Anda di halaman 1dari 19

Module 6

CREW RESOURCE
MANAGEMENT
(Manajemen Sumber Daya Tim Kerja)
Table Of Content

Definisi, Konsep, Dan Element


01 04 Komunikasi

Hazard And Risk Management 02 05 Automation Management

Task Management 03 06 Situational Awareness


Definisi CRM
Manajemen Sumber Daya Kru (CRM) adalah
penggunaan efektif semua sumber daya yang
tersedia:

• sumber daya manusia,

• perangkat keras, dan

• informasi untuk mencapai operasi yang aman dan


efisien, mengurangi kesalahan, menghindari
stres, dan meningkatkan efisiensi.
Konsep Dasar CRM
• CRM adalah prosedur operasi standar yang paling efektif
dan komprehensif.

• CRM fokus pada fungsi sebagai kerjasama tim yang


kompeten secara teknis, bukan sebagai kumpulan individu.

• CRM sebgai petunjuk untuk kru remote pilot, bagaimana


berperilaku dan menunjang efektivitas kru.

• CRM sebagai pedoman pemimpin tim dan anggota tim


yang efektif.
Element CRM
• Kesalahan manusia, pencegahan dan deteksi
error.
• Faktor organisasi (organizational factors)
• Manajemen stres
• Situational awareness
• Resolusi konflik, pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan
• Task management
• Automation management
COMMUNICATION

ORGANIZATION WORKLOAD
STRESS
MANAGEMENT MANAGEMENT

TEAM DECISION
MANAGEMENT MAKING

CONFLICT
LEADERSHIP
RESOLUTION
NON TECHNICAL SKILLS:

Apa itu Non Technical skill? COGNITIVE, SOCIAL &


PERSONAL RESOURCE
SKILLS, COMPLEMENT
External issue
TECHNICAL SKILLS AND
Realtime Function
CONTRIBUTE TO SAFE
AND EFFECTIVE TASK One Channel

semua aktivitas mental PERFORMANCE

yang membuat suatu


individu mampu
menghubungkan,
HUMAN
menilai, dan FACTORS Effective
Best Decision
pertimbangkan Control

suatu peristiwa,
sehingga individu Correct info
Exhaustive aspect

bisa mendapatkan Aware


Contribute
pengetahuan setelahnya
IMSAFE
keputusan.

Hazard and Risk Management


• ELEMEN DALAM PENENTUAN KEPUTUSAN.
• Hazard and Risk • PERISTIWA,/KEADAAN NYATA / DIRASAKAN YANG HARUS DINILAI DAMPAK DAN
KEMUNGKINANNYA

• ANTI-AUTHORITY (JANGAN AJARI SAYA) à IKUTI ATURAN


• Hazardous Attitude • IMPULSIVITY (LAKUKAN SECEPATNYA) à PIKIRKAN SEBELUM BERTINDAK
and Antidoted • INVULNERABILITY (TIDAK AKAN TERJADI PADA SAYA) à BISA TERJADI PADA SAYA
• MACHO (SAYA BISA LAKUKAN) à JANGAN BERTINDAK BODOH
• RESIGNATION (APA GUNANYA?) à SAYA BISA BERBUAT SEBUAH PERBEDAAN

• DIKENALI, DINILAI DAN DIMITIGASI à PROSEDUR


• Risk • KONDISI BAHAYA à KEPUTUSAN TERBAIK MENGHINDARI / MENGURANGI RESIKO
• MITIGASI DIGUNAKAN SEBAGAI ACUAN, DITINGKATKAN HINGGA PALING AMAN

• PENILAIAN MENGGUNAKAN RISK MATRIK


• Risk Assessment • I’M SAFE CHECKLIST
• PAVE CHECKLIST
Risk Matrix
Specific Operation Risk Assessment
Risk Assessment

Robustness (Tingkat Kesulitan) = Integritas (bobot) + Jaminan (kepastian)


Risk Assessment

Specific Assurance and Integrity Levels (SAIL) OperationalSafetyObjectives (OSO)


Cara lain untuk RISK Mitigation adalah dengan memahami
bahaya. Dengan memasukkan PAVE Checklist ke dalam
perencanaan pra-penerbangan

Pilot-in-Command Aircraft
Pilot merupakan salah satu faktor risiko dalam • Apakah pesawat yang digunakan tepat untuk
sebuah penerbangan. Pilot harus bertanya, penerbangan?
"Apakah saya siap untuk penerbangan ini?" • Apakah saya familiar dengan pesawat ini?
dalam hal pengalaman, keuangan, kondisi fisik,
• Bisakah pesawat ini membawa beban yang
dan emosional. Jawaban dapat diperoleh
dengan menggunakan I’M SAFE Checklist. direncanakan?

EnVironment External Pressure


• Cuaca adalah pertimbangan utama • Pengaruh eksternal terhadap penerbangan
terhadap lingkungan yang menciptakan rasa tekanan untuk
• Medan. Evaluasi medan adalah komponen menyelesaikan penerbangan—seringkali
penting lainnya dari lingkungan penerbangan
dengan mengorbankan keselamatan.
• Ruang udara. Periksa wilayah udara dan
pembatasan penerbangan sementara (TFR).
Task Management & Situational Awareness
Kerjasama Tim dan Manajemen Beban Kerja
inti dari CRM (manajemen sumber daya, waktu, kru, dan beban kerja).
Pertimbangkan karakteristik dalam kru sebagai berikut:
• Kondisi interpersonal dalam ground control station yang konduktif adalah hubungan kerja yang baik antara
kru remote pilot .
• Prosedur standar dan harapan remote crew yang dapat diandalkan.
• Ketersediaan dan aksesibilitas informasi
• Remote crew berada di lingkaran dan berhadapan langsung dengan pesawat (yaitu, situational awareness).

Situational Awareness
Prinsip-prinsip CRM yang mendasari manajemen dan kemampuan kepemimpinan yang baik terkait
dengan pencapaian situational awareness tim dan distribusi beban kerja yang efektif pada seluruh kru

Operasi yang aman bergantung pada kewaspadaan selama operasi dalam kondisi normal, ab-normal dan
kondisi kedaruratan; dari beban kerja yang sangat rendah hingga beban kerja yang sangat tinggi (kritikal).

Pola komunikasi yang berkontribusi untuk mempertahankan perhatian pada tugas, pemantauan yang efektif,
dan situational awareness dalam berbagai kondisi kerjasama.
Situational Awareness
Persepsi dan pemahaman yang akurat tentang semua faktor dan kondisi dalam lima elemen risiko
mendasar (penerbangan, pilot, pesawat, lingkungan, dan jenis operasi yang mencakup setiap
situasi penerbangan tertentu) yang mempengaruhi keselamatan sebelum, selama, dan setelah
penerbangan.
Pilot tidak hanya dituntut untuk mengetahui lokasi geografis pesawat, ia juga perlu memahami apa
yang sedang terjadi.

Hambatan untuk Mempertahankan Situational Awareness


Kelelahan, stres, dan beban kerja yang berlebihan dapat mengurangi kesadaran situasional secara
keseluruhan tentang penerbangan. Gangguan yang mengalihkan perhatian pilot dari memantau pesawat
merupakan faktor yang berkontribusi dalam banyak kecelakaan penerbangan.

Manajemen Beban Kerja


Manajemen beban kerja yang efektif memastikan operasi penting diselesaikan dengan tahapan
merencanakan, memprioritaskan, dan mengurutkan tugas untuk menghindari beban kerja yang
berlebihan. Seiring bertambahnya pengalaman, seorang pilot belajar mengenali persyaratan beban kerja
dan dapat mempersiapkan periode beban kerja tinggi selama masa beban kerja rendah.
Komunikasi
Tujuan Komunikasi pada CRM

1. Komunikasi menyampaikan informasi.


2. Komunikasi membangun hubungan interpersonal / kerjasama tim.
3. Komunikasi membentuk perilaku dan harapan yang dapat diprediksi.
4. Komunikasi memelihara perhatian pada tugas dan kesadaran situasional.
5. Komunikasi adalah alat manajemen yang tidak boleh terputus.

HEIGHT SPEED BATTERY


800m 30km/jam 100%
CRM Objectives
KEPEMIMPINAN
à MENJAGA KONDISI,
à BERHATI-HATI DAN
à MEMBANGUN KERJASAMA (DALAM PRIORITAS KERJA)

PENGAWASAN
à SISTEM NORMAL/ AB-NORMAL
à RUTE, LALU LINTAS, URUTAN, KONDISI DINAMIS
à EFISIENSI DAN KONDISI CUASA (DAMPAK / PEENYELESAIAN)

TUGAS / BEBAN KERJA


à PENYESUAIAN DAN KOORDINASI ANTAR TIM
à PENYELESAIAN MASALAH (WAKTU TERBATAS, TEPAT DAN TERKENDALI)
à MEMBUAT KEPUTUSAN (SAAT KRITIS, RESIKO SENSITIF, DILUAR RENCANA)
Automation Management
Di mana remote pilot memasukkan rencana penerbangan ke Control
LEBIH MUDAH Station, yang mengirimkan rencana penerbangan ke onboard computing
SPUKTA. Selama penerbangan otomatis, input kontrol penerbangan
LEBIH AMAN dilakukan oleh komponen di dalam pesawat, bukan dari Control Station.
Jika RPIC kehilangan tautan kontrol ke SPUKTA, pesawat akan
melanjutkan misi penerbangan yang telah deprogram atau pada kondisi
LEBIH RINGAN yang tidak terkendali akan kembali ke darat (return to home). Selama
penerbangan otomatis, RPIC harus memiliki kemampuan untuk
mengubah rute / ketinggian atau mengoperasikan pesawat untuk segera
TERKONTROL
mendarat / pendaratan darurat.

EFISIEN Remote pilot harus mengelola otomatisasi. Semakin canggih SPUKTA,


software perencanaan penerbangan, dan Ground Control Station
(GCS), menuntut remote pilot untuk lebih mengetahui kemampuan dan
batasan-batasan performa SPUKTA.

Anda mungkin juga menyukai