ERT St Zone 1
Medical St
Medical St Mine 1
Security St
Security St

Zone 4 Zone 3
Port Hauling Pit 1
Km 50

Zone 2 Pit 2
Pit 2
Km 0
Km 8 Km 40

Pit 3

Emergency Response Zones:


ERT St 1. Zone #1: Mine 1
Medical St 2. Zone #2: Minesite Highwall ERT St
Security St
3. Zone #3: Hauling Dispatcher Medical St
Security St Pit 4
Zone 5 4. Zone #4: Port
Coal 5. Zone #5: Coal Terminal Zone 6
Terminal Pit 4
6. Zone #6: Pit 4

www.indoshe.com
Emergency Reporting and
Responding Flow
Incident
Reporter

Hotline Number
ER Command Center Incident

Fire and Rescue Medical Security

Area Emergency Preparedness==

CMT (Crisis Management Team) ==


Reporting & Responding Emergency

HSE
Pelapor
Mitra
Accident

6666
ER Command
Center

ERT SOS Security


HSE Mine 1 Mine 1 Mine 1
Owner

ERT SOS Security


Manajemen Terdekat Terdekat Terdekat

KTT

Kirim
SMS
Emergency Notification Plan
Master Plan Training - Konsep
Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan
Pelatihan
Induksi Dasar K3
Dasar K3 Kendali Tanggap Peran K3
Pengawas Risiko Kritis Darurat Fungsional

Semua Karyawan
Semua Semua
New Hire or karyawan yang
Karyawan di Pengawas di Sukarelawan
Transfer yang mendapat
Site Site
terpapar RK Penunjukan

Kompetensi K3 Kompetensi Kompetensi K3 Kompetensi Kompetensi Kompetensi


minimum K3L minimum Pengawas minimum tanggap minimum
untuk mulai untuk bekerja minimum untuk darurat untuk yang harus
bekerja di site untuk bekerja mengendali- karyawan yang dimiliki
di site kan Risiko bukan anggota karyawan yang
Kritis di mana ERT mendapatkan
karyawan tugas
terpapar. Fungsional K3
lewat
penunjukan
KONSEP INDUKSI K3

OJT OLEH PENGAWAS


K3 AREA SPESIFIK
INDUKSI K3 UMUM
INDUKSI PERUSAHAAN

Hari 1 Hari 2 Hari 3-4 Hari 5-7

Induksi Induksi K3
Umum Induksi K3 Area On the
Perusaha- Umum Spesifik Job
PT (Divisi Training
an Owner atau
Perusaha- Perusaha- (OJT) oleh
Kontraktor
an an Pengawas
Besar)
PDK3L
INDUKSI
DARURAT

MANAJEMEN
RISIKO KRITIS

SUPERVISORY
PENUNJUKAN
Karyawan baru

Karyawan Lama

Karyawan Lama ber


Risiko Kritis

Karyawan ber Risiko


Kritis, Volunteer,
Penunjukan
KONSEP PELATIHAN K3

Pengawas

Manajemen
Integrated Induksi
Pelatihan
Dasar K3
Pelatihan
Dasar K3
Pelatihan
Kendali
Risiko
Pelatihan
Tanggap
Pelatihan
Peran K3
FPE
Pengawas Darurat Fungsional
Kritis
Semua
Karyawan
Berbasis New Hire
or
Semua
Karyawan
Semua
Pengawas
karyawan
yang
Sukarela yang Total 29 Risiko Kritis
Legal Transfer Master Plan Training
di Site AI di Site AI terpapar
wan mendapat
Penunjukan
RM
Inspeksi
Kompetens
i K3
Kompetens
i MI3LH
Kompetens
i K3
Kompetens
i minimum
Kompetens
i tanggap
Kompetens
i minimum
JSA Risiko Kritis
Behavior minimum minimum minimum untuk darurat yang harus
untuk untuk untuk mengendal untuk dimiliki
Based mulai bekerja di bekerja di ikan Risiko karyawan karyawan
bekerja site AI site AI Kritis di yang bukan yang
Safety mana anggota mendapatk
karyawan ERT an tugas K3
terpapar. lewat
penunjuka
n

POP,
POM, SAP
POU JSA (RK)
Inspeksi (RK)

OJT OLEH PENGAWAS Hazard Report


K3 AREA SPESIFIK Safety Meeting
MK3L UMUM
Personal Contact
INDUKSI PERUSAHAAN
Investigasi Train The
Hari 1 Hari 2 Hari 3-4 Hari 5-7
Pre Shift Checklist Trainer (T3)
Induksi K3 On the
Induksi Area
Perusah
Program Induksi
Induksi
K3 PT
Spesifik
Job
Training

Karyawan ber Risiko Kritis,

Man

men
gaw
Karyawan Lama ber Risiko

Pen
aan

aje
(Divisi AI

as
Volunteer, Penunjukan
Perusah Perusah atau oleh
Karyawan baru

Karyawan Lama
aan aan Kontrakto Pengawa
r Besar) s

PENUNJUKAN Kritis

DARURAT

RISIKO Kritis
Kompetensi K3L
MANAJEMEN

SUPERVISORY

PDMK3L

INDUKSI
Contoh Master Plan Safety Training
MASTER PLAN HSE TRAINING

Nama PELATIHAN TANGGAP PELATIHAN PERAN K3L


PROGRAM INDUKSI K3L PELATIHAN DASAR K3L PELATIHAN DASAR K3L PENGAWAS PELATIHAN PENGENDALIAN RISIKO KRITIS
Pelatihan DARURAT FUNGSIONAL
Kompetensi Kompetensi K3 minimal untuk bisa Kompetensi dasar K3 sebagai Kompetensi K3 minimal bagi Pengawas Kompetensi K3 minimal untuk mengendalikan risiko Kritis yang sudah ditetapkan Kompetensi minimal karyawan untuk Kompetensi K3 minimal bagi karyawan
yang mulai bekerja dengan selamat persyaratan minimal untuk bekerja di oleh perusahaan mengendalikan keadaan darurat yang diberi tanggung jawab diluar tugas
dicapPerusaha Perusahaan Owner tertentu utamanya, untuk menjalankan fungsi
an Owner K3 tertentu.
Wajib bagi semua karyawan baru dan Pelatihan Topik Tanggap Darurat
Wajib bagi semua yang bekerja di Area Wajib bagi semua posisi PENGAWAS Wajib bagi karyawan yang diberi tugas
Target Peserta transfer di Area Kerja Perusahaan Wajib bagi setiap karyawan terhadap RISIKO Kritis yang ia terpapar terhadap volunteer atau karyawan yang
Kerja Perusahaan Owner Perusahaan Owner dan Mitra tambahan
Owner bukan Petugas ERT

1. Induksi Umum Perusahaan 8 1. Pelatihan Dasar K3L 16 Pelatihan K3L Pengawas Garis Working at Height 8 Interaction with Dump Truck 8 Pelaporan Keadaan Darurat 2 HSE Representatives 16
Topik Owner Perusahaan Owner Depan (SAP/P0P) and Mine Mobile Equipment
Peraturan K3L Pertambangan 4 Confined space 8 Interaction with Hauling 8 Teknik MemakPerusahaan 2 Fire Warden 4
Pelatihan Mobile Equipment Owner APAR
2. Induksi K3L Karyawan 2. Annual Refresher K3L 8 Akuntabilitas K3L Pengawas Lifting and Towing 8 Operation of Mobile 8 Basic life support 8 Chemical coordinator 8
Perusahaan Owner Equipment in Workshop
a. Induksi K3L Umum 8 a. Non staf - Classroom 8 Inspeksi K3L Pengawas 16 Energy Isolation 8 Working near or on water 8 Evakuasi Gedung 4 Radiation Protection Workers 8
b. Induksi K3L Area Spesifik b. Pengawas ke atas - 4 JSA dan PJO 16 Safe Guarding & Pinch Points 4 Ground Stability Fire and rescue volunteer 8 Petugas pemeriksa APAR 4
Classroom
1) Mining 8 c. Pengawas ke atas - On 2 Pertemuan K3L Pengawas 8 Tools and Power Tools 8 Tire Spill Response 4 Petugas pemeriksa alat angkat 4
2) Plant 8 HIRA Pengawas 16 Fire 4 Lightning Strike Petugas pemeriksa tangga 4
3) Hauling 8 Investigasi Insiden Pengawas 16 Hidden Potential Energy 4 Blaster 2 Petugas pemeriksa kotak P3K 4
4) Prosesing 8 Hazard Report (Observasi) 8 Hot Work 8 LV Training and Certification

5) Port 8 Personal Contact 8 Hazardous Chemicals Substances 8 HE Training and Certification

6) HRGA 8 Electricity 8 Defensive Driving


7) External 8 Pelatihan K3L Level Manajemen Compressed Gas 0.5 Ergonomy
8) Produksi 8 Peraturan K3L Pertambangan 4 Excavation 1
c. On the Job Training oleh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tree Cutting 0.5 NOTE:
Supervisor (K3)
Lingkungan Hidup Manual Handling 0.5 Jenis tugas penunjukan ini
3. Induksi K3L Visitor 0.25 Sistem Manajemen K3L 8 banyak dan berbeda dari satu
a. VIP 1 IS0 9001 Dumping di hopper-crusher area perusahaan ke perusahaan yang
b. Visitor dengan escort OHSAS 18001 Conveyor Belt
ISO 14001 Crusher Feeder in Crusher W73
Manajemen Keadaan Darurat 4 Working inside Crusher
Manajemen Loss Control 4 Animal bites
Konservasi Pertambangan 8 Food Poisoning
Gas blow out
Refresher POP, POM, POU Explosives & Blasting

NOTE: NOTE: NOTE: NOTE: NOTE: NOTE:


Pelatihan ini sudah mencakup pengawas garis Jenis dan kurikulum pelatihan ini mencakup sistem kendali semua Risiko
depan, manajemen menengah dan manajemen Kritis Perusahaan Owner yang telah ditetapkan melalui FPE
atas
Kompetensi sudah mencakup SAP, POP, POM,
POU, serta Dasar Supervisi Pengawas, Dasar
Manajemen dan Leadership

Estimasi jumlah
Peserta yang
harus mengikuti
pelatihan ini.
Diagram Alir CSMS
Pekerjaan yang
Dikontrakkan

Penilaian Risiko
Aktivitas Pra
Kerja
dibutuhkan?
Tidak
Tidak
Pra-kualifikasi Ya
dibutuhkan?
Aktivitas Pra-Kerja

Ya
Mekanisme
Pra-Kualifikasi Pemberian Respon Balik
Kontrak Progres Kerja
kepada dibutuhkan?

Tidak
Pemenang Tidak

Seleksi Tender
dibutuhkan? Ya

Progres Kerja
Ya

Seleksi
Evaluasi Akhir

Bank Data

Tahap Administrasi Tahap Implementasi Lapangan


Diagram Alir CSMS Alur CSMS di
Antam?
Standar Project
Requisition atau
Team CSMS?
TOR? Team CSMS?
Pekerjaan yang
Dikontrakkan
Standar Risk
Standar proses
Assessment?
seleksi?
Matrix Penilaian Risiko
Aktivitas Pra
Risiko? Kerja
dibutuhkan?
Tidak
Standar
Tidak
data yang Pra-kualifikasi Ya
dibutuhkan?
diminta dari
Aktivitas Pra-Kerja
peserta
Ya
tender? K3L Mekanisme
sdh masuk? Pra-Kualifikasi Pemberian Respon Balik
Kontrak Progres Kerja
Standar kepada dibutuhkan?
Data K3 apa Tidak
Pemenang Tidak

yg diminta? Seleksi Tender


dibutuhkan? Ya

Progres Kerja
Ya

Seleksi
Standar proses Evaluasi Akhir
seleksi?

Bank Data

Tahap Administrasi Tahap Implementasi Lapangan


What’s new?
• SIF (serious injury and fatality) prevention
• APKPI (Asosiasi Profesi Kesematan
Pertambangan Indonesia)
• Jawaban masalah Fatigue di pertambangan ==
Pencegahan SIF
(Serious Injury and Fatality)
Cedera Fatal Vs. Cedera LTI
(IAI & Mining Industry 2000 – 2007)
Tingkat kekerapan LTI terus turun, tetapi tingkat kekerapan cedera fatal relative datar

Fatality A ccident Rate V s. Lost Time A ccident Rate


IA I & Mining industry 2000 - 2007
14 16
12 14

Rate per 1 million hours


Rate per 100 million

10 12
hours worked

10

worked
8
8
6
6
4 4
2 2
0 0
2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007
IAI - Fatality rate Mining Fatality rate
IAI - LTII rate Mining LTII Rate

IAI Safety Performance Benchmarking Report for 2007, IAI Fatal Accident Analysis 1997-2007, National Mining Association Safety stats 1980-2007
Mitra Studi Penilitian Pencegahan SIF
Paradigma lama: Apakah bisa
mendiskripsikan secara akurat?

SIF: 293

Restricted Duty /
Lost work day: 2984

Medical Treatment: 12,791

• Ya - Ini data dari 6 perusahaan tahun 2008 / 2009


Catatan Cedera Recordable-
Menyesatkan
Patah kaki

Kasus A – Seorang karyawan patah kaki ketika terpeleset anak


tangga paling bawah dan jatuh 75 cm ke tanah, waktu turun
dari kabin truk. Kakinya tergelincir batu kecil yang
mengakibatkan patah tulang.

Kasus B – Seorang karyawan menderita patah tulang kaki


ketika tertabrak oleh sebuah forklift yang mundur. Operator
forlilift mundur tanpa melihat ke belakang, dan alarm
mundurnya tidak berfungsi.
Paradigma Lama
• Paradigma Lama telah
mengeneralisasi sehingga telah
mengaburkan :
o Semakin parah cedera, semakin
Fatalities
jarang terjadi
o Semua cedera ringan memiliki
potensi yang sama untuk
menjadi serius
Lost-Time Injuries – Cedera dengan tingkat
keparahan berbeda, memiliki
penyebab dasar yang sama
– Satu strategi upaya pencegahan
kecelakaan bisa mencegah
semua cedera secara sama
Recordable Injuries
Melihat Segitiga Keselamatan Lebih Baik
Fatal
Mine the Diamond: Identifikasi
kejadian dengan potensi SIF
Cedera Berat

Cedera LTI

Perawatan Medis

P3K
Kalau Bukan karena BERUNTUNG – akan parah atau fatal
kasih

Anda mungkin juga menyukai