- Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adl bidang yg terluas dari bidang Pasar Uang, Pasar Modal, dan
Investasi dan yg paling banyak memiliki peluang pekerjaan. Manajemen keuangan memiliki arti
penting di semua jenis bisnis, termasuk perbankan dan institusi-institusi keuangan lainnya,
sekaligus juga perusahaan-perusahaan industri dan ritel. Manajemen keuangan juga penting
pula artinya di dalam operasi-operasi pemerintahan, mulai dari sekolah sampai rumah sakit
hingga depertemen jalan raya.
Implikasi-implikasi keuangan terdapat di hampir semua keputus an bisnis, dan para eksekutif
nonkeuangan secara sederhana hrs mengetahui cukup banyak ilmu keuangan untuk
menangani implikasi-implikasi tsb di dalam analisis terspesialisasi mereka masing-masing.
♦ Globalisasi Bisnis
Empat faktor yang mendorong globalisasi
1. Peningkatan bidang transportasi dan komunikasi
2. Pengaruh konsumen thd produk dg harga rendah dan bermutu tinggi
3. Peningkatan teknologi yang mengarah kerjasama perusahaan yg beroperasi scr global
4. Kemudahan pemindahan produksi kemana saja yg memiliki biaya rendah.
Tabel 1-1 Persentase Pendapatan dan Laba Bersih Operasi di Luar Negeri untuk 10 Perusahaan
Terkemuka
1
BENTUK ALTERNATIF ORGANISASI BISNIS
1. Kepemilikan Perseorangan
Adl suatu usaha yg dimiliki dan dikelola oleh satu orang untuk memperoleh keuntungan bagi
dirinya sendiri
Keuntungan:
a. Mudah dan murah proses pembentukannya
b. Pemilik perusahan mengendalikan scr langsung perusahaan nya dengan demikian
memungkinkan untuk bertindak cepat.
c. Tidak terlalu dipengaruhi oleh peraturan pemerintah
d. Pemilik menerima semua keuntungan & menanggung kerugi an usaha.
e. Bebas dari pajak penghasilan perusahaan
Kelemahan:
a. Kesulitan mendapatkan dana dlm jumlah yg besar
b. Kewajiban pemilik tidak terbatas
c. Usia perusahaan tergantung usia individu yang membentuk perusahaan.
d. Keterbatasan keahlian manajemen
2
Direktur keuangan umumnya memiliki jabatan sebagai wakil presiden direktur keuangan, dan ia akan
melapor pada presiden direktur. Adapun bawahannya adl bendahara dan kontroler. Bendahara memi
liki tanggung jawab langsung untuk mengelola uang dan sekuritas, merencanakan struktur
permodalan, menjual saham dan obligasi untuk meningkatkan modal, mengawasi dana pensiun
perusahaan, dan untuk mengelola risiko. Bendahara juga akan menyelia manajer kredit, manajer
persediaan, dan direktur anggaran modal. Kontroler umumnya bertanggung jawab untuk aktivitas-
aktivitas dr departemen akuntansi dan pajak.
Dewan Direksi
Direktur
1. Mengelola
kas dan
sekuritas
2. Merencanak
an struktur Bendahara Kontroler
modal
3. Mengelola
dana pension
Manajer Manajer Dir. Pengang Aktsi. Akuntansi Deptm
Kredit Persd. garan Modal Biaya Keuangan Pajak
- Tanggung jawab sosial harus dilaksanakan seluruh perusahaan yang ada dalam industri
karena jika hanya satu perusahaan saja maka perusahaan tsb tidak dapat berkompetisi dengan
baik.
3
- butuh pengembangan produk dan layanan yang diinginkan konsumen
- kebutuhan jasa yang efisien, persediaan barang yang memadai dan pendirian bisnis dilokasi yg
baik.
■ ETIKA BISNIS
Sikap dan tingkah laku perusahaan kepada karyawan, pelanggan, masyarakat dan pemegang
saham yang adil & jujur.
Komitmen ini dapat diukur melalui kecenderungan perusahaan dan karyawannya untuk mematuhi
hukum dan peraturan yg berkaitan dengan faktor-faktor seperti keselamatan dan mutu produk,
parktik-praktik kerja yang adil, praktik-praktik pemasaran dan penjualan yang adil, penggunaan
informasi rahasia untuk kepentingan pribadi, keterlibatan masyarkat, penyuapan, dan pembayaran
ilegal untuk mendapatkan bisnis.
■ HUBUNGAN KEAGENAN
Hubungan keagenan (Agency Relationship) terjadi ketika satu atau lebih individu yang disebut
principel menyewa individu atau organisasi lain sebagai agen, untuk melakukan sejumlah jasa
dan mendelegasikan kewenangan untuk membuat keputusan kepada agen tersebut. Hubungan
keagenan terjadi antara (1) pemegang saham dan manajer, (2) manajer dan pemilik utang.
♦ Pemegang Saham versus Manajemen
Konflik terjadi karena kepemilikan manajer atas saham perusahaan relatif kecil sehingga tujuan
utama untuk memaksimumkan kekayaan pemegang saham berada pada urutan kesekian dari
tujuan-tujuan manajer lainnya.
Beberapa mekanisme yg diperlukan agar manajemen bertindak sesuai dengan pemegang
saham
1. kompensasi manajerial
2. intervensi pemegang saham
3. ancaman pemecatan
4. ancaman pengambilalihan
4
4. Tingkat suku bunga
5. kondisi bursa saham
Kegiatan
Perekonomian
& Pajak Persh
Keadaan
KendalaKebijakan
Internal Strategis
Bursa Saham
Manajemen
1.Undang-undang
1. Jenis Produk/Jasa
Anti monopoli
2.PeraturanYgLing
dihasilkan
Kungan2. hidup
Met. Produksi
3.PeraturanYang
Kes.digunakan
3. Keama
Kerja & Tkt Pembiayaan
Melalui
nan Produk Utang
4. Kebijakan
4.Peraturan Kete Dividen
5. Dan
naga kerjaan sebagainya
5.Dan sebagainya
Profitabilitas yg
dihararapkan
■ LINGKUNGAN KEUANGAN
♦ Bursa Keuangan :
1. Pasar Keuangan
2. Tipe Lembaga Keuangan
3. Determinants dari Tingkat Bunga
4. Kurva Penghasilan
Pasar Keuangan adalah tempat dimana individu dan organisasi yang akan meminjam uang
dipertemukan dengan mereka yang memiliki kelebihan dana.
■ INSTITUSI KEUANGAN
5
Perpindahan modal yg terjadi di antara penabung dan peminjam terjadi dalam tiga cara yg berbeda
spt gambar 1-1.
♦ Perpindahan Langsung
Pertukaran uang dengan sekuritas terjadi ketika sebuah bisnis menjual saham atau obligasi secara
langsung kepada penabung tanpa melalui institusi keuangan.
Sekuritas Sekuritas
Badan
Bisnis Dolar Perbankan Dolar
Penabung
Sekuritas Sekuritas
Bisnis Perantara
Perantara
Bisnis Penabung
Dolar Keuangan Dolar
Perusahaan Jasa Keuangan adalah sebuah perusahaan yang menawarkan berbagai jasa
keuangan, termasuk perbankan investasi, operasi pialang, asuransi, dan bank komersial.
Bursa Saham
Adalah pasar sekunder yang paling aktif dan yang paling penting bagi manajer perusahaan di
mana harga-harga saham perusahaan ditentukan.
6
Sekelompok besar pialang dan dealer yang terhubung secara elektronik melalui telpon dan
komputer yg memfasilitasi transaksi bagi sekuritas yg tidak terdaftar.
Pasar Dealer
Meliputi seluruh fasilitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan transaksi sekuritas yg tidak
dilakukan di bursa dengan lokasi fisik.
Biaya Uang
Tingkat suku bunga adalah harga yg dibayarkan untuk meminjam modal utang.
Empat faktor yg mempengaruhi biaya uang:
1.Peluang produksi: pengembalian yg tersedia di dalam suatu perekonomian dari investasi pada
aktiva-aktiva produktif (yg mengahasilkan kas)
S1
S1
kB=12
kA=10
8
D1 D1
D2
0 Dolar 0 Dolar
Jika permintaan dana menurun, kurva permintaan akan bergeser kekiri, ke D2 di Pasar A.
keseimbangan pasar turun menjadi 8%. Dengan cara yg sama, apa yang akan terjadi jika Bank
Sentral memperketat kredit; kurva penawaran akan bergeser kekiri, dan hal ini akan meningkatkan
tingkat suku bunga dan menurunkan jumlah pinjaman di dalam perekonomian.
Pasar modal adalah pasar yang saling memiliki ketergantungan, misal jika Pasar A dan B berada
dalam kondisi ekuilibrium di mana kurva permintaan D1 di Pasar A, investor bersedia menerima
7
risiko yg lebih tinggi di Pasar B sebagai ganti dari premi risiko sebesar = 12% - 10% = 2%. Setelah
kurva permintaan bergeser ke D2, premi risiko pada awalnya akan naik menjadi 12% - 8% = 4%.
Namun dengan cepat, premi risiko yang lebih besar akan menarik beberapa investor di Pasar A
untuk berpindah ke Pasar B, yang selanjutnya akan menyebabkan kurva penawaran di Pasar A
bergeser kekiri dan kurva penawaran di Pasar B akan bergeser kekanan. Perpindahan modal antar
pasar akan meningkatkan tingkat suku bunga di Pasar A dan akan menurunkannya di Pasar B,
sehingga menyebabkan premi risiko kembali lebih dekat ke nilai awalnya sebesar 2%.
Dengan modal ekuitas investor berharap akan menerima dividen dan keuntungan modal
Determinan Suku Bunga Pasar
k = k* + IP + DRP + LP + MRP
k = required return on a debt security
k* = real risk-free rate of interest
IP = inflation premium
DRP = default risk premium
LP = liquidity premium
MRP = maturity risk premium
K = kRF + DRP + LP + MRP
kRF = k* + IP ( Tingkat suku bunga bebas risiko)
Gambar 1-3: Tingkat suku bunga obligasi untuk tanggal jatuh tempo yang berbeda
Tk suku bunga
8
15
Kurve imbal hasil Maret 80
0 1 5 10 30
jth tempo
Ekspektasi inflasi memiliki pengaruh yang penting pada bentuk kurva imbal hasil. Sekuritas
pemerintah tidak memiliki risiko gagal bayar atau likuditas, imbal hasil obligasi yang akan jatuh
tempo dalam waktu t tahun sbb :
K*t + IPt + MRPt
Meskipun suku bunga bebas risiko riil k* dapat berubah-ubah karena perubahan perekonomian dan
demografi, perubahan tersebut akan bersifat acak dan tidak dapat diramalkan, sehingga wajar jika
k* akan tetap konstan. Akan tetapi premi inflasi, IP dapat berubah secara signifikan dari waktu ke
waktu dan lebih dapat diramalkan. Jika pasar mengharapkan inflasi naik di masa depan premi
inflasi akan menjadi lebih tinggi untuk obligasi yang jatuh temponya semakin lama. Sebaliknya jika
pasar mengharapkan inflasi menurun di masa depan obligasi jangka panjang akan memiliki premi
inflasi yang lebih kecil drpd obligasi jangka pendek, premi risiko jatuh tempo akan meningkat seiring
dengan lamanya waktu jatuh tempo.
Bagian a dari tampilan 1-4 menunjukkan kurva imbal hasil ketika inflasi diperkirakan akan naik.
Disini obligasi jangka panjang memiliki kurva imbal hasil yang lebih tinggi karena dua alasan: (1)
Inflasi diperkirakan akan naik di masa depan, dan (2) ada premi risiko jatuh tempo yang positif.
Tampilan 1-4: Gambaran Kurva Imbal Hasil Pemerintah
a. Ketika inflasi diperkirakan naik b. Ketika inflasi keperkirakan turun
Sk Bunga (%) Sk Bunga (%)
8 jatuh 8
tempo
7 premi 7 jth
risko tempo
6 6 premi
risiko
5 premi 5
inflasi
4 4 premi
inflasi
3 3
9
2 2
bunga bunga
1 bebas 1 bebas
risiko risiko
0 10 20 30 0 10 20 30
jatuh tempo jatuh tempo
Jatuh Imbal
Tempo k* IP MRP Hasil
Jatuh Imbal
Tempo k* IP MRP Hasil
Bagian b dari tampilan 1-4 menunjukkan kurva imbal hasil ketika inflasi diperkirakan akan
menurun, yg menyebabkan kurva imbal hasil menjadi melandai ke bawah. Kurva imbal hasil yg
melandai ke bawah sering kali menjadi pertanda dari menurunnya perekono- mian, karena kondisi
ekonomi yg lebih lemah cenderung memiliki korelasi dengan penurunan iflasi, yang selanjutnya
menyebabkan tingkat suku bunga jangka panjang yang lebih rendah.
Imbal hasil obligasi perusahaan yang jatuh tempo dalam waktu t tahun sbb:
K*t + IPt +MRPt + DRPt + IPt
Risiko gagal bayar dan likuiditas obligasi perusahaan akan dipengaruhi oleh waktu jatuh temponya.
Tampilan 1-5: menunjukkan kurva imbal hasil untuk dua obligasi perusahaan fiktif, sebuah obligasi
berperingkat AA dengan risiko gagal bayar minimal dan sebuah obligasi berperingkat BBB dengan
risiko gagal bayar yang lebih tinggi, berikut kurva imbal hasil untuk sekuritas pemerintah pada
bagian a dari tampilan 1-5. Disini di asumsikan inflasi diperkirakan akan naik, sehingga kurva imbal
hasil pemerintah akan berbentuk menanjak. Karena tambahan risiko gagal bayar dan likuiditas,
obligasi perusahaan akan selalu diperdagangkan dengan imbal hasil yg lebih tinggi daripada
obligasi pemerintah dengan waktu jatuh tempo yg sama, dan obligasi ber peringkat BBB
diperdagangkan dengan imbal hasil yg lebih tinggi daripada obligasi perusahaan dan pemerintah
menjadi semakin besar seiring dengan semakin lamanya waktu jatuh tempo. Hal ini terjadi karena
obligasi perusahaan yg memiliki jangka waktu lebih panjang akan memiliki risiko gagal bayar dan
likuiditas yg lebih tinggi daripada obligasi jangka pendek, dan kedua premi di atas tidak ada di
dalam obligasi pemerintah.
10
12
Obligasi BBB
10
Obligasi AA
8
6 Obligasi Pemerintah
0 10 20 30
Jatuh Tempo
■ MENGGUNAKAN KURVA IMBAL HASIL UNTUK MERAMALKAN SUKU BUNGA MASA DEPAN
Bentuk kurva imbal hasil tergantung pada dua faktor: (1) ekspektasi dari tingkat inflasi di masa
depan dan (2) relativitas tingkat risiko sekuritas dengan waktu jatuh tempo yang berbeda-beda.
Para investor dan analis memetakan kurva imbal hasil dan kemudian menggunakan informasi
yang terkandung di dalamnya untuk meramalkan ekspektasi pasar sehubungan dengan inflasi dan
risiko di masa depan.
Teori Ekspektasi: Teori yg menyatakan bahwa bentuk dari kurva imbal hasil akan tergantung
pada ekspektasi para investor tentang tingkat suku bunganya di masa depan.
Teori Ekspektasi Murni (pure expectations theory), berasumsi bahwa para investor menetapkan
harga-harga dan tingkat suku bunga obligasi sepenuhnya dengan didasarkan pada ekspektasi
tingkat suku bunga. Artinya mereka bersikap indiferen sehubungan dengan waktu jatuh tempo
sehingga secara tidak langsung mereka tidak melihat obligasi jangka panjang lebih berisiko
daripada obligasi jangka pendek. Jika ini benar, maka premi risiko jatuh tempo (MRP) adalah nol,
dan tingkat bunga jangka panjang hanya menjadi rata-rata tertimbang dari tingkat suku bunga
jangka pendek saat ini dan jangka panjang. Contoh, jika surat utang pemerintah 1 tahun saat ini
memberikan imbal hasil 7%, tetapi surat utang 1 tahun diharapkan dapat memberikan imbal hasil
7,5% satu tahun dari sekarang, para investor akan berharap untuk mendapatkan rata-rata 7,25%
selama dua tahun ke depan.
7% + 7,5%
------------------ = 7,25%
2
Hal ini mengandung arti bahwa surat utang negara 2 tahun yang dibeli sekarang seharusnya juga
akan memberikan hasil sebesar 7,25%.
Jika teori ekspektasi murni benar, tingkat suku bunga dari obligasi 2 tahun adl rata-rata dari tingkat
suku bunga 1 tahun saat ini dan ekspektasi tingkat suku bunga 1 tahun setahun kedepan. Misal
diketahui obligasi jangka waktu 1 dan 2 tahun masing-masing mem berikan imbal hasil 7 dan 8
persen, berapa tingkat suku bunga 1 tahun setahun berikutnya yang diperkirakan:
7% + X
Imbal hasil 2 th = 8% = -------------
2
11
X = 16% - 7% = 9%
Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa premi risiko jatuh tempo adalah nol. Namun, sebagian
besar bukti menunjukkan terdapat premi risiko jatuh tempo (MRP) yg harus dipertimbangkan. Dari
contoh di atas premi risiko jatuh tempo adl 0,5%. Kita dapat meng gunakan prosedur dua langkah
untuk mendapatkan X, ekspektasi tingkat suku bunga 1 tahun setahun ke depan:
BAB 2.
LAPORAN KEUANGAN, ARUS KAS DAN PAJAK
♦ NERACA/BALANCE SHEET
Neraca menunjukkan posisi finansiil perusahaan pada satu saat tertentu, di mana sisi kiri
memperlihatkan aktiva perusahaan dan sementara sisi kanan menunjukkan kewajiban dan ekuitas,
atau klaim terhadap aktiva tsb, yg lazim disebut sebagai passiva.
Neraca/Balance Sheet
1. Kas versus aktiva lain.
Meskipun aktiva seluruhnya dinyatakan dalam jumlah mata uang, hanya kas yang
mencerminkan uang yang nyata.
2. Kewajiban versus ekuitas pemegang saham.
Klaim terhada aktiva ada dua jenis, yaitu kewajiban dan posisi kepemilikan pemegang saham
3. Saham preferen versus saham biasa.
Saham preferen adalah hibrida atau campuran antara saham biasa dan utang.
12
Perincian akun-akun ekuitas biasa: saham biasa dan laba ditahan atau juga disebut saldo
laba (retained earnings) akan meningkat seiring dengan waktu ketika perusahaan menabung
sebagian keuntungannya daripada membayar dividen
4. Akuntansi Persediaan.
Metode yang digunakan untuk persediaan ada dua, yaitu masuk pertama, keluar pertama
(FIFO) dan masuk terakhir, keluar pertama (LIFO)
5. Metode Penyusutan
Kebanyakan perusahaan menyiapkan dua set laporan keuangan — satu untuk tujuan
perpajakan dan satu lagi untuk pelaporan kepada pemegang saham.
6. Dimensi Waktu
Tabel 2-1 menunjukkan aktiva perusahaan, sedangkan sisi sebelah kanan menunjukkan kewajiban
atau klaim thd aktiva-aktivanya.
896 840
2.000 1.680 2.000 1.680
Tabel 2-2 menunjukkan laporan laba rugi tahun 2002 dan 2001 untuk Allied Food Products.
Penjualan bersih disajikan bagian atas, sesudahnya akan dikurangkan dengan berbagai biaya
untuk menda patkan laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa.
Th.2002 Th.2001
Net Sale 3.000,00 2.850,00
Op. Cost Excluding Dep. 2.616,20 2.497,00
Depriciation 100,00 90,00
Total Op. Cost 2.716,00 2.587,00
Earning Bf Int & Taxes (EBIT) 283,80 263,00
Interest 88,00 60,00
Earning Before Taxes (EBT) 195,80 203,00
Taxes 40 % 78,30 81,20
Net Income Before Pref. Div. 117,50 121,80
Prefered Dividends 4,00 4,00
Net Income Av. to C. S.holders 113,50 117,80
Common Dividends 57,50 53,00
Addition to Retained Earning 56,00 64,80
Pershare Data :
Common Stock Price 23,00 26,00
Earning Pershare (EPS) 2,27 2,36
Dividends Pershare (DPS) 1,15 1,06
Book Value Pershare (BVPS) 17,92 16,60
Cash Flow Pershare (FPS) 4,27 4,16
14
Balance of R. Earnings, Dec 31 ,2001 710,0
Add : Net Income 2002 113,5
Less : Dividend (57,5)
Balance of R. Earnings, Dec 31, 2002 766,0
Masing-masing faktor di atas akan tercermin dalam laporan arus kas, yang merangkum perubahan-
perubahan yang terjadi dalam posisi kas perusahaan. Laporan meliputi aktivitas-aktivitas:
1. Aktivitas operasi; yang meliputi laba bersih, depresiasi, dan perubahan dalam aktiva lancar dan
kewajiban lancar di luar kas dan utang jangka pendek.
2. Aktivitas investasi; yang meliputi investasi atau penjualan aktiva tetap.
3. Aktivitas pendanaan; yang meliputi kas yang dihimpun selama tahun berjalan dengan
menerbitkan utang jangka pendek, utang jangka panjang, atau saham. Demikian juga, karena
dividen yang dibayarkan atau kas yang digunakan untuk membeli kembali saham atau obligasi
yang beredar akan mengurangi jumlah kas perusahaan, maka transaksi-transaksi seperti itu
akan dimasuk kan disini.
Tabel 2-4 adalah laporan arus kas Allied seperti yang akan tersaji dalam laporan tahunan
perusahaan. Bagian atas dari table menun jukkan arus kas yang dihasilkan oleh dan digunakan
dalam operasi.
ALLIED FOOD PRODUCTS INC.
Statement of Cash Flows 2002
(Millions of Dollars)
I. Operating Activities
Net Income $ 117.5
Sources of Cash
Depreciation $ 100.0
Account Payable $ 30.0
Accrual $ 10.0
Use of Cash
Account Receivable ($ 60.0)
Inventories ($ 200.0)
15
Net Cash Flow from Operations ($ 2.5)
II. Long Term Investing Activities
Acquisition of Fixed Assets ($ 230.0)
Arus kas bersih = Laba bersih – pendapatan non kas + Beban non kas
16
NOPAT = EBIT (1 – pajak)
♦ Arus Kas Bebas (Free Cash Flow) yaitu arus kas yang tersedia untuk didistribusikan kepada
seluruh investor (pemegang saham dan pemilik obligasi) setelah perusahaan menempatkan
seluruh investasi nya pada aktiva tetap, produk-produk baru, dan modal kerja yang dibutuhkan
untuk mempertahankan operasi yang sedang berjalan
۷ Operating CF = NOPAT + Deprisiasi
= $170,3 + $100 = $270,3
۷ Net Inv. In OA = Op. Cap. 2002 – Op. Cap. 2001
= $1.800 - $1.520 = $280
۷ Gross Invest. = Net Inv. + Deprisiasi
= $280 + $100 = $380
۷ Free Cash Flow= Op. CF – Gross Inv. In OA
= $270,3 - $380 = - $109,7
ATAU
۷ Free Cash Flow=NOPAT – Net Inv. In OA
= $170,3 - $280 = - $109,7
BAB 3
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
♦Neraca/Balance Sheet
896 840
2.000 1.680 2.000 1.680
18
♦Laporan Laba Rugi(Income Statement)
ALLIED FOOD PRODUCTS INC.
INCOME STATEMENT FOR YEARS ENDING DESEMBER 31
(MILLIONS DOLLARS)
Th.2002 Th.2001
Net Sale 3.000,00 2.850,00
Op. Cost Excluding Dep. 2.616,20 2.497,00
Depriciation 100,00 90,00
Total Op. Cost 2.716,00 2.587,00
Earning B. Int & Taxes (EBIT) 283,80 263,00
Interest 88,00 60,00
Earning Before Taxes 195,80 203,00
Taxes 40 % 78,30 81,20
Net Income Before Pref. Div. 117,50 121,80
Prefered Dividends 4,00 4,00
Net Inc. Av. to C. St.ockholders 113,50 117,80
Common Dividends 57,50 53,00
Addition to Retained Earning 56,00 64,80
Pershare Data :
Common Stock Price 23,00 26,00
Earning Pershare (EPS) 2,27 2,36
Dividends Pershare (DPS) 1,15 1,06
Book Value Pershare (BVPS) 17,92 16,60
Cash Flow Pershare (CFPS) 4,27 4,16
Analisis Rasio dirancang untuk membantu kita meng evaluasi suatu laporan keuangan perusahaan.
19
2. Rasio Manajemen Aktiva (Asset Management Ratios) : Rasio yang mengukur seberapa efektif
perusahaan telah mengelola aktiva-aktivanya. Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam menggunakan assets untuk memperoleh penjualan.
Inventories $ 615
Receivable $ 375
D.S.O = ------------------------- = ----------------- = 46 days
Receivable $ 375
3. Rasio Manajemen Utang (Debt Management Ratios) : Rasio yang menunjukkan kapasitas
perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang
20
a. Rasio Utang (Debt Ratios)
Total Debt $ 1.064
D.R = ------------------- = ------------ = 53,2 %
EBIT $ 283,8
T.I.E.R = ------------------------ = -------------- = 3,2 X
Interest Charges $ 88
EBIT $ 283,8
B.E.P = ------------------- = ------------- = 14,2 %
NI to CS $ 113,5
R.O.A = ----------------- = ------------- = 5,7 %
21
Total Assets $ 2.000
NI to CS $ 113,5
R.O.E = ------------------------ = -------------- = 12,7 %
5. Rasio Nilai Pasar (Market Value Ratios) : Rasio yang menunjukkan hubungan antara harga
saham dengan laba, arus kas dan nilai buku perlembar saham perusahaan
Share Outstanding 50
■ ANALISIS TREN
22
Analisis atas rasio-rasio keuangan atas perusahaan selama beberapa waktu digunakan untuk
mengestimasikan kemungkinan terjadinya peningkatan ataupun penurunan pada kondisi
keuangannya.
Tampilan 3-1 menunjukkan bahwa tingkat pengembalian ekuitas saham biasa Allied telah
mengalami penurunan sejak tahun 1999, meskipun angka rata-rata industri menunjukkan rasio
yang relative stabil.
Tampilan 3-1 Tkt Pengembalian Ekuitas Saham Biasa 1998-2002
ROE (%)
16 Industri
14 Allied
12
10
■ PERSAMAAN DU PONT
Rumus yang menunjukkan bahwa tingkat pengembalian atas aktiva dapat diperoleh dengan
mengalikan margin laba dengan perputaran total aktiva
R.O.A = Margin Laba x Perp. Aktiva
Bila perusahaan hanya didanai oleh ekuitas saham biasa, maka ROA = ROE
Laba bersih Laba bersih
R.O.A = ------------------- = ------------------------- = ROE
Total Aktiva
Pengganda ekuitas = --------------------------
Tingkat Pengembalian atas Ekuitas (ROE) Allied akan tergantung pada ROA dan penggunaan
Leveragenya
23
= 5,7% x $2.000/$896
= 5,7% x 2,23
= 12,71%
Atau
24