Dakwah Pada Masa Hasan Bin Ali

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mawaddah

Prodi : Ahwal al-sakhsiyah

Nim : 18410106

Semester : VII

‫بِ ْس ِماهللِ الرَّحْ م ِن ال َّر ِحي ِْم‬

‫ والصالة والسالم على ا ْشرف المر‬,‫ َوبِ ِه نَ ْستَ ِعيْنُ على أُ ُم ِر الدنيا و الدين‬, ‫الحمد هللِ ربِّ ْالعلمين‬
‫سلين وعلى آله وصحبه أجمعيْن اما بعد‬.

Alhamdulillah puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah


Tuhan semesta alam, kepada-Nya kita tempat meminta nikmat umur dan agama yang
senantiasa di lindungi oleh-Nya. Dan tak lupa kita kirimkan salawat dan salam
kepada junjungan kita Muhammad sallallahu ‘alaihi wa sallam. Serta kepada kelurga
dan sahabatnya.

Masuk pada tahun 40 hijriah pada tahun ini amirul mukminin Ali bin Abi
Thalib terbunuh. Beliau di bunuh oleh Ibnu Muljam Al-Khariji (seorang khawarij) di
mesjid Kufah. Kemudian beliau dimakamkan di Darul Imaroh di Kufa. Pada waktu
itu setelah kepengurusan jenazah beliau telah selesai, orang yang pertama kali maju
menemui Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib ra adalah Qais bin Sa’ad bin ‘Ubadah.
Beliau berkata kepadda Hasan bin Ali, “bentangkanlah tanganmu hingga aku
membai’atmu atas kitabullah dan sunnah Nabi-Nya.” Al-Hasan terdiam dan Qais
membai’atnya setelah itu kemudian diikuti oleh kaum muslimin.

Berkaca dari cermin sejarah didapati fakta menarik bahwa jasa hasan bin Ali
jauh lebih besar dibanding Husain bin Ali, pada tahun 41 hijriah Hasan bin Ali
menetapkan keputusan fenomenal, diamana dirinya rela melepas jabatan yang
dimiliki secara sah demi terciptanya perdamaian antar kaum muslimin. Padahal waktu
itu kedua kelompok besar ini sudah siap-siap berperang, namun karena kebesaran
jiwa Hasan, konflik besar internal kaum muslimin tidak terjadi.

Oleh apa yang dilakukan Hasan ini ternyata jauh-jauh hari sudah di prediksi
oleh Rasulullah: “Salah satu dari cucuku ini kelak akan mendamaikan dua kelompok
yang berselisih”. Keputusan ini lebih bisa di ambil oleh Hasan karena beliau memiliki
sifat seperti Rasulullah SAW, Abu Bakar As-Shiddiq dan Utsman. Beliau memiliki
sifat: lemah lembut, bijaksana, mengutamakan perdamaian, tidak frontal dan reaktif
dalam menghadapi masalah, dan mengutamakan persatuan umat.

Anda mungkin juga menyukai