2 PB
2 PB
2 PB
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberdayaan masyarakat pesisir dalam upaya
meningkatkan ekonomi di Dusun Pangkung Dedari, Desa Melaya, Kecamatan Melaya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data
dikumpulkan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data yang
digunakan adalah reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan triangulasi sumber. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pertama desa hanya menjalankan program tanpa adanya
arahan dan pendampingan yang signifikan terhadap masyarakat yang mengikuti program
dari pemberdayaan ini sehingga pendapatan mereka setelah mengikuti program ini masih
sama dengan sebelumnya, kedua kelompok pembudidaya ikan air tawar perlu mendapat
pembinaan dari Desa serta Dinas Kelautan dan Perikanan agar pembudidaya lebih
produktif. Selain menjual secara mentah hasil panen keluar daerah, pembudidaya
seharusnya bisa mengolah sendiri agar mendapatkan nilai jual yang lebih tinggi, ketiga
pemeliharan ikan kerapu memerlukan perhatian yang cukup besar sehingga perlu
direncanakan dengan matang agar mendapatkan hasil yang optimal. Namun kurangnya
arahan dan pendampingan, prasarana transportasi serta komunikasi masih kurang
mendukung sehingga pemberdayaan ini belum cukup mendapatkan hasil yang maksimal.
Abstract
This study aims to determine the empowerment of coastal communities in an effort to
improve the economy in Pangkung Dedari Hamlet, Melaya Village, Melaya District. This
study uses a qualitative approach to the type of descriptive research. Data collected by
interview, observation and documentation. Data analysis methods used are data reduction,
data presentation, conclusion and source triangulation. The results show that one the
village only runs the program without any significant direction and assistance to the people
who take part in the empowerment program so that their income after participating in the
program is still the same as before, two freshwater fish farmers need to receive guidance
from Villages and Maritime and Fisheries Agency to make farmers more productive. In
addition to selling raw produce from outside the region, farmers should be able to process
it themselves in order to get a higher selling value, three maintenance of groupers requires
considerable attention so it needs to be carefully planned in order to get optimal results.
However, the lack of direction and assistance, transportation and communication
infrastructure still lacks support so that this empowerment has not been sufficient to get
maximum results.
509
p-ISSN : 2599 – 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi
e-ISSN : 2599 – 1426 Volume 11 No. 2 Tahun 2019
510
p-ISSN : 2599 – 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi
e-ISSN : 2599 – 1426 Volume 11 No. 2 Tahun 2019
Tirta Urip, (3) Budidaya Ikan Air Laut Kaje 292 KK, 1.170 jiwa; (7) Dusun/Banjar
Kelompok Harmoni. Subjek penelitian Melaya Tengah Kelod 178 KK, 665 jiwa;
yaitu Kepala Dusun dan Masyarakat (8) Dusun/Banjar Melaya Pantai 450 KK,
Pesisir di Dusun Pangkung Dedari, Desa 1.646 jiwa; (9) Dusun/Banjar Sumbersari
Melaya, Kecamatan Melaya. Objek dalam 411 KK, 1.532 jiwa; (10) Dusun/Banjar
penelitian yaitu Pemberdayaan Klatakan 146 KK, 453 jiwa.
Masyarakat Pesisir Dalam Upaya Pangkung Dedari merupakan salah
Meningkatkan Ekonomi di Dusun satu dusun yang berada di Desa Melaya,
Pangkung Dedari, Desa Melaya, dusun ini memiliki perairan laut yang
Kecamatan Melaya. Penentuan sampel cukup luas dan memiliki potensi perikanan
penelitian dilakukan saat memasuki yang cukup besar. Mayoritas
lapangan dan selama penelitian masyarakatnya menggeluti profesi
berlangsung dengan cara seorang peneliti sebagai nelayan dan buruh. Sebagian
memilih Kepala Dusun yang dipilih untuk besar masyarakat di dusun ini
memberikan data. Peneliti juga memilih menggantungkan hidupnya dari hasil
sampel Masyarakat Pesisir yang kegiatan melaut. Dusun Pangkung Dedari
diwawancarai berjumlah 6 orang dimana ini terdapat beberapa perahu bersandar,
setiap 1 kelompok pemberdayaan dipilih 1 dimana perahu yang bersandar inilah yang
orang ketua kelompok dan 1 orang menjadi alat utama untuk melaut. Mereka
anggota untuk memberikan informasi mencari ikan dilaut, yang jaraknya 1-2 km
secara jelas mengenai masing-masing dari tempat tinggal mereka dengan
program pemberdayaan agar memberikan menggunakan perahu yang mereka
tambahan data yang lebih lengkap. Teknik gunakan untuk bekerja. Nelayan biasanya
pengumpulan data yang digunakan mulai bekerja pada sore hari maka dari itu
berupa wawancara, observasi dan pemukiman nelayan biasanya sangat sepi,
dokumentasi. Analisis data dilakukan dikarenakan para nelayan beristirahat di
dengan pengumpulan data, reduksi data, rumah dan tidak ada yang melakukan
penyajian data dan penarikan kesimpulan. pekerjaan pada siang hari selain itu ada
juga nelayan yang berada di perahunya
HASIL DAN PEMBAHASAN untuk sekedar mengecek keadaan perahu
Hasil Penelitian atau mengisi bahan bakar. Istri para
Desa Melaya adalah bagian dari nelayan ini keseharianya hanya menjadi
Kecamatan Melaya, Kabupetan Jembrana, ibu rumah tangga, selain dari itu ada juga
Bali. Desa ini sangat mudah dijangkau, yang bekerja di pasar, atau sebagai bakul
karena terletak di pinggir jalan raya ikan. Mereka hanya mengandalkan
Denpasar – Gilimanuk dan ibu kota penghasilan dari suaminya sebagai
kecamatan Melaya ini terlatak di desa nelayan.
Melaya. Desa Melaya mempunyai jumlah Adanya program permberdayaan
penduduk 12.500 jiwa dan desa ini dibagi yang diberikan oleh pemerintahan desa
menjadi wilayah yang lebih kecil disebut bagi masyarakat pesisir dimaksudkan
dusun atau banjar yang dipimpin oleh untuk meningkatkan ekonomi mereka
kepala dusun/banjar, hingga sekarang di dengan memberikan pembekalan dan
Desa Melaya terdapat 10 Dusun/Banjar pengetahuan agar dapat lebih maksimal
dan jumlah KK dengan masing-masing menggali potesi sumber daya alam yang
jumlah penduduk sebagai berikut: (1) tersedia. Pemberdayaan masyarakat
Dusun/Banjar Pangkung Dedari 549 KK, pesisir di dusun ini menjadikan
1.871 jiwa; (2) Dusun/Banjar Pasar 172 masyarakat pesisir sebagai rekan kerja
KK, 636 jiwa; (3) Dusun/Banjar Melaya bagi desa untuk melaksanakan program-
Krajan 309 KK, 2.163 jiwa; (4) program pemberdayaan, sehingga tujuan
Dusun/Banjar Pangkung Tanah Kangin tersebut dapat terlaksana untuk
295 KK, 991 jiwa; (5) Dusun/Banjar memperbaiki taraf hidup atau
Pangkung Tanah Kauh 335 KK, 1.370 kesejahteraan masyarakat pesisir
jiwa; (6) Dusun/Banjar Melaya Tengah sehingga dapat meningkatkan ekonomi di
512
p-ISSN : 2599 – 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi
e-ISSN : 2599 – 1426 Volume 11 No. 2 Tahun 2019
Rahim, M., Tahir, M., & Rumbia, W. Witarsa. (2015). Model Pengembangan
(2014). Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
Masyarakat di Wilayah Pesisir Berbasis Co-Management
Dalam Menanggulangi Kemiskinan Sumberdaya Perikanan di
di Kabupaten Buton, Sulawesi Kabupaten Pontianak. Jurnal
Economia, 26-46.
515
p-ISSN : 2599 – 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi
e-ISSN : 2599 – 1426 Volume 11 No. 2 Tahun 2019
516