Anda di halaman 1dari 24

BAB 1

TINJAUAN ATAS MANAJEMEN KEUANGAN

 PELUANG KARIR DALAM BIDANG KEUANGAN


- Pasar Uang dan Modal
bekerja di Institusi-institusi keuangan spt : Bank, pers. asuransi, reksa dana dll
- Investasi
bekerja di perusahaan sekuritas sebagai analis investasi, bekerja di kantor konsultan sbg
pengelola portofolio investasi

- Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adl bidang yg terluas dari bidang Pasar Uang, Pasar Modal, dan
Investasi dan yg paling banyak memiliki peluang pekerjaan. Manajemen keuangan memiliki arti
penting di semua jenis bisnis, termasuk perbankan dan institusi-institusi keuangan lainnya,
sekaligus juga perusahaan-perusahaan industri dan ritel. Manajemen keuangan juga penting
pula artinya di dalam operasi-operasi pemerintahan, mulai dari sekolah sampai rumah sakit
hingga depertemen jalan raya.
Implikasi-implikasi keuangan terdapat di hampir semua keputus an bisnis, dan para eksekutif
nonkeuangan secara sederhana hrs mengetahui cukup banyak ilmu keuangan untuk
menangani implikasi-implikasi tsb di dalam analisis terspesialisasi mereka masing-masing.

 MANAJEMEN KEUANGAN DI ERA MILENIUM BARU


Manajemen keuangan muncul sbg satu bidang studi yg terpisah di awal th 1900-an, penekanan
adl aspek hukum dari penggabungan usaha, pembentukan perusahaan baru, dan beragam jenis
sekuri tas yg diterbitkan perusahaan untuk menghimpun modal.
Selama masa depresi th 1930-an, penekanan bergeser kearah kebangkrutan dan reorganisasi,
likuidasi perusahaan, dan peraturan-peraturan bursa saham.
Selama th 1940-an dan awal 1950-an, keuangan terus diajarkan sbg sebuah subjek yg deskriptif
dan institusional, yg lebih dilihat dari sudut pandang pihak luar daripada dari sudut pandang
seorang manajer. Akan tetapi, suatu pergerakan kearah analisis teoritis telah dimulai di akhir tahun
1950-an dan fokusnya berpindah kearah keputusan-keputusan manajerial yg dirancang untuk
mamaksimalkan nilai perusahaan.

♦ Globalisasi Bisnis
Empat faktor yang mendorong globalisasi
1. Peningkatan bidang transportasi dan komunikasi
2. Pengaruh konsumen thd produk dg harga rendah dan bermutu tinggi
3. Peningkatan teknologi yang mengarah kerjasama perusahaan yg beroperasi scr global
4. Kemudahan pemindahan produksi kemana saja yg memiliki biaya rendah.

Tabel 1-1 Persentase Pendapatan dan Laba Bersih Operasi di Luar Negeri untuk 10 Perusahaan
Terkemuka

Persentase Pendapatan Persentase Laba Bersih


Perusahaan Berasal dr Luar Negeri Dihasilkan dr L. Negeri

Coca Cola 60,8 35,9


Exxon Mobil 69,4 60,2
General Electric 32,6 25,2
General Motor 26,1 60,6
IBM 57,9 48,4
JP Morgan Chase & Co 35,5 51,7
MC Donald’s 63,1 61,7
Merck 18,3 58,1
Mining & Mfg. 52,9 47,0
Sears, Roebuck 10,5 7,8

1
 BENTUK ALTERNATIF ORGANISASI BISNIS
1. Kepemilikan Perseorangan
Adl suatu usaha yg dimiliki dan dikelola oleh satu orang untuk memperoleh keuntungan bagi
dirinya sendiri
Keuntungan:
a. Mudah dan murah proses pembentukannya
b. Pemilik perusahan mengendalikan scr langsung perusahaan nya dengan demikian
memungkinkan untuk bertindak cepat.
c. Tidak terlalu dipengaruhi oleh peraturan pemerintah
d. Pemilik menerima semua keuntungan & menanggung kerugi an usaha.
e. Bebas dari pajak penghasilan perusahaan

Kelemahan:
a. Kesulitan mendapatkan dana dlm jumlah yg besar
b. Kewajiban pemilik tidak terbatas
c. Usia perusahaan tergantung usia individu yang membentuk perusahaan.
d. Keterbatasan keahlian manajemen

2. Kepemilikan Persekutuan (Partnership)


Adl bentuk usaha di mana dua orang atau lebih yg secara bersama-sama membentuk satu
badan usaha dan ada perjanjian formal yg memuat: tanggal perjanjian, nama usaha, jenis
usaha, tempat operasi usaha, nama pihak-pihak yg terlibat, jumlah investasi, cara pembagian
keuntungan dan kerugian, tanggung jawab dan wewenang masing-masing pihak, tenggang
waktu berlakunya perjanjian dan isu penting yang perlu dicantumkan.
Keuntungan:
a. Mudah proses pembentukannya
b. Dapat mengumpulkan dana relatif lebih mudah disbanding kan dengan bentuk usaha
perseorangan.
c. Tersedianya keahlian manajerial yang lebih banyak
d. Tingkat pajak penghasilan perusahaan yg rendah
Kelemahan:
a. Kesulitan dlm pemindahan kepemilikan
b. Tanggung jawab thd kewajiban perusahaan tidak terbatas
c. Usia perusahaan yang terbatas karena apabila salah satu anggotanya meninggal atau
keluar, maka usaha bubar.
d. Kemungkinan timbul masalah yg lebih komplek dibandingkan dengan bentuk perseorangan.

3. Perseroan Terbatas (Corporation)


Adl suatu bentuk badan hokum yg diciptakan atas dasar hukum yg berlaku. Ada pemisahan
antara pemilik dan manajer.
Keuntungan
a. Usia perusahaan tidak terbatas
b. Kemudahan dlm kepemindahan kepemilikan
c. Tanggung jawab thd utang perusahaan yg terbatas
d. Mudah untuk mengumpulkan dana dalam jumlah besar
e. Lebih mudah memperoleh manajemen yg profesional
Kelemahan
a. Pemilik perusahaan hrs membayar pajak yg lebih besar
b. Biaya pembentukan yang lebih mahal
c. Kemungkinan timbulnya agency problem
d. Lebih banyak campur tangan pemerintah

■ POSISI KEUANGAN DLM STRUKTUR ORGANISASI

2
Direktur keuangan umumnya memiliki jabatan sebagai wakil presiden direktur keuangan, dan ia akan
melapor pada presiden direktur. Adapun bawahannya adl bendahara dan kontroler. Bendahara memi
liki tanggung jawab langsung untuk mengelola uang dan sekuritas, merencanakan struktur
permodalan, menjual saham dan obligasi untuk meningkatkan modal, mengawasi dana pensiun
perusahaan, dan untuk mengelola risiko. Bendahara juga akan menyelia manajer kredit, manajer
persediaan, dan direktur anggaran modal. Kontroler umumnya bertanggung jawab untuk aktivitas-
aktivitas dr departemen akuntansi dan pajak.

Tampilan 1-1 Peranan Keuangan dalam Organisasi Bisnis

Dewan Direksi

Direktur

Wadir: Penjualan Wadir: Keuangan Wadir: Operasi

1. Mengelola
kas dan
sekuritas
2. Merencanak
an struktur Bendahara Kontroler
modal
3. Mengelola
dana pension
Manajer Manajer Dir. Pengang Aktsi. Akuntansi Deptm
Kredit Persd. garan Modal Biaya Keuangan Pajak

■ TANGGUNG JAWAB STAF KEUANGAN


1. Peramalan dan Perencanaan
2. Keputusan Investasi dan Pendanaan
3. Koordinasi dan Kontrol
4. Bertransaksi dengan Pasar Modal
5. Manajemen Risiko

■ TUJUAN PERSEROAN TERBATAS


Pemegang saham adl pemilik sebuah perusahaan dan mereka membeli saham karena ingin
mendapatkan pengembalian keuangan.
Tujuan utama adalah Memaksimumkan kekayaan pemegang saham, yang diterjemahkan menjadi
memaksimumkan harga saham biasa perusahaan.

♦ Tanggung jawab sosial


- Bisnis harus peduli secara aktif terhadap kesejahteraan masyarakat luas

- Tanggung jawab sosial harus dilaksanakan seluruh perusahaan yang ada dalam industri
karena jika hanya satu perusahaan saja maka perusahaan tsb tidak dapat berkompetisi dengan
baik.

♦ Memaksimumkan harga saham dan kes. Sosial


- butuh bisnis yg efisien dan berbiaya rendah

3
- butuh pengembangan produk dan layanan yang diinginkan konsumen

- kebutuhan jasa yang efisien, persediaan barang yang memadai dan pendirian bisnis dilokasi yg
baik.

■ ETIKA BISNIS
Sikap dan tingkah laku perusahaan kepada karyawan, pelanggan, masyarakat dan pemegang
saham yang adil & jujur.
Komitmen ini dapat diukur melalui kecenderungan perusahaan dan karyawannya untuk mematuhi
hukum dan peraturan yg berkaitan dengan faktor-faktor seperti keselamatan dan mutu produk,
parktik-praktik kerja yang adil, praktik-praktik pemasaran dan penjualan yang adil, penggunaan
informasi rahasia untuk kepentingan pribadi, keterlibatan masyarkat, penyuapan, dan pembayaran
ilegal untuk mendapatkan bisnis.

■ HUBUNGAN KEAGENAN
Hubungan keagenan (Agency Relationship) terjadi ketika satu atau lebih individu yang disebut
principel menyewa individu atau organisasi lain sebagai agen, untuk melakukan sejumlah jasa
dan mendelegasikan kewenangan untuk membuat keputusan kepada agen tersebut. Hubungan
keagenan terjadi antara (1) pemegang saham dan manajer, (2) manajer dan pemilik utang.
♦ Pemegang Saham versus Manajemen
Konflik terjadi karena kepemilikan manajer atas saham perusahaan relatif kecil sehingga tujuan
utama untuk memaksimumkan kekayaan pemegang saham berada pada urutan kesekian dari
tujuan-tujuan manajer lainnya.
Beberapa mekanisme yg diperlukan agar manajemen bertindak sesuai dengan pemegang
saham
1. kompensasi manajerial
2. intervensi pemegang saham
3. ancaman pemecatan
4. ancaman pengambilalihan

♦ Pemegang Saham versus Kreditur


1. Pemegang saham melalui manajer memiliki kendali untuk membuat keputusan
memaksimisasi harga saham daripada untuk kreditur.
2. Dalam jangka panjang, tindakan akan meningkatkan biaya utang dan akhirnya
menurunkan harga saham.

♦ Apakah harga saham maksimum sama dg laba maksimum?


- Tidak, secara umum ada korelasi yang tinggi antara harga saham, EPS, dan cash flow.
- Beberapa tindakan mungkin dapat meningkatkan laba, belum tentu harga saham turun.

♦ Faktor yang mempengaruhi harga saham


Model Dasar Penilaian
- Estimasi nilai asset, estimasi cash flow untuk tiap periodenya t (CF t), umur asset (n), dan perkiraan
discount rate (k)
- Keputusan yang dibuat oleh Manajer Keuangan:
1. Keputusan Investasi (Investment decisions)
2. Keputusan Pendanaan (Financing decisions)
3. Keputusan/Kebijakan Dividen (Dividend Policy)

- Lingkungan eksternal yang mempengaruhi harga saham


1. Batasan hukum
2. Tingkat aktivitas ekonomi
3. Undang-undang pajak

4
4. Tingkat suku bunga
5. kondisi bursa saham

Tampilan 1-2. Faktor utama yang mempengaruhi harga saham

Kegiatan
Perekonomian
& Pajak Persh

Keadaan
KendalaKebijakan
Internal Strategis
Bursa Saham
Manajemen
1.Undang-undang
1. Jenis Produk/Jasa
Anti monopoli
2.PeraturanYgLing
dihasilkan
Kungan2. hidup
Met. Produksi
3.PeraturanYang
Kes.digunakan
3. Keama
Kerja & Tkt Pembiayaan
Melalui
nan Produk Utang
4. Kebijakan
4.Peraturan Kete Dividen
5. Dan
naga kerjaan sebagainya
5.Dan sebagainya

Profitabilitas yg
dihararapkan

Waktu dari Harga


Arus Kas
Tingkat risiko Saham
arus kas
diterima

■ LINGKUNGAN KEUANGAN
♦ Bursa Keuangan :
1. Pasar Keuangan
2. Tipe Lembaga Keuangan
3. Determinants dari Tingkat Bunga
4. Kurva Penghasilan

 Pasar adalah tempat dimana barang-barang dan jasa dipertukarkan.

 Pasar Keuangan adalah tempat dimana individu dan organisasi yang akan meminjam uang
dipertemukan dengan mereka yang memiliki kelebihan dana.

 Tipe dari pasar keuangan:


- Pasar Aktiva Fisik vs. Pasar Aktiva Keuangan
- Pasar Tunai vs. Pasar Berjangka
- Pasar Uang vs. Pasar Modal
- Pasar Primer vs. Pasar Sekunder
Pasar penawaran perdana
- Pasar Publik vs. Pasar Privat

■ INSTITUSI KEUANGAN

5
Perpindahan modal yg terjadi di antara penabung dan peminjam terjadi dalam tiga cara yg berbeda
spt gambar 1-1.
♦ Perpindahan Langsung
Pertukaran uang dengan sekuritas terjadi ketika sebuah bisnis menjual saham atau obligasi secara
langsung kepada penabung tanpa melalui institusi keuangan.

Sekuritas (saham atau obligasi

Bisnis Dolar Penabung

♦ Perpindahan Tidak Langsung


Pertukaran uang dg sekuritas terjadi melalui suatu badan perban kan investasi yang menjamin
emisi atau penerbitan (underwriter). Perusahaan akan menjual sekuritas kepada bank investasi,
yang kemudian akan menjual sekuritas sama kepada penabung

Sekuritas Sekuritas
Badan
Bisnis Dolar Perbankan Dolar
Penabung

♦ Perpindahan Melalui Intermediari Keuangan


Perpindahan dana melalui perantara keuangan seperti bank atau reksa dana. Perantara akan
mendapatkan dana dari penabung dengan ditukar sekuritasnya sendiri. Perantara kemudian
menggu nakan uang tsb untuk membeli dan kemudian memiliki sekuritas bisnis.

Sekuritas Sekuritas
Bisnis Perantara
Perantara
Bisnis Penabung
Dolar Keuangan Dolar

- Tipe Intermediari Keuangan


1. Commercial banks/Bank Komersial
2. Savings and loan associations/Lembaga Simpan Pinjam
3. Mutual savings banks/Bank Simpanan Bersama
4. Credit unions/Serikat Kredit
5. Pension funds/Dana Pensiun
6. Life insurance companies/perus. Asuransi Jiwa
7. Mutual funds/Reksa Dana

 Perusahaan Jasa Keuangan adalah sebuah perusahaan yang menawarkan berbagai jasa
keuangan, termasuk perbankan investasi, operasi pialang, asuransi, dan bank komersial.

 Bursa Saham
Adalah pasar sekunder yang paling aktif dan yang paling penting bagi manajer perusahaan di
mana harga-harga saham perusahaan ditentukan.

 Bursa dengan Lokasi Fisik


Entitas fisik yang berujud di mana terdapat anggota bursa, dan dengan badan pengawas yang
dipilih.

 Pasar Luar Bursa

6
Sekelompok besar pialang dan dealer yang terhubung secara elektronik melalui telpon dan
komputer yg memfasilitasi transaksi bagi sekuritas yg tidak terdaftar.

 Pasar Dealer
Meliputi seluruh fasilitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan transaksi sekuritas yg tidak
dilakukan di bursa dengan lokasi fisik.

 Biaya Uang
Tingkat suku bunga adalah harga yg dibayarkan untuk meminjam modal utang.
Empat faktor yg mempengaruhi biaya uang:
1.Peluang produksi: pengembalian yg tersedia di dalam suatu perekonomian dari investasi pada
aktiva-aktiva produktif (yg mengahasilkan kas)

2.Preferensi waktu untuk mengkonsumsi: preferensi konsumen untuk melakukan konsumsi


saat ini lawan dari menabung untuk konsumsi di masa mendatang.

3. Risiko: investasi memberikan pengembalian yang rendah atau negatif.


4. Inflasi: Jumlah peningkatan harga-harga seiring dengan waktu

■ TINGKAT SUKU BUNGA


Modal dialokasikan diantara para peminjam dengan tingkat bunga; Perusahaan dengan peluang
investasi yg paling menguntungkan akan bersedia dan mampu untuk membayar sebagian besar
modal, sehingga perusahaan tsb cenderung menariknya dari perusahaan- parusahaan yg tidak
efisien atau dari perusahaan yg produknya sedang tidak dibutuhkan.
Tampilan 1-2 menunjukkan bagaimana penawaran dan permintaan berinteraksi untuk menentukan
tingkat suku bunga dalam dua pasar modal. Pasar A untuk sekuritas berisiko rendah dan Pasar B
untuk sekuritas berisiko tinggi, tingkat suku bunga dinyatakan k atau i, dengan nilai awal 10% untuk
sekuritas risiko rendah di Pasar A. Peminjam yg kreditnya cukup kuat dapat memperoleh dana
dengan biaya sebesar 10%, dan investor yang mempunyai uang tanpa banyak risiko dapat
memperoleh pengembalian 10%. Peminjam yg berisiko harus mendapatkan dana dengan biaya yg
lebih tinggi dlm Pasar B. Para investor yg bersedia mengambil risiko akan menem patkan
investasinya di Pasar B, berharap akan menerima 12% pengembalian.
Tampilan 1-2 Tingkat suku bunga sebagai fungsi dari permintaan dan penawaran untuk
pendanaan.
Pasar A, Sekuritas risiko rendah Pasar B, Sekuritas risiko tinggi
Sk bunga, k (%) Sk bunga, k (%)

S1

S1
kB=12
kA=10

8
D1 D1

D2

0 Dolar 0 Dolar

Jika permintaan dana menurun, kurva permintaan akan bergeser kekiri, ke D2 di Pasar A.
keseimbangan pasar turun menjadi 8%. Dengan cara yg sama, apa yang akan terjadi jika Bank
Sentral memperketat kredit; kurva penawaran akan bergeser kekiri, dan hal ini akan meningkatkan
tingkat suku bunga dan menurunkan jumlah pinjaman di dalam perekonomian.
Pasar modal adalah pasar yang saling memiliki ketergantungan, misal jika Pasar A dan B berada
dalam kondisi ekuilibrium di mana kurva permintaan D1 di Pasar A, investor bersedia menerima
7
risiko yg lebih tinggi di Pasar B sebagai ganti dari premi risiko sebesar = 12% - 10% = 2%. Setelah
kurva permintaan bergeser ke D2, premi risiko pada awalnya akan naik menjadi 12% - 8% = 4%.
Namun dengan cepat, premi risiko yang lebih besar akan menarik beberapa investor di Pasar A
untuk berpindah ke Pasar B, yang selanjutnya akan menyebabkan kurva penawaran di Pasar A
bergeser kekiri dan kurva penawaran di Pasar B akan bergeser kekanan. Perpindahan modal antar
pasar akan meningkatkan tingkat suku bunga di Pasar A dan akan menurunkannya di Pasar B,
sehingga menyebabkan premi risiko kembali lebih dekat ke nilai awalnya sebesar 2%.

 Harga atau biaya modal ekuitas adalah pengembalian yg disyaratkan

 Dengan modal ekuitas investor berharap akan menerima dividen dan keuntungan modal
 Determinan Suku Bunga Pasar
k = k* + IP + DRP + LP + MRP
k = required return on a debt security
k* = real risk-free rate of interest
IP = inflation premium
DRP = default risk premium
LP = liquidity premium
MRP = maturity risk premium
K = kRF + DRP + LP + MRP
kRF = k* + IP ( Tingkat suku bunga bebas risiko)

 Tingkat suku bunga bebas risiko riil = k*


Tingkat suku bunga yg akan diberikan oleh sekuritas pemerintah yg bebas gagal bayar jika tidak
diharapkan terjadi inflasi.
 Tingkat Suku Bunga Bebas Risiko Nominal/tercatat = kRF
T. suku bunga dari sekuritas yg bebas dari semua risiko k RF diwakili oleh surat utang pemerintah
atau tingkat obligasi, kRF termasuk premi inflasi
 Premi Inflasi (IP)
Premi yg nilainya sama dengan inflasi yg diperkirakan akan ditambahkan oleh investor pada
tingkat suku bunga riil bebas risiko
kSU-P = kRF = k* + IP
 Premi Risiko Gagal Bayar (DRP)
Perbedaan antara tingkat suku bunga obligasi pemerintah dengan tingkat suku bunga obligasi
perusahaan yg memiliki tanggal jatuh tempo dan kemampuan untuk dipasarkan yg sama.
 Premi Likuiditas (LP)
Premi yang ditambahkan pada tingkat suku bunga ekuilibrium dg jaminan jika jaminan tsb tidak
dapat dikonversikan jadi uang tunai dalam waktu singkat dan mendekati “nilai pasar yang wajar”
 Premi Risiko Gagal Bayar (DRP)
Premi yang mencerminkan risiko tingkat suku bunga
 Risiko Tingkat Suku Bunga
Risiko kerugian modal yang kemungkinan diderita oleh investor karena adanya perubahan tingkat
suku bunga
 Risiko Tingkat Investasi Kembali
Risiko akibat penurunan tingkat suku bunga yg akan mengakibat kan pada pendapatan bunga
yang lebih rendah ketika obligasi jatuh tempo dan dana diinvestasikan kembali.
 Struktur Waktu dari Tingkat Suku Bunga
Hubungan antara imbal hasil obligasi dan waktu jatuh tempo

Gambar 1-3: Tingkat suku bunga obligasi untuk tanggal jatuh tempo yang berbeda

Tk suku bunga

8
15
Kurve imbal hasil Maret 80

Kurve imbal hasil Februari 00


6

Kurve imbal hasil April 02


2

0 1 5 10 30
jth tempo

Tkt Suku Bunga


ws jt tempo Maret 80 Feb. 00 April 02
6 bulan 15,0 % 6,0% 2,0 %
1 tahun 14,0 % 6,2% 2,3 %
5 tahun 13,5 % 6,7% 4,5 %
10 tahun 12,8 % 6,7% 5,2 %
30 tahun 12,3 % 6,3% 5,7 %

■ APA YG MENENTUKAN BENTUK KURVA IMBAL HASIL

Ekspektasi inflasi memiliki pengaruh yang penting pada bentuk kurva imbal hasil. Sekuritas
pemerintah tidak memiliki risiko gagal bayar atau likuditas, imbal hasil obligasi yang akan jatuh
tempo dalam waktu t tahun sbb :
K*t + IPt + MRPt
Meskipun suku bunga bebas risiko riil k* dapat berubah-ubah karena perubahan perekonomian dan
demografi, perubahan tersebut akan bersifat acak dan tidak dapat diramalkan, sehingga wajar jika
k* akan tetap konstan. Akan tetapi premi inflasi, IP dapat berubah secara signifikan dari waktu ke
waktu dan lebih dapat diramalkan. Jika pasar mengharapkan inflasi naik di masa depan premi
inflasi akan menjadi lebih tinggi untuk obligasi yang jatuh temponya semakin lama. Sebaliknya jika
pasar mengharapkan inflasi menurun di masa depan obligasi jangka panjang akan memiliki premi
inflasi yang lebih kecil drpd obligasi jangka pendek, premi risiko jatuh tempo akan meningkat seiring
dengan lamanya waktu jatuh tempo.
Bagian a dari tampilan 1-4 menunjukkan kurva imbal hasil ketika inflasi diperkirakan akan naik.
Disini obligasi jangka panjang memiliki kurva imbal hasil yang lebih tinggi karena dua alasan: (1)
Inflasi diperkirakan akan naik di masa depan, dan (2) ada premi risiko jatuh tempo yang positif.
Tampilan 1-4: Gambaran Kurva Imbal Hasil Pemerintah
a. Ketika inflasi diperkirakan naik b. Ketika inflasi keperkirakan turun
Sk Bunga (%) Sk Bunga (%)

8 jatuh 8
tempo
7 premi 7 jth
risko tempo
6 6 premi
risiko
5 premi 5
inflasi
4 4 premi
inflasi
3 3
9
2 2
bunga bunga
1 bebas 1 bebas
risiko risiko

0 10 20 30 0 10 20 30
jatuh tempo jatuh tempo

Dengan Ekspektasi Inflasi yang Meningkat

Jatuh Imbal
Tempo k* IP MRP Hasil

1 tahun 2,50% 3,00% 0,00% 5,50%


5 tahun 2,50 3,40 0,18 6,08
10 tahun 2,50 4,00 0,28 6,78
20 tahun 2,50 4,50 0,42 7,42
30 tahun 2,50 4,67 0,53 7,70

Dengan Ekspektasi Inflasi yang Menurun

Jatuh Imbal
Tempo k* IP MRP Hasil

1 tahun 2,50% 5,00% 0,00% 7,50%


5 tahun 2,50 4,60 0,18 7,28
10 tahun 2,50 4,00 0,28 6,78
20 tahun 2,50 3,50 0,42 6,42
30 tahun 2,50 3,33 0,53 6,36

Bagian b dari tampilan 1-4 menunjukkan kurva imbal hasil ketika inflasi diperkirakan akan
menurun, yg menyebabkan kurva imbal hasil menjadi melandai ke bawah. Kurva imbal hasil yg
melandai ke bawah sering kali menjadi pertanda dari menurunnya perekono- mian, karena kondisi
ekonomi yg lebih lemah cenderung memiliki korelasi dengan penurunan iflasi, yang selanjutnya
menyebabkan tingkat suku bunga jangka panjang yang lebih rendah.
Imbal hasil obligasi perusahaan yang jatuh tempo dalam waktu t tahun sbb:
K*t + IPt +MRPt + DRPt + IPt
Risiko gagal bayar dan likuiditas obligasi perusahaan akan dipengaruhi oleh waktu jatuh temponya.
Tampilan 1-5: menunjukkan kurva imbal hasil untuk dua obligasi perusahaan fiktif, sebuah obligasi
berperingkat AA dengan risiko gagal bayar minimal dan sebuah obligasi berperingkat BBB dengan
risiko gagal bayar yang lebih tinggi, berikut kurva imbal hasil untuk sekuritas pemerintah pada
bagian a dari tampilan 1-5. Disini di asumsikan inflasi diperkirakan akan naik, sehingga kurva imbal
hasil pemerintah akan berbentuk menanjak. Karena tambahan risiko gagal bayar dan likuiditas,
obligasi perusahaan akan selalu diperdagangkan dengan imbal hasil yg lebih tinggi daripada
obligasi pemerintah dengan waktu jatuh tempo yg sama, dan obligasi ber peringkat BBB
diperdagangkan dengan imbal hasil yg lebih tinggi daripada obligasi perusahaan dan pemerintah
menjadi semakin besar seiring dengan semakin lamanya waktu jatuh tempo. Hal ini terjadi karena
obligasi perusahaan yg memiliki jangka waktu lebih panjang akan memiliki risiko gagal bayar dan
likuiditas yg lebih tinggi daripada obligasi jangka pendek, dan kedua premi di atas tidak ada di
dalam obligasi pemerintah.

Tampilan 1-5: Kurva Imbal Hasil Perusahaan dan Pemerintah.

Tingkat Suku Bunga (%)

10
12
Obligasi BBB
10
Obligasi AA
8

6 Obligasi Pemerintah

0 10 20 30
Jatuh Tempo

TINGKAT SUKU BUNGA

WAKTU SAMPAI OBLIGASI OBLIGASI OBLIGASI


JATUH TEMPO PEMERINTAH AA BBB

1 tahun 5,5% 6,7% 7,4%


5 tahun 6,1 7,4 8,1
10 tahun 6,8 8,2 9,1
20 tahun 7,4 9,2 10,2
30 tahun 7,7 9,8 11,1

■ MENGGUNAKAN KURVA IMBAL HASIL UNTUK MERAMALKAN SUKU BUNGA MASA DEPAN
Bentuk kurva imbal hasil tergantung pada dua faktor: (1) ekspektasi dari tingkat inflasi di masa
depan dan (2) relativitas tingkat risiko sekuritas dengan waktu jatuh tempo yang berbeda-beda.
Para investor dan analis memetakan kurva imbal hasil dan kemudian menggunakan informasi
yang terkandung di dalamnya untuk meramalkan ekspektasi pasar sehubungan dengan inflasi dan
risiko di masa depan.
Teori Ekspektasi: Teori yg menyatakan bahwa bentuk dari kurva imbal hasil akan tergantung
pada ekspektasi para investor tentang tingkat suku bunganya di masa depan.
Teori Ekspektasi Murni (pure expectations theory), berasumsi bahwa para investor menetapkan
harga-harga dan tingkat suku bunga obligasi sepenuhnya dengan didasarkan pada ekspektasi
tingkat suku bunga. Artinya mereka bersikap indiferen sehubungan dengan waktu jatuh tempo
sehingga secara tidak langsung mereka tidak melihat obligasi jangka panjang lebih berisiko
daripada obligasi jangka pendek. Jika ini benar, maka premi risiko jatuh tempo (MRP) adalah nol,
dan tingkat bunga jangka panjang hanya menjadi rata-rata tertimbang dari tingkat suku bunga
jangka pendek saat ini dan jangka panjang. Contoh, jika surat utang pemerintah 1 tahun saat ini
memberikan imbal hasil 7%, tetapi surat utang 1 tahun diharapkan dapat memberikan imbal hasil
7,5% satu tahun dari sekarang, para investor akan berharap untuk mendapatkan rata-rata 7,25%
selama dua tahun ke depan.
7% + 7,5%
------------------ = 7,25%
2
Hal ini mengandung arti bahwa surat utang negara 2 tahun yang dibeli sekarang seharusnya juga
akan memberikan hasil sebesar 7,25%.
Jika teori ekspektasi murni benar, tingkat suku bunga dari obligasi 2 tahun adl rata-rata dari tingkat
suku bunga 1 tahun saat ini dan ekspektasi tingkat suku bunga 1 tahun setahun kedepan. Misal
diketahui obligasi jangka waktu 1 dan 2 tahun masing-masing mem berikan imbal hasil 7 dan 8
persen, berapa tingkat suku bunga 1 tahun setahun berikutnya yang diperkirakan:
7% + X
Imbal hasil 2 th = 8% = -------------
2
11
X = 16% - 7% = 9%
Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa premi risiko jatuh tempo adalah nol. Namun, sebagian
besar bukti menunjukkan terdapat premi risiko jatuh tempo (MRP) yg harus dipertimbangkan. Dari
contoh di atas premi risiko jatuh tempo adl 0,5%. Kita dapat meng gunakan prosedur dua langkah
untuk mendapatkan X, ekspektasi tingkat suku bunga 1 tahun setahun ke depan:

- Langkah 1: Imbal hasil 2 th – MRP obligasi 2 th=8%-0,5%=7,5%

- Langkah 2: 7,5% = (7% + X)/2


X = 15% - 7% = 8%
Maka, imbal hasil tahun berikutnya dari obligasi pemerintah 1 tahun seharusnya adalah 8%,
meningkat dari 7% pada tahun ini.

■ BERINVESTASI DI LUAR NEGERI


Faktor-faktor risiko tambahan yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan investasi di luar
negeri.
1. Risiko Negara (Country Risk), risiko yang timbul dari berinves- tasi di suatu negara tertentu.
Risiko ini tergantung pada keadaan perekonomian, politik dan sosial negara.
2. Risiko Nilai Tukar (Exchange Rate Risk), Risiko akibat adanya perubahan nilai tukar yang
akan mengurangi jumlah dolar yang diberikan oleh suatu jumlah tertentu mata uang asing.

■ FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI SUKU BUNGA


Faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi baik tingkat suku bunga secara umum maupun bentuk
dari kuva imbal hasil.
Empat faktor yang paling penting adalah:
1. Kebijakan bank sentral
2. Defisit atau surplus anggaran negara
3. Faktor-faktor internasional, termasuk neraca perdagangan asing dan tingkat suku bunga dari
negara-negara lain, dan
4. Tingkat Aktivitas bisnis

BAB 2.
LAPORAN KEUANGAN, ARUS KAS DAN PAJAK

■ LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN LAINNYA


Dari bermacam-macam laporan yang diterbitkan perusahaan untuk para pemegang sahamnya,
lapoan tahunan (annual report) mungkin adalah yang paling penting. Pertama, yaitu bagian
verbal, yang menguraikan hasil operasi perusahaan selama tahun yang lalu dan membahas
perkembangan baru yang akan mempengaruhi operasi di masa mendatang. Kedua, laporan
tahunan menyajikan empat laporan keuangan dasar—neraca, laporan laba rugi, laporan laba
ditahan, dan laporan arus kas.

♦ NERACA/BALANCE SHEET
Neraca menunjukkan posisi finansiil perusahaan pada satu saat tertentu, di mana sisi kiri
memperlihatkan aktiva perusahaan dan sementara sisi kanan menunjukkan kewajiban dan ekuitas,
atau klaim terhadap aktiva tsb, yg lazim disebut sebagai passiva.
Neraca/Balance Sheet
1. Kas versus aktiva lain.
Meskipun aktiva seluruhnya dinyatakan dalam jumlah mata uang, hanya kas yang
mencerminkan uang yang nyata.
2. Kewajiban versus ekuitas pemegang saham.
Klaim terhada aktiva ada dua jenis, yaitu kewajiban dan posisi kepemilikan pemegang saham
3. Saham preferen versus saham biasa.
Saham preferen adalah hibrida atau campuran antara saham biasa dan utang.

12
Perincian akun-akun ekuitas biasa: saham biasa dan laba ditahan atau juga disebut saldo
laba (retained earnings) akan meningkat seiring dengan waktu ketika perusahaan menabung
sebagian keuntungannya daripada membayar dividen
4. Akuntansi Persediaan.
Metode yang digunakan untuk persediaan ada dua, yaitu masuk pertama, keluar pertama
(FIFO) dan masuk terakhir, keluar pertama (LIFO)

5. Metode Penyusutan
Kebanyakan perusahaan menyiapkan dua set laporan keuangan — satu untuk tujuan
perpajakan dan satu lagi untuk pelaporan kepada pemegang saham.
6. Dimensi Waktu

Tabel 2-1 menunjukkan aktiva perusahaan, sedangkan sisi sebelah kanan menunjukkan kewajiban
atau klaim thd aktiva-aktivanya.

ALLIED FOOD PRODUCTS INC.


BALANCE SHEETS 31 DECEMBER
(MILLIONS DOLLARS)

ASSETS 2002 2001 LIAB & EQUITY 2002 2001

- Cash 10 15 Ac. Payable 60 30


- M. Securities 65 Notes Payable 110 60
- A. Receivable 375 315 Accruals 140 130
- Inventories 615 415
T.C. Liabilities
L. Term Debt 310 220
T.C. Assets
N.Plant & Eq 754 580
1.000 810 Total Debt
1.000 870
P. Stock (400.000) 1.064 800
C. Stock (50 juta)
Paid in Capital 40 40
Retained earnings
50 50
C. Equity 80 80
Total Assets T. Liab. & Equity 766 710

896 840
2.000 1.680 2.000 1.680

♦ LAPORAN LABA RUGI/INCOME STATEMENT


Laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama satu periode
akuntansi, yang biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun.
Penjualan bersih diperlihatkan pada bagian atas masing-masing laporan, yang dikurangi dengan
berbagai biaya, termasuk pajak penghasilan, untuk menentukan laba bersih bagi para pemegang
saham. Laporan atas laba dan dividen per saham disajikan pada bagian bawah laporan.

Tabel 2-2 menunjukkan laporan laba rugi tahun 2002 dan 2001 untuk Allied Food Products.
Penjualan bersih disajikan bagian atas, sesudahnya akan dikurangkan dengan berbagai biaya
untuk menda patkan laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa.

ALLIED FOOD PRODUCTS INC.


13
INCOME STATEMENT YEARS ENDING DES.01
(MILLIONS DOLLARS)

Th.2002 Th.2001
Net Sale 3.000,00 2.850,00
Op. Cost Excluding Dep. 2.616,20 2.497,00
Depriciation 100,00 90,00
Total Op. Cost 2.716,00 2.587,00
Earning Bf Int & Taxes (EBIT) 283,80 263,00
Interest 88,00 60,00
Earning Before Taxes (EBT) 195,80 203,00
Taxes 40 % 78,30 81,20
Net Income Before Pref. Div. 117,50 121,80
Prefered Dividends 4,00 4,00
Net Income Av. to C. S.holders 113,50 117,80
Common Dividends 57,50 53,00
Addition to Retained Earning 56,00 64,80
Pershare Data :
Common Stock Price 23,00 26,00
Earning Pershare (EPS) 2,27 2,36
Dividends Pershare (DPS) 1,15 1,06
Book Value Pershare (BVPS) 17,92 16,60
Cash Flow Pershare (FPS) 4,27 4,16

Net Income 113.500.000


EPS = ------------------------------ = -----------------= 2,27
C. Share Outstanding 50.000.000

Div. Paid to C.Stock 57.500.000


DPS = ------------------------------ = ----------------- = 1,15
C. Share Outstanding 50.000.000

Total Com. Equity 896.000.000


BVPS = ---------------------------- = ----------------- = 17,92
C. Share Outstanding 50.000.000
Net Inc+Dep.+ Amort. 213.500.000
CFPS = ----------------------------- = ----------------- = 4,27
C. Share Outstanding 50.000.000

♦ LAPORAN LABA DITAHAN/STATEMENT OF R. EARNINGS


Pernyataan yang melaporkan berapa banyak laba perusahaan yang ditahan dalam usahanya dan
tidak dibayarkan sebagai dividen. Laba ditahan merupakan jumlah laba ditahan tahunan untuk
setiap tahun dari sejarah perusahaan.
Perubahan dalam perkiraan ekuitas saham biasa antara dua tanggal neraca dilaporkan dalam
perhitungan laba yg ditahan. Perkiraan laba yang ditahan dalam neraca merupakan klaim
terhadap aktiva, bukan merupakan aktiva itu sendiri.
Tabel 2-3 menunjukkan perubahan dalam saldo laba ditahan pada perusahaan Allied Food
Products.

ALLIED FOOD PRODUCTS INC.


Statement of Retained Earning 31 December 2002
(Millions of Dollars)

14
Balance of R. Earnings, Dec 31 ,2001 710,0
Add : Net Income 2002 113,5
Less : Dividend (57,5)
Balance of R. Earnings, Dec 31, 2002 766,0

- Arus Kas Bersih


Nilai dari suatu aktiva (atau perusahaan secara keseluruhan) ditentukan oleh arus kas yang
dihasilkannya. Laba bersih memang penting, tetapi arus kas bahkan lebih penting lagi karena
dividen harus dibayarkan secara tunai dan karena kas diperlukan untuk membeli aktiva yang
dibutuhkan untuk melanjutkan operasi. Arus kas bersih adalah arus aktual, yang berlawanan
dengan laba bersih akuntansi, yang dihasilkan oleh perusahaan selama satu periode tertentu.
- Laba akuntansi adalah laba bersih perusahaan yang dilaporkan pada laporan laba ruginya.

Arus Kas Bersih=Laba bersih–Pendapatan nonkas+Beban nonkas


Arus Kas Bersih = Laba bersih + Depresiasi dan Amortisasi
Berdasarkan rumus tersebut, maka besarnya arus kas bersih Allied tahun 2002:
Arus Kas Bersih = $113,5 + $100,0 = $213,5

♦ LAPORAN ARUS KAS/STATEMENT OF CASH FLOWS


Laporan yang melaporkan dampak dari aktivitas-aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan oleh
perusahaan pada arus kas selama satu periode akuntansi.
Arus kas bersih mencerminkan jumlah kas yang dihasilkan oleh bisnis untuk pemegang sahamnya
dalam satu tahun tertentu. Akan tetapi, fakta bahwa sebuah perusahaan mengahasilkan arus kas
yang tinggi tidak selalu berarti bahwa jumlah kas yang dilaporkan pada neracanya juga tinggi.
Posisi kas perusahaan yang dilaporkan pada neraca dipengaruhi banyak faktor antara lain:
1. Arus kas.
2. Perubahan dalam modal kerja
3. Aktiva tetap
4. Transaksi sekuritas dan pembayaran dividen

Masing-masing faktor di atas akan tercermin dalam laporan arus kas, yang merangkum perubahan-
perubahan yang terjadi dalam posisi kas perusahaan. Laporan meliputi aktivitas-aktivitas:
1. Aktivitas operasi; yang meliputi laba bersih, depresiasi, dan perubahan dalam aktiva lancar dan
kewajiban lancar di luar kas dan utang jangka pendek.
2. Aktivitas investasi; yang meliputi investasi atau penjualan aktiva tetap.
3. Aktivitas pendanaan; yang meliputi kas yang dihimpun selama tahun berjalan dengan
menerbitkan utang jangka pendek, utang jangka panjang, atau saham. Demikian juga, karena
dividen yang dibayarkan atau kas yang digunakan untuk membeli kembali saham atau obligasi
yang beredar akan mengurangi jumlah kas perusahaan, maka transaksi-transaksi seperti itu
akan dimasuk kan disini.

Tabel 2-4 adalah laporan arus kas Allied seperti yang akan tersaji dalam laporan tahunan
perusahaan. Bagian atas dari table menun jukkan arus kas yang dihasilkan oleh dan digunakan
dalam operasi.
ALLIED FOOD PRODUCTS INC.
Statement of Cash Flows 2002
(Millions of Dollars)
I. Operating Activities
Net Income $ 117.5
Sources of Cash
Depreciation $ 100.0
Account Payable $ 30.0
Accrual $ 10.0
Use of Cash
Account Receivable ($ 60.0)
Inventories ($ 200.0)

15
Net Cash Flow from Operations ($ 2.5)
II. Long Term Investing Activities
Acquisition of Fixed Assets ($ 230.0)

III. Financing Activities


Sale of Marketable Securities 65.0
Note Payable 50.0
Bonds 174.0
Common & Preferred Dividend ($ 61.5)
Net Cash Flow from Financing $ 227.5
IV. Summary
Net Change in Cash & MS ($ 5.0)
Cash at Beginning of Year $ 15.0

Cash at End of Year $ 10.0

Arus kas bersih = Laba bersih – pendapatan non kas + Beban non kas

= Laba bersih + Depresiasi

= $ 113,5 + $ 100 = $ 213,5 jt

■ MEMODIFIKASI DATA AKUNTANSI


Modifikasi laporan keuangan digunakan untuk tujuan pengambilan keputusan perusahaan dan
valuasi saham.

♦ Aktiva Operasi/Operating Assets : Jumlah assets yg diperlukan untuk kegiatan operasi


perusahaan

- Operating Current Assets/Aktiva Lancar Operasi :


a. Operating Working Capital/Modal Kerja Operasi adalah keseluruhan daripada aktiva
lancar
OWC = ($10 + $375 + $615) = $1.000
b. Net Oper. Working Capital = Modal Kerja Bersih Op.
Adalah keseluruhan aktiva lancar dikurangi dengan utang lancar yang tidak dikenakan bunga
NOC 01 = ($80+$315+$415)–($30+$130) = $650
NOC 02 = ($10+$375+$615)–($60 + $140) = $800
- Long Term Operating Assets
Jumlah dana yang diinvestasikan dalam fixed assets atau plant and equipment.
LTOA 01 = 870 LTOA 02 = $ 1.000
- T. Operating Cap. 01 = NOWC + LTOA
= $650 + $ 870 = $1.520
- T. Operating Cap. 02 = NOWC + LTOA
= $800 + $1.000 = $1.800

♦ Laba Operasi Bersih Setelah Pajak


Net Operating Profit After Taxes (NOPAT), yang merupakan jumlah laba yang dihasilkan sebuah
perusahaan jika tidak memiliki utang dan aktiva nonoperasi.

16
NOPAT = EBIT (1 – pajak)

NOPAT = $283,80 (1 – 0,4) = $170,3

♦ Arus Kas Bebas (Free Cash Flow) yaitu arus kas yang tersedia untuk didistribusikan kepada
seluruh investor (pemegang saham dan pemilik obligasi) setelah perusahaan menempatkan
seluruh investasi nya pada aktiva tetap, produk-produk baru, dan modal kerja yang dibutuhkan
untuk mempertahankan operasi yang sedang berjalan
۷ Operating CF = NOPAT + Deprisiasi
= $170,3 + $100 = $270,3
۷ Net Inv. In OA = Op. Cap. 2002 – Op. Cap. 2001
= $1.800 - $1.520 = $280
۷ Gross Invest. = Net Inv. + Deprisiasi
= $280 + $100 = $380
۷ Free Cash Flow= Op. CF – Gross Inv. In OA
= $270,3 - $380 = - $109,7
ATAU
۷ Free Cash Flow=NOPAT – Net Inv. In OA
= $170,3 - $280 = - $109,7

♦ Nilai Tambah Pasar (Market Value Added/MVA)


Perbedaan nilai pasar saham perusahaan dengan jumlah modal sendiri yang telah diberikan oleh
pemegang saham.
MVA = Market value of Equity - Equity cap. Supplied
= (S. Beredar)(Harga Shm) – T. Ekuitas S. Biasa
MVA = ($ 23 X 50.000.000) – ($896.000.000)
= $1.150.000.000 - $896.000.000
= $254.000.000

♦ Nilai Tambah Ekonomi (Economic Value Added/EVA)


Estimasi dari laba ekonomis yang sebenarnya dari bisnis untuk tahun yang bersangkutan
EVA mencerminkan laba residu yang tersisa setelah biaya seluruh modal ekuitas.
EVA = NOPAT – (After-tax Cost of Capital)(Capital)
= EBIT (1-T) – [(T. Mod Operasi yg Diberikan
Investor) x (% Biaya Modal setelah Pajak)]

EVA02 = NOPAT – (After tax cost of capital) (Capital)


= $170,3 – (0.10)($1.800)
= $170,3 - $180,
= -$9,7
EVA01 = $157,8– (0,103)($1.520)
= $157,8 - $156,6
= $1,2
Tabel 2-5 menunjukkan bagaimana MVA dab EVA Allied Food Prodcts dihitung. Harga saham akhir
tahun 2002 adalah $23, turun dari $26 pada akhir tahun 2001; persentase biaya modal sebesar 10,3%
tahun 2001 dan 10% pada tahun 2002, dan tarif pajak adalah 40%. Data-data lain disajikan dalam
table 2-5.

ALLIED FOOD PRODUCTS INC. :MVA and EVA


(Millions of Dollars)
2002 2001
Perhitungan MVA:
- Harga perlembar saham $23 $26
17
- Jum. saham beredar (jutaan) x 50 x 50
- Nilai pasar ekuitas $1.150 $1.300
- Nilai buku ekuitas - 896 - 840
- MVA $ 254 $ 460
Perhitungan EVA:
- EBIT $ 283,8 $ 263
- 1- Tarif pajak x 60 % x 60 %
- NOPAT = EBIT (1-T) $ 170,3 $ 157,8
- T. Modal Operasi yg Investor $ 1.800 $ 1.520
- Biaya modal setelah pajak x 10 % x 10,3 %
- Biaya modal dalam dollar $ 180,0 $ 156,6
- EVA = NOPAT – B. Modal ($ 9,7) $ 1,2

BAB 3
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

♦Neraca/Balance Sheet

ALLIED FOOD PRODUCTS INC.


BALANCE SHEETS 31 DECEMBER
(MILLIONS DOLLARS)

ASSETS 2002 2001 LIAB & EQUITY 2002 2001

Cash 10 15 Ac. Payable 60 30


M. Securities 65 Notes Payable 110 60
Ac. Receivable 375 315 Accruals 140 130
Inventories 615 415
T.C. Liabilities
T. C. Assets L. Term Bonds 310 220
N. Plant & Eq 754 580
1.000 810 Total Debt
1.000 870
P. Stock (400.000) 1.064 800
C. Stock (50.juta)
Paid in Capital 40 40
Retained earnings
Com. Equity 50 50
80 80
Total Assets T. Liab. & Equity 766 710

896 840
2.000 1.680 2.000 1.680

18
♦Laporan Laba Rugi(Income Statement)
ALLIED FOOD PRODUCTS INC.
INCOME STATEMENT FOR YEARS ENDING DESEMBER 31
(MILLIONS DOLLARS)
Th.2002 Th.2001
Net Sale 3.000,00 2.850,00
Op. Cost Excluding Dep. 2.616,20 2.497,00
Depriciation 100,00 90,00
Total Op. Cost 2.716,00 2.587,00
Earning B. Int & Taxes (EBIT) 283,80 263,00
Interest 88,00 60,00
Earning Before Taxes 195,80 203,00
Taxes 40 % 78,30 81,20
Net Income Before Pref. Div. 117,50 121,80
Prefered Dividends 4,00 4,00
Net Inc. Av. to C. St.ockholders 113,50 117,80
Common Dividends 57,50 53,00
Addition to Retained Earning 56,00 64,80
Pershare Data :
Common Stock Price 23,00 26,00
Earning Pershare (EPS) 2,27 2,36
Dividends Pershare (DPS) 1,15 1,06
Book Value Pershare (BVPS) 17,92 16,60
Cash Flow Pershare (CFPS) 4,27 4,16

Analisis Rasio dirancang untuk membantu kita meng evaluasi suatu laporan keuangan perusahaan.

♦ Financial Ratios terdiri dari 5

1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratios) : Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban


finansial yang berjangka pendek tepat pada waktunya. Rasio yang menunjukkan hubungan
antara kas dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancarnya.
a. Rasio Lancar (Current Ratio)
Current Assets $ 1.000
C.R. : ------------------------- = ------------- = 3,2 X

Current Liabilities $ 310


C.R. Rata-rata Industri = 4,2 X

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)


C. Assets – Inventories $ 385
Q.R. = ---------------------------------- = --------- = 1,2 X

Current Liabilities $ 310

Q.R. Rata-rata Industri = 2,1 X

19
2. Rasio Manajemen Aktiva (Asset Management Ratios) : Rasio yang mengukur seberapa efektif
perusahaan telah mengelola aktiva-aktivanya. Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam menggunakan assets untuk memperoleh penjualan.

a. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio)


Net Sales $ 3.000
I.T.R = ----------------- = ------------ = 4,9 X

Inventories $ 615

I.T.R. Rata-rata Industri = 9,0 X

b. Rasio Jumlah Hari Penjualan Belum Tertagih (Day Sales Outstanding)

Receivable $ 375
D.S.O = ------------------------- = ----------------- = 46 days

Aver. sale perday $ 3.000/365

D.S.O Rata-rata Industri = 36 days

c. Rasio Perputaran Piutang (Receivable Turnover Ratio)

Net Sales $ 3.000


R.T.R = ----------------- = ------------ = 8 X

Receivable $ 375

R.T.R Rata-rata Industri = 10 X

d. Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turnover Ratio)

Net Sales $ 3.000


F.A.T.R = ------------------------- = ------------ = 3 X

Net fixed assets $ 1.000

F.A.T.R. Rata-rata Industri = 3 X

e. Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover Ratio)

Net Sales $ 3.000


T.A.T.R = ------------------- = ------------- = 1,5 X

Total assets $ 2.000

T.A.T.R. Rata-rata Industri = 1,8 X

3. Rasio Manajemen Utang (Debt Management Ratios) : Rasio yang menunjukkan kapasitas
perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang

20
a. Rasio Utang (Debt Ratios)
Total Debt $ 1.064
D.R = ------------------- = ------------ = 53,2 %

Total assets $ 2.000

D.R. Rata-rata Industri = 40,0 %

b. Rasio Kelipatan Pembayaran Bunga (Time Interest Earned Ratio)

EBIT $ 283,8
T.I.E.R = ------------------------ = -------------- = 3,2 X

Interest Charges $ 88

T.I.E.R. Rata-rata Industri = 6 X

c. Rasio Kemampuan Melunasi Utang: Rasio Cakupan EBITDA


Mis.: L.P(lease payment) =28 , SFP(sinking fund payment)=20, i (Pajak)=40%

EBITDA + L. Paym 283,8+100+28


EBITDAR = -------------------------------- = ----------------------- = 2,1 X

i + (SFP/(1-Pajak) + L.P 88+20/(1-0,4)+28

EBITDAR Rata-rata Industri = 4,3 X

4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratios) : Mengukur seberapa besar kemampuan persahaan


memperoleh laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, assets maupun laba bagi modal
sendiri.
a. Margin Laba (Net Profit Margin)
NI to CS $ 113,5
P.M = --------------- = --------------- = 3,8 %

Net Sales $ 3.000

P.M Rata-rata Industri = 5,0 %

b. Kemampuan Dasar untuk Menghasilkan Laba (Basic Earning Power)

EBIT $ 283,8
B.E.P = ------------------- = ------------- = 14,2 %

Total Assets $ 2.000

B.E.P Rata-rata Industri = 17,2 %

c. Tingkat Pengembalian Total Aktiva (Return on Total Assets)

NI to CS $ 113,5
R.O.A = ----------------- = ------------- = 5,7 %

21
Total Assets $ 2.000

R.O.A Rata-rata Industri = 9,0 %

d. Tingkat Pengembalian Saham Biasa (Return on Equity)

NI to CS $ 113,5
R.O.E = ------------------------ = -------------- = 12,7 %

Common Equity $ 896

R.O.E Rata-rata Industri = 15,0 %

5. Rasio Nilai Pasar (Market Value Ratios) : Rasio yang menunjukkan hubungan antara harga
saham dengan laba, arus kas dan nilai buku perlembar saham perusahaan

a. Rasio Harga/Laba (Price Earning Ratio)

Price per Share $ 23,0


P.E.R = --------------------------- = ---------- = 10,1 X

Earning per Share $ 2,27

P.E.R Rata-rata Industri = 12,5 X

b. Rasio Harga/Arus Kas (Price Cash Flow Ratio)

Price per Share $ 23,0


P.C.F.R = ----------------------------- = ----------- = 5,4 X

Cash Flow per Share $ 4,27

P.C.F.R Rata-rata Industri = 6,8 X

c. Rasio Nilai Buku/Saham (Book Value Pershare)

Common Equity $896


B.V./ Share = --------------------------- = --------- = $ 17,92

Share Outstanding 50

d. Rasio Nilai Pasar/Nilai Buku (Market Book Ratio)

Market Price/Share $ 23.00


M.B.R = ----------------------------- = -------------- = 1,3 X

Book Value/Share $ 17,92

M.B.R Rata-rata Industri = 1,7 X

■ ANALISIS TREN

22
Analisis atas rasio-rasio keuangan atas perusahaan selama beberapa waktu digunakan untuk
mengestimasikan kemungkinan terjadinya peningkatan ataupun penurunan pada kondisi
keuangannya.
Tampilan 3-1 menunjukkan bahwa tingkat pengembalian ekuitas saham biasa Allied telah
mengalami penurunan sejak tahun 1999, meskipun angka rata-rata industri menunjukkan rasio
yang relative stabil.
Tampilan 3-1 Tkt Pengembalian Ekuitas Saham Biasa 1998-2002
ROE (%)

16 Industri
14 Allied
12
10

1998 1999 2000 2001 2002

■ PERSAMAAN DU PONT
Rumus yang menunjukkan bahwa tingkat pengembalian atas aktiva dapat diperoleh dengan
mengalikan margin laba dengan perputaran total aktiva
R.O.A = Margin Laba x Perp. Aktiva

Laba bersih Penjualan


R.O.A = ------------------- x -------------------- = ROE

Penjualan Total Aktiva

Bila perusahaan hanya didanai oleh ekuitas saham biasa, maka ROA = ROE
Laba bersih Laba bersih
R.O.A = ------------------- = ------------------------- = ROE

Total Aktiva Ekuitas shm biasa

Total Aktiva
Pengganda ekuitas = --------------------------

Ekuitas shm biasa

Tingkat Pengembalian atas Ekuitas (ROE) Allied akan tergantung pada ROA dan penggunaan
Leveragenya

ROE = ROA x Pengganda Ekuitas


Laba bersih Total Aktiva
= ------------------- x ------------------------- = ROE

Total Aktiva Ekuitas shm biasa

23
= 5,7% x $2.000/$896
= 5,7% x 2,23
= 12,71%
Atau

ROE = Margin Laba x Perp. Total Aktiva x Pengganda Ekuitas

Laba bersih Penjualan Total Aktiva


= ---------------- x ---------------- x ------------------------

Penjualan Total Aktiva Ekuitas shm biasa


= (3,8%) x (1,5) x (2,23)
= 12,71%
■ RASIO KOMPARATIF dan BENCHMARKING
Analisis rasio akan melibatkan perbandingan rasio sebuah perusahaan dengan rasio perusahaan
lain dalam industri yg sama
Benchmarking adalah suatu proses perbandingan dari sebuah perusahaan tertentu dengan
sekumpulan perusahaan “benchmark”

■ Penggunaan dan Keterbatasan Analisis Rasio


Pengguna Analisis Rasio Keuangan
1. Manajer
2. Analis Kredit
3. Analis Saham

24

Anda mungkin juga menyukai