Anda di halaman 1dari 16

Seni Lukis

Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar
pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang
lebih utuh dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau
permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu.
Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas,papan,
dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media
lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan
syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.
Seni lukis adalah salah catu cabang dari ilmu seni rupa,seni lukis
mengenal adanya Aliran atau gaya visual dalam seni lukis. Disini akan
saya tulis beberapa aliran dalam seni lukis,  pengertian, serta tokoh
( pelukis) yang cukup terkenal yang mewakili aliran tersebut.

Aliran-aliran dalam seni lukis

A.Aliran Primitif
1.Pengertian dari Aliran Primitif

Dinamakan primitif karena dari segi cara pengungkapannya


tampak adanya spontanitas,  bentuk-bentuk yang diungkapkannya
cenderung ekspresif, dan bukan peniruan dari realitas  bentuk alam.
Kecenderungan gaya ekspresi tersebut didasari oleh dorongan
spiritualitas dan kepentingan magis. Para pelukisnya belum
mempertimbangkan rasio mereka dalam berkarya  budaya, dan tidak
pula berfilsafat untuk mendasari karya-karyanya. Mereka berkarya
secara intuitif dan emosional. Melalui pendekatan emosional inilah
tampaknya mewarnai citra estetik yang cenderung simbolistik karena
ungkapan perasaannya dilambangkan oleh simbol-simbol sebagai
hasil pemikirannya yang naif (bisa juga primordial).
Karya Lukisan Prasejarah seperti Lukisan gua yang
menggambarkan goresan-goresan yang umumnya melukiskan
binatang perburuan, lukisan arwah nenek moyang, tanda telapak
tangan dan kaki tersebut dapat digolongkan ke dalam karya-karya
yang primitif. Seorang seniman yang memiliki tujuan magis
menjadikan lukisan yang dibuat untuk mendatangkan magis atau
sihir. Lukisan ini bersifat primitif. Akan tetapi, pelukis modern juga
banyak yang melukis tema dan motif primitif agar menimbulkan
kesan magis. Mereka menganut paham  primitivisme. Seniman-
seniman yang banyak melukis tema dan motif primitif banyak
terdapat di Bali
Primitif adalah suatu aliran dari kebudayaan masyarakat atau
individu tertentu yang  belum mengenal dunia luar atau jauh dari
peradaban. Aliran primitif mempunyai arti tidak mengenal  peradaban
dan tidak mengenal kesopanan atau tatakrama. Kata primitif sering
digunakan untuk suatu kebudayaan atau masyarakat yang hidupnya
masih tergantung alam ataupun tidak mengenal dunia luar
Aliran primitif bisa dikatakan aliran dari budaya atau gaya
tradisional. Serta bisa juga dikenal dengan Naif Primitivesme, yang
berasal dari kata Naif berarti kekanak-kanakan dan Primitif berarti
Sederhana. Jadi, dapat diartikan bahwa aliran Naif Primitivesme
merupakan aliran dalam seni lukis yang sederhana dan kekanak-
kanakan. Aliran ini diikuti oleh pelukis Henri Rousseau (1844  – 1910),
Moris Utrillo dan Marval.

Aliran primitif berkembang pada zaman prasejarah, dimana


tingkat kebudayaan dan hasil karyanya masih sangat sederhana.
Karya-karya aliran ini memiliki sifat-sifat dan ciri-ciri kebentukan naif ,
sederhana, spontan, murni baik dari segi pengolahan maupun
pewarnaan
 
serta memiliki kekuatan magis. Ungkapan dalam bentuk aliran ini
diwujudkan dengan symbol-simbol, bentuk dekoratif, ornamen
dengan pengulangan motif atau gambar yang sama. Lukisan ini juga
berupa, garis-garis, lengkungan, lingkaran dan pilin.

Aliran primitif biasanya :


 Tidak mengutamakan keindahan, teteapi untuk memenuhi
kebutuhan hidup dan kepercayaan
 Untuk upacara ritual
 Terkesan misteri, magis, dan makna lambing
 Proporsi bentuk tidak sempurna
 Lugas atau apa adanya

2.Perkembangan Aliran Primitif

Seni primitif berkembang pada zaman prasejarah, yang mana


tingkat kehidupan manusia pada masanya sangat sederhana sekali
dan sekaligus merupakan ciri utama, sehingga manusianya disebut
orang primitif. Hal ini berpengaruh dalam kebudayaan yang mereka
hasilkan. Mereka menghuni goa-goa, hidup berpindah-pindah
(nomaden) dan pekerjan  berburu binatang. Di bidang kesenian, karya
seni yang dihasilkan juga sangat sederhana, namun memiliki nilai
tinggi sebagai ungkapan ekspresi mereka. Peninggalan karya seni
yang dihasilkan berupa lukisan binatang buruan, lukisan cap-cap
tangan yang terdapat pada dinding goa, seperti pada dinding goa
Leang-leang di Sulawesi Selatan, goa-goa di Irian Jaya, dan  pada
dinding goa Almira Spanyol.
Karya seni yang dihasilkan hanya merupakan ekspresi perasaan
mereka terhadap dunia misterius atau alam gaib yang merupakan
simbolis dari perasaan-perasaan tertentu, seperti  perasaan takut,
senang dan perdamaian. Ciri-ciri lain dari seni premitif yaitu
goresannya spontannitas, tanpa perspektif, dan warna-warnanya
terbatas pada warna merah, coklat, hitam, dan putih. Semua
kebudayaan di dunia mengenal seni lukis. Ini disebabkan karena
lukisan atau gambar sangat mudah dibuat. Sebuah lukisan atau
gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang
sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik
terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah
dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya
dengan kunyahan daun-daunan atau  batu mineral .
Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding
gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini
memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang
lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan
seni keramik.
Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar
seperti dinding, lantai, kertas, atau kanvas. Dalam pendidikan seni
rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga dengandwimatra (dua
dimensi, dimensi datar). Seiring dengan perkembangan peradaban,
nenek moyang manusia semakin mahir membuat bentuk dan
menyusunnya dalam gambar, maka secara otomatis karya-karya
mereka mulai membentuk semacam komposisi rupa dan narasi
(kisah/cerita) dalam karya-karyanya.
Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah
manusia, binatang, dan obyek-objek- objek alam lain seperti pohon,
bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari obyek yang digambar
tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat
dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap obyeknya. Misalnya,
gambar seekor banteng dibuat denganproporsi tanduk yang luar
biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli.
Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang
menganggap tanduk adalah  bagian paling mengesankan dari seekor
banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam obyek menjadi
berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di
daerahnya. Pencitraan ini menjadi sangat penting karena juga
dipengaruhi oleh imajinasi. Dalam  perkembangan seni lukis, imajinasi
memegang peranan penting hingga kini. Pada mulanya,
perkembangan seni lukis sangat terkait dengan perkembangan
peradaban manusia. Sistem  bahasa, cara bertahan hidup
(mengulang), berburu dan memasang perangkap, bercocok-tanam),
dan kepercayaan (sebagai cikal bakal agama) adalah hal-hal yang
mempengaruhi  perkembangan seni lukis. Pengaruh ini terlihat dalam
jenis obyek, pencitraan dan narasi di dalamnya. Pada masa-masa ini,
seni lukis memiliki kegunaan khusus, misalnya sebagai media
pencatat (dalam bentuk rupa) untuk diulang kisahkan.
Saat-saat senggang pada masa prasejarah salah satunya diisi
dengan menggambar dan melukis. Cara komunikasi dengan
menggunakan gambar pada akhirnya merangsang  pembentukan
sistem tulisan karena huruf sebenarnya berasal dari simbol-simbol
gambar yang kemudian disederhanakan dan dibakukan.

3.Lukisan Aliran Primitif


 
4.Tokoh beserta Karyanya dari Pengembang Aliran Primitif

a.WIDAYAT (1923 - 2002)


Widayat lahir pada tahun 1923 di Kutoarjo, Jawa Tengah. Ia
masuk Sekolah Dasar Belanda yang waktu itu namanya H.I.S.,
kependekan dari Hollands Inlandsche School. Sekolah untuk kaum
pribumi dengan pengantar bahasa Belanda. Setelah tamat tahun 1937
dari H.I.S. Trenggalek, Widayat menuju Bandung untuk melanjutkan
sekolahnya di Sekolah Kejuruan Menengah yang tidak diselesaikan
sampai tamat. Widayat mempunyai seorang kawan yang kebetulan
kakaknya pandai menggambar. Namanya Mulyono, yang menggambar tiap
hari Minggu. Itulah awal riwayat hidup Widayat, atau otobiografi
pelukis Widayat, seorang pelukis Indonesia.

Dalam lukisan berjudul “Hutan” ini, Widayat memperlihatkan


kecenderungan pada gaya dekoratif yang telah mencapai personal
style-nya dengan kuat. Gaya pribadi Widayat itu mempunyai ciri pada
deformasi bentuk-bentuknya yang bersumber dari citra seni primitif.
Bentuk-bentuk itu semakin kuat mengungkapkan ekspresi karena
didukung oleh karakter unsur-unsur visualnya.
Dalam lukisan ini, bentuk-bentuk manusia dan binatang yang
dilukiskan dengan deformasi sederhana berada di antara ruang-ruang
sempit dan himpitan  bentuk-bentuk pohon yang berderet dan
berjejalan. Dengan warna dan tekstur yang berat, lukisan “Hutan”  ini
mengungkapkan citra primitif yang kental.
Diantara tema yang banyak dilukis, kegairahan Widayat pada
dunia flora dan fauna mempunyai kekuatan tersendiri. Banyak
pengamat menghubungkan imajinasi tema itu dengan kenangan
Widayat semasa bekerja sebagai pengukur hutan di Sumatera.
Namun lebih dari itu, ia sebenarnya dapat dilihat tengah
memberi makna hubungan spiritualnya dengan dunia makrokosmos.
Kesadaran ini juga dapat dilihat pada lukisan ”Hutan” tersebut. Dalam
lukisan itu, ia menghadirkan hubungan berbagai unsur mikrokosmos,
seperti manusia, binatang-binatang, dan lebatnya pohon-pohon yang
dalam suasana harmonis, namun penuh menyimpan misteri ini, juga
merupakan ciri spiritual ketimuran yang tetap menjadi sumber spirit
pelukis-pelukis modern Indonesia.
Minat Widayat pada seni lukis mulai diperlihatkan pada waktu
menjadi tentara Divisi Garuda, Seksi Penerangan, di Palembang 1947
-1949. Pada waktu itu ia banyak membuat  poster dan dekorasi
studio foto. Penjelajahannya mulai dari bentuk-bentuk yang agak
realistik,  penyederhanaan lewat abstraksi dan deformasi, sampai pada
abstrak total. Semua itu mengandung unsur yang sifatnya dekoratif.
Meskipun demikian, yang paling kuat memberi identitas karakter
pribadinya adalah bentuk-bentuk dengan deformasi dan unsur-unsur
hias  primitif geometrik.
 

b.Sindudarsono Sudjojono

Pelukis besar kelahiran Kisaran, Sumatra Utara, 14 Desember


1913, ini sangat menguasai teknik melukis dengan hasil lukisan yang
berbobot. Dia guru bagi beberapa  pelukis Indonesia. Selain itu, dia
mempunyai pengetahuan luas tentang seni rupa. Dia kritikus seni
rupa pertama di Indonesia.
Hasil karyanya “ Lukisan "Tjap Go Meh", yang dibuat S. Sudjojon
tahun 1940”.
  5.Kesimpulan

Aliran primitif dalam seni lukis ini berkembang pada zaman


prasejarah. Dimana hasil karyanya terbentuk dengan spontan, sangat
sederhana baik dari segi bentuk dan warnya serta menggunakan alat
seadanya. Aliran ini banyak ditemukan pada goa-goa. Manusia zaman dulu
melukis berdasarkan emosinal, dan zaman dulu melukis bersifat
magis. Karena bertujuan untuk memuja atau mendatangkan roh
nenek moyang dan leluhurnya. Seiring berkembangnya zaman, lukisan
yang beraliran premitif dibuat tidak lagi untuk hal magis.

B.Aliran Naturalisme

1.Pengertian dari Aliran Naturalisme


Istilah naturalisme berasal dari kata nature atau natural yang
berarti alami dan isme yang berarti gaya seni rupa yang
penggambarannya sesuai dengan keadaan alam atau alami. Aliran ini
dianggap bagian dari realisme yang memilih objek yang indah dan
membuai saja, secara visual persis seperti objek aslinya (fotografis).
Dalam perkembangannya cenderung memperindah objek secara
berlebihan.
  Naturalisme merupakan corak atau aliran dalam seni rupa yang
berusaha melukiskan sesuatu objek sesuai dengan alam (nature).
Objek yang digambarkan diungkapkan seperti mata melihat. Untuk
memberi kesan mirip diusahakan bentuk yang persis, ini artinya
proporsi, keseimbangan, perspektif, pewarnaan dan lainnya
diusahakan setepat mungkin sesuai mata kita melihat. Aliran ini
mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya. Penganut aliran
ini  berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek
yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan
keindahan alam dan isinya.
  Selain itu, aliran ini mengutamakan keindahan sesuai dengan apa
yang terdapat di alam dan usaha menampilkan objek realistis dengan
penekanan seting alam.

Makna naturalisme secara khusus ada dua hal yaitu :


 Hasil berlakunya hukum alam secara fisik. Misalnya, gerhana
matahari merupakan gejala alami/ terjadi akibat hukum
gearakan benda angkasa.
 Terjadi menurut kodrat dan wataknya sendiri. Misalnya, orang
mengatakan: “Secara alami, wajar jika ia berbuat demikian.
Dalam seni rupa aliran naturalisme menganut suatu faham yang
memuja kebesaran alam oleh karena itu bagi kaum naturalis
tidak mungkinlah untuk melukiskan bagian alam ini yang jelek-
jelek. Lukisan naturalistik selalu menggambarkan keindahan
alam sehingga natularisme memiliki sifat idealistic.

Ciri-ciri dari aliran naturalisme yakni :

 Bertemakan keindahan alam serta isinya.


 Memiliki teknik gradasi warna. Diartikan bahwa dalam aliran
naturalism menonjolkan penggunaan sebuah warna yang
tersusun dari warna yang lebih tua sampai ke yang lebih muda.
Atau dari yang gelap hingga terang.
 Memperhatikan keaslian alam seperti memperhitungkan posisi
datangnya sinar dll.
 Memiliki susunan, perbandingan, perspektif, tekstur, pewarnaan
serta gelap terang dikerjakan seteliti mungkin dan setepat-
setepanya

2.Perkembangan Aliran Naturalisme

Seni rupa mengalami perkembangan disetiap masa pergantian


waktu baik dalam jenis media, teknik yang digunakan serta aliran. Di
era modern ini berkembang berbagai aliran seni yang tergolong
dalam klasifikasi seni rupa modern / kontenporer yaitu Realisme,
Naturalisme, Romantisme, Impresionisme, Ekspresionisme, pop art,
surealisme abstrakisme dll. Dalam  pembahasan ini akan membahas
salah satu dari aliran seni yaitu aliran Naturalisme .
Aliran ini merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan
realisme pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme.
Sehingga terkadang aliran naturalisme dianggap memiliki kesamaan
dengan aliran realisme namun pada dasarnya aliran realisme lebih
menekankan bukan pada obyek tetapi suasana dari kenyataan
tersebut. Penganut naturalisme  berpendapat bahwa satu-satunya
dunia yang dapat dipercaya secara empiris ialah dunia eksitensi yang
bersifat alami.
Selain itu, dapat dikatakan sebagai perkembangan dari aliran
naif primitifisme. Di Indonesia, aliran ini dipelopori oleh R. Saleh Syarif
Boestaman yang memeroleh pendidikan di Eropa. Ia menghasilkan
karya-karya seperti Berburu Singa, Hutan Terbakar, Badai, Potret
Sultan-Sultan Yogya, dan Bupati Majalengka. Salah satu perupa
naturalisme di Amerika adalah William Bliss Baker, yang lukisan
pemandangannya dianggap lukisan realis terbaik dari gerakan ini.
Salah satu bagian penting dari gerakan naturalis adalah pandangan
Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang telah ditimbulkan
manusia terhadap alam.
 
3.Tokoh beserta Karyanya dari Pengembang Aliran Natualisme

a.Basuki Abdullah  
b.Soeboer Doellah
c.William Bliss Baker
d.Raden Saleh
e.Trubus
f.Gambir Anom
g.Abdullah Sudrio Subroto
h.Affandi
i.Fresco Mural

 
 
A.Basuki Abdullah

Basuki Abdullah (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 25 Januari -


meninggal 5  November 1993  pada umur 78 tahun) adalah salah
seorang maestro pelukis Indonesia.Ia dikenal sebagai pelukis aliran
realis dan naturalis. Ia pernah diangkat menjadi pelukis resmi Istana
Merdeka Jakarta dan karya-karyanya menghiasi istana-istana negara
dan kepresidenan Indonesia, disamping menjadi barang koleksi dari
berbagai penjuru dunia.
 
Salah satu lukisan karya Basuki Abdullah :

BASOEKI ABDULLAH, Landscape, 50cm X 80cm, Oil on


c a n v a s ( R p . 9 5 j t - R p . 1 2 0 j t ) - m as t e r p i e c e

4.Kesimpulan
Seni lukis aliran naturalisme merupakan aliran yang melukiskan
sesuai dengan aslinya. Semua hasil lukisnya bisa berupa penampakan
alam, keindahan-keindahan alam sekitar. Karena dinamakan
naturalisme berarti semua yang dilukiskan baik dari segi warna,
bentuk dan gelap terangnya sangat mirip dengan asli nya.Di Indonesia
banyak tokoh yang mengembangkan aliran naturalisme seperti : Raden
Saleh, Abdullah Sudrio Subroto,Basuki Abdullah, Gambir Anom dan
Trubus. Sedangkan di mancanegara tokoh-tokoh naturalisme :
Rembrant, William Hogart dan Frans Hall

C.Aliran Realisme

1.Pengertian dari Aliran Realisme


Istilah realisme berasal dari kata real yang berarti nyata dan
isme yang berarti aliran atau  gaya. Realisme adalah gaya atau aliran seni
rupa yang penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Aliran
Realisme muncul karena menentang seni Neoklasisisme dan
Romantisisme. Jika Neoklasisisme menggunakan rasio/intelektualnya
dalam mengungkapkan ide, dan Romantisisme menggunakan
emosinya, maka Realisme berkeinginan menggambarkan keadaan
nyata hidup manusia. Seniman Realisme berkeinginan
menggambarkan obyek yang benar-benar real, tanpa ilusi, dan
bersumber dari kehidupan sehari-hari.
Realisme di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subjek
dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari
tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu. Maknanya
bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa unruk
memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang
buruk sekalipun.
Perupa realisme selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-
hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek, untuk mencapai tujuan
Verisimilitude (sangat hidup). Perupa realis cenderung mengabaikan
drama-drama teatrikal, subjek-subjek yang tampil dalam ruang yang
terlalu luas, dan bentuk-bentuk klasik lainnya yang telah lebih dahulu
populer saat itu.

Ciri-ciri lukisan dengan aliran realisme :


 Penggambaran obyek sesuai dengan aslinya .
 Tidak terkesan menambahi atau menyempurnakan .
 Lukisan tidak memiliki titik sentral, karena lukisan tersebut
memiliki inti yang terkesan keseluruhan dan menyatu satu sama
lain

2.Perkembangan Aliran Realisme


Aliran seni ini muncul sebagai respon terhadap aliran neoklasik
dan romantisisme. Romantisisme adalah sebuah gerakan seni
intelektual yang mempengaruhi banyak seniman selama abad ke-17
dan abad ke-18. Romantisisme menekankan pada emosi, kreativitas,
dan imajinasi seniman. Seni adalah lebih dari pantulan alam. Mereka
yang mengikuti tradisi seni romantik, menggunakan imajinasi secara
bebas dalam karya seni. Keindahan alam dan mistisisme banyak
digunakan sebagai tema dalam lukisan romantik.
Di sisi lain, seniman yang mengikuti gaya neoklasik banyak
mengambil inspirasi dari ide-ide tentang keberanian, pengorbanan,
dan cinta negara.
Pembahasan realisme dalam seni rupa bisa pula mengacu kepada aliran
kebudayaan yang  bermula di Perancis pada pertengahan abad 19.
Namun karya dengan ide realisme sebenarnya sudah ada pada 2400
SM yang ditemukan di kota Lothal, yang sekarang lebih dikenal
dengan nama India.
Aliran ini biasanya berhubungan erat dengan perjuangan sosial,
reformasi politik, dan demokrasi. Realisme kemudian mendominasi
dunia seni rupa dan sastra di Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat di
sekitar tahun 1840 hingga 1880.

 
3.Tokoh beserta Karyanya dari Pengembang Aliran Realisme

a.Alfredo Rodrigus

Lukisan bagi Alfredo Rodrigus itu menjadi bagian dari


pengembangan masa kecilnya. Lahir dan dibesarkan di Meksiko
dalam keluarga dengan sembilan anak, Alfredo menggunakan
bakatnya untuk menambah penghasilan keluarganya.
  Sekarang Alfredo Rodrigus tinggal di Barat dan memenangkan
penghargaan tertinggi dari  beberapa dari organisasi yang paling
bergengsi, pekerjaan Alfredo juga termasuk dalam buku "Western
Painting Today" oleh Kerajaan B. Hassrick dan "Contemporary
Western Artists" oleh Peggy dan Harold Samuels. Karya Karya Seni Lukis
Alfredo juga telah ditampilkan dalam majalah seperti Art of the West,
Informart, Western Horseman dan International Fine Art Collector.
  Seorang seniman profesional sejak tahun 1968, Alfredo
Rodriguez sudah menikmati  pengakuan internasional oleh kolektor
seni pribadi dan korporasi, serta pujian kritis luas untuk karya seni lukis
luar biasa dari Amerika Barat. gambar pegunungan, padang pasir dan
desa-desa India dikagumi di mana pun mereka ditampilkan, tetapi
perannya sebagai penduduk negeri yang menyediakan titik fokus
karyanya. Saat ia melukis, ia menangkap martabat jiwa manusia
ditinggikan oleh keindahan megah mereka disekitarnya.
  Dia telah datang jauh dari seperti awal yang sederhana, dan
kritikus percaya bahwa pengobatan ahli nya dari American Barat
sebagian besar bertanggung jawab atas keberhasilan dan
menunjukkan potensi yang lebih besar untuk masa depan.
b.Karl Briullov
Karl Pavlovich
Bryullov (12
Desember 1799 - 11
Juni 1852), juga
diterjemahkan
Briullov atau Briuloff
dan disebut oleh
teman-temannya
sebagai " The Great
Karl ", adalah Rusia
pelukis

c.Ford Madox Brown

Ford Madox
Brown (16 April 1821 - 6 Oktober 1893) adalah seorang pelukis
Inggris mata  pelajaran moral dan sejarah, terkenal karena khas grafis
dan sering nya Hogarthian versi Pre- Raphaelite gaya. Diperdebatkan,
lukisan paling terkenal adalah Kerja . Brown menghabiskan tahun-
tahun terakhir hidupnya lukisan The Manchester Mural for  Balai Kota
Manchester yang menggambarkan sejarah Mancunian. Berikut adalah
contoh lukisan karya Ford Madox Brown.
 
Dibawah ini tokoh-tokoh pengembang aliran realisme selain tiga
tokoh di atas :
 
Jean Baptiste Siméon Chardin,Camille Corot,Gustave Courbet
, Honoré Daumier , Edgar, Degas (juga seorang Impressionis), Thomas
Eakins, Nikolai Ge, Aleksander Gierymski, William Harnett
(spesialis trompe l'oeil), Louis Le Nain, Édouard Manet (berhubungan
pula dengan Impressionisme), Jean-François Millet dan Ilya Yefimovich
Repin.

  4. Kesimpulan
Seni lukis aliran realisme merupakan aliran yang mengutamakan
keaslian atau kenyataan. Aliran ini tidak menambah-nambahkan atau
tidak terlalu menuntut kesempurnaan, karena aliran ini bersumber
pada kehidupan nyata. Biasanya tema dari lukisan ini mengisahkan
tentang peperangan, tokoh masyarakat, kemiskinan, pekerjaan dan
lain sebagainya yang nyata

Anda mungkin juga menyukai