Anda di halaman 1dari 8

PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No.

01 Februari 2013 ISSN 2302 - 2493

Analisis Kandungan Merkuri Pada Krim Pemutih


Yang Beredar Di Kota Manado

Kissi Parengkuan, Fatimawali, Gayatri Citraningtyas


Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115

ABSTRACT

Whitening cream is a mix of chemicals which whiten skin or bleach black fleck on the skin.
The use of Mercury in whitening cream effects many things, such as skin color changes, and
at the end cause black flecks, allergy, and irritation. The use of high dose cause permanent
brain damage and cancer. The objectives of this research were to identify and determine
Mercury (Hg) in some whitening creams marketed in Manado City.Sample of whitening
cream were 10 samples.Identification of Mercury using color test, and Cold Vapour-Atomic
Absorption Spectrophotometry (CVAAS). The results shows that five samples contains
Mercury (Hg)0,0004 ppm, 0,0003 ppm, 0,0006 ppm, 0,0004 ppm, and 0,0005 ppmwithin ten
samples analysis.
Key words : Whitening cream, Mercury, CV-AAS (Cold Vapour Atomic
AbsorbtionSpectrophotometry).

ABSTRAK

Krim pemutih merupakan campuran bahan kimia dan atau bahan lainnya dengan khasiat bisa
memutihkan kulit atau memucatkan noda hitam (coklat) pada kulit. Pemakaian Merkuri
dalam krim pemutih dapat menimbulkan berbagai hal, mulai dari perubahan warna kulit yang
pada akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit serta
pemakaian dengan dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanen otak, serta dapat
menyebabkan kanker. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menetapkan
kadar merkuri dalam berbagai merek krim pemutih yang beredar di Kota Manado. Sampel
krim pemutih yang diteliti sejumlah 10 sampel. Identifikasi merkuri dengan uji warna dan
metode Spektrofotometri Serapan Atom Uap Pendingin (CVAAS). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada kesepuluh sampel krim pemutih yang diteliti terdapat lima sampel
yang mengandung merkuri dengan kadar 0.0004 ppm, 0.0003 ppm, 0.0006 ppm, 0.0004
ppm, 0.0005 ppm.

Kata Kunci : Krim Pemutih, Merkuri, CV-AAS (Cold Vapour Atomic Absorbtion
Spekrtofotometri).

62
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 01 Februari 2013 ISSN 2302 - 2493

Pendahuluan sehat. Tetapi lama-kelamaan, kulit dapat


Kosmetika berasal dari kata kosmein menghitam dan menyebabkan jerawat parah.
(Yunani) yang berarti “berhias”. Bahan yang Selain itu, pemakaian merkuri dalam jangka
dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri, waktu yang lama dapat mengakibatkan kanker
dahulu diramu dari bahan-bahan alami yang kulit, kanker payudara, kanker leher rahim,
terdapat disekitarnya.Sekarang kosmetik kanker paru-paru, dan jenis kanker lainnya
dibuat manusia tidak hanya dari bahan alami (Anonim, 2013).
tetapi juga bahan sintetik untuk maksud Merkuri termasuk logam berat
meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, berbahaya, yang dalam konsentrasi kecilpun
1997). Sesuai dengan perkembangan zaman, dapat bersifat racun. Pemakaian merkuri
bentuk kosmetika semakin praktis dan mudah dalam krim pemutih dapat menimbulkan
digunakan. Masyarakat menganggap bahwa berbagai hal, mulai dari perubahan warna kulit
kosmetika tidak akan menimbulkan hal-hal yang pada akhirnya dapat menyebabkan
yang membahayakan karena hanya bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi
ditempelkan dibagian luar kulit saja, pendapat kulit serta pemakaian dengan dosis tinggi
ini tentu saja salah karena ternyata kulit dapat menyebabkan kerusakan permanen otak,
mampu menyerap bahan yang melekat pada ginjal, dan gangguan perkembangan janin
kulit. Absorpsi kosmetika melalui kulit terjadi bahkan paparan jangka pendek dalam dosis
karena kulit mempunyai celah anatomis yang tinggi juga dapat menyebabkan muntah-
dapat menjadi jalan masuk zat-zat yang muntah, diare dan kerusakan paru-paru serta
melekat di atasnya. Dampak dari absorpsi ini merupakan zat karsinogenik (dapat
ialah efek samping kosmetika yang dapat menyebabkan kanker) pada manusia (BPOM,
berlanjut menjadi efek toksik kosmetika 2006).
(Wasitaatmadja, 1997). Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)
Produk pemutih wajah saat ini ramai digunakan untuk analisis kuantitatif unsur-
diperbincangkan, bukan hanya produknya unsur logam dalam jumlah sekelumit (trace)
yang membanjiri pasaran, tetapi juga karena dan sangat kelumit (ultratrace). Spektroskopi
dampak dari pemakaian produk tersebut. serapan atom didasarkan pada penyerapan
Konsumen harus berhati-hati dalam memilih energi oleh atom-atom netral, dan sinar yang
kosmetik pemutih wajah, karena tidak semua diserap biasanya sinar tampak atau ultraviolet
produk pemutih wajah yang beredar di (Gandjar dan Rohman, 2007).
masyarakat aman untuk dikonsumsi. Penelitian Berdasarkan uraian di atas maka
yang dilakukan YPKKI (Yayasan peneliti melakukan penelitian tentang análisis
Pemberdayaan Konsumen Kesehatan kandungan merkuri yang terdapat dalam suatu
Indonesia) pada bulan april tahun 2002 krim pemutih yang beredar di kota Manado
terhadap 27 produk pemutih wajah dan anti secara Spektrofotometri Serapan Atom Uap
kerut yang beredar di pasaran, ternyata Pendingin (CV-AAS).
kebanyakan dari produk tersebut masih dalam Analisis Krim pemutih yang beredar
kategori obat. Hasil penelitian yang dilakukan di Kota Manado dilakukan uji secara kualitatif
oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia dan metode kuantitatif Spektrofotometri
(YLKI) dari 20 merek yang dijadikan sampel Serapan Atom Uap Pendingin (CV-AAS).
yang diteliti menunjukkan ada lima merk Pada penelitian ini dibatasi pada krim pemutih
kosmetik pemutih wajah yang telah terdaftar yang banyak digunakan oleh masyarakat
tetapi masih mengandung merkuri, meskipun Manado.
kadarnya kecil (Rina, 2007).
Berdasarkan PERMENKES RI Metode Penelitian
No.445/MENKES/PER/V/1998 Indonesia Penelitian dilakukan pada bulan
melarang penggunaan merkuri dalam sediaan September 2012 sampai Januari 2013 di
kosmetik, namun penggunaan krim yang Laboratorium Analisis Farmasi FMIPA
mengandung merkuri ini masih terus Uneversitas Sam Ratulangi (UNSRAT) dan
digunakan (Fina, 2005). Badan Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL)
Menurut Dr. Retno I. Tranggono, Manado.
SpKK menyebutkan bahwa krim yang Alat-alat yang digunakanan dalam
mengandung merkuri, awalnya memang terasa penelitian ini : Spektrofotometer Serapan
manjur dan membuat kulit tampak putih dan

63
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 01 Februari 2013 ISSN 2302 - 2493

Atom AA-6300, neraca listrik, gelas C. Preparasi Sampel dan Prosedur


kimia, labu erlenmeyer, labu ukur, pipet Pengukuran
volume, batang pengaduk, corong, 1. Ditimbang 2 g sampel dalam bentuk
penangas listrik dan kertas saring.
padatan, kemudian larutkan dengan
Bahan-bahan yang digunakan :
asam nitrat, asam klorida, kalium iodida, asam nitrat pekat sebanyak 5-10 ml
akuades, 10 sampel krim pemutih. dalam erlenmeyer.
2. Tambahkan volume larutan menjadi
Pembuatan Larutan Uji 100 ml dengan akuades. Setelah semua
Ditimbang dengan teliti sebanyak 2 logam larut, masukkan larutan tersebut
g sampel. Ditambahkan air sebanyak 25 ke dalam labu takar isi 100 ml.
ml, setelah itu tambahkan dengan
3. Dari larutan tersebut, pipet sebanyak 10
campuran 10 ml larutan asam klorida dan
asam nitrat, lalu uapkan sampai hampir ml dan masukan ke dalam labu takar
kering. Pada sisa penguapan tambahkan yang lain. Lalu tambahkan volumenya
akuades sebanyak 10 ml. Lalu dipanaskan hingga 100 ml dengan larutan HNO3
sebentar, didinginkan dan disaring. 0,1 N.
4. Pipet larutan sebanyak 0,1 ml dan
Analisis Kualitatif masukan ke dalam masing-masing labu
Sejumlah 1 ml larutan uji
takar yang sudah dinomori terlebih
ditambahkan 1-2 tetes larutan KI 0,5 N,
lalu diperhatikan dengan saksama. Hasil dahulu.
menunjukkan positif jika terjadi endapan 5. Tambahkan ke dalamnya larutan HNO3
merah orange. 0,1 N hingga volume masing-masing
100 ml.
Analisis Kuantitatif 6. Lalu tambahkan larutan HCl sampai
A. Pembuatan Larutan Induk / Baku menghasilkan pH 2-3.
Merkuri (Hg) 7. Nyalakan instrumen pengukur
1. Ditimbang 1000 mg Hg dilarutkan Spektrofotometer Serapan Atom dan
dalam 1 L akuades sehingga selanjutnya atur panjang gelombang
konsentrasinya 1000 mg Hg/L. resonansi merkuri, yaitu 253,75 nm.
2. Kemudian diambil 10 ml dari 1000 mg 8. Tuangkan sejumlah larutan sampel
Hg/L, diencerkan pada labu 100 ml. yang telah diberi perlakuan di dalam
3. Dipipet 10 ml dari 100 mg Hg/L, wadah reaksi
diencerkan pada labu 100 ml sehingga 9. Masukkan larutan sampel ke dalam
menjadi 10 mg Hg/L. wadah (tungku) alat Spektrofotometer
Serapan Atom AA-6300, lalu letakkan
B. Pembuatan Kurva Kalibrasi Merkuri pipa di atas wadah yang telah berisi
1. Dipipet 1 ml, 2 ml, 3 ml, 7 ml, dan 10 sampel.
ml dan diencerkan pada labu 100 ml 10. Catat hasil pengukuran larutan
sehingga konsentrasinya adalah 0.1 mg sampel tersebut.
Hg/L, 0.2 mg Hg/L, 0.3 mg Hg/L, 0.7 11. Hitung pengukuran.
mg Hg/L dan 1 mg Hg/L
2. Setelah itu ukur dengan
Spektrofotometer Serapan Atom
kemudian baca absorbansi dengan
panjang gelombang 253,75 nm.

64
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 01 Februari 2013 ISSN 2302 - 2493

PEMBAHASAN Tabel 1. Hasil Analisis Kualitatif Merkuri


Deskripsi Kesepuluh Produk Krim dengan Larutan KI 0,5 N
Pemutih Wajah NO
Nama Reaksi dengan larutan
Sampel KI 0,5 N
1. Sampel A, terdapat komposisi pada 1. A + (Positif)
kemasan, tapi tidak terdapat nomor 2. B - (Negatif)
3. C + (Positif)
batch dan nomor POM. 4. D + (Positif)
2. Sampel B, terdapat nomor batch, dan 5. E + (Positif)
6. F - (Negatif)
komposisi pada kemasan tapi tidak 7. G - (Negatif)
terdapat nomor POM. 8. H - (Negatif)
9. I - (Negatif)
3. Sampel C, tidak terdapat nomor batch, 10. J + (Positif)
tidak terdapat nomor POM dan Berdasarkan data hasil analisis
komposisi pada kemasan.
kualitatif terhadap hasil destruksi pereaksi
4. Sampel D, terdapat komposisi pada
kemasan, tidak terdapat nomor batch KI 0,5 N keberadaan merkuri pada seluruh
dan nomor POM. sampel terdapat 5 sampel yang terdeteksi
5. Sampel E, tidak terdapat nomor batch, merkuri sedangkan 5 sampel tidak
tidak terdapat nomor POM dan terdeteksi.
komposisi pada kemasan.
6. Sampel F, terdapat nomor POM CL Analisis Kuantitatif Merkuri (Hg)
1010400320, dan komposisi pada
dengan Metode CV-AAS
kemasan, tapi tidak memiliki nomor
batch. Kurva kalibrasi merupakan metode
7. Sampel G, terdapat komposisi pada yang banyak digunakan untuk penentuan
kemasan, tidak terdapat nomor batch konsentrasi analit serta menunjukkan
dan nomor POM. kelinearan pengukuran, yaitu dari
8. Sampel H, tidak terdapat nomor batch, persamaan regresi kurva, yang ditunjukan
terdapat nomor POM CD1006401484 dengan nilai koefisien korelasi (R2) dari
dan komposisi pada kemasan. persamaan regresi kurva yang mendekati
9. Sampel I, terdapat nomor POM nilai 1. Inrtersep yang dihasilkan pada
CA18100105362, dan komposisi pada persamaan regresi menunjukkan akurasi
kemasan, tapi tidak memiliki nomor dari metode pengukuran yang digunakan.
batch. Jika persamaan regresi linier menghasilkan
10. Sampel J, terdapat komposisi pada intersep dengan nilai mendekati nol, maka
kemasan, tidak terdapat nomor batch dapat dikatakan metode pengukuran akurat
dan nomor POM. (Livia dan Arlina, 2011).
Dengan kata lain, kalibrasi adalah
kegiatan untuk menentukan kebenaran
Analisis Kualitatif Merkuri (Hg) Uji
konvensional nilai penunjukkan alat ukur
Warna dan bahan ukur dengan cara
Analisis merkuri dalam sediaan krim membandingkan terhadap standar ukur
pemutih wajah menggunakan sepuluh yang mampu telusur (traceable) ke standar
sampel yaitu sampel A, B, C, D, E, F, G, nasional untuk satuan ukuran dan/atau
H, I, J. Kesepuluh sampel terdapat lima internasional. Hasil kalibrasi dapat dilihat
sampel hasil yang menunjukkan positif pada lampiran 1.
Lampiran 1 merupakan kurva
terjadi endapan merah orange. Hasil kalibrasi pada konsentrasi 0.1 ppm, 0.2
analisis kualitatif merkuri dapat dilihat ppm, 0.3 ppm, 0.7 ppm, 1 ppm, yang
pada tabel 1 menghasilkan persamaan y = 0.263x +
0.0009 dengan nilai linearitas r = 0.998

65
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 01 Februari 2013 ISSN 2302 - 2493

dan menunjukkan kurva yang terbentuk Analisis merkuri pada krim


linear. pemutih yang beredar di Kota Manado
Hasil analisis merkuri (Hg) pada dengan menggunakan sampel A, B, C, D,
sediaan krim pemutih wajah dengan E, F, G, H, I, J dilakukan uji warna sebagai
menggunakan metode Spektrofotometri analisis kualitatif dan analisis kuantitatif
Serapan Atom. Lima sampel yaitu sampel dengan metode Spektrofotometri Serapan
A, C, D, E, J yang telah dipreparasi (SSA). Dalam melakukan uji warna
kemudian dilakukan pengukuran dengan bertujuan untuk mengidentifikasi ada atau
menggunakan Spektrofotometri Serapan tidaknya merkuri dalam sampel krim
Atom dengan panjang gelombang 253,75 pemutih digunakan larutan KI 0,5 N, hasil
nm. Nilai-nilai absorbansi dan konsentrasi menunjukan positif jika terjadi endapan
masing-masing sampel dapat dilihat pada merah orange, sedangkan metode
tabel 2. Spektrofotometri Serapan Atom digunakan
untuk mengukur absorban suatu sampel
Tabel 2. Hasil Analisis Kuantitatif Logam Merkuri sebagai fungsi panjang gelombang
(Hg) pada Kosmetik Krim Pemutih (Khopkar, 2002).
Nama Konsentrasi Hasil penelitian uji warna
NO dilakukan dengan menambahkan 1-2 tetes
Sampel (ppm)
larutan KI 0,5 N untuk mengetahui sampel
1. A 0,04 teridentifikasi mengandung merkuri yang
2. C 0,03 di tandai dengan terjadi endapan merah
orange, dari kesepuluh sampel yang diuji
3. D 0,06
terdapat lima sampel yang positif
4. E 0,04 mengandung merkuri. Untuk
membuktikan secara lebih jelas, maka
5. J 0,05
kelima sampel tersebut dianalisis
menggunkan spektrofotometer serapan
Tabel 2 menunjukkan sampel yang atom Uap Pendingin (CV-AAS) dengan
diperiksa memiliki kandungan merkuri panjang gelombang 253,75 nm.
yang bervariasi. Dapat dilihat pada sampel Hasil penelitian dari kesepuluh
D mempunyai kadar merkuri yang paling sampel krim pemutih terdapat lima sampel
tinggi yaitu 0,06 ppm dan sampel C yang mengandung merkuri yaitu sampel
mempunyai kadar merkuri paling rendah A, sampel C, sampel D, sampel E, sampel
yaitu 0,03 ppm. Berdasarkan J. Sampel A tidak terdapat nomor batch
PERMENKES RI dan nomor POM. Sampel C dan E tidak
No.445/MENKES/PER/1998 tentang terdapat nomor batch, nomor POM dan
daftar bahan, zat warna, substratum, zat komposisi, sampel D dan J terdapat
pengawet dan tabir surya pada kosmetik, komposisi pada kemasan tapi tidak
menyatakan bahwa raksa dan senyawanya terdapat nomor batch dan nomor POM.
dilarang digunakan dalam kosmetik. Sampel yang terdeteksi merkuri
Penentuan kandungan merkuri adalah sampel yang beredar di masyarakat
dalam beberapa kosmetik krim pemutih dan dijual bebas baik di pasaran maupun di
dilakukan dengan metode toko. Hal ini seharusnya diperhatikan oleh
Spektrofotometer Serapan Atom Uap pemerintah dalam mengedarkan berbagai
Dingin (CVAAS). Hasil pengukuran produk-produk pemutih wajah, karena
kandungan merkuri (Hg) pada kosmetik kelima krim pemutih wajah yang positif
krim pemutih adalah dalam satuan ppm. mengandung merkuri sudah sangat jelas
tidak memiliki nomor POM maupun
Pembahasan nomor batch. Adapun dari kelima sampel
yang diteliti, beberapa sampel krim

66
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 01 Februari 2013 ISSN 2302 - 2493

pemutih tidak memiliki komposisi pada Anonim. 20111. Krim Pemutih. http://delvina-
kemasan, tapi masih beredar di vina.blogspot.com/krim.html. Diakses
masyarakat. Seharusnya di lakukan tanggal: 01-10-2012.
pemeriksaan oleh BPOM sebelum Anonim 2012. Cream Pemutih Wajah Muka
dilakukan pengedaran produk-produk krim Alami Aman.
http://news.okezone.com/index.php/Rea
pemutih di masyarakat, karena bahaya
dStory/2008/11/26/1/167983/inilah-
krim pemutih yang mengandung merkuri daftar-27-merek-kosmetik-berbahaya.
apabila digunakan dalam waktu yang lama Diakses tanggal: 01-10-2012.
maka akan mengakibatkan iritasi kulit Anonim 2013. Bahaya Krim Pemutih Yang
bahkan dapat menyebabkan kanker kulit. Mengandung Merkuri
http://www.vemale.com/body-and-
Kesimpulan mind/cantik/19571-bahaya-krim-
1. Berdasarkan hasil penelitian yang pemutih-yang-mengandung-
telah dilakukan dapat di simpulkan bahwa merkuri.html. Diakses tanggal: 21-01-
analisis secara kualitatif dan kuantitatif 2013.
dengan menggunakan metode Anshori, Jamaludin. 2005. Spektrometri
Serapan Atom. Kimia FMIPA
Spektrofotometri Serapan Atom Uap
Universitas Padjadjaran.
Pendingin (CV-AAS), dari kesepuluh krim Asih, S. 2006. Dampak Penggunaan
pemutih yang diteliti terdapat lima krim Kosmetika Pemutih terhadap Kesehatan
pemutih yang mengandung merkuri. Kulit pada Ibu-ibu di RW II Desa
2. Kadar merkuri dari lima sampel Limpung Kecamatan Limpung
yang diteliti didapat sebesar sampel A = Kabupaten Batang Jawa. Skripsi.
0.04 ppm, sampel C = 0.03 ppm, sampel D Fakultas Teknik. Universitas Negeri
= 0.06 ppm, sampel E = 0.04 ppm, dan Semarang.
sampel J = 0.05 ppm. BPOM. 2002. Merkuri dan Bahayanya Bagi
Saran Kesehatan. Jakarta.
BPOM. 2006. Kosmetik Yang Mengandung
1. Disarankan kepada konsumen agar
Bahan Dan Zat Warna Yang Dilarang.
lebih berhati-hati dalam memilih kosmetik Jakarta.
pemutih wajah, mengingat bahan BPOM. 2011. Metode Analisis Kosmetika.
berbahaya yang terkandung dalam Jakarta.
kosmetik pemutih wajah yang Chen Y, Dong X., Dai Y., Hu Q., dan Yu H.
membahayakan kesehatan. 2008. Determination of Trace Mercury
2. Disarankan pada pihak yang in Chinese Herbal Medicine by Cold
berwajib untuk secara berkala melakukan Vapour Generation-Atomic
pemeriksaan tentang penggunaan merkuri Fluorescence Spectrometry. Asian
dalam krim pemutih. Journal of Chemistry, Vol. 20, No. 6,
Hal. 4639-4646.
Darmono, 1995. Logam dalam Sistem Biologi
DAFTAR PUSTAKA Makhluk Hidup. Universitas Indonesia:
Jakarta.
Alfian Z dan Chairuddin. 2008. Analisis DepKes RI. 1978. Formularium Nasional.
Logam Raksa Dengan Metode Edisi kedua: Jakarta
Spektrofotometer Serapan Atom Yang DepKes RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi
Digabungkan Dengan Tehnik CVHGA ke IV. Direktorat Jenderal Pengawasan
Yang Komersil Dan Yang Dimodifikasi. Obat Dan Makanan: Jakarta.
Jurnal Tehnologi Proses, Vol. 7, Hal. Djap, H. Susanto. 2004. Bahaya Pencemaran
40-44. Merkuri Di Indonesia. UKRIDA:
Anonim. 2011. Spektrofotometri Serapan Jakarta.
Atom. Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Udara.
http://dykuza.files.wordpress.com/aas- Departemen Pendidikan Dan
ssa___dykuza.pdf. Diakses tanggal 15- Kebudayaan, Institut Pertanian Bogor.
10-2012.

67
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 01 Februari 2013 ISSN 2302 - 2493

Fina, Y. G. Daulay. 2005. AnalisaKadar Pearce Evelyn, C. 1985. Anatomi dan


Logam Merkuri (Hg) Pada Beberapa Fisiologi untuk Paramedis. PT.
Produk Kosmetik Krim Pemutih China Gramedia: Jakarta
yang Beredar di Pasaran Kota Medan. Rina, M, Sunarko. 2007. Analisis unsur-unsur
Skripsi.FKM. Medan. toksik dalam sampel krim pemutih
Frank, C. Lu. 1994. Toksikologi Dasar, Asas wajah dengan metode analisis aktivasi
Organ Sasaran, dan Penilaian Risiko. neutron. Jurnal PTBIN: BATAN.
Edisi ke II. Universitas Indonesia: Silva M.F., Toth I.V., dan Rangel A.O.S.S.
Jakarta. 2006. Determination of Mercury in Fish
Gandjar, I, G dan Rohman, A. 2007. Kimia by Cold Vapor Atomic Absorption
Farmasi Analisis. Cetakan I. Penerbit Spectrophotometry Using a
Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Multicommuted Flow Injection Analysis
Howard, G. M. 1997. Parfume, Cosmetics, System. Vol. 22, ANALYTICAL
and Soaps. Seventh Edition: London. SCIENCES, The Japan Society for
Iswari, T. R. 2007.Buku Pegangan Ilmu Analytical Chemistry.
Pengetahuan Kosmetik. Penerbit. Tranggono dan Latifah. 2007. Buku Pegangan
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Ilmu Pengetahuan Kosmetik. PT.
Khopkar. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
UI Press: Jakarta Wasitaatmadja, M, S. 1997. Penuntun Ilmu
Livia dan Arlina. 2011. Pengujian Kandungan Kosmetik Medik, UI Press: Jakarta.
Merkuri Dalam Sediaan Kosmetik
Dengan Spektrofotometri Serapan
Atom. Program Studi Farmasi.
Universitas Islam Bandung.
Palar, Heryando. 1994. Pencemaran dan
Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta:
Jakarta.

LAMPIRAN
Lampiran 1. Kurva Kalibrasi

Chart Title
0.3
y = 0.263x + 0.0009
0.25 r = 0.998
Absorbansi (A)

0.2
0.15
0.1 Series1
0.05 Linear (Series1)
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Konsentrasi (ppm)

68
Filename: 10
Directory: C:\Documents and Settings\User\My Documents
Template: C:\Documents and Settings\User\Application
Data\Microsoft\Templates\Normal.dotm
Title:
Subject:
Author: Kissi
Keywords:
Comments:
Creation Date: 2/4/2013 6:13:00 AM
Change Number: 16
Last Saved On: 2/5/2013 6:02:00 PM
Last Saved By: User
Total Editing Time: 108 Minutes
Last Printed On: 2/5/2013 6:03:00 PM
As of Last Complete Printing
Number of Pages: 7
Number of Words: 3,016 (approx.)
Number of Characters: 17,197 (approx.)

Anda mungkin juga menyukai