Anda di halaman 1dari 3

Seruan Abu Dzar Al Ghifari Saat

Ramadhan
Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil

 Kamis 22 Apr 2021 09:32 WIB

  

Foto: RepublikaSeruan Abu Dzar Al Ghifari Saat Ramadhan. Foto: Sahabat Nabi (Ilustrasi)
Abu Dzar Al Ghifari memberikan seruan saat Ramadhan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Suatu ketika, pada
bulan Ramadhan Rasulullah SAW berbincang-bincang dengan beberapa
sahabat beliau. Salah seorang di antara mereka ialah Abu Dzar Al-Ghifari
yang merupakan penerus tahta ayahnya selaku pemimpin besar perampok
kafilah, yang melewati jalur perdagangan Makkah-Suriah yang dikuasai
suku Ghifar.

Syekh Ahmad Rofi Usmani dalam bukunya "Pesona Ibadah


Nabi" menyampaikan, meski melakukan perbuatan jahat, hati kecil Abu
Dzar sebenarnya menolak. Akhirnya kemudian melepaskan semua jabatan
dan kekayaan yang dimilikinya. Kaumnya pun disuruhnya untuk berhenti
merampok.

Baca Juga
 Warga Ampelgading Malang Hilang Tertimbun Tanah Longsor 

 Produksi Jagung Terbatas

 Khofifah: Sinyal Pemulihan Ekonomi Jatim Mulai Tampak

"Namun, kaum yang marah dan memusuhinya," katanya.

Ia pun pindah ke Nejd bersama ibunya dan saudara laki-lakinya, Unais. Di


tempat yang baru dia menghadapi penduduk yang suka berbuat onar. Dia
juga berusaha mengajak mereka kepada kebaikan.

 
"Namun, penduduk Nejd mengejek malah mengusirnya dan dia pun pindah
ke sebuah perkampungan dekat Makkah," katanya.

Di tempat itulah kata Syekh Muhammad Zakariya dia mendengar tentang


Nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam ketika akhirnya dia menyatakan
keislamannya di depan Ka'bah, Makkah. Sejak itu sahabat yang hidup
sangat sederhana ini membaktikan hari-harinya untuk Islam.

Baca juga : Mualaf Aaron: Hidayah Datang Sebelum Mencoba Bunuh


Diri

"Tugas pertama yang diembanya dari Nabi Muhammad SAW, ialah


mengajarkan Islam di kalangan sukunya," katanya.

Selepas memperbincangkan berbagai hal, Rasulullah SAW tiba-tiba


berpaling ke arah Abu Dzar, sahabat yang selalu menentang segala bentuk
penumpukan harta, dan bertanya kepadanya.

"Wahai Abu Dzar jika engkau bermaksud melakukan perjalanan, bukankah


engkau melakukan persiapan?

"Tentu wahai asulullah,"Jawab Abu Dzar.

Meski dia belum sepenuhnya tahu kemana arah pertanyaan Rasulullah


SAW tersebut.

"Lalu bagaimana jika engkau berjalan menuju hari kiamat?"Tidak ingin kah
engkau kuberitahu, wahai Abu Dzar persiapan apa yang bermanfaat
bagimu untuk menyambut hari itu?" Kata Nabi.

 "Tentu ingin sekali wahai Rasulullah demi ayah dan ibuku." Jawab Abu
Dzar dengan antusias.

"Abu Dzar!" Tegas beliau menjelaskan."  


Berpuasalah pada hari yang sangat terik sebagai bekal pada hari
kebangkitan? "Lakukanlah salat dua rakaat di dalam ke kekelaman malam
sebagai bekal bagi kepekatan kubur! tunaikanlah ibadah haji sekali sebagai
bekal untuk menghadapi urusan-urusan besar! Bersedekahlah dengan
sesuatu kepada orang miskin, atau dengan perkataan benar yang kau
ucapkan, atau dengan perkataan buruk yang engkau tahan untuk tidak
engkau ucapkan.!"

Dalam hadist lain Abu Dzar juga pernah menerima pesan Nabi SAW untuk
melakukan tujuh hal:

1. Mengasihi orang miskin dan mengakrabi mereka

2. Melihat orang yang lebih rendah kedudukannya serta tidak melihat orang
yang tinggi kedudukannya darinya.

3. Tidak meminta-minta sesuatupun kepada seseorang

4 Melakukan silaturahmi.

5. Berkata benar meski pahit

6. Tidak takut celaan dari orang yang suka mengkritik asal tetap jalan
Allah.

7 memperbanyak ucapan laa haula wala quwwata illa billah

Anda mungkin juga menyukai