PEMBAHASAN
L-Sistin P 0,5 g
NNatrium klorida P 2,5 g
DDekstrosa monohidrat / anhidrat P 5,5 g / 5,0 g
AAgar 0,75 g
YYeast extract (larut dalam air) 5,0 g
PPancreatic digest of casein 15,0 g
NNatrium tioglikolat P atau 0,5 g
AAsam tioglikolat P 0,3 ml
LLarutan natrium resazurin P 1,0 ml
Langkah pertama yang dilakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan untuk uji sterilitas. Alat dan bahan yang akan digunakan
disterilisasi terlebih dahulu untuk mencegah kontaminasi mikroorganisme. Alat
dan bahan yang akan disterilisasi dibungkus terlebih dahulu menggunakan kertas
perkamen. Pemilihan kertas perkamen didasarkan untuk mengurangi resiko robek
pada saat proses sterilisasi berlangsung. Selanjutnya, dimasukkan dan ditata rapi
di dalam autoklaf.
Prinsip kerja autoklaf yaitu dengan menggunakan uap air panas bertekanan
untuk membunuh dan menghilangkan kotoran dan mikroba yang terdapat pada
alat atau bahan yang akan digunakan dalam praktikum atau percobaan
(Andriani,2016). Langkah pertama yang dilakukan dalam sterilisasi basah adalah
dimasukkan alat yang telah dibungkus kertas secara rapi ke dalam autoklaf.
Selanjutnya ditutup rapat autoklaf dan mulai dipanaskan proses ini kurang lebih
berjalan selama 11 menit. Selanjutnya dikeluarkan udara di autoklaf. Menurut
Tim Sandle (2013) saat mengoperasikan autoklaf, sangat penting untuk
memastikan udara yang terperangkap dibuang sebelum dimulainya sterilisasi
siklus. Udara dapat bertindak sebagai insulator dan mencegah panas mencapai
populasi mikroba.
Selanjutnya ditunggu hingga autoklaf mencapai suhu 121oC kurang lebih
selama 15 menit. Setelah suhu mencapai 121oC dihitung waktu kesetimbangan
dan mulia dilakukan proses sterilisasi selama 15 menit. Setelah proses sterilisasi
maka dilanjutkan dengan diturunkan suhu autoklaf kemudian autoklaf dapat
dibuka.Setelah proses sterilisasi 15 menit tidak boleh langsung membuka autoklaf
sebelum menurunkan suhunya karena perbedaan tekanan antara suhu didalam
autoklaf dan udara dapat membuat alat retak (pecah).Setelah itu alat dikeluarkan
dari autoklaf dan disimpan diruang steril.
Proses sterilisasi basah menggunakan basah menggunkan autoklaf telah
diaur suhu dan tekanannya. Tekanan pada autoklaf diatur sebesar 15-17,5 Psi dan
suhunya 121oC. Hal ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan
bahwasanya pada suu 121oC akan dihasilkan uap air sebanyak 865 mL dalam
waktu 15 menit. Prinsip autoklaf didasarkan pada prinsip dari tekanan, yaitu
ketika tekanan gas dinaikkan maka temperaturnya akan meningkat. Ketika uap
mencapai suhu 121oC - 148oC tekanan pada chamber berada pada 15 Psi.
Umumnya uap pada autoklaf akan mengalami siklus gravity-displacement,
dimaan udara akan keluar dari chamber akibbat adanya perpindahan gravitasi
(Nikhilesh,2013).
Sterilisasi panas lembab sangat efektif meskipun pada suhu yang tidak
begitu tinggi, karena uap air berkondensasi pada bahan yang disterilkan,
dilepaskan panas sebanyak 636 kalori per gram uap air pada suhu 121oC. Panas ini
mendenaturasikan atau mengkoagulkasikan protein pada organisme hidup,
kemudian mematiannya (Cahyani, 2009). Kelebihan dari sterilisasi jenis ini yaitu
tidak beracun, murah, cepat membunuk mikroba serta spora serta efisien dalam
waktu pemanasan (Tim Sandle,2013).
Selanjutnya, dilanjutkan dengan proses membuat media. Tahap-tahap
pembuatan media Thioglikolat Cair adalah dicampurkan dan panaskan seluruh
bahan media thioglikolat cair hingga larut, kemudian atur pH larutan dengan
Natrium hidroksida 1 N hingga setelah sterilisasi 7,1±0,2. Jika diperlukan
penyaringan, maka saring selagi panas menggunakan kertas saring. Selanjutnya,
tempatkan media dalam tabung yang sesuai dan mampu memberikan
perbandingan permukaan dengan kedalaman media sedemikian rupa, sehingga
tidak lebih dari setengah bagian atas media yang mengalami perubahan warna
sebagai indikasi masuknya oksigen pada akhir masa inkubasi. Dilanjutkan dengan
sterilisasi dalam autoklaf. Apabila lebih dari sepertiga bagian atas menjadi warna
merah muda, maka media dapat diperbaiki satu kali dengan pemanasan diatas
penangas air atau dalam uap yang mengalir bebas hingga warna merah muda
hilang. Gunakan media thioglikolat cair untuk inkubasi dalam kondisi aerob (30° -
35°C) (Depkes RI, 1995).
Proses uji sterilitas
DAFTAR PUSTAKA
Andriani,Ririn.2016.Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk
Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal
Mikrobiologi Vol.1 No.1
Depkes RI. 1995. Farmakope Indoenesia IV. Jakarta : Depkes RI
Lachman, dkk. 2008. Teori dan Praktik Farmasi Indutsri Edisi Ketiga. Jakarta :
UI Press
Lukas, S.,.2011.Formulasi Steril. Yogyakarta : Penerbit Andi
Nikhilesh, B et al. 2013. A Review : Steam Sterilization A Method of
Sterilization. Journal of Biological and Scientifix Opinions. Vol 1 (2)
Radji, Maksum. 2010. Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan
Kedokteran. Jakarta: EGC.
Tim Sandle. 2013. Sterility,Sterilisation and Sterility Assurance For
Pharmaceuticals.USA : Published by Woodhead Publishing Limited