Catur Guru terdiri dari dua kata yaitu: Catur artinya empat dan Guru artinya guru. Catur
Guru adalah empat guru yang harus kita hormati sebagaimana dijelaskan dalam ajaran hindu, catur
guru terdiri dari empat (4) guru yaitu :
1. Guru Swadhyaya | kita wajib selalu hormat dan bhakti kepada Sang Hyang Widhi
Guru Swadyaya disebut pula guru sejati. Dinamakan guru sejati karena Beliau adalah Ida
Sang Hyang Widhi Wasa. Beliaulah yang telah menciptakan alam semesta dengan segenap isinya
ini, kemudian memelihara dan melindunginya dan akhirnya juga melebur atau mengembalikan ke
dalam bentuk asalnya.
Dinyatakan sebagai guru karena Tuhan adalah pembimbing utama bagi umat manusia yang tidak
ada bandingannya. Beliau Mahatau, beliau juga Mahakuasa, dan Mahasakti. Karena itu sebagai
manusia kita perlu mewujudkan rasa bhakti kita kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh dan tulus
ihklas. Cara mewujudkan rasa bhakti kepada Guru Swadyaya itu antara lain dengan:
Guru Rupaka atau Guru Reka adalah orang tua atau Ibu Bapak kita dirumah, sebagai orang
pertama yang memberikan pendidikan kepada kita. Manusia tumbuh dan berkembang adalah
berkat pendidikan dan asuhan orang tuanya.
Karena itu anak-anak harus menghargai orang tuanya. Rasa bhakti kepada Guru Rupaka dapat
diwujudkan antara lain dengan:
Guru pengajian atau Guru Waktra adalah guru yang memberikan pendidikan dan
pengajaran kepada kita di sekolah. Guru di sekolah memberikan ilmu pengetahuan kepada murid-
muridnya, sehingga murid menjadi pandai dan terhindar dari kebodohan berarti lenyaplah
penderitaan.
Karena murid-murid harus menghargai dan menghormati gurunya. Murid-murid pun dapat
mewujudkan rasa bhaktinya kepada Guru Pengajian antara lain dengan:
Guru wisesa adalah Pemerintah yang selalu berusaha mendidik dan mengayomi rakyatnya,
selalu mensehjaterakan dan memberikan perlindungan. Karena itu pemerintah harus selalu
dihormati dan dihargai. Kita perlu mewujudkan rasa bhakti kita kepada Pemerintah antara lain
dengan cara:
Catur guru sebagai pedoman dalam guru susrusa ini yang bertujuan untuk mencapai
kesempurnaan dan kesucian batin berupa dharma dan moksa dengan mendengarkan atau menaruh
perhatian terhadap ajaran-ajaran dan nasehat-nasehat guru khususnya pada catur guru yang sangat
mulia, terhormat, tersayang, agung dan sangat kuasa.