YUSUF a.s dan NABI SYU'AIB a.s SDN 02 AUR KUNING GURU PELAJARAN AGAMA
NAMA: FADILA, S.Pd
NIP. 19940125 202012 2 007 RANGKUMAN Catatan A. KISAH TELADAN NABI YUSUF a.s Nabi Yusuf adalah putra Nabi Ya’qub. Nabi Yusuf mempunyai adik kandung bernama Bunyamin dan 10 kakak yang berbeda ibu. Ibu Kandung Nabi Yusuf bernama Rahel. Nabi Yusuf sangat disayang oleh anaknya sehingga timbul kecumburuan 10 saudara Nabi Yusuf apalagi wajah Nabi Yusuf lebih tampan. Nabi Yusuf bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan, semuanya bersujud kepadanya. Ayahnya mempunyai firasat bahwa Yusuf kelak akan mendapat kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat. Nabi Yusuf dicelakai 10 kakaknya dengan cara dimasukkan ke sumur. 10 kakak nabi yusuf memberitahu ayahnya bahwa nabi yusuf hilang dimakan binatang buas. Ayahnya yang mendegar itu langsung sedih dan menyesal karena telah mengizinkan nabi Yusuf pergi bersama 10 saudaranya. Nabi Yusuf diselamatkan oleh saudagar dan dijual di pasar dan dibeli oleh penguasa negeri (Raja). Raja meminta istrinya yang bernama Zulaikha untuk memperlakukan Nabi yusuf dengan baik. Nabi Yusuf juga dikarunia Allah berupa tafsir mimpi, ketampanan dan kecerdasan. Suatu saat sang Raja bermimpi dan Nabi Yusuf menafsirkan mimpi sang Raja, kemudian Nabi Yusuf diberi kedudukan dikerajaan sebagai pejabat Negara yang mengurusi pangan. Setelah mendapat jabatan mengurusi pangan Nabi Yusuf diberi jabatan mengurusi keuangan. Musim krisis pun tiba para masyarakat berduyun-duyun datang ke gudang yang disediakan kerajaan. 10 saudara Nabi Yusuf Nampak datang ke kerajaan untuk meminta makanan dan Nabi Yusuf pun tahu kalau itu adalah saudaranya sedangkan 10 saudara Nabi Yusuf mengira bahwa Nabi Yusuf telah lama meninggal. Nabi Yusuf menyuruh 10 saudaranya kalau ke kerajaan lagi disuruh bawah adiknya Dengan berat hati ayah Nabi Yusuf meralakan adiknya untuk dibawah ke kerajaan karena ayahnya masih trauma dengan tragedi Nabi yusuf yang hilang ketika diajak kakaknya bermain dan imbasnya ayahnya Nabi Yusuf sangat menyesal sampai hari tua dan matanya pun tidak bisa melihat. 10 kakak Nabi Yusuf kembali ke Kerajaan dengan membawa adiknya (Bunyamin). Bunyamin pun ditahan dikerajaan karena di duga mencuri gelas emas milik kerajaan padahal itu semua adalah skenario Nabi Yusuf agar Bunyamin tetap tinggal di kerajaan. 10 kakak Nabi Yusuf pun kembali ke rumah dan menceritakan kejadiannya kepada Nabi Ya'qub. Ayahnya pun sedih mendengarnya. Ketika 10 kakak Nabi Yusuf kembali ke kerajaan untuk meminta makanan, nabi Yusuf mempertemukan Bunyamin dan 10 kakaknya dan akhirnya Nabi Yusufpun jujur bahwa dia adalah saudaranya yang telah mereka buang. 10 saudara Nabi yusuf pun menyesali perbuatannya dan meminta maaf kepada Nabi Yusuf. 10 saudaranya di suruh pulang dan memberi jubbahnya Nabi Yusuf untuk disampikan ke Ayahnya dan menyuruh Ayahnya nabi Yusuf untuk tinggal di kerajaan. Sebelum 10 saudara nabi Yusuf sampai di rumah, ayahnya mencium bau Nabi Yusuf yang masih hidup. Akhirnya 10 saudara nabi Yusuf sampai di rumah dan menceritakan kejadiannya dan jubbah yang diberikan tadi diusapkan ke wajah ayahnya sehingga ayahnya pun sembuh penglihatanya dan ayahnya pun mau tinggal di kerajaan. Keluarga Nabi yusuf pun sudah mulai bersatu kembali. Berikut Video tentang Kisah Teladan Nabi Yusuf a.s HAPPY WATCHING ~_^ KERJAKAN LATIHAN BERIKUT
KERJAKAN DI KERTAS BINDER
(jangan lupa tulis nama dan kelas ya) B. Kisah Teladan Nabi Syu'aib a.s Nabi Syu’aib a.s. berasal dari suku Madyan.
Suku Madyan adalah orang-orang Arab yang tinggal
di sebuah daerah bernama Ma’an di pinggiran negeri Syam. Saat ini Syam dikenal sebagai negeri Syiria.
Kaum Madyan kebanyakan bekerja sebagai
pedagang, karena kota mereka tempat persinggahan kafilah-kafilah dagang.
Kaum Madyan tidak beriman kepada Allah Swt.
Mereka menyembah berhala. Selain syirik, ada kebiasaan buruk yang suka dilakukan kaum Madyan yaitu suka berbuat curang, dengan mengurangi takaran dan timbangan jika mereka menjual suatu barang.
Allah Swt. mengutus Nabi Syu’aib a.s. untuk
menyeru mereka supaya menyembah hanya kepada Allah Swt. saja, tidak menyekutukan-Nya.
Nabi Syu’aib melarang mereka melakukan
perbuatan-perbuatan yang buruk serta mengajak orang-orang Madyan untuk berbuat adil dan jujur dalam berjual beli. Di dalam al-Qur’an surat Hud ayat 85 dijelaskan bahwa Nabi Syu’aib a.s. berkata kepada kaum Madyan, “Wahai kaumku! Penuhilah takaran dan timbangan dengan adil dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hakhak mereka dan jangan kamu membuat kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan”.
Nabi Syu’aib a.s. mengingatkan kaumnya pada
kenikmatan yang mereka dapatkan agar mereka bersyukur.
Kaum Nabi Syu’aib a.s. tetap tidak mau
mengikuti ajakannya, bahkan mereka mengejeknya, mengancam Nabi Syu’aib a.s. dengan berkata, “Wahai Syuaib! Kami tidak banyak mengerti tentang apa yang engkau katakan itu, sedang kenyataannya kami memandang engkau seorang yang lemah di antara kami. Kalau tidak karena keluargamu, tentu kami telah menganiaya engkau, sedang engkaupun bukan seorang yang berpengaruh di lingkungan kami" Syu’aib berkata,”Dan wahai kaumku! Berbuatlah menurut kemampuanmu, sesungguhnya aku pun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa azab yang menghinakan dan siapa yang berdusta. Dan tunggulah! Sesungguhnya aku bersamamu adalah orang yang menunggu".
Kaum Madyan benar-benar ingkar. Kebenaran telah ditolak
dan mereka menantang ajakan Nabi Syu’aib a.s. sedangkan Nabi Syu’aib a.s. telah bersabar. Nabi Syu’aib a.s. merasa khawatir terhadap kaumnya akan azab yang menimpa mereka.
Maka Allah Swt. membinasakan kaum Madyan. Mereka
disambar petir yang sangat keras disertai dengan gempa yang sangat kuat, sehingga mati bergelimpangan. Kaum Madyan dibinasakan dan dijauhkan dari rahmat Allah Swt. karena menolak untuk beriman kepada Allah Swt.
Dalam Q.S. al-Ma'idah/5:2 mengajarkan kita untuk saling
tolong menolong dengan sesama dalam perbuatan baik dan taqwa, dan tidak tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan saling bermusuhan.
Misalnya, seorang teman mengajak kita membolos,
hendaknya kita ditolak, karena membolos perbuatan tidak baik. Tetapi bila ada teman kita yang mengajak ke masjid untuk mendengarkan ceramah agama atau salat berjamaah, kita harus mendukungnya. Berikut Video tentang Kisah Teladan Nabi Syu'aib a.s HAPPY WATCHING ~_^ KERJAKAN LATIHAN BERIKUT
KERJAKAN DI KERTAS BINDER
(jangan lupa tulis nama dan kelas ya) SELAMAT BELAJAR ANAK SHALEH DAN SHALEHAH