1444 H/23 Oktober 2022 Oleh HAZRATJI SYAIKH MAULANA MUHAMMAD SA'AD داﻣﺖ ﺑﺮﻛﺎﺗﻪ
Ihsan yang paling rendah adalah kita
buat baik kepada orang yang buat baik kepada kita.
Orang bagi salam kepada kita maka kita
jawab salam dia. Bagi salam sunat dan jawab salam wajib.
Buat baik kepada orang yang buat baik
kepada kita adalah kewajiban kita. Memang kita kena buat baik kepada dia.
Kita kena buat baik kepada semua orang.
Ihsan yang paling tinggi adalah buat baik
kepada orang yang buat jahat kepada kita. Orang yang ada sifat taksub dia tidak akan dapat buat baik kepada orang yang buat jahat kepada dia.
Buat baik kepada orang yang buat jahat
adalah sifat Nabi saw dan juga sifat semua khulafaur Rasyidin.
Umair bin Wahab al-Jumahi adalah salah
seorang pemuka kafir Quraisy Makkah yang keras menentang dakwah Islam. Bahkan, Umair bin Wahab juga adalah salah seorang yang kerapkali menyiksa Nabi Muhammad saw. dan umat Islam ketika mereka masih tinggal di Makkah atau belum hijrah ke Madinah.
Sama seperti pemuka kafir Quraisy
lainnya, Umair bin Wahab al-Jumahi juga terlibat dalam perang Badar. Sebuah perang antara pasukan umat Islam dan pasukan kafir Quraisy Makkah, dimana jumlah pasukan kafir tiga kali lipat lebih banyak dari pasukan umat Islam. Meski demikian, kemenangan ada di pihak pasukan umat Islam.
Umair bin Wahab al-Jumahi cukup
beruntung. Dia tidak terbunuh dalam perang Badar, sementara rekannya yang juga pembesar kafir Quraisy Makkah Abu Jahal dan Umayyah tewas dalam pertempuran itu. Meski demikian, hasil perang Badar menyisakan luka yang mendalam di hati Umair bin Wahab al- Jumahi karena anaknya, Wahab bin Umair, menjadi tawanan pasukan umat Islam.
Beberapa saat setelah peristiwa perang
Badar, Umair bin Wahab duduk-duduk bersama Shafwan bin Umayyah di Hijir. Ketika itu, Shafwan bin Umayyah mengompor-ngompori Umair bin Wahab untuk balas dendam kepada umat Islam. Untuk memompa semangat balas dendam Umair bin Wahab, Shafwan berjanji akan melunasi semua hutang dan memberikan perlindungan bagi Umair bin Wahab dan keluarganya jika misinya berhasil.
Tidak butuh waktu lama bagi Umair bin
Wahab untuk menerima tawaran Shafwan tersebut. Berbekal pedang yang tajam Umair bin Wahab al-Jumahi berangkat ke Madinah dengan menaiki unta untuk melaksanakan misi balas dendam, yakni membunuh Nabi Muhammad saw., sang junjungan umat Islam.
Singkat cerita, sebagaimana dikutip dari
buku Sirah Nabawiyyah (Syekh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, 2012), sambil menenteng pedang Umair bin Wahab al-Jumahi akhirnya sampai di depan Masjid Nabawi. Sayyidina Umar bin Khattab dan para sahabat yang ketika itu berada di depan masjid langsung mengamankan Umair bin Wahab. Para sahabat kemudian membawanya menghadap Nabi Muhammad saw. “Apa maksud kedatanganmu wahai Umair?” kata Nabi Muhammad saw.
Umair bin Wahab tidak langsung
menjawab maksud dan tujuan sebenarnya datang ke Madinah. Semula ia menjawab bahwa kedatangannya ke Madinah adalah untuk meminta agar Nabi Muhammad saw. dan umat Islam berbuat baik kepada para tawanan perang Badar, dimana anaknya ada di dalamnya.
Nabi Muhammad saw. yang sudah tahu
tujuan Umair terus mendesak Umair bin Wahab untuk berkata jujur tentang maksud kedatangannya ke Madinah. Umair tetap keukeuh bahwa tujuannya ke Madinah tidak lain adalah untuk itu, meminta agar para tawanan perang diperlakukan baik. Tidak ada tujuan lain. Umair berkilah.
Nabi Muhammad saw. kemudian
memberitahukan pertemuan dan isi pembicaraan antara Umair bin Wahab dengan Shafwan bin Umayyah di Hijir tempo hari sebelum ia berangkat ke Madinah. Apa yang disampaikan Nabi Muhammad saw. sama persis dengan apa yang dibicarakan Umair bin Wahab dengan Shafwan bin Umayyah pada waktu itu. “Bukankah Shafwan hendak menanggung hutang-hutangmu dan keluargamu agar engkau mau membunuhku? Demi Allah, mustahil engkau akan bisa melaksanakannya,” kata Nabi Muhammad saw.
Umair bin Wahab tertegun dengan apa
yang disampaikan Nabi Muhammad saw. Bagaimana mungkin pembicaraan yang hanya dilakukannya dengan Shafwan bin Umayyah bisa diketahui oleh orang lain. Maka seketika itu juga Umair bin Wahab al-Jumahi yakin bahwa apa yang disampaikan Nabi Muhammad saw. adalah wahyu dari Allah. Umair lantas mengucapkan dua kalimat syahadat dan masuk Islam. Beberapa saat setelah itu, Umair bin Wahab kembali ke Makkah dan menyebarkan Islam di sana.
Hari ini kerosakan berlaku kerana cara
dan sikap kita sendiri, bukan dengan sikap orang lain, tetapi dengan sikap kita sendiri.
orang yang ada sifat inginkan kebaikan
untuk orang lain, maka orang ini Allah akan jadikan dia asbab hidayat.
Ibnu ‘Ajlan, Sa’id bin Abi Sa’id menceritakan kepada kami dari Abu Hurairah, (dikatakan bahwa):
Sesungguhnya (ada) seorang laki-laki
mencela Abu Bakar, sedangkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam duduk. (Kejadian itu) membuat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam terheran-heran dan tersenyum. Kemudian, ketika Abu Bakar (mulai) banyak menanggapi (atau membantah) sebagian perkataan (celaan) laki-laki tersebut, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam marah dan berdiri (pergi). Abu Bakar pun menyusul Nabi, lalu berkata:
“Wahai Rasulullah, orang itu mencelaku,
engkau (hanya) duduk. Ketika aku membantah sebagian perkataannya, engkau berdiri (pergi) dan marah.”
Rasulullah menjawab: “Sesungguhnya
ada malaikat bersamamu yang akan membantah(nya) untukmu. Ketika kau (mulai) membantah sebagian perkataan (celaan)nya, setan datang. Aku tidak (akan pernah mau) duduk bersama setan.”
Nabi saw tidak pernah cuba jawab
tohmahan orang. Kenapa kita cuba jawab tohmahan orang kepada kita, kerana kita nak jaga nama baik kita dalam kita buat usaha.
Kita kena ikut Nabi saw dalam semua
keadaan.
Dalam masa buat dakwah kita kena
sibukkan masa dengan amal, solat kita, doa kita, tilawah kita.
JIka tidak masa2 kosong kita, kita akan
sibukkan diri untuk jawab tohmahan orang kepada kita.
JIka ada persoalan yang berkait dengan
maksud pengutusan Nabi saw maka Allah akan terus bagi jawaban.
JIka ada persoalan yang tidak berkait
dengan maksud pengutusan Nabi saw maka Allah tidak terus bagi jawaban.
ا ًﺮ ْذﻛ ﻋﻠَ ﻴﻜُﻢ ﺳ
ْ ﻣ ْﻨﻪ ﺎ ْﺗ ُﻠﻮ ْ ﻋﻦ َ و ﺎ ُﻟﻮ ﻧ ﻞ ذي ا َﻳ َﻧﻚ ْﻴ ﻗ ْﻟ ﺴ ﻦ ﻘ ْﺮ Dan mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad), mengenai Zulkarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepada kamu (wahyu dari Allah yang menerangkan) sedikit tentang perihalnya." (QS Al Kahfi:83)
kepadaku yang tidak perlu tentang hal- hal yang tidak aku sebutkan kepadamu. Sesungguhnya, orang-orang sebelum kamu akan dihukum karena mereka terbiasa mengajukan banyak pertanyaan kepada para nabi mereka dan memiliki perbedaan pendapat tentang hal itu dengan nabi-nabi mereka. Jauhi apa yang saya larang bagimu dan lakukan apa yang saya perintahkan kepadamu dengan kemampuan dan kapasitas terbaikmu." (HR. Bukhari dan Muslim)
fitnah akan terangkat apabila kita
sibukkan rakan seusaha dengan amal, sehingga mereka tiada masa pun nak fikirkan tentang perkara2 fitnah.
Buat usaha umumi
Hubungkan diri kita dengan masjid Keluar jalan Allah
apabila orang lama hanya keluar secara
khusus, tidak buat usaha secara umumi, maka kita akan terjebak dalam fitnah.
Apa yang kita makan adalah lautan dan
fikiran yang keluar daripadanya adalah seumpama mutiara.
Jika lautannya baik maka hasil
mutiaranya juga adalah baik.
Satu-satunya cara untuk umat ini selamat
daripada fitnah harta dan lain-lain melainkan dengan bantu agama Allah. Inilah satu-satunya cara untuk bantu umat ini yang disebutkan dalam al-Quran dan Hadis, Allah akan bagi kekuatan padanya dan pelihara dia untuk terselamat daripada semua fitnah.
Sunnah Nabi saw telah hilang dalam
dakwah dan ta'lim kita.
Pemkikiran orang yang hilang akal
mengatakan kita boleh buat dakwah dan buat ta'lim dengan bukan cara Nabi saw.
Buat dakwah tanpa naqlu harkat adalah
pemikiran orang yang tidak betul.
Kita kena gunakan jasad kita sendiri
untuk buat dakwah.
Sebagaimana solat, kita tidak boleh
gunakan orang lain atau alat lain untuk tunaikan solat. Begitu juga dakwah, kita kena gunakan tulang empat kerat kita buat dakwah. Kita kena buat mujahadah, kena bergerak, kena buat gash dan ziarah untuk buat dakwah.