Anda di halaman 1dari 4

JURNAL

ISLAM DAN STUDI AGAMA

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH METODE STUDI


ISLAM

DOSEN PENGAMPU : ANDREE TIONO KURNIAWAN, M.Pd.I

DISUSUN OLEH :

ANNISA AMANDA JUSABOKA

NPM : 2011100231

KELAS : PGMI I

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2021/2022


ISLAM DAN STUDI AGAMA

ABSTRAK

Islam sebagai agama tidak datang ke dalam “ruangan” dan kondisi yang kosong. Islam hadir
kepada suatu masyarakat yang sudah sarat dengan keyakinan, tradisi dan praktik-praktik
kehidupan. Masyarakat saat itu bukan tanpa ukuran moralitas tertentu, namun sebaliknya inheren
di dalam diri mereka standar hadir nilai moralitas. Namun demikian, moralitas dan standar nilai
tersebut, pada beberapa tataran, dianggap telah mengalami penyimpangan (deviation) dan perlu
diluruskan oleh moralitas baru. Dalam konteks masyarakat seperti ini, Islam datang, memberikan
koreksi dan perbaikan terhadap praktik-praktik, nilai-nilai dan moralitas mereka. Hadith Nabi
memberikan justifikasi terhadap persoalan ini: “Innama bu’itbtu li utammima makarima al-
akhlaq (sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak “manusia” yang mulia). “
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Allah SWT kepada manusia melalui
Nabi Muhammad Saw. Sumber ajarannya meliputi berbagai segi dari kehidupan manusia berupa
Al-Qur’an dan Hadits dan merupakan bagian pilar penting kajian islam sekaligus pijakan dan
pegangan dalam mengakses wawacana pemikiran dan membumikan praktik penghambaan
kepada Allah SWT, yang baik bersifat teologis maupun humanistis. Islam secara harfiyah berasal
dari bahasa arab yang berarti selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima diubah menjadi
bentuk aslama yang artinya berserah diri. Studi Islam tidak hanya didasarkan atas hasil
pemikiran manusia dalam menuju kemaslahatan umum tetapi juga pembentukan manusia sesuai
dengan kodratnya yang mencakup dimensi imanensi (horizontal) dan dimensi transendensi
(vertikal). Berupa hubungan dan pertanggung jawabannya kepada Yang Maha Pencipta. Salah
satu kunci pokok keislaman adalah ajaran tauhid yang menunjukkan bahwa tidak ada
penyembahan kecuali kepada Allah SWT, bebas dari belenggu kebendaan dan kerohanian.
Penyimpangan agama, pada umumnya merupakan akibat dari ketidaksenangan karena
perampasan otonominya untuk mensubordinasikan sesamanya.
LANDASAN TEORI

Anda mungkin juga menyukai