Anda di halaman 1dari 7

Khutbah Jumat Rabiul Akhir 2021: Kasih

Sayang Tanpa Kedengkian


Oleh
 Muchlisin BK
 
2

Kita tengah berada di bulan Rabiul Akhir 1443 Hijriyah. Banyak peristiwa terjadi
di bulan ini. Pandemi belum berakhir, di beberapa daerah terjadi banjir, yang
semuanya membutuhkan kepedulian. Di sisi lain, ada hal yang miris. Yakni
gaduhnya akun-akun yang menyuarakan pembubaran Majelis Ulama Indonesia
(MUI). Karenanya khutbah Jumat Rabiul Akhir 2021 ini mengambil tema Kasih
Sayang Tanpa Kedengkian.

Tema ini mengambil inspirasi dari Surat Al Hasyr ayat 10 yang turun pada bulan
Rabiul Akhir 4 Hijriyah.

Daftar Isi
 Khutbah Pertama
o Bukti Kasih Sayang Sesama Mukmin
o Kasih Sayang Tanpa Kedengkian
 Khutbah Kedua

Khutbah Pertama
. ‫ت أَعْ َمالِ َنا‬ ِ ‫ُور أَ ْنفُسِ َنا َو ِمنْ َس ِّي َئا‬ ِ ‫شر‬ُ ْ‫ُوذ ِباهَّلل ِ ِمن‬ ُ ‫إِنَّ ْال َحمْ َد هَّلِل ِ َنحْ َم ُدهُ َو َنسْ َتعِي ُن ُه َو َنسْ َت ْغفِ ُرهُ َو َنع‬
َ ‫د أَنْ الَ إِ َل َه إِالَّ هَّللا ُ َوحْ َدهُ الَ َش ِري‬Hُ ‫ َوأَ ْش َه‬. ‫ِى َل ُه‬
‫ك‬ َ ‫َمنْ َي ْه ِد ِه هَّللا ُ َفالَ مُضِ َّل َل ُه َو َمنْ يُضْ لِ ْل َفالَ َهاد‬
‫اركْ َع َلى َن ِب ِّي َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى أَلِ ِه‬
ِ ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َو َب‬َ ‫ اَللَّ ُه َّم‬. ‫د أَنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرسُولُ ُه‬Hُ ‫َل ُه َوأَ ْش َه‬
ٍ ‫َوأَصْ َح ِاب ِه َو َمنْ َت ِب َع ُه ْم ِبإِحْ َس‬
ِ ‫ان إِ َلى َي ْو ِم ال ِّدي‬
‫ْن‬

َ ‫ِين آَ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َح َّق ُت َقا ِت ِه َواَل َتمُو ُتنَّ إِاَّل َوأَ ْن ُت ْم مُسْ لِم‬
‫ُون‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ‬

‫ث ِم ْن ُه َما ِر َجااًل‬
َّ ‫س َوا ِح َد ٍة َو َخ َل َق ِم ْن َها َز ْو َج َها َو َب‬ٍ ‫َيا أَ ُّي َها ال َّناسُ ا َّتقُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخ َل َق ُك ْم ِمنْ َن ْف‬
َ ‫ون ِب ِه َواأْل َرْ َحا َم إِنَّ هَّللا َ َك‬
‫ان َع َل ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ Hَ ُ‫َك ِثيرً ا َو ِن َسا ًء َوا َّتقُوا هَّللا َ الَّذِي َت َسا َءل‬

ْ‫ِين آَ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َوقُولُوا َق ْواًل َسدِي ًدا يُصْ لِحْ َل ُك ْم أَعْ َما َل ُك ْم َو َي ْغفِرْ َل ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمن‬
َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ‬
‫از َف ْو ًزا َعظِ يمًا‬ َ ‫يُطِ ِع هَّللا َ َو َرسُو َل ُه َف َق ْد َف‬

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,

Kita sekarang berada di tanggal 13 bulan Rabiul Akhir 1443 Hijriyah, bertepatan
dengan 19 November 2021. Di tengah pandemi yang masih belum berlalu, mari
kita tingkatkan ketaqwaan kita. Karena taqwa adalah sebaik-baik bekal kita.

Pada bulan yang sama, Jumadil Akhir 4 Hijriyah, pasca Perang Bani Nadhir,
turun Surat Al Hasyr. Di antara ayat yang sangat relevan dengan kondisi kita
hari-hari ini dan karenanya patut kita renungkan bersama adalah ayat 10 dari
surat itu. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ِ ‫ِين َس َبقُو َنا ِباإْل ِي َم‬


‫ان َواَل‬ َ ‫اغ ِفرْ َل َنا َوإِل ِ ْخ َوا ِن َنا الَّذ‬
ْ ‫ون َر َّب َنا‬ َ ُ‫ِين َجاءُوا ِمنْ َبعْ ِد ِه ْم َيقُول‬ َ ‫َوالَّذ‬
‫ك َرءُوفٌ َرحِي ٌم‬ َ ‫وب َنا غِ اًّل لِلَّذ‬
َ ‫ِين آَ َم ُنوا َر َّب َنا إِ َّن‬ ِ ُ‫َتجْ َع ْل فِي قُل‬
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka
berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang
telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan
kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb
kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al
Hasyr: 10)

Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menyebutkan ragam penafsiran mengenai


siapa yang Allah maksud dengan walladziina jaa’uu min ba’dihim (orang-orang
yang datang sesudah mereka). Sebagian mufassirin berpendapat, mereka
adalah tabi’in. Karena merekalah yang datang setelah generasi sahabat
Muhajirin dan Anshar. Namun lebih banyak mufassirin yang berpendapat bahwa
mereka adalah generasi sesudah sahabat secara umum. Baik tabi’in, tabi’ut
tabi’in, dan generasi sesudahnya.

Karena itu, doa dalam ayat ini juga merupakan tuntunan doa untuk kita
amalkan sebagai generasi yang datang sesudah generasi pertama.

Bukti Kasih Sayang Sesama Mukmin


Jamaah Jum’at rahimakumullah,

Doa dalam Surat Al Hasyr ayat 10 ini menggambarkan hubungan persaudaraan


sesama mukmin. Bahwa orang-orang yang beriman itu, mereka bersaudara dan
karenanya saling mendoakan.

َ ‫إِ َّن َما ْالم ُْؤ ِم ُن‬


ٌ‫ون إِ ْخ َوة‬
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. (QS. Al Hujurat: 10)

Kata ikhwah (‫ )إخوة‬adalah bentuk jamak dari kata akh (‫)أخ‬, yang artinya saudara.


Kata ikhwah biasanya untuk persaudaraan sekandung, sedangkan kata ikhwan (
‫ )إخوان‬yang juga bentuk jamak dari kata akh, untuk persaudaraan yang tidak
sekandung. Surat Al Hujurat Ayat 10 menggunakan kata ikhwah, memberikan
isyarat bahwa persaudaraan kaum mukminin lebih kuat daripada ikatan darah
saudara kandung.

Karenanya, orang-orang yang beriman itu mendoakan pendahulunya,


memintakan ampunan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

ِ ‫ِين َس َبقُو َنا ِباإْل ِي َم‬


‫ان‬ َ ‫اغ ِفرْ َل َنا َوإِل ِ ْخ َوا ِن َنا الَّذ‬
ْ ‫َر َّب َنا‬
…  Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah
beriman lebih dulu dari kami….  (QS. Al Hasyr: 10)
Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menjelaskan, ayat ini
menunjukkan bahwa orang-orang mukmin yang datang kemudian dari generasi
ke generasi diperintahkan untuk memohonkan ampunan bagi para generasi
terdahulu dari kalangan Muhajirin dan Anshar.”

Ketika menafsirkan ayat ini, Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil


Qur’an mengatakan, “Inilah gambaran ketika yang bersih, memuaskan, dan
menyadarkan. Ia menampakan ciri-ciri yang paling menonjol dari para tabiin
sebagaimana ia juga menampakan karakter-karakter yang paling khusus dari
umat Islam dalam segala tempat dan zaman.”

“Orang-orang yang datang setelah Muhajirin dan Anshar belum belum muncul
ketika ayat ini turun di Madinah. Namun mereka telah hadir dalam ilmu Allah
dan dalam hakikat yang ada dalam ilmu yang mutlak dari batasan zaman dan
tempat. Sifat-sifat jiwa mereka selalu mengarah kepada Tuhannya untuk
memohon ampunan bagi dirinya sendiri dan orang-orang yang telah mendahului
mereka dalam keimanan.”

Kasih Sayang Tanpa Kedengkian


Doa tersebut belum selesai. Setelah memohonkan ampunan untuk generasi
pendahulu terutama para Sahabat Nabi, Surat Al Hasyr ayat 10 mengajarkan
lanjutan doanya adalah memohon keselamatan dari ghill.

‫ك َرءُوفٌ َرحِي ٌم‬ َ ‫وب َنا غِ اًّل لِلَّذ‬


َ ‫ِين آَ َم ُنوا َر َّب َنا إِ َّن‬ ِ ُ‫َواَل َتجْ َع ْل فِي قُل‬
…  dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap
orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha
Penyantun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al Hasyr: 10)

Ibnu Katsir menjelaskan dalam tafsirnya bahwa ghill adalah rasa dengki dan


kebencian. Orang-orang mukmin, mereka tidak ingin hatinya ada dengki dan
kebencian kepada sesama mukmin. Karenanya mereka berdoa kepada Allah
agar tidak membiarkan ghill dalam hati mereka.

“Mereka memohon agar hati mereka terbebas dari kebencian dan hasad kepada
orang-orang yang beriman secara mutlak. Yaitu orang-orang yang memiliki
hubungan iman dengan mereka. Bersama itu mereka merasakan kasih sayang
Allah dan rahmat-Nya,” tulis Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an.

Dalam ayat yang lain, Allah mensifati orang-orang mukmin itu saling lemah
lembut kepada sesamanya. Tidak ada ghill, tidak ada dengki dan kebencian.
َ َ ‫م َُح َّم ٌد َرسُو ُل هَّللا ِ َوالَّذ‬
ِ ‫ِين َم َع ُه أشِ َّدا ُء َع َلى ْال ُك َّف‬
‫ار ر َُح َما ُء َب ْي َن ُه ْم‬
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia
adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama
mereka… (QS. Al Fath: 29)

‫ف َيأْتِي هَّللا ُ ِب َق ْو ٍم ُي ِح ُّب ُه ْم َو ُي ِحبُّو َن ُه أَ ِذلَّ ٍة‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ‬
َ ‫ِين آَ َم ُنوا َمنْ َيرْ َت َّد ِم ْن ُك ْم َعنْ دِي ِن ِه َف َس ْو‬
َ ‫ِين أَعِ َّز ٍة َع َلى ْال َكاف ِِر‬
‫ين‬ َ ‫َع َلى ْالم ُْؤ ِمن‬
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari
agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah
mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut
terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang
kafir… (QS. Al Maidah: 54)

Karenanya, di tengah pandemi yang belum selesai dan datangnya musibah


banjir di beberapa daerah, seharusnya ayat ini menjadi panduan kita.
Berangkat dari saling mencintai, kita wujudkan kepedulian dengan mendoakan
dan membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan.

Lalu, jangan sampai kita dengki kepada orang yang beriman. Terlebih para
ulama. Karenanya, sungguh tidak pantas ketika ada orang yang menyuarakan
pembubaran majelis ulama. Sebab dengki dan benci tidak pantas bercokol di
hati.

“Karena dengki adalah penyakit yang paling berbahaya dalam merusakkan iman
itu sendiri dalam jiwa orang yang pendengki,” kata Buya Hamka dalam Tafsir Al
Azhar.

‫أَقُ ْو ُل َق ْو ِل َه َذا َواسْ َت ْغ ِفر ُْوهَّللا َ ْال َعظِ ي ِْم إِ َّن ُه ه َُو ْال َغفُو ُر الرَّ حِي ُم‬

Khutbah Kedua

ِ ‫ِين ْال َح ِّق لِي ُْظ ِه َرهُ َع َلى ال ِّد‬


Hَ ‫ين ُكلِّ ِه َو َل ْو َك ِر َه ْال ُم ْش ِر ُك‬
‫ون‬ ِ ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّذِي أَرْ َس َل َرسُو َل ُه ِب ْال ُهدَى َود‬
َ ‫ اَللَّ ُه َّم‬.‫ورسُولُه‬
‫ص ِّل‬ َ ‫ وأشه ُد أنَّ م َُح َّم ًدا ع ْب ُده‬،ُ‫ك َله‬ َ ‫ أَ ْش َه ُد أنْ ال إ َل َه إال هللاُ َوحْ َدهُ ال َش ِري‬.
ِ ‫ان إِ َلى َي ْو ِم ال ِّدي‬
‫ْن‬ ٍ ‫اركْ َع َلى َن ِب ِّي َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى أَلِ ِه َوأَصْ َح ِاب ِه َو َمنْ َت ِب َع ُه ْم ِبإِحْ َس‬
ِ ‫َو َسلِّ ْم َو َب‬
َ ‫ِين آَ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َح َّق ُت َقا ِت ِه َواَل َتمُو ُتنَّ إِاَّل َوأَ ْن ُت ْم مُسْ لِم‬
‫ُون‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ‬

َ ُ‫ت لِ َغ ٍد َوا َّتقُوا هَّللا َ إِنَّ هَّللا َ َخ ِبي ٌر ِب َما َتعْ َمل‬
‫ون‬ ْ ‫ظرْ َن ْفسٌ َما َق َّد َم‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ‬
ُ ‫ِين آَ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َو ْل َت ْن‬

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,

Setiap kita pasti berdosa. Karenanya, kita harus memperbanyak memohon


ampunan-Nya. Doa dalam Surat Al Hasyr ayat 10 mengajarkan kita untuk
memohon ampun atas dosa-dosa kita sekaligus memohonkan ampun untuk
orang-orang mukmin sebelum kita.

Doa itu juga mengajarkan kita untuk saling mencintai dengan sesama mukmin
dan tidak mendengki mereka. Kita laksana satu tubuh, jika satu terkena
musibah yang lain juga turut merasakan dan karenanya menunjukkan
kepedulian. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam
riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim:

ُ ‫َم َث ُل ْالم ُْؤ ِم ِني َْن فِى َت َوا ِّد ِه ْم َو َت َرا ُحم ِِه ْم َو َت َع‬
، ٌ‫ إِ َذا ا ْش َت َكى ِم ْن ُه عُضْ و‬،ِ‫اطف ِِه ْم َم َث ُل ْال َج َسد‬
‫َتدَا َعى َل ُه َسا ِئ ُر ْال َج َس ِد ِبال َّسه ِْر َو ْال ُحمَّى‬
Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, saling
menyayangi dan saling berlemah-lembut di antara mereka adalah seperti satu
tubuh. Apabila salah satu anggota badan sakit, maka semua anggota badannya
juga merasa demam dan tidak bisa tidur. (HR. Bukhari dan Muslim)

Di akhir khutbah kedua ini marilah kita berdoa kepada Allah semoga Allah
mengampuni kita atas segala dosa dan kesalahan. Juga memberkahi bangsa
kita, menolong seluruh kaum muslimin. Dan menjadikan kita semua sebagai
ahli surga.

‫صلُّوا َع َل ْي ِه َو َسلِّمُوا َتسْ لِيمًا‬ َ ‫ون َع َلى ال َّن ِبيِّ َيا أَ ُّي َها الَّذ‬
َ ‫ِين آَ َم ُنوا‬ َ ‫إِنَّ هَّللا َ َو َماَل ِئ َك َت ُه ي‬
َ ُّ‫ُصل‬

َ َّ ‫آل إِب َْرا ِه ْي َم إِنـ‬


‫ك‬ ِ ‫لى‬َ ‫لى إِب َْرا ِه ْي َم َو َع‬
َ ‫ْت َع‬ َ ‫صلَّي‬ َ َ ‫آل م َُح َّم ٍد َكما‬
ِ ‫لى‬ َ ‫لى م َُح َّم ٍد َو َع‬ َ ‫ص ِّل َع‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
‫آل‬
ِ ‫لى‬ َ ‫لى إِب َْرا ِه ْي َم َو َع‬
َ ‫ت َع‬ َ ‫آل م َُح َّم ٍد َكما َ با َ َر ْك‬
ِ ‫لى‬ َ ‫َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد اَللَّ ُه َّم با َ ِركْ َع‬
َ ‫لى م َُح َّم ٍد َو َع‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ َ َّ ‫إِب َْرا ِه ْي َم إِنـ‬
‫اغ ِفرْ ل ِْلم ُْؤ ِم ِني َْن َو ْالم ُْؤ ِم َناتِ‪َ ،‬و ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َماتِ‪ ،‬األَحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َواألَم َْواتِ‪ ،‬إِ َّن َ‬
‫ك‬ ‫اللَّ ُه َّم ْ‬
‫ان َواَل َتجْ َع ْل‬ ‫ِين َس َبقُو َنا ِباإْل ِي َم ِ‬
‫اغ ِفرْ َل َنا َوإِل ِ ْخ َوا ِن َنا الَّذ َ‬
‫َس ِم ْي ٌع َق ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال ُّد َعا ِء‪َ .‬ر َّب َنا ْ‬
‫ك َرءُوفٌ َرحِي ٌم ‪َ .‬ر َّب َنا اَل ُت ِز ْغ قُلُو َب َنا َبعْ دَ إِ ْذ َه َد ْي َت َنا‬ ‫وب َنا غِ اًّل لِلَّذ َ‬
‫ِين آَ َم ُنوا َر َّب َنا إِ َّن َ‬ ‫فِي قُلُ ِ‬
‫ت ْال َوهَّابُ‬ ‫ك أَ ْن َ‬ ‫ك َرحْ َم ًة إِ َّن َ‬‫َو َهبْ َل َنا ِمنْ َل ُد ْن َ‬

‫الح ِّق‪،‬‬ ‫صفُ ْو َف ُه ْم‪َ ،‬وأَجْ ِمعْ َكلِ َم َت ُه ْم َع َلى َ‬


‫اإلسْ الَ َم َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن‪َ ،‬و َوحِّ ِد اللَّ ُه َّم ُ‬ ‫َ‬
‫اللَّ ُه َّم أعِ َّز ِ‬
‫ِين‪ .‬اللَّ ُه َّم أَ ْن ِز ْل َع َل ْي َنا ِمنْ‬
‫ك أَجْ َمع َ‬‫ب ال َّسالَ َم َواألَم َْن لِعِبا ِد َ‬ ‫ِين‪َ ،‬وا ْك ُت ِ‬‫الظالِم َ‬ ‫َوا ْكسِ رْ َش ْو َك َة َّ‬
‫ار َنا َو ُزر ُْوعِ َنا و ُك ِّل‬ ‫اركْ َل َنا في ِث َم ِ‬‫ض‪َ ،‬و َب ِ‬ ‫ت األَرْ ِ‬ ‫ت ال َّس َماء َوأَ ْخ ِرجْ َل َنا ِمنْ َخي َْرا ِ‬ ‫َب َر َكا ِ‬
‫اإل ْك َر ِام ‪َ .‬ر َّب َنا آ ِت َنا في ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفي اآلخ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫اب‬ ‫أَ َ‬
‫رزا ِق َنا َيا َذا ْال َجالَ ِل َو ِ‬
‫ال َّن ِ‬
‫ار‬

‫ان َوإِ ْي َتا ِء ذِي القُرْ َبى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر‬ ‫ْ‬
‫هللا َيأ ُم ُر ِب ْال َع ْد ِل َو ِ‬
‫اإلحْ َس ِ‬ ‫هللا ‪:‬إِنَّ َ‬
‫عِ َبادَ ِ‬
‫َو ْال َب ْغي َيع ُ‬
‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن‬ ‫ِ‬
‫‪ < Khutbah Lainnya‬‬ ‫> ‪Download versi PDF‬‬
‫‪Khutbah Jumat 2021‬‬ ‫‪Telegram BersamaDakwah‬‬

Anda mungkin juga menyukai