Muhammad Tauhid
LABORATORIUM KOMPUTASI
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1.PENDAHULUAN
2.1 Sejarah
Pada tahun 1921, kunjungan Niels Bohr ke Cambridge terinspirasi Douglas untuk
menerapkan keterampilan numerik untuk teori Bohr dari atom, yang ia meraih gelar doktornya
pada tahun 1926 - dengan penasihat adalah Ernest Rutherford. Dengan terbitnya persamaan
Schrödinger di tahun yang sama, Douglas mampu menerapkan pengetahuan tentang persamaan
diferensial dan analisis numerik dengan yang baru teori kuantum . Ia menurunkan persamaan
Hartree untuk distribusi elektron dalam sebuah atom dan mengusulkan metode lapangan
konsisten diri untuk solusi mereka. Fungsi gelombang dari teori ini tidak memenuhi prinsip
pengecualian Pauli yang Slater menunjukkan bahwa fungsi determinan diperlukan. V. Fock
menerbitkan "persamaan dengan pertukaran" sekarang dikenal sebagai persamaan Hartree-Fock.
Ini jauh lebih menuntut bahkan komputasi dengan metode yang efisien Hartree diusulkan untuk
perhitungan kontribusi pertukaran.(Sahid,2005)
2.2 Definisi
Menurut Hasyim (1986), Metode runggekutta adalah suatu metode persamaan differens ias i
langkah satu yang dikembangkan oleh dua ahli yaitu runge dan kutta,seperti yang telah dijelskan
diatas, dalam menyelesaikan persamaan diferensiasi membutuhkanturunan yang lebih tinggi untuk
mencapai derajat ketelitian tepat, akan tetapi dalam metode runge-kutta ini, dalam mencapai derajat
yang lebih tinggi tidak membutuhkan turunan yang sangat kompleks, hal ini didasarkan atas
pertimbangan bahwa bila turunan f(x) yang dikembangkan sampai mencapai derajat yang lebih tinggi
akan mencapai suatu kerumitan dalam memecahkan permasalahan tersebut, sehingga
pemecahanseperti algoritma Taylor tidak bisa diterima sebagai prosedur umum serbaguna. Suatu
derajat ketelitian dapat mencapai yang paling tinggi, metode runggekutta mengevaluasi fungsi f(x,y)
pada titik terpilih dalam setiap subselang, sehingga tidak membutuhkan turunan dari fungsi. Bentul
umum metode runggekutta adalah :
𝑦𝑛+1 = 𝑦𝑛 + 𝜙(𝑥 𝑛 , 𝑦𝑛 , ℎ)ℎ (2.1)
𝜙 (𝑥 𝑛 , 𝑦𝑛 , ℎ) adalah fungsi pertambahan yang merupakan kemiringan rerata pada interva l.
Fungsi pertambahan dapat ditulis dalam bentuk persamaan berikut :
𝜙 𝑎1 𝑘 1 , 𝑎 2 𝑘 2 … … … … 𝑎1 𝑘 1 (2.2)
Ada beberapa tipe metode Runggekutta yang terkadung pada nilai n yang digunkan. N = 1,
yang disebut metode rungge kutta orde sat, disini untuk menghitung penyelesaian persamaan
diferensial dengan menggunkan metode Adams Basfort akan digunaka n netode runggekuta orde
empat untuk menentukan (𝑦0, 𝑓0 ) sampe 𝑦3 , 𝑓3 . metode runggekuta merupakan bagian dari langkah
yang bisa digunakan didalam algoritma kalau ada metode Adams Bashforth.(Bambang,1992)
2.3 Gambar
Gambar pada praktikum metode runggekuttaadalah sebagai berukita
return y;
}
// Driver method
int main()
{
float x0 = 0, y = 1, x = 2, h = 0.2;
printf("\nThe value of y at x is : %f",
rungeKutta(x0, y, x, h));
return 0;
}
2.5 Literatur
Menurut Singgih(2015), pada penelitian digunakan metode rungge kutta yang telah diperluas
dan hasilnya akan dibandingakan dengan metode runge kutta. Penambahan orde derajat h dan fungs i
evaluasi pada metode extended runge kutta mengasilkan nilai eror yang lebih kecil dibandingka n
dengan metode rungkutta fan waktu komputasi extended runggekutta lebih lama untuk persamaan
differensial dengan orde yang lebih tinggi. Pada praktikum yang telah dilakukan berbeda dengan
praktikum kita karena pembanding metode runge kutta nya berbeda.
BAB 3 METODOLOGI PRAKTIKUM
Start
End
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Metode runge kutta adalah suatu metode numerik yang digunakan untuk menyelesa ik a n
persamaan differensial biasa dengan ketelitian yang cukup tinggi. Metode ini sangat umum digunaka n
untuk menyelesaikan bentuk persamaan differensial biasa,baik linear maupun nonlinear dengan
permasalahan kondisi awal. Metode Runge Kutta adalah metode penyelesaian masalah nilai awal
persamaan differensial dengan pendekatan iterasi numerik,sehingga sangat efesien jika
penyelesaiannya dengan menggunakan pemrograman komputer,yang dalam penelitia n
diimplementasikan pada software matematik. Metode raunge kutta adalah alternatif lain dari metode
deret taylor yang tidak membutuhkan perhitungan turunan. Metode ini berusaha mendapatkan derajat
ketelitian yang lebih tinggi, dan sekaligus menghindarkan keperluan mencari turunan yang leb ih
tinggi dengan jalan mengevaluasi fungsi f(x,y) pada titik terpilih dalam setiap selang langkah. Metode
runge-kutta adalah metode PDB yang paling populer karena banyak dipakai dalam praktek
Metode yang paling cepat dan tepat dari metode Euler dan metode Rungge Kutta adalah metode
Rungge Kutta.
𝑑𝑦
Pengaplikasian metode runggekuta pada peluru tanpa hambatan menggunakan rumus =
𝑑𝑥
9𝑥
tan 𝜃 . Kemudian pada rumus tersebut dimasukkan nilai = 45° , g = 9,8 m/s2 , dan V0 = 10
𝑉𝑜 2 𝑐𝑜𝑠2 𝜃
m/s. nilai sudut yang digunakan dimasukkan sesuai keinginan. Input nilai yang bisa dibaca pada
pemrograman yaitu sebesar 𝜃 = 45° karena akan menghasilkan jarak tempuh yang maksimal. Nilai
sudut dapat dimasukkan sebesar 30°.X didefinisikan sebagai fungsi waktu.
ditentukan dengan membagi nilai gravitasi sebesar 9,8 m/s 2 dengan menggunakan panjang tali
2
bernilai 10 m yang menghasilkan nilai 𝜔 0 memiliki nilai sebesar 0,98. Nilai x didefinisikan pada
script code metode rungekutta sebagai fungsi waktu. Nilai hampiran y bernilai 0,985624 pada saat x
yang telah muncul pada layar terminal pada saat script code telah dirunning pada aplikasi geany.
Hasil dari metode rungekutta dan metode euler hampir sama. Hasil yang hampir sama ini yaitu
pada metode euler adalah memiliki nilai hampiran sebesar 0,985624 dan pada metode rungekutta
menghasilkan nilai hampiran sebesar 0,983595. Nilai hasil yang didapat mengambarkan keakuratan
yang terlihat walaupun hasilnya memiliki perbedaan tipis. Metode yang paling akurat adalah metode
runggekutta karena dilihat dari script keduanya sudah terlihat bahwa runggekuta lebih akurat.
Permasalahan pada peluru dengan hambatan dengan menjabarkan fungsi persamaan yang
akan digunakan script yang dijelaskan yaitu dengan menuliskan #include <math.h> untuk
mengambarkan bahwa isi dari program yang dijalankan adalah perhitungan. Persamaan gerak peluru
9𝑥
yang digunakan tan 𝜃 dimana nilai gravitasi yang digunakan sebesar 10 m/s 2 Input nilai yang
𝑉𝑜 2 𝑐𝑜𝑠2 𝜃
bisa dibaca pada pemrograman yaitu sebesar 𝜃 = 45° karena akan menghasilkan jarak tempuh yang
maksimal. Nilai sudut dapat dimasukkan sebesar 30°.X didefinisikan sebagai fungsi waktu
dimasukkan sebesar 0,1 dan ketinggian yang dimasukkan 0,025. Kecepatan awal yang digunaka n
sebesar 10 m/s. script kemudian dijalankan apabila setiap komponen telah dimasukkan. Hasil nila i
hampiran y saat x yaitu sebesar 0,359455. Perbandingan keakuratan hasil dan kecepatan metode dapat
dilihat dari hasil metode euler yang memiliki nilai hampiran senilai 0,359458 dan pada metode
runggekutta sebesar 0,359455.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum kali ini:
2 2
1. Persamaan yang digunakan pada metode ini yaitu −𝜔 𝑥𝜔 sin 𝑦 . 𝜔 ditentukan dengan
0 0
membagi nilai gravitasi sebesar 9,8 m/s2 dengan menggunakan panjang tali bernilai 10 m yang
2
menghasilkan nilai 𝜔 0 memiliki nilai sebesar 0,98. Nilai x didefinisikan pada script code