Universitas Siliwangi
Universitas Siliwangi
NPM : 203402011
UNIVERSITAS SILIWANGI
Kesalahan :
Tidak berjalannya fungsi administrasi dan pengawasan serta trader valuta yang kurang
disiplin dan terkendali ( dalam margin trading )
Aturan yang ada bersifat kurang mengikat karena proses administrasi yang lemah
Para petinggi Bank Duta yang sering melakukan pelanggaran berupa trading limit dan
open position.
Mengikuti open position di NBKS sebesar USD 250 juta dan mengalami kekalahan
Mengalami potential lost USD 70 juta.
Menghindari pemeriksaan BI dengan memanipulasi laporan agar Bank Duta terlihat
sebagai “Bank Sehat” dimata Bank Indonesia
Bank Duta mengalami kegagalan dalam Risiko Operasional dan Risiko Strategik. Seharusnya
para direksi atau petinggi Bank Duta melakukan beberapa hal sebagai berikut :
1. Membenahi kegiatan operasional yang dijalankan oleh perusahaan
2. Meninjau tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh para petinggi dan pegawai
perusahaan
3. Memberlakukan peraturan yang bersifat lebih mengikat dan kuat sehingga bisa
meminimalisir pelanggaran yang terjadi
4. Memberikan sanksi kepada pelanggar
5. Menunjukan transparansi proses operasional dalam pengelolaan perusahaan dan tidak
melakukan manipulasi data dan laporan
6. Menyampaikan laporan yang sesungguhnya dalam pemeriksaan yang dilakukan BI
agar semua masalah yang terjadi dalam internal Bank Duta bisa terdeteksi lebih awal
dan dirumuskan penyelesaian nya
7. Tidak gegabah pada saat mengambil keputusan dalam penyelesaian masalah.
2. Pentingnya ERM
ERM ( Enterprise Risk Management ) sangat penting untuk dijalankan oleh perusahaan masa
kini. Dalam konsepnya ERM memiliki beberapa kaidah atau konsep kemampuan manajemen
dalam mengelola risiko bisnis dalam upaya memperoleh tujuan. Dengan panduan ERM
diharapkan manajemen akan memiliki strategi bisnis untuk pengelolaan risiko baik dalam
kebijakan, data, infrastruktur, pengendalian, respon dan semua hal penting dalam perusahaan.
Dijalankannya manajemen risiko dengan panduan ERM diharapkan akan membuat
perusahaan memiliki budaya pengelolaan risiko yang baik, dimana perusahaan diharapkan
akan mampu menjawab pertanyaan risiko dalam bisnis mengenai :
Haruskah keputusan diambil?
Bisakah perusahaan menjalankan keputusan yang telah diambil?
Apakah perusahaan aman melakukannya?