Anda di halaman 1dari 3

era.id

Home > Afair

Kebiasaan Buruk Kaum Madyan hingga Akhirnya Dibinasakan

16 Apr 2023 12:10

Kebiasaan Buruk Kaum Madyan hingga Akhirnya Dibinasakan

kebiasaan buruk kaum madyan (unsplash)

ERA.id - Kaum Madyan adalah salah satu kaum yang disebutkan dalam Al-Quran, dengan kebiasaan
buruk yang tidak disukai oleh Allah SWT. Apa saja kebiasaan buruk kaum madyan?

Dilansir dari islamic history podcast, bangsa Midian disebutkan dalam Al-Quran sebagai salah satu
bangsa yang binasa. Umat Islam menyakini jika mereka dihancurkan oleh Allah sebagai hukuman atas
praktik bisnis yang merugikan dan juga kekafiran.

Sebagian besar ahli percaya bahwa Midian terletak di Semenanjung Arab dekat Semenanjung Sinai.

Perlu diketahui, orang-orang Midian adalah keturunan dari Nabi Ibrahim (AS) melalui seorang istri beliau
yang bernama Keturah. Namun informasi tersebut tidak terdapat dalam Al-Quran, namun malah
terdapat dalam Alkitab (tanpa mengatakannya benar atau salah).

Kemudian hal yang menarik tentang Bangsa Midian adalah bahwa Allah menyebutkan mereka dengan
nama lain dalam Al-Quran. Di beberapa bagian Al-Quran, mereka disebut sebagai Kaum Kayu.

Ada beberapa ulama yang percaya bahwa bangsa Midian dan Kaum Kayu adalah dua bangsa yang
berbeda. Namun, mereka yang berpendapat demikian adalah minoritas. Sebagian besar percaya bahwa
mereka adalah sama.

Alasan kebingungan ini adalah karena Allah berfirman dalam Al-Quran sebagai berikut:
Dan (ingatlah), ketika Syuaib berkata kepada para sahabatnya, "Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu mendustakan para rasul, ketika Syuaib berkata kepada mereka: "Tidakkah kamu takut
kepada Allah?"

Berdasarkan ayat di atas dan ayat-ayat lain yang serupa, dapat disimpulkan bahwa Allah mengutus Nabi
Syuaib kepada suatu kaum yang disebut sebagai Kaum Kayu.

Dan, seperti yang telah disebutkan di atas, ada beberapa orang yang percaya bahwa mereka adalah
bangsa yang terpisah dari bangsa Midian dan Nabi Syuaib diutus kepada mereka setelah kehancuran
bangsa Midian.

Secara kronologis, bangsa Midian berasal dari Nabi Nuh, Hud, Shaleh, dan Luth. Dalam Al-Quran, Nabi
Syuaib dengan menggunakan contoh kaum Luth untuk mengingatkan kaumnya akan kemurkaan dan
keadilan Allah.

Oleh karenanya, banyak ahli percaya bahwa bangsa Midian secara geografis dan kronologis dekat
dengan kaum Luth dan Sodom. Namun, ada beberapa alasan untuk meragukan gagasan ini.

Apa Saja Kebiasaan Buruk Kaum Madyan?

Bangsa Midian tumbuh dari sebuah bangsa kecil dan menjadi bangsa besar yang makmur. Namun,
kesuksesan mereka tidak memuaskan karena mereka mulai terlibat dalam praktik bisnis yang korup.

Allah menyebutkan bagaimana orang-orang Midian melakukan kecurangan dalam bisnis mereka.

Dan kepada (penduduk) Madyan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib. Dia berkata, "Wahai kaumku,
sembahlah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu.

Selain kejahatan "kerah putih", Bangsa Madyan juga terlibat dalam perilaku yang jauh lebih kejam. Ada
juga beberapa orang Midian yang menyerang dan membajak kafilah-kafilah di jalan raya. Hal tersebut
menjadi indikasi bahwa kejahatan mereka meningkat menjadi semakin berani dan berbahaya.
Allah kemudian mengutus saudara mereka, Syuaib (yang merupakan salah satu dari mereka). Nabi
Syuaib ditugaskan untuk berdakwah kepada kaumnya dan meyakinkan mereka untuk menghentikan
perbuatan buruk mereka, dan menyembah Allah.

Perlu diketahui, Syuaib berasal dari keluarga bangsawan dan diperkirakan dia akan melakukan kebiasaan
buruk yang sama dengan kaumnya. Jadi bisa dibayangkan betapa terkejutnya mereka ketika mereka
menyadari bahwa dia benar-benar berusaha meruntuhkan sistem mereka yang korup.

Faktanya, memang semua Nabi berasal dari suku dengan tingkat pendidikan yang mulia. Sebagaimana
diketahui, Nabi Muhammad (saw) berasal dari suku Quraisy yang pada saat itu merupakan suku yang
paling dihormati dan mulia di Arab.

Bahkan Nabi Musa AS yang memiliki latar belakang yang mulia, meskipun beliau dilahirkan dari kalangan
masyarakat yang paling rendah dalam perbudakan, namun Nabi Musa justru dibesarkan di istana Firaun
oleh istri Firaun.

Kemudian Nabi Syuaib berdakwah kepada kaumnya, menasehati mereka untuk menyembah Allah dan
menghentikan cara-cara curang mereka. Namun pada akhirnya, yang mereka lakukan hanyalah
mengejek dan mengancamnya. Bahkan, mereka memberitahukan kepadanya bahwa jika bukan karena
keluarganya, mereka akan merajamnya.

Kaum Madyan mengejek Nabi Syuaib dengan mengatakan bahwa dirinya hanya anggota masyarakat
yang paling rendah yang mengikutinya dan bahwa dia hanyalah seorang pria biasa seperti yang lainnya.

Akhirnya Kaum Madyan menjadi cukup berani untuk menantang Syuaib untuk mendatangkan hukuman
Allah kepada mereka. Tidak lama setelah tantangan itu, Allah membinasakan mereka.

Anda mungkin juga menyukai