DISUSUN OLEH:
MEDAN
2021
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Sejarah Arab sangat menarik untuk diangkat dan dikaji, mulai dari masa
Arab Pra- Islam sampai dengan masa kebangkitan Bangsa Arab. Sejarah
Sosial-Politik merupakan salah satu dasar peradaban Bangsa Arab. Dari
peradaban inilah Agama Islam lahir, Agama Allah yang dibawa oleh Rasul
Allah, Nabi Muhammad SAW. Sebelum Islam lahir banyak melahirkan
Agama lain seperti Yahudi dan Kristen. Menjelang kebangkitan Islam, kondisi
sosial- politik pada waktu itu banyak terjadi peperangan antar suku.
Islam adalah agama lokal Arab, masyarakat Arab dipersepsikan sebagai
masyarakat jahiliyah, kemudian Islam datang sebagai juru selamat yang
membebaskan. Antara Bangsa Arab dan Islam sudah tidak dapat dipisahkan
lagi. Bangsa Arab memiliki karakter dan watak yang hebat serta pandai dalam
berperang. Kejahiliyahan adalah potret kecil mengenai kondisi sosial-politik
Arab. Ada banyak peristiwa yang masih belum diketahui mengenai sejarah
sosial-politik Arab.
Manfaat Critical Jurnal Review
Manfaat Critical Jurnal Review adalah mengasa intelektual sehingga kita
dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan jurnal tersebut.
Kelebihan yang lain kita juga bisa mengetahui lebih jauh atau lebih dalam
isi jurnal tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Nalar: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam
Judul Judul : Sejarah Sosial-Politik Arab: Dari Hegemoni Romawi-
Persia Hingga Kebangkitan Arab Islam
Penulis : Ahmad Agis Mubarok
Vol/no/thn : Vol. 4/ no.1/ 2020
ISSN : 2597-9930
E- ISSN : 2598-8999
Jumlah Halaman : 64 – 76 Halaman
Penerbit : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
3
rakyat umum. Cara yang dilakukan dalam pengumpulan pajak yaitu dengan
cara monopoli, tidak jarang juga dengan cara paksaan dan siksaan dalam
pengambilan mata uang (dirham) yang mereka miliki.
Hal ini didasarkan pada peradaban Romawi dalam bidang bangunan yang
memiliki kemiripan dengan peradaban-peradaban yang disebutkan. Di antara
peninggalan peradaban Romawi dalam bidang arsitektur yaitu berdiri kokoh
sampai sekarang yaitu Colloseum yang berbentuk stadion yang berfungsi
sebagai tempat pertunjukan dan hiburan.
Tokoh seperti Galen, yang ahli dalam bidang kedokteran, anatomi, dan
fisiologi adalah satu di antara ilmuwan yang lahir dari peradaban Romawi.
Pada masa pemerintahan Diocletian kerajaan Romawi dibagi menjadi dua
wilayah besar, yaitu Romawi Barat dengan ibukota Milan yang dipimpin oleh
Diocletian, dan Romawi Timur dengan ibukota Nicomedia dibawah pimpinan
Maximian yang merupakan sahabat dari Diocletian (Lucas 1993).
Pada masa awal Islam, Kaisar Heraklius melakukan sebuah penyerangan
besarbesaran terhadap kerajaan Persia untuk membalas kekalahan perang
sebelumnya, dan untuk mengembalikan kehormatan bangsa dan negaranya.
Kerajaan Persia yang sebelumnya jaya dan tak terkalahkan, akhirnya harus
mengalami kekalahan yang sangat besar dan hampir lenyap dari peradaban.
4
Penyerangan Ka‘bah dilatarbelakangi oleh kedengkian raja Abrahah atas
Ka‘bah, karena sering dikunjungi dan dijadikan sebagai pusat peradaban di
kota Mekkah. Sebelum terjadi penghancuran Ka‘bah oleh Abrahah sudah
terjadi beberapa kali perundingan antara pemimpin Mekkah dengan Abrahah,
namun hal tersebut gagal dan penyerangan tetap dilanjutkan.
Setelah Islam lahir, bangsa Arab menjelma menjadi bangsa yang hebat,
kuat dan tangguh dalam peradaban. Bangsa Arab sebelum Islam, hidup dalam
ambang batas kesengsaraan dan ketidakmampuan untuk mengolah sumber-
sumber pokok kehidupan.
Pertama, sebelum Islam datang bangsa Arab dikenal sebagai bangsa yang
kuat dan memiliki watak yang keras. Dalam perkembangannya, bangsa Arab
Islam mampu menjadi sebuah peradaban baru yang kuat dan mapan. Dari dua
dinasti inilah kekuasaan Arab Islam mampu mencapai puncak kejayaan, yang
kekuasaannya meliputi Eropa, Afrika dan Asia. Kebangkitan Bangsa Arab
Bangsa Arab merupakan bangsa yang besar dan memiliki kemampuan hebat.
5
dibawah naungan penguasa. Seperti diketahui dalam literatur sejarah, bahwa
Jazirah Arab—tempat bangsa Arab tinggal merupakan tanah yang tandus dan
gersang. Namun hal itu tidak bisa mereka realisasikan sendiri, melainkan harus
dengan bantuan dari bangsa lain yang lebih maju peradabannya, seperti
Romawi dan Persia. Namun sebenarnya, tidak semua tanah yang berada di
Jazirah Arab itu tandus, ada sebagian tanah yang subur dan melimpah sumber
airnya, seperti di kawasan lembah al-Ramah yang berada di wilayah dataran
tinggi Najd.
Faktor geografis inilah yang menyebabkan kehidupan suku Arab yang satu
dengan suku Arab lainnya berbeda. Dengan sebab alamiah tersebut, Jazirah
Arab hanya berkembang di tempat-tempat yang curah hujannya tinggi, dan di
tempat-tempat seperti itulah peradaban Arab mulai bangkit (Ali 1968).
Kelemahan :
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah sosial-politik Arab telah membawa pada sebuah kesimpulan
bahwa Bangsa Arab sejatinya adalah bangsa yang kuat dan memiliki peradaban
yang hebat. Penderitaan yang dialamai oleh bangsa Arab selama dalam
kekuasaan dua adikuasa tersebut (Romawi-Persia) memberikan motivasi yang
kuat terhadap bangsa Arab untuk bangkit. Di lihat dari genealoginya, bangsa
Arab memiliki sifat dan karakter yang keras, loyalitas, dan solidaritas yang
tinggi.
B. Saran
Didalam kelebihan dari jurnal tersebut agar lebih dipertahankan dan
diperkuat lagi, dan mengenai kekurangan jurnal agar lebih diteliti lagi untuk
mencapai hasil yang lebih maksimal.
7
DAFTAR PUSTAKA
Mubarok, A. A. (2020). Nalar: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam. Sejarah Sosial-
Politik Arab: Dari Hegemoni Romawi-Persia, 64-76.