Anda di halaman 1dari 3

Nama : Angga Ihza Fahlevi

NIM : A1012201099

Makul : Hukum Kewarisan Islam

1. Jelaskan beberapa penghalang kewarisan dalam Islam :


Jawab : penghalang kewarisan adalah menghalang orang yabg memiliki sebab untuk
mendapatkan warisan dari warisan.
Penghalang dalam warisan ini berupa
• penghalang bilqukuyaha(secara keseluruhan total tidak dapat)
• Penghalang aumin aufau audayhi (penghalang dari dapatnya yang lebih banyak)

Alhajb ilmu qaroi di bagi 2

a) Hajeb biwastin (karena sifat-sifat yang di miliki)


Penghalang orang dari warisan karena sifatnya ada 3
• Pembunuhan ( seseorang membunun mawarisnya)
Misalnya seorang anak yang membunuh ayahnya untuk mendapatkan warisan
maka dia tidak mendapatkan warisan.
• Seorang budak.
Jika seorang ahli waris adalah seorang budak maka dia tidak mendapatkan harta
waris
• Berbeda agama.
Tidak diberikan warisan kepada orang kafir atau seorang kafir memberikan
warisan kepada yang Islam.
Maksudnya jika seorang ayah memiliki 3 orang anak, yang pertama dan kedua
bukan seorang muslim, dan yang terakhir adalah muslim, maka harta waris
hanya hak anak ke tiganya.

b) Hajeb bisaztin (karena seseorang)


Penghalang warisan atau hijab dibagi menjadi dua golongan (macam), yaitu:
i. Hijab Nuqshon
ialah penghalang warisan atau hijab yang dapat mengurangi bagian ahli
waris yang telah ditentukan.
Misalnya:
-Suami kalau tidak ada anak akan mendapatkan 1⁄2, tetapi jika ada anak
mendapat 1⁄4
-Isteri kalau tidak ada anak akan mendapat 1⁄4, tetapi kalau ada anak ia
mendapatkan 1/8
-Ibu mestnya mendapatkan 1/3, tetapi jika ada anak ia mendapatkan
1/6
-Ayah mestinya menjadi waris ashabah, tetapi kalau ada anak laki-laki,
kemudian ayah tersebut mengambil furudlnya (bagiannya) sebanyak
1/6.
ii. Hijab Hirman
Hijab Hirman ialah penghalang warisan atau hijab yang menghalang-
halangi ahli waris untuk menerima bagian dari harta warisan. Dengan
adanya hijab hirman, maka ahli waris menjadi sama sekali tidak
mendapatkan bagian dari harta warisan. Hijab Hirman digolongkan
menjadi dua, yaitu:
a. Hijab hirman bil washfi (hijab sebab sifat), yakni menghijab atau
menghalang-halangi ahli waris untuk menerima bagian dari
harta warisan karena sifat (sebab) yang ada pada ahli waris.
Misal: membunuh pewaris, perbedaan agama.
b. Hijab hirman bisy-syakhshi, yakni menghijab atau menghalang-
halangi ahli waris untuk menerima bagian dari harta warisan
karena terdapat ahli waris lain yang lebih berhak. Misal:
-kakek terhijab oleh bapak
-cucu terhijab oleh anak laki-laki
-saudara terhijab oleh anak laki-laki.
Dalam hal hijab hirman terdapat kemungkinan seorang ahli waris
menjadi terhalang untuk menerima warisan karena ada ahli waris yang
mengahalanginya. Ahli waris yang menjadi penghalang bagi ahli waris
lain dalam hukum waris islam disebut dengan istilah hajib, sedangkan
ahli waris yang terhalang disebut dengan istilah mahjub.
• Terhalang dari dapatnya yang lebih banyak. Ini berlaku bagi semua ahli
waris.
2. Simpulkan isi dari sumber Hukum Kewarisan Islam: QS An-nisa ayat 1,2,7,8,11,12,13,14,dan
176
Jawab :
An-Nisa ayat 1: Ayat ini menegaskan kepada kita bahwa hendaknya kita bertaqwa kepada
Allah yang telah menciptakan kita dari satu jiwa (nafs). Kemudian dari satu jiwa tersebut
diciptakanlah pasangannya, dan dari pasangan tersebut kemudian lahirlah banyak laki-laki
dan perempuan.
Takutlah kepada Allah yang menjadi tempat kita memohon segala urusan dan peliharalah
tali silaturahmi dengan siapapun, baik yang dekat maupun yang jauh.

An-Nisa ayat 2: Pertama, perintah untuk memberikan harta anak yatim, yang otomatis
mengandung larangan menunda-nunda penyerahan harta anak yatim, yaitu ketika mereka
sudah baligh dan matang dalam urusan agama serta pengelolaan hartanya.
Lalu tentang larangan bagi wali atau untuk mencampur hartanya dengan harta anak yatim
dengan tujuan memakan semuanya. Dan juga penegasan bahwa memakan harta anak yatim
adalah dosa besar.

An-Nisa ayat 7: di ayat ini Allah menegaskan keluarga yang ditinggalkan ahli warisnya baik
laki-laki maupun perempuan memiliki Hak atau bagian dari harta peninggalan orang tua
maupun kerabatnya meskipun itu sedikit atau banyak sekalipun.

An-Nisa Ayat 8: dalam pemberian harta warisan yang di hadiri anak yatim dan orang miskin
untuk memberikan sedikit kepada mereka dan mengucapkan hal yang baik

An-Nisa ayat 11&12: di ayat ini dijelaskan tentang pembagian harta warisan dan hitung-
hitungan nya.
An-Nisa ayat 13 & 14: Allah menegaskan hukum nya tentang pembagian harta warisan dan
ketentuan bila melanggar.
An-Nisa ayat 176 : Jika seseorang mati dan tidak mempunyai anak tetapi mempunyai
saudara perempuan maka bagiannya seperdua harta yang ditinggalkan untuk saudara
perempuannya, saudara laki-lakinya mewarisi seluruh harta saudara perempuan, jika ia tidak
mempunyai anak.
Ayat yang menjelaskan ketentuan hukum hukum dalam warisan

Anda mungkin juga menyukai