Nabi Syuaib merupakan manusia pilihan Allah yang diutus kepada kaum Madyan.
Beliau terkenal sebagai sosok yang jujur dan dapat dipercaya. Nilai-nilai kebaikan senantiasa
melekat pada pribadi Nabi Syuaib. Setelah diangkat menjadi Nabi, dia gigih menyeru pada
kaumnya untuk menyembah Allah dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya.
Kaum Madyan merupakan kaum yang mayoritas berpofesi sebagai pedagang. Namun
mereka selalu melakukan jual beli dengan curang, seperti mengurangi takaran dan timbangan.
Mengetahui adanya kondisi yang salah, Nabi Syuaib pun menasehati kaumnya. Nabi Syuaib
juga menekankan bahwa kecurangan tersebut bisa merugikan banyak orang, padahal barang
tersebut merupakan hak pembeli.
Nabi Syuaib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan
adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu
membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan."
Tak hanya itu, kaum Madyan juga dikisahkan sering menghalang-halangi orang-orang
yang beriman pada Allah. Mereka duduk dan menakut-nakuti mereka agar ingkar dan tak
mempercayai Nabi Syuaib.
Meski telah mendapatkan teguran dari Nabi Syuaib, kaum Madyan masih terus
melakukan kemaksiatan. Mereka bahkan mendesak Nabi Syuaib agar mau menyembah
pohon dan mengancam akan mengusirnya. Pohon yang dijadikan sesembahan itu bernama
pohon akyat.
Penduduk Madyan bahkan mengancam akan merajam Nabi Syu'aib jika terus
mengatur mereka dalam berdagang. Mereka juga mengancam mengusir Nabi Syu'aib beserta
pengikutnya jika tidak mengikuti agama mereka. Nabi Syuaib masih bersabar dan kembali
menasehati mereka.
Nabi Syu'aib menolak ajakan mereka dan memperingatkan jika kaum Madyan tidak
berubah, maka azab dari Allah SWT akan segera tiba. Dengan kesombongannya, Kaum
Madyan justru menantang Nabi Syu’aib untuk mendatangkan azab seperti yang ia katakan.
Saat itulah, Allah kemudian memerintahkan Nabi Syuaib dan pengikutnya pergi
meninggalkan Madyan. Nabi Syu’aib berdoa dan memasrahkan semuanya pada Allah SWT.
Tak lama setelah Nabi Syu’aib pergi, kaum Madyan merasa udara begitu panas.
Mereka begitu kehausan dan kulitnya terasa terbakar. Semua berhamburan mencari tempat
berteduh dan air. Namun tiba-tiba awan hitam yang tebal muncul. Gemuruh petir dan
gonjangan bumi yang dahsyat membinasakan kaum Madyan seluruhnya.
Banyak hal yang bisa diambil dari kisah Nabi Syu'aib dan Suku Madyan. Nabi
Syu'aib mengajarkan dalam jual beli, pedagang dan penjual harus adil dan tidak merugikan
orang lain. Timbangan dan takaran harus diberikan secara sempurna agar rezeki yang didapat
halal di sisi Allah SWT.
Kisah Nabi Syu'aib juga mengajarkan manusia bahwa Allah SWT tak menyukai orang
yang berbuat zalim dan membuat kerusakan di muka bumi. Orang-orang yang berbuat zalim
dan memicu kerusakan lah yang akan mendapatkan azab dari Allah SWT.
1. Apa saja keuntungan yang diperoleh dari sikap jujur seperti yang dicontohkan Nabi
Syu’aib?
2. Sikap apa saja yang harus kita teladani dari kisah Nabi Syu’aib tersebut ?
3. Mengapa Nabi Syu’aib melarang kaum madyan melakukan jual beli secara curang ?
4. Jika sudah selesai mengerjakan, di foto dan kirim ke usth Fatimah