Anda di halaman 1dari 2

Koperasi Yang Bubar

Koperasi Dharma Perkasa Bungkulan


Sejarah berdirinya : KUD Dharma Perkasa yang terletak di Desa Bungkulan berdiri pada
tanggal 17 September 2018
Alasan dibubarkan : Krisis SDM yang berkualitas
Dalam upaya untuk mengembangkan koperasi, koperasi dihadapkan pada keadaan dimana
masih memiliki berbagai kendala untuk pengembangannya sebagai badan usaha, beberapa
kendala ini menjadi kekurangan koperasi diantaranya yaitu:
Keterbatasan dibidang permodalan.Bagi koperasi yang baru saja berdiri mungkin akan
mengalami sedikit kesulitan modal untuk dapat berkembang. Hal itu disebabkan oleh
beberapa hal, diantaranya : kurangnya dalam pembentukkan modal sendiri, kurangnya dalam
menarik sumber modal dari luar organisasi, dan kurangnya inisiatif serta upaya sendiri dalam
meningkatkan permodalan.
Daya saing lemah.Jika dibandingkan dengan badan usaha besar lainnya koperasi bisa
dikatakan kalah bersaing dengan badan usaha tersebut.
Rendahnya kesadaran berkoperasi pada anggota.Tidak semua anggota koperasi memiliki
kesadaran penuh dalam berkoperasi, tindakan tersebut dapat seperti tidak menyetorkan iuran
wajib terhadap koperasi.
Kemampuan tenaga profesional dalam pengelolaan koperasi. Sumber daya manusia yang
tersedia terkadang kurang memiliki keahlian sehingga menyebabkan kurangnya kerja sama
antara pengurus, pengawas, dan anggotanya.Rendahnya kualitas SDM dipengaruhi oleh
kurangnya pendidikan koperasi yang mengakibatkan koperasi tidak berjalan lancar. Mereka
yang dipilih untuk menjadi pengurus koperasi seringkali hanya mereka yang mempunyai
kedudukan sosial yang tinggi dalam masyarakat, tanpa melihat kemampuannya.
Kekurangan yang dimiliki oleh koperasi di atas memperlihatkan koperasi kurang mendapat
perhatian karena kurangnya memperlihatkan  kinerja dan citra yang lebih baik dari masa
sebelumnya. Keadaan ini merupakan salah satu bukti bahwa komitmen pemerintah masih
kurang dalam pembangunan koperasi. Campur tangan pemerintah sangat diharapkan untuk
mengatasi kendala-kendala ataupun hambatan yang menjadi permasalahan utama dalam
tatanan perkoperasian di Indonesia.

Lembaga yang dulu menjadi sahabat petani ini, kebanyakan tidak dapat berkembang dan
akhirnya pailit karena minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Kepala
Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Buleleng, Nyoman Swatantra, Minggu (29/7)
kemarin mengatakan tiga KUD tersebut di antaranya KUD Dharma Perkasa di Desa
Bungkulan,.

Selain tiga KUD yang sudah tidak aktif, juga ada KUD saat ini berstatus dalam pengawasan,
yakni KUD Karma Bumi Amerta di Desa/Kecamatan Kubutambahan. Menurut Swatantra,
dari pengamatan yang dilakukan, KUD yang sudah tidak aktif lagi dinyatakan tidak mampu
melakukan pengelolaan manajemen dengan benar.
Sehingga KUD mengalami rugi dan akhirnya pailit. Hal lain yang menjadi penyebab utama
adalah kualitas SDM pengurusnya, sehingga dalam pengelolaannya terjadi kesalahan
manajemen. Padahal sesuai dengan tujuan awalnya dibentuk KUD oleh pemerintah pusat
menjadi partner petani dalam menyiapkan segala kebutuhan pertanian, dari alat, pupuk, benih
hingga pengambilan hasil panen.

Hanya saja hal tersebut dikatakan olehnya tak berselang lama, saat pemerintah melepaskan
suplai pendanaan. Pengelola manajemen yang tidak dapat mandiri dan tidak memiliki jiwa
kewirausahaan kemudian mulai goyah. Kini yang masih bertahap hanyalah KUD yang
management pengelolaannya berkualitas.

Sementara itu, kini dengan sembilan sisa KUD sehat di Buleleng, masih bergerak di bidang
aneka usaha, simpan pinjam dan jasa pembayarana air, listrik dan telepon. Swatantra pun
mengatakan saat ini sedang melakukan pembinaan dengan lebih intens lagi kepada pengelola
KUD. Sehingga lembaga ekonomi masyarakat ini dapat berproses dengan sehat.

Bahkan salah satu KUD yang sudah dinyatakan tidak aktif, dikatakannya akan dibangkitkan
kembali, dengan kemauan dari pengurus lama melalu rapat musyawarah. “Karena regulasinya
KUD itu tidak bisa dibubarkan. Meski sudah tidak aktif bertahun-tahun, akan kami upayakan
untuk dihidupkan kembali, karena memang aset mereka masih ada, bahkan pengurusnya yang
lama juga masih ada, sekarang tinggal penyegaran dan peningkatan kualitas SDM,” ungkap
dia.
Sumber : https://www.nusabali.com/berita/34956/krisis-sdm-berkualitas-tiga-kud-bangkrut

Anda mungkin juga menyukai