Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMANDIRIAN ACTIVITY OF

DAILY LIVING (ADL) PADA LANSIA

Sulistyaning Maharani Huda1, Imam Fathoni2, Agustina Maunaturrohmah3

Program Studi S1 Keperawatan STIKes Insan Cendekia Medika Jombang


1
E-mail: maharanihuda035@gmail.com 2email: imamfatoniicme.@gmail.com 3email:
agustina.rohmah30@gmail.com

Abstrak

Pendahuluan: Meningkatnya angka harapan hidup pada lansia akan berdampak


pada peningkatan populasi lansia, dalam hal ini akan berpotensi menimbulkan permasalahan
pada lansia yaitu masalah kecemasan pada lansia. Kecemasan yang berlebihan akan
mempengaruhi kemandirian pada lansia. Tujuan: Mengetahui hubungan antara tingkat
kecemasan dengan kemandirian ADL pada lansia. Desain: literature review. Metode: strategi
pencarian sumber data artikel melalui database Google scholar, Springer,BMC, Pubmed,
ProQuest diterbitkan (2017-2020). Artikel dipilih menggunakan framework PICOST, melalui
kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditetapkan. Hasil: literature review sebanyak 10
artikel, hubungan tingkat kecemasan dengan kemandirian ADL pada lansia mempunyai hasil
yang tidak sama, 7 artikel mempunyai hasil bahwa ada hubungan yang signifikan antara
tingkat kecemasan dengan tingkat kemandirian ADL pada lansia, 2 artikel memiliki hasil
menurut jenis kelamin, dan 1 artikel memiliki hasil kelompok masalah ADL ringan berkinerja
lebih buruk daripada ADL normal. Kesimpulan: literature review dapat diambil kesimpulan
bahwa dari beberapa artikel terdapat hubungan tingkat kecemasan terhadap kemandirian ADL
pada lansia. Dalam hal ini lansia masih membutuhkan bantuan orang lain dalam pemenuhan
kebutuhan aktifitasnya.

Kata kunci : kecemasan, kemandirian, ADL, lansia

RELATIONSHIP OF ANXIETY LEVELS WITH SELF-RELIANCE ACTIVITY OF


DAILY LIVING (ADL) IN THE ELDERLY

ABSTRACT
Introduction: Increasing life expectancy in the elderly will have an impact on the
increase in the elderly population, in this case it will potentially cause problems in the
elderly, namely anxiety problems in the elderly. Excessive anxiety will affect independence in
the elderly. Purpose: Knowing the relationship between anxiety levels and ADL
independence in the elderly. Design: literature review. Method: search strategy of article
data source through Google scholar database, Springer, BMC, Pubmed, ProQuest published
(2017-2020). Articles are selected using the PICOST framework, through defined inclusion
and exclusion criteria. Results: literature review of 10 articles, the relationship of anxiety
levels with ADL independence in the elderly had unequal results, 7 articles had the result
that there was a significant association between anxiety levels and ADL independence levels

1
in the elderly, 2 articles had results by gender, and 1 article had results of mild ADL problem
groups performing worse than normal ADL. Conclusion: Literature review can be
concluded that from some articles there is a relationship of anxiety levels to ADL
independence in the elderly. In this case, the elderly still need the help of others in meeting
their activity needs.

Keywords: anxiety, independence, ADL, elderly.

PENDAHULUAN menunjukkan jika lansia yang mengalami


ketergantungankemandirian di Indonesia
Masa Lanjut Usia (Lansia) sebesar 25,7%, Kepri sebesar 2,5%, dan
merupakan suatu keadan alamiah yang Batam sebesar 6,06%. Menurut (Donsu
akan dialami manusia dimana kemampuan D.D, 2016) hampir sebagian besar lansia
fisik pada tubuh akan menurun dari mengalami kecemasan sedang sebanyak
fungsinya. Penurunan fisik ini misalnya, 56 lansia (74,7%), kecemasan ringan
ditandai dengan kulit yang mengendur, sebanyak 15 lansia (20,0%), dan sebagian
rambut memutih, penurunan fungsi panca kecil lansia mengalami kecemasan berat
indera, gerakan mulai lambat dan postur sebanyak 4 lansia (5,3%).
tubuh tidak proporsional (Nasrulloh, Peningkatan jumlah lansia
2016). Kondisi lain yang sering dialami tersebut juga berpotensi menimbulkan
lansia yaitu kemandirian dalam Acticity od berbagai macam permasalahan baik dari
Daily Living (ADL) yang menurun. Lansia aspek social, ekonomi, budaya serta
yang sedang mengalami kecemasan akan kesehatan fisik dan jiwa. Padalanjut usia
mengalami penurunan dalam permasalahan psikologis muncul ketika
kemandiriannya. lansia tidak mampu menyelesaikan
Menurut World Health masalah yang timbul sebagai akibat dari
Organitation (WHO) memperkirakan pada proses menua, salah satunya adalah
tahun 2025 jumlah lansia yang ada di perasaan cemas.Kecemasan sendiri
seluruh dunia mencapai 1,2 milliar orang disebakan oleh faktor internal yang
dan akan terus bertambah hingga 2 milliar mencakup usia dan fisik. Sedangkan
orang pada tahun 2050. Jumlah lansia di faktor eksternal mencakup
Indonesia pada tahun 2010 mencapai 1,8 finansial,pendidikan dan dukungan
juta orang. Provinsi Jawa Timur social(Mubarak, 2015). Jika perasaan
merupakan provinsi kedua dengan jumlah cemas terus-menerus dialami lansia, maka
lansia tertinggi di Indonesia setelah kondisi tersebut dapat mempengaruhi
Yogyakarta sebesar 13,4%. Jumlah status kesehatan lansia baik fisik maupun
prevalensi tertinggi lansia di Jawa Timur mental, sehingga akan berdampak pada
berada di kota Surabaya dengan kegiatan beraktivitas sehari-hari lansia
persentase 12,95%. Menurut data survey (Sari, 2020). Jika tingkat kecemasan lansia
Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tinggi maka semakin rendah Activity of
Badan Pusat Statistik (2015) menunjukkan Daily Living (ADL) begitu juga
lansia yang ada di Indonesia sebesar sebaliknya.
7,56% dari penduduk Indonesia yang Kecemasan ini dapat diatasi
sebagian besar berjenis kelamin dengan melakukan kegiatan
perempuan. International Journal of spiritual.Selain kegiatan spiritual, keluarga
Geriatric Psychiatri menemukan bahwa juga dapat mengatasi kecemasan lansia
lebih dri 27% lansia mengalami kesulitan dengan mengajak aktivitas kecil seperti
melakukan aktivitas akibat kecemasan berkebun di rumah.Supaya tetap bugar,
yang dialami. Data Riskesdes (2018) lansia juga dapat melakukan aktivitas fisik

2
seperti olahraga ringan. Jika kecemasan penelitian kecemasan
sudah teratasi, maka lansia tidak akan lagi tingkat dan
mengalami kecemasan yang akhirnya kecemasan kemandiria
konsentrasi lansia tidak hilang dan dapat dan n Activity
melakukan aktivitas sehari hari (Gunawan, kemandiria of Daily
2018). n Activity Living
of Daily (ADL)
BAHAN DAN METODE Living pada
PENELITIAN (ADL) pada lansia.
lansia.
Penelitian ini menggunakan data Intervensio Menganalis Hubungan
sekunder yang diperoleh dari hasil n / is tingkat pendidikan
penelitian olah penelitian sebelumnya dan instrument kecemasan dengan
tidak melalui observasi langsung.Sumber dan kecemasan
data sekunder berupa artikel yang kemandiria lansia
berkaitan dengan topik melalui database n ADL
dari Google scholar, Springer, BMC, pada lansia
Pubmed, ProQuest.
Jumlah artikel yang akan Comparati Tidak ada Tidak ada
direview sejumlah 10 artikel (7 on data data
internasional dan 3 nasional) dengan pembandin pembandin
menggunakan artikel dari 5 tahun terakhir. g g
Pada pencarian artikel maupun Outcome Adanya Tidak
jurnal dengan memasukkan keyword dan hubungan Adanya
boolean operator (AND, OR, NOT, or tingkat hubungan
AND NOT) yang digunakan untuk kecemasan tingkat
memperluas atau menentukan pencarian, dan kecemasan
sehingga memudahkan untuk menentukan kemandiria dan
artikel maupun jurnal nama yang n ADL kemandiria
digunakan. Kata kunci yang dipergunakan pada lansia n ADL
dalam penelitian ini adalah, “anxiety” pada lansia
AND “independence” AND “Activity of
daily living” AND “elderly”. Study Cross Sistematik
design sectional, review,
Tabel 1 Kriteria Inklusi dan Ekslusi
Correlatio book
Kriteria Inklusi Eksklusi n study, chapters
Population Jurnal Jurnal Descriptive
/ nasional nasional correlation
Problem dan jurnal dan ,
internasion internasion Descriptive
al dari al dari analitik.
database database Tahun Jurnal Jurnal
yang yang terbit maupun maupun
berbeda berbeda artikel artikel
dan dan tidak yang yang
berkaitan ada kaitan diterbitkan diterbitkan
dengan dengan setelah sebelum
variabel tingkat tahun 2017 tahun 2017
Bahasa Bahasa Selain

3
Indonesia bahasa adanya tidak kelayakan inklusi sehingga
dan basaha Inggris dan dilakukannya ekslusi dan didapatkan 10
Inggris bahasa artikel yang dilakukan review.
Indonesia

Gambar 1 Diagram alur review jurnal


Pemilihan studi dilakukan
dengan menggunakan software Mendeley. Pencarian
Langkah pertama yaitu melakukan menggunakankeywor
screening abstrak dan dilanjutkan dengan Excluded (n= 8620)
dmelalui database
screening teks lengkap. Artikel atau studi
yang tidak relevan dan tidak sesuai Google Scholar Problem/populasi :
dikeluarkan dengan mempertimbangkan :25480 - Tidak sesuai dengan
relevansi dan kesesuaian dengan tujuan Pubmed :120 topik (n=4220)
literature review. Springer :108 Intervension
Kualitas studi dinilai berdasarkan: BMC :12 - Faktor kecemasan(n=
1. Currency (Kapan informasi dipublikasi Proquest :23
dan apakah hasil literature review 1700)
cukup bermakna untuk masa saat ini?). (n=25743) Outcome
2. Relevensi (Seberapa penting -Tidak ada hubungan
informasiyang diberikan tersebut dengan tingkat
terhadap pertanyaan literature kemandirian ADL(n=
Seleksi jurnal 5 tahun
review?). 2700)
3. Authority, (Siapakah author literature terakhir Bahasa
review yang direview? Apakah author Inggris dan Bahasa
bekerja pada institusi yang credible? Indonesia (n=23500) Study Desaign
Apakah artikel berasal dari peer review - Systematic review
journal?). (n=5)
4. Accuracy, (Apakah informasi yang -Ccomparatife (n=30)
diberikan dapat dipercaya? Apakah Seleksi judul dan
sitasi yang ada sudah cukup? Apakah duplicat(n = 10345)
ada kesalahan penulisan?).
5. Purpose, (Apakah literature review
tersebut suatu literature review
independen ataukah hanya bertujuan
untuk menjual produk atau ide?). Excluded (n= 1715)
Berdasarkan hasil pencarian Identifikasi abstrak
literature review melalui publikasi Google -Tujuan penelitian tidak
(n= 1725)
Scholar, BMC, Springer, Pubmed dan sesuai (n= 1615)
Proquest menggunakan kata kunci
“anxiety” AND “independence” AND -Penilaian tingkat
“activity of daily living” AND “elderly”
Jurnal akhir yang dapat kecemasan pada lansia
dalam pencarian peneliti menemukan
25743 artikel dan kemudian artikel di analisa sesuai (n= 100)
tersebut di seleksi, ada 8620 artikel di rumusan masalah dan
ekslusi karena terbit dibawah tahun 2017 tujuan (n=10)
dan bahasanya tidak menggunakan bahasa
Inggris atau bahasa Indonesia. Penilaian
kelayakan dari artikel tersisa didapatkan

4
Tabel 2 karakteristik umum dalam analiysis of
penyelesaian studi variance (anova)
Total 10 100
N Kategori N %
o
A. Tahun Publikasi Penelitian ini dilakukan
literature review hampir setengahnya
1. 2017 1 10 sebesar (50%) dipublikasikan di tahun
2. 2018 3 30 2020, dengan sebagian besar (70%)
3. 2019 1 10 menggunakan desain penelitian cross
sectional. Penelitian ini sebagian besar
4. 2020 5 50 (60%) menggunakan teknik total
Total 10 100 sampling, seluruhnya (100%)
B. Instrumen menggunakan kuosioner dengan sebagian
kecil menggunakan masing-masing
1. Kuesioner 1 10
analisis varian multivirate (30%).
Total 10 100
Tabel 3 hubungan tingkat kecemsasan
C. Desain Penelitian dengan kemandirian Activity of Daily
1. Cross-sectional 7 70 Living (ADL) pada lansia
2. Correlation study 1 10
Tingkat
3. Descriptive 1 10 Kecemasa
correlation n dengan Analisis
N Sumber
4. Descriptive analitik 1 10 Kemandiri Literatur
O. Empiris
Total 10 100 an ADL e
pada
D. Sampel Lansia
1. Total sampling 6 60 1. Hubungan Hasil (Gede,
2. Purposive sampling 1 10 tingkat penelitian 2018);
kecemasan menunjuk (Sonza,
3. Convenience 1 10 dengan kan 2020);
sampling kemandiria bahwa (Miri et
4. Systematis 1 10 n Activity terdapat
sampling al.,
of Daily hubungan 2017);
5. Random sampling 1 10 Living yang (Sari,
Total 10 100 (ADL) pada signifikan
2020);
lansia. antara
E. Anilisis Statistik Penelitian (de
Tingkat
1. Uji regresi logistic 1 10 Oliveira
Kecemasa
n dengan et al.,
2. Kruskall wallis 1 10
Tingkat 2020);
3. Kolmogorov- 2 20 (Jokar et
Kemandir
smirnov al.,
ian
4. Kendall’s Tau 1 10 Activities 2020);
5. Analysis skala 1 10 of Daily (Kazemi
mokken Living nia et
6. Meta-analysis 1 10 pada al.,
Lansia 2020)
7. Multivirate 3 30

5
2. The Hasil (Perkovi e Memory berkinerja
Incidence penelitian c et al., and lebih
of ini 2018) Activities buruk
Depression menyatak od Daily daripada
and an bahwa Living in ADL
Anxiety depresi Older normal
Among the lebih Adults. peserta
Elderly in dinyataka pada
the Area of n dalam skala
Livno, responden berbasis
Bosnia and laki-laki, waktu 15
Herzegovin dan menit yg
a. responden mengala
perempua mi
n kecemasa
cenderun n.
g lebih
cemas.
3. Item Hasil (Li et
response penelitian al., PEMBAHASAN
analysis of mengatak 2019)
the an bahwa Dalam 10 artikel yang
Geriatric perempua diklarifikasikan terdapat 7 artikel
Anxiety n lansia menunjukkan ada hubungan tingkat
Inventory lebih kecemasan dengan kemandirian Activity
among the cemas of Daily Living (ADL) pada lansia.
elderly in dibanding Berdasarkan fakta yang ada pada beberapa
China: kan laki- artikel, bahwa tingkat kecemasan pada
dimensiona laki, dan lansia memiliki hubungan yang signifikan
lity and orangtua untuk usia, jenis kelamin, pendidikan,
differential yang status perkawinan, hidup pengaturan,
itemfunctio memiliki memiliki teman dekat, dan menggunakan
ning test. penyakit alat bantu (Miri et al., 2017). Hal ini
somatik sejalan dengan penelitian (Li et al., 2019)
mengala yang mengatakan bahwa lansia perempuan
mi lebih cemas dibandingkan dengan lansia
kecemasa laki-laki. Gejala kecemasan umum
n yang (berkisar dari 0 hingga 20), dengan skor
lebih yang lebih tinggi menunjukkan lebih
tinggi. banyak kecemasan. Menurut (Perkovic et
4. Retreival Hasil (Tierney al., 2018) bahwa perempuan lansia akan
Cue and penelitian , 2018) cenderung lebih cemas dibandingkan
Delay mengatak dengan lansia laki-laki akan
Interval an bahwa ketidakmampuannya. Artinya, lansia laki-
Influence bahwa laki masih memiliki kemampuan dalam
the kelompok melakukan aktivitas karena biasanya
Relationshi masalah tenaga laki-laki lebih kuat dari lansia
p Between ADL perempuan. Penelitian (Kazeminia et al.,
Prospectiv ringan 2020) mengatakan bahwa olahraga secara

6
signifikan dapat menurunkan kecemasan dengan perannya sebagai pribadi dalam
pada lansia. Dukungan sosial dapat keluarga dan masyarakat (Sugiarto, 2005).
digunakan sebagai investasi sosial untuk ADL merupakan suatu kegiatan untuk
meningkatkan kualitas hidup lansia. melakukan rutinitas sehari-hari seperti : ke
Dukungan sosial mempunyai hubungan toilet, makan, berpakaian (berdandan),
yang signifikan dengan kemampuan mandi, dan berpindah tempat. Menurut
melakukan ADL pada lansia (P<0,001), (Eka, 2013)kemandirian merupakan
sedangkan perkawinan status dan jenis kemampuan atau keadaan dimana
kelamin tidak menunjukkan hubungan individu mampu mengurus atau
yang signifikan (P>0,05). Faktor usia mengatasi kepentingannya sendiri tanpa
berbanding terbalik dengan kemampuan bergantung pada orang lain. Seseorang
untuk melakukan ADL. Karenanya, lanjut usia yang menolak untuk
kemandirian orang dewasa yang lebih tua melakukan fungsi dianggap sebagai
menurun dengan bertambahnya usia tidak melakukan fungsi, meskipun
(Jokar et al., 2020). dianggap mampu.Kemandirian lansia
dalam ADL didefinisikan sebagai
Menurut teori yang ada, masa kemandirian seseorang dalam
Lanjut Usia (Lansia) merupakan suatu melakukan aktivitas dan fungsi – fungsi
keadan alamiah yang akan dialami kehidupan sehari - hari yang dilakukan
manusia dimana kemampuan fisik pada oleh manusia secara rutin dan universal
tubuh akan menurun dari fungsinya. (Eka, 2013).
Penurunan fisik ini misalnya, ditandai
dengan kulit yang mengendur, rambut Menurut opini, analisa penelitian
memutih, penurunan fungsi panca indera, terdapat hubungan signifikan tingkat
gerakan mulai lambat dan postur tubuh kecemasan dengan kemandirian Activity
tidak proporsional (Nasrulloh, 2016). of Daily Living (ADL) pada
Padalanjut usia permasalahan psikologis lansia.Memasuki usia tua berarti akan
muncul ketika lansia tidak mampu mengalami kemunduran, misalnya
menyelesaikan masalah yang timbul kemunduran fisik, yang ditandai dengan
sebagai akibat dari proses menua, salah kulit yang mengendur, rambut memutih,
satunya adalah perasaan gigi mulai ompong, pendengaran kurang
cemas.Kecemasan sendiri disebakan oleh jelas, penglihatan semakin memburuk,
faktor internal yang mencakup usia dan gerakan lambat dan figur tubuh yang tidak
fisik. Sedangkan faktor eksternal yang proporsional.Kemandirian lansia dalam
mencakup finansial,pendidikan dan kemampuan aktifitas sehari-hari diartikan
dukungan social(Mubarak, 2015). Jika sebagai kemandirian seseorang dalam
perasaan cemas terus-menerus dialami melakukan aktivitas dan fungsi kehidupan
lansia, maka kondisi tersebut dapat sehari-harinya yang dilakukan oleh
mempengaruhi status kesehatan lansia manusia secara rutin.Salah satu faktor
baik fisik maupun mental, sehingga akan yang mempengaruhi kemandirian aktivitas
berdampak pada kegiatan beraktivitas sehari-hari pada lansia adalah
sehari-hari lansia (Sari, 2020). Jika tingkat cemas.Kecemasan atau yang sering
kecemasan lansia tinggi maka semakin disebut dengan “anxiety” merupakan
rendah Activity of Daily Living (ADL) suatu gangguan psikologis, dimana
begitu juga sebaliknya.ADL adalah suatu seseorang dengan gangguan kecemasan
keterampilan dasar yang harus dimiliki akan memiliki ciri seperti ketakutan atau
seseorang untuk merawat diri secara kekhawatiran berulang, maka dampak dari
mandiri dalam kesehariannya dengan gejala kecemasan tersebut akan dapat
tujuan untuk memenuhi/berhubungan menimbulkan ketergantungan lansia

7
terhadap aktivitas sehari-hari. Berdasarkan dada, rasa tercekik, nafas pendek,
analisa penelitian jurnal dari (Sonza, gangguan pencernaan,tidak dapat
2020)bahwa terdapat 51 responden menahan kencing, serta ada rasa gelisah.
mengalami kecemasan dan 55 responden Semua gejala tersebut adalah gejala yang
mengalami ketergantungan. Tingkat banyak atau hampir semua dapat ditemui
kemandirian Activities of Daily pada lansia dengan tingkat kecemasan
Living(ADL)pada lansia dikaitkan dengan sedang hingga berat.Lansia dengan tingkat
kecemasan karena kecemasan dapat kecemasan sedang dan berat memiliki
membentuk persepsi resiko dan peluang untuk bergantung terhadap orang
merangsang terjadinya rasa takut yang lain didalam melakukan aktivitas sehari-
pada akhirnya akan membatasi tingkat harinya, jika dibandingkan dengan lansia
aktivitas sehari- hari sehingga semakin yang tidak mengalami kecemasan.
tinggi tingkat kecemasan, maka semakin
rendah Activities of Daily Living (ADL) KESIMPULAN DAN SARAN
pada lansia, begitu juga sebaliknya
Kesimpulan
semakin rendah tingkat kecemasan, maka
semakin tinggi Activities of Daily Living Secara keseluruhan berdasarkan
(ADL) pada lansia.Penyebab literature review10 artikel yang telah
ketergantungan pada lansia dipengaruhi dijelaskan oleh peneliti diatas maka dapat
oleh jenis kelamin, dapat dilihat dari jenis diambil kesimpulan bahwa dari beberapa
kelamin lansia sebagian besar lansia artikel terdapat hubungan yang signifikan
berjenis kelamin perempuan.Diketahui tingkat kecemasan terhadap kemandirian
bahwa lansia dengan jenis kelamin Activity of Daily Living (ADL) pada lansia.
perempuan memiliki tingkat kemandirian Dalam hal ini lansia masih membutuhkan
Activities of Daily Living lebih rendah bantuan orang lain dalam pemenuhan
yang disebabkan karena lansia berjenis kebutuhan aktifitas sehari-harinya. Untuk
kelamin perempuan banyak mengalami mengurangi kecemasan, keluarga dapat
kelemahan dan disabilitas sehingga mengajak lansia untuk ikut dalam kegiatan
mempengaruhi kemandirian Activities of spiritual dan mengajak berolahraga agar
Daily Living.Berbeda dengan lansia badan tetap bugar.
berjenis kelamin laki-laki yang memiliki
tingkat kemandirian Activities of Daily Saran
Living lebih tinggi, hal ini disebabkan
karena lansia berjenis kelamin laki-laki Bagi Peneliti Selanjutnya
cenderung mempunyai kekuatan fisik Literature review ini dapat
lebih.Kecemasan akan membuat seseorang digunakan sebagai referensi bagi
merasa yakin bahwa hal buruk akan penelitian yang akan datang. Namun
terjadi, sehingga mengakibatkan rasa takut adanya keterbatasan karena literature
bahwa hal buruk tersebut merupakanhal review ini dilakukan di masa pandemi dan
yang nyata dan berujung pada penurunan pengumpulan data menggunakan
aktivitas sehari-hariyang dimana hal kuesioner, diharapkan penelitian
tersebut dapat menyebabkan hilangnya selanjutnya dapat melakukan observasi
konsentrasi. Beberapa gejala kecemasan untuk mengetahui secara detail dan lebih
yang dapat ditemukan pada lansia antara lanjut mengenai hubungan tingkat
lain firasat buruk, takut pada kegelapan, kecemasan dengan kemandirian ADL pada
takut pada keramaian, susah untuk tidur, lansia.
terbangun pada malam hari, sulit
berkonsentrasi, merasa sedih, nyeri pada
otot, kaku, muka merah, rasa tertekan di

8
DAFTAR PUSTAKA Perceived Social Support With the
Cabera. (2015). pengertian lansia. Activities of Daily Living in Older
Adults Living in Rural Communities
de Oliveira, L. D. S. S. C. B., Souza, E.
in Iran. Salmand, 15(3), 350–365.
C., Rodrigues, R. A. S., Fett, C. A.,
https://doi.org/10.32598/sija.10.15.3.
& Piva, A. B. (2020). The effects of
2773.2
physical activity on anxiety,
depression, and quality of life in Kazeminia, M., Salari, N., Vaisi-Raygani,
elderly people living in the A., Jalali, R., Abdi, A., Mohammadi,
community. Trends in Psychiatry M., Daneshkhah, A., Hosseinian-Far,
and Psychotherapy, 41(1), 36–42. M., & Shohaimi, S. (2020). The
https://doi.org/10.1590/2237-6089- effect of exercise on anxiety in the
2017-0129 elderly worldwide: a systematic
review and meta-analysis. Health
Donsu D.D. (2016). Psikologi
and Quality of Life Outcomes, 18(1),
Keperawatan. Yogyakarta:
1–8. https://doi.org/10.1186/s12955-
PT.PUSTAKA BARU. 5.
020-01609-4
Eka, E. (2013). Gambaran Tingkat
Khalifah. (2009). Khalifah. 2009. Ciri-
Kemandirian Dalam Actuvity Of
Ciri Kemandirian. Diunduh tanggal
Daily Living (ADL) Dan Resiko
18 Maret 2015
Jatuh Pada Lansia DI Panti Sosial
(http://www.psychologymania.com/2
Trsna Wredha Budi Mulia 01 dan 03
013/02/ciri-ciri-kemandirian.html).
Jakarta Timur.(Skripsi, Universitas
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/D
Indonesia). Diunduh dari :
ocuments/11410126_Bab_2.pdf
digital_20314351S43833-Gambaran
tingkat.pdf. Kholifah, uu no. 1. dalam. (2016). proses
menua.
Gede, I. B. (2018). Hubungan tingkat
www.journal.uta45jakarta.ac.id
kecemasan terhadap aktivitas sehari-
hari pada lansia di Panti Werdha Li, Z., Zhao, X., Sheng, A., & Wang, L.
Wana Seraya , Denpasar - Bali. E- (2019). Item response analysis of the
Journal Medika, 7(1), 37–42. Geriatric Anxiety Inventory among
the elderly in China: Dimensionality
Gunawan. (2018). Senarai Penelitian
and differential item functioning test.
Pendidikan, Hukum, Dan Ekonomi
BMC Geriatrics, 19(1), 1–9.
Di Sulawesi Tenggara. Yogyakarta:
https://doi.org/10.1186/s12877-019-
Deepublish.
1346-1
https://doi.org/10.30872/psikostudia.
v8i2.3049 M. Nur Ghufron& Rini Risnawita, S.
(2014). T.-T. P. J. A.-R. M. (2016).
Hardywinoto. (2005). Panduan
Konsep Kecemasan (Anxiety) pada
Gerontologi. Jakarta: Gramedia.
Lanjut Usia (Lansia).
Hariyono. (2020). EDISI KE-DUA. https://doi.org/10.24036/0201652648
0-0-00
Hernawati. (2016). perubahan-perubahan
yang terjadi pada lansia (Lanjut Miri, K., Bahrami, M., Vafainnya, R., &
Usia). Gholamzadeh, T. (2017).
Relationship between feeling of
Jokar, F., Asadollahi, A. R., Kaveh,
loneliness and activities of daily
ohammad H., Ghahramani, L., &
living among the elderly. Journal of
Nazari, M. (2020). Relationship of
Research & Health, 7(3), 834–840.

9
https://doi.org/10.18869/acadpub.jrh. Sari, H. I. (2020). Psikologi Keperawatan.
7.3.834 Yogyakarta: PT.PUSTAKA BARU.
Mubarak. (2015). Buku Ajar Ilmu Sonza, T. (2020). Hubungan Tingkat
Keperawatan dasar. Edisi Ke-2. Kecemasan Dengan Tingkat
Salemba Medika (2015). Kemandirian Activities of Daily
Living Pada Lansia.
Nasrulloh. (2016). Buku Ajar
https://doi.org/10.32883/hcj.v5i3.818
Keperawatan Gerontik Jilid 1,
Dengan Pendekatan Asuhan Sugiarto. (2005). Penilaian
Keperawatan NANDA, NIC/ NOC. Keseimbangan Dengan Aktivitas
Jakarta. 2016, 1–26. Kehidupan Sehari-Hari Pada
Lansia.
Nofrans), S. dalam (Triantoro S. &.
www.journal.uta45jakarta.ac.id
(2012). jenis-jenis kecemasan
(anxiety) 2 bentuk anxiety. Sunden, S. &. (2000). faktor kecemasan.
http://eprints.ums.ac.id/77127/1/NA
Tierney, S. M. (2018). Retrieval Cue and
SPUB.pdf
Delay Interval Influence the
Nugroho. (2008). Tipe-tipe pada lansia Relationship Between Prospective
(Keperawatan Gerontik) Buku Memory and Activities of Daily
Kedokteran EGC: Jakarta. Living in Older Adults. Physiology
& Behavior, 176(5), 139–148.
Padila. (2013). Keperawatan Gerontik.
https://doi.org/10.1080/13803395.20
Yogyakarta : Nuha Medika.
16.1141876.Retrieval
Perkovic, R., Sucic, A., Vasilj, I., &
Videbeck. (2008). Psychiatric Mental
Kristo, B. (2018). The Incidence of
Health Nursing. Lippincot &
Depression and Anxiety Among the
Wilkins.USA. 2008. Kesehatan Dan
Elderly in the Area of Livno, Bosnia
Lingkungan.
and Herzegovina. Materia Socio
Medica, 30(2), 176. Yusuf, S. (2009). Mental Hygine: Terapi
https://doi.org/10.5455/msm.2018.30 Psikopiritual untuk Hidup Sehat
.176-179 Berkualitas.
Ratnawati. (2017). Kategori Lansia.

10
11

Anda mungkin juga menyukai