Anda di halaman 1dari 7

KISAH NABI SYUAIB DAN MUKJIZAT YANG DITERIMANYA

Kisah Nabi Syuaib dan Mukjizat Nabi Syuaib – Nabi dan rasul yang ada di dalam Islam pasti
akan mengajak suatu kaum yang tersesat atau beralan di jalan yang salah akan diberikan
dakwah agar kembali ke jalan yang benar yang penuh dengan cahaya. Oleh sebab itu,
setiap kisah nabi dan rasul pasti akan ada suatu kaum yang selalu melakukan perbuatan
buruk dan tidak terpuji yang bisa merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Kehadiran nabi
dan rasul pada masa-masa di mana suatu kaum sering melakukan perbuatan buruk karena
Allah sangat cinta kepada manusia.

Kisah nabi dan rasul perlu diceritakan kembali kepada anak-anak kita nanti, baik itu
diceritakan di rumah atau di sekolah. Dengan menceritakan kisah nabi dan rasul, maka suri
tauladan nabi dan rasul bisa diajarkan dan ditanamkan kepada anak-anak sejak dini,
sehingga kehidupan yang dijalani tidak berada di jalan yang salah, tetapi akan jalan dijalan
yang benar dan penuh cahaya.

Oleh karena itu, sebagai umat muslim, sebaiknya perlu mengetahui kisah nabi dan rasul
agar tidak tersesat di jalan yang salah, sehingga sering melakukan perbuatan yang dilarang
oleh Allah. Salah satu dari sekian banyak kisah nabi dan rasul yang penuh dengan pelajaran
hidup, kisah dari Nabi Syu’aib A.S menjadi salah satu kisah yang perlu kita tahu karena
kisah ini akan mengajarkan kita bahwa menjadi manusia tidak boleh berbuat curang dan
melakukan berbagai macam kerusakan dan kemaksiatan.

Nabi Syu’aib A.S diutus oleh Allah supaya kaum Madyan kembali ke jalan yang benar, yaitu
jalan Allah S.W.T. Namun, Nabi Syu’aib A.S memiliki banyak sekali rintangan ketika ingin
berdakwah dan menyampaikan bahwa yang dilakukan oleh kaum Madyan adalah
perbuatan buruk atau perbuatan tidak terpuji. Di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut
tentang kisah Nabi Syu’aib A.S dan kaum Madyan serta keteladanannya yang bisa dijadikan
sebagai pelajaran hidup.

Nabi Syu’aib
Nabi Syu’aib A.S merupakan salah satu dari 4 nabi yang berasal dari bangsa Arab. Beliau
bersama dengan 3 nabi lainnya, yaitu Nabi Hud A.S, Nabi Shaleh A.S, dan Nabi Muhammad
S.A.W. Kemampuannya dalam berdakwah membuat Nabi Syu’aib A.S diberi julukan oleh
banyak orang pada masa itu adalah juru pidato.

Nabi Ibrahim A.S bisa dikatakan sebagai bapak dari para nabi. Begitu juga dengan Nabi
Syu’aib A.S yang merupakan cicit dari Nabi Ibrahim A.S. Nabi Syu’aib A.S diyakini berasal
dari keturunan Syu’aib bin Maikil bin Yasyjar bin Madyan dan ibunya adalah putri dari Nabi
Luth A.S. Nabi Luth adalah nabi yang diutus oleh Allah sebelum Nabi Syu’aib A.S. Umat
muslim percaya atau meyakini bahwa Allah mengutus Syu’aib untuk menjadi seorang nabi
sebagai penduduk Madyan.

Paras wajah Nabi Syu’aib A.S bisa dibilang sangat tampan, sehingga banyak orang yang
mengingat ketampanannya. Tidak hanya itu, beiau sangat ramah pada setiap orang dan
senang menyedekahkan rezekinya kepada orang-orang yang tidak mampu. Paras wajah
yang tampan, ramah, dan menggunakan rezekinya di jalan Allah membuat Nabi Syu’aib A.S
sangat dikenal oleh masyarakat Madyan.
Selain itu, Nabi Syu’aib A.S merupakan keturunan asli kaum Madyan yang memiliki sifat
dan perilaku yang mulia, seperti halnya nabi yang memiliki banyak sekali sifat terpuji.
Kelahiran Nabi Syu’aib A.S diperkirakan terjadi pada tahun 1600 SM. Secara harfiah, Syu’aib
memiliki arti memberikan petunjuk pada jalan kebenaran. Oleh sebab itu, ketika masih kecil,
Nabi Syu’aib A.S selalu berusaha untuk menjaga hatinya dan menahan dirinya agar tidak
melakukan perbuatan buruk dan sia-sia. Sifat terpuji itu belum dimiliki oleh anak-anak
seusianya (pada masa itu). Sifat terpuji ini beliau bawa hingga beranjak remaja dan
dewasa.

Sifat terpuji yang dimiliki oleh Nabi Syu’aib A.S menghasilkan sikap dan perilaku terpuji
juga, sehingga banyak orang lain yang merasa terbantu dan bahagia. Nabi Syu’aib A.S akan
selalu menyapa terlebih dahulu kepada setiap orang yang lewat dihadapannya. Terlebih
lagi, jika ada seseorang yang meminta bantuan, beliau tanpa berpikir panjang dan tanpa
rasa malas langsung membantuk seseorang yang memina bantuan. Sifat dan perilaku
terpuji, beliau lakukan hanya untuk membuat orang lain bahagia.

Sifat dan perilaku terpuji lainnya adalah selalu ingat akan kebesaran Allah dan selalu
mendekatkan diri kepada-Nya serta hampir setiap harinya tidak menyia-nyiakan waktu yang
sudah diberikan oleh Allah. Beliau selalu ingat dengan perintah-perintah Allah, seperti
beribada tepat waktu dan melakukan zikir kepada-Nya, sehingga beliau lebih sering
menghabiskan waktunya di tempat yang sunyi.

Kaum Madyan
Kaum Madyan adalah bangsa Arab yang memiliki tempat tinggal atau menetap di daerah
yang berada di pinggiran negeri Syam yang saat ini dikenal dengan Suriah. Tempat yang
ditinggali oleh kaum Madyan ini berbatasan langsung dengan Hijaz serta berdekatan
dengan Danau Luth. Suatu negeri yang menjadi tempat tinggal kaum Madyan ini sangat
dikenal dengan kehidupan berdagang dan bercocok tanam. Hal ini dikarenakan Allah
memberikan kondisi tanah yang subur, sehingga mudah ditanami berbagai macam jenis
tumbuhan.

Namun, kondisi tanah yang baik dan bisa menghasilkan hasil pertanian yang baik juga
ternyata membuat sebagian besar kaum Madyan lupa bahwa ini semua pemberian dari
Allah, sehingga tidak bersyukur atas kenikmatan yang telah diberikan oleh-Nya. Selain itu,
kaum Madyan juga terdiri dari orang-orang kafir yang tidak mengenal Allah dan lebih
memilih untuk menyembah pohon dan pohon tersebut mereka kelilingi.

Sifat dan perilaku yang dimiliki oleh kaum Madyan ini sangat tidak mencerminkan terhadap
ajaran-ajaran agama Allah atau jauh dari ajaran-ajaran yang telah diajarkan oleh Nabi
Ibrahim A.S nabi-nabi sebelum Nabi Syu’aib A.S. Sifat dan perilaku yang dimiliki oleh kaum
Madyan, seperti selalu bertingkah buruk, keji, hingga sering merugikan orang lain, tetapi
menguntungkan diri sendiri.

Kecurangan yang dilakukan oleh kaum Madyan biasanya oleh para penipu yang sudah
dibutakan dengan kekayaan, sehingga para penipu itu seringkali menimbang suatu barang
dengan berat yang tidak sesuai. Hal seperti itu sangat merugikan para petani dan
pedagang-pedagang kecil yang ada di negeri Madyan. Di sisi lain para pedagang besar dan
penipu di negeri Madyan sangat diuntungkan dengan perbuatan buruk dan tidak terpuji itu.
Maka dari itu, penduduk Madyan yang miskin akan bertambah miskin dan penduduk
Madyan yang kaya akan bertambah kaya.
Mereka yang melakukan kecurangan ketika menimbang suatu barang, maka timbangannya
akan diganjal dengan batu, sehingga pembeli merasa bahwa berat barang yang dibeli
sudah sesuai. Keuntungan pedagang pasar akan bertambah menjadi dua kali lipat setelah
melakukan perbuatan tidak terpuji itu. Lebih parahnya lagi, penduduk Madyan yang sering
melakukan kecurangan beranggapan bahwa mengurangi berat timbangan merupakan
bentuk dari kepandaian atau keahlian dalam transaksi jual beli.

Allah yang melihat kaum Madyan semakin hari semakin memburuk, kemudian mengutus
Nabi Syu’aib A.S kepada kaum Madyan. Allah mengutus Nabi Syu’aib A.S dengan
membawa suatu ajaran agama yang benar yang berasal dari Allah. Selain itu, Nabi Syu’aib
A.S juga dipercaya untuk mengubah jalan kaum Madyan yang tadinya berjalan di jalan yang
buruk dan gelap agar kembali ke jalan yang baik dan benar.

Syu’aib yang diutus oleh Allah kepada kaum Madyan agar kembali ke jalan yang benar,
yaitu jalan Allah ini terkandung di dalam Al-Quran Surat Al-A’raf ayat 85:

Artinya:

Dan kepada penduduk Madyan, Kami (utus) Syu’aib saudara mereka sendiri. Dia berkata,
“wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada Tuhan (sembahan) bagimu selain Dia.
Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti nyata dari Tuhanmu. Sempurnakanlah takaran
dan timbangan, dan jangan kamu merugikan orang sedikit pun. Janganlah kamu berbuat
kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Itulah yang lebih baik bagimu jika
kamu orang yang beriman.

Kisah Nabi Syuaib: Berdakwah Dihadapan Kaum Madyan


Syu’aib setelah diutus menjadi nabi oleh Allah mulai mengajak penduduk di negeri Madyan
untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk yang merugikan orang lain dan hanya
menguntungkan diri sendiri. Selain itu, Nabi Syu’aib A.S juga mengajak penduduk Madyan
tidak menyembah pohon lagi dan mengajak mereka untuk menyembah Allah S.W.T dan
melakukan ibadah shalat kepada Allah serta percaya bahwa semua yang ada di muka bumi
merupakan ciptaan Allah.

Namun, penduduk Madyan tetap berpegang teguh terhadap kepercayaannya dan tidak
ingin meninggalkan sesuatu yang disembah sejak lama. Mereka pun menolak ajakan Nabi
Syu’aib untuk kembali ke jalan yang Allah. Bahkan, setiap nasihat dan dakwah yang
disampaikan Nabi Syu’aib kepada kaum Madyan diejek dan dihina oleh kaum Madyan.
Artinya:

Wahai Syu’aib! Apakah shalatmu menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang
disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami berbuat apa yang kami kehendaki
tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang yang sangat penyantun lagi berakal.

Meskipun ajakan, nasihat, dakwah yang dilakukan oleh Nabi Syu’aib A.S ditolak dan dihina
oleh kaum Madya, tetapi tetap sabar dan berusaha untuk mengajaknya kembali ke jalan
Allah. Beliau pun membalas argumentasi dari kaum Madyan dengan tenang.

Surat Hud ayat 88:

Artinya:

Wahai kaumku! Bagaimana pendapatmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari
Tuhanku dan dianugerahi-Nya aku dari-Nya rezeki yang baik (patutkah aku menyalahi
perintah-Nya)? Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa
yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku
masih sanggup. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya
kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.

Nabi Syu’aib A.S juga mengatakan kepada penduduk Madyan bahwa bagi mereka yang
tidak taat kepada Allah akan diberikan azab dari Allah dan akan dimasukkan ke dalam api
neraka yang sangat panas.

Surat Hud ayat 89-90

Artinya:
Wahai kaumku, janganlah pertentangan antara aku (dengan kamu) menyebabkan kamu
menjadi jahat hingga kamu ditimpa azab seperti yang menimpa kaum Nuh atau kaum Hud
atau kaum Saleh, sedang kaum Luth tidak (pula) jauh (zaman dan tempatnya) dari kamu.–
Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya
Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih.

Kaum Madyan yang tidak percaya terhadap ajaran yang dibawa oleh Nabi Syu’aib A.S selalu
menghina dan mencemooh Nabi Syu’aib A.S. Tidak hanya itu, Nabi Syu’aib A.S juga
dianggap sebagai manusia yang lebih lemah bila dibandingkan dengan kaum Madyan dan
Nabi Syu’aib A.S juga diancam oleh kaum Madyan. Seperti yang terkandung di dalam Al-
Quran Surat Hud ayat 91.

Artinya:

Mereka berkata, “Wahai Syuaib! Kami tidak banyak mengerti tentang apa yang engkau
katakan itu, sedang kenyataannya kami memandang engkau seorang yang lemah di antara
kami. Kalau tidak karena keluargamu, tentu kami telah merajam engkau, sedang engkau
pun bukan seorang yang berpengaruh di lingkungan kami.

Dikarenakan kaum Madyan sangat susah untuk diajak kembali ke jalan yang benar,
kemudian Nabi Syu’aib A.S mulai memberitahukan kepada mereka bahwa akan ada azab
yang diberikan oleh Allah atas perbuatan-perbuatan buruk yang telah kalian lakukan.
Mendengar perkataan yang keluar dari Nabi Syu’aib membuat penduduk Madyan tidak
merasa takut dan kembali mengancam beliau.

Azab Dari Allah


Setelah melakukan berbagai macam dakwah dan ajakan untuk kembali ke jalan yang benar,
tetapi kaum Madyan tetap ingin menjadi orang-orang kafir, maka Nabi Syu’aib berdoa
kepada Allah agar penduduk Madyan diberikan azab.

Allah yang mendengar doa Nabi Syu’aib A.S kemudian mengabulkan doa itu, kemudian
Allah S.W.T menyuruh Nabi Syu’aib beserta orang-orang yang beriman agar keluar dari kota
yang telah diduduki oleh kaum kafir itu. Setelah Nabi Syu’aib dan orang-orang beriman telah
meninggalkan kota itu, Allah menurunkan cuaca yang sangat panas dan sangat kering yang
membuat tumbuh-tumbuhan mati dan sulit untuk mendapatkan kesejukan.

Kemudian Allah juga memberikan gempa bumi dan suara halilintar yang membuat kaum
penduduk Madyan yang kafir mati. Azab yang diberikan oleh Allah itu seperti datangnya
hari kiamat. Semua bencana itu terjadi karena kaum Madyan tidak ingin kembali ke jalan
Allah.
Surat Asy-Syuaraa ayat 189:

Artinya:

Kemudian mereka mendustakannya (Syuaib), lalu mereka ditimpa azab pada hari yang
gelap. Sungguh, itulah azab pada hari yang dahsyat.

Di sisi lain, Nabi Syu’aib dan orang-orang beriman terselamatkan dari bencana alam yang
menakutkan itu. Seperti firman Allah dalam Al-Quran Surat Hud ayat 94-95.

Artinya:

Maka ketika keputusan Kami datang, Kami selamatkan Syuaib dan orang-orang yang
beriman bersamanya dengan rahmat Kami. Sedang orang yang zalim dibinasakan oleh
suara yang mengguntur, sehingga mereka mati bergelimpangan di rumahnya, seolah-olah
mereka belum pernah tinggal di tempat itu. Ingatlah, binasalah penduduk Madyan
sebagaimana kaum samud (juga) telah binasa.

Suri Tauladan Dari Nabi Syu’aib


1. Selalu Dekat dengan Allah
Nabi Syu’aib A.S dalam setiap kegiatannya tidak pernah lupa dengan Allah, beliau selalu
melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangannya. Oleh sebab itu, beliau
memiliki hati yang bersih dan suka membantu orang lain yang sedang membutuhkan
pertolongan. Perilaku seperti ini perlu kita tanam di dalam diri umat muslim agar kita selalu
berada di jalan yang benar dan menjauhi larangan-larangannya.

2. Kemampuan Berkomunikasi yang Baik


Juru pidato begitulah julukan yang diberikan kepada Nabi Syu’aib A.S karena
kemampuannya dalam berkomunikasi dan berargumentasi dengan orang lain. Sifat ini
sangat diperlukan bagi kita karena bisa mengajak orang lain agar menuju jalan yang benar.
3. Selalu Membantu Orang Lain
Nabi Syu’aib A.S sangat suka membantu orang lain terutama orang-orang yang sedang
dalam keadaan kesulitan. Membantu orang lain merupakan suatu hal yang sangat baik,
bahkan harus dilakukan. Dengan membantu orang lain, maka orang yang dibantu akan
senang dan kita yang membantu akan mendapatkan pahala. Selain itu, membantu orang
lain bisa mempererat tali silaturahmi.

4. Selalu Menjaga Hati dan Diri


Nabi Syu’aib A.S selalu menjaga hati dan dirinya agar tidak muncul perasaan benci,
sombong, dan lain-lain yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Begitu juga, dengan
diri kita harus menjaga hati dan diri agar tidak terjerumus ke jalan yang salah.

Mukjizat Nabi Syuaib


o Nabi Syuaib dan pengikutnya selamat dari azab Allah swt yang menimpa kepada
kaum Madyan
o Atas izin Allah Nabi Syuaib mampu mendatangkan azab badai panas
o Atas izin Allah, Nabi Syuaib mendatangkan awan hitam, petir, dan Gempa Bumi

Anda mungkin juga menyukai