LP TB Paru
LP TB Paru
TINJAUAN PUSTAKA
1.1.1 Definisi
dari paru-paru ke organ tubuh yang lain melalui peredaran darah seperti
indriati, 2015).
1.1.2 Etiologi
tuberculosis yaitu tipe human dan bovin. Basil tipe human berada di
bercak ludah (droplet) di udara yang berasal dari penderita TB paru dan
orang yang rentan terinfeksi bila menghirup bercak ludah ini (Nurrarif
6
7
lansia, HIV.
Tanda dan gejala pada TB paru yaitu batuk >3 minggu, nyeri
dada, malaise, sesak nafas, batuk darah, demam. Tanda dan gejala pada
(Padila,2013).
a. Demam
b. Malaise
a. Batuk
Imam,2013).
b. Batuk darah
c. Sesak nafas
yang meluas atau karena adanya hal lain seperti efusi pleura,
Imam,2013).
d. Nyeri dada
9
& Bare,2013).
1.1.4 Klasifikasi
2019)
a. Tuberkulosis paru
tulang
bakteriologi
putus berobat).
a. Mono resisten (TB MR): resisten terhadap salah satu jenis OAT
b. Poli resisten (TB PR): resisten terhadap lebih dari satu jenis OAT
bersamaan.
Kapreomisin, Amikasin).
1.1.5 Patofisiologi
nuclei dari pasien TB paru ketika pasien batuk, bersin, tertawa. Droplet
paru maka dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk
pemajanan.
jaringan -jaringan fibrosa, bagian sentral dari massa fibrosa ini disebut
karna gangguan atau respon yang inadekuat dari respon sistem imun.
Penyakit dapat juga aktif dengan infeksi ulang dan aktivasi bakteri
lanjut.
1.1.6 Penularan TB
(Notoatmodjo,2011)
disekitar TB paru.
droplet pada saat batuk atau bersin. Droplet ini mengandung kuman TB
dan dapat bertahan di udara selama beberapa jam. Jika droplet ini
terhirup oleh orang lain dan menetap dalam paru yang menghirupnya
maka kuman ini akan berkembang biak dan terjadi infeksi. Orang yang
2.1.7 Komplikasi
TB paru yaitu :
paru.
pagi-sewaktu).
2. Pemeriksaan dahak
Sewaktu-Pagi-Sewaktu (SPS) :
pelayanan kesehatan.
b. Pemeriksaan biakan
tuberculosis.
ini.
TB.
d. Tes Mantoux/Tuberkulin
TB.
resistensi.
g. Pemeriksaan Radiologi
yaitu :
kemudian.
5) Bayangan millie
17
2.1.9 Penatalaksanaan
a. Tujuan pengobatan
OAT.
b. Prinsip pengobatan
obat ditelan secara teratur dan diawasi oleh PMO sampai selesai.
c. Tahapan pengobatan
1) Tahap awal
resisten obat.
2) Tahap lanjutan
1) Isoniazid (H)
18
remaja (Astuti,2010).
2) Rifampisin (R)
3) Etambutol (E)
yang lain.
4) Pirazinamid (Z)
5) Streptomisin
a. Kategori 1 : 2(HRZE)/4H3R3
19
Tahap lanjutan 3
Tahap intensif tiap hari kali seminggu
Berat selama 16 minggu
selama 50 hari RHZE
badan RH
(150mg/75mg/400mg/275mg)
( 150mg/150mg)
Sumber : Kemenkes,2014
Keterangan : H = Isoniasid
R = Rifampisin
Z = Pirasinamid
E = Etambutol
S = Streptomisin
b. Kategori 2 : 2HRZES/HRZE/5H3R3E3
Obat ini diberikan pada pasien BTA positif yang pernah diobat
sebelumnya.
Tahap lanjutan 3
Tahap intensif tiap hari RHZE
Berat kali seminggu RH
(150/75/400/275)+S
(150/150)+ E (400)
Badan
56 hari 28 hari 20 minggu
Sumber : Kemenkes,2014
(150/75/400/275)
71 kg 5 tablet 4KDT
a. Sembuh
21
b. Pengobatan lengkap
pengobatan.
c. Meninggal
d. Pindah
e. Putus berobat
f. Gagal
pengobatan.
lengkap.
a. Fisioterapi Dada
22
bronkial.
Bare,2013).
c. Penghisapan Lendir
2.1.10 Pathway
Daya tahan
Masuk ke paru-paru melalui tubuh lemah
udara
tubuh dari variasi suhu normal. Suhu tubuh normal berkisar antara 36,5
kurang atau lebih 38̊C atau oral temperature kurang lebih 37,5̊C atau
41,5̊C yang dapat terjadi pada klien dengan infeksi parah atau pada
2017).
yaitu :
tinggi)
3. Stroke
yang didapatkan).
5. Trauma
1. Tanda mayor:
Suhu tubuh diatas normal yaitu >37,8̊C (100̊F) per oral atau
38,8̊C (101̊F) per rektal dan diatas 37,2̊C suhu axilla atau ketiak.
2. Tanda minor:
a. Kulit merah
b. Kejang
26
c. Takikardia
normal.
d. Takipneu
endogen. Pirogen eksogen adalah pirogen yang berasal dari luar tubuh
pasien. Pirogen endogen adalah pirogen yang berasal dari dalam tubuh
toksin, mediator inflamasi atau reaksi imun. Sel darah putih akan
menganggap suhu sekarang lebih rendah dari suhu yang baru sehingga
27
lain :
1. Postur abnormal
2. Apnea
3. Koma
4. Kulit kemerahan
5. Hipotensi
7. Gelisah
8. Letargi
9. Kejang
11. Stupor
12. Takikardia
13. Takipnea
14. Vasodilatasi
2.3.1 Definisi
28
handuk yang telah dicelupkan air hangat dan ditempelkan pada bagian
tersebut lebih banyak pembuluh darah yang besar dan banyak terdapat
Maluku,2011) :
2.3.3 Indikasi
d. Adanya abses
1.4.1 Pengkajian
a. Umur
TB paru.
b. Jenis kelamin
d. Suku bangsa
2. Keluhan utama
TB paru yaitu:
a. Batuk
b. Batuk darah
c. Sesak nafas
d. Nyeri dada
ringan.
e. Demam
Demam biasanya timbul pada sore atau malam hari mirip demam
b. Quality of pain: seperti apa rasa sesak nafas yang dirasakan pasien
inspirasi?
bertambah buruk pada malam hari atau pada siang hari. Apakah
(intermiten) (Muttaqin,2012).
paru, keluhan batuk lama saat masih kecil, TB dari orang lain, atau
32
(Muttaqin,2012).
Karena sesak nafas dan nyeri akan meningkatkan emosi dan rasa
a. Pola nutrisi
b. Pola eliminasi
(Muttaqin,2012).
e. Aktivitas
klien.
34
8. Pemeriksaan fisik
(Muttaqin,2012).
Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi, warna rambut hitam
atau putih biasanya pada klien dengan asma muka tampak pucat.
c. Pemeriksaan telinga
d. Pemeriksaan mata
e. Pemeriksaan hidung
35
Simetris, terdapat sekret atau tidak, terdapat polip atau tidak, ada
nyeri tekan atau tidak, pada klien dengan asma biasanya terdapat
cuping hidung.
Mukosa bibir lembab, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, adakah
g. Pemeriksaan leher
Simetris, ada nyeri tekan atau tidak, ada benjolan atau tidak,
Payudara simetris, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, tidak ada
1) Inspeksi
2) Palpasi
(Muttaqin,2012).
3) Perkusi
4) Auskultasi
(Somantri,2012).
j. Pemeriksaan jantung
k. Pemeriksaan abdomen
37
1) Inspeksi
2) Auskultasi
3) Palpasi
4) Perkusi
l. Pemeriksaan integumen
Amati warna kulit, struktur kulit halus, apakah ada nyeri tekan
m. Pemeriksaan ekstremitas
sputum.
pernafasan
1. Perawatan Langsung
2. Penyakit.
3. Peningkatan
laju
metabolisme
4. Iskemia
5. Agens
farmaseutika
6. Sepsis
7. Trauma
kompres hangat. Jurnal yang dipilih tidak spesifik pada TB paru karena
1. Kompres air hangat pada daerah aksila dan dahi terhadap penurunan
kompres pada daerah aksila adalah 39,02°C dan rerata suhu pada
rata penurunan suhu yang diberikan kompres air hangat pada daerah
setelah 4-5 jam setelah diberi antipiretik. Kriteria eklusi yaitu pasien
42
Cirebon.
design. Populasi pada penelitian ini yaitu semua pasien anak yang
didapatkan hasil mean 38,14 standart deviasi 0,61 dengan nilai min
mean 37,54 standar deviasi 0,57 dengan nilai min 36,7 nilai maks
43
mean 0,65 standart deviasi 0,37 nilai min 0,41 dan maks 0,80 dengan
gejala panas. Ini merupakan bagian dari uap neraka Jahannam. Hadits
Dengan kata lain, siramkan pada orang yang menderita sakit, air bisa
bisa membersihkan karat (kotoran) besi. Hal ini karena jika besi
dipanaskan diatas api, hilanglah karat yang menempel dan besi itupun
44
seperti itu juga bagi diri manusia yaitu membersihkan dosa dan
keperawatan.
keperawatan.
(self care).
kesehatan.
45
2.4.7 Evaluasi
ditetapkan.
oleh klien.
hipertermia
Studi Literatur
Pengkajian dari sumber
pada yang digunakan
Penderita TB Diagnosa Intervensi
google scholar.
paru dengan Keperawatan Keperawatan :
Disini peneliti
masalah Hipertermia Kompres hangat
kesulitan dalam
keperawatan pencarian jurnal
hipertermia yang sesuai
dengan judul
Keterangan
: Konsep utama ditelaah
: Tidak ditelaah
: Berhubungan
: Berpengaruh
Keperawatan Hipertermia.
49