2 PB

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

p-ISSN : 2599 – 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi

e-ISSN : 2599 – 1426 Volume 11 No. 2 Tahun 2019

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DALAM UPAYA


MENINGKATKAN EKONOMI DI DUSUN PANGKUNG DEDARI, DESA
MELAYA, KECAMATAN MELAYA

I Gusti Ayu Yogi Iswari1, Luh Indrayani2, Kadek Rai Suwena3

Program Studi Pendidikan Ekonomi


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: ayuyogiiswari1997@gmail.com1, luhindrayani25@gmail.com2,


kadek_suwena@yahoo.co.id3

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberdayaan masyarakat pesisir dalam upaya
meningkatkan ekonomi di Dusun Pangkung Dedari, Desa Melaya, Kecamatan Melaya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data
dikumpulkan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data yang
digunakan adalah reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan triangulasi sumber. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pertama desa hanya menjalankan program tanpa adanya
arahan dan pendampingan yang signifikan terhadap masyarakat yang mengikuti program
dari pemberdayaan ini sehingga pendapatan mereka setelah mengikuti program ini masih
sama dengan sebelumnya, kedua kelompok pembudidaya ikan air tawar perlu mendapat
pembinaan dari Desa serta Dinas Kelautan dan Perikanan agar pembudidaya lebih
produktif. Selain menjual secara mentah hasil panen keluar daerah, pembudidaya
seharusnya bisa mengolah sendiri agar mendapatkan nilai jual yang lebih tinggi, ketiga
pemeliharan ikan kerapu memerlukan perhatian yang cukup besar sehingga perlu
direncanakan dengan matang agar mendapatkan hasil yang optimal. Namun kurangnya
arahan dan pendampingan, prasarana transportasi serta komunikasi masih kurang
mendukung sehingga pemberdayaan ini belum cukup mendapatkan hasil yang maksimal.

Kata kunci: Masyarakat Pesisir, Ekonomi, Pemberdayaan.

Abstract
This study aims to determine the empowerment of coastal communities in an effort to
improve the economy in Pangkung Dedari Hamlet, Melaya Village, Melaya District. This
study uses a qualitative approach to the type of descriptive research. Data collected by
interview, observation and documentation. Data analysis methods used are data reduction,
data presentation, conclusion and source triangulation. The results show that one the
village only runs the program without any significant direction and assistance to the people
who take part in the empowerment program so that their income after participating in the
program is still the same as before, two freshwater fish farmers need to receive guidance
from Villages and Maritime and Fisheries Agency to make farmers more productive. In
addition to selling raw produce from outside the region, farmers should be able to process
it themselves in order to get a higher selling value, three maintenance of groupers requires
considerable attention so it needs to be carefully planned in order to get optimal results.
However, the lack of direction and assistance, transportation and communication
infrastructure still lacks support so that this empowerment has not been sufficient to get
maximum results.

Keywords: Coastal Communities, Economy, Empowerment.

509
p-ISSN : 2599 – 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi
e-ISSN : 2599 – 1426 Volume 11 No. 2 Tahun 2019

PENDAHULUAN dari berbagai proyek pembangunan, tetapi


Indonesia merupakan Negara merupakan subjek dari upaya
Kepulauan dengan jumlah pulau yang pembangunan sendiri (Theresia, 2015).
mencapai 17.508 dan panjang garis pantai Pemberdayaan masyarakat pesisir
kurang lebih 81.000 Km. Keadaan ini haruslah bersifat bottom up dan open
menyebabkan kawasan pesisir menjadi menu, namun yang terpenting adalah
andalan sumber pendapatan masyarakat pemberdayaan itu sendiri yang harus
Indonesia (Tinambunan, 2015). langsung menyentuh kelompok
Sementara Indonesia, sebagai negara masyarakat sasaran (Desmiyawati,
maritim, potensi sumberdaya kelautan, Hasan, Samsir, & Azlina, 2015).
pesisir, dan pulau-pulau kecil sangatlah Pemberdayaan masyarakat pesisir
besar dan berlimpah untuk dikelola secara seharusnya lebih diarahkan kepada
optimal sehingga bisa memberi dampak pemberdayaan masyarakat terkait potensi
multidimensi yang signifikan bagi negara yang dimiliki oleh desa itu sendiri.
dan bangsa (Hariyanto, 2014). Sayangnya potensi yang demikian besar
Pemberdayaan adalah suatu tersebut belum diberdayakan secara
proses dan sekaligus hasil dari proses optimal, sehingga masyarakat pesisir di
tersebut (Tampubolon, 2012). Indonesia masih berada dalam kondisi
Pemberdayaan adalah bagian dari miskin, dengan kata lain masih belum
paradigma pembangunan yang sejahtera (Nuryanto & Haryono, 2017).
memfokuskan perhatiannya kepada Pemberdayaan bagi masyarakat
semua aspek yang prinsipil dari manusia pesisir dimaksudkan untuk meningkatkan
di lingkungannya yakni mulai dari aspek ekonomi mereka dengan memberikan
intelektual (Sumber Daya Manusia), aspek pembekalan dan pengetahuan agar dapat
material dan fisik, sampai kepada aspek lebih maksimal menggali potensi sumber
manajerial (Sutarto, 2018). Tujuan utama daya alam yang tersedia. Melaya
pemberdayaan menurut Suharto (2017) merupakan salah satu Desa yang berada
adalah “memperkuat kekuasaan di Kecamatan Melaya Kabupaten
masyarakat, khususnya kelompok lemah Jembrana, dimana salah satunya bernama
yang memiliki ketidakberdayaan, karena Dusun Pngkung Dedari. Selain memiliki
kondisi internal (seperti persepsi mereka perairan laut yang cukup luas, dusun ini
sendiri), maupun karena kondisi eksternal juga memiliki potensi perikanan yang
(misalnya ditindas oleh struktur sosial cukup besar bila dikelola dan
yang tidak adil)”. Prinsip pemberdayaan dimanfaatkan dengan baik Potensi
menurut Najiyati , Asmana, & sumber daya laut yang cukup besar tidak
Suryadiputra, (2005) adalah; (1) diimbangi dengan kehidupan masyarakat
Kesetaraan, (2) Partisipatif, (3) pesisir di dusun ini yang sebagian besar
Keswadayaan, Berkelanjutan. masyarakatnya belum sejahtera. Kondisi
Pemberdayaan masyarakat di ini diperparah dengan banyaknya
Indonesia telah menjadi program nasional kebutuhan hidup yang dialami oleh
pemerintah dan swasta. (Ma'arif, 2016). masyarakat pesisir Dusun Pangkung
Pemberdayaan masyarakat tidak lain Dedari, Desa Melaya seperti kehidupan
adalah upaya penanggulangan sehari-hari, pendidikan dan kesehatan.
kemiskinan dan keterbelakangan (Rahim, Pemberdayaan masyarakat yang sudah
Tahir, & Rumbia, 2014). Pemberdayaan dilakukan oleh Desa Melaya terhadap
masyarakat bukan membuat masyarakat masyarakat pesisir di Dusun Pangkung
menjadi makin tergantung pada berbagai Dedari antara lain: (1) Berupa
program pemberian (charity). Pendekatan pelaksanaan bantuan pembinaan
utama dalam konsep pemberdayaan pembuatan Gula Semut dan Keripik Kulit
adalah masyarakat tidak dijadikan objek Ikan kepada Kelompok Maju Lestari

510
p-ISSN : 2599 – 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi
e-ISSN : 2599 – 1426 Volume 11 No. 2 Tahun 2019

dimana kelompok ini beranggotakan 5 ikan (Mulyatun, 2018). Uraian di atas,


orang bermata pencaharain sebagai memberi arahan bahwanya perlu ada
nelayan, 5 orang buruh dan 15 orang ibu upaya lebih nyata dari pemerintah untuk
rumah tangga; (2) pembinaan berupa mengoptimalkan potensi sumber daya
budidaya Ikan Air Tawar kepada kelautan dan fokus menyelesaikan
Kelompok Tirta Urip yang beranggotakan masalah pokok dalam kemiskinan nelayan
15 orang nelayan dan 10 orang buruh; (3) (Durianto, Suryono, & Hermawan, 2014).
pembinaan berupa budidaya Ikan Air Laut Pengertian ekonomi secara utuh
kepada Kelompok Harmoni yang yaitu, “ilmu ekonomi adalah salah stu
beranggotakan 16 nelayan dan 9 orang cabang ilmu pengetahun yang berdaya
buruh. upaya untuk memberikan pengetahuan
Pembangunan infrastruktur dan dan pengertian tentang gejala-gejala
pertumbuhan ekonomi lebih banyak masyarakat yang timbul karena perbuatan
dinikmati oleh penduduk yang tinggal di manusia dalam usahanaya untuk
daerah perkotaan daripada penduduk memenuhi kebutuhannya atau untuk
yang tinggal di wilayah pesisir (hinterland), mencapai kemakmuran”. Selanjutnya ia
sehingga cenderung terjadi kesenjangan juga menyatakan “begitu banyak tujuan
antara penduduk di daerah perkotaan hidup seseorang akan tetapi satu hal yang
dengan penduduk di daerah pesisir. pasti yaitu bahwa setiap orang tentu ingin
(Qodriyatun, 2013). Masyarakat pesisir memiliki pendapatan yang cukup yang
dimaksudkan adalah masyarakat yang akan memungkinkan untuk memilih cara
tinggal di daerah pesisir dan sumber hidup yang dipilih dan yang disukainya,
kehidupan perekonomiannya bergantung semakin besar pendapataanya akan
secara langsung pada pemanfaatan semakin luas kesempatan yang terbuka
sumberdaya laut dan pesisir melalui baginya untuk memenuhikeinginannya”.
kegiatan penangkapan dan budidaya. Ekonomi secara umum mengkaji
(Rahmanto, 2015). mengenai pemenuhan kebutuhan manusia
Masyarakat yang tinggal di wilayah dan kemakmuran manusia, hal pokok
pesisir pantai di Indonesia dikenal sebagai permasalahan ekonomi tersebut yaitu
kawasan masyarakat miskin, kumuh dan kebutuhan dan pencapaian kemakmuran.
terbelakang (Nugroho, 2015). Ekonomi Dua hal ini merupakan salah satu dasar
masyarakat pesisir merupakan kegiatan sosial di dalam masyarakat bila
pengelolaan sumberdaya pesisir dan dihubungkan dengan permasalahan mikro
masyarakat yang tinggal di wilayah tingkat ekonomi, masyarakat, dengan kata
tersebut (Witarsa, 2015). Di samping lain semakin makmur seseorang dan
untuk meningkatkan kesejahteraan semakin mampu untuk memenuhi
masyarakat nelayan, juga bertujuan untuk kebutuhannya dengan berbagai
mendidikan agar nelayan lebih mandiri tingkatanya maka semakin tinggi pula
dan mempunyai kemampuan untuk hidup tingkat ekonomi seseorang didalam
lebih baik dalam memanfaatkan sumber struktur sosial kemasayarakatan (Rosyidi,
daya yang ada secara optimal dan 2009).
berkelanjutan (Zamzami, 2011). Besarnya
potensi kelautan tersebut ternyata tidak METODE
diikuti oleh kesejahteraan masyarakat Penelitian ini merupakan penelitian
nelayan. Hal ini terlihat dimana kondisi deskriptif yang bertujuan untuk
sosial ekonomi nelayan kita sangat jauh mendeskripsikan serta menganalisis
berbeda dengan potensi sumberdaya pemberdayaan masyarakat pesisir dalam
alamnya (Razali, 2004). Iklim global yang upaya meningkatkan ekonomi di Dusun
semakin tidak menentu menyebabkan Pangkung Dedari, Desa Melaya,
gelombang lautan sulit untuk diperkirakan, Kecamatan Melaya melalui program
sehingga masyarakat pesisir yang pemberdayaan; (1) Gula Semut dan
berprofesi sebagai nelayan mengalami Keripik Kulit Ikan Kelompok Maju Lestari,
kendala dalam berlayar untuk menangkap (2) Budidaya Ikan Air Tawar Kelompok
511
p-ISSN : 2599 – 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi
e-ISSN : 2599 – 1426 Volume 11 No. 2 Tahun 2019

Tirta Urip, (3) Budidaya Ikan Air Laut Kaje 292 KK, 1.170 jiwa; (7) Dusun/Banjar
Kelompok Harmoni. Subjek penelitian Melaya Tengah Kelod 178 KK, 665 jiwa;
yaitu Kepala Dusun dan Masyarakat (8) Dusun/Banjar Melaya Pantai 450 KK,
Pesisir di Dusun Pangkung Dedari, Desa 1.646 jiwa; (9) Dusun/Banjar Sumbersari
Melaya, Kecamatan Melaya. Objek dalam 411 KK, 1.532 jiwa; (10) Dusun/Banjar
penelitian yaitu Pemberdayaan Klatakan 146 KK, 453 jiwa.
Masyarakat Pesisir Dalam Upaya Pangkung Dedari merupakan salah
Meningkatkan Ekonomi di Dusun satu dusun yang berada di Desa Melaya,
Pangkung Dedari, Desa Melaya, dusun ini memiliki perairan laut yang
Kecamatan Melaya. Penentuan sampel cukup luas dan memiliki potensi perikanan
penelitian dilakukan saat memasuki yang cukup besar. Mayoritas
lapangan dan selama penelitian masyarakatnya menggeluti profesi
berlangsung dengan cara seorang peneliti sebagai nelayan dan buruh. Sebagian
memilih Kepala Dusun yang dipilih untuk besar masyarakat di dusun ini
memberikan data. Peneliti juga memilih menggantungkan hidupnya dari hasil
sampel Masyarakat Pesisir yang kegiatan melaut. Dusun Pangkung Dedari
diwawancarai berjumlah 6 orang dimana ini terdapat beberapa perahu bersandar,
setiap 1 kelompok pemberdayaan dipilih 1 dimana perahu yang bersandar inilah yang
orang ketua kelompok dan 1 orang menjadi alat utama untuk melaut. Mereka
anggota untuk memberikan informasi mencari ikan dilaut, yang jaraknya 1-2 km
secara jelas mengenai masing-masing dari tempat tinggal mereka dengan
program pemberdayaan agar memberikan menggunakan perahu yang mereka
tambahan data yang lebih lengkap. Teknik gunakan untuk bekerja. Nelayan biasanya
pengumpulan data yang digunakan mulai bekerja pada sore hari maka dari itu
berupa wawancara, observasi dan pemukiman nelayan biasanya sangat sepi,
dokumentasi. Analisis data dilakukan dikarenakan para nelayan beristirahat di
dengan pengumpulan data, reduksi data, rumah dan tidak ada yang melakukan
penyajian data dan penarikan kesimpulan. pekerjaan pada siang hari selain itu ada
juga nelayan yang berada di perahunya
HASIL DAN PEMBAHASAN untuk sekedar mengecek keadaan perahu
Hasil Penelitian atau mengisi bahan bakar. Istri para
Desa Melaya adalah bagian dari nelayan ini keseharianya hanya menjadi
Kecamatan Melaya, Kabupetan Jembrana, ibu rumah tangga, selain dari itu ada juga
Bali. Desa ini sangat mudah dijangkau, yang bekerja di pasar, atau sebagai bakul
karena terletak di pinggir jalan raya ikan. Mereka hanya mengandalkan
Denpasar – Gilimanuk dan ibu kota penghasilan dari suaminya sebagai
kecamatan Melaya ini terlatak di desa nelayan.
Melaya. Desa Melaya mempunyai jumlah Adanya program permberdayaan
penduduk 12.500 jiwa dan desa ini dibagi yang diberikan oleh pemerintahan desa
menjadi wilayah yang lebih kecil disebut bagi masyarakat pesisir dimaksudkan
dusun atau banjar yang dipimpin oleh untuk meningkatkan ekonomi mereka
kepala dusun/banjar, hingga sekarang di dengan memberikan pembekalan dan
Desa Melaya terdapat 10 Dusun/Banjar pengetahuan agar dapat lebih maksimal
dan jumlah KK dengan masing-masing menggali potesi sumber daya alam yang
jumlah penduduk sebagai berikut: (1) tersedia. Pemberdayaan masyarakat
Dusun/Banjar Pangkung Dedari 549 KK, pesisir di dusun ini menjadikan
1.871 jiwa; (2) Dusun/Banjar Pasar 172 masyarakat pesisir sebagai rekan kerja
KK, 636 jiwa; (3) Dusun/Banjar Melaya bagi desa untuk melaksanakan program-
Krajan 309 KK, 2.163 jiwa; (4) program pemberdayaan, sehingga tujuan
Dusun/Banjar Pangkung Tanah Kangin tersebut dapat terlaksana untuk
295 KK, 991 jiwa; (5) Dusun/Banjar memperbaiki taraf hidup atau
Pangkung Tanah Kauh 335 KK, 1.370 kesejahteraan masyarakat pesisir
jiwa; (6) Dusun/Banjar Melaya Tengah sehingga dapat meningkatkan ekonomi di
512
p-ISSN : 2599 – 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi
e-ISSN : 2599 – 1426 Volume 11 No. 2 Tahun 2019

Dusun Pangkung Dedari, Desa Melaya, tujuan sehingga perlu mendapat


Kecamatan Melaya. pendampingan untuk pengembangan
Berdasarkan hasil penelitian tentang produk dan dapat dirubah menjadi produk
pemberdayaan masyarakat pesisir dalam olahan keripik kulit ikan air tawar dan gula
upaya menigkatkan ekonomi di Dusun aren semutdengan daya jual yang tinggi
Pangkung Dedari, Desa Melaya, sebagai pilihan oleh-oleh khas desa.
Kecamatan Melaya pandangan dari Dapat mencapai tujuan untuk menambah
masyarakat yang diberdayakan menjawab penghasilan bagi masyarakat pesisir,
sangat setuju tentang adanya program namun desa hanya menjalankan program
pemberdayaan yang dilaksanakan di desa tanpa adanya arahan dan pendampingan
ini. Masyarakat pesisir sangat mendukung yang signifikan serta pemasaran yang
dengan adanya program pemberdayaan kurang efektif terhadap olahan dari
ini karena dapat memanfaatkan sumber produksi yang dibuat sehingga
daya alam yang berada di dusun ini dan pendapatan masyarakat yang mengikuti
dapat menggali potensi sumber daya program dari pemberdayaan ini masih
manusia yang berada di Dusun Pangkung sama dengan sebelumnya. Olahan yang
Dedari, Desa Melaya, Kecamatan Melaya. di produksi menggunakan bahan pokok
berupa ikan air tawar yang diolah agar
Pembahasan bernilai jual tinggi.
Program pemberdayaan yang Program pemberdayaan yang
pertama yaitu Pembinaan Pembuatan kedua yaitu Pembinaan Berupa Budidaya
Gula Semut dan Keripik Kulit Ikan Ikan Air Tawar Kepada Kelompok Tirta
Kelompok Maju Lestari, gula merah Urip, perlu mendapat pembinaan dari
memang dikembangkan menjadi produk Desa serta Dinas Kelautan dan Perikanan
gula semut karena faktor keuntungan yang agar pembudidaya lebih produktif
lebih besar dibandingkan produksi gula sehingga saat panen mendapatkan hasil
merah biasa, proses pemasaran produsen yang maksimal. Selain menjual secara
gula semut biasa menyetorkan hasil mentah hasil panen keluar daerah,
produksinya ke pasar dan swalayan/toko pembudidaya seharusnya bisa mengolah
yang tidak jauh dari desa, karena tingkat sendiri agar mendapatkan nilai jual yang
pendidikan produsen gula semut yang lebih tinggi. Sehingga dapat menunjang
sebagian besar hanya lulusan SD dan pendapatan desa dan masyarakat pesisir
SMP dinilai masih kurang menguasai di Dusun Pangkung Dedari, Desa Melaya,
strategi pemasaran. Kecamatan Melaya. Program ini merajuk
Pengolahan Keripik Kulit Ikan pada pendapat (Najiyati, S., dkk., 2005)
Gurami masih sangat sederhana, bahkan tentang prinsip pemberdayaan salah
pengemasan produk dilakukan dengan satunya yaitu partisipatif yang artinya
cara yang masih tradisional, yakni hanya program pemberdayaan yang sifatnya
dalam kemasan plastik ulir dan diikat direncanakan, dilaksanakan, diawasi, dan
dengan tali tanpa adanya label kemasan dievaluasi namun perlu proses
kemudian dijual dengan harga eceran. pendampingan yang melibatkan
Proses pengolahan yang dibutuhkan untuk pendamping yang berkomitmen tinggi
dapat menjadi keripik siap makan terhadap pemberdayaan masyarakat.
dilakukan tahap yang cukup panjang, akan Selain membudidayakan ikan air tawar
tetapi keuntungan yang didapat belum desa juga mengembangkan potensi
sebanding dengan proses yang budidaya ikan air laut.
dibutuhkan. Dalam proses pengolahan, Dapat dilihat program
hanya sebatas produk yang dapat pemberdayaan yang ketiga yaitu
dipasarkan di sekitar Desa saja dan Pembinaan Budidaya Ikan Air Laut kepada
cenderung memiliki nilai jual yang tidak Kelompok Harmoni, pembudidaya
terlalu tinggi. Program ini merajuk pada seharusnya mendapat pembinaan dari
pendapat (Suharto, 2017) bahwa Desa serta Dinas Kelautan dan Perikanan,
pemberdayaan merupakan proses dan pemeliharan budidaya ikan air laut
513
p-ISSN : 2599 – 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi
e-ISSN : 2599 – 1426 Volume 11 No. 2 Tahun 2019

khusunya ikan kerapu memerlukan dan semangat kepada masyarakat pesisir


perhatian yang cukup besar sehingga agar memiliki motivasi dalam
perlu direncanakan dengan matang agar mengembangkan potensi dari sumber
mendapatkan hasil yang optimal. Namun daya alam yg terdapat di desa ini.
kurangnya arahan dan pendampingan, Pemerintah juga perlu mengadakan
prasarana transportasi serta komunikasi sosialisasi atau pendampingan secara
masih kurang mendukung sehingga rutin dan langsung kepada masyarakat
pemberdayaan ini belum cukup pesisir, serta lebih meningkatkan sarana
mendapatkan hasil yang maksimal. dan prasana transportasi untuk
Program ini merajuk pada pendapat menunjang program pemberdayaan agar
(Najiyati, S., dkk., 2005) tentang prinsip tercapainya keberhasilan pemberdayaan
pemberdayaan salah satunya yaitu yang diinginkan.
partisipatif yang artinya program Bagi masyarakat pesisir yang
pemberdayaan yang sifatnya berada di Dusun Pangkung Dedari, Desa
direncanakan, dilaksanakan, diawasi, dan Melaya, Kecamatam Melaya, harus lebih
dievaluasi namun perlu proses meningkatkan partisipasinya dalam
pendampingan yang melibatkan mengembangkan program serta
pendamping yang berkomitmen tinggi melanjutkan program pemberdayaan yang
terhadap pemberdayaan masyarakat. sudah diberikan desa, sehingga
Selain sarana dan prasana yang harus masyarakat mampu memandirikan
didukung oleh desa infrastruktur lainya ekonomi serta meningkatkan
juga harus diperhatikan dengan baik perekonomian di desa tersebut.
sehingga pemberdayaan yang diharapkan Bagi peneliti selanjutnya yang
dapat terwujud. tertarik untuk mengkaji aspek yang serupa
diharapkan dapat mengembangkan
SIMPULAN DAN SARAN penelitian ini dengan melakukan kajian
Simpulan yang berbeda supaya dapat memperkaya
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengetahuan tentang pemberdayaan
pemberdayaan masyarakat pesisir dalam masyarakat pesisir dalam upaya
upaya menigkatkan ekonomi di Dusun meningkatkan ekonomi.
Pangkung Dedari, Desa Melaya,
Kecamatan Melaya pandangan dari DAFTAR PUSTAKA
masyarakat yang diberdayakan sangat Desmiyawati, Hasan, H., Samsir, & Azlina,
setuju tentang adanya program N. (2015). Pemberdayaan
pemberdayaan yang dilaksanakan desa. Masyarakat Pesisir Melalui Skema
Masyarakat pesisir sangat mendukung
Pembiayaan Kerjasama
dengan adanya program-program
pemberdayaan tersebut, masyarakat Pemerintah Dengan Swasta Dan
pesisisr dapat memanfaatkan sumber Corporate Social Responsibility.
daya alam serta menggali potensi sumber Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis,
daya manusia yang mereka miliki. 89-95.
Pemberdayaan ini juga diharapkan dapat
mencapai tujuan untuk meningkatkan Durianto, R., Suryono, A., & Hermawan.
ekonomi masyarakat yang diberdayakan. (2014). Pemberdayaan Masyarakat
Namun kurangnya arahan serta motivasi Nelayan Melalui Klinik IPTEK Mina
dan pendampingan yang signifikan maka Bisnis. Jurnal Administrasi Publik,
program pemberdayaan yang terlaksana 22-28.
belum mecapai tujuan yang diinginkan.
Hariyanto, S. (2014). Analisis
Saran Pemberdayaan Masyarakat
Berdasarkan hasil, pembahasan Nelayan Di Pantai Prigi Kecamatan
dan simpulan, maka dapat diajukan saran Watulimo Kabupaten Trenggalek.
bagi desa harus memberikan dorongan
514
p-ISSN : 2599 – 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi
e-ISSN : 2599 – 1426 Volume 11 No. 2 Tahun 2019

Jurnal Universitas Tulungagung Tenggara. Journal The WINNERS,


BONOROWO. 23-33.
Ma'arif, R. (2016). Pemberdayaan Rahmanto, D. (2015). Permberdayaan
Masyarakat Nelayan Melalui Masyarakat Pesisir Pulau
Pengembangan Perikanan Untungjawa Dalam Upaya
Tangkap di Desa Majakerta Meningkatkan Kesadaran Hukum
Village, Indramayu, Jawa Barat. dan Kemandirian Nelayan. Jurnal
Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Hukum.
Masyarakat, 17-24.
Razali, I. (2004). Strategi Pemberdayaan
Mulyatun. (2018). Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dan Laut.
Masyarakat Pesisir Berbasis Jurnal Pemberdayaan Komunitas,
Potensi Lokal; Alternatif Ketahanan 61-68.
Pangan Berupa Tepung Magrove.
Rosyidi, S. (2009). Pengantar Teori
211-238.
Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo
Najiyati , S., Asmana, A., & Suryadiputra, Persada.
I. (2005). Pemberdayaan
Suharto, E. (2017). Membangun
Masyarakat di Lahan Gambut.
Masyarakat Memberdayakan
Bogor: Wetlands Internasional -
Rakyat. Bandung: PT Refika
Indonesia Programme dan Wildlife.
Aditama.
Nugroho, M. (2015). Pemberdayaan
Sutarto, D. (2018). Pemberdayaan
Masyarakat Nelayan di Kabupaten
Masyarakat Pesisir Berbasis
Pasuruan: Kajian Pengembangan
Keluarga Perspektif Gender. Jurnal
Model Pemberdayaan
Trias Politika, 131-148.
Sumberdaya Manusia di Wilayah
Pesisir Pantai. Jurnal Teknologi Tampubolon, D. (2012). Strategi
Pangan, 19-26. Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
Di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Nuryanto, & Haryono. (2017).
Jurnal SOROT, 1-190.
Pemberdayaan Masyarakat
Nelayan Pesisir Pantai Utara Jawa Theresia, A. (2015). Pembangunan
Tengah melalui Koperasi Nelayan Berbasis Masyarakat. Bandung:
dan E-commerce. Jurnal Saintek Alfabeta.
Maritim, 49-63. Tinambunan, H. (2015). Pemberdayaan
Qodriyatun, S. (2013). Peningkatan Masyarakat Desa Pesisir Melalui
Kesejahteraan Masyarakat Pesisir Penguatan Budaya Maritim Dalam
di Kota Batam Melalui Menghadapi Pasar Bebas
Pemberdayaan Masyarakat. 91- Masyarakat Ekonomi ASEAN. Fiat
100. Justisia Journal of Law, 15-34.

Rahim, M., Tahir, M., & Rumbia, W. Witarsa. (2015). Model Pengembangan
(2014). Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
Masyarakat di Wilayah Pesisir Berbasis Co-Management
Dalam Menanggulangi Kemiskinan Sumberdaya Perikanan di
di Kabupaten Buton, Sulawesi Kabupaten Pontianak. Jurnal
Economia, 26-46.
515
p-ISSN : 2599 – 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi
e-ISSN : 2599 – 1426 Volume 11 No. 2 Tahun 2019

Zamzami, L. (2011). Pemberdayaan Nagari Ampiang Perak, Sumatera


Ekonomi Masyarakat Pesisir di Barat. 113-12

516

Anda mungkin juga menyukai