Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Fakultas Teknik
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mengerjakan sebuah proyek konstruksi, tidaklah hanya memerlukan kesia-
pan finansial tetapi kesiapan dalam pelaksanaanya. Setiap pelaksanaan pekerjaan
konstruksi tidak hanya pada tempat yang mudah dijangkau dan peralatan bisa masuk
dengan mudahnya, ada juga tempat yang aksesnya sulit dijangkau. Kadangkala tem-
pat yang akan dijadikan pelaksaan proyek itu sendiri berada pada hutan yang dengan
pelaksanaannya harus dilakukan beberapa pembersihan dahulu (land clearing).
1.2 Rumusan Masalah
Apa pengertian land clearing?
Apa saja metode land clearing?
1.3 Tujuan
Mengetahui pengertian land clearing
Mengetahui metode land clearing
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Land Clearing atau pembukaan lahan adalah proses pembersihan lahan sebelum
dimulainya kegiatan tambang, pertanian, perkebunan, atau penambangan/pem-
bangunan suatu proyek konstruksi. Sebelum melakukan kegiatan pembukaan lahan,
terdapat beberapa syarat yang harus diperhatikan, diantaranya yaitu:
Lahan yang akan dibuka bukan areal yang terlindungi atau termasuk area kon-
servasi,
Perlu memperhatikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL),
Dilakukan kajian komprehensif dari berbagai kajian keilmuan untuk menghindari
terjadi nya erosi, longsor, dan bencana lainnya.
Metode ini sudah umum dan telah lama diaplikasikan secara luas dalam pem-
bukaan lahan. Salah satu keuntungan dari metode pembukaan lahan ini adalah
karena dianggap lebih murah, cepat dan praktis dibandingkan dengan metode zero
burn (tanpa pembakaran). Namun, di sisi lain, metode slash and burn ini akan
berdampak pada menurunnya kandungan bahan organik.
Pola umum pembukaan lahan dengan teknik slash and burn yaitu:
Penebangan dan penebasan seluruh vegetasi,
Tanaman yang sudah ditebangi, selanjutnya dikeringkan secara alami
(mengandalkan musim kemarau),
Setelah kering baru dilanjutkan dengan pembakaran. Pembakaran dilakukan
setelah vegetasi dianggap sudah kering.
Setelah semua biomassa tersebut terbakar barulah lahan tersebut digunakan,
baik untuk pemukiman maupun untuk lahan produksi pertanian.
b. Mekanis, tanpa bakar (zero burn)