Anda di halaman 1dari 2

II.

TINJAUAN PUSTAKA

Kalium merupakan salah satu elektrolit yang berperan penting dalam tubuh.

Kalium adalah ion bermuatan positif dan terdapat di dalam sel. Kalium diabsorpsi di

usus halus dan sebanyak 80-90% kalium yang dikonsumsi diekskresi melalui urin,

sisanya dikeluarkan melalui feses, keringat dan cairan lambung. Kalium berfungsi

dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit, keseimbangan asam basa,

transmisi Asupan kalium pada seseorang dapat mempengaruhi tekanan darah. Asupan

rendah kalium akan mengakibatkan peningkatan tekanan darah sebaliknya asupan

tinggi kalium akan mengakibatkan penurunan tekanan darah. Peningkatan asupan

kalium dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolic dikarenakan adanya

penurunan resisten sivaskular (Tulungnen et al., 2016).

Kalium tersedia berkolerasi positif dan memiliki hubungan sangat erat

terhadap natrium yang tersedia (r = 0,964). Hal ini dapat dilihat bahwa pada saat

kadar K meningkat maka di ikuti kadar Na tersedia demikian pula sebaliknya.

Hubungan nilai pH aktual tidak erat dan lemah terhadap nilai-nilai K dan Na tersedia.

Peningkatan pH actual dan kadar K dan Na disebabkan oleh reaksi hidrolisis,

ketersediaan K dan Na memiliki autokorelasi positif dan tidak memiliki autokorelasi

terhadap pH actual (d = 0,42) dengan hubungan nilai-nilai pH actual tidak nyata

(Sanjaya et al., 2014).

Nitrat (NO3) adalah bentuk utama nitrogen diperairan alami dan merupakan

nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan alga. Nitrat nitrogen sangat mudah
larut dalam air dan bersifat stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi

sempurna senyawa nitrogen di perairan. Nitrat adalah bentuk senyawa yang stabil dan

keberadaannya berasal dari buanganpertanian, pupuk, kotoran hewan dan manusia

dan sebagainya (Ali dkk., 2013).

Saltpeter adalah asam sendawa atau kalium nitrat (KNO3) yang berupa bahan

atau zat berupa butir-butir putih transparan yang memiliki rasa asin, mudah larut

dalam air dan dapat larut sedikit dalam alkohol (Anonim 2008). Penggunaan

saltpeter masih diijinkan dengan batasan pada pemakaiannya. Penggunaan saltpeter

diterapkan pada saat pemeraman atau curing daging bersama bahan lain (Tanjung,

2015).

Kritalisasi adalah salah satu metode yang penting dalam proses pemisahan

dan pemurnian zat dalam kimia. Dalam proses kristalisasi, teknik kristalisasi sering

digunakan selama bertahun-tahun. Namun, teknik kristalisasi memiliki beberapa

kekurangan seperti variasi kualitas produk, kapasitas rendah, persyaratan kualitas

sumber daya manusia yang tinggi, dll. Sebaliknya proses ini memberikan banyak

keuntungan, seperti kosistensi kualitas produk, hasil dan kapasitas yang lebih baik

dan hanya fasilitas dan ruang yang rendah. Karena hal ini, masih banyak peneliti yang

berminat melakukan teknik kristalisasi (Wang et al., 2017).

Anda mungkin juga menyukai